Persepsi Mahasiswa Program Pascasarjana Terhadap Database Science Direct Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1

Persepsi Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Persepsi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) persepsi adalah
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, dan atau merupakan proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Pendapat lain
menyatakan persepsi adalah proses internal yang memungkinkan seseorang
memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan yang
dapat mempengaruhi perilaku (Mulyana 2002, 167).
Melengkapi defenisi persepsi yang terdapat dalam KBBI dan yang telah
dinyatakan oleh Mulyana di atas, Walgito (2002, 69) menyatakan bahwa persepsi
merupakan suatu program yang didahului oleh proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui panca indera, namun proses ini tidak berhenti begitu saja
melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi.
Setiap informasi yang dikumpulkan tentang persepsi mahasiswa terhadap

perpustakaan akan sangat membantu dalam mempromosikan sumber daya
perpustakaan, fasilitas, dan layanan, dan juga dalam memastikan pentingnya
perpustakaan dalam kehidupan akademik mahasiswa selanjutnya. Seperti yang
diungkapkan oleh Dating (2014, 356) dalam penelitiannya sebagai berikut:
Any information that can be gathered on student perceptions of libraries
will be helpful in promoting library resources, facilities, and services, and

Universitas Sumatra Utara

also in ensuring the continued importance of the library in students'
academic lives.
Saat ini persepsi pengguna dan harapan penelitian telah menjadi salah satu
studi yang paling populer di bidang kualitas pelayanan di berbagai perpustakaan
akademik. Studi yang menekankan penyediaan layanan perpustakaan yang baik
sebagai unsur yang lebih penting bagi pengguna daripada bangunan perpustakaan
itu sendiri. Harapan Pengguna dan kepuasan telah digunakan untuk menentukan
kualitas layanan untuk membantu organisasi pelayanan memposisikan diri
sekarang ini. Seperti yang dinyatakan oleh Dahan (2016, 39) dalam penelitiannya
sebagai berikut.
User perception and expectation studies have become one of themost

popular studies in the area of service quality inmany academic libraries.
The studies emphasized provision of good library service as more
important to the users than the library building itself. ‘User expectation’
and ‘satisfaction’ have been used to determine the service quality to help
service organizations position themselves these days.
Pendapat lain menyatakan bahwa pemasaran merupakan pertempuran
persepsi dan begitu pentingnya konsumen memiliki persepsi jelas atas suatu
merek dengan cara meningkatkan pengenalan (awareness) dan persepsi atas mutu
(perceived quality) (Wibowo 1996, 13).
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa
saat ini penilaian persepsi pengguna terhadap suatu layanan pada perpustakaan
adalah studi yang paling popular dalam penelitian saat ini, karena melalui studi
pengguna peneliti dapat mengetahui tentang persepsi yang dirasakan pengguna
suatu layanan perpustakaan, dan dari persepsi tersebut kepala perpustakaan dapat
membuat kebijakan-kebijakan baru yang menekankan penyediaan layanan

Universitas Sumatra Utara

perpustakaan yang baik sebagai unsur yang lebih penting bagi pengguna daripada
bangunan perpustakaan itu sendiri. Selain itu, setiap informasi yang dikumpulkan

tentang persepsi mahasiswa terhadap perpustakaan akan sangat membantu dalam
mempromosikan sumber daya perpustakaan, fasilitas, dan layanan, dan juga
dalam memastikan pentingnya perpustakaan dalam kehidupan akademik
mahasiswa.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Persepsi
Tidak banyak yang menganggap bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi
pengguna jasa Digital Library dilihat dari sisi jasa yang disediakan oleh suatu
organisasi. Buckland dalam Chang-Ping menyatakan bahwa “observed that
library services should be user-centered rather than data-centered, user
perception is an essential and important factor for the Digital Library evaluation.
Understanding the factors that influence user perception would be helpful in
organizing and providing services and might encourage greater use of library
information and services”. Maksudnya adalah perpustakaan jasa harus lebih
berpusat

pada user-centered daripada data-centered, persepsi pengguna

merupakan faktor penting dan penting untuk evaluasi Digital Library. Memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna akan membantu dalam
mengatur dan menyediakan layanan dan mungkin mendorong lebih besar

penggunaan informasi dan layanan perpustakaan (Chang-Ping 2014, 225).
Hasil penelitian Chang-Ping menyimpulkan sebagai berikut:
The results indicate that three direct factors can affect user perception of
a DL: information providing services, information retrieval services, and
individual services. Information providing services and information
retrieval services were found to be more important. The survey revealed

