Persepsi Mahasiswa Program Pascasarjana Terhadap Database Science Direct Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplanasi penelitian dibagi menjadi penelitian
deskriptif, komparatif dan asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
Menurut Azwan (2004:7) “Penelitian deskriptif adalah melakukan analisis hanya
sampai pada tahap deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik sehingga dapat lebih mudah disimpulkan”.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2009, 2). Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Dalam penelitian deskriptif, peneliti cenderung tidak perlu mencari
atau menerangkan saling berhubungan antar variabel dan menguji hipotesis.
Menurut Siregar (Siregar 2013, 8) metode deskriptif adalah metode penelitian
yang memiliki prosedur pemecahan masalah dengan cara menggambarkan objek
penelitian pada saat keadaan sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana
adanya, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan, bentuknya berupa survei dan
studi perkembangan.


Universitas Sumatra Utara

3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, yang
beralamat di Jln. Perpustakaan No. 1 Kampus USU, Medan.
3.4 Populasi
Populasi adalah objek atau sumber data yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Menurut Sugiyono (2012, 389) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Arikunto melengkapi pendapat sugiyono dengan menyatakan
bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002, 108).
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh
mahasiswa program pascasarjana pengguna Layanan Digital Perpustakaan USU,
yang terdaftar sebagai anggota.
Jumlah pengunjung Layanan Digital Perpustakaan USU dalam penelitian ini
dilihat sejak awal 2016, karena yang ingin diteliti adalah persepsi pengguna
terhadap database Science Direct yang mulai dilanggan Perpustakaan USU sejak
awal tahun 2016 juga. Selain itu, dalam penelitian ini sampel yang akan dilihat
kunjungannya hanya berdasarkan kunjungan mahasiswa program pascasarjana

(S2) saja, yaitu yang terdiri dari 39 program studi (berdasarkan data Tata Usaha
Perpustakaan USU). Berikut ini data pengunjung Layanan Digital Perpustakaan
USU:
1.

Januari

: 1.839 pengunjung (20 hari)

2.

Februari

: 1.756 pengunjung (20 hari)

Universitas Sumatra Utara

3.

Maret


: 2.855 pengunjung (21 hari)

4.

April

: 3.050 pengunjung (21 hari)

5.

Mei

: 2.310 pengunjung (19 hari)

6.

Juni

: 2.334 pengunjung (22 hari)


7.

Juli

: 1.340 pengunjung (16 hari)

8.

Agustus

: 2.888 pengunjung (22 hari)

9.

September

: 2.270 pengunjung (21 hari)

10. Oktober


: 2.153 pengunjung (21 hari)

11. November

: 2.208 pengunjung (22 hari)

Berdasarkan data di atas dapat dihitung pengunjung per hari selama 5 (lima)
bulan terakhir pada Layanan Digital Perpustakaan USU sebesar, dengan rumus
dan perhitungan sebagai berikut:
Kunjungan per hari =

����� ����������
����� ���� ���������

Kunjungan per hari
=

1839 + 1756 + 2855 + 3050 + 2310 + 2334 + 1340 + 2888 + 2270 + 2153 + 2208
20 + 20 + 21 + 21 + 19 + 22 + 16 + 22 + 21 + 21 + 22


Kunjungan per hari =

25.003
225

Kunjungan per hari = 111,124 pengunjung/hari
Kunjungan per hari = ��� pengunjung/hari

Universitas Sumatra Utara

Menurut data yang diperoleh dari Biro Rektor USU bahwa jumlah
mahasiswa program pascasarjana (S2) yang terdaftar sebagai pengguna Layanan
Digital Perpustakaan USU adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Program Pascasarjana pengguna Layanan
Digital Perpustakaan USU
No.

Kategori


(1)
1.

(2)
Pengguna
Layanan Digital

Jumlah Mahasiswa
Pascasarjana (S2)
(3)
1.190

Rata-rata
pengguna per hari
(4)
112

Persentase
(5)
100 %


Sumber : Bidang Akademik Biro Rektor USU
Dengan keterangan jumlah mahasiswa yang aktif per jurusan di tahun 2016
sebagai berikut.
Tabel 3.2 Jumlah Mahasiswa Program Pascasarjana (S2) per Program Studi
Aktif 2016 pada Universitas Sumatera Utara
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

14.
15.
16.
17.
18.
19.

