Laporan Magang di Dinas Perpustakaan dan Arsip Dari Daerah Provinsi Jambi

`LAPORAN MAGANG
PENELUSURAN SUMBER- SUMBER SEJARAH DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI

Di Susun Oleh :
1. RUDI HARTONO

NIM: I1A114005

(Koordinator)

2. SAUT WARDIMAN

NIM: I1A114013

( Anggota)

3. RANDA GUSTIAWAN

NIM: I1A113012


(Anggota)

4. FUTRA ZAMZAMI

NIM: I1A114019

(Anggota)

5. ARDIANSYAH

NIM: I1A114046

(Anggota)

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS JAMBI
2017

1


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG

Nama :
1. Rudi Hartono

NIM: I1 A114005

(Koordinator)

2. Saut Wardiman

NIM: I1A114013

( Anggota)

3. Randa Gustiawan

NIM: I1A113012


(Anggota)

4. Futra Zamzami

NIM: I1A114019

(Anggota)

5. Ardiansyah

NIM: I1A114046

(Anggota)

Disetujui Oleh:
Jambi,

September 2017


Dosen Pembimbing Lapangan

Koordinator Kelompok

Denny Defrianti, S.Sos.,M. Pd.
NIDK:20150109 2005

Rudi Hartono
NIM:I1A114005

Mengetahui,
a.n. Dekan
Wakil Dekan Bid. Akademik Dan SI

Hadiyanto, S.Pd.,M.Ed., Ph.D.
NIP. 19720323 199803 1002

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan magang di Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Jambi.
Laporan kegiatan magang sebagai syarat dalam menempuh mata kuliah
magang di Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Jambi. Laporan magang ini berjudul
“Penelusuran sumber-sumber sejarah di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Jambi.”
Laporan magang ini mungkin tidak dapat kami selesaikan dengan baik dan
tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
kami ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada Prof. H. Yundi Fitrah, Drs., M.Hum., Ph.D, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Budaya yang telah memberi surat rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan
magang di instansi yang bersangkutan.
Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ibu Denny
Defrianti S.Sos.M.pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan dan bimbingan kepada kami sejak pelaksanaan kegiatan magang sampai
penulisan laporan magang.

3

Terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada ibu Sondang Pardede,

selaku Kabid Pelayanan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menerapkan ilmu perkuliahan.
Tidak lupa juga ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh staf Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yang telah menjalin kerjasama dengan
kami selama kegiatan Magang.

Jambi,

September 2017

Penulis

4

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………….…... i
LEMBAR PENGESAHAN……………
KATA PENGANTAR……………

ii


iii

DAFTAR ISI……………………………
DAFTAR GAMBAR…………..

vii

DAFTAR LAMPIRAN…………..

viii

v

BAB I PENDAHULUAN……………

1

Latar Belakang………………………


1

1.1.

3

Tujuan…………………………….

1.1.1.Tujuan Umum……………….. 3
1.1.2.Tujuan Khusus……………… 4
1.2.

Manfaat Magang

5

1.2.1.Bagi Mahasiswa yang Melakukan Magang

5


1.2.2.Bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
1.2.3.Bagi Fakultas Ilmu Budaya

5

6

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………………………….7
2.1. Keadaan Umum Lokasi………………
2.2. Uraian Kegiatan

7

13

2.3 Hasil yang Dipelajari……………...…………...…………………………......15
2.3.1. Pengetahuan Baru yang Diperoleh ……….....…………………………… 15
2.3.2. Permasalahan yang Dihadapi dan Pemecahanny...………………………..21

BAB III Penutup


22

3.1. Kesimpulan

23
5

3.2. Saran

24

3.2.1. Bagi Instansi

24

3.2.2. Bagi Mahasiswa

25


3.2.1. Bagi Fakultas

25

Daftar Pustaka

26

Lampiran

27

6

DAFTAR GAMBAR
1. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi....12
2. Contoh pembuatan deskripsi buku di ruang deposit …….……………….....19

