Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Samosir

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi

Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten samosir

Skripsi

Diajukan oleh :

Harri Jospa Silalahi

090523043

Ekonomi Pembangunan

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

2012


(2)

Lembaran Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten samosir adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulis

ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, agustus 2012

Harri Jospa Silalahi 090523043


(3)

Abstrak

Penelitian yang dilakukan di PT.Bank Sumatera utara cabang Pangururan dengan judul Analisis Pemanfaatan Kredit usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Samosir variabel terikat dalam penelitian ini adalah modal UMK (Y) sedangkan variabel bebasnya adalah Kredit Usaha Rakyat (X1),penjualan (x2) dan laba (x3)

KUR ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat kecil dengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikan.Atas diajukan permohonan peminjaman kredit tersebut,tentu saja harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh bank,tujuan untuk meningkatkan penjualan,pendapatan dan modal

Kredit Usaha Rakyat (KUR) kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha kecil dan menegah guna pembiayaan usaha produktif.Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada (UMK).

Penelitian ini mengunakan persamaan regresi linier dengan mengunakan Metode Ordinary Least square (OLS).Alat analisis yang dipakai untuk mengolah data adalah program Spps 16.

hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif kredit usaha rakyat (KUR),terhadap modal laba penjualan,usaha mikro kecil,usaha kecil dan pengembangan usaha dengan harapan peranan KUR dapat bersifat positif terhadap modal UMK pada alfa 1%

kata kunci : Kredit usaha rakyat,Modal usaha kecil dan usaha mikro,laba,penjualan


(4)

Abstract

Research conducted in northern Sumatra, PT Bank branch Pangururan entitled utilizationanalysis business credit (KUR) for Small Micro Enterprise Development (MSE) in Samosir regency dependent variable in this study is the capital of MSE (Y) while the independentvariable is the People's Business Credit (X1),sales (x2)and earnings(x3)

KUR is intended to help people's business economy by giving small loans to businesses that filed the petition didirikan.Atas credit loan, of course, must follow the procedures set by the bank, aim to increase sales, income and capital

People's Business Credit (KUR) working capital loans or investments to debtors who are engaged in the business according to scale the status of small and medium business to business financing produktif.Kredit (KUR) the financing providedby banks to enterprises (MSEs).

This study uses linear regression equation using the method of ordinary least square (OLS). Analysis tool that is used to process the data is the program SPPS 16.

Results show the positive influence business credit (KUR), the capital gain on sale, tiny micro, small business and enterprise development in the hope of KUR can be positive role to capital MSEs in alpha 1%

keywords: Credit business people, small business capital and micro enterprises, profits, sales


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yesus Kristus

atas berkat, kasih karunia serta kemurahan hati-Nya yang telah dilimpahkan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten samosir Skripsi ini membahas tentang permintaan kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Samosir. Tujuan dari skripsi ini salah

satunya adalah untuk memberikan pengetahuan terutama untuk mahasiswa

Universitas Sumatera Utara tentang penggunaan kredit dalam pengembangan

usaha sehingga mampu menciptakan perekonomian yang dapat membantu oleh

masyarakat pada umumnya.

Usaha dan kerja yang telah dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini,

dengan rasa tulus dan ikhlas penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung dalam

penyelesaian skripsi ini terutama :

1. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak dan Ibu serta dan adek

penulis, terimakasih atas kasih sayangnya, doa serta dukungan moril, dan

materi yang tidak pernah putus diberikan kepada penulis.

2. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi


(6)

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku ketua Depertemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syahrir Hakim Nasution,SE,M.si,selaku Sekretaris Departemen

Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Sos, Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

6. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekertaris Program Studi Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

7. Bapak Syahrir Hakim Nasution,SE,M.si selaku dosen pembimbing yang

memberikan petunjuk dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak/ibu dosen selaku dosen pembaca yang memberikan petunjuk dan

masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

9. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi terhusus Ekonomi

Pembangunan atas pengajaran, bimbingan, dan bantuannya kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan.

10.Teman-teman terbaik penulis yang telah memberikan dorongan,

membantu, menemani dan memberi semangat kepada penulis terhusus

anak Ekonomi Pembangunan angkatan 2009.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal

ini karena masih kurangnya pengalaman dan terbatasnya ilmu pengetahuan

penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun


(7)

untuk penyempurnaan penulisan yang sejenis. Mudah-mudahan skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Juni 2012 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRACT …... i

KATA PENGANTAR ………... ii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GAMBAR ………... viii

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1

1.2 Perumusan Masalah ………... 3

1.3 Tujuan Penelitian ………... 3

1.4 Manfaat Penelitian ………... 4

1.5 Ruang Lingkup ………... 4

BAB II Tinjauan Pustaka ... 5

2.1 Pengertian Bank ... 5

2.1.1 Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya ………..…... 5

2.1.2 JenisBankBerdasarkanKepemilikanya………..…... 6

2.1.3 Fungsi Bank ……....………... 8

2.1.4 Prinsip Operasional Perbankan ... 8

2.1.5 Usaha Bank ... 10

2.2 Kredit ... 11

2.2.1 Pengertian Kredit ... 11

2.2.2 Unsur-unsur Kredit... 11

2.2.3 Fungsi Kredit Usaha... 13

2.2.4 Jenis Kredit... 14

2.3 Perjanjian Kredit... 16

2.3.1 Pengertian Perjanjian Kredit... 16

2.3.2 Jaminan... 17

2.4 Kredit Usaha Rakyat ... 18

2.5 Landasan Hukum ... 19

2.6 Ketentuan Pokok,Persyaratan debitur dan prosedur KUR... 21

2.7 Mekanisme Penyaluran KUR... 21

2.7.1 Persyaratan Debitur... 25

2.7.2 Prosedur memperoleh KUR 25 2.8 Pengertian Karakter kredit Usaha Kecil dan Mikro... 28

2.8.1 Pengertian Usaha Mikro... 29

2.8.2 Pengertian Usaha Kecil... 30

2.9 Hipotesis... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Penelitian ………... 35

3.2 Metode Populasi dan Sampel………... 37

3.3 Sumber Dan Metode Pengambilan Data…………... 39

3.4 Metode pengolahan Data ………... 40

3.5 Metode Analisa Data... 41


(9)

3.7 Uji Kesesuaian ... 43

3.7.1 Uji Kesesuaian Determinasi ... 43

3.7.2 Uji T-Statistik (uji parsial) ... 44

3.7.3 Uji Keseluruhan (uji F-Statistik) ... 45

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 46

3.8.1 Uji Multikolineritas ... 46

3.8.2 Uji Heteroskedastisitas ... 47

3.8.3 Uji Linieritas ... 47

3.8.4 Uji Normalitas ... 48

3.9 Definisi Operasional ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ……….. 49

4.1.1. Sejarah singkat Kabupaten Samosir ... 56

4.1.2 Kabuapten Samosir Secara Geografis... 57

4.1.3 Potensi usaha mikro,kecil,menegah dan Koperasi... 57

4.2.Profil dan sejarah singkat PT.Bank Sumut Cab.Pangururan... 59

4.2.1.Profil PT.Bank Sumut Cabang Pangururan... 59

4.3 Visi dan Misi PT.Bank Sumut... 61

4.3.1 Visi Perusahan PT.Bank Sumut... 61

4.3.2 Misi Perusahan PT.Bank Sumut... 61

4.4.Produk-produk Bank Sumut Cabang Pangururan... 61

4.4.1 Produk Dana... 61

4.4.2 Produk Kredit... 62

4.5. Struktur Organisasi Perusahan... 78

4.6. Hasil Analisa Data... 79

4.6.1. Metode Uji Validitas dan reabilitas... 79

4.6.2. Interprestasi model... 81

4.7. Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) ... 83

4.7. 1 Koefisien Determinasi (R-square)... 83

4.7. 2 Uji T-statistik (Partial Test)... 83

4.7. 3 Uji F-statistik (Overall Test) ... 87

4.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 88

4.8.1 Uji Normalitas ... 88

4.8.2 Uji Multikolinearitas... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 52

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92 93

DAFTAR PUSTAKA 94

LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.5 Nota kesepahaman bersama (MoU) antara