Jurusan Pascasarjana
Ilmu Biomedik
Ilmu Kedokteran Klinik
Ilmu Kedokteran Tropis
Keperawatan
Ilmu Hukum
Kenotariatan
Agribisnis
Agroekoteknologi
Ilmu Peternakan
Ilmu Pangan
Teknik Elektro
Teknik Industri

Teknik Kimia
Teknik Mesin
Teknik Sipil
Arsitektur
Akuntansi
Ekonomi Pembangunan
Ilmu Manajemen

Jumlah Mahasiswa
6
72
8
58
163
190
18
18
8
1
13

4
7
15
6
21
58
8
37

Universitas Sumatra Utara

No.
Jurusan Pascasarjana
20.
Ilmu Kedokteran Gigi
21.
Penciptaan & Pengkajian Seni
22.
Ilmu Sejarah
23.
Ilmu Linguistik
24.
Biologi
25.
Fisika
26.
Kimia
27.
Matematika
28.
Studi Pembangunan
29.
Ilmu Komunikasi
30.
Sosiologi
31.
Ilmu Kesehatan Masyarakat
32.
Psikologi Profesi
33.
Psikologi Sains
34.
Farmasi
35.
Teknik Informatika
36.
Magister Manajemen
37.
PSL
38.
PWD
39.
Manajemen Properti dan Penilaian
40.
Magister Bahasa Inggris
Sumber : Bidang Akademik Biro Rektor USU

Jumlah Mahasiswa
1
5
7
22
10
13
6
18
28
19
6
101
31
10
19
61
66
12
28
16
10

3.5 Sampel
Sampel adalah bahagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili dari
populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2009, 118) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Solvin dalam
Siregar (Siregar 2013, 34), yaitu:
�=


� + ���

n

= sampel

N

= populasi

e

= perkiraan tingkat kesalahan (10%)

Universitas Sumatra Utara

berdasarkan rumus Solvin di atas, maka dalam sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
n=


1 + �� 2

n=

1.190
1 + 1.190(0,1)2

n=

1.190
1 + 1.190(0,01)

n=

1.190
1 + 11,9

n=

1.190
12,9

n = 92,248 dibulatkan menjadi 93 orang.
Dengan rumus di atas maka jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak
93 orang dari 1.190 orang pengguna.
Adapun teknik yang digunakan untuk menentukan individu sampel adalah
teknik aksidental sampling yakni teknik pengambilan sampel secara kebetulan,
dimana pengunjung yang kebetulan mengunjungi Layanan Digital Perpustakaan
USU akan dijadikan sampel.
3.6 Instrumen Penelitian
Pada hakikatnya alat pengumpulan data dalam suatu penelitian terdiri dari
beberapa cara, hal itu tergantung pada sifat penelitian tersebut. Menurut Siregar,
instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh,
mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden
yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama (Siregar 2013, 46).

Universitas Sumatra Utara

Instrumen penelitian bermanfaat untuk mengumpulkan data sebagai alat
untuk menyatakan besaran atau prosentase yang berbentuk kualitatif dan
kuantitatif. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen
penelitian.
3.6.1 Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data-data yang
di butuhkan. Menurut Sugiyono (2006, 135), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada penelitian ini penulis menyusun kuesioner dalam bentuk pertanyaan
dengan menyediakan pilihan jawabannya.
3.6.2 Kisi-Kisi Kuesioner
Kisi-kisi kuesioner digunakan untuk memberikan gambaran sistematis
mengenai apa yang akan ditanyakan kepada responden sehingga memberikan
singkronisasi antara permasalahan yang diteliti dengan data yang di peroleh dari
responden. Menurut Arikunto (2006, 178) kisi-kisi kuesioner merupakan
identifikasi terhadap variabel yang ada dalam merumuskan judul penelitian,
kemudian menjabarkan variable menjadi sub variabel.
Kisi-kisi kuesioner penelitian ini adalah seperti pada Tabel 3.2 berikut ini
untuk mempermudah penyusunan kuesioner.

