Penentuan Kadar AsamLemakBebasPada Storage Tank Dan Kadar Air PadaVct,OilTank,Fatfit Tank Di PTPN III SeiSilau

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis Guinensis Jack) merupakan salah satu tanaman golongan palmae
yang dapat menghasilkan minyak. Minyak kelapa sawit banyak digunakan dalam industri
pangan dan non pangan. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang sangat
penting disamping migas yang juga memiliki nilai ekspor yang cukup baik.

Oleh sebab itu, maka perlu adanya pengawasan untuk menjaga kualitas maupun
kuantitas komoditi tersebut. Minyak kelapa sawit yang dihasilkan tersebut haruslah didukung
dengan mutu yang baik pula. Dengan mutu yang baik, maka akan lebih mudah memasarkan
minyak sawit tersebut kepada konsumen dengan harga yang sesuai dan mampu bersaing
dengan minyak sawit lainnya.

Disamping itu hasil produksi minyak kelapa sawit harus dapat bertahan lama, sesuai
dengan permintaan konsumen (Pahan,2006).

Pabrik kelapa sawit Kebun Sei Silau merupakan pabrik yang mengolah dari Tandan
Buah Segar (TBS) sampai menjadi minyak sawit mentahCrude Palm Oil (CPO). Agar

diperoleh minyak sawit yang bermutu baik, maka minyak sawit kasar tersebut harus
mengalami pengolahan lebih lanjut Adapun proses pengolahan kelapa sawit tersebut
berlangsung cukup panjang dan memerlukan pengontrolan yang cermat, yaitu dimulai dari

Universitas Sumatera Utara

pengangkutan TBS ke pabrik, penerimaan buah, perebusan, penebahan, pengepressan,
pemurnian sampai dihasilkan minyak sawit mentah dan hasil sampingannya.

Setelah melalui proses tersebut, minyak sawit mentah (CPO) disimpan didalam
tangki-tangki penampungan / tangki timbun dan siap dipasarkan untuk mengalami proses
pengolahan lebih lanjut sampai dihasilkan minyak murni dan hasil olahan lainnya. Minyak
sawit mentah pada tangki timbun (storage tank) sebelum diolah pada proses selanjutnya
harus dianalisa terlebih dahulu kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotorannya.
Asam lemak bebas terbentuk karena adanya kegiatan enzim lipase yang terkandung di dalam
buah dan berfungsi memecah lemak/minyak menjadi asam lemak dan gliserol. Kerja enzim
tersebut akan semakin aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan. Air dalam
minyak hanya dalam jumlah kecil. Hal ini dapat terjadi karena proses alami sewaktu
pembuatan dan akibat perlakuan di pabrik.


Pada umumnya, penyaringan hasil minyak sawit dilakukan dalam rangkaian proses
pengendapan, yaitu minyak sawit jernih dimurnikan dengan sentrifugasi. Dari proses
tersebut, kotoran-kotoran yang berukuran besar memang bisa disaring. Akan tetapi, kotorankotoran atau serabut yang berukuran kecil tidak bisa disaring, hanya melayang-layang
didalam minyak sawit sebab berat jenisnya sama dengan minyak sawit ( Tim Penulis,1997).

Universitas Sumatera Utara

1.2. Permasalahan
Berdasarkan penguraian diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam karya ilmiah
ini adalah kadar Asam Lemak Bebas (ALB) pada minyak CPO dan kadar Air pada VCT, Oil
Tank, dan Fatfit Tank di PTPN III Sei Silau.

1.3. Tujuan
a.Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas (ALB) pada Storage Tank.
b. Untuk mengetahui kadar air padaVCT, Oil Tank dan Fatfit Tank.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada pembaca mengenai berapa kadar asam lemak bebas (ALB) dan kadar air yang
terdapat dalamVCT, Oil Tank dan Fatfit Tank.


Universitas Sumatera Utara