7

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto – Foto Kegiatan Magang
2. CV Peserta Magang
3. Surat Pengantar dari Fakultas
4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Magang
5. Lembar Penilaian dari Tempat Magang
6. Daftar Hadir Mahasiswa Magang
7 . Lembar Konsultasi Bimbingan Laporan Magang

8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan bukan hanya untuk memenuhi target kesempatan kerja saja tetapi
untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan manusia. Sehingga pendidikan
merupakan proses penyiapan main power yang dilakukan oleh berbagai sektor
pembangunan. Membahas relevansi pendidikan pada dasarnya menyangkut
pendayagunaan tenaga manusia bagi pengembangan diri pribadinya. Kenyataanya,
kualitas lulusan lembaga pendidikan masih belum sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha. Untuk itu, peningkatan mutu, relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan
dalam menghadapi tuntutan perubahan kehidupan lokal, natural, global maka
diperlukan

pembaharuan

pendidikan

secara

terencana,

terarah,

dan

berkesinambungan. Dalam menjembati relevansi antara dunia pendidikan dengan
dunia kerja dapat dilakukan dengan pengembangan sumber daya manusia, reformasi
pendidikan, inovasi pendidikan, pendidikan alternatif, dan solusi serta pendidikan
entrepreneurship.
Perubahan yang cepat di dunia kerja sebagai akibat dari globalisasi dunia
kerja dan revolusi di bidang teknologi serta berbagai disiplin ilmu lainnya menuntut
antisipasi dan evaluasi terhadap kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Evaluasi juga penting dilakukan agar dunia pendidikan tidak terpisah dan berjarak
dari dunia kerja yang riil yang ada di masyarakat. Beberapa pergeseran dalam hal

9

kompetensi dunia kerja yang terjadi dewasa ini meliputi dinamika hubungan antara
pendidikan dan dunia kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan magang merupakan kegiatan
akademik yang wajib dilakukan oleh mahasiswa untuk memberi kesempatan kepada
mereka bekerja pada sebuah Instansi sebagai bentuk pengenalan dunia kerja dan
pengabdian ilmu kepada masyarakat luas.
Dunia kerja membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, jujur dan
cerdas serta memiliki kualifikasi pendidikan yang baik. Universitas Jambi sebagai
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tingkat tinggi berusaha meningkatkan
kualitas mahasiswanya yang nantinya akan memasuki dunia kerja, khususnya
Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Sejarah mendorong mahasiswanya untuk
meningkatkan kualitas pengetahuannya melalui kegiatan magang yaitu sebagai wadah
mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh mahasiswa karena
selain mempraktekan teori yang telah diperoleh mahasiswa juga bertambah
pengetahuan khususnya dalam menyelenggarakan tugas suatu instansi yang berkaitan
dengan ilmu sejarah.
Melalui kegiatan magang mahasiswa dapat mengamati secara langsung
aktivitas atau tugas dari pegawai instansi pemerintah, dengan demikian mahasiswa
akan mengetahui secara garis besar bagaimana gambaran dunia kerja sebenarnya
sehingga nantinya dapat mempersiapkan diri sebelum terjun kedunia kerja yang

10

sebenarnya. Selain itu mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi, tidak hanya dalam
hal keilmuan, tetapi juga dalam hal kemampuan ( skill).
Dinas

Perpustakaan

dan

Arsip

daerah

Provinsi

Jambi

khususnya

Perpustakaam Daerah menjadi tempat magang pilihan kami karena merupakan
tempat menyimpan berbagai sumber baca dan bukti sejarah tersimpan didalamnya.
Perpustakaan merupakan tempat untuk mengakses informasi yang bertugas
melaksanakan penyimpanan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibawah
naungan Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah.Provinsi Jambi. Perpustakaan
penyimpan sumber sejarah, baik berbentuk buku, koran maupun majalah yang
tersimpan rapi sehingga memudahkan untuk pengunjung dalam mencari sumber.
1.2. Tujuan
Dengan kegiatan magang ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan, adapun
tujuan itu yaitu sebagai berikut :
1.2.1. Tujuan umum
Tujuan Umum dari kegiatan magang ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilan, praktis dan
sistematis dalam mempersiapkan calon sarjana ilmu sejarah.