Universitas Sumatra Utara

Tabel 3.3 Indikator Kuesioner
Variabel
Persepsi terhadap
Database Science
Direct
pada
Perpustakaan
Universitas
Sumatera Utara

Indikator
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Relevan (Relevancy)
Akurat (Accuracy)
Tepat Waktu (Timelines)
Ekonomis (Economy)
Efisien (Efficiency)
Dapat dipercaya
(Reliability)
Jumlah

Nomor Item
Pertanyaan
2
3
4
5
6
7

Jumlah Item
1
1
1
1
1
1
6

3.7 Analisis Data
Teknik analisis data merupakan sebuah program atau sistem pengolahan
data yang dirancang dengan tujuan untuk mempermudah membaca dan
memaparkan data hasil penelitian. Teknik analisa data yang digunakan untuk
penelitian kuantitatif sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah dalam proposal.
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang di peroleh
adalah metode deskriptif. Bertujuan untuk mendeskriptifkan semua hal yang
berlaku. Interpretasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran interpretasi.
Tujuan utama menggunakan metode dekriptif menurut Tavers seperti dikutip oleh
Sevilla (1993, 71) adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang
sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab
dari suatu gejala tertentu.
Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner pada penelitian ini
ditabulasi dengan menyusun kedalam table, kemudian menghitung persentasenya.
Untuk menghitung hasil frekuensi dapat dibuat dalam persentase dengan

Universitas Sumatra Utara

menggunakan rumus menurut Sudijono (2000, 57), rumus persentase yang dipakai
yaitu :

�=





� ���%

Dengan keterangan sebagai berikut :
P

= Persentase

F

= Frekuensi

N

= Jumlah Responden / Sampel
Berdasarkan rumusan tersebut akan di peroleh persentase dan distandartkan

dengan tolok ukur yang telah ditentukan. Adapun tolok ukur yang digunakan
untuk menginterpretasikan besarnya persentase yang di dapat menurut Arikunto
(2000, 57) yaitu :
0,00%

: Tidak ada

1,00 – 24,99%

: Sebagian kecil

25,00 – 49,99%

: Hampir Setengahnya

50%

: Setengahnya

50,01 – 74,99%

: Sebagian Besar

75.00 – 99,99%

: Pada Umumnya

100%

: Seluruhnya

Universitas Sumatra Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden
Sesuai dengan uraian pada bab sebelumnya, yang menjadi responden pada
penelitian ini adalah mahasiswa Pascasarjana Layanan Digital Perpustakaan USU,
yaitu 93 responden.

Penyebaran kuesioner dilaksanakan selama 4 (empat) hari,

dengan keterangan seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner di Layanan Digital Perpustakaan USU
Jumlah
Jumlah
Kuesioner Kuesioner
No.
Tanggal
Waktu
Tempat
Tersebar Kembali
1. 14 Desember 2016 14:00–17:00 Wib
18
18
2. 15 Desember 2016
09:00-12:00 Wib
15
15
Layanan
14:00–17:00 Wib
14
14
Digital
3. 16 Desember 2016 09:00-12:00 Wib
19
19
USU
14:00–17:00 Wib
15
15
4. 19 Desember 2016 09:00-12:00 Wib
12
12
Total Kuesioner
93
93
Selama penyebaran kuesioner, beberapa kendala yang dirasakan oleh
peneliti adalah dikarenakan oleh responden dari penelitian ini merupakan
mahasiswa program pascasarjana yang diketahui sangat sibuk dengan tugas tesis
mereka, sehingga peneliti harus lebih sabar dan kreatif memilih kata-kata guna
membujuk mereka untuk bersedia meluangkan waktu sejenak mengisi kuesioner.
Selain itu, menemukan responden yang tepat untuk penelitian ini tidaklah mudah,
karena pengguna Layanan Digital yang berkunjung mungkin saja pengguna yang
berkunjung di hari sebelumnya dan telah mengisi kuesioner penelitian, sehingga
peneliti harus menambah pertanyaan kepada setiap responden untuk penyebaran

