Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 2. Gambar tumbuhan senduduk

a

b
Keterangan: a = tanaman senduduk dilihat dari atas; b = tanaman senduduk
dilihat dari samping

Lampiran 3. Gambar daun senduduk

a

b
Keterangan: a = daun senduduk bagian atas; b = daun senduduk bagian
bawah

Lampiran 4. Gambar simplisia daun senduduk dan serbuk simplisia daun
senduduk


a

b
Keterangan: a = simplisia daun senduduk; b = serbuk simplisia daun senduduk

Lampiran 5. Gambar pemeriksaan mikroskopik penampang melintang daun
senduduk segar dan serbuk simplisia daun senduduk

Gambar hasil pemeriksaan mikroskopik penampang melintang daun senduduk
(perbesaran 10x40)
Keterangan : a = kutikula; b = epidermis atas; c = jaringan palisade; d = jaringan
bunga karang; e = epidermis bawah; f = ruang antar sel; g = stomata;
h = kristal kalsium oksalat bentuk druse; i = floem; j = xilem; k =
rambut penutup

Lampiran 5. (Lanjutan)

Gambar hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun senduduk
Keterangan : a = stomata tipe diasitik; b = kristal kalsium oksalat bentuk druse; c
= rambut penutup; d = jaringan parenkim berisi kristal kalsium

oksalat bentuk druse; e = trakea; f = jaringan palisade

Lampiran 6. Bagan penelitian

Daun Senduduk
Dipisahkan dari pengotor
Dicuci, ditiriskan dan ditimbang,
berat basah
Dilakukan mikroskopik tumbuhan segar
Dikeringkan dalam lemari pengering
pada suhu ± 400C

Simplisia
Dihaluskan (diblender)

Serbuk Simplisia

Serbuk Simplisia
Karakteristik
Simplisia


Skrining Fitokimia
Serbuk Simplisia dan
Ekstrak Kental

Makroskopik
Mikroskopik (serbuk)
Pk air
Pk sari larut air
Pk sari larut etanol
Pk abu total
Pk abu tidak larut asam

Steroid/Triterpenoid
Alkaloid
Flavonoid
Glikosida
Saponin
Tanin
Antrakinon


direndam dengan
etanol 70% selama
3 jam
dipindahkan kedalam
perkolator
3 jam
didiamkan selama
24 jam
dibuka kran dan
dibiarkan perkolat
menetes
Perkolat

diuapka dengan
rotary evaporator
dikeringkan dengan
freeze dryer
Ekstrak Kental
Uji Aktivitas

Antibakteri

Lampiran 7. Perhitungan penetapan kadar air simplisia daun senduduk

% Kadar air =

1.

2.

3.

Berat sampel

: 5,004 g

Volume air

: 0,4 ml


% Kadar air

=

Berat sampel

: 5,007 g

Volume air

: 0,4 ml

% Kadar air

=

Berat sampel

: 5,002 g


Volume air

: 0,4 ml

% Kadar air

=

0,4 ml
5,004 g

0,4 ml
5,007 g

0,4 ml
5,002 g

% Kadar air rata-rata =

Volume air (ml )

Berat sampel (g)

× 100%

× 100% = 7,99%

× 100% = 7,98%

× 100% = 7,99%

7,99%+7,98%+7,99%
3

= 7,98%

Lampiran 8. Perhitungan penetapan kadar sari larut air simplisia daun
senduduk

% Kadar sari larut air =


1.

Berat sampel

: 5,003 g

Berat sari

: 0,118 g

% Kadar sari larut air =

2.

5,003 g

Berat sampel

: 5,001 g


Berat sari

: 0,120 g

% Kadar sari larut air =

3.

0,118 g

0,120 g
5,001 g

Berat sampel

: 5,005 g

Berat sari

: 0,115 g


% Kadar sari larut air =

0,115 g
5,005 g

Berat Sari (g)
Berat Sampel (g)

×

×

×

% Kadar sari larut air rata-rata =

100
20

100
20

100
20

×

100
20

× 100%

× 100% = 11,79%

× 100% = 11,9%

× 100% = 11,48%

11,79%+11,9%+11,48%
3

= 11,75%

Lampiran 9. Perhitungan penetapan kadar sari larut etanol simplisia daun
senduduk
% Kadar sari larut etanol =

1.

Berat sampel

: 5,001 g

Berat sari

: 0,138 g

% Kadar sari larut etanol =

2.

Berat sampel

: 5,004 g

Berat sari

: 0,135 g

% Kadar sari larut etanol =

3.

Berat sampel

: 5,002 g

Berat sari

: 0,130 g

% Kadar sari larut etanol =

Berat Sari (g)
Berat Sampel (g)

0,138 g
5,001g

0,135 g
5,004 g

0,130 g
5,002 g

×

×

×

% Kadar sari larut etanol rata-rata =

100
20

100
20

100
20

×

100
20

× 100%

× 100% = 13,79%

× 100% = 13,48%

× 100% = 12,99%

13,79%+13,48%+12,99%
3

= 13,42%

Lampiran 10. Perhitungan penetapan kadar abu total simplisia daun
senduduk

% Kadar abu total =

1.

Berat sampel

: 2,001 g

Berat abu

: 0,242 g

% Kadar abu total =

2.

2,001 g

Berat sampel

: 2,002 g

Berat abu

: 0,260 g

% Kadar abu total =

3.