11

2. Membina hubungan antara perguruan tinggi dengan berbagai instansi,
lembaga pemerintah dan swasta untuk bersama-sama mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat.
4. Pengabdian kepada masyarakat yang merupakan perwujudan Tri

Dharma

Perguruan Tinggi.
5. Sebagai sarana menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses pada tempat
Instansi magang.
6. Sebagai tolak ukur dan pembuktian kualitas dan kuantitas dari Intelegensi
mahasiswa
1.2.2.Tujuan khusus
Tujuan khusus dari kegiatan magang ini adalah meningkatkan ilmu
pengetahuan kemampuan atau keahlian baik itu hardskill atapun softskill yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa atau calon sarjana dalam menghadapi
kehidupan sosial dimasyarakat secara baik dan harmonis.
2. Mendapatkan pengalaman kerja yang relevan sekaligus media adaptasi,
pengenalan terhadap lingkungan kerja sebelum terjun ke dunia kerja yang
sesungguhnya.

12

3. Mengenal dan mempelajari tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi
didunia kerja, dan kemudian berusaha mencari penyelesaiannya berdasarkan
ilmu yang didapat di bangku kuliah.
4. Mempersiapkan dan melatih profesionalisme di bidang ilmu sejarah
1.3 Manfaat
Kegiatan magang ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata, baik
itu bagi penulis, bagi jurusan ilmu sejarah, serta bagi instantsi.
Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan magang ini, antara lain :
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1. Melatih keterampilan mahasiswa berdasarkan pengetahuan yang diperoleh
dari jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan formal.
1.3.2. Bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
1. Merealisasikan fungsi sosial dari instansi pemerintah.
2. Menjalin hubungan yang teratur, sehat, dan dinamis antara instansi pemerintah
dengan lembaga perguruan tinggi.

13

3. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan saran/masukan kepada instansi
pemerintah dimana mahasiswa melaksanakan magang.
1.3.3. Bagi Fakultas Ilmu Budaya
1. Memanfaatkan umpan balik untuk menyempurnakan materi perkuliahan
yang sesuai dengan kebutuhan di lingkungan instansi.
2. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
dengan instansi pemerintah.

14

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Keadaan Umum Lokasi
Sejarah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
Awal berdirinya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi pada
tahun 1980 sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 0221/a/O/1980 tanggal 2 September 1980, namun baru berjalan
pada tanggal 4 April 1981 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Pusat
Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Pusat Pembinaan Perpustakaan, Direktorat Jenderal
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Perpustakaan Wilayah
Provinsi Jambi1. Pada awal dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi menempati salah satu gedung di
dalam kompek SMP Negeri 2 Jambi Jalan Veteran No.169 menempati bekas
perumahan guru berukuran 95,40 cm2.
Jumlah Pegawainya hanya 6 orang dengan

Bapak Ibrahim Budjang, SH

diangkat sebagai kepala, Surul Hendry D sebagai Bendaharawan serta di bantu
Hj.Hinopifah, BBA. Sebagai pemimpin proyek pengembangan Perpustakaan wilayah
1

http://dpadprovjambi.com/index.php/sejarah-singkat (di akses pada 14 oktober
2017, pukul 20 : 13 wib.)