Universitas Sumatra Utara

kuesioner pada hari ke-dua hingga hari terakhir, yaitu pertanyaan “Apakah
responden telah pernah mengisi kuesioner dengan judul Persepsi Mahasiswa
Program Pascasarjana terhadap Database Science Direct pada Perpustakaan USU
di hari sebelumnya?”. Jika responden belum pernah mengisi kuesioner di hari
sebelumnya dan juga telah menggunakan Database Science Direct, maka barulah
peneliti memberikan kuesioner untuk dijawab oleh responden tersebut.
Setelah 4 (empat) hari melaksanakan penyebaran kuesioner, peneliti
akhirnya selesai menyebarkan kuesioner sebanyak 93 eksemplar, dengan jumlah
kuesioner yang kembali sebanyak 93 eksemplar. Demikianlah penyebaran
kuesioner dilaksanakan, sehingga hasil dan pembahasan akan diuraikan pada bab
ini berdasarkan data otentik yang telah diperoleh dari lapangan.
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif dalam pembahasan ini berdasarkan indikator-indikator
yang di ukur, yaitu:
4.2.1 Penggunaan Database Science Direct
Untuk mengidentifikasi responden yang pernah menggunakan Database
Science Direct, disusun butir pertanyaan nomor 1 (satu), yaitu “Apakah responden
pernah menggunakan Database Science Direct?”. Tujuan pertanyaan ini adalah
untuk mendapatkan responden yang benar-benar merupakan pengguna Database
Science Direct. Hasil dari jawaban responden terhadap butir pertanyaan nomor 1
(satu) dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatra Utara

Tabel 4.2 Penggunaan Database Science Direct
No.
Pilihan
Pertanyaan
Frekuensi (F)
Item
Jawaban
1.
Apakah Anda pernah
Pernah
93
menggunakan
Tidak Pernah
0
Database Science
Direct?
Jumlah
93

Persentasi (%)
100 %
0%

100 %

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa 93 responden (100%) mahasiswa
pascasarjana adalah pengguna Layanan Digital Perpustakaan USU yang
menggunakan Database Science Direct. Berdasarkan data di atas dapat
dinyatakan bahwa seluruh responden adalah pengguna Layanan Digital
Perpustakaan USU dan pernah menggunakan Database Science Direct. Dengan
demikian, mereka adalah benar-benar responden yang menjadi target penelitian
ini.
4.2.2 Relevan (Relevancy)
Untuk mengidentifikasi tanggapan responden terhadap kesesuaian informasi
antara informasi yang disediakan oleh Database Science Direct dengan kebutuhan
informasi responden, maka disusun butir pertanyaan nomor 2 (dua), yaitu
“Apakah informasi yang disediakan oleh Database Science Direct sesuai dengan
informasi yang

dibutuhkan oleh responden di bidang akademik?”. Dari

pertanyaan ini akan diperoleh tingkat kesesuaian informasi yang dirasakan
responden terhadap informasi yang diperoleh responden dari Database Science
Direct. Hasil dari jawaban responden terhadap butir pertanyaan nomor 2 (dua)
dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Universitas Sumatra Utara

Tabel 4.3 Relevansi informasi pada Database Science Direct
No.
Pilihan
Pertanyaan
Frekuensi (F)
Item
Jawaban
2.
Apakah
informasi Sangat sesuai
14
yang disediakan oleh Sesuai
47
Database
Science Kurang sesuai
32
Direct sesuai dengan Tidak sesuai
0
informasi yang Anda
butuhkan di bidang
akademik?
Jumlah
93

Persentasi (%)
15 %
51 %
34 %
0%

100 %

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 93 responden, 14 responden
(15%) menyatakan bahwa informasi yang disediakan oleh Database Science
Direct sangat sesuai (relevan) dengan informasi yang dibutuhkan. Kemudian 47
responden (51%) menyatakan informasi yang disediakan oleh Database Science
Direct sesuai (relevan) dengan informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya 32
responden (34%) menyatakan informasi yang disediakan oleh Database Science
Direct kurang sesuai (relevan) dengan informasi yang dibutuhkan, dan tidak ada
responden (0%) yang menyatakan bahwa informasi yang disediakan oleh
Database Science Direct tidak sesuai (relevan) dengan informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sebagian besar responden (51%)
menyatakan informasi yang disediakan oleh Database Science Direct sesuai
(relevan) dengan informasi yang dibutuhkan dan bahkan terdapat sebagian kecil
(15%) responden berpendapat bahwa informasi yang disediakan oleh Database
Science Direct sangat sesuai (relevan) dengan informasi yang dibutuhkan.

