Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)
10
ABSTRAKSI
Prof. Dr. Bismar Nasution SH.MH.
Dr. Mahmul Siregar, SH. M.Hum
Barran Hamzah Nasution ***
Interdependensi yang meningkat dalam perekonomian di berbagai
belahan dunia. Kegiatan perekonomian suatu negara telah menyebar
melewati batas-batas negara (cross-border). Hal ini yang menandai
globalisasi ekonomi. Dalam perspektif globalisasi ekonomi merupakan
integrasi menyeluruh dari ekonomi nasional ke dalam ekonomi global tanpa
batas yang meliputi perdagangan internasional yang bebas (Free
International Trade). Dalam perdagangan internasional tersebut terdapat
rule of the game melalui rezim GATT dan seterusnya dilanjutkan dengan
rezim WTO. Selanjutnya, apabila terjadi sengketa dalam perdagangan
internasional itu telah disiapkan sistem penyelesaian sengketa, yang terdapat
pada rezim GATT yang selanjutnya disempurnakan dalam rezim WTO.
Sistem penyelesaian sengketa dalam WTO telah ditetapkan melalui Dispute
Settelement Body
(DSB), sebagaimana telah tercantum dalam teks
Understanding on Rules Procedures Governing the Settlement of Disputes
(DSU). DSU menyediakan mekanisme yang sangat efektif dimana anggotaanggota WTO dapat mencari implementasi penuh dari konsesi perdagangan
yang dinegosiasikan sebelumnya. Perbedaan sistem penyelesaian sengketa
dalam GATT dengan WTO tersebut menjadi topik skripsi ini yang berjudul,
“Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional: Perbandingan
Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and
Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)”.
Berdasarkan hal tersebut diatas, terdapat 3 (tiga) yang menjadi
perumusan permasalahan skripsi ini. Pertama, apa saja bentuk penyelesaian
sengketa Internasional (International Dispute Settlement)? Kedua, bagaimana
perkembangan sistem perdagangan Internasional dalam kerangka GATT
dan WTO? Ketiga, bagaimana sistem dan mekanisme penyelesaian sengketa
perdagangan dalam GATT jika dibandingkan dengan WTO?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum
normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang
dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Dengan
metode penelitian normatif tersebut, penelitian ini akan menganalisis hukum
baik yang tertulis dalam literatur - literatur, maupun hukum yang
diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan. Adapun data yang
digunakan dalam menyusun penulisan ini diperoleh dari penelitian
kepustakaan (library research ), yaitu teknik pengumpulan data dengan
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
***
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara
11
memanfaatkan berbagai literatur berupa peraturan perundang-undangan,
buku-buku, karya-karya ilmiah, serta sumber data sekunder lainnya.
Dengan pembahasan susbtansi skripsi ini penulis memperoleh
jawaban atas 3 (tiga) perumusan permasalahan sebagaimana terdapat dalam
kesimpulan ini
Pertama, Sengketa internasional ditentukan dua macam sengketa
internasional tersebut, yaitu sengketa hukum dan sengketa politik. Sengketa
hukum terdiri kewajiban dalam perdagangan. Kedua, Perkembangan
perdagangan internasional merupakan hubungan perdagangan lintas negara
yang tertib dengan rezim GATT/ WTO Ketiga, Perbandingan sistem
penyelesaian sengketa perdagangan internasional dalam rezim GATT dan
rezim WTO sangat berbeda setelah perundingan Uruguay Round. Sistem
penyelesaian sengketa yang dikembangkan GATT diperkokoh dengan DSU,
yang lahir sejalan dengan lahirnya WTO pasca Uruguay Round tahun 1994.
Kata Kunci: Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasioanal,
GATT dan WTO
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Prof. Dr. Bismar Nasution SH.MH.
Dr. Mahmul Siregar, SH. M.Hum
Barran Hamzah Nasution ***
Interdependensi yang meningkat dalam perekonomian di berbagai
belahan dunia. Kegiatan perekonomian suatu negara telah menyebar
melewati batas-batas negara (cross-border). Hal ini yang menandai
globalisasi ekonomi. Dalam perspektif globalisasi ekonomi merupakan
integrasi menyeluruh dari ekonomi nasional ke dalam ekonomi global tanpa
batas yang meliputi perdagangan internasional yang bebas (Free
International Trade). Dalam perdagangan internasional tersebut terdapat
rule of the game melalui rezim GATT dan seterusnya dilanjutkan dengan
rezim WTO. Selanjutnya, apabila terjadi sengketa dalam perdagangan
internasional itu telah disiapkan sistem penyelesaian sengketa, yang terdapat
pada rezim GATT yang selanjutnya disempurnakan dalam rezim WTO.
Sistem penyelesaian sengketa dalam WTO telah ditetapkan melalui Dispute
Settelement Body
(DSB), sebagaimana telah tercantum dalam teks
Understanding on Rules Procedures Governing the Settlement of Disputes
(DSU). DSU menyediakan mekanisme yang sangat efektif dimana anggotaanggota WTO dapat mencari implementasi penuh dari konsesi perdagangan
yang dinegosiasikan sebelumnya. Perbedaan sistem penyelesaian sengketa
dalam GATT dengan WTO tersebut menjadi topik skripsi ini yang berjudul,
“Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional: Perbandingan
Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and
Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)”.
Berdasarkan hal tersebut diatas, terdapat 3 (tiga) yang menjadi
perumusan permasalahan skripsi ini. Pertama, apa saja bentuk penyelesaian
sengketa Internasional (International Dispute Settlement)? Kedua, bagaimana
perkembangan sistem perdagangan Internasional dalam kerangka GATT
dan WTO? Ketiga, bagaimana sistem dan mekanisme penyelesaian sengketa
perdagangan dalam GATT jika dibandingkan dengan WTO?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum
normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang
dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Dengan
metode penelitian normatif tersebut, penelitian ini akan menganalisis hukum
baik yang tertulis dalam literatur - literatur, maupun hukum yang
diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan. Adapun data yang
digunakan dalam menyusun penulisan ini diperoleh dari penelitian
kepustakaan (library research ), yaitu teknik pengumpulan data dengan
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
***
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara
11
memanfaatkan berbagai literatur berupa peraturan perundang-undangan,
buku-buku, karya-karya ilmiah, serta sumber data sekunder lainnya.
Dengan pembahasan susbtansi skripsi ini penulis memperoleh
jawaban atas 3 (tiga) perumusan permasalahan sebagaimana terdapat dalam
kesimpulan ini
Pertama, Sengketa internasional ditentukan dua macam sengketa
internasional tersebut, yaitu sengketa hukum dan sengketa politik. Sengketa
hukum terdiri kewajiban dalam perdagangan. Kedua, Perkembangan
perdagangan internasional merupakan hubungan perdagangan lintas negara
yang tertib dengan rezim GATT/ WTO Ketiga, Perbandingan sistem
penyelesaian sengketa perdagangan internasional dalam rezim GATT dan
rezim WTO sangat berbeda setelah perundingan Uruguay Round. Sistem
penyelesaian sengketa yang dikembangkan GATT diperkokoh dengan DSU,
yang lahir sejalan dengan lahirnya WTO pasca Uruguay Round tahun 1994.
Kata Kunci: Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasioanal,
GATT dan WTO
Universitas Sumatera Utara