Penurunan Jumlah Bakteri Dalam Saliva Setelah Berkumur Larutan Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) 5% pada Mahasiswa FKG USU

PENURUNAN JUMLAH BAKTERI DALAM SALIVA
SETELAH BERKUMUR LARUTAN EKSTRAK
KULIT BUAH DELIMA (PUNICA
GRANATUM L.) 5% PADA
MAHASISWA FKG USU
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran gigi

Patrick A/L Savari Dass
Nim:110600160

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kedokteran Gigi
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/
Kesehatan Gigi Masyarakat

Tahun 2015

Patrick A/L Savari Dass
Penurunan jumlah bakteri dalam saliva setelah berkumur larutan ekstrak kulit buah
delima (Punica Granatum L.) 5% pada mahasiswa FKG USU.
ix + 29 Halaman
Pemanfaatan obat kumur herbal membantu dalam menjaga kesehatan rongga
mulut secara keseluruhan karena obat kumur herbal mengandung bahan aktif yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan sebagai metode tambahan pemeliharaan
oral higiene karena mempunyai efek samping minimal dan aman digunakan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan jumlah bakteri dalam saliva setelah
berkumur larutan ekstrak kulit buah delima (Punica Granatum L.) 5% selama 1 menit
dengan kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah eksperimental ulang dengan
rancangan pre dan post-test control group. Metode penelitian yang digunakan adalah
double-blind study. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara. Sampel secara random dibagi menjadi
2 kelompok yaitu kelompok perlakuan berkumur larutan ekstrak kulit buah delima
5% dan kelompok kontrol berkumur plasebo dengan masing-masing kelompok 15
orang. Penelitian pada dua kelompok dilakukan pada hari dan waktu yang sama dan
diobservasi oleh 2 orang pelaksana untuk masing-masing kelompok. Sebelum

memulai penelitian, sampel saliva kedua kelompok ditampung sebanyak 1 ml dalam
tabung yang steril (pre-test) dan ditutup rapat. Pada kelompok perlakuan diberikan
ekstrak kulit buah delima 5% sebanyak 10 ml dan kelompok kontrol diberikan
plasebo sebanyak 10 ml, kemudian subjek diinstruksikan berkumur selama 1 menit.
Setelah berkumur, air kumur dibuang dan saliva ditampung sebanyak 1 ml sekali lagi
dalam tabung yang steril (post-test) dan ditutup rapat. Perhitungan jumlah bakteri

Universitas Sumatera Utara

dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA USU. Data yang diperoleh
dianalisis dengan uji t berpasangan dan tidak berpasangan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada selisih rata-rata jumlah
bakteri dalam saliva sebelum dan sesudah berkumur ekstrak kulit buah delima 5%
pada kelompok perlakuan yaitu 81,3x103 ± 25,2x103 CFU/ml dan pada kelompok
kontrol yaitu 6x103 ± 3,1x103 CFU/ml dengan p