Universitas Sumatra Utara

Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa Database Science
Direct dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna Layanan Digital
Perpustakaan USU.
4.2.3 Akurat (Accuracy)
Untuk mengidentifikasi tanggapan responden terhadap keakuratan informasi
yang diperoleh responden dari Database Science Direct., maka disusun butir
pertanyaan nomor 3 (tiga), yaitu “Apakah menurut responden informasi yang
mereka temukan pada Database Science Direct akurat?”. Dari pertanyaan ini akan
diperoleh tingkat keakuratan informasi yang dirasakan responden terhadap
informasi yang diperoleh responden dari Database Science Direct. Hasil dari
jawaban responden terhadap butir pertanyaan nomor 3 (tiga) dapat dilihat pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Keakuratan informasi pada Database Science Direct
No.
Pilihan
Pertanyaan
Frekuensi (F)
Item
Jawaban
3.
Apakah informasi
Sangat akurat
38
yang Anda temukan
Akurat
42
pada Database
Kurang akurat
11
Science Direct akurat? Tidak akurat
2
Jumlah
93

Persentasi (%)
41 %
45 %
12 %
2%
100 %

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 93 responden, 38 responden
(41%) menyatakan bahwa informasi yang ditemukan pada Database Science
Direct sangat akurat. Kemudian 42 responden (45%) menyatakan informasi yang
ditemukan

pada Database Science Direct akurat. Selanjutnya 11 responden

(12%) menyatakan informasi yang ditemukan

pada Database Science Direct

Universitas Sumatra Utara

kurang akurat dan 2 responden (2%) menyatakan informasi yang ditemukan pada
Database Science Direct tidak akurat.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (86%) responden
menganggap informasi yang ditemukan pada Database Science Direct akurat dan
sangat akurat. Sedangkan hanya sebagian kecil (14%) responden yang
menganggap informasi yang ditemukan pada Database Science Direct kurang
akurat bahkan tidak akurat.
Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa informasi yang
terdapat pada Database Science Direct memiliki nilai keakuratan yang tinggi bagi
mahasiswa program pascasarjana dalam pemenuhan informasi yang mereka
butuhkan di bidang akademik.
4.2.4 Tepat Waktu (Time Lines)
Untuk mengidentifikasi tanggapan responden terhadap kecepatan waktu
dalam pemangilan dokumen yang dibutuhkan pengguna dari Database Science
Direct, maka disusun butir pertanyaan nomor 4 (empat), yaitu “Apakah menurut
responden kecepatan pemanggilan dokumen pada Database Science Direct telah
memadai?”. Dari pertanyaan ini akan diketahui apakah kecepatan waktu dalam
pemangilan dokumen Database Science Direct sudah memadai ataukah masih
belum memadai. Hasil dari jawaban responden terhadap butir pertanyaan nomor 4
(empat) dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Universitas Sumatra Utara

Tabel 4.5 Kecepatan Pemanggilan Dokumen pada Database Science Direct
No.
Pilihan
Pertanyaan
Frekuensi (F) Persentasi (%)
Item
Jawaban
4.
Apakah kecepatan
Sangat memadai
17
18 %
pemanggilan
Memadai
64
69 %
dokumen pada
Kurang memadai
11
12 %
Database Science
Tidak memadai
1
1%
Direct memadai?
Jumlah
93
100 %
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 93 responden, 17 responden
(18%) menyatakan kecepatan pemanggilan dokumen pada Database Science
Direct sangat memadai. Kemudian 64 responden (69%) menyatakan kecepatan
pemanggilan dokumen pada Database Science Direct memadai. Selanjutnya 11
responden (12%) menyatakan kecepatan pemanggilan dokumen pada Database
Science Direct kurang memadai, dan 1 responden (1%) menyatakan kecepatan
pemanggilan dokumen pada Database Science Direct tidak memadai.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pada umumnya (87%) responden
menyatakan bahwa kecepatan pemanggilan dokumen pada Database Science
Direct memadai dan bahkan sangat memadai. Sementara hanya sebagian kecil
responden (13%) yang menyatakan bahwa kecepatan pemanggilan dokumen pada
Database Science Direct kurang memadai dan tidak memadai.
Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa kecepatan
pemanggilan dokumen pada Database Science Direct sudah memadai dalam
pemenuhan informasi yang dibutuhkan responden.