Departemen Teknis,Perbankaan dan Perusahaan

Penjamin………. 20

2.7 Mekanisme penyaluaran kredit usaha rakyat 23 langsung Kepada Masyarakat dan tidak langsung…. 4.3 Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) PT. Bank Sumut Tanggal 08 Juni 2012 Tanggal 08 Juni 2012………. 71

4.6 Metode uji Validitas dareablitas……… 79

4.6.2 HasilRegersi……….. 81

4.7 Koefisien Determinasi(R-square)……….. 83

4.8 Uji Normalitas……… 88


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Judul Halaman

4.5

Struktur Organisasi

Perusahan………... 78

PT.Bank Sumut Cabang Pangururan

4.7 Uji T-variabel kredit usaha rakyat (X1) … 84

4.7 Uji T-variabel Penjualan (X2)…………... 86

4.7 Uji T-variabel Pendapatan (X3)……… 86

4.7.3 Uji F-statistik ……… 87


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul

lampiran 1 kuisioner... 96

lampiran 2 Uji Validitas dan reabilitas ... 97

lampiran 3 Data Peserta Kredit Usaha Rakyat... 98

lampiran 4 Kredit Usaha Rakyat di kab.Samosir ... 99

lampiran 5 Hasil Regresi linier... 100

lampiran 6 Hasil Koefisien Determinan (R-Square)... 102

lampiran 7 Hasil Uji Normalitas... 102

lampiran 8 Hasil Uji Linieritas ... 103


(13)

Abstrak

Penelitian yang dilakukan di PT.Bank Sumatera utara cabang Pangururan dengan judul Analisis Pemanfaatan Kredit usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Samosir variabel terikat dalam penelitian ini adalah modal UMK (Y) sedangkan variabel bebasnya adalah Kredit Usaha Rakyat (X1),penjualan (x2) dan laba (x3)

KUR ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat kecil dengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikan.Atas diajukan permohonan peminjaman kredit tersebut,tentu saja harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh bank,tujuan untuk meningkatkan penjualan,pendapatan dan modal

Kredit Usaha Rakyat (KUR) kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha kecil dan menegah guna pembiayaan usaha produktif.Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada (UMK).

Penelitian ini mengunakan persamaan regresi linier dengan mengunakan Metode Ordinary Least square (OLS).Alat analisis yang dipakai untuk mengolah data adalah program Spps 16.

hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif kredit usaha rakyat (KUR),terhadap modal laba penjualan,usaha mikro kecil,usaha kecil dan pengembangan usaha dengan harapan peranan KUR dapat bersifat positif terhadap modal UMK pada alfa 1%

kata kunci : Kredit usaha rakyat,Modal usaha kecil dan usaha mikro,laba,penjualan


(14)

Abstract

Research conducted in northern Sumatra, PT Bank branch Pangururan entitled utilizationanalysis business credit (KUR) for Small Micro Enterprise Development (MSE) in Samosir regency dependent variable in this study is the capital of MSE (Y) while the independentvariable is the People's Business Credit (X1),sales (x2)and earnings(x3)

KUR is intended to help people's business economy by giving small loans to businesses that filed the petition didirikan.Atas credit loan, of course, must follow the procedures set by the bank, aim to increase sales, income and capital

People's Business Credit (KUR) working capital loans or investments to debtors who are engaged in the business according to scale the status of small and medium business to business financing produktif.Kredit (KUR) the financing providedby banks to enterprises (MSEs).

This study uses linear regression equation using the method of ordinary least square (OLS). Analysis tool that is used to process the data is the program SPPS 16.

Results show the positive influence business credit (KUR), the capital gain on sale, tiny micro, small business and enterprise development in the hope of KUR can be positive role to capital MSEs in alpha 1%

keywords: Credit business people, small business capital and micro enterprises, profits, sales


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Peranan pembangunan ekonomi merupakan agenda sentral bagi seluruh

lapisan masyarakat pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup orang banyak serta perbaikan kualitas berbagai aspek kehidupan lapisan

masyarakat perkotaan dan pedesaan, peran strategis tersebut digambarkan melalui

kontribusi yang nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan,

bahan baku industri, modal dan penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara

dan sumber pendapatan.

Dalam rangka membantu permodalan dan memberdayakan para

petani,peternak,pekebun dan pelaku agribisnis pada umumnya, pemerintah telah

meluncurkan berbagai skim kredit program dengan insentif yang diberikan kepada

debitur berupa subsidi suku bunga dan penjaminan kredit,peran perbankan dalam

pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu

salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau badan

usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai

salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai kegiatan usaha yang

dapat dititikberatkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap masyarakat.

Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank berupa kredit usaha rakyat (kur)

merupakan aset bagi bank. Dalam hal ini kegiatan bank memberikan fasilitas


(16)

bila tidak dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan

mengancam kelangsungan hidup bank tersebut (Sigit Triandaru dan Totok

Budiasantoaso 2006.hal 13) : usaha mikro, kecil dan menengah juga memegang

peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga

kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini

membuat UMK rentan terhadap berbagai perubahan eksternal sehingga

pengembangan pada sektor UMK dapat menunjang diversifikasi ekonomi dan

percepatan perubahan struktural yang merupakan prasyarat bagi pembangunan

ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Pemerintah Republik

Indonesia mengeluarkan Inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan

Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMK yang diikuti

dengan nota kesepahaman bersama antara Departemen Teknis, Perbankan,dan

perusahaan penjaminan kredit pembiayan kepada UMK menjamin implementasi

atau percepatan pelaksanaan kredit usaha rakyat.

Penyaluran pola penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu

pertanian, perikanan dan kelautan, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan

perdagangan. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha

rakyat kecil dengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya. Atas

diajukannya permohonan peminjaman kredit tersebut, tentu saja harus mengikuti

berbagai prosedur yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Selain itu,

pemohon harus mengetahui hak dan kewajiban yang akan timbul dari

masing-masing pihak yaitu debitur dan kreditur dengan adanya perjanjian Kredit Usaha


(17)

apabila tidak ada pengetahuan yang cukup tentang Kredit Usaha Rakyat.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan

menyusunnya menjadi sebuah skripsi dengan judul :

Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten samosir”

(Studi kasus PT.Bank sumut Cabang Pangururan Jalan Sisingamangaraja no.17)

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakan diatas, maka penulis merumuskan

masalah yang menjadi dasar kajian dalam penelitian yang akan dilakukan,

yaitu sebagai berikut :

1. Peranan PT.Bank Sumatera Utara cabang pangururan dalam menyalurkan

dan melaksanakan kredit usaha rakyat

2. Manfaat kredit usaha rakyat (KUR) bagi pengembangan usaha mikro dan

kecil

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauh mana manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) di

PT. Bank sumut Cabang PangururanKabupaten Samosir

2. Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pengembangan Usaha Mikro


(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian ini adalah :

1. Memberikan masukan bagi PT.Bank Sumatera Utara cabang pangururan

didalam memberikan pelayan dan meningkatkan jumlah nasabah

2. Bagi peneliti,untuk dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh didalam

perkuliahan dan membandingkan dengan kondisi riil dunia usaha sehingga

melatih kemampuan dalam menganalisa yang sistematis

3. Bagi pihak lain,dapat menjadi bahan rujukan pada bidang pada masa yang

akan datang dalam meneliti

4. Bagi akademisi,sebagai informasi dan masukan untuk lembaga akademis

sehingga dapat dijadikan bahan referensi untuk menambah ilmu

pengetahuan

1.5 Ruang Lingkup

Untuk menghindari meluasnya rumusan masalah, peneliti hanya melakukan

dengan membatasi pemanfaatan kredit Usaha rakyat bagi usaha mikro, kecil di

Kabupaten Samosir

1. Peranan PT.Bank Sumater Utara cabang pangururan dalam pelaksanaan

dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR)

2. Manfaat kredit usaha rakyat dalam meningkatkan modal usaha,penjualan


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan

dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan

menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank berasal dari

bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang Sedangkan menurut

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November

1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, Bank adalah badan usaha milik

negara atau swasta yang berfungsi menghimpun dana masyarakat dalam bentuk

tabungan dan menyalurkannya kepada masyarakat (individu, kelompok,

perusahaan) dalam bentuk kredit

2.1.1 Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1. Bank Sentral

Bank sentral yang dimaksud oleh (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso ) :

Bank sentral Republik Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan

atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam


(20)

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakaan moneter

b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

c. Mengatur dan mengawasi bank

2. Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No.

