Penurunan Jumlah Bakteri Dalam Saliva Setelah Berkumur Larutan Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) 5% pada Mahasiswa FKG USU

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saliva
Saliva adalah sekresi eksokrin yang terdiri dari sekitar 99% air, yang
mengandung berbagai elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida, magnesium,
bikarbonat, fosfat) dan protein, direpresentasikan dengan enzim, immunoglobulin dan
faktor antimikroba, glikoprotein mukosa, bekas albumin dan beberapa polipeptida
dan oligopeptida yang penting untuk kesehatan mulut. Ada juga glukosa dan
nitrogen, seperti urea dan amonia. Komponen berinteraksi dan bertanggung jawab
untuk berbagai fungsi dikaitkan dengan saliva.13
Produksi saliva pada orang yang sehat berkisar dari 1 sampai 1.5L sehari.
Indeks aliran saliva merupakan parameter yang memungkinkan aliran saliva
distimulasi dan tidak distimulasi untuk diklasifikasikan sebagai normal, rendah atau
hiposalivasi. Pada orang dewasa, jumlah aliran saliva yang distimulasi berkisar dari 1
sampai 3 ml/menit diklasifikasikan sebagai normal, 0,7-1,0 ml/menit adalah aliran
saliva rendah, sedangkan hiposalivasi adalah aliran saliva kurang dari 0,7 ml/menit.
Aliran saliva tidak distimulasi berkisar 0,25 ml/menit hingga 0,35 ml/menit
diklasifikasikan sebagai normal, 0,1 ke 0,25ml/menit adalah aliran saliva rendah,
sedangkan hiposalivasi adalah aliran saliva yang kurang dari 0,1 ml/menit.13
Saliva membentuk seromucosal yang melubrikasi dan melindungi jaringan

mulut terhadap mikroorganisme. Hal ini terjadi karena musin yang bertanggung
jawab untuk lubrikasi, perlindungan terhadap dehidrasi, dan pemeliharaan
viskoelastisitas saliva. Musin adalah protein dengan kandungan karbohidrat yang
tinggi. Musin juga memodulasi adhesi mikroorganisme pada permukaan jaringan
mulut, yang memberikan kontribusi untuk kontrol kolonisasi bakteri dan jamur.
Mastikasi, bicara, dan penelanan dibantu oleh efek lubrikasi dari protein ini.13
Saliva sebagai sistem bufer untuk melindungi mulut. Saliva juga berperan
dalam menetralisir dan membersihkan asam yang diproduksi mikrooganisme agar
mencegah demineralisasi email Durasi demineralisasi tergantung pada waktu yang

Universitas Sumatera Utara

dibutuhkan untuk pH plak gigi yang rendah kembali ke pH normal, yang dikontrol
oleh jumlah dan komposisi saliva yaitu ion bikarbonat. Aliran saliva tinggi
meningkatkan ion bikarbonat, peningkatan pH dan kapasitas bufer saliva meningkat
dramatis.13

2.2 Buah Delima (Punica Granatum L.)
Secara morfologi, tumbuhan delima (Punica granatum L.) merupakan
tanaman semak atau perdu meranggas. Tanaman ini ditanam secara luas di Iran,

India, Turkey, Egypt, Tunisia, Spain dan Morocco. Tanaman ini sangat cocok untuk
ditanam di tanah yang gembur dan tidak terendam oleh air, serta air tanahnya tidak
dalam. tumbuhan delima (Punica granatum L.) dapat tumbuh dengan tinggi mencapai
30 kaki.6
Daun buah delima berukuran 3-7 cm dengan luasnya 2 cm. Bunga delima
biasanya berwarna merah, oranye dan merah muda. Buahnya berbentuk bulat
heksagonal dengan diameter 5-12 cm, beratnya 200 gram dan terdiri atas biji-biji
kecil.6 Delima merah memiliki kulit buah yang tebal dan warnanya beragam seperti
putih, merah atau ungu kehitaman.15

2.2.1 Klasifikasi Ilmiah Buah Delima (Punica Granatum L.)
Menurut taksonomi, buah delima dapat diklasifikasikan sebagai berikut:14
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi


: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Punicaceae

Genus


: Punica

Spesies

: Punica granatum L.

Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Jenis-jenis Buah Delima
Berdasarkan warna bunga dan buahnya, delima dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu delima putih, delima merah, dan delima hitam (ungu). Karakteristik ketiga jenis
delima tersebut adalah sebagai berikut.15
a. Delima Putih
Delima putih memiliki bunga yang berwarna keputih-putihan; buah berwarna
hijau kekuning-kuningan; daging biji sebening air; butiran-butiran biji mengilap
seperti mutiara yang berwarna putih kemerah-merahan; dan rasa buah manis sampai
agak kelat.10

Gambar 1. Delima Putih
b. Delima Merah

Delima merah juga sering disebut delima wulung atau delima susun memiliki
bunga berwarna merah tua dan bersusun: buah muda bewarna hijua kemerahan dan
setelah tua berubah menjadi merah jingga hampir kecoklatan; daging buah berwarna
merah bening dan membungkus biji; serta rasa buah manis.15
Variasi

delima

merah

antara

lain

adalah

delima

merah


dari

Ngablak(Mangelang), yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: permukaan kulit
buah bewarna merah tua; isi buah bewarna merah cerah; rasa buah manis; pada
bagian pangkal buah terdapat warna hitam; dan buah tersusun dalam dompolan.
Setiap dompolan terdiri atas 2 – 4 buah.15