Universitas Sumatra Utara

4.2.5 Ekonomis (Economy)
Untuk mengidentifikasi tanggapan responden terhadap peranan Database
Science Direct dalam memenuhi kebutuhan informasi di bidang akademik jika
dinilai dari segi ekonomisnya, maka disusun butir pertanyaan nomor 5 (lima),
yaitu “Menurut responden seberapa pentingkah peranan Database Science Direct
dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka di bidang akademik jika dinilai
dari segi ekonomis?”. Dari pertanyaan ini akan diketahui pengaruh Database
Science Direct di bidang ekonomis terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
responden. Hasil dari jawaban responden terhadap butir pertanyaan nomor 5
(lima) dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Peranan Database Science Direct dinilai dari Segi Ekonomis
No.
Pilihan
Frekuensi
Persentasi
Pertanyaan
Item
Jawaban
(F)
(%)
5.
Menurut Anda
Sangat penting
17
18 %
seberapa pentingkah
Penting
38
41 %
peranan Database
Kurang
34
37 %
Science Direct dalam
penting
memenuhi kebutuhan
Tidak penting
4
4%
informasi Anda di
bidang akademik jika
dinilai dari segi
ekonomisnya?
Jumlah
93
100 %
Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 93 responden, 17 responden
(18%) menyatakan bahwa peranan Database Science Direct dalam memenuhi
kebutuhan informasi responden di bidang akademik jika dinilai dari segi
ekonomis sangat penting. Kemudian 38 responden (41%) menyatakan peranan
Database Science Direct dalam memenuhi kebutuhan informasi responden di
bidang akademik jika dinilai dari segi ekonomis adalah penting. Selanjutnya 34

Universitas Sumatra Utara

responden (37%) menyatakan peranan Database Science Direct dalam memenuhi
kebutuhan informasi responden di bidang akademik jika dinilai dari segi
ekonomis kurang penting, dan 4 responden (4%) menyatakan peranan Database
Science Direct dalam memenuhi kebutuhan informasi responden di bidang
akademik jika dinilai dari segi ekonomis tidak penting.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hampir setengah (41%) dari
responden menyatakan peranan Database Science Direct dalam memenuhi
kebutuhan informasi responden di bidang akademik jika dinilai dari segi
ekonomis merupakan hal yang penting dan sebagian kecil (18%) menyatakan
sangat penting.
Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa peranan Database
Science Direct dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna di bidang
akademik jika dinilai dari segi ekonomisnya adalah penting, karena sebagian besar
(59%) responden menyatakan peranan Database Science Direct dalam memenuhi
kebutuhan informasi responden di bidang akademik jika dinilai dari segi
ekonomis merupakan hal yang penting dan bahkan sangat penting.
Selain berdasarkan pendapat di atas, dapat juga dibuktikan bahwa jika
dinilai dari segi ekonomisnya, peranan Database Science Direct sangatlah penting
dengan melihat Tabel 4.7 yang menunjukkan tingkat kunjungan dan jumlah
download artikel daripada Database Science Direct selama Januari hingga
November 2016 sebagai berikut:

Universitas Sumatra Utara

Tabel 4.7 Tingkat Kunjungan dan Download Artikel pada Database Science
Direct Tahun 2016
Jumlah
Jumlah
No.
Bulan
Kunjungan
Download Artikel
1. Januari
825
3.539
2. Februari
1.484
4.064
3. Maret
3.357
17.629
4. April
3.121
24.425
5. Mei
2.617
9.430
6. Juni
4.396
8.739
7. Juli
730
3.557
8. Agustus
2.815
5.254
9. September
3.433
11.100
10. Oktober
4.212
9.664
11. November
2.654
8.544
Jumlah
29.644
105.945
Sumber: Layanan Digital Perpustakaan USU
Jika data pada Tabel 4.7 dikalkulasikan, maka akan diperoleh data sebagai
berikut:
1. Jumlah download artikel per pengunjung selama setahun adalah:
105.945 �������
= 3,57 ������� / ����������
29.644 ����������

atau dapat dibulatkan menjadi 4 artikel per pengunjung selama setahun.
2. Harga melanggan Database Science Direct adalah 3,6 Milyar Rupiah, maka:
��. 3.600.000.000
= ��. 33.979,89 / �������
105.945 �������

atau dapat dibulatkan menjadi Rp. 34.000,- per artikel.

Dari hasil kalkulasi diketahui bahwa setiap pengunjung Database Science
Direct rata-rata men-download sebanyak 4 artikel selama setahun, dan juga harga
artikel menjadi Rp. 34.000,- per artikel, dimana para pengguna perpustakaan telah
mengetahui bahwa harga download sebuah artikel elektronik biasanya bisa
mencapai ratusan ribu rupiah apabila database tidak dilanggan oleh perpustakaan.