9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat

umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum

sering disebut bank komersial (commercial bank).

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan

kegiatan bank umum.

2.1.2 Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya menurut (Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998) : adalah sebagai berikut, jenis bank terdiri atas bank milik


(21)

1 ) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki

oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri.

Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I

dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, bank

sumut dan sebagainya

2 ) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar

modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan

oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk

swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia,

Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

3 ) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik

milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak


(22)

2.1.3 Fungsi Bank

Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyrakat

luas(funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit(lending) untuk

berbagai tujuan tetapi sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan dengan spesifik

seperti yang diungkapkan oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi

Santoso (2006), yaitu sebagai berikut :

1. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan,baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana

masyarakat akan mau menitipkan dananya dibank apabila dilandasi adanya

unsur kepercayaan dari masyarakat

2. Agent of Development kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

3. Agent of Service Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat

seperti jasa pengiriman uang , jasa penitipan barang berharga dan lain-lain

2.1.4. Prinsip Operasional Perbankan

Dalam perbankan dikenal beberapa prinsip operasional perbankan yaitu:

1.Prinsip Kepercayaan

Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan antara nasabah


(23)

kepercayaan, sehingga setiap bank perlu menjagakesehatan banknya dengan tetap

memelihara dan mempertahankan kepercayaan masyarakat.

2. Prinsip Kehati-hatian

Prinsip Kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa bank dalam

menjalankan kegiatannya baik dalam menghimpun dana maupun menyalurkan

dana kepada masyarakat harus sangat berhati-hati. Tujuan dilaksanakannya

prinsip kehati hatian ini adalah agar bank selalu dalam keadaan sehat menjalankan

usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma

hukum yang berlaku.

3.Prinsip Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam (Pasal 40 sampai Pasal 47 A

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atasUndang-Undang-Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1992 tentang Perbankan. Pasal 40 ayat (1)) menjelaskan : Bank wajib

merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya,kecuali

dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41

4.Prinsip Mengenal Nasabah

Prinsip pengenalan nasabah merupakan prinsip yang diterapkan oleh bank untuk

mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi

nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan. Tujuan prinsip

ini adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan

dalam menunjang praktik lembaga keuangan serta meghindari berbagai


(24)

2.1.5. Usaha Bank

Sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang tentang :

Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1998, maka usaha-usaha yang dapat dilakukan bank meliputi :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro,deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk

lainn yang dipersamakan dengan itu

2. Memberikan kredit.

3. Memberikan surat pengakuan hutang.

4. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

6. Menempatkan dana pada, meminjaam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi

maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga,

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

suatu kontrak.

10.Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam


(25)

11.Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan wali amanat

12.Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan

prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia

13.Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak

bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang

undangan yang berlaku.

2.2 Kredit

2.2.1 Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan adalah : penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan. Melalui fungsi ini bank berperan sebagai agentof development

menurut Rachmat usman (2008 : 67.) kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya,dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan

2.2.2. Unsur-Unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh lembaga kredit mempunyai unsur - unsur sebagai

berikut:


(26)

Kepercayaan adalah keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang

diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan benar - benar

diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan

datang.Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya juga dilakukan

penelitian penyelidikan tentang nasabah bank secara interen maupun dari

eksteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan masa

sekarang terhadap nasabah pemohon kredit

2. Jangka Waktu

Waktu adalah suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan

kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan dating, setiap kredit yang

diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa

pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bias berbentuk

jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

3. Risiko

Risiko semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya,

adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak

tertagihnya macetnya pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin

besar risikonya, semakin pula sebaliknya. ( Silvanita ktut, 2010.hal 37) : “Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,

maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau


(27)

4. Balas Jasa

Obyek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat dalam

bentuk barang atau jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau

jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga, balas jasa dalam bentuk bunga

dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank, sedangkan bagi

bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil

5. Kesepakatan

Didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit

dengan si penerima kredit,kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian

dimana masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya

masing-masing.

Sedangkan menurut Rakub (1990:34) : unsur-unsur kredit adalah sebagai berikut : 1)Waktu : perbedaan waktu penerimaan atau pembayaran kembali kredit tersebut. 2)Perjanjian : antara pembeli dan penerima kredit.

3)Kepercayaan : yang meliputi diri si peminjam, keadaan harta bendanya, keadaan usahanya kemampuan membayar kembali hutangnya, kesanggupan membayar dan sebagainya

2.2.3 Fungsi kredit usaha

Bagi dunia usaha (termasuk usaha kecil) :

a. Sebagai sumber permodalan untuk menjaga kelangsungan atau

meningkatkan usahanya.

b. Pengembalian kredit wajib dilakukan tepat waktu, diharapkan dapat

diperoleh dari keuntungan usahanya

c. Jumlah pengajuan kredit harus sesuai dengan kebutuhan (jika jumlah

kredit yang diminta berlebihan akan terbebani bunga yang cukup besar)


(28)

e. Kredit yang diterima ditatausahakan sebaik mungkin sehingga jadwal

angsuran dan pelunasan dapat terpenuhi

Bagi lembaga keuangan (termasuk bank) :

a. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalambentuk

kredit kepada dunia usaha.

2.2.4. Jenis kredit

1. Dilihat dari segi kegunaan

a. Kredit investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi, contoh kredit investasi

misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin,digunakan untuk

menambah modal kerja usaha

b. Kredit modal kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya,sebagai

contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji

pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi

perusahaan

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.

Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya


(29)

pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit

industri lainnya.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi, dalam kredit ini tidak

ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena untuk digunakan atau

dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk

perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit

konsumtif lainnya.

c. Kredit perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang

dagangan yang pembayarannya diharapkan dari penjualan barang dagangan

digunakan untuk keperluan konsumsi tersebut,kredit ini diberikan kepada supplier

atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar.

Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

Dilihat dari segi sektor usaha

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan

atau pertanian rakyat dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan

ayam dan jangka panjang misalnya kambing atau sapi.

c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah, dan

besar.

d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya


(30)

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun

sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para

mahasiswa.

f. Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti dosen, dokter,

dan pengacara.

g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau

pembelian perumahan dan sektor-sektor lainnya.

2.3 Perjanjian Kredit

A. Pengertian Perjanjian Kredit

Menurut (Sutan Remy Sjahdeini, 1993: 158) “Perjanjiankredit adalah perjanjian loan of moneymenurut hukum Inggris yang dapat bersifat riil maupun konsensual tetapi bukan perjanjianpeminjaman uang menurut hukum Indonesia yang bersifat riil”

Perjanjian kredit yang jelas-jelas mencantumkan syarat tangguh tidak

dapat dibantah lagi bahwa perjanjian kredit merupakan perjanjian yang konsensuil

sifatnya, setelah perjanjian kredit ditandatangani oleh bank maupun oleh nasabah,

nasabah belum berhak menggunakan atau melakukan penarikan kredit atau

sebaliknya, setelah ditandatanganinya kredit oleh kedua belah pihak, belumlah

menimbulkan kewajiban bagi bank untuk menyediakan kredit, masih tergantung

kepada telah terpenuhinya seluruh syarat yang ditentukan di dalam perjanjian

kredit.

B. Bentuk Perjanjian Kredit

Undang-undang Perbankan yang telah diubah tidak menentukan bentuk

perjanjian kredit, berarti bahwa pemberian kredit bank dapat dilakukan secara


(31)

dituangkan dalam bentuk tertulis dan dalam perjanjian baku, perjanjian kredit

banknya bisa dibuat di bawah tangan dan bisa secara notarial. Praktek perbankan

yang demikian ini berdasarkan pada ketentuan sebagai berikut :

Perjanjian kredit bank bahwa perjanjian kredit mempunyai beberapa

fungsi diantaranya :

1) Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian

kredit merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidaknya

perjanjian lain yang mengikutinya.

2) Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai

batasan-batasan hak dan kewajiban diantara debitor dan kreditor

3) Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat monitoring kredit

2.3.2 Jaminan

Jaminan (agunan) yaitu keyakinan atas itikad dan kemampuan serta

kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan

pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan.

Menurut Rachmat Usman (2008 :67) tentang : “Perbankan yaitu jaminan tambahan yangdiserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah”.

Jaminan kredit adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai mudah untuk

dituangkan yang diikat dengan janji sebagai jaminan untuk pembayaran dari utang

debitur berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat kreditur dan debitur Pengertian

Jaminan pada Pasal 1131 KUHPerdata menjelaskan bahwa:”segala kebendaan

siberutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada


(32)

perikatan perseorangan”. Penjelasan di atas menyiratkan bahwa jaminan harus ada

dalam hal suatu perikatan.

2.4 Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pengertian Kredit Usaha Rakyat yang selanjutnya disingkat KUR, adalah

kredit pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) dalam bentuk pemberian

modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha

produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun

sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan

penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30%

ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka

meningkatkan akses UMK pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong

pertumbuhan ekonomi nasional,penyaluran kredit memungkinkan masyarakat

untuk melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa,

mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan

dengan penggunaan uang,kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi

ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) kredit modal kerja atau investasi kepada

debitur yang bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus

sebagai usah kecil dan menengah (guna pembiayaan usaha produktif). Kredit

Usaha Rakyat (KUR) yang pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada

(UMK) yang, feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut


(33)

mengembalikan. Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang diharapkan

dapat mengakses KUR adalah yang bergerak disektor usaha prodiktif antara lain:

pertanian, perikanan, dan kelautan,perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan

simpan pinjam

2.5 Landasan Hukum

Dalam melakukan pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR) yaitu landasan Kredit

Usaha Rakyat (KUR) operasional KUR adalah (Instruksi Presiden Nomor 5 tahun

2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009) untuk menjamin

implementasi atau percepatan pelaksanaan KUR dan Nota Kesepahaman Bersama

(MoU) antara Departeman Teknis, Perbankan dan Perusahaan Penjaminan yang

ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007.


(34)

Departemen Keuangan

Departemen Pertanian

Departemen Kehutanan

Departemen Kelautan dan

Perikanan

Departemen Perindustrian

Kementerian Negara KUMK

1.Membantu dan mendukung pelaksanaan

kredit/pembiayaanpenjaminan kredit/pembiayaannya

2.Mempersiapkan UMK dan Koperasi yang melakukan

usaha produktif yangbersifat individu, kelompok,

kemitraandan/atau cluster untuk dapat dibiayai dengan

kredit/pembiayaan

3. Menetapkan kebijakan dan prioritas bidang usaha yang

akan menerima penjaminan kredit/pembiayaan

4. Melakukan pembinaan dan pendampingan selama

masa kredit/pembiayaan.

5. Menfasilitasi hubungan antara UMK dan Koperasi

dengan pihak lainnya seperti perusahaan inti/off taker

yang memberikan kontribusi dan dukungan

kelancaran usaha.Perbankan (6 bank)BRI, Bank Bank

Mandiri, BNI, BTN, Bank bukopin

Perbankan (6 bank)

BRI, Bank Mandiri, BNI,

BTN, BankBukopin, Bank

Syariah Mandiri

Melakukan penilaian kelayakan usaha dan memutuskan

pemberian kredit/pembiayaan sesuai ketentuan yang

berlaku.

PT. Askrindo dan Perum

SaranaPengembangan Usaha

Memberikan persetujuan penjaminan atas

kredit/pembiayaan yang diberikan perbankan sesuai


(35)

2.6 Ketentuan pokok,persyaratan debitur dan prosedur memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR)

a. Sumber dana KUR sepenuhnya dari Bank Pelaksana.

b. Debitur KUR adalah debitur yang tidak sedang menerima kredit/pembiayaan

dari perbankan atau tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah

yang dibuktikan dengan hasil Sistim Informasi Debitur (SID), dikecuali bagi

pemegang kartu kredit, kendaraan untuk jenis kredit kepemilikan rumah,

kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, dan kredit konsumtif lainnya masih

diperbolehkan menerima KUR.

c. Besarnya kredit/pembiayaan mikro (KUR Mikro) sampai dengan Rp. 20 juta,

tidak memerlukan pengecekan pada Sistim Informasi Debitur ( SID).

d. Besarnya kredit maksimum Rp. 500 juta per debitur.

e. Suku bunga :

1) Suku bunga maksimum 22 % per tahun, untuk kredit sampai dengan Rp. 20

juta (KUR Mikro).

2) Suku bunga maksimum 14 % untuk kredit diatas Rp.20 juta s/d Rp. 500 juta

(KUR Retail)

2.7. Mekanisme penyaluran KUR :

1) Langsung kepada debitur.

2) Tidak langsung melalui Lembaga linkage.

Penyaluran langsung, yaitu bank langsung menyalurkan KUR ke UMK


(36)

Penyaluran tidak langsung,yaitu bank menyalurkan KUR melalui lembaga linkage

(Linkage program) adalah program kerjasama antara bank umum termasuk bank

umum peserta KUR dengan koperasi dalam rangka meningkatkan akses

pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang bekerjasama dengan Bank

pelaksana

1. KUR Untuk penyaluran tidak langsung (linkage) yang bentuk kerjasama

dengan Bank sebagai Executing adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank Umum (Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah) kepada koperasi dalam rangka pembiayaan untuk disalurkan kepada anggota Koperasi)

2. Maka dapat memutuskan sendiri usulan kredit/pembiayaan yang diajukan

UMK dengan bunga maksimal 22% efektif pertahun, platfond maksimal

Rp.100 juta per UMK maksimal ke Lembaga Linkage (Eksekuting) Rp.2

miliar.

3. Untuk penyaluran tidak lansung (linkage yang bentuk kerjasama dengan

bank sebagai Channeling adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank

Umum kepada anggota Koperasi melalui Koperasi yang bertindak sebagai

agen dan tidak mempunyai kewenangan memutus kredit mendapat surat

kuasa dari Bank Umum.

4. Lembaga linkage akan meneruskan ke bank pelaksana dengan platfond,


(37)

Pada bagan 2.7 dibawah ini.

f. KUR melalui lembaga linkage dapat dilakukan dengan pola executing atau

channeling. Penyaluran KUR melalui lembaga linkage dengan pola executing,

dengan ketentuan :

1) Plafon kredit kepada lembaga linkage maksimum Rp. 2 milyar

2) Suku bunga dari perbankan kepada lembaga linkage maksimum 14%

pertahun

3) Plafon kredit dari lembaga linkage kepada debiturmaksimum Rp. 100

juta per debitur, dengan suku bunga maksimum 22% per tahun

Calon debitur KUR

Bank pelaksana KUR

Realisasi KUR

Realisasi KUR

Realisasi KUR Lembaga Linkage

Eksekuting

Lembaga Linkage Channeling


(38)

4) Lembaga linkage bertanggungjawab atas pengembalian KUR yang

diterima dari bank pelaksana lembaga linkage tersebut diperbolehkan

sedang memperoleh kredit/ pembiayaan dari perbankan.

5) Lembaga linkage tersebut diperbolehkan sedang memperoleh kredit

pembiayaan dari perbankan tetapi tidak sedang memperoleh kredit

program pemerintah

g. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui lembaga linkage dengan pola

chanelling dengan ketentuan :

1) Plafon dan suku bunga mengikuti ketentuan KUR mikro

2) Debitur KUR bertanggungjawab atas pengembalian KUR.

3) Lembaga linkage diperbolehkan sedang memperoleh kredit

pembiayaan dari perbankan maupun kredit program pemerintah

4) Lembaga linkage berhak memperoleh fee dari Bank Pelaksana.

i. Besarnya Penjaminan :

Persentase jumlah penjaminan oleh perusahaan penjamin sebesar 80% dari

kredit pembiayaan yang diberikan perbankan untuk sektor pertanian, kelautan dan

perikanan, kehutanan dan industri kecil.

j. Jangka Waktu Kredit :

1. Kredit Modal Kerja maksimum 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang

sampai 6 tahun.

