Tinjauan Yuridis Terhadap Akad Ijarah (Studi Pengurusan Haji Dan Umrah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan)

ABSTRAK
Salah satu produk pembiayaan di Perbankan Syariah adalah pembiayaan
ijarah yang terdapat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No:09/DSNMUI/IV/2002, dalam pelaksanaan ijarah yang berhubungan dengan pembiayaan
antara lain terdapat pada pengurusan haji dan umrah yang telah dilaksanakan oleh
Bank Syariah Mandiri cabang Medan. Penelitian menggunakan penelitian deskriptif
analitis, jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai yuridis normatif di lengkapi
dengan yuridis empiris guna melihat penerapan ketentuan yang diteliti di lapangan
tentang Tinjauan yuridis terhadap akad ijarah (Studi pengurusan haji dan umrah pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Medan).
Dari hasil penelitian diketahui Bank Syariah Mandiri cabang Medan
Ketentuan akad ijarah yang ada di Bank Syariah Mandiri cabang Medan telah sesuai
dengan akad ijarah yang ada dalam hukum Islam karena memberikan pembiayaan
berlandaskan syariah yang ada dalam alquran surah al-baqarah ayat 233, surah alqashas ayat 26 dan hadits yang menjadi dasar atau dibolehkannya akad ijarah pada
bank syariah mandiri cabang Medan untuk mendapatkan pembayaran/upah atas suatu
jasa pembiayaan yang diberikan kepada nasabah, Pelaksanaan akad ijarah dalam
pengurusan haji di Bank Syariah Mandiri cabang Medan adalah untuk mengambil
manfaat atas jasa yang disediakan oleh bank dalam pengurusan pelaksanaan ibadah
haji berupa perolehan nomor porsi pemberangkatan haji dari Kementerian Agama
Republik Indonesia, sebagai imbalan jasanya bank mendapatkan upah/ujrah atas
pengurusan haji dan pelaksanaan akad ijarah dalam pembiayaan umrah pada bank
syariah mandiri cabang Medan adalah untuk membiayai kebutuhan pembiayaan

umrah berjangka pendek, dimana nasabah membeli jasa dari penyedia layanan
umrah/ biro perjalanan umrah untuk memenuhi kepentingan nasabah dengan
pembiayaan yang disediakan oleh bank, dan selanjutnya bank menyerahkan manfaat
atas layanan umrah kepada nasabah sebagaimana nasabah menyewanya dari bank
dengan harga/upah yang telah disepakati. Hambatan yang dihadapi bank syariah
mandiri cabang Medan dalam pelaksanaan akad ijarah pertama kurangnya kesadaran
nasabah sehingga terjadi kelalaian nasabah dalam melakukan pembiayaan dengan
tepat waktu.
Disarankan dalam produk pembiayaan yang memakai akad ijarah ini agar
dilaksanakan untuk memberikan manfaat pembiayaan kepada nasabah jadi harus di
laksanakan dengan baik sesuai dasar hukum Islam yang tercantum dalam alquran,
hadits, dan fatwa majelis ulama Indonesia no:09/DSN-MUI/IV/2000. klausul akad
ijarah harus menegaskan atau menekankan tentang jangka waktu/ jatuh tempo
pelunasan. dan pelaksanaan klausul klausul terhadap akad pengurusan haji dan akad
manfaat atas layanan umrah
seharusnya disebutkan tentang pembatalan
haji/pembatalan umrah dikarenakan tidak kesanggupan nasabah tersebut atau
kelalaian nasabah untuk melunasi.
Kata Kunci : Akad ijarah dan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
i


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

One of the financing products in Sharia Bank is ijarah financing which is
stipulated in the Advice of the National Sharia Council No. 09/DSN-MUI/IV/2002 on
the implementation of ijarah related to financing, such as in Haji and Umroh
management which has been implemented by Bank Syariah Mandiri, Medan branch.
The research used descriptive analytic method with judicial normative and
judicial empirical analysis in order to see the implementation of the provision in the
field about judicial review on ijarah contract (a case study on hajj and umroh
management at Bank Syariah Mandiri, Medan branch).
The result of the research shows that the provision of ijarah contract at Bank
Syariah Mandiri, Medan branch, has been in line with the ijarah contract in the
Islamic Law because it provides financing based on sharia in the Quran (albaqarah:233 and al-qashas:26), and hadits which permit Bank Syariah Mandiri,
Medan branch, to implement ijarah contract in order to obtain payment/fee for the
financing service given to the customers. The implementation of ijarah contract in the
hajj management by Bank Syariah Mandiri, Medan branch, is to get benefit for the
service provided by the bank in getting the portion number of hajj departure from the

Ministry of Religion of the Republic of Indonesia, and the bank gets fee/ijarah. The
ijarah contract at Bank Syariah Mandiri, Medan branch, is intended to finance shortterm umroh; the customers buy the service from the travel agents that provide umroh
travel and the financing provided by the bank with the agreed price/fee. The obstacle
faced by Bank Syariah Mandiri, Medan branch, in the implementation of ijarah
contract is the customers’ lack of awareness; in this case, they are usually careless in
performing the financing on time.
It is recommended that the financing product in the form of ijarah contract
should be implemented in order to give the financing benefit to customers. Therefore,
it should be implemented properly, according to the Islamic law as it is stipulated in
Al-Quran, hadits, and advice of MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000. The clauses of
ijarah contract should confirm or emphasize the term/fall due of full payment. The
implementation of the clauses of hajj management contract and benefit contract on
umroh service should attach hajj/umroh cancellation if the customers are careless or
cannot afford to pay off.

Keywords: Ijarah Contract, Bank Syariah Mandiri, Medan Branch

ii

Universitas Sumatera Utara