Universitas Sumatra Utara

Berdasarkan hasil kalkulasi tersebut dapat dibuktikan bahwa benar-benar
Database Science Direct berperan dari segi ekonomis dalam memenuhi kebutuhan
informasi pengguna di bidang akademik.
4.2.6 Efisien (Efficiency)
Suatu database dikatakan efisien jika menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh pengguna, sehingga pengguna dapat menelusur informasi secara
mandiri dengan mudah tanpa bantuan dari pihak lain. Untuk mengidentifikasi
tanggapan responden terhadap tingkat efficiency Database Science Direct, maka
disusun butir pertanyaan nomor 6 (enam),

yaitu

“Apakah responden

membutuhkan bantuan orang lain (termasuk pustakawan) ketika melakukan akses
informasi melalui layanan Database Science Direct ?”. Dari pertanyaan ini akan
diketahui Database Science Direct sudah efisien atau belum. Hasil dari jawaban
responden terhadap butir pertanyaan nomor 6 (enam) dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Efisiensi Database Science Direct
No.
Pilihan
Pertanyaan
Item
Jawaban
6.
Apakah Anda
Sangat sering
membutuhkan bantuan
Sering
orang lain (termasuk
Kadang-kadang
pustakawan) ketika
Tidak pernah
melakukan akses
informasi melalui layanan
Database Science Direct ?
Jumlah

Frekuensi (F)

Persentasi (%)

2
7
69
15

2%
8%
74 %
16 %

93

100 %

Dari Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 93 responden, 2 responden (2%)
menyatakan bahwa sangat sering membutuhkan bantuan orang lain (termasuk
pustakawan) ketika melakukan akses informasi melalui layanan Database Science
Direct. Kemudian 7 responden (8%) menyatakan sering membutuhkan bantuan

Universitas Sumatra Utara

orang lain (termasuk pustakawan) ketika melakukan akses informasi melalui
layanan Database Science Direct. Selanjutnya 69 responden (74%) menyatakan
kadang-kadang membutuhkan bantuan orang lain (termasuk pustakawan) ketika
melakukan akses informasi melalui layanan Database Science Direct, dan 15
responden (16%) menyatakan tidak pernah membutuhkan bantuan orang lain
(termasuk pustakawan) ketika melakukan akses informasi melalui layanan
Database Science Direct.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hanya sebagian kecil (10%)
responden menyatakan sering dan bahkan sangat sering membutuhkan bantuan
orang lain (termasuk pustakawan) ketika melakukan akses informasi melalui
layanan Database Science Direct, sedangkan sebagian besar (74%) responden
menyatakan bahwa kadang-kadang membutuhkan bantuan orang lain (termasuk
pustakawan) ketika melakukan akses informasi melalui layanan Database Science
Direct, serta terdapat sebagian kecil (16 %) responden menyatakan bahwa tidak
pernah membutuhkan bantuan orang lain (termasuk pustakawan) ketika
melakukan akses informasi melalui layanan Database Science Direct.
Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat dilihat bahwa hanya sebagian
kecil mahasiswa program pascasarjana yang mengalami kesulitan dalam
menelusur

menggunakan

Database

Science

Direct,

sehingga

dapat

diinterprestasikan bahwa Database Science Direct merupakan database yang
efisien.

Universitas Sumatra Utara

4.2.7 Dapat dipercaya (Reliability)
Suatu database dapat dikatakan dipercaya apabila dilihat dari tingkat
keseringan pengguna memanfaatkan informasi yang diperoleh dari tersebut, sebab
alasan pengguna memanfaatkan informasi dari suatu database adalah karena
pengguna tersebut percaya terhadap nilai kebenaran informasi yang diperoleh.
Untuk mengidentifikasi tanggapan responden terhadap nilai reliability informasi
yang terdapat dalam Database Science Direct, maka disusun butir pertanyaan
nomor 7 (tujuh), yaitu “Apakah responden sering memanfaatkan jurnal / karya
ilmiah dari Database Science Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang
mereka butuhkan?”. Dari pertanyaan ini akan diketahui informasi yang disediakan
oleh Database Science Direct telah dapat dipercaya atau belum. Hasil dari
jawaban responden terhadap butir pertanyaan nomor 7 (tujuh) dapat dilihat pada
Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Nilai Reliability Database Science Direct
No.
Pilihan
Pertanyaan
Frekuensi (F)
Item
Jawaban
7.
Apakah Anda
Sangat sering
18
sering
Sering
43
memanfaatkan
Kadang-kadang
29
jurnal / karya
Tidak pernah
3
ilmiah dari
Database Science
Direct untuk
memperoleh
informasi ilmiah
yang Anda
butuhkan?
Jumlah
93

