Peranan Dinas Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanaan Angkutan Kota (Studi Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi angkutan ataupun transportasiadalah salah
satu bidang yang tidak dapat dipisahkandari kehidupan manusia,ditambah dengan
tingginya tuntutan mobilitas masyarakat menjadikan sarana angkutan mengalami
peningkatan, angkutan merupakan suatu komponen yang sangat penting dan termasuk
salah satu faktor perangsang pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa
(the servicing sector) bagi perkembangan, ekonomi, sosial dan sebagai nya,
pentingnya pengangkutan bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan
besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, dan sungai yang memungkinkan
pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh
wilayah Indonesia.
Angkutan diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan, proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana
kegiatan angkutan di mulai, ke tempat tujuan, kemana pengangkutan di
akhiri,angkutan biasa nya dibagi tiga jenis yaitu, angkutan darat, angkutan laut, dan
angkutan udara, dan dilihat dari segi penggunaan nya angkutan di bagi dua, yaitu
angkutan pribadi adalah jenis kendaraan yang digunakan untuk keperluan pribadi


Universitas Sumatera Utara

Tariff nya telah di tentukan dan di atur oleh pemerintah bekerjasama dengan pihak
swasta ataupun penyedia jasa, contoh nya seperti bus, kapal laut, pesawat, angkutan
kota, masyarakat yang melakukan pergerakan dengan tujuan yang berbeda-beda
membutuhkan sarana penunjang pergerakan berupa angkutan pribadi (mobil, motor)
maupun angkutan umum (bus, becak, angkutan kota, kereta api, pesawat, dan lainlain) dan sebagian masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum, sebagai
pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena di sebabkabkan masyarakat yang tingkat
ekonominya masih tergolong lemah tidak memiliki kendaraan pribadi, akan tetapi hal
ini tidak diimbangi dengan penyediaan angkutan umum yangmemadai, terutama
ditinjau dari kapasitas angkut, akibatnya hampir semua angkutan umum yang tersedia
terisi penuh sesak oleh penumpang, tujuan utama keberadaan angkutan umum
penumpang adalahmenyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi
msyarakat, ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah
dannyaman,

selain

itu


keberadaan

angkutan

umum

penumpang

juga

membukalapangan kerja.
Angkutan umum sebagai bagian dari sistem transportasi yangmerupakan salah
satu kebutuhan pokok masyarakat dan merupakan bagian yangtidak terpisahkan
dengan kehidupan pada umumnya. Keberadaan angkutan umumsangat dibutuhkan
tetapi apabila tidak ditangani dengan baik dan benar akan menjadi masalah bagi
kehidupan kota.Seiring dengan pertumbuhan permintaan pelayanan transportasi
untukmendukung kegiatan masyarakat kota yang berkembang dengan sangat
cepat,jumlah kendaraan angkutan umum dari waktu kewaktu terus bertambah,
sehinggapenyediaan dan permintaan akan kebutuhan angkutan umum harus


Universitas Sumatera Utara

dipenuhiagarberjalan dengan baik.Sedangkan angkutan umum yang dialami didaerah
perkotaan adalahpenyediaan sarana transportasi oleh pemerintah sangat terbatas
sedang sectorswasta belum berkembang sangat baik, efektif dan efisien.Pada
dasarnya karakteristik kebutuhan angkutan umum ditentukanoleh faktor internal yaitu
kemudahan pencapaian, keandalan, keteraturan, danketepatan waktu, waktu
perjalanan total, tarif dan sistem informasi.
Sedang factoreksternal adalah kepadatan penduduk dan konsentrasi aktifitas,
jarak perjalanan, tingkatpendapatan, kebijaksanaan transportasi, lingkungan, parkir,
pajak, faktor pribadidan kondisi fisik dari kendaraan sangat mempengaruhi keamanan
dan

kecelakaanyang

akan

terjadi.Angkutan

umum


keberadaannya

harus

berkelanjutan, yaitu menggabungkan pertimbangan ekonomi, teknis, dan berwawasan
lingkungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan akan datang
serta memanfaatkan sumber daya secara bijaksana dengan mempertimbangkan
kebutuhan sumberdaya bagi generasi sekarang dan akan datang
Keberadaan angkutanumum mengandung arti pengurangan volume lalu lintas
kendaraanpribadi, hal ini dimungkinkan karena angkutan umum penumpang
bersifatangkutan massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada lebih
banyakorang

atau penumpang,

banyaknya

penumpang menyebabkan


biaya

penumpangdapat ditekan serendah mungkinMenyadari peran angkutan yang sangat
penting, maka harus tersedia jasa angkutan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan
masyarakat diantara nya adalah penyedian jasa angkutan umum yang tertib, selamat,
aman, nyaman, cepat, tepat, teratur, dan dengan biaya yang dapat di jangkau oleh
daya beli masyarakat, suatu negara dapat diukur tingkat kemajuan atau

Universitas Sumatera Utara

kesejahteraannya dengan beberapa faktor, salah satu ukuran yang sangat mudah
dalam melihat suatu negara itu maju atau sejahtera adalah dengan melihat kepada
sistem dan sarana angkutan umum di negara tersebut seperti, ketertiban, kemudahan
dan kenyamanan serta ketepatan waktu dalam penyelenggaraan suatu sistem angkutan
umum di suatu negara, akan menggambarkan secara tidak langsung maju atau
sejahteranya suatu bangsa, baik atau buruk nya sistem angkutan umum disuatu negara
adalah merupakan cerminan atau berupa suatu refleksi dari seberapa baik pemerintah
suatu negara dalam mengelola negaranya.
Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan
memegang peranan yang sangat penting, angkutan umum seharus nya mampu

memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat dalam segala kegiatannya serta
mampu menjangkau setiap wilayah perkotaan, jumlah penduduk yang semakin
bertambah serta meningkatnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan pribadi
seperti roda dua, maupun roda empat, memicu meningkatnya jumlah kendaraan di
perkotaan, ditambah dengan pemilihan sistem angkutan yang salah, mengakibatkan
timbul nya banyak permasalahan bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar seperti
kemacetan, polusi udara.
Sehingga fasilitas angkutan umum yang di sediakan oleh pemerintah seperti
angkutan kota tidak dapat di pergunakan dan dinikmati secara maksimal oleh
sebagian masyarakat perkotaan, dalam pola pengembangan kota, perubahan gaya
hidup

danpertumbuhan

kepemilikan

kendaraan

pribadi


dapat

mengurangi

sumbanganangkutan umum bagi mobilitas suatu kota, Untuk memenuhi kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

sosial ekonomi, orang memerlukanangkutan untuk mencapai tempat kerja, untuk
berbelanja, untuk berwisata dan lainsebagainya.Peranan angkutan umum penumpang
amat dirasakan manfaatnya, halini disebabkan oleh meningkatnya kesejahteraan
masyarakat yang tidak mungkindiikuti terus menerus dengan pembangunan jaringan
jalan, oleh sebab itu haltersebut mendorong banyak kota menggalahkan penggunaan
angkuatan umumpenumpang.
Perkotaan merupakan wilayah

yang digunakan sebagai tolak ukur

perkembangan suatu Negara, perkotaan timbul karena adanya faktor pendorong dan
penarik, semakin lama jumlah penduduk yang berada di perkotaan semakin

bertambah.dampak urbanisasi dan pertambahan jumlah penduduk yang demikian
cepat serta diiringi dengan peningkatan pendapatan masyarakat memicu terjadinya
motorisasi yang diperparah dengan tingkat pelayanan transportasi umum yang rendah
sehingga
Penggunaan terhadap moda transportasi pribadi semakin meningkat.beberapa
aktifitas yang termasuk dalam sektor transportasi adalah, transportasi darat adalah
penyebab utama permasalahan pada transportasi perkotaan. terbatasnya jumlah dan
buruknya kondisi sarana dan prasarana transportasi mengakibatkan tingginya biaya
transportasi barang dan penumpang serta menurunnya keselamatan transportasi
kondisi tersebut diperparah dengan penyebaran pembangunan dan pengembangan
transportasi yang masih terpusat dibeberapa wilayah perkotaan, satu titik akan
memberikan beban bagi sarana dan prasarana transportasi sehingga akan
mengakibatkan tingginya lalu lintas pada pusat kota. pengembangan sarana dan

Universitas Sumatera Utara

prasarana di perkotaan memiliki dampak negatif yaitu memicu urbanisasi yang tidak
terkendali, berbagai masalah timbul dari masalah teknis kemacetan, tundaan
pergerakan kendaraan, kapasitas jalan yang rendah, kesemerawutan dan ketidak
tertiban berlalu lintas yang membuat tidak nyaman, jika hal ini terus terjadi maka

proses pembangunan tidak akan bisa berjalan dengan lancar dan dapat menurunkan
kesejahteraan masyarakat, ditinjau dari aspek pergerakan penduduk, kecenderungan
bertambahnya penduduk perkotaan yang tinggi dan urbanisasi menyebabkan makin
banyaknya jumlah pergerakan baik di dalam maupun ke luar kota, hal ini memberi
konsekuensi logis yaitu perlu adanya keseimbangan antara sarana dan prasaranadan
juga peningkatan kualitas pelayanan bidang angkutan, hal ini dimaksudkan untuk
menunjang mobilitas penduduk dalam melaksanakan aktivitasnya.
Angkutan kota adalah salah satu moda transportasi umum yang biasa
digunakan oleh masyarakat wilayah perkotaan,

angkutan kota disediakan untuk

mengangkut penumpang menuju tujuan tertentu sesuai trayek yang telah ditetapkan,
akan tetapi disisi lain fasilitas dan pelayanan penyedia jasa angkutan kota yang
kurang memperhatikan kenyamanan, baik fisik maupun dari segi kualitas
pelayanannya menjadikan masyarakat perkotaan lebih memilih angkutan pribadi
ataupun transportasi pribadi sebagai pemenuhan mobilitasnya.
Angkutan kota

memiliki posisi yang penting dan strategis dalam


pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan hal ini harustercermin pada
kebutuhan mobilitas seluruh sektor dan wilayah, angkutan kota merupakan sarana
yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar rodaperekonomian,

Universitas Sumatera Utara

memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhisemua aspek kehidupan
berbangsa dan berenegara. Pentingnya transportasitersebut tecermin pada semakin
meningkatnya kebutuhan akan ajsa angkutanbagi mobilitas orang serta barang dari
dan keseluruh tanah air, bahkan dari dan keluar negeri, disamping itu angkutan
berperan sebagai penunjang,pendorong, dan penggerak bagi pertumbuhan daerah
yang berpotensi namunbelum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan
pembangunanserta hasil-hasilnya.Masalah pada masa kini bagaimanakah cara
memajukan transportasiyang dapat menghasilkan jasa produksi angkutan yang baik
murah

dapatditawar

dapatmenyamaratakan


dan
baik

dapat
harta

memenuhi
mutu

kebutuhan

pelayanan

masyarakat,

dan

waktu

dengan

dibutuhkan

dapatdipenuhi dan bagaimanakah cara fasilitas angkutan itu tersedia dalam jumlah
memadai pada masyaraka.
Menyadari peranan transportasi, maka lalulintas dan angkutan jalanharus
ditata dalam satu sistem trasnportasi nasional secara terpadu dan mampumewujudkan
tersedianya jasa trasnportasi yang serasi dengan tingkatkebutuhan lalu lintas dan
pelayanan angkutan yang tertib, selamat, aman,nyaman, cepat, tepat, teratur, lancar,
dan dengan biaya yang terjangkau olehdaya beli masyarakat, Lalu lintas dan angkutan
jalan yang mempunyai karakteristik dankeunggulan tersendiri perlu dikembangkan
dan dimanfaatkan sehingga mamputerjangkau seluruh wilayah pelosok daratan
dengan mobilitas tinggi danmampu memadukan moda transportasi lain.
Pengembangan lalu lintas danangkutan jalan yang ditata dalam satu kesatuan
system dilakukan denganmengintegrasikan dan mendinamisasikan unsur-unsurnya
yang terdiri darijaringan transportasi jalan, kendaraan beserta pengemudi, serta
peraturanperaturan,prosedur dan metode sedemikian rupa sehingga terwujud suatu