2. Kredit Investasi maksimun 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sampai


(39)

3. Khusus kredit investasi untuk usaha perkebunan tanaman keras dapat

diberikan secara langsung maksimum 10 tahun.

2.7.1 Persyaratan Debitur

a) Individu : pengusaha,petani,peternak dan pekebunan dengan syarat:

b) usia minimal 21 tahun atau sudah menikah,

c) mempunyai identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga)

d) Kelompok tani atau Gapoktan yang dibina oleh Dinas Teknis setempat

Kantor Cabang Dinas Balai Penyuluh Pertanian.

e) Koperasi mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga Badan hukum lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Ketentuan lain yang ditetapkan Perbankan.

2.7.2 Prosedur Memperoleh KUR :

1. Pengusaha,petani,peternak dan pekebunan serta gabungan kelompok tani,

dan Koperasi calon debitur yangmembutuhkan kredit pembiayaan dapat

menghubungi kantor cabang,bank pelaksana terdekat.

2. Debitur menyusun rencana kebutuhan kredit pembiyaan debitur

mengajukan surat permohonankredit pembiayaan langsung kepada

perbankan yang dilampiri dengan rencana penggunaankredit pembiayaan

yang diketahui oleh Dinas Teknissetempat

3. Bank Pelaksana akan melakukan penilaian kelayakanusaha debitur.

4. Jika usulan debitur dinilai memenuhi syarat oleh perbankan, maka akan

diberikan persetujuan kredit, keputusan pencairan kredit pembiayaan


(40)

Dalam kaitannya dengan peningkatan akses kredit usaha rakyat terhadap UMK

kepada sumber daya produktif, langkah kebijakannya meliputi

1. meningkatkan akses modal UMK kepada lembaga keuangan dengan

mendorong pemanfaatan skim penjaminan kredit dan kredit usaha rakyat

(KUR), khususnya untuk investasi produktif di sektoragribisnis dan

industri

2. meningkatkan kemampuan UMK dalam pengajuan investasi usaha

dengan skim penjaminan kredit melalui pembinaan oleh lembaga layanan

usaha meningkatkan fasilitas pemasaran dan promosi ekspor

produk-produk UMK dan koperasi

3. meningkatkan akses teknologi dan inovasi dengan menyediakan fasilitas

layanan teknologi dan pusat inovasi,seiring dengan peningkatan akses

tersebut, langkah kebijakan pemberdayaan UMK lainnya adalah

meningkatkan wirausaha yang tangguh dan kompetitif, serta berwawasan

iptek dan inovatif

2.8 Pengertian dan Karakter Kredit Usaha Kecil dan Mikro

a) Pengertian kredit usaha kecil

Secara umum (menurut paket kebijaksanaan 29 mei 1993 dan didukung

dengan Surat Keputusaan direksi Bank Indonesia Nomor 26/24/Kep/Dir tanggal

29 mei 1993) yang dimaksud dengan kredit untuk usaha kecil adalah kredit yang

diberikan kepada nasabah usaha kecil dengan plafon kredit maksimum Rp.250


(41)

memberikan nilai tambah dalam menghasilkan barang dan jasa.Kredit tersebut

dapat berupa kredit investasi maupun kredit modal kerja

b) Pengertian Kredit Usaha Mikro

1. Dalam kredit mikro memerlukan persyaratan penyerahan agunan yang

lebih lunak usaha mikro dan kecil biasanya akan mengalami kesulitan

untuk menyerahkan agunan tambahan,agunan yang paling mungkin

untuk dijadikan jaminan hanyalah agunan utama atau obyek yang

dibiayai dengan fasilitas kredit,agunan utama ini bukanlah agunan yang

bagi pihak bank

2. Memerlukan metode monitoring kredit khusus usaha mikro dan kecil

biasanya memiliki keterbatasan dalam kemampuan administrasi

pencatatan dan perencana sebagai contoh laporan keuangan adalah

sesuatu yang jarang yang bisa ditemukan dalam usaha mikro,hal ini

menyebabkan pihak bank perlu merancang suatu metode monitoring

tersendiri yang tidak dapat disamakan dalam usaha menegah yang lebih

terorganisir

3. Cenderung menimbulkan biaya pelayanan kredit yang relatif lebih tinggi

bahwa kenyataan karateristik pada butir a dan b diatas pada akhirnya

cenderung menimbulkan biaya pelayanan kredit per nilai kredit tersalur

yang relatif lebih tinggi demikian juga biaya kredit per debitur juga

menjadi lebih tinggi,implikasi langsung kenaikan biaya rata-rata tersebut


(42)

4. Memerlukan persyaratan persetujuan kredit yang lebih sederhana

dimana keterbatasan akses informasi biaya aplikasi kredit dibandingkan

nilai kredit yang relatif lebih besar dan mungkin juga keterbatasaan

tingkat pendidikan calon debitur menyebabkan proses pengajuan dan

persetujuan kredit menjadi lebih sederhana dan cepat

2.8.1 Pengertian Usaha mikro dan kecil

Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri

Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif

milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil

penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha

Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak

Rp.50.000.000,-.Kriteria usaha mikro

a) Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat

berganti

b) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah

tempat

c) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan

tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha

d) Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha

yang memadai


(43)

f) Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka

sudah akses ke lembaga keuangan non bank

g) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP.

Contoh usaha mikro

a. Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan

pembudidaya

b. Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan

rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat

c. Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.

d. Peternakan ayam, itik dan perikanan

e. Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit

(konveksi).Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu

segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya

meningkatkan fungsi intermediasinya karena usaha mikro mempunyai

karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non

mikro, antara lain :

f. Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap

berjalan bahkan terus berkembang

g. Tidak sensitive terhadap suku bunga


(44)

i. Pada umumnya berkarakter jujur,ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan

asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.Namun demikian, disadari

sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit memperoleh

layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha

mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.

2.8.2 Pengertian usaha kecil

Dalam usaha kecil merupakan usaha yang integral dalam dunia usaha

nasional yang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam

mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan

ekonomi pada khususnya selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan usaha

dalam memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan ekonomi yang

luas agar dapat mempercapat proses pemerataan dan pendapatan

ekonomimasyarakat,secara otentik, pengertian usaha kecil diatur (Bab I Pasal 1

ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995) "kegiatan ekonomi masyarakat

yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan

tahunan, serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-Undang

ini".Pengertian disini mencakup usaha kecil informal, yaitu usaha yang belum di

daftar, belum dicatat, dan belum berbadan hukum, sebagaimana yang ditentukan

oleh instansi yang berwenang.Perbedaan usaha kecil dengan usaha lainnya, seperti


(45)

a) usaha kecil tidak memiliki sistem pembukuan, yang menyebabkan

pengusaha kecil tidak memiliki akses yang cukup menunjang terhadap

jasa perbankan.

b) pengusaha kecil memiliki kesulitan dalam meningkatkan usahanya,

karena teknologi yang digunakan masih bersifat semi modern, bahkan

masih dikerjakan secara tradisional

c) terbatasnya kemampuan pengusaha kecil dalam mengembangkan

usahanya, untuk tujuan ekspor barang-barang hasil produksinya

d) bahan-bahan baku yang diperoleh untuk kegiatan usahanya, masih

relatif sulit dicari secara umum bentuk usaha kecil adalah usaha kecil

yang bersifat perorangan, persekutuan atau yang berbadan hukum

dalam bentuk koperasi yang didirikan untuk meningkatkan

kesejahteraan para anggota, ketika menghadapi kendala usaha

Dari bentuk usaha kecil tersebut, maka penggolongan usaha kecil di

Indonesi adalah sebagai berikut:

a) Usaha perorangan.

merupakan usaha dengan kepemilikan tunggal dari jenis usaha yang

dikerjakan, yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga pihak lain. maju

mundurnya usahanya tergantung dari kemampuan pengusaha tersebut

dalam melayani konsumennya. harta kekayaan milik pribadi dapat


(46)

b) Usaha persekutuan.

penggolongan usaha kecil yang berbentuk persekutuan merupakan kerja

sama dari pihak-pihak yang bertanggung jawab secara pribadi terhadap

kerja perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Sedangkan pada hakekatnya penggolongan usaha kecil yaitu:

1. Industri kecil seperti: industri kerajinan tangan, industri rumahan,industri logam

2. Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market dan koperasi.