Persentasi (%)
20 %
46 %
31 %
3%

100 %

Universitas Sumatra Utara

Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari 93 responden, 18 responden
(20%) menyatakan bahwa sangat sering memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari
Database Science Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan.
Kemudian 43 responden (46%) menyatakan sering memanfaatkan jurnal / karya
ilmiah dari Database Science Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang
dibutuhkan. Selanjutnya 29 responden (31%) menyatakan kadang-kadang
memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database Science Direct untuk
memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan, dan 3 responden (3%)
menyatakan tidak pernah memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database
Science Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hampir setengah (46%) dari
responden menyatakan sering memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database
Science Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan dan bahkan
terdapat sebagian kecil (20%) responden yang menyatakan sangat sering
memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database Science Direct untuk
memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan.
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar (66%) responden sering
dan bahkan sangat sering memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database
Science Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan, maka hal
tersebut berarti tingkat reliabilitas informasi yang terdapat pada Database Science
Direct cukup tinggi, sehingga lebih besar jumlah mahasiswa yang sering
memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database Science Direct untuk
memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan, jika dibandingkan dengan jumlah

Universitas Sumatra Utara

mahasiswa yang jarang memanfaatkan jurnal / karya ilmiah dari Database Science
Direct untuk memperoleh informasi ilmiah yang dibutuhkan. Berdasarkan data
tersebut dapat diinterprestasikan bahwa informasi yang disediakan oleh Database
Science Direct telah dapat dipercaya.

Universitas Sumatra Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa persepsi pengguna layanan digital perpustakaan USU terhadap
Database Science Direct adalah “bagus”. Dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Database Science Direct tidak hanya menyediakan data informasi pada satu
bidang ilmu saja, melainkan terdapat berbagai bidang ilmu di dalamnya,
sehingga seluruh pengguna sering memanfaatkan Database Science Direct
sebagai sarana pemenuhan informasi yang mereka butuhkan.
2. Database Science Direct dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna
Layanan Digital Perpustakaan USU, sebab sebagian besar pengguna
menyatakan bahwa informasi yang disediakan oleh Database Science Direct
telah sesuai dan bahkan sangat sesuai dengan informasi yang dibutuhkan
dalam bidang akademik.
3. Database Science Direct menyediakan informasi yang akurat.
4. Kecepatan pemanggilan dokumen pada Database Science Direct telah
memadai.
5. Database Science Direct berperan penting dalam segi ekonomis terhadap
pemenuhan

kebutuhan

informasi

pengguna

Layanan

Digital

pada

Perpustakaan USU. Selain berdasarkan jawaban responden, hal ini juga
dibuktikan dengan tingginya tingkat pemanfaatan Database Science Direct

Universitas Sumatra Utara

selama tahun 2016, baik dilihat dari tingkat kunjungan Database maupun dari
jumlah artikel yang di-download oleh pengguna Database Science Direct.
6. Layanan Database Science Direct sudah efisien, meskipun sebagian kecil dari
pengguna ada yang memerlukan bantuan orang lain (seperti pustakawan)
dalam menelusur informasi pada Database Science Direct.
7. Database Science Direct dipercaya oleh pengguna dalam pemenuhan
informasi yang mereka butuhkan. Sebab, sebagian besar pengguna Layanan
Digital menyatakan sering dan bahkan sangat sering memanfaatkan jurnal /
karya ilmiah dari Database Science Direct.
5.2 Saran
Setelah penelitian dilaksanakan, kemudian merujuk pada kesimpulan, maka
penulis memberikan saran, yaitu:
1. Sebaiknya pustakawan lebih memaksimalkan penggunaan Database Science
Direct pada layanan digital USU, perpustakaan USU hendaknya melakukan
pengenalan dan pelatihan penguna tentang Database Science Direct secara
serius dan kontiniu kepada, baik pengguna aktual maupun potensial. Sehingga
Database Science Direct menjadi lebih efisien dan pengguna dapat menelusur
informasi secara mandiri dengan mudah tanpa bantuan dari pihak lain.
2. Sebaiknya Database Science Direct tetap dilanjutkan untuk dilanggan ditahun
berikutnya.

Universitas Sumatra Utara