Universitas Sumatera Utara

totalitas yang utuh, berdaya guna dan berhasil guna, untuk mencapai daya guna dan
hasil guna nasional yang optimal, disamping harus ditata dengan moda transportasi
laut dan udara, lalu lintas danangkutan jalan yang mempunyai kesamaan wilayah
pelayanan

di

daratandengan

perkeretaapian,

angkutan

sungai,

danau

dan

penyebrangan, makaperencanaan dan pengembangannya perlu ditata dalam satu
kesatuan system secara tepat, serasi, seimbang, terpadu dan sinergetik antara satu
denganlainnya, mengingat penting dan strategisnya peranan lalu lintas dan angkutan
jalan yang menguasai hajat hidup orang banyak, maka lalu lintas dan angkutanjalan
dikuasai oleh negara yang pembinaanya dilakukan oleh Pemerintah.Penyelenggara
lalu lintas dan angkutan jalan perlu diselenggarakan secaraberkesinambungan dan
terus ditingkatkan agar lebih luas daya jangkau danpelayanannya kepada masyarakat
dengan

memperhatikan

sebesar-besarkepentingan

umum

dan

kemampuan

masyarakat, kelestarian lingkungan, koordinasi antar wewenang pusat dan daerah
serta antar instansi, sektor, danantar unsur terkait serta tercitanya keamananan dan
ketertiban masyarakatdalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan, sekaligus
dalam rangkamewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu,
Pengangkutan memegang peranan sangat penting dalam lalu lintasbaik orang maupun
barang.
Kota Medan merupakan salah satu Kota terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jakarta dan Surabaya dengan jumlah pengguna kendaraan pribadi yang cukup tinggi
sehingga setiap harinya mengakibatkan banyaknya peningkatan jumlah volume
kendaraan di seluruh ruas jalan kota medan, jumla kendaraan umum saat ini adalah
sebesar18.054 artinya tiap tahun mengalami peningkatan, di tambah kurang nya
minat masyarakat terhadap penggunaan fasilitas transportasi umum seperti angkutan
kota yang jauh lebih efesien dan hemat konsumsi bahan bakar, hal ini disebabkan
oleh kualitas dan pelayanan angkutan di kota medan masih buruk, ini bisa dilihat dari
kurang baik nya pelayanan angkutan kota yang beroperasi di kota medan, seperti
menaikkan penumpang lebih dari jumlah kapasitas angkutan, pelanggaran lalu lintas,
banyak nya sopir angkutan kota yang ugal-ugalan, banyak nya angutan kota liar, dan
lain sebagainya,

Universitas Sumatera Utara

Dalam penanganan angkutan kota ternyata menemui berbagaikekurangan,
baik kekurangmampuan pemerintah sendiri untuk menggali apayang dubutuhkan,
maupun prasarananya baik jalan, jembatan, terminal, halte secara kualitas maupun
kuantitas, yang berakibat kurang nyamannya jasa transportasi tersebut, kendala
lainnya adalah kurangnya koordiasi instansi terkait dukungan peraturan, sarana dan
prasarana trayek angkutan kota sebagaiakibat dari rendahnya kesadaran dari
pengguna dan pemberi jasa, inimembuktikan bahwa fenomena arus transportasi kota
tidak berjalansebagaimana mestinya, dengan demikan beberapa kawasan yang
dianggapstrategis belum dilayani angkutan umum, dalam kehidupan bernegara
pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan
oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk barang maupun jasa, oleh karena
itu perlu adanya strategi dan langkah-langkah mewujudkan pelayanan prima oleh
penyelenggara pelayanan publik sehingga pemerintah mampu memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya bagi masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan publik
dibidang angkutan kota seharus nya dapat dilakukan dengan cara memperbaiki
manajemen kualitas jasa (service quality management), dengan memperhatikan dan
memperbaiki kualitas pelayanan, dan manajemen harus mampu menerapkan teknikteknik manajemen yang berorientasi pada kebutuhan costumer ataupun pelanggan
nya,
Pelayanan merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan pelanggan, berdasarkan UU No. 25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik mendefenisikan bahwa pelayanaan publik sebagai kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang
dan jasa atau pelayanaa administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik
masyarakat setiap saat selalu menuntut pelayanan yang prima dan baik dari birokrat

Universitas Sumatera Utara

meskipun pelayanan tersebut tidak sesuai dengan yang di harapkan karna selama ini
pelayanan yang di berikan kepada masyarakat masih berbelit-belit, lambat, dan juga
mahal.
Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah yang terbagi ke
dalam unit-unit pelayanan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada
masyarakat, ukuran keberhasilan pelayanan biasa nya akan tergambar pada indeks
kepuasan masyarakat yang diterima oleh para penerima pelayanan berdasarkan
harapan dan kebutuhan mereka yang sebenarnya, namun pelayanan publik juga dapat
bekerja sama dengan pihak swasta atau diserahkan kepada swasta apabila memang
dipandang lebih efektif dan sepanjang mampu memberikan kepuasan maksimal
kepada masyarakat.
Dinas perhubungan kota medan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kota
Medan dalam bidang perhubungan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas dan
bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah, dan Dinas
Perhubungan Kota Medan mempunyai tugas yaitu melaksanakan urusan rumah
tangga daerah dalam bidang perhubungan dan melaksanakan tugas pembantuan
sesuai dengan bidang tugasnya, terutama di bidang jasa pelayanan transportasi umum,
dengan demikian angkutan kota merupakan salah satu moda transportasi yang masih
menjadi focus pembenahan pemerintah maupun penyedia jasa angkutan umum,
terutama menyangkut kualitas pelayanan nya kepada masyarakat, atas dasar ini lah
penulis tertarik unuk melakukan penelitin dengan judul “Peranan Dinas

