Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram (Studi Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko Tanjung Slamet, Medan Sunggal)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dewasa

ini

jamur

tiram

memiliki

peluang

pasar

yang


cukup

besar.Kandungan gizi dan cita rasa yang dimilikinya,membuat produk ini diminati
oleh banyak kalangan,baik dijual dalam bentuk segar maupun diolah sebagai
snack yang gurih,dalam bentuk krispy dan lain sebagainya.Oleh karena
itu,prospek bisnis usaha ini cukup bagus ke depannya.
Jamur pun telah menjadi salah satu bahan utama untuk berbagai masakan
diseluruh dunia.Peningkatan permintaan telah memberikan dorongan untuk teknik
budidaya jamur. Bisnis jamur sedang diperdagangkan hari ini dan budidaya jamur
menempati sebagian besar dari sektor pertanian.
Dengan teknik modern kultur jaringan,penekanan diletakkan lebih pada
peningkatan kualitas jamur diproduksi dalam skala besar,karena jamur dapat
tumbuh di perkarangan rumah juga.
Ada beberapa jenis varietas jamur yang bisa dibudidayakan adalah sebagai
berikut :Coprinus comatus (Mane Shaggy),Hericium erinaceus(Gigi Bearded),
Pleurotus ostreatus (Jamur tiram putih). Dalam hal ini penyusun memilih salah
satu jenis jamur tersebut sebagai bahan yang akan digunakan untuk melakukan
penelitian dan perkembangannya, yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin pleurotus ostreatus ini masih

tergolong baru.Di indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan

1
Universitas Sumatera Utara

diperkenalkan kepada para petani terutama di Cisarua,Lembang,Jawa Barat pada
tahun 1988,dan pada waktu itu petani di kawasan Cisarua,yang semula merupakan
petani bunga,peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram
meski masih dalam skala rumah tangga,dalam perkembangannya beberapa
industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki
badan hukum.
Jamur tiram putih (pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu
yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia.Selain karena memiliki cita rasa yang
khas, jamur tiram juga mamiliki nilai gizi yang tinggi, jamur tiram mengandung
protein sebanyak 19 – 35 % dari berat kering jamur,dan karbohidrat sebanyak
46,6 – 81,8 %,Selain itu jamur tiram mengandung tiamin atau vitamin
B1,riboflavin atau vitamin B2,niasin,biotin serta beberapa garam mineral dari
unsur-unsur
dibandingkan


Ca,P,Fe,Na,dan
dengan

daging

K

dalam
ayam

komposisi

yang

yang

kandungan

seimbang.Bila


proteinnya

18,2

gram,lemaknya 25,0 gram,namun karbohidratnya 0,0 gram,maka kandungan gizi
jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur
merupakan bahan pangan masa depan.
Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti:
a. Dapat manurunkan tingkat kolesterol dalam darah,
b. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6 % yang sangat
baik bagi pencernaan,
c. Antitumor, antioksidan, dll.

2
Universitas Sumatera Utara

Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat
lunak seperti jenis kayu albasiah, suhu optimal untuk pertumbuhan tubuh buah
jamur tiram adalah 20 – 280C, dengan kelembaban 80 – 90 %, pertumbuhan jamur
tiram membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan

tempat yang bersih.
Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta
keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka
dengan segenap pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta
konsultasi, peneliti menyususn proposal mengenai usaha budidaya jamur tiram
ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya
serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak
begitu tinggi,biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan
prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana
operasional usaha.
Ada beberapa usaha budidaya jamur tiram yang ada di Kota Medan. Salah
satunya adalah budidaya jamur tiram Bapak Koko yang terletak di Tanjung
Slamet, Kecamatan Medan sunggal. Usaha ini sudah cukup banyak memberikan
partisipasi dalam penyediaan kebutuhan para konsumen yang ingin menikmatin
sajian atau olahan dari bahan baku jamur tiram . Namun ada beberapa faktor yang
menyebabkan usaha jamur tiram Bapak Koko, butuh penambahan dalam
maningkatkan produktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin
terbuka lebar dan dalam kapasitas yang besar.

3

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melihat adanya pengaruh positif di
antara faktor-faktor yang ada terhadap perkembangan budidaya jamur tiram putih
yang ada di kota Medan sebagai lokasi perkembangannya. Maka dari itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Strategi Pengembangan
Usaha Budidaya Jamur Tiram “ ( study pada budidaya jamur tiram Bapak
Koko ).

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merumuskan strategi pengembangan budidaya jamur
tiram putih Bapak Koko ?
2. Apa alternatif strategi pengembangan usaha budidaya yang mampu
diterapkan pada budidaya jamur tiram putih Bapak Koko ?


1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk Menggambarkan strategi pengembangan budidaya pada
budidaya jamur tiram Bapak Koko.
2. Untuk mencari alternatif strategi pengembangan usaha budidaya yang
dapat diterapkan pada budidaya jamur tiram putih Bapak Koko.

4
Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti, yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti tentang pengembangan budidaya jamur tiram putih.
2. Bagi Pengusaha Budidaya Jamur Tiram, yaitu sebagai bahan masukkan

dan

pertimbangan

yang

berguna

untuk

merumuskan

strategi

pengembangan dan mampu memilih alternatif strategi yang akan
diterapkan selanjutnya. Dengan begitu para pengusaha dapat
menambah dan meningkatkan produktifitas.
3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, yaitu untuk dijadikan
bahan rujukan bagi penelitian-penelitian yang akan datang yang ingin
melakukan penelitian tentang strategi pengembangan budidaya jamur

tiram putih, sehingga mampu berperan membuka lapangan pekerjaan
bagi pengangguran, terutama bagi yang tidak memilki pendidikan yang
tinggi.

5
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No

Peneliti

1

Yessica

Sumber

Judul Penelitian


Hasil Penelitian

Program Studi Strategi

Faktor eksternal yang

Wisandhini

Manajemen

Pengembangan

menjadi peluang utama

(2008)

Agrobisnis

Usaha


Fakultas

Tiram Putih pada permintaan

jamur.

Pertanian IPB

Perusahaan jamur Sedangkan

faktor

Jamur adalah

peningkatan

Tegalwaru,Bogor. eksternal yang menjadi
ancaman utama bagi
perusahaan

adalah

mampu memproduksi
dan

menjual

bibit

jamur tiram sendiri.
2

Devi

Skripsi

Mustikawati Program
(2010)

Strategi

Ada sembilan alternatif

Pengembangan

strategi

Sarjana

Usaha

Fakultas

Potong.

berdasarkan

Bunga pengolahan
matriks

pada
SWOT

.

Ekonomi dan

Strategi diperoleh dari

Manajemen

pencocokan

Institut

faktor

Pertanian

lingkungan

Bogoor

dan eksternal.

faktor-

strategis

dari

internal

6
Universitas Sumatera Utara

3

Faisal

Skipsi

Strategi

Mampu

Siregar

Manajemen

Pengembangan

mempertahankan

(2010)

Agribisnis

Usaha

Fakultas

Keripik

produk,meningkatkan

Pertanian

Sinngkong”Kond

dan

Bogor

ang Jaya” Binaan jaringan

Kecil kualitas

memperkuat

Koperasi

BMT pemasaran,memperbaiki

Al-Ikhlas

Kota sistem

Bogor.

manajemen

usaha,mengupayakan
ketersedian bahan baku
utama

secara

kontinue,melakukan
efesiensi
biaya,melakukan
diversifikasi
produk,memperbaiki
bentuk kemasan

7
Universitas Sumatera Utara