Perbaikan Tata Letak Bagian Produksi dengan Menggunakan Pendekatan Keseimbangan Lintasan dan Metode Systematic Layout Planning (SLP) pada PT. Putra Flora Rimba Tani

BA B II
GA MBA R A N UMUM PE R USA HA A N

2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Putra Flora Rimba Tani didirikan sekitar tahun 1980an. Pemilik
perusahaan ini adalah bapak Hendra. Perusahaan ini merupakan suatu bidang
usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan bahan kayu batangan yang
akan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan mebel. Perusahaan ini
awalnya menggunakan segala jenis kayu dalam produksi barang, tetapi akhirnya
memutuskan untuk mengolah dua jenis bahan baku saja, yaitu kayu karet dan
kayu jati. Sumber bahan baku berasal dari berbagai daerah penyedia kayu seperti
A ceh, Galang dan daerah lainnya. PT. Putra Flora Rimba Tani saat ini termasuk
dalam 6 perusahaan kayu terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini melakukan penjualan produk ke daerah A ceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Riau, K epulauan Riau, K alimantan, Nias, J abodetabek dan
Bali serta beberapa negara seperti Malaysia, Tiongkok, Singapura dan Thailand.

2.2. L okasi Perusahaan
PT. Putra Flora Rimba Tani berlokasi di J alan Industri No.32, Tanjung
Morawa, Sumatera Utara. Daerah pemasaran PT . Putra Flora Rimba T ani meliputi
wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan K epulauan Riau, A ceh, Nias,

K alimantan Selatan, K alimantan Barat, J awa dan Bali serta beberapa negara
seperti Malaysia, Tiongkok, Singapura dan Thailand. Perusahaan melakukan

II-1
Universitas Sumatera Utara

II-2

penjualan kayu batangan sebagai bahan pembuatan furniture. Penjualan dilakukan
dengan menerima pesanan dari pelanggan (Make to Order).
Pendirian pabrik PT . Putra Flora Rimba Tani berdampak bagi lingkungan
sekitarnya. Dampak-dampak yang timbul tersebut antara lain berupa ekonomi dan
sosial. Dari segi ekonomi, dampak yang ditimbulkan dengan adanya pabrik ini
adalah meningkatkan pendapatan warga sekitar yang bekerja pada PT. Putra Flora
Rimba Tani. Pendapatan perusahaan transportasi juga meningkat seperti angkutan
umum, becak, dan lain-lain. Selain itu dapat meningkatkan pendapatan
pemerintah terhadap pajak yang dibayar perusahaan. Dari segi sosial, dampak
positif bagi masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana dan prasarana
yang dibutuhkan yaitu pengurangan jumlah penganguran warga sekitar pabrik
yang menyerap tenaga kerja lokal secara keseluruhan dan terbukanya peluang

usaha seperti kantin yang ada di dalam pabrik.

2.3. Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia. PT. Putra Flora Rimba Tani mempunyai sistem produksi
Make to Order, dimana perusahaan membuat produk jika telah ada pesanan dari
konsumen. Proses produksi meliputi standar mutu bahan, bahan yang digunakan
dan uraian proses produksi

Universitas Sumatera Utara

II-3

2.3.1.

Bahan yang Digunakan

2.3.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi produk
kayu yang terdapat di PT . Putra Flora Rimba T ani adalah kayu gelonggongan
yang berjenis kayu karet ataupun kayu jati.
Standar mutu bahan baku spesimen kayu A adalah sebagai berikut:
1

J umlah Lingkar Tahun (pcs) : 15

2

Diameter (cm)

: 22

3

Berat jenis (gr/cm)


: 0,68

4

K elas K uat

: II

5

K adar air

: 13%

Standar mutu bahan baku spesimen kayu B adalah sebagai berikut:
1

J umlah Lingkar Tahun (pcs) : 13

2


Diameter (cm)

: 20

3

Berat jenis (gr/cm)

: 0,66

4

K elas K uat

: II

5

K adar air


: 13%

Standar mutu bahan baku spesimen kayu C adalah sebagai berikut:
1

J umlah Lingkar Tahun (pcs) : 11

2

Diameter (cm)

: 18

3

Berat jenis (gr/cm)

: 0,64


Universitas Sumatera Utara

II-4

4

K elas K uat

: II

5

K adar air

: 14%

2.3.1.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna memperlancar
proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang
digunakan untuk proses pengolahan kayu terdiri dari:

1.