Universitas Sumatera Utara

Perhubungan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Angkutan Kota(Studi
Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas maka permasalahan
yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peran Dinas
Perhubungan Kota Medan Dalam Menigkatkan Kualitas Pelayanan Angkutan
Kota”
1.3 Tujuan Penelitian
Sejauh mana penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak
dicapai atau menjadi tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran Dinas Perhubungan Kota Medan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan angkutan kota.
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk menambah dan
meningkatkan cara berpikir positif serta mengembangkan kemampuan
menganalisa permasalahan yang dihadapi di lapangan.
2. Bagi Fisip USU, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai referensi bagi
mahasiswa yang tertarik dalam bidang ini.
3. Bagi Dinas Perhubungan Kota Medan, dapat memberikan masukan dan saransaran dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Universitas Sumatera Utara

1.5 Kerangka Teori
Kerangka teori di perlukan untuk mempermudah penelitian, sebab teori
merupakan pedoman berpikir bagi peneliti, oleh karena itu seorang peneliti harus
terlebih dahulu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk
menggambarkan dari sudut mana peneliti tersebut menyoroti masalah yang telah di
pilih, teori dapat diartikan sebagai serangkaian konsep, defenisi, proporsi yang saling
berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu
fenomena, maka penulis mengemukakan beberapa teori yang dapat dijadikan
landasan dalam penelitian ini.
1.5.1

Peranan

1.5.1.1 Pengertian Peranan
Pengertian peranan secara implisit menunjukkan kekuatan, kekuatan tersebut
berlaku baik secara internal maupun eksternal terhadap individu atau kelompok yang
menjalankannya, peranan dapat dikatakan juga sebagai pelaksanaan dari fungsifungsi oleh struktur-struktur tertentu.menurut Soekanto Peranan (role) (2002:24)
memiliki beberapa arti:
a. Aspek dinamis dari kedudukan.
b. Perangkat hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
c. Perilaku kedudukan dari pemegang kedudukan.
d. Bagian dari aktifitas yang dimainkan oleh seseorang.

Universitas Sumatera Utara

Peran (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status), artinya
seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sesuai dengan
kedudukanya, maka orang tersebut telah menjalankan peranan nya dan paling sedikit
mencakup 3 (tiga) hal, yaitu :
a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseoramg dalam masyarakat.
b. Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat.
c. Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi stuktur
sosial masyarakat.
Peran (role) menurut Komarudin ( 1994 : 768 ) adalah sebagai berikut :
a. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen
b. Pola prilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status
c. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata
d. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada
padanya
e. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat

Menurut Soekanto (2002 : 246), peranan (role) mencakup tiga hal, yaitu
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

a. peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang
b.

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan peranan adalah
suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi

c.

peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

d. struktur sosial masyarakat.
Peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: pertama, harapan-harapan dari
masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang
peran, dan kedua harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap
masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam
menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya, peranan-peranan dapat
dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat sehingga struktur masyarakat dapat
dilihat sebagai pola-pola peranan yang saling berhubungan, Peranan merupakan pola
tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memangku status atau kedudukan
tertentu
Hugo F. Reading telah mengumpulkan arti ataumaksud “peranan” dari beberapa ahli,
adalah sebagai berikut:
a. Bagian peran yang akan dimainkan seseorang.
b. Aspek dinamis status (Linton).

Universitas Sumatera Utara

c. Aspek proses ststus (T. persons).
d. Serangkaian hak dan kewajiban dengan ciri-ciri lebih lanjut yangbergerak
dibalik tuntutan jabatan (Nadel).
e. Cara-cara yang ditentukan untuk bertingkah laku yang sesuai dengansuatu
jabatan (Newcomb).
f. Kewajiban-kewajiban yang melekat pada suatu posisi.
g. Sikap, nilai dan tingkah laku yang ditentukan terhadap hak-hak yangmelekat
pada suatu status.
h. Serangkaian norma dan pengharapan yang melekat pada suatukedudukan
(Banton).
i. Tingkah laku sebenarnya dari pemangku status.
j. Sistem partisipasi yang bersifat terorganisir (Parson).
k. Penetapan hak-hak dan kewajiban yang melekat pada status (Goffman
l. Hal-hal unik yang diperlihatkan seseorang dalam melaksanakan
syaratsyaratdari status tertentu (D. G. Mandelbaum).
m. Setiap posisi, baik yang dilembagakan maupun tidak (M. J. Levy ).
Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu
status. Setiap orang mungkin mempunyai sejumlah status dan diharapkan mengisi
peran yang sesuai dengan status tersebut, dalam arti tertentu, status dan peran adalah
dua aspek dari gejala yang sama, status adalah seperangkat hak dan kewajiban dan
peran adalah pemeranan dari perangkat kewajiban dan hak-hak tersebut (Horton,
1999:118).Berdasarkan pendapat di atas peranan adalah tindakan yang dilakukan

Universitas Sumatera Utara

orang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa, peranan merupakan perangkat
tingkah laku yang diharapkan, dimiliki oleh orang atau seseorang yang berkedudukan
di masyarakat, dan merupakan sebuah penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau
bagian dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh suatu ukuran
ataupun patokan.
1.5.2 Dinas Perhubungan
Sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah pada bagian kelima pasal 7 disebutkan sebagai berikut :

1. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.
2. Dinas daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerahberdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Dinas daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2)menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan
tugasdan fungsinya
4. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas.
5. Kepala dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
gubernurmelalui sekretaris daerah.
6. Pada

dinas

daerah

dapat

dibentuk

unit

pelaksana

teknis

dinas

untukmelaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan

Universitas Sumatera Utara

teknispenunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa
daerahkabupaten/kota.