2

15

Jambi tahun 1980/1981. Pada tanggal 15 September 1985 Perpustakaan Wilayah
Jambi dipindahkan ke lokasi gedung baru di jalan Rd. Poerboyo Kolopaking Telanai
Pura dan diresmikan pemakainnya pada tanggal 6 juni 1988 oleh menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Fuad Hasan.
Seiring dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat
akan jasa layanan pepustakaan, pada tanggal 6 maret 1989 terbit keppres Nomor 111
tahun 1989 tentang perpustakaan Nasional RI. Berdasarkan Keppres Tersebut
Perpustakaan Nasional merupakan lembaga pemerintah non Departemen (LPND)
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Disebutkan dalam keppres tersebut Perpustakaan Nasional RI merupakan wadah
intregrasi Perpustakaan Nasional RI, pusat pembinaan Perpustakaan dan 26
Perpustakaan Wilayah Depdikbud diseluruh indonesia.
Perpustakaan

Nasional

memiliki

satuan

organisasi

yang

bernama

Perpustakaan Daerah yang berkedudukan di masing-masing ibu kota provinsi yang
bertanggung jawab langsung kepada kepala perpustakaan Nasional RI dan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan memperhatikan petunjuk Gubernur. Sejak
keppres nomor 11 tahun 1989 inilah nama Perpustakaan Wilayah Jambi berubah
Perpustakaan Daerah Jambi.
Perubahan nama tidak sampai disitu saja, pada tahun 1997 Perpustakaan
Nasional mengalami perubahan cukup besar dilingkungannya, yaitu adanya perluasan

16

struktur satuan organisasi yang berada di daerah yang ditetapkan melalui keppres
nomor 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional RI dimana Perpustakaan
Nasional Provinsi ( sebelumnya Perpustakaan Daerah) disejajarkan dengan lembaga
pemerintah non Departemen yang berada di wilayah Provinsi. Berdasarkan keppres
nomor 50 tahun 1997 inilah Perpustakaan Daerah Jambi berubah nama menjadi
Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi.
Melalui perda nomor 6 tahun 1996 dibentuk Kantor Arsip Daerah dan
berdasarkan peraturan pemerintah No.41 Tahun 2007 tentang pedoman Organisasi
perangkat daerah, pemerintah Provinsi Jambi menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi
Jambi nomor.4 tahun 2013 tentang perubahan kedua atas peraturan Daerah Provinsi
Jambi nomor 15 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Bappeda
dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi, yang didalamnya dibentuk Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah, yakni sejak diserahkannya aset P3D
Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi dari Pemerintah Pusat Kepada pemerintah
Provinsi Jambi tanggal 22 Maret 2001, maka seluruh asset Perpustakaan Nasional
Provinsi Jambi diserahkan kepada pemerintah Provinsi Jambi. Sehingga sejak bulan
mei 2001 Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi resmi menjadi unit satuan Organisasi
Pemerintah Provinsi Jambi.

17

Dengan terbitnya perda provinsi Jambi nomor 17 tahun 2001 tentang
pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan Daerah Provinsi Jambi
maka nama perpustakaan Nasional Provinsi Jambi berubah menjadi Badan
Perpustakaan daerah Provinsi Jambi yang merupakan satuan kerja perangkat Daerah
(SKPD) pemerintah Provinsi Jambi.
Keberadaan perpustakaan sekarang ini menjadi begitu penting dengan adanya
UU nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menjadi payung hukum bagi
segala aktifitas

perpustakaan dan seluruh elemen pendukungnya meliputi

pustakawan, gedung, koleksi, pemustaka, selanjutnya berdasarkan peraturan daerah
provinsi Jambi nomor 15 tahun 2008, bergabunglah dua institusi yaitu Badan
Perpustakaan Daerah Provinsi Jambi dan Kantor Arsip Daerah Provinsi Jambi
menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dan masih merupakan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.
Pada akhir tahun 2016 terbitlah peraturan daerah Provinsi Jambi nomor 8
tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Provinsi Jambi yang
mengatur pembentukan, tipelogi dan susunan perangkat daerah, maka Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah ovinsi Jambi berubah nama menjadi Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