Universitas Sumatra Utara

that the main purpose of using a university DL is to retrieve databases
for information resource discovery (Chang-Ping 2014, 229).
Maksudnya ada tiga faktor langsung yang dapat mempengaruhi persepsi
pengguna Digital Library yaitu: layanan penyedia informasi, layanan penemuan
kembali informasi, dan layanan individual. Layanan penyedia informasi dan
layanan penemuan kembali informasi yang ditemukan menjadi lebih penting.
Survei tersebut mengungkapkan bahwa tujuan utama suatu universitas
menggunakan Digital Library adalah penggunaan database untuk menemukan
sumber daya informasi.
Perbedaan persepsi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandang. Persepsi juga berhubungan

dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang
berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha
untuk menafsirkannya. Persepsi positif maupun negatif seperti data yang sudah
tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar. Data itu akan segera muncul
ketika ada sesuatu yang memicunya atau ada kejadian yang membukanya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu penilaian atau
kesan seseorang terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal.
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentu ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang
yang melihat sesuatu mungkin memberikan interprestasi yang berbeda tentang
yang dilihatnya. Menurut Suwarno (2009, 57) faktor yang mempengaruhi
perbedaan informasi yang diterima antara lain:

Universitas Sumatra Utara

1. Stereotip, yaitu pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari
masyarakat tertentu.
2. Persepsi diri, yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat
mempengaruhi pembentukan kesan pertama.

3. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang
dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu.
4. Ciri yang ada pada diri orang lain, yaitu daya tarik fisik seseorang
yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali
bertemu.
Sedangkan menurut Walgito (2002, 89), faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi antara lain:
1. Objek yang dipersepsi (stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor). Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,
tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan
yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun stimulus terbesar datang dari luar individu.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf (untuk menerima
stimulus) disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan
syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk
mengadakan respon deperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian (untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi), yaitu
merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada
sesuatu atau sekumpulan objek. Dari hal-hal tersebut dapat
dikemukakan bahwa untuk mengadakan persepsi adanya beberapa
faktor yang berperan yaitu: objek atau stimulus yang dipersepsi, alat
indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf yang merupakan
syarat biologis, dan perhatian, yang merupakan syarat psikologis.
Pernyataan di atas menguraikan bahwa persepsi seseorang dipengaruhi oleh
banyak faktor dan faktor-faktor tersebut membuat persepsi setiap individu berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Faktor internal yang berasal dari diri
sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari objek yang diperhatikan. Faktorfaktor tersebut akan berpengaruh pada individu dalam menanggapi suatu objek,

Universitas Sumatra Utara

stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau
kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun
situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaanperbedaan individu, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau
perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi
dalam diri seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman proses
belajar, dan pengetahuannya.
2.1.3 Proses Pembentukan Persepsi

Proses pembentukan persepsi merupakan hal yang harus dibahas dalam
penelitian ini, karena merupakan langkah pertama untuk menentukan bagaimana
persepsi pengguna terhadap pemanfaatan layanan e-journal Science Direct.
Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito (2002, 71) diuraikan
sebagai berikut:
Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor, perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu
misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai
kulit sehingga akan terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai
alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak proses ini disebut
sebagai proses psiologis. Kemudian terjadilah proses diotak sebagai pusat
kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat dan apa yang
didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi diotak atau dalam
pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis. Dengan demikian
dapat dikemukakan terakhir dari proses persepsi ialah individu
menyadari tentang misalnya : apa yang dilihat, apa yang didengardan apa
yang diraba yaitu stimulus yang ditrima oleh alat indera, proses ini
merupakan proses terakhir dari persepsi dapat diambil oleh individu
dalam berbagai macam bentuk.


Universitas Sumatra Utara

Pendapat di atas menjelaskan bahwa proses pembentukan suatu persepsi
melewati beberapa proses seperti penglihatan, pendengaran dan perabaan melalui
alat indera terhadap objek yang dijadikan perhatian.
Persepsi pengguna terhadap layanan Database Science Direct adalah suatu
pandangan, penilaian maupun kesan pemustaka ketika melakukan pencarian
informasi menggunakan Database Science Direct yang disediakan oleh
perpustakaan. Pengguna dapat menilai dan mendapatkan kesan setelah
menggunakan

Database

Science

Direct

dengan

segala


kelebihan

dan

kekurangannya.
Pengguna akan memberikan sebuah respon terhadap penerapan Database
Science Direct apabila pengguna tersebut menggunakan dan memanfaatkan
Database Science Direct yang disediakan oleh pihak perpustakaan, persepsi
muncul apabila pemustaka mendapatkan manfaat atau tidak dalam mencari
informasi yang dibutuhkan melalui Database Science Direct.
2.1.4 Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi
Christianzen dalam Sulistyo-Basuki (1991, 7) menyatakan bahwa “istilah
pengguna perpustakaan mengacu pada seseorang yang menggunakan koleksi
perpustakaan ini dapat digolongkan menjadi klien dan non klien”. Selanjutnya
Sulistyo-Basuki (1991, 8) menguraikan bahwa “pengguna dapat dibedakan
sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif”. Dalam istilah yang lebih luas
pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan,
baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang
dibutuhkan.


