Strategi Bertahan Hidup Pemulung Di Kelurahan Tegal Sari Mandala Ii Kecamatan Medan Denai Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di negara berkembang, begitu juga

yang terjadi di negara Indonesia yang sedang berkembang . kemiskinan yang terjadi di
Indonesia sangatkah memperhatinkan. Indonesia juga mengalami masalah akan tingginya
tingkat kepadatan penduduk tetapi tidak di imbangi oleh tingkat pertumbuhan ekonomi kota,
tingginya pertumbuhan penduduk di kota disebabkan oleh adanya migrasi penduduk desa ke
kota yang disebut urbanisasi, urbanisasi di negara yang sedang berkembang dapat
meningkatkan jumlah penduduk kota menjadi sangat besar, namun kualitas yang dimiliki
sangat rendah (Wurdjinem 2001 : 33). Warga desa yang datang ke kota karena factor
ekonomi pada umumnya adalah orang-orang yang tidak mempunyai kedudukan social yang
tinggi didesanya.
Laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat tidak seiringan dengan
perkembangan kesejahteraan masyarakat, hal ini menciptakan dilema di Indonesia, yaitu
dilema antara memenuhi kebutuhan masyarakat akan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan
pekerja untuk mendapatkan upah yang layak. ketika program pembangunan yang diberikan
oleh pemerintah kurang mampu menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja, maka

sektor informal dengan segala kekurangannya berperan sebagai penampung dan alternatif
peluang kerja bagi angkatan kerja.
Peran sektor informal ini telah berlangsung sejak lama dalam perkembangan
masyarakat dan dinamika perkembangan ekonomi. Sektor informal juga mempu bertahan
ketika

perekonomian

Indonesia

mengalami

krisis

moneter.

Sektor informal memiliki kharakteristik seperti sangat banyaknya variasi bidang kegiatan
produksi dan jasa, berskala kecil, kegiatan produksi dilakukan secara perseorangan atau
kelompok, teknologi yang dipakai relative sederhana, bahan baku usaha kebanyakan
memanfaatkan sumberdaya lokal dan murah.


Universitas Sumatera Utara

Pemulung adalah salah satu contoh kegiatan sektor informal yang ada di perkotaan
,pemulung adalah orang-orang yang melakukan kerja memungut mencari barang rongsokan
di tempat-tempat seperti bak sampah, rumah-rumah penduduk, jalan-jalan, sungai, daerah
pertokoan, daerah industry, dan tempat pembuangan sampah akhir (ade Emka, 1981:3) para
pemulung melakukan pengumpulan barang bekas karena adanya permintaan dari industriindustri pendaur ulang bahan-bahan bekas. Dalam realitas kehidupan di masyarakat,
pemulung dapat dilihat dari dua sisi yang berbeda. Pertama, profesi pemulung ini mampu
memberikan peluang kerja kepada pemulung itu sendiri ketika pemerintah tidak mampu
menciptakan lapangan pekerjaan untuk mereka yang tidak mempuyai pendidikan formal dan
skill. Kedua, keberadaan pemulung seringkali dianggap masalah oleh masyarakat, karena
kehadirannya sudah menimbulkan “keresahan” dan ketidaktenteraman masyarakat. Kondisi
tersebut tidak terlepas dari sebagian pemulung yang sering melakukan tindakan kurang
terpuji, seperti mengambil perkakas rumah tangga atau barang-barang yang masih dipakai
pemiliknya.
Dilihat dari aspek kesejahteraan social, kondisi kehidupan sehari-hari pemulung
sangatlah memprihatinkan.Pada umumnya pemulung hidup di kawasan yang kumuh, namun
mereka masih dapat bertahan hidup dengan segala peluang dan hambatan yang ada.. Dari
aspek kesehatan , pekerjaan ini memiliki resiko besar karena rentan terkena penyakit,

ditambah lagi kadar gizi yang rendah serta akses pelayanan kesehatan yang minim.
Pekerjaan sebagai pemulung memang bukan pilihan utama namun keterbatasan pendidikan
dan skill membuat sebagian orang mau melakoni pekerjaan seperti ini.
Di Indonesia tercatat angka pemulung pemulung pada tahun 1998 sebanyak 9,96%
dari total penduduk di Indonesia dan setiap tahun terjadi penambahan. Angka tersebut
tersebar paling banyak di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta, Purwokerto, Menado (BPS, 2004). Untuk kota Medan belum ada angka
perolehan yang pasti , namun diperkirakan tidak jauh berbeda dengan persentase dari
pemulung di Indonesia. Bagi pemulung, upah adalah alasan utama untuk bekerja. Upah

