Analisis Permintaan Pengusaha UMKM Pasar Medan Johor Terhadap Kredit Usaha Rakyat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis
dalam menghadapi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur
perekonomian nasional. Adanya krisis perekonomian seperti sekarang ini sangat
mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya
berdampak pada kegiatan- kegiatan usaha baik usaha besar maupun usaha kecil
menengah.
Menurut Undang- Undang No. 20 Tahun 2008 defenisi usaha mikro kecil
menengah adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Dalam Undang- undang tersebut
juga disebutkan bahwa keberadaan UMKM dan pengelolaannya oleh pemerintah
dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu entitas pelaku
ekonomi yang eksistensinya mendominasi terhadap perekonomian bangsa, baik
diperkotaan maupun pedesaan. Menurut Urata (2000), tentang peran UMKM
dilihat dari kedudukannya yaitu sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi
di berbagai sektor, seperti penyedia lapangan kerja terbesar, berperan dalam hal
pengembangan kegiatan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat, pencipta
pasar baru dan inovasi, dan untuk UMKM yang sudah mampu melakukan
Universitas Sumatera Utara
perdagangan internasional UMKM tersebut tentu mampu memberikan
sumbangan dalam menjaga neraca pembayaran melalui sumbangannya dalam
menghasilkan ekspor.
Dilihat dari Kedudukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam
perekonomian nasional yang sangat penting, terutama karena jumlahnya yang
banyak serta perannya terhadap penyerapan tenaga kerja yang begitu besar dan
kontribusinya terhadap PDRB nasional. Disamping itu UMKM juga memiliki
ketahanan yang cukup kuat terhadap krisis ekonomi, sebagaimana pada saat
terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997- 1998an, dimana kondisi
waktu itu usaha kecil, mikro, dan menengah terbukti lebih kebal daripada
perusahaan besar yang justru banyak mengalami kebangkrutan.
Dikaitkan dengan tugas dan program pembangunan ekonomi pada sektorsektor usaha tertentu, misalnya pertanian, peternakan dan perkebunan, industri
pengolahan serta industri perdagangan berbagai SKIM kredit/ pembiayaan
UMKM diluncurkan oleh pemerintah. Realisasi penyaluran kredit UMKM di
tahun 2012 yang mencapai sebesar Rp. 72,3 triliun atau tumbuh 5,1 % dari posisi
tahun 2011 sebesar Rp. 479,89 triliun atau menjadi Rp. 552,2 triliun di tahun
2012. Namun, berdasarkan penyalurannya menunjukkan bahwa kredit UMKM
tersebut masih di dominasi oleh kredit usaha menengah sebesar 48,6 % belum
dominan ke arah kredit kecil yang baru teralokasi sebesar 30,8 % dan bahkan
untuk kredit mikro hanya teralokasi sebesar 20,6 % sedangkan populasi yang ada
berjumlah sebanyak 54 juta pengusaha (Budi Harsono, 2014: 53).
12
Universitas Sumatera Utara
Pelaku UMKM kerap mengalami kesulitan permodalan, karena tidak
punya pilihan, akhirnya lebih memilih meminjam dari rentenir dengan bunga yang
besar bisa mencapai 15-20 persen per bulan. Alternatif ini terpaksa dipilih karena
meminjam
melalui rentenir ini relatif tanpa prosedur dan pencairannya juga
sangat cepat, jauh berbeda dengan kredit melalui perbankan. Selain itu urusan
administrasi dalam pencairan modal di Kota Medan juga masih banyak ditemukan
kendala seperti deskiriminasi pemberian modal sehingga banyak pelaku usaha
kecil sulit berkembang.
Perlu adanya peranan Perbankan dalam pembangunan ekonomi yaitu
sebagai badan usaha yang menyimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak (Sianat, 2004: 87).