Boraks dan Boric, sebagai bahan untuk mencegah kayu diserang hama.

2.

L em, sebagai perekat part kayu

3.

Dempul, yaitu bahan yang digunakan untuk mendempul atau menambal
permukaan kayu lapis yang cacat atau retak atau berlubang

2.3.1.3. Bahan T ambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu
proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu
meningkatkan kualitas produk. Bahan ini merupakan bagian dari produk akhir.
Bahan tambahan yang digunakan pada produk kayu ini adalah:
1.


Plastik Wrap, yaitu bahan yang digunakan untuk proses packaging.

2.3.2.

Uraian Proses
Proses pengolahan kayu di PT.Putra Flora Rimba Tani dibagi atas yaitu

proses pemotongan awal, proses pemberian obat, proses pengeringan, proses

Universitas Sumatera Utara

II-5

pengetaman, proses pemotongan menjadi bagian lebih kecil, proses perekatan,
proses penyatuan, proses finishing dan pengepakan.
Uraian proses produksi pada tahap pembuatan kayu terdiri dari proses :
1.

Proses Pemotongan A wal
K ayu karet yang merupakan bahan baku dalam produksi ini dipotong

menjadi potongan-potongan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
dengan menggunakan mesin sawmill.

2.

Proses Pemberian Obat
K ayu yang telah dipotong kemudian diletakkan di troli dan dimasukkan ke
dalam mesin vacum untuk proses pemberian obat. A ngin yang berada di
dalam mesin disedot agar kondisinya berada dalam keadaan hampa udara.
Obat yang digunakan yaitu boraks dan boric dicampur dengan air dengan
perbandingan 2 : 1 dan dimasukkan kedalam tabung mesin, kemudian diberi
tekanan sebesar 10 bar. Proses pemberian obat dilakukan agar kayu tidak
mudah diserang oleh hama.

3.

Proses Pengeringan
Potongan kayu kemudian dikeluarkan dari mesin vakum dan dikeringkan
diruang tertutup (cade room) dengan menggunakan boiler. Boiler berasal
dari tungku pemanasan air sampai 1000C dengan menggunakan potonganpotongan kayu yang rusak dari proses produksi. K emudian kayu di cek

dengan menggunakan alat pengecekan kadar air (Mc meter) untuk
mengetahui tingkat kekeringan kayu. K etentuan kayu dikatakan kering jika

Universitas Sumatera Utara

II-6

kelembaban berkisar diantar 5-60C dan tingkat kekeringan berkisar antara
8-100C.
4.

Proses Pengetaman
Proses pengetaman dilakukan untuk menghaluskan bagian permukaan kayu
agar lebih merata. K ayu yang sudah dipotong kemudian diketam dengan
menggunakan mesin ketam atau mesin molding. Mesin molding digunakan
untuk pesanan yang berasal dari luar negeri (ekspor) karena tingkat kerataan
permukaan kayu lebih akurat dengan mesin molding.

5.

Proses Pemotongan menjadi Bagian yang L ebih K ecil
Potongan kayu yang sudah kering kemudian dipotong sesuai dengan
permintaan konsumen dengan menggunakan mesin proscat.

6.

Proses Perekatan
Potongan-potongan kayu disatukan dengan menggunakan lem putih B-4.

7.

Proses Penyatuan
K ayu yang diberi lem kemudian diberi tekanan dengan menggunakan finger
joint agar lem lebih merekat. Setelah itu dihaluskan kembali dengan
menggunakan mesin planner.