18

Dalam menjalankan kinerja, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Jambi mempunyai Visi dan Misi, yaitu.
Visi :
Mewujudkan pelayanan prima dalam bidang perpustakaan dan kearsipan yang
baik menuju Jambi TUNTAS 2021 sedangkan .
Misi :
1) Penyelenggaraan urusan perpustakaan dan kearsipan yang efektif dan efisien
untuk mewujudkan good governance.
2) Pengembangan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat dalam
urusan perpustakaan dan kearsipan yang berkualitas.
3) Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dan budaya kerja
yang tinggi.
4) Penyelamatan kandungan informasi dan pengembangan sistem perpustakaan
serta kearsipan daerah yang terintegrasi dengan sistem nasional yang berbasis
Teknologi Informasi (TI)

19

gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi

20

2.2. Uraian Kegiatan
Berikut laporan hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan :
Tempat magang

: Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

Alamat

: Jl. Rd. Poerboyo Kolopaking, Telanaipura

Lama pelaksanaan magang

: 43 hari kerja

Tanggal pelaksanaan magang : 12 Juli 2017 s/d 12 September 2017
Waktu

: Pukul 07. 15 – 13.00 WIB
Didalam pelaksanaan kegiatan magang, tim penulis ditempatkan pada bagian

yang telah ditetapkan oleh pembimbing tepatnya yaitu bidang layanan sirkulasi dan
bidang deposit.
Di dalam kegiatan magang tersebut, tim penulis melaksanakan segala tugas
dan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan bidang maupun staf di Dinas
Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi dari bidang tersebut.
Berikut penjelasan mengenai kegiatan magang tersebut :
1. Bidang layanan Sirkulasi
Salah satu kegiatan utama dari perpustakaan adalah peminjaman buku. Kegiatan
peminjaman buku ini dikenal dengan sirkulasi. Sirkulasi sendiri tidak hanya terpaku

21

pada kegiatan peminjaman saja, tetapi mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan
yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat
guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan
Kegiatan yang dilakukan dibidang sirkulasi yakni penyusunan buku di rak
sesuai abjad dan klasifikasinya, melakukan pelayanan kepada pengunjung seperti
peminjaman, pengembalian, pembuatan kartu anggota, pembuatan bebas pustaka, dan
melayani pencarian buku kepada pengunjung.
2. Bidang Deposit
Bidang Deposit merupakan kumpulan karya-karya khusus daerah Jambi,
diolah dengan cara pembuatan katalog, menentukan klasifikasinya berdasarkan jenis
buku serta dilakukan pengkodean berdasarkan daerah penerbit buku dan di data di
buku induk. Buku induk merupakan pencatatan data buku yang terdiri dari pencatatan
pengarang, penerbit, tahun terbit, urutan buku serta pencatatn kode dari daerah buku
atau majalah tersebut selanjutnya memasang stempel buku tersebut sebelum di
susun di rak sesuai tahun terbitnya.
3. Senin pagi
Salah satu rutinitas yang dilakukan sebelum melaksanakan aktivitas kerja,
pada senin pagi Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi melakukan
upacara. Upacara yang diikuti oleh seluruh pegawai dan staff Dinas Perpustakaan dan

22

Arsip daerah Provinsi Jambi, begitu juga mahasiswa magang juga ikut melaksanakan
upacara senin pagi.
4. Jumat Pagi
Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi juga melakukan senam
dan olah raga di pagi hari setiap hari jum’at.
5. Apel Pagi
Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi selalu melakukan apel
pagi sebelum melakukan aktivitas dan melakukan upacara setiap senin di depan
gedung Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi.
2.3