3. Usaha informal seperti: pedagangan kaki lima yang menjual barang-barang pokok

Usaha Kecil sebagaimana dimaksud (Undang-undang No.9 Tahun 1995

adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan

bersih palingbanyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak)

Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit

dari bank maksimal di atas Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai

dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Adapun kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,(Dua Ratus

Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-

(Satu Milyar Rupiah)


(47)

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung

maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

6. MenurutKeputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah:

“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”Ciri-ciri usaha kecil Jenis barang komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah

a. Lokasi tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah

b. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan

keluarga, sudah membuat neraca usaha

c. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP

d. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira

usaha

e. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal

f. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan


(48)

Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja

1. Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya

2. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri

kerajinan tangan

3. Peternakan ayam, itik dan perikanan

4. Koperasi berskala kecil

2.9 Hipotesis

Hipotetis adalah suatu penjelasaan sementara tentang perilaku,fenomena

atau keadaan tertentu yang terjadi atau akan terjadi,yang menjadi hipotesis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peranan Bank Sumut Cabang Pangururan dalam menyalurkan Kredit

usaha rakyat (KUR)

2. Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam meningkatkan modal dalam

pengembangan usaha makro dan kecil

3. Untuk meningkatkan Laba (keuntungan) bagi usaha mikro dan kecil

(UMK)

4. Peranan kredit usaha rakyat (KUR) dalam meningkatkan omzet penjualan


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Penelitian

Dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa manfaat kredit usaha

rakyat bagi pengembangan usaha mikro dan kecil penelitian menganalisa peranan

kredit usaha rakyat dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil dalam

pembentukan modal dalam meningkatkan usaha. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam meningkatkan modal peningkatan penjualan,laba dalam pengembangan

usaha mikro dan kecil meningkatkan penjualan definisi operasional untuk

masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1.Modal Usaha Mikro dan kecil

a) Kemampuan finansial perusahaan dalam menjalankan operasional

usaha untuk memproduksi barang dan jasa. Adapun satuan yang

digunakanuntuk mengukur modal usaha yaitu dalam bentuk

nominal uang setiap bulannya (Rupiah). Adapun pengukuran

modal usaha yang diperoleh UMK apabila:

b) Modal usaha dikatakan menurun apabila modal usaha yang

dimiliki UMK kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah

adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat (nilai X < rata-rata).

c) Modal usaha yang dikatakan stabil apabila modal yang dimiliki

UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya


(50)

d) Modal usaha dikatakan berkembang apabila keuntungan yang

dimiliki UMK lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah

adanya pembiayaan dari kredit usaha rakyat (nilai X > rata-rata)

2. Penjualan

Adalah jumlah jumlah total hasil produksi yang dapat dijual dalam sekali

bakulan (penjualan) yang dihasilkan oleh pengusaha UMK. Adapun omzet

penjualan ini dapat dihitung dengan mengalikan total jumlah yang terjual

dengan harga. Adapun pengukuran omzet penjualan yang diperoleh UMK

apabila:

a) Omzet penjualan dikatakan menurun apabila omzet penjualan yang

dimiliki UMK kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya

pembiayaan dari KUR (nilai X < rata-rata).

b) Omzet penjualan dikatakan stabil apabila omzet penjualan yang dimiliki

UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya

pembiayaan dari KUR (nilai X = rata-rata).

c) Omzet penjualan dikatakan berkembang apabila omzet penjualan yang

dimiliki UMK lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya

pembiayaan dari KUR (nilai X > rata-rata).

3. Keuntungan

Jumlah produk yang telah laku terjual, dibeli konsumen dan hasil

penjualan dibagi dengan keuntungan penjualan yang ditawarkan. Adapun


(51)

keuntungan ditetapkan dalam bentuk nominal uang setiap bulannya

(Rupiah).

Adapun pengukuran keuntungan yang diperoleh UMK apabila:

a) Keuntungan dikatakan menurun apabila keuntungan yang dimiliki UMK

kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan dari

KUR (nilai X < rata-rata).Keuntungan dikatakan stabil apabila keuntungan

yang dimiliki UMK sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah

adanya pembiayaan dari KUR (nilaiX = rata-rata).

b) Keuntungan dikatakan berkembang apabila keuntungan yang dimiliki

UMK lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pembiayaan

dari KUR (nilai X > rata-rata).

Dengan telah ditemukan objek penelitan maka diharapkan kelancaran

melakukan penelitian dapat berjalan dengan efisien dan efektif diman objek yang

di teliti diantaranya manfaat kredit usaha rakyat,dalam pelaksanaan kredit

terhadap usaha mikro dan usaha kecil dan pengembangan usaha dengan

pembentukan modal

3.2Metode Populasi dan Sampel

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari

responden dengan mengunakan simple random sampling.Pemilihan sampel

random sederhana adalah desain pemilihan sampel yang sederhana dan paling

mudah dalam desain ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai


(52)

(simple random sampling) menurut Mudrajad Kuncoro (2009.hal 127) adalah

sebagai berikut :

1. Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel

2. Tentukan besar sample yang dikehendaki (misalnya digunakan sebuah

persamaan)

3. Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel

4. Pemilihan sampel secara acak sampai dengan jumlah sample sama

dengan besar sample yang dikehendaki

Adapun rumus yang digunakan yang digunakan untuk menentukan besarnya jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2000) sebagai berikut:

n = N N.d2 +1 Dimana:

n = Jumlah sampel

N = banyaknya UMK anggota KUR PT.Bank Sumut Cabang Pangururan d = Presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditoleransi.

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah usaha mikro dan kecil yang memperoleh pembiayaan dari KUR PT.Bank Sumut Cabang Pangururan yang keseluruhan binaannya berjumlah 100 nasabah. Pemilihan sampel ini dipilih secara simple random samplingdengan karakteristiknya sebagai berikut:

a. Tidak menjadikan semua binaannya sebagai sampel melainkan pemilihanny dilihat dari UMK yang tidak mengalami keterlambatan dalam pembayaran. b. Dipilihnya KUR ini dengan pertimbangan banyak UMK yang telah berhasil


(53)

c. Yang menjadi binaannya adalah mereka yang kekurangan modal untuk usaha dan dijadikan sebagai sample.

Menurut (Gay dan Diehl,1996 : 140-141) : secara umum,jumlah minimal sample yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan Untuk studi deskriptif ,sample 10% dari populasi dianggap merupakan jumlah minimal.untuk populasi yang lebih kecil,setidaknya 20 % mungkin diperlukan

Perhitungan sampelnya dengan d = 20% adalah sebagai berikut:

n = N

N.d2 +1 N = 100

100(0.2)2+1 N= 20 sampel

3.3 Sumber dan Metode Pengambilan Data

Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam

sebuah penelitian. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk

mengungkapkan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data yang digunakan adalah : Data primer dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode wawancara langsung dan menyebarkan kuisioner

a) Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu nasabah Bank

Sumatera Utara Cabang Pangururan yang mengikuti progaram kredit usaha

rakyat (KUR).

b) Wawancara atau mengadakan tanya jawab kepada pimpinan dan pegawai


(54)

sejarah berdirinya Bank Sumut,perkembangan bank sumut dan

perkembangan nasabah kredit usaha rakyat dalam pemanfaatan usaha

mikro dan kecil

c) Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek

yang diteliti,dalam hal ini nasabah penabung PT. Bank Sumut Cabang

Pangururan

d) Data Kualitatif nominal adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori

dan dapat ditentukan dalam mengumpulkan data tersebut

Data sekunder

Data yang dikumpulkan dengan mengunakan teknik dokumentasi yaitu

data yang berbentuk benda atau bahan tertulis dengan mengunakan pedoman

dokumentasi,Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa rincian

perkembangan Bank Sumut cabang pangururan dalam pelaksanaan kredit usaha

rakyat

3.4 Metode Pengolahan Data

Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan

menggunakan program computer SPSS 16.0, dan menggunakan program

Microsoft Office 2007dan Micrsoft excell dalam penulisan penelitian sebagai program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam


(55)

3.5 Metode Analisa Data

Metode analisa yang digunakan adalah :Deskriftip yaitu metode analisis dengan

mengumpulkan data secara sistematis,menganalisa dan menginpretasikan data

dengan peneliti terdahulu dengan membandingkan ini dimaksudkan untuk

menggali informasi tentang ruang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

Dengan penelusuran penelitian ini akan dapat dipastikan sisi ruang yang

akan diteliti yang dapat diteliti, dengan harapan penelitian ini tidak tumpang

tindih dan tidak terjadi penelitian ulang dengan penelitian terdahulu.salah satunya

mahasiswa bernama Reza Karunia Sekedang Nim 07051119 di Universitas

Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peranan Kredit

Perbankan Dalam Pengembangan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) di Kecamatan

Medan Helvetia” yang menjelaskan peranan kredit usaha rakyat dalam hal

menambah modal,omzet penjualan dan pendapatan serta meningkatkan peranan

Usaha mikro Kecil dengan Analisis Pangkat Tanda Wilcoxon Hasil penelitian

adalah ada perbedaan modal,produksi,omset penjualan, jumlah tenaga kerja,

keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit.

Dengan observasi dan kuesioner maka kuesioner (instrument penelitian) di uji

terlebih dulu dengan

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas (Saifudin Azwar, 2000): Uji validitas dari penelitian ini

digunakan untuk menguji kevaliditas dan kuesioner.Validitas menunjukkan sejauh


(56)

setelah itu data dianalisis.Menurut Masrum yang dikutip oleh Sugiyono

(2001:106) menyatakan bahwa biasanya syarat minimum untuk dianggap valid

adalah r = 0,3. Jadi kalau kolerasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3

maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas

dilakukan dengan melihat kolerasi antara skor masing-masing item pertanyan

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya

konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur

tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada

waktu yang berbeda

1. Metode Ordinary Least Square (pangkat kuadarat terkecil biasa ) Fungsi yang digunakan adalah :

Y = f ( X1, X2, X3... Xn) ………(1)

Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan kedalam model persamaan

linier berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai

berikut :

Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + π ………(2)

Dimana :

Y = Modal UMK (diukur dalam rupiah)

X1 = Jumlah permintaan kredit (kredit usaha rakyat)

X2 = Penjualan (diukur dalam rupiah per bulan)

X3 = Tingkat pendapatan (diukur dalam rupiah per bulan)

� = Intercept / Konstanta


(57)

� = Kesalahan Pengganggu / Error

Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

��

��1

< 0, Artinya jika X1 (Kredit) meningkat maka Y (maka modal Usaha mikro

dan kecil ) akan menurun , ceteris pari bus.

��

��2

> 0, Artinya jika X2 (Penjualan) meningkat maka Y (maka modal Usaha

mikro) akan meningkat, ceteris paribus

��

��3

> 0, Artinya jika X3 (Tingkat pendapatan) meningkat maka Y (modal

Usaha mikro) akan meningkat, ceteris paibus

3.7 Uji Kesesuaian (Test Of Goodness of Fit) 3.7.1 Uji Kesesuaian Determinasi (R-square)

Analisis korelasi adalah suatu teknik stastistik yang digunakan untuk

mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara 2 variabel (x dan y) yang

dilambangkan dengan huruf r (koefisien korelasi)

Dengan rumus r = n(∑XY)-(∑X).( ∑Y)

(

n(

∑X2)-

(

∑X) 2)(n(∑Y2)- (Y) 2

pengujian ini dilakukan untuk melihat kebaikan garis regresi yang dicocokan


(58)

Koefisien Determinasi (R²) merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa

baik garis regresi sample mencocokkan data secara verbal R² dengan mengukur

proporsi bagian atau persentase total variasi dalam Y yang menjelaskan model

regresi.

�� = ∑Xi Y

√Xi²√Y2

Dimana :

R : Koefisien determinasi

Y : Variabel dependen

Xi : Variabel Independen

i : 1,2,…..dan seterusnya

Batasan adalah 0 <R² < 1, apabila R² sebesar 1 maka kecocokan sempurna. R²=1

berarti garis regresi cocok yaitu menjelaskan 100% variabel yaitu menjelaskan

100% variabel Y, dan sebaliknya apabila R² bernilai 0 maka berarti tidak ada

hubungan antara variabel idependen dengan variabel dependen. Kecocokan model

dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasi mendekati 1.

3.7.2 Uji t-statistik (Uji parsial)

Uji t-statistik pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui

koefisien regresi yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan

hipotesis sebagagai berikut :

- H0 : b1 = 0, masing-masing variabel bebas tidak mempengaruhi variabel


(59)

- H0 :b1 ≠ 0, masing-masing variabel bebas mempengaruhi variabel tidak

bebas.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho : �₁ =�₂ = 0 Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable

dependen.

Ha : �₁ ≠ �₂ ≠0 Ha diterima (t* >t-tabel) artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

� ∗=(bᵢ−b) Sbᵢ

Dimana :

t* : t – hitung

bᵢ : koefisien variabel ke i

b : nilai hipotesis nol

Sbᵢ : simpangan baku dari variabel independen ke – i

3.7.3 Uji keseluruhan (Uji F-Statistik)

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk

pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

Ho : �=�₂ = 0 (tidak ada pengaruh)


(60)

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho : �₁= �₂ = 0 Ho diterima (F* < F-tabel) artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable

dependen.

Ha : �₁ ≠ �₂ ≠0 Ha diterima (F* > F-tabel) artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel

dependen.

Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

� ∗= R²/(k−1) (1−R2)/(n−k)

Dimana :

F* : F-hitung

R² : koefisien determinasi

k : jumlah variabel independen

n : jumlah sampel

3.8 Uji penyimpangan Asumsi klasik

Gujarati (dalam Wahyu dan Paidi : 2007, 88) mengemukakan bahwa uji

penyimpangan asumsi klasik dimaksudkan untuk suatu hasil estimasi regresi linier

agar hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Uji penyimpangan asumsi

klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dan

heterokendastisitas dalam hasil estimasi.

3.8.1 Uji Multikolineritas

Multikolineritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah


(61)

mengetahui ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari nilai R-square,

F-hitung, t-hitung serta standard error.

Adanya multikolineritas ditandai dengan:

1. standard error tidak terhingga.

2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada � = 5%, � = 10%, dan

α = 1%.

3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori.

4. R² sangat tinggi.

3.8.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila nilai variabel dari variabel dependen

(Y) meningkat sebagai akibat meningkatnya varian dari variabel independen (X),

maka varian dari Y adalah tidak sama atau variabel gangguan tidak mempunyai

varian yang sama untuk semua observasi.

Untuk menguji ada tidaknya masalah heteros dalam dalam penelitian ini,

kita akan menggunakan metode X² (chi-square) dimana criteria pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut :

1. Ho diterima (X² > X²-tabel) tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Ha diterima (X² > X²-tabel) terjadi Heteroskedastisitas.

3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model untuk

digunakan sudah benar atau tidak. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji


(62)

F-tabel maka model tersebut tidak linier, sedangkan apabila F-hitung < F-F-tabel maka

model adalah linier.

3.8.4 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk memastikan apakah faktor pengganggu (�) berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas digunakan

Jare-Berra test adalah angka probabilitasnya > 0.05 maka data berdistribusi normal,

sebaliknya apabila angka probabilitasnya < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal.

3.9 Defenisi Operasional

Merupakan penjelasaan tentang pengambilan data dengan

observasi,kuesioner dan wawancara dan langkah awal yang dilakukan dan

menghindari kesalahan akan keliruan dalam mengartikan hasil penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Peranan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan dalam menyalurkan kredit usaha

rakyat akan meningkatkan modal usaha mikro dan usaha kecil dikabupaten

Samosir

2. Kredit usaha rakyat (KUR) dalam hal meningkatkan penjualan pada usaha

usaha mikro dan kecil dikabupaten samosir

3. Manfaat yang diperoleh dalam meningkatkan pendapatan setelah adanya


(63)

BAB IV

Hasil dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1 Sejarah singkat Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya, Kabupaten Toba

Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003.

tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di

Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh

Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.