8.

Proses F inishing
K ayu yang sudah direkatkan di finishing dengan menggunakan mesin
planner agar permukaan halus.

Universitas Sumatera Utara

II-7

9.

Proses pengepakan
Produk kayu batangan yang telah selesai dipak sesuai dengan permintaan
dari konsumen dan langsung dibawa ke tempat penyimpanan produk jadi
sebelum dikirim kepada pelanggan.

2.4. Safety and F ire Protection
K eselamatan dan K esehatan K erja (K 3) adalah upaya yang dilakukan untuk
mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali
hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja dibuat adalah untuk mengurangi
biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
K eselamatan dan K esehatan K erja (K 3) perlu diperhatikan saat perancangan
pabrik dan setelah pabrik dibangun.
PT. Putra Flora Rimba Tani menyarankan setiap pekerja untuk memakai A PD,
seperti masker, sarung tangan. A PD sangat diperlukan untuk meningkatkan
keselamatan dan kesehatan pekerja dan untuk menghindari masuknya serbukserbuk kayu ke mata dan hidung pekerja. T etapi seringkali pekerja tidak
menggunakan A PD pada saat bekerja karena merasa terganggu dan tidak bisa
bekerja dengan leluasa. Fasilitas fire protection yang digunakan adalah
tersedianya alat pemadam api di stasiun kerja untuk mencegah terjadinya
kebakaran. A PD yang digunakan pada perusahaan ini adalah:
1.

Masker, digunakan untuk menghindari serbuk kayu masuk

Universitas Sumatera Utara

II-8

2.

Sarung tangan, digunakan pada proses pembelahan kayu sehingga tangan
operator tidak terluka

3.

K aca mata, digunakan untuk menghindari serbuk kayu masuk ke mata.

2.5. Waste Treatment
L imbah yang dihasilkan dari proses produksi kayu adalah berupa sisa
pemotongan kayu dan serbuk kayu. Sisa potongan kayu dengan panjang tertentu
bisa dimanfaatkan kembali untuk merekatkan satu kayu dengan kayu lain. J ika
ukuran potongan kayu tidak memungkinkan lagi untuk digunakan sebagai produk
jadi, maka sisa kayu disimpan dalam tempat tertentu. Limbah ini akan dibakar
dalam tempat pembakaran dan digunakan untuk mengeringkan kayu yang terdapat
pada cade room.

2.6. Struktur Organisasi Perusahaan
Tipe struktur organisasi pada PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan
struktur organisasi gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah
kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Struktur
PT. Putra Flora Rimba T ani dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

II-9

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT . Putra F lora R imba T ani

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari struktur manajemen di PT. Putra
Flora Rimba Tani adalah sebagai berikut:
1.

K omisaris adalah sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk
mengawasi kegiatan pada perusahaan. Pada umumnya dewan pengawas
memiliki tugas antara lain:
a. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakankebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut
b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan
eksekutif
c . Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan
d . Mengesahkan anggaran tahunan
e. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota
pemegang saham
f. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri

Universitas Sumatera Utara

II-10

2.

Direktur Utama adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan
terbatas (PT). Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan tersebut
atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan
dan memimpin perseroan terbatas.
Direktur memiliki tugas antara lain:
a.

Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan

b.

Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manajer)

c.

Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d.

Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan

3.

External Accounting dalah akuntan yang tidak bekerja secara terus menerus,
seorang external accounting adalah orang yang memiliki saham pada
perusahaan tersebut. Tugas external accounting antara lain:

4.

a.

Menyusun sistem akuntansi

b.

Memberi pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

c.

Melihat catatan keuangan yang terjadi pada periode lalu (historical)

Bagian Marketing adalah bagian dari perusahaan yang berperan penting
dalam menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, bidang
pemasaran memiliki

fungsi

untuk

menghasilkan pendapatan bagi

perusahaan. Tugas Marketing, ada beberapa hal yang menjadi fungsi dari
bagian tersebut, yaitu sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

II-11

a.