Oleh karena itu Pemerintah meluncurkan kredit bagi pelaku usaha mikro
dan kecil (UMKM), dan koperasi berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program
ini diluncurkan untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pengentasan
kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Perkembangan
jumlah
penduduk
yang setiap tahun meningkat, ini membuat mulai banyak usaha-usaha yang ada
mulai bermunculan. Usaha-usaha tersebut baik usaha dalam skala besar dan kecil,
termasuk usaha mikro dan kecil. Usaha-usaha mikro dan kecil ini umumnya
tersebar diseluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Johor. Usaha-usaha
mikro dan kecil ini seperti: perbengkelan, salon kecantikan, penjahit, doorsmer
mobil dan sepeda motor, minimarket, rumah makan, dan lain-lain. Di Kecamatan
13
Universitas Sumatera Utara
Medan Johor memiliki sejumlah pasar dan pertokoan yang sudah mulai ramai
untuk mendukung kegiatan perekonomian, diantaranya terdapat 5 pasar, 38
pertokoan, dan 9 minimarket. Usaha-usaha mikro dan kecil ini umumnya banyak
di pasar, seperti: pasar johor yang ada di Kelurahan Gedung Johor dan Pasar
Kwala Bekala yang ada di Kelurahan Kwala Bekala. Tetapi, hampir di setiap
pertokoan dan kios yang ada di Kelurahan Gedung Johor memiliki usaha mikro
dan kecil. Usaha ini seperti: rumah makan, salon, perbengkelan, penjahit, dan
lain-lain. Pada umumnya usaha yang banyak adalah usaha rumah makan.
Permintaan
pengusaha
UMKM
merupakan
keinginan
untuk
mengembangkan usahanya Sangat jelas bahwa faktor-faktor permintaan
pengusaha UKM sangat berpengaruh terhadap kebutuhan dan kesejahteraan
masyarakat, untuk meningkatkan faktor-faktor
permintaan pengusaha UKM
perlu adanya gagasan untuk memajukan usaha tersebut dengan cara peminjaman
salah satunya peminjaman terhadap Kredit Usaha Rakyat. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi tingkat permintaan pengusaha UKM terhadap KUR yaitu :
Tenaga Kerja sangat berpengaruh terhadap permintaan KUR, dimana
persepsi besarnya atau banyaknya jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh
pengusaha UMKM maka besarnya permintaan pengusaha UMKM melakukan
Kredit Usaha Rakyat.
Lama usaha sangat berpengaruh terhadap permintaan KUR, dimana
persepsi besarnya lama usaha yang dilakukan oleh pengusaha UKM berpengaruh
terhadap Kredit Usaha Rakyat.
14
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan juga berpengaruh terhadap permintaan KUR, memliki persepsi
dimana apabila pendapatan nya rendah maka permintaan untuk melakukan KUR
akan meningkat, dan apabila pendapatan naik maka permintaan untuk melakukan
KUR akan semakin rendah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merasa tertarik untuk
membahas masalah tersebut dalam sebuah karya tulis berbentuk skripsi dengan
judul : “ Analisis Permintaan Pengusaha UMKM Pasar Medan Johor
Terhadap Kredit Usaha Rakyat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang dapat diambil sebagai
kajian penelitian ini adalah :
1. Apakah jumlah Tenaga Kerja menjadi faktor permintaan
pengusaha UMKM pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan
Kredit Usaha Rakyat.
2. Apakah lama usaha menjadi faktor permintaan pengusaha UMKM
pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat.
3. Apakah pendapatan pengusaha UMKM menjadi faktor permintaan
pengusaha UMKM pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan
Kredit Usaha Rakyat.
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan
penelitian ini adalah :
15
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui apakahjumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap
permintaan
pengusaha
UMKM
pasar
Medan
Johor
terhadap
Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat
2. Untuk mengetahui apakah lama usahamempengaruhi permintaan
pengusaha UMKM pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan Kredit
Usaha Rakyat.
3. Untuk
mengetahui
apakahpendapatan
pengusaha
UMKM
mempengaruhi permintaan pengusaha UMKM pasar Medan Johor
terhadap Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat
1.4
Manfaat Penelitian
Disamping tujuan yang hendak dicapai maka suatu penelitian harus
mempunyai manfaat yang jelas. Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari
penelitian ini antara lain :
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pengetahuan dalam hal penyaluran kredit di Medan dan menjadi
refrensi dimasa depan.
2. Bagi perumus kebijakan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi
referensi bagi perumusan kebijakan kredit di masa yang akan datang
terkhusus di pasar Medan Johor.
3. Bagi wirausahawan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan
dalam pemilihan kredit dan menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan KUR di pasar Medan Johor.