Universitas Sumatera Utara

digunakan untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Jumlah penghasilan yang tidak
menentu yang diterima dari hasil memulung menjadi sumber utama untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, seperti kebutuhan pokok ( sandang,pangan,papan) pendidikan
anak, dan lain-lain.
Penghasilan yang tidak menentu serta resiko penyakit yang dihadapi oleh pemulung,
memaksa mereka untuk bekerja melebihi kemampuan rasional manusia. Keadaan ini
menuntut pemulung berjuang keras memutar otak untuk mencukupi kebutuhan hidup
ditengah mahalnya biaya hidup dikota. Rata-rata penghasilan pemulung berkisaran antara

Rp.30.000,00 – Rp.50.000,00 per harinya, sementara upah minimum regional untuk provinsi
sumatera utara pada tahun 2010 senilai Rp.965.000,- pada tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar 7,30% pada tahun 2012 meningkat sebesar 15,88% pada tahun 2013
meningkat sebesar 14,58% dan tahun 2014 meningkat sebesar 9,25%( bps 2014).
Bagi pemulung di Kelurahan tegal sari II Kecamatan Medan Denai , walaupun
pendapatannya jauh di bawah UMR, akan tetapi mereka tetap bertahan dalam melakukan
pekerjaan tersebut.
Di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai terdapat kurang lebih sekitar
110 orang yang berprofesi sebagai pemulung di kawasan kota medan, selain pendapatannya
yang tidak menentu jam kerjanya juga tidak menentu, kebanyakan pemulung di Kelurahan
Tegal Sari II Kecamtan Medan Denai melakukan aktivitas memulung plastik, kardus, botol
minuman bekas,dll dimulai pada pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB, barang-barang hasil
memulung tidak langsung di jual oleh pemulung, melainkan di kumpul dahulu setelah itu di
jual ke agen penampung.
Secara tidak langsung pemulung membantu pemerintah dalam membersihkan
sampah yang ada dikota. Hal lain yang dilakukan pemulung kelurahan tegal sari II
kecamatan Medan Denai untuk mempertahankan hidupnya adalah dengan memanfaatkan
program kemiskinan dari pemirintah seperti BLT ( Bantuan Langsung Tunai), bantuan raskin

Universitas Sumatera Utara


juga sangat membantu meringankan biaya hidup pemulung. Selain itu mereka juga sering
membentuk kelompok-kelompok arisan dengna tujuan uang yang mereka dapatkan ketika
giliran tiba bias digunakan untuk keperluan yang besar. Misalnya uang sekolah anak dan
membantu untuk modal usaha.
Beranjak dari apa yang sudah dipaparkan sebelumnya , penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam lagi untuk melihat bagaimana strategi pemulung
dalam mempertahankan hidup. Untuk itu peneliti membuat dalam suatu kajian ilmiah dengan
judul “ Strategi Bertahan Hidup Pemulung di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan
Denai “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasrakan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagi berikut: Bagaimana strategi yang
dilakukan pemulung dalam mempertahankan hidup.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
pemulung dalam mempertahankan hidup
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelititan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atau referensi untuk:

1. Pengembangan teori-teori strategi mempertahankan hidup oleh pemulung pada
khususnya dan teori tentang ilmu kesejahteraan sosial pada umumnya.
2. Bahan masukan bagi pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan kesejahteraan
pemulung.
1.4 Sistematika Penulisan

Universitas Sumatera Utara

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penelitian , perumusan masalah,tujuan
penelitian, manfaat penelititan dan sistematika penulisan

BAB II

:TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang
diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional


BAB III

: METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data

BAB IV

: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan secara singkat gambaran umum lokasi penelitian dan datadata lain yang mendukung penelitian ini

BAB V

: ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian
beserta dengan analisisnya

BAB VI


: PENUTUP
berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian sehubungan
denganpenelitianyangdilakukan

Universitas Sumatera Utara