Peran sebagai promosi : sebagai bagian yang memperkenalkan
perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh
perusahaan tersebut.

b.

Peran sebagai sales : pemasaran yang bertugas menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan
tersebut.

c.

Peran dalam konsep komunikasi pemasaran : organisasi pemasaran
berperan dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan
masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dan lingkungan
eksternal.

d.

Peran dalam bidang pengembangan dan riset : pemasaram memiliki
tugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan
tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
dan penjualan produk.

5.

Bagian Produksi bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya
sebagai berikut:
a.

Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi
kekurangan dan kelebihan persediaan.

b.

Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan
spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan.

6.

Bagian Accounting bertanggung jawab kepada General

Manager.

Tugasnya sebagai berikut:
a.

Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang

Universitas Sumatera Utara

II-12

penggunaan uang.
b.

Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai
dengan hasil yang diharapkan.

7.

Bagian Humas mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat.
Tugas Pokok Humas:
a.

Melakukan inventarisasi dan mengolah data

b.

Menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan
penyajian informasi,

8.

c.

Mendokumentasikan kegiatan pemerintah daerah,

d.

Melaksanakan tata usaha Bagian Humas.

K epala Produksi Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam
penyusunan rencana dan jadwal produksi. Tugas seorang kepala produksi
adalah:
a.

Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja
kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya
kesinambungan dalam proses produksi.

b.

Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil
produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

c.

Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi
penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

d.

Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

Universitas Sumatera Utara

II-13

e.

Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung
jawab dan karyawan di

bawah tanggung

jawabnya dengan

memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.
f.

Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan
semua instalasi yang ada di pabrik.

g.

Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya
sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.

h.

Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan
kerja yang lebih efisien.

i.

Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara
berkala.

j.

Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara
berkala.

k.
9.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager produksi.

K epala L apangan adalah orang yang melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek
mengenai kualitas material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
rencana atau belum.
Tugas dan tanggung jawab pengawas lapangan yaitu
a.

:

Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.

Universitas Sumatera Utara

II-14

b.

Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikannya
kepada pemimpin proyek.

c.

Membantu survey dan mengumpulkan data di lapangan.

d.

Menjaga hubungan baik dengan instasi serta masyarakat setempat yang
berhubungan dengan pekerjaan.

e.
10.

Meneliti laporan bulanan yang diserahkan oleh kontaktor.

K epala K lin Dry adalah kepala bagian yang mempertanggung jawabkan
pada pemrosesan pengeringan kayu. A dapun tugas dari kepala klin dry
adalah :
a.

Mengatur jadwal untuk mulai pengeringan bisa bersamaan pada waktu
dan hari yang sama.

b.

Menyesesuaikan lebar dan panjang kayu pada ruang klin dry.

c.

Melakukan inspeksi ruang pengeringan sebelum anda mulai membuat
tumpukan.

d.

Memeriksa terhadap kondisi ruang pengeringan, peralatan bantu dan
alat ukur misalnya sangat penting dilakukan.

11.

Maintenance bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis dan
mesin-mesin dan peralatan produksi. Uraian tugas dan tanggung jawab
adalah:
a.

Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair
dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak mengganggu jalannya
operasi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

II-15

b.

Mengajukan permintaan pembelian spare part dan kebutuhankebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair
semua peralatan pabrik.

c.

Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan
repair.

d.

Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua
peralatan pabrik.

e.

Mengadakan pencatatan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan
oleh masing-masing mesin atau peralatan pabrik.

f.

Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik agar tidak
menghambat jalannya proses produksi.

g.

Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-bahan atau
spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

h.

Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan
kerja yang lebih efisien.

i.

Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara
berkala.

j.

Membuat laporan harian dan berkala kegiatan yang dilakukan seksinya.

k.

Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh manajer
produksi

12.