Maka dapat diartikan Dinas perhubungan merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Kabupaten atau Kota dimpimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati atau Walikota melalui Sekretaris daerah, Dinas
perhubungan Kabupaten atau Kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dibidang perhubungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

1.5.3 Kualitas Pelayanan
1.5.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanaan
Kualitas

pelayanan (service

quality)

dapat

diketahui

dengan

cara

membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka
terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan atau
inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan, jika jasa yang diterima
atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui
harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan
berkualitas, sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk, kata kualitas mengandung
banyak definisi dan makna karena orang yang berbeda akan mengartikannya secara
berlainan, seperti kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk
pemakaian perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan
kebutuhan pelanggan, kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

Universitas Sumatera Utara

dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan atau dalam
hal ini pengunjung untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan lembaga atau
instansi pemberi pelayanan jasa. Ikatan hubungan yang baik ini akan memungkinkan
lembaga

pelayanan

jasa

untuk

memahami

dengan

seksama

harapan

pelanggan/pengunjung serta kebutuhan mereka, dengan demikian penyedia layanan
jasa dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dengan memaksimalkan pengalaman
pengunjung yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pengunjung yang
kurang menyenangkan.
Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan
pelanggan, maka kualitas yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan
pelanggan, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal, tetapi
sebaliknya jika layanan yang diterima atau dirasakan lebih rendah dari yang
diharapkan maka kualitas layanan dipersepsikan rendah, menurut Lewis & Booms
dikutip dalam Tjiptono, (2012:157) mendefinisikan kualitas pelayanan secara
sederhana, yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
dengan ekspektasi pelanggan. artinya kualitas pelayanan ditentukan oleh kemampuan
perusahaan atau lembaga tertentu untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan apa
yang diharapkan atau diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan/pengunjung,
dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah

Universitas Sumatera Utara

pelayanan yang diharapkan pelanggan atau konsumen dan persepsi masyarakat
terhadap pelayanan tersebut.
Ciri-ciri pelayanan yang baik menurut Kasmir (2005:39) dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan/pengunjung sejak awalhingga
selesai.
2. Mampu melayani secara cepat dan tepat.
3. Mampu berkomunikasi
4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.
5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
6. Berusaha memahami kebutuhan pelanggan
7. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan

1.5.3.2 Prinsip-Prinsip Kualitas Pelayanan
Untuk menghasilkan gaya manajemen serta lingkungan yang kondusif bagi
organisasi ataupun perusahaan dalam menyempurnakan kualitas, organisasitersebut
harus mampu menerapkan enam prinsip utama yangberlaku bagi perusahaan. Keenam
prinsip tersebut bermanfaat dalammembentuk mempertahankan lingkungan yang
tepat serta melaksanakanpenyempurnaan kualitas secara berkesinambungan dengan
didukung oleh para pemasok, karyawan, dan pelanggan, menurut Wolkins, dikutip
dalam Saleh(2010:105) keenam prinsip tersebut terdiri atas:
1. Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen
darimanajemen

puncak,

manajemen

puncak

harus

memimpin

Universitas Sumatera Utara

danmengarahkan organisasinya dalam upaya peningkatan kinerja kualitas,
tanpa

adanya

kepemimpinan

dari

manajemen

puncak,

usaha

peningkatankualitas hanya akan berdampak kecil.
2. Pendidikan
Semua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncak sampai karyawan
operasional, wajib mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut antara
lain konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi
kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.
3. Perencanaan Strategik
Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas
yang digunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai visi dan
misinya.
4. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manjemen
untuk mengubah perilaku organisasi. Proses ini menggambarkan mekanisme
yang menjamin adanya perhatian terusmenerus terhadap upaya mewujudkan
sasaran-sasaran kualitas.
5. Komunikasi
Komunikasi organisasi, baik dengan karyawan, pelanggan, maupun dengan
stakeholder organisasi dipengaruhi oleh proses komunikasi yang baik.
6. Total Human Reward
Reward dan recognition merupakan aspek krusial dalam implementasi strategi
kualitas. Setiap karywan berprestasi perlu diberi imbalan dan prestasinya

Universitas Sumatera Utara

harus diakui. Dengancara seperti ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga
dan rasa memiliki (sense of belonging) setiap anggota organisasi dapat
meningkat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktifitas
dan profitabilitas bagi perusahaan, serta kepuasan dan loyalitas pelanggan.

1.5.3.3 Unsur-Unsur Kualitas Pelayanan
Beberapa unsur kualitas pelayanan menurut wolkins yang dikutip dalam Saleh
(2010:106) antara lain sebagai berikut:
1. Penampilan.

Personal

depan(resepsionis)

dan

fisik

memerlukan

sebagaimana

persyaratan

layanan

seperti

kantor

berpenampilan

menarik,badan harus tegap/tidak cacat, tutur bahasa menarik, familiar
dalamberperilaku, penampilan penuh percaya diri.
2. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugas pelayanan
dalammenyampaikan

perlu

diperhitungkan

janji

yang

disampaikan

kepadapelanggan bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian juga waktu
jikamengutarakan 2 hari selesai harus betul-betul dapat memenuhinya.
3. Kesediaan

Melayani.

Sebagiamana

fungsi

dan

wewenang

harus

melayanikepada para pelanggan, konsekuensi logis petugas harus benarbenarbersedia melayani kepada para pelanggan.
4. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayani dengan
baik,petugas

harus

mempunyai

pengetahuan

dan

keahlian.