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2. Delima Merah

c. Delima Hitam (Ungu)
Delima hitam (ungu) mempunyai karakteristik sebagai berikut: pada waktu
stadium kecil, buah berwarna hitam seperti busuk, namun setelah tua (matang)
menjadi bewarna hitam kemerahan; daging buah berwarna merah muda dengan
bercak merah di bagian tengahnya; rasa daging buah manis; tinggi tanaman mencapai
2 m; daun-daun berukuran kecil; bunga berwarna oranye; dan tanaman dapat berbuah
sepanjang tahun.15

Gambar 3. Delima Hitam (ungu)


2.2.3 Kandungan Kimia Buah Delima
Delima terkenal memiliki banyak kandungan zat aktif pada beberapa bagian
tanamannya, antara lain pada bagian akar, benih, daun, akar, buah, bunga, kulit
batang dan kulit buahnya. Bagian-bagian tersebut memiliki kandungan kimia yang
berbeda-beda pada setiap bagiannya.16
Kandungan kimia kulit buah delima merah

mengandung phenolic

punicalagins, ellagic acid, gallic acid, others fatty acid, catechin, EGCG, quercetin,
rutin dan other flavonols, flavones, flavonones dan anthocynidins.16 Kulit akar dan

Universitas Sumatera Utara

kulit kayu mengandung elligatanin including punicalin dan punicalagin dan
numerous piperidine alkaloids. Daun mengandung tannins, flavones glycosides,
luteolin dan apgenin.
Di dalam benih buah delima, mengandung 95% punicic acid, ellagicacid,
others fatty acid dan sterols. Bunga buah delima mengandung gallic acid, ursolic

acid, triterpenoids, maslinic dan Asiatic dan other unindentified constituents.16
Daging buah berwarna merah bening dan membungkus biji; serta rasa buah
manis.

15

Selain dapat dikonsumsi secara langsung, buah delima dapat dijadikan jus,

ekstrak maupun sari buah. Jus segar buah delima mengandung anthocyanins, glucose,
ascorbic acid, ellagic acid, gallic acid, caffeic acid, catechin, EGCG, quercetin,
rutin, iron dan aminoacids.16

2.2.4 Manfaat Kulit Buah Delima
Obat kumur buah delima ditemukan untuk mengurangi aktivitas αglucosidase (enzim merendahkan sukrosa) dalam saliva dan itu juga ditemukan untuk
meningkatkan aktivitas seruloplasmin (enzim antioksidan).8 Ekstrak buah delima
sangat efektif untuk pengobatan denture stomatitis yang berhubungan dengan infeksi
jamur kandidiasis. Ellagic acid buah delima ditemukan dapat menghambat α-amylase
dalam saliva manusia yaitu mengkatalisis hidrolisis pati ke oligosakarida dan
mengikat streptokokus, sehingga memberikan substrat bagi mikroba kariogenik.8
Ekstrak kulit buah delima ditemukan kondusif untuk pemeliharan kebersihan

mulut apabila pemeriksaan yang dilakukan terhadap tahap perkembangan gingivitis
menurun. Satu menit berkumur dengan obat kumur yang mengandung ekstrak kulit
buah delima berhasil mengurangi jumlah mikroorganisme plak gigi.8

2.3 Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Delima Terhadap Jumlah Bakteri
Kulit buah delima memiliki aktivitas antibakteri karena adanya ellagic acid
pada ekstrak kulit buah delima. Efek antibakteri ellagic acid berhubungan dengan
struktur toksisitas dan molekular. Ellagic acid dapat mempengaruhi dinding sel dan
menguraikan membran sel. Hazzani menyatakan bahwa ellagic acid dapat beraksi

Universitas Sumatera Utara

pada dinding sel dan melewati membran sel dengan mengendapkan protein. Elagic
acid dapat menghambat enzim dengan mengoksidase reagen dan mengganggu
koagreagsi mikroorganisme serta dapat menonaktifkan adhesi mikroba, enzim dan
selubung sel protein dan memodifikasi morfologi sel mikroorganisme.7

Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerangka Teori

Obat Kumur Ekstrak Kulit Buah Delima

Efek Antibakteri

Komponen Aktif

Ellagic acid
• Mempengaruhi dinding sel
• Melewati dan menguraikan membran
sel
• Menghambat enzim bakteri
• Mengganggu koagregasi
mikroorganisme
• Menonaktifkan adhesi dari mikroba
• Memodifikasi sel mikro- organisme

Kematian sel

Penurunan Jumlah Bakteri Dalam Saliva


Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep

Variabel perlakuan:

Variabel terikat:

Ekstrak kulit buah delima 5 %

Penurunan jumlah bakteri
dalam saliva

Variabel terkendali:
1. Volume obat kumur
digunakan
2. Lama penggunaan
kumur
3. Konsentrasi ekstrak
buah delima dalam
kumur

Variabel tak terkendali
yang

1. Waktu dan frekuensi
menyikat gigi

obat
kulit
obat

Universitas Sumatera Utara