Hasil yang Dipelajari

2.3.1. Pengetahuan baru yang diperoleh
1. Sejarah Perpustakaan
Berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal
mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain,
perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan
catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan
niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada
kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah. Pada sekitar tahun 2500 sebelum
masehi, orang mesir mendapatkan sebuah temuan sederhana tapi memiliki pengaruh
23

besar bagi peradaban manusia, yaitu penemuan bahan tulis berupa papyrus yang
dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai Nil. Hingga sekitar tahun
700-an masehi, papyrus masih digunakan sebagai bahan tulis, kemudian mulai
digunakan bahan lain seperti kulit binatang. Sekitar abad pertama masehi, sejenis
bahan yang mirip dengan kertas yang kita gunakan saat ini telah ditemukan di Cina,
namun karena pengetatan yang di lakukan penguasa Cina terhadap semua benda yang
keluar masuk dari cina maka penemuan kertas itu tidak dikenal di Eropa hingga tahun
1150- an. Sebelum itu, Eropa menggunakan kulit binatang sebagai bahan tulis, di
sebut Parchmen. Parchmen sebernarnya berasal dari kata” pergamuan” sebuah kota
kecil di Asia kecil tempat Parchmen pertama kali digunakan.
Di Eropa barat sekitar tahun 1440 ketika Johan Gutenberg dari kota Mainz,
Jerman mencetak buku dengan tipe cetak gerak. Mesin cetak penemuan Gutenberg
kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke 16 pencetakan buku dalam
waktu singkat mampu menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan
ialah terjadinya revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat peprustakaan diisi
dengan buku cetak. Revolusi yang mirip terjadi hampir 400 tahun kemudian ketika
buku mulai digantikan bentuk elektronik. Dari Jerman, mesin pencetak kemudian
tersebar keseluruh Eropa, kemudian dibawa lagi ke Asia tempat asa usul mesin cetak.
Sejarah perpustakaaan di Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan Hindu
Budha kerajaan Sriwijaya (692 M), Mataram ( abad ke – 6 M) dan Majapahit. yang
didukung dengan adanya catatan-catatan dan berita asing seperti catatan perjalanan I-

24

Tsing. Setelah Sriwijaya kemudian muncul kerajaan - kerajaan di Jawa seperti
kerajaan Mataram, yang pada masa itu dikenal pujangga keraton yang menulis
berbagai karya sastra. Dan pada masa kerajaan majapahit ditulis berbagai naskah,
misalnya Mpu prapanca mengarang buku nagarakartagama sedangkan Mpu Tantular
menulis buku Sutosoma

dan masih banyak yang lain. kegiatan penulisan dan

penyimpanan naskah terus berlanjut pada raja-raja dan sultan yang tersebar di
Nusantara. Tetapi belum ada kepastian apakah sudah ada system penyimpanan dan
katalog pada masa tersebut. Tradisi budaya Indonesia yang lebih mementingkan
budaya lisan menyulitkan peneliti untuk mendapatkan hasil akurat.
Perpustakaan di Indonesia kemudian berkembang dibawah kolonialisme
Belanda setelah didrikan perpustakaan gereja pada tahun 1642 dan diresmikan pada
24 april 1643yang disebut dengan Bataviaasche Genootschap Van Kunstenen en
Wetenschappen (BGKW), memasuki masa penjajahan Jepang, perpustakaan di
Indonesia mengalami penurunan karena pada masa Jepang, pemerintah Jepang
melarang peredaran buku khususnya buku yang berbahasa Belanda dan Inggris
hingga sampai Indonesia merdeka perpustakaan di Indonesia kembali berkembang
puncaknya setelah didirikannya perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta
yang kemudian berkerjasama dengan perpustakaan di Amsterdam

dengan nama

Rijksmuseum pada tahun 1995 yang bertujuan pelestarian warisan budaya.
2. Dewey Decimal Classification (DDC)

25

Dalam penyusunan buku, secara global di dunia, digunakan pengklasifikasian,
pengklasifikasian yang digunakan adalah Dewey Decimal Classification (DDC)
Mestika