Di sini

Universitas Sumatera Utara

petugaspelayanan

harus

memiliki

tingkat

pendidikan

tertentu

dan

pelatihantertentu yang diisyaratkan dalam jabatan serta memiliki pengalaman
yangluas dibidangnya.
5. Kesopanan dan Ramah Tamah.
Masyarakat pengguna jasa pelayanan itusendiri dan lapisan masyarakat baik
tingkat status ekonomi dan social rendah maupun tinggi terdapat perbedaan
karakternya

maka

petugaspelayanan

masyarakat

dituntut

adanya

keramahtamahan yang standardalam melayani, sabar, tidak egois dan santun
dalam bertutur kepadapelanggan.
6. Kejujuran dan Kepercayaan.
Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapatdipergunakan berbagai aspek, maka
dalam penyelenggaraannya harustransparan dari aspek kejujuran, jujur dalam
bentuk aturan, jujur dalampembiayaan dan jujur dalam penyelesaian
waktunya. Dari aspek kejujuranini petugas pelayanan tersebut dapat
dikategorikan sebagai pelayan yangdipercaya dari segi sikapnya, dapat
dipercaya dari tutur katanya, dapatdipercayakan dalam menyelesaikan akhir
pelayanan sehingga otomatispelanggan merasa puas, unsur pelayanan prima
dapat ditambah unsur yang lain.
7. Kepastian Hukum
Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadapmasyarakat yang berupa surat
keputusan, harus mempunyai legitimasi ataumempunyai kepastian hukum,
bila setiap hasil yang tidak mempunyaikepastian hukum jelas akan
mempengaruhi sikap masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

8. Keterbukaan
Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yangmemperlakukan ijin, maka
ketentuan keterbukaan perlu ditegakkan, keterbukaan itu akan mempengaruhi
unsur-unsur kesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.
9. Efisien
Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah
efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga
menghasilkan biaya yang murah, waktu yang singkat dan tepat serta kualitas
yang tinggi, dengan demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan
yang harus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.
10. Biaya
Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan kewajaran dalam
penentuan pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan dengan daya beli
masyarakat dan pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. Tidak Rasial
Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran
dan politik dengan demikian segala urusan harus memenuhi jangkauan yang
luas dan merata.
12. Kesederhanaan
Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan
kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan.

Universitas Sumatera Utara

1.5.3.4 Dimensi Kualitas Pelayanan
Ada beberapa mengenai dimensi kualitas pelayanan, antara lain Parasuraman,
Zeithaml, dan Berry dalam Saleh (2010:103)berpendapat sebagai berikut :
1. Reliability,mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan
kemampuan untuk dipercaya (dependbility). Hal iniberarti perusahaan
memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu juga berarti
bahwa

perusahaan

yang

bersangkutan

memenuhi

janjinya,

misalnya

menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang disepakati.
2. Responsiveness,yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan
jasa yang dibutuhkan pelanggan.
3. Competence,

artinya

setiap

orang dalam

suatu

perusahaan memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa
tertentu.
4. Accessibilitymeliputi kemudahan untuk menghubungi dan ditemui. Hal ini
berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak
terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi, dan lain-lain.
5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang
dimiliki para kontak personal.
6. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan pada bahasa
yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama
perusahaan, reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak personal, dan
interaksi dengan pelanggan.
8. Security,yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi
keamanan secara fisik (physical safety), keamanan financial (financial security),
dan kerahasiaan (confidentiality)
9. Understanding/Knowing the Customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan
pelanggan.
10. Tangibles,yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang
dipergunakan, atau penampilan dari personil.
Kualitas layanan pada prinsipnya adalah untuk menjaga janji pelangganagar
pihak yang dilayani merasa puas dang diungkapkanKualitas pelayanan memiliki
hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yaitu memberikan suatu
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan
organisasi pemberi layanan, dengan demikian kepuasan pelanggan dapat menciptakan
kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada organisasi pemberi layanan yang
memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan.

1.5.4 Angkutan
1.5.4.1 Pengertian Angkutan
Menurut P.Warpani (2002:1), Angkutan (transport) adalah kegiatan
perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ketempat lain (tujuan) dengan
menggunakan sarana (kendaraan), seiring dengan perkembangan pada sistem
angkutan telah mewujudkan suatu bentuk pelayanan melalui berbagai sarana

Universitas Sumatera Utara

pergerakan mekanistik yang hampir menjangkau ke semua wilayah di muka bumi
ini., oleh sebab itu penggunaan angkutan bukan hal yang sulit untuk menjangkau
pusat aktivitas manusia ditambah dengan perkembangan teknologi, yang telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam kurun waktu satu abad, berbagai jenis
alat transportasi telah tersedia dengan berbagai keunggulan dan kelengkapan sarana,
pertambahan penduduk dan luas kota menyebabkan peningkatan kendaraan pada lalulintas jalan raya pun meningkat.

1.5.4.2 Peranan Angkutan
Angkutan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam
mendukung dan mendorong segala aspek kehidupan, baik di bidang ekonomi, sosial,
budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan Negara, sistem pengangkutan
harus ditata dan terus menerus disempurnakan untuk menjamin mobilitas orang
maupun barang dalam rangka menjamin kesejahteraan masyarakat, di samping itu
dalam upaya menunjang pengembangan wilayah dan memeratakan hasil-hasil
pembangunan,angkutan juga berperan sebagai penunjang perkembangan wilayah,
peranan angkutan menurut Nasution (2004:16) mencakup bidang yang luas di dalam
kehidupan manusia yang meliputi atas berbagai aspek antara lain sebagai berikut :
1. Aspek sosial dan budaya.
Hampir seluruh kehidupan manusia di dalam bermasyarakat tidak dapat
dilepaskan dari pengangkutan, dimana dibutuhkan saling berkunjung dan
membutuhkan pertemuan.

Universitas Sumatera Utara

2. Aspek politis dan pertahanaan
Dinegara maju maupun berkembang transportasi memiliki dua keuntungan
(advantages) politis yaitu sebagai berikut :
a. Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.
b. Transportasi

merupakan

alat

mobilitas

unsur

pertahanan

dan

keamananyang harus selalu tersedia
3. Aspek hukum
Didalam pengoperasian dan pemilikan alat angkutan diperlukan ketentuan
hukum mengenai, hak, kewajiban, dan tanggung jawab serta perasuransian
apabila terjadikecelakaan lalu lintas, juga terhadap penerbangan luar negeri yang
melewati batas wilayah suatu Negara.
4. Aspek teknik
Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi
menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan dan keamanan dalam
penyelenggara angkutan.
5. Aspek ekonomi
Dari aspek ekonomi pengangkutn dapat ditinjau dari sudut ekonomi makro dan
mikro dari sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasrana
yangmenunjang pelaksanaan pembangunan nasional.