16
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis
dalam menghadapi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur
perekonomian nasional. Adanya krisis perekonomian seperti sekarang ini sangat
mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya
berdampak pada kegiatan- kegiatan usaha baik usaha besar maupun usaha kecil
menengah.
Menurut Undang- Undang No. 20 Tahun 2008 defenisi usaha mikro kecil
menengah adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Dalam Undang- undang tersebut
juga disebutkan bahwa keberadaan UMKM dan pengelolaannya oleh pemerintah
dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu entitas pelaku
ekonomi yang eksistensinya mendominasi terhadap perekonomian bangsa, baik
diperkotaan maupun pedesaan. Menurut Urata (2000), tentang peran UMKM
dilihat dari kedudukannya yaitu sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi
di berbagai sektor, seperti penyedia lapangan kerja terbesar, berperan dalam hal
pengembangan kegiatan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat, pencipta
pasar baru dan inovasi, dan untuk UMKM yang sudah mampu melakukan
Universitas Sumatera Utara
perdagangan internasional UMKM tersebut tentu mampu memberikan
sumbangan dalam menjaga neraca pembayaran melalui sumbangannya dalam
menghasilkan ekspor.
Dilihat dari Kedudukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam
perekonomian nasional yang sangat penting, terutama karena jumlahnya yang
banyak serta perannya terhadap penyerapan tenaga kerja yang begitu besar dan
kontribusinya terhadap PDRB nasional. Disamping itu UMKM juga memiliki
ketahanan yang cukup kuat terhadap krisis ekonomi, sebagaimana pada saat
terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997- 1998an, dimana kondisi
waktu itu usaha kecil, mikro, dan menengah terbukti lebih kebal daripada
perusahaan besar yang justru banyak mengalami kebangkrutan.
Dikaitkan dengan tugas dan program pembangunan ekonomi pada sektorsektor usaha tertentu, misalnya pertanian, peternakan dan perkebunan, industri
pengolahan serta industri perdagangan berbagai SKIM kredit/ pembiayaan
UMKM diluncurkan oleh pemerintah. Realisasi penyaluran kredit UMKM di
tahun 2012 yang mencapai sebesar Rp. 72,3 triliun atau tumbuh 5,1 % dari posisi
tahun 2011 sebesar Rp. 479,89 triliun atau menjadi Rp. 552,2 triliun di tahun
2012. Namun, berdasarkan penyalurannya menunjukkan bahwa kredit UMKM
tersebut masih di dominasi oleh kredit usaha menengah sebesar 48,6 % belum
dominan ke arah kredit kecil yang baru teralokasi sebesar 30,8 % dan bahkan
untuk kredit mikro hanya teralokasi sebesar 20,6 % sedangkan populasi yang ada
berjumlah sebanyak 54 juta pengusaha (Budi Harsono, 2014: 53).
12
Universitas Sumatera Utara
Pelaku UMKM kerap mengalami kesulitan permodalan, karena tidak
punya pilihan, akhirnya lebih memilih meminjam dari rentenir dengan bunga yang
besar bisa mencapai 15-20 persen per bulan. Alternatif ini terpaksa dipilih karena
meminjam
melalui rentenir ini relatif tanpa prosedur dan pencairannya juga
sangat cepat, jauh berbeda dengan kredit melalui perbankan. Selain itu urusan
administrasi dalam pencairan modal di Kota Medan juga masih banyak ditemukan
kendala seperti deskiriminasi pemberian modal sehingga banyak pelaku usaha
kecil sulit berkembang.
Perlu adanya peranan Perbankan dalam pembangunan ekonomi yaitu
sebagai badan usaha yang menyimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak (Sianat, 2004: 87).