Universitas Sumatra Utara

Sedangkan Ratnaningsih dalam Laporan Lokakarya (1994, 1) menyatakan
bahwa “pengguna potensial pada perpustakaan Perguruan tinggi meliputi
mahasiswa, staf pengajar, peneliti serta staf lain di lingkungan lembaga
induknya”.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan dari beberapa definisi di atas
yang dimaksud dengan pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah seluruh
mahasiswa, staf pengajar, peneliti serta para staf lain yang datang ke perpustakaan
karena didorong oleh kebutuhan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan ataupun memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan cara
menggunakan jasa perpustakaan.
2.2

Jenis Sumber Daya Informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perdani (2009) menyatakan bahwa sumber daya informasi tidak hanya

sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, perangkat
lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi. Data dan informasi
merupakan sumber daya utama yang harus dikelola dengan baik seperti sumber
daya utama lainnya adalah merupakan pendekatan yang positif untuk penggunaan
komputer. Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data (input) dengan bantuan
komputer hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki.
Bahan pustaka perpustakaan perguruan tinggi berguna untuk melayani
keperluan pemustaka dari tingkat persiapan sampai menghadapi ujian sarjana dan
menyusun skripsi, dan para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para
peneliti yang bergabung dalam perguruan tinggi yang bersangkutan yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka tersebut sehingga

Universitas Sumatra Utara

koleksi perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Koleksi
Perpustakaan universitas harus sesuai dengan bidang-bidang yang dicakupi
universitas yang dinaunginya, sedangkan perpustakaan fakultas, Perpustakaan
akademi dan Perpustakaan sekolah tinggi atau institut terbatas bidang lingkup
lembaga pendidikan di mana ia tergabung.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994, 3) koleksi
perpustakaan adalah “semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan
disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan akan
informasi”. Kemudian pendapat Wynar yang dikutip oleh Hotlan (2013, 1)
menyatakan bahwa bahan pustaka pada perpustakaan sangat beragam, yaitu
meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Books, pamphlets, and printed sheet
Cartographic materials
Manuscripts (including manuscript collection)
Music
Sound recordings
Motion pictures and video recordings
Graphic materials
Computer files
Three-dimensional artifacts and realita
Microforms
Serials

Beberapa pendapat di atas menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan
salah satu pusat sumber informasi, karena di dalam perpustakaanlah banyak
ditemukan benda-benda yang menyimpan informasi, baik tercetak maupun dalam
bentuk elektronik. Serta dapat dikatakan bahwa sumber daya informasi
perpustakaa adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, disimpan,
dan dilayankan kepada pemustaka guna memenuhi kebutuhan informasi

Universitas Sumatra Utara

pemustaka selama guna memenuhi kebutuhan pemustaka tersebut. Perpustakaan
sebagai jantung pendidikan harus menyediakan koleksi yang sesuai dengan ilmu
pendidikan yang di naungi oleh universitasnya sehingga koleksi perpustakaan
tersebut

dapat

dimanfaatkan

oleh

pemustaka.

Sumber

daya

informasi

perpustakaan dapat berupa sumber daya informasi tercetak dan juga sumber daya
informasi dalam bentuk elektronik.
2.2.1 Sumber Daya Informasi Tercetak
Sumber daya informasi tercetak adalah koleksi dalam bentuk tercetak.
Koleksi dalam bentuk tercetak terdiri dari buku, majalah, surat kabar, pamflet,
lembaran photo, brosur dan bahan-bahan lepas lainnya. Menurut Sumardji (1988,
13) sumber daya koleksi koleksi tercetak terdiri atas :
1.