1.5.4.3 Jenis Angkutan Dari Segi Kepemilikan
Dari segi kepemilikan angkutan di ketegorikan menjadi 2 (dua), antara lain
adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Angkutan pribadi
Angkutan pribadi di gunakan untuk pribadi seseorang dan seseorang itu bebas
memakainya ke mana saja, memiliki mobilitas pergerakan yang tinggi dan
tidak terbatas, contoh nya adalah : sepada motor, dan mobil.
2. Angkutan Umum
Menurut Warpani (2002 : 38) angkutan umum adalah angkutan penumpang
dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan system
sewa dan berbayar Angkutan umum merupakan jenis transportasi yang
diperuntukkan untuk kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama,
mempunyai arah dan titik tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan
rute yang sudah ditentukan danjadwal yang sudah ditetapkan, para pelaku
perjalanan harus wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan
tersebut apabila angkutan umum ini sudah mereka pilih, contohnya seperti :
bus, pesawat, kapal laut.

1.5.4.4 Jenis Angkutan Umum
Masing-masing jenis angkutan umum menurut Setijowarno dan Frazila
(2003:23) memiliki ciri-ciri yang berlainan, yakni dalam hal antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Kecepatan, menunjukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
bergerakantara dua lokasi.
b. Tersedianya pelayanan (availability of service), menyangkut kemampuan
untukmenyelenggarakan hubungan antara dua lokasi.

Universitas Sumatera Utara

c. Pengoperasiaan

yang

diandalkan

(dependability

of

operation),

menunjukanperbedaan-perbedaan yang terjadi antara kenyataan dan jadwal
yang ditentukan.
d. Kemampuan

(capability),

merupakan

kemampuan

untuk

dapat

menanganisegala bentuk dan keperluan akan pengangkutan.
e. Frekuensi adalah banyaknya gerakan atau hubungan yang dijadwalkan.

Menurut Soedjono (1983 : 9) angkutan umum di ketegorikan menjadi 3 (tiga)
antara lain sebagai berikut :
1. Angkutan laut
Angkutan laut merupakan kegiatan mengangkut ataupun membawa,
memindahkan penumpang, manusia, ataupun barang dengan menggunakan
kapal tertentu yangdioperasikan oleh perusahaan pelayaran baik swasta dan
juga pemerintah dari satu pelabuhan di suatu pulau ke pelabuhan lain yang
terdapat di pulau lain tersebut, pengangkutan laut dapat berlangsung
antarpulau dalam satu negara atau secara nasional dan antarpulau dari satu
negara ke negara lain.Menurut Kamaluddin (2003:64) pengangkutan melalui
laut atau air mempunyai peran yang penting di Negara atau daerah yang
berkepulauan, bersungai dan berdanau, dan karenanya perlu perkembangan
antara lain atas dasar pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Bahwa jalan air (waterway) merupakan sumber daya alam yang vital dan
bahwa transport melalui air tersebut seringkali merupakan transport yang

Universitas Sumatera Utara

relatif murah, terutama untuk angkutan barang-barang yang bersifat bulky
atau bahan-bahan mentah yang tidak terbungkus.
b. Transport melalui air dapat membantu perkembangan industry local dalam
mendapat keuntungan untuk memasuki pasar pada berbagai daerah
tertentu, terutama pada Negara yang terdiri atas pulau-pulaudan banyak
sungai serta danau nya.
c. Angkutan melalui air dapat membatasi penentuan tariff angkutan darat
yang tinggi (tidak layak), khusus nya wilayah di mana mungkin terciptanya
persaingan antara angkutan darat dengan angkutan melalui air.
d. Perkembangan industry pelayaran seringkali melambangkan keayaan dan
kemajuan teknologi suatu Negara khusus nya pada pelayaran samudera,
karena itu pemerintah yang bersangkutan perlu mendorong perkembangan
nya.
2. Angkutan Udara
Angkutan udara merupakan salah satu alat transportasi yang banyak
digunakan jasanya untuk memenuhi ketepatan waktu, angkutan udara
merupakan satu-satunya alternatif yang cepat, efisien dan ekonomis bagi
pengangkutan antar pulau, antar daerah bahkan antar benua, dan menurut
Nasution (2004:238) sifat dan karateristik umum jasa angkutan udara adalah
sebagai berikut :
a. Produksi yang di hasilkan tidak dapat di hasilkan dan di pegang, tetapi
dapat di tandai dengan ada nya pemaanfaatan waktu dan tempat.

Universitas Sumatera Utara

b. Permintaan bersifat elastic, permintaan jasa angkutan udara bersifat
derived demand, yaitu sebagai akibat ada nya permintaan atau kebutuhan
di lokasi lain.
c. Selalu menyesuaikan teknologi maju, perusahaan penerbangan pada dasar
nya bersifat dinamis yang dengan cepat menyesuaikan perkembangan
teknologi pesawat udara.
d. Selalu ada campur tangan pemerintah.
3. Angkutan Darat
Angkutan darat terdiri dari seluruh bentuk alat angkutan yang beroperasi di
daratdengan tujuan untuk memindahkan manusia atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain dan digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktifitas sehari-hari, merupakan angkutan yang paling sering dan
paling banyak di gunkan,angkutan darat memegang peranan yang sangat
penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi
barang dan jasa.Sifat dan karakteristik angkutan darat adalah sebagai berikut :
a. Anggkutan darat dapat di lakukan secara bebas maupun menurut atauran
yang berlaku.
b. Prasarana yang di gunakan adalah jalan, sedangkan sarana yang di
gunakan adalah seperti, angkutan kota, bus, dan sebagainya.
c. Fleksibel, karena sangat mungkin untuk mengubah tujuan.