Oleh karena itu Pemerintah meluncurkan kredit bagi pelaku usaha mikro
dan kecil (UMKM), dan koperasi berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program
ini diluncurkan untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pengentasan
kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Perkembangan
jumlah
penduduk
yang setiap tahun meningkat, ini membuat mulai banyak usaha-usaha yang ada
mulai bermunculan. Usaha-usaha tersebut baik usaha dalam skala besar dan kecil,
termasuk usaha mikro dan kecil. Usaha-usaha mikro dan kecil ini umumnya
tersebar diseluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Johor. Usaha-usaha
mikro dan kecil ini seperti: perbengkelan, salon kecantikan, penjahit, doorsmer
mobil dan sepeda motor, minimarket, rumah makan, dan lain-lain. Di Kecamatan
13
Universitas Sumatera Utara
Medan Johor memiliki sejumlah pasar dan pertokoan yang sudah mulai ramai
untuk mendukung kegiatan perekonomian, diantaranya terdapat 5 pasar, 38
pertokoan, dan 9 minimarket. Usaha-usaha mikro dan kecil ini umumnya banyak
di pasar, seperti: pasar johor yang ada di Kelurahan Gedung Johor dan Pasar
Kwala Bekala yang ada di Kelurahan Kwala Bekala. Tetapi, hampir di setiap
pertokoan dan kios yang ada di Kelurahan Gedung Johor memiliki usaha mikro
dan kecil. Usaha ini seperti: rumah makan, salon, perbengkelan, penjahit, dan
lain-lain. Pada umumnya usaha yang banyak adalah usaha rumah makan.
Permintaan
pengusaha
UMKM
merupakan
keinginan
untuk
mengembangkan usahanya Sangat jelas bahwa faktor-faktor permintaan
pengusaha UKM sangat berpengaruh terhadap kebutuhan dan kesejahteraan
masyarakat, untuk meningkatkan faktor-faktor
permintaan pengusaha UKM
perlu adanya gagasan untuk memajukan usaha tersebut dengan cara peminjaman
salah satunya peminjaman terhadap Kredit Usaha Rakyat. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi tingkat permintaan pengusaha UKM terhadap KUR yaitu :
Tenaga Kerja sangat berpengaruh terhadap permintaan KUR, dimana
persepsi besarnya atau banyaknya jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh
pengusaha UMKM maka besarnya permintaan pengusaha UMKM melakukan
Kredit Usaha Rakyat.
Lama usaha sangat berpengaruh terhadap permintaan KUR, dimana
persepsi besarnya lama usaha yang dilakukan oleh pengusaha UKM berpengaruh
terhadap Kredit Usaha Rakyat.
14
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan juga berpengaruh terhadap permintaan KUR, memliki persepsi
dimana apabila pendapatan nya rendah maka permintaan untuk melakukan KUR
akan meningkat, dan apabila pendapatan naik maka permintaan untuk melakukan
KUR akan semakin rendah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merasa tertarik untuk
membahas masalah tersebut dalam sebuah karya tulis berbentuk skripsi dengan
judul : “ Analisis Permintaan Pengusaha UMKM Pasar Medan Johor
Terhadap Kredit Usaha Rakyat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang dapat diambil sebagai
kajian penelitian ini adalah :
1. Apakah jumlah Tenaga Kerja menjadi faktor permintaan
pengusaha UMKM pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan
Kredit Usaha Rakyat.
2. Apakah lama usaha menjadi faktor permintaan pengusaha UMKM
pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat.
3. Apakah pendapatan pengusaha UMKM menjadi faktor permintaan
pengusaha UMKM pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan
Kredit Usaha Rakyat.
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan
penelitian ini adalah :
15
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui apakahjumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap
permintaan
pengusaha
UMKM
pasar
Medan
Johor
terhadap
Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat
2. Untuk mengetahui apakah lama usahamempengaruhi permintaan
pengusaha UMKM pasar Medan Johor terhadap Pembiayaan Kredit
Usaha Rakyat.
3. Untuk
mengetahui
apakahpendapatan
pengusaha
UMKM
mempengaruhi permintaan pengusaha UMKM pasar Medan Johor
terhadap Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat
1.4
Manfaat Penelitian
Disamping tujuan yang hendak dicapai maka suatu penelitian harus
mempunyai manfaat yang jelas. Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari
penelitian ini antara lain :
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pengetahuan dalam hal penyaluran kredit di Medan dan menjadi
refrensi dimasa depan.
2. Bagi perumus kebijakan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi
referensi bagi perumusan kebijakan kredit di masa yang akan datang
terkhusus di pasar Medan Johor.
3. Bagi wirausahawan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan
dalam pemilihan kredit dan menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan KUR di pasar Medan Johor.
16
Universitas Sumatera Utara