Wakil K epala Produksi adalah tangan kanan kepala produksi yang terjun
langsung ke lapangan (operation). Peranannya adalah:

Universitas Sumatera Utara

II-16

a.

Menggantikan tugas-tugas kepala produksi pada saat kepala produksi
tidak berada di tempat.

b.

Mengawasi pekerjaan dapur untuk mencapai tujuan (goal) yang sudah
ditentukan oleh kepala dapur.

c.

Melaksanakan tugas-tugas khusus yang dibebankan seperti mengawasi
lantai produksi.

13.

Pekerja lapangan, merupakan sejumlah orang yang dipekerjakan pada
perusahaan, peranannya adalah:

14.

a.

Melakukan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

b.

Menjaga nama baik perusahaan

Satpam, merupakan orang yang berperan dalam pengawasan keamanan
perusahaan. Satpam memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
a.

Menjaga keamanan dan ketertiban di

lingkungan perusahaan

khususnya keamanan asset perusahaan
b.

Melakukan patrol disekitar perusahaan menurut waktu dan rute tertentu
dengan maksud melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap
barang, orang yang mencurigakan yang dapat menimbulkan ancaman
dan gangguan.

c.

Melakukan penanggulangan awal, memnberi pertolongan, serta bantuan
penyelamatan terhadap gangguan dan ancaman yang terjadi di
lingkungan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

II-17

2.7. Sistem Pengupahan
PT. Putra Flora Rimba Tani memiliki sistem pengupahan dalam mengatur
dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja yang disesuaikan
dengan golongan, status, jabatan, keahlian dan prestasi. Besarnya upah terendah
yang diberikan kepada pekerja tidak boleh melanggar ketentuan minimum yang
berlaku dan telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Upah Minimum Provinsi.
Pembayaran gaji kepada para karyawan dilakukan sekali dalam sebulan
pada akhir bulan. Terdapat dua jenis karyawan dalam pemberian gaji.
1.

K epada karyawan tetap, PT. Putra Flora Rimba Tani menganut sistem Total
All in Concept, artinya total gaji karyawan yang diterima oleh setiap
karyawan sudah termasuk berbagai tunjangan yang ada. A dapun tunjangantunjangan tersebut terdiri dari tunjangan pangkat dan jabatan, tunjangan
keluarga, tunjangan perumahan, dan bantuan khusus untuk perumahan serta
lokasi kerja.

2.

Sedangkan untuk karyawan tidak tetap, tunjangan tidak termasuk dalam gaji
yang diterima.
Selain itu PT . Putra Flora Rimba Tani juga memberikan bantuan

kesejahteraan bagi karyawan tetap berupa asuransi Badan Penyelenggara J aminan
Sosial K etenagakerjaan (BPJ S K etenagakerjaan), dana suka duka dan Tunjangan
Hari Raya (THR).

Universitas Sumatera Utara

II-18

2.8. Sistem J am K erja
J am kerja pada PT. Putra Flora Rimba Tani terbagi dua yaitu jam kerja
untuk bagian kantor dan jam kerja untuk bagian produksi.
1.

Bagian kantor
Pembagian waktu kerja untuk pegawai kantor adalah sebagai berikut:
a.

Senin – K amis : 08.00 – 12.00 WIB dan 13.00 – 16.00 WIB
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

b.

J umat :

08.00 – 11.30 dan 13.30 – 17.00 WIB

Istirahat : 11.30 – 13.30 WIB
2.

Bagian Produksi
J am kerja berlaku untuk operator dan supervisor pada bagian produksi.

3.

a.

K erja :

08.00 – 12.00 WIB

b.

Istirahat : 12.01 – 14.00 WIB

c.

K erja :

14.01 – 16.00

J am kerja satpam
a.

Shift 1 :

08.00 – 16.00 WIB

b.

Shift II : 16.00 – 24.00 WIB

c.

Shift III : 24.00 – 08.00 WIB

Universitas Sumatera Utara