Zed

(2014:7)

mengatakan

klasifikasi

adalah

kegiatan

mengelompokkan dan menempatkan barang-barang sesuai dengan nomor kelas,
seperti DDC (Dewey Decimal Clasification)3.
Pengklasifikasian Penyusunan buku yakni sebagai berikut :
1. 000-099 Karya Umum.
2. 100 – 199 Filsafat.
3. 200-299 Agama.
4. 300-399 Ilmu Sosial.
5. 400 – 499 Bahasa.
6. 500 – 599 Ilmu Murni.
7. 600 – 699 Ilmu terapan.
8. 700 – 799 Kesenian dan Hiburan, kesusastraan.
9. 900- 999 geografi dan sejarah

3. Pengembangan Bahan Pustaka
Perpustakaan adalah suatu institusi untuk menyimpan dan mengola secara
profesional karya cetak, tulis, rekam dan cetak yang berfungsi sebagai sumber
3 DDC (Dewey Decimal Clasification) merupakan system pengklasifikasian buku
untuk mengelompokan jenis-jenis buku. yang di ciptakan oleh Melvil Dewey yang
berasal dari Amerika Serikat.

26

pendidikan, rekreasi, penelitian, informasi dan pelestarian menggunakan system
tertentu. Pustakawan adalah profesi bagi PNS atau non PNS yang bertugas dan
bertanggung jawab di bidang perpustakaan.
a. Bagian pelayanan sirkulasi bertanggung jawab untuk memberikan layanan teknis
kepada pemustaka, berupa karya umum mulai dari SMP hingga Perguruan Tinggi.
layanan anak-anak dari TK hingga SD. Dan bertugas melayani para pengunjung
yang ingin melakukan peminjaman buku.
b. Bidang pengolahan bertugas membuat catalog deskriptif, stempel, inventaris,
pengadaan bahan pustaka, katalogis dan klasifikasi beserta subjeknya. Apa bila
kita menemui kendala dalam mencari keterangan buku atau tidak di temukannya
salah satu dari keterangan buku, misalnya tidak adanya tempat terbit maka di
gunakan symbol (S.1) jika penerbit tidak ada ( s.n) jika tidak ada thun terbit (s.a)
dan jika pengarang lebih dari tiga (at, all).
d. Bidang Deposit bertugas melakukan deskripsi setiap buku, koran, majalah, laporan
pemerintah, cd, dvd dari seluruh wilayah provinsi Jambi yang kemudian setelah
dilakukan pendeskripsian buku yang sebelum nya sudah dilakukan berdasarkan
jenis dan hasil buku tersebut kemudian dilakukan pencatatan kedalam buku induk
sebelum diberi label dan disusun berdasarkan tahun terbit.

27

Gambar 2. Contoh pembuatan deskripsi buku di ruang deposit

28

2.3.2. Permasalahan yang Dihadapi dan Pemecahannya.
Dalam beradaptasi dengan

dunia kerja

di instansi khususnya di Dinas

Perpustakaan dan Arsip daerah Provinsi Jambi yang merupakan tempat kami
melaksanakan kegiatan magang. Selama melaksanakan kegiatan dilingkungan baru di
dunia kerja ini, banyak permasalahan-permasalahan yang kami hadapi, karena di
dunia pendidikan yang selama ini kami jalani berbeda dengan dunia kerja, akan tetapi
dengan ketekunan dan bimbingan pegawai dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Jambi permasalahan tersebut bisa diatasi . Permasalahan -permasalahan serta
pemecahan masalah yang dialami selama kegiatan magang yaitu
1. Dalam penentuan subjek dan pengklasifikasian terhadap buku-buku yang
berada dalam ruangan deposit, sangat sulit karena dibutuhkan ketekunan serta
ketelitian dalam menentukan subjek serta klasifikasi buku tersebut. Berikut cara
yang harus dilakukan saat melakukan penentuan subjek dan klasifikasi yaitu :
a. Membaca judul buku
b. Membaca kata pengantar
c. Membaca daftar ini
d. Kemudian membaca isi buku secara garis besar
2. Pada penyusunan buku di rak yang ada di ruang umum para pengunjung.
setelah selesai membaca tidak mengembalikan buku yang telah dibaca sesuai dengan
kode buku tempat saat buku itu di ambil, sehingga buku yang disusun di rak tidak
sesuai dengan rak yang disediakan, cara mengatasi permasalahan- permasalahan ini
adalah dengan cara melihat kode yang terdapat di buku, kemudian disesuaikan
dengan pengklasifikasian buku tersebut yang sebelumnya sudah tertera di rak.