Universitas Sumatera Utara

1.5.4.5 Angkutan UmumPerkotaan
Angkutan umumperkotaan merupakan jenis kendaraan penumpang umum
yang di pakai sebagai pengangkutan perpindahan manusia atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain di wilayah kota,dansecara sederhana angkutan umum perkotaan
berkaitan dengan jenis angkutan yang akan digunakan, pilihan pertama biasanya
menggunakan kendaraan, pribadi (sepeda, sepeda motor, mobil) atau angkutan umum
(angkutan kota, becak, ojek, taksi) di wilayah perkotaan umum nya angkutan yang di
gunakan sebagai angkutan umum adalah angkutan bertrayek tetap seperti, angkutan
kota, atau angkutan umum tidak bertrayek seperti, taksi, becak dan ojek, Namun pada
penelitian ini, peneliti memfokuskan pada pokok permasalahaan angkutan umum
perkotaan bertrayek tetap yaitu angkutan kota.

1.5.5 Angkutan Kota
1.5.5.1 Pengertian Angkutan Kota
Menurut Warpani (2002 : 44 ) angkutan kota adalah angkutan dalam wilayah
administrasi kota. Angkutan kota merupakanjenis moda angkutan umum di wilayah
perkotaan yang beroperasi dan bergerak di darat, yang melayanidan mengangkut
penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan, angkutan kota tidak dapat dipisahkan
dari sistem kegiatan perkotaan, khususnya bagi masyarakat pengguna angkutan
umum yang tidak mempunyai pilihan moda lain untuk melaksanakan kegiatan.
Sedangkan

menurut Setijowarno dan Frazila (2001: 211) angkutan kota adalah

angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah suatu kota dengan
menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat pada

Universitas Sumatera Utara

trayek tetap dan teratur.Karakteristik angkutan kota di indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Trayek sudah di tentukan.
2. Setiap tujuan ataupun jurusan yang akan di tempuh di bedakan melalui warna
armada ataupun melalui angka.
3. Armada yang di gunakan adalah bus kecil
4. Tarifnya di tentukan oleh pemerintah dan penyedia jasa angkutan.

Keuntungan memilih angkutan kota sebagai moda angkutan umum untuk
wilayah perkotaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Biaya Rendah (Low Cost)
2. Membantu mengurangi kemacetan
3. Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanan
4. Intensitas keberangkatan yang lebih sering, angkutan kota tidak mempunyai
jadwal keberangkatan yang tetap, karena keberangkatan angkutan kota
biasanya ditentukan oleh jumlah penumpang
5.

Angkutan kota mempunyai mobilitas yang tinggi sehingga dapat bergerak
kapan saja.

Kelemahannya adalah :
1. Pelayanan yang kurang bagus, kondisi tempat duduk kurang begitu nyaman
2. Angkutan kota dapat menaikkan dan menurunkan penumpang disepanjang
rutenya sehingga mengakibatkan waktu perjalanan yang dapat berubah-ubah.

Universitas Sumatera Utara

1.5.5.2 Aktivitas Operasional Angkutan Kota
Menurut Wells (1975:23) pelayanan angkutan kota dalam mengangkut
penumpang dibagi dalam 3 (tiga) aktivitas operasional antara lain yaitu :
1. Kolektor, dari wilayah permukiman yang tersebar luas atau tempat kerja dan
tempat

perbelanjaan,

karakteristik

operasinya

sering

berhenti

untuk

menaikturunkan penumpang, berpenetrasi ke kawasan perumahan.
2. Line Haul, antara wilayah permukiman dan tempat kerja dan tempat
perbelanjaan (dari kota ke kota) operasinya bergerak dengan kecepatan yang
tinggi dan jarang berhenti, karena melakukan perhentian di tengah-tengah
operasi maka daya tarik dan efektifitas operasinya akan berkurang, meskipun
tentu saja beberapa perhentian yang penting tetap dilakukan.
3. Distribusi, ke tempat kerja dan tempat perbelanjaan atau wilayah
permukiman. Karakteristik operasinya melakukan perhentian tetapi tidak
terlalu sering.
Pelayanan angkutan secara umum terdiri dari tiga macam aktivitas operasionalyang
meliputi:
1. Tahapan pengumpulan
Pengumpulan penumpang merupakan proses akumulasi penumpang di dalam
kendaraan, pada bagian ini diperlukan akses yang tinggi, melaluidaerah
tangkapan penduduk seperti daerah perumahan, pemukiman,perdagangan
maupun pendidikan.
2. Tahap pengangkutan
Tahap ini merupakan proses dari jalur pengangkutan, atau tahapmembawa
penumpang ke tempat tujuan. Karaktreristik proses ini adalahbergerak dengan

Universitas Sumatera Utara

kecepatan relatif tinggi, dengan melakukan perhentiansesedikit mungkin.
Semakin banyak angkutan ini berhenti maka daya tarikdan efektifitas
operasinya akan semakin berkurang.
3. Tahap penyebaran
Merupakan bagian penyebaran para penumpang di tempat tujuan masingmasing yang merupakan kebalikan dari tahap pengumpulan penumpang
dengan karakteristik melakukan perhentian namun tidak terlalu sering,
kepentingan yang diutamakan di kawasan perbelanjaan dan tempat kerja.
Esensi dari operasional angkutan kota adalah memberikan layanan angkutan
yang baik dan layak bagi masyarakat dalam menjalankan kegiatannya, baik untuk
masyarakat yang mampu memiliki kendaraan pribadi sekalipun (Choice), dan
terutama bagi masyarakat yang terpaksa harus menggunakan angkutan umum
(Captive), ukuran pelayanan angkutan umum yang baik adalah pelayanan yang aman,
cepat, murah, dan nyaman.
Beberapa fungsi angkutan kota yaitu :
a. melancarkan arus barang dan manusia
b. menunjang perk