Sejarah Kabupaten Samosir, diawali dari sejarah terbentuknya Kabupaten

Tapanuli Utara selaku induk dari beberapa kabupaten pemekaran di wilayah

Tapanuli Utara yakni sebagai berikut :

1. Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara dibentuk dengan

Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang :

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan

Propinsi Sumatera Utara yang pada awal terbentuknya terdiri dari 5 (lima)

distrik atau kewedanaan yaitu Kewedanaan Silindung, Toba Holbung,

Humbang, Samosir, dan Kewedanaan Dairi. Mengingat demikian luasnya

Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara, maka pada Tahun 1964

dilakukan pemekaran dengan. Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II

Dairi yang ibukotanya berkedudukan di Sidikalang.Selanjutnya pada Tahun


(1)

LAMPIRAN IV : PENERIMA KUR di KABUPATEN SAMOSIR no Kecam

atan des a/k elur aha n nama perusah an

pimpinan ALA MA T OMSET PER tahun Asset diluar bangu nan(j uta) pendapata n/semester (juta) Mod al Ju mla h

Bidang Perizi nan

Setelah kur

usaha telp

penjuala n (juta) (juta )/tah un kar ya wa n

usaha dimili ki mod al penj uala n pen dapa tan 1 Onan runggu Bu ntu nau li UD.PO RTI Sabar tamba desa Pard omu an 30 (kontr ak) 5 40 1

dagang semba ko Izin Lurah, SKU 64 48 7 2 Onan runggu sim pan g em pat Rumah maka n Yusninda r layoli gorat

38 (kontr ak) 6 50 2

Rumah maka n Izin Lurah, SKU 89 67 10 3 Naingg olan Pas ara n 1 warung kopi Jola Saoloan LBN raja Sida baga s 23 (kontr ak) 3 30 2

warun g Izin Lurah, SKU 71 54 8 4 Naingg olan Sir um a ho mb ar Pedaga ng Ikan MM.Samos ir pasar nain ggol an 26 (kontr ak) 4 35 4

Pedaga ng Ikan Izin Lurah, SKU 66 49 7 5 Naingg olan Sipi nga n r.ho mb ar Rumah maka n Tulen Rumapea Sipin gan r.ho mba r 34 (kontr ak) 5 45 1

Rumah maka n Izin Lurah, SKU 69 52 8 6 Naingg olan Par hus ip III Pedaga ng Kopi Peria Sipapaga Lbn Sina ga 34 (kontr ak) 5 45 1

jual-beli kopi Izin Lurah, SKU 76 57 8

7 Palipi Gor at Parl om bu Kantin sekolah A.Rumape a Kom pleks SM K 1 38 (kontr ak) 6

50 1 Kantin Izin Lurah, SKU 77 58 9

8 Palipi Gor at Parl om bu Rm. Sitangg or nauli Mardin Simbolon Mog ang 34 (kontr ak) 5 45 1

Rumah maka n Izin Lurah, SKU 63 47 7 9 Pangur uran Par do mu an I warung Domrik a Sehat Nadeak jl.Ro nggu rnihu ta 26 (kontr ak) 4

35 1 grosir Izin Lurah, SKU 63 47 7


(2)

10 Pangur uran Par do mu an I grosir rokok Sandis simbolon Jl.Pu tri Lopi an 45 (kontr ak) 7 60 2

Toko kelont ong Izin Lurah, SKU 103 77 12 11 Pangur uran Sio gun g-ogu ng Toko horas A. Meri Naibaho jl.air hang at 49 (kontr ak) 7 65 2

Toko kelont ong SIUP

106 80 12 12 Simani ndo Tuk -tuk siad ong Christin a losmen Halomoan Sialagan Sibol opia n 33 (kontr ak) 5 44 5

pengin apan SIUP

81 60 9 13 Simani ndo Tuk -tuk siad ong Juwita

Cafe Samsudin tuk-tuk Siad ong 41 (kontr ak) 6

55 3 cafe SIUP

96 72 11 14 Simani ndo Tuk -tuk siad ong Rm.Rod eo Rudi Ambarita kom plek amar oba 30 (kontr ak) 5 40 2

Rumah maka n SIUP

67 50 8 15 Ronggu rnihuta Par adu an Angkut an Truk A.royan Stg Sigo rat 64 10 85 4

jasa pengan kutan 140 105 16 16 Pangur uran Par do mu an Toko Vouche r Hp Andre Sahria jl.ger eja no.8 94 9 14 125 2

elektro nik Izin Lurah, SKU 214 160 24 17 Pangur uran Tan jun g Bu nga UD.SY NDi Jorneen nadeak Huta naib aho 255 26 38 340 4

elektro nik SIUP

477 358 54 18 Pangur uran Tan jun g Bu nga Toko

Cahaya R.Manik

jl.pul o samo sir 375 38 56 500 5

alat tulis

kantor SIUP

728 546 82 19 Pangur uran Par do mu an CV.hon

gkong eva manik jl.sis inga man garaj a 323 32 48 430 5

alat tulis

kantor SIUP

647 485 73 20 Pangur uran Ria niat e Bengkel siboro Ragam siboro Sibig o 300 30 45 400 3

bengke l mobil SIUP

662 497 74 21 Pangur uran Par do mu an I bengkel Sinaga Erwin Sinaga jl.Na hum situ mora ng 173 17 26 230 4

bengke l las SIUP

401 301 45 22 Pangur uran Hut a-ting gi Toko Kelonto

ng A.simbolon jl.Pel abuh an 120 12 18 160 3

semba ko SIUP

263 197 30


(3)

23 Pangur uran

Par do mu an I

Jual-beli Kopi

Amir Simbolon

termi nal

315

32

47

420 5

jual-beli

kopi SIUP

620

465

70

24 Pangur uran

Par do mu an I

Toko

Obat andi

termi nal

188

19

28

250 3

menju al obat SIUP

421

316

47

25 Pangur uran

Pint uso na

Ud.Sim alango

lumba simalango

onan baru

180

18

27

240 2

jual

tikar SIUP

388

291

44

26 Pangur uran

Pas ar Pan gur ura n

grosir rokok

op.Kutak malau

Huta parik

150

15

23

200 2

jual

rokok SIUP

303

227

34

27 Pangur uran

Lbn Pin gol

Jual Ternak

Marius silalahi

Siant ar Mati o

184

18

28

245 3 ternak SIUP

382

286

43

28 Pangur uran

Lbn Suh i

Jual Ternak

sungu Raja s

Sigu mba ng

255

26

38

340 4 ternak SIUP

511

383

57

29 Simani ndo

To mo k

Toko kelonto ng

Rahmat lubis

Pasa r Tom ok

180

18

27

240 3

semba ko SIUP

343

257

39

30 Simani ndo

Par mo nan gan

Jual Pakaian jadi

Rumahhor bo

Pasa r Tom ok

263

26

39

350 4

pakaia n jadi SIUP

612

459

69

total

8.20 2

6.15 1

923


(4)

Lampiran V. Hasil regresi Linier

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

95% Confidence Interval for B

B

Std. Error

Beta

Lower Bound

Upper Bound

1

(Constant)

.114

.141

.813

.424

-.175

.403

kur

-.004

.006

-.001

-.667

.511

-.015

.008

penjualan

1.306

.046

.980

28.449

.003

1.212

1.401

pendapatan

.190

.301

.021

.633

.532

-.428

.808


(5)

Lampiran VI. Hasil Koefisien Determinan (R-Square)

Koefisien Determinasi (R-square)

Lampiran VII. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a

Shapiro-Wilk

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

modal umk .239

30

0,000133

.838

30

0,00035

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran VIII. Hasil Uji Linieriras

ANOVA

b

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

1457913.869

3

485971.290

2.298E6

.000

a

Residual

5.498

26

.211

Total

1457919.367

29

a. Predictors: (Constant), pendapatan, kur, penjualan

b. Dependent Variable: modal umk

Model Summary

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate


(6)