29

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

30

Berdasarkan uraian pada bab-bab di atas maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, diantaranya adalah:
1.

Kegiatan magang sarana memperkenalkan mahasiswa terhadap dunia kerja

yang sebenarnya. Khususnya mahasiswa jurusan ilmu sejarah yang selama ini
banyak dianggap sebagai jurusan yang kurang berperan di dalam kehidupan
masyarakat, melalui kegiatan magang ini akan membuktikan ketidakbenaran dari
anggapan tersebut. Dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
menjadi Lokasi kegiatan Magang ini, Karena merupakan salah satu instansi vital
dalam masyarakat.
2.

Perpustakaan adalah suatu institusi untuk menyimpan dan mengola secara

profesional karya ceta, tulis, rekam, dan cetak yang berfungsi sebagai sumber
pendidikan, rekreasi, penelitian, informasi dan pelestarian menggunakan system
tertentu.
3.

Dalam proses belajar tertentu menghadapi tantangan atau masalah-masalah

baru, tetapi sebagai mahasiswa mencari solusi merupakan hal terpenting
dibandingkan harus mengeluh dan menghindari tugas.
3.2 Saran
Setelah kurang lebih selama 2 bulan melaksanakan magang, di Dinas
Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, penulis memberikan saran untuk

31

Perpustakaan dan saran untuk mahasiswa yang akan melaksanakan magang nantinya
khususnya di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.
3.2.1. Bagi Instansi
a. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dalam memberikan
pelayanannya

dibidang

kepustakaan

hendaknya

meningkatkan

mutu

pelayanan kepada pengunjung, terutama pada ruangan deposit yang
menyediakan buku, majalah, koran daerah Jambi tentang susunan buku di rak
yang tidak efisien.
b. Bagi petugas dibagian pelayanan hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan.
c. Memberikan kepercayaan kepada mahasiswa untuk membantu pekerjaan dan
memberikan kritik atau petunjuk bagi mahasiswa magang

3.2.2. Bagi Mahasiswa
a. Bagi mahasiswa yang akan melaknasakan magang, diharapkan menjaga nama
baik Universitas serta mematuhi peraturan instansi tempat magang.
b. Lebih menyiapkan diri sebelum melaksanakan magang.

32

c. Melaksanakan semua tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.
2.2.3. Bagi Fakultas
a. Bagi Fakultas diharapkan untuk lebih perdalam pembekalan magang pada
mahasiswa yang akan melakukan kegiatan magang.
b. Diharapkan untuk, sering memantau mahasiswa yang sedang melaksanakan
magang.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, karena masih dalam
proses belajar. Untuk itu kritik dan saran terhadap tulisan ini sangat dinantikan untuk
perbaikan penulisan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber Buku

33

Sudiono, Heliks, dkk., (2016). Laporan Magang di Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Jambi di Tinjau dari Aspek Sejarah. Laporan Magang. Jurusan
Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi
Zed, Mestika (2014). Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Obor
2. Sumber Internet
DPAD. (2017). Sejarah Singkat Riwayat Berdirinya Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah

Provinsi

Jambi.

Diakses

pada

20

September

2017,

dari

http://dpadprovjambi.com/index.php/sejarah-singkat
Nurlidiawati. (2014). Sejarah Perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Kearsipan Khizanah Al- Hikmah, Vol. 2 No. 1 , 18-27.
Uncategorized. (2011). Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan.. Di akses pada 21
November 2017, dari https://laenjalur.wordpress.com/2011/10/22/pelayanansirkulasi-di-perpustakaan/
.

34

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24