0,242 g

0,260 g
2,002 g

Berat sampel

: 2,001 g

Berat abu

: 0,253 g

% Kadar abu total =

0,253 g
2,001 g

% Kadar abu total rata-rata =

Berat Abu (g)
Berat sampel (g)

× 100%

× 100% = 12,09%

× 100% = 12,98%

× 100% = 12,64%

12,09%+12,98%+12,64%
3

= 12,57%

Lampiran 11. Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut asam simplisia
daun senduduk

% Kadar abu tidak larut asam =

1.

Berat sampel

: 2,001 g

Berat abu

: 0,017 g

% Kadar abu tidak larut asam =

2.

Berat sampel

: 2,002 g

Berat abu

: 0,016 g

% Kadar abu tidak larut asam =

3.

Berat sampel

: 2,001 g

Berat abu

: 0,017 g

% Kadar abu tidak larut asam =

Berat Abu (g)
Berat sampel (g)

0,017 g
2,001 g

0,016 g
2,002 g

0,017 g
2,001 g

% Kadar abu tidak larut asam rata-rata =

× 100%

× 100% = 0,85%

× 100% = 0,79%

× 100% = 0,84%

0,85 %+0,79 %+0,84 %
3

= 0,82%

Lampiran 12.

Hasil pengukuran diameter daerah hambatan pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus oleh ekstrak etanol daun
senduduk

Konsenterasi Ekstrak
Etanol Daun Senduduk
(mg/ml)
500
400
300
200
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
9
8
7
6
5
Blanko

Diameter Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus(mm)
D1
18,0
17,2
15,7
14,6
12,9
12,6
12,1
11,5
11,0
10,7
10,3
9,4
9,0
8,6
8,2
-

D2
18,0
17,4
15,6
14,9
12,9
12,6
12,1
11,6
11,2
10,9
10,4
9,6
9,2
8,6
8,1
-

D3
17,9
17,2
15,6
14,6
13,0
12,5
12,1
11,5
11,1
10,9
10,5
9,6
9,0
8,6
8,2
-

D*
17,96
17,26
15,63
14,10
12,93
12,56
12,10
11,53
11,10
10,83
10,40
9,53
9,06
8,60
8,16
-

Keterangan: (*) = hasil rata-rata tiga kali pengukuran; (-) = tidak ada
hambatan; blanko = DMSO

Lampiran 13. Hasil pengukuran diameter daerah hambatan pertumbuhan
bakteri Staphylococcus epidermidis oleh ekstrak etanol daun
senduduk
Konsenterasi Ekstrak
Etanol Daun Senduduk
(mg/ml)
500
400
300
200
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
9
8
7
6
5
Blanko

Diameter Daerah Hambatan Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus epidermidis (mm)
D1
18,0
17,6
16,1
15,3
13,4
12,6
12,2
11,8
11,5
10,9
10,3
9,6
9,2
8,9
8,5
-

D2
18,3
17,6
16,0
15,1
13,3
12,8
12,4
11,8
11,4
10,9
10,5
9,9
9,4
8,9
8,3
-

D3
18,0
17,6
16,1
15,3
13,4
12,8
12,4
11,8
11,5
10,9
10,5
9,6
9,4
9,0
8,5
-

D*
18,10
17,60
16,06
15,23
13,36
12,73
12,33
11,80
11,46
10,90
10,43
9,70
9,33
8,93
8,43
-

Keterangan: (*) = hasil rata-rata tiga kali pengukuran; (-) = tidak ada
hambatan; blanko = DMSO

Lampiran 14. Hasil pengukuran diameter daerah hambatan pertumbuhan
bakteri Escherichia coli oleh ekstrak etanol daun senduduk
Konsenterasi Ekstrak
Etanol Daun Senduduk
(mg/ml)
500
400
300
200
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
9
8
7
6
5
Blanko

Diameter Dareah Hambatan Pertumbuhan Bakteri
Escherichia coli (mm)
D1
17,9
17,1
15,4
14,6
12,8
11,9
11,3
11,1
10,7
10,1
9,9
9,6
9,3
8,6
8,1
-

D2
17,8
17,1
15,6
14,4
12,7
12,1
11,5
11,2
10,9
10,3
10,0
9,5
9,0
8,4
7,9
-

D3
17,6
17,2
15,4
14,2
12,8
12,4
11,7
11,5
10,9
10,2
10,0
9,4
8,9
8,4
8,0
-

D*
17,76
17,13
15,46
14,40
12,76
12,13
11,50
11,26
10,83
10,20
9,96
9,50
9,06
8,46
8,0
-

Keterangan: (*) = hasil rata-rata tiga kali pengukuran; (-) = tidak ada
hambatan; blanko = DMSO

Lampiran 15. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun
senduduk terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan
DMSO (Dimetyl Sulfoxide) sebagai blanko

Lampiran 15. (Lanjutan)

Lampiran 15. (Lanjutan)

Lampiran 15. (Lanjutan)

Lampiran 16. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun senduduk
terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan DMSO
(Dimetyl Sulfoxide) sebagai blanko

Lampiran 16. (Lanjutan)

Lampiran 16. (Lanjutan)

Lampiran 16. (Lanjutan)

Lampiran 17. Hasil uji aktivitas antibakteri eksrak etanol daun senduduk
terhadap bakteri Escherichia coli dengan DMSO (Dimetyl
Sulfoxide) sebagai blanko

Lampiran 17. (Lanjutan)

Lampiran 17. (Lanjutan)

Lampiran 17. (Lanjutan)

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

23 109 87

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

0 0 15

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

0 3 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

5 22 4

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

1 7 15

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli

4 14 3