Koleksi berupa naskah yang ditulis dengan tulisan tangan asli,
misalnya manuskrip;
2. Koleksi berupa karya cetakan, misalnya buku-buku, majalahmalajah, surat kabar;
3. Koleksi berupa karya alihan dari tulisan tangan asli maupun karya
cetakan ke karya grafis dengan alat elektronik maupun fotografi,
misalnya film, slide, piringan hitam, tape dan lain-lain.
4. Buku, seperti buku teks, fiksi maupun non-fiksi, dan buku referensi
seperti kamus, ensiklopedia, almanak, buku pegangan, bibliografi,
indek, abstrak, peta dan sebagainya;
5. Penerbitan pemerintah, seperti Lembaran Negara, Tambahan
Lembaran Negara, Berita Negara, Tambahan Berita Negara,
Himpunan Peraturanperaturan Pemerintah, dan sebagainya;
6. Laporan penelitian, paper, skripsi, thesis, disertasi;
7. Majalah, baik yang umum maupun yang khusus;
8. Surat kabar;
9. Karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah
dibuat menjadi film, slide, piringan hitam, tape, dan sebagainya;
10. Manuskrip dan lain sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa koleksi sumber daya
informasi tercetak adalah koleksi yang berupa buku dan terbitan berseri, koleksi

Universitas Sumatra Utara

non cetak seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika,
bahan kartografi, mikrofil dan mikrofis untuk disebarluaskan kepada masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan informasinya ataupun disimpan sebagai deposit
penerbitan yang telah diterbitkan sebagai koleksi preservasi untuk memudahkan
dalam temu kembali terhadap informasi yang sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik
Ketersedian sumber daya informasi merupakan faktor penting dalam sevitas
akademik yang mendukung sarana edukasi dan penelitian masyarakat perguruan
tinggi. Akan tetapi bila kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya informasi
tersebut tidak dimiliki maka sumberdaya informasi akan menjadi sesuatu tidak
berdaya. Untuk itulah literasi informasi menjadi sesuatu yang urgen. Menurut
Hasugian (2009, 202) “Urgensi literasi informasi tidak hanya mahasiswa
melainkan untuk seluruh sivitas akademika termasuk dosen, laboran, dan staf
lainnya. Maka untuk literasi perilaku pencarian informasi semakin berkembang
dalam pencariannya dari media tercetak berubah ke media elektronik dalam
pencariannya”.
Selanjutnya menurut Hasugian (2011, 73) sekarang ini perpustakaan tidak
lagi hanya berfokus kepada koleksi yang dimiliki, akan tetapi sudah menyediakan
akses ke berbagai sumber daya informasi yang berada di luar perpustakaan atau
kepada koleksi yang tidak dimilikinya. Jadi, saat ini perpustakan modern adalah
tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, baik informasi tersebut
tersimpan di dalam gedung perpustakaan ataupun tidak tersimpan.

Universitas Sumatra Utara

Sumber daya elektronik merupakan koleksi perpustakaan atau bahan
pustaka yang dialihmediakan kepada format yang boleh dibaca oleh mesin
(machine-readable format) untuk tujuan pemeliharaan, pelayanan atau untuk
menyediakan koleksi secara elektronik.
Dalam Dictionary For Library and Information Science sebagaimana dikutip
Sari (2008, 10) sumber daya informasi elektronik di defenisikan sebagai:
a collection of library or archival materials converted to machinereadable format for preservation or to provide electronic access...Also
library materials produced in electronic formats, including e-zines, ejornals, ebooks, reference works published online and on CD-ROM,
bibliographic database and other web-based resource.
Artinya sumber daya informasi elektronik adalah koleksi perpustakaan atau
arsip yang dikonversikan kedalam format yang terbaca oleh mesin (machinereadable format) untuk tujuan pelestarian atau penyediaan akses elektronik juga
termasuk materi yang diproduksi dalam bentuk elektronik mencakup e-zines, ejournals, e-books, karya referensi yang dipublikasikan secara online dan dalam
CD-ROM, database bibliografi, dan sumber-sumber berbasis web lainnya.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi digital adalah koleksi
yang berbentuk file yang telah diubah kedalam bentuk elektonik yang dapat
dibaca oleh mesin dengan tujuan untuk melayankan dan melestarikan bahan
pustaka tersebut.
Secara garis besar sumber daya informasi elektronik atau dapat juga disebut
koleksi digital dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu koleksi hasil
digitalisasi yang merupakan koleksi hasil konversi kedalam media elektronik atau
digital dan koleksi yang lahir dalam bentuk digital.

Universitas Sumatra Utara

Sari (2008, 11) berpendapat bahwa koleksi digital terdiri dari koleksi yang
merupakan hasil digitalisasi. Koleksi digital yang ditambahkan melalui pembelian
(umumnya dalam bentuk (CD-ROM), serta koleksi yang hak aksesnya dimiliki
perpustakaan, tetapi sistemnya berada di luar pengawasan perpustakaan dan dapat
diakses melalui jaringan global (contohnya database online yang dilanggan oleh
perpustakaan). Koleksi digital dapat berbentuk CD-ROM, DVD, database, ejournal, e-book dan sebagainya.
Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang
kita butuhkan, salah satunya adalah sumber daya informasi elektronik (yang
bersumber dari internet / online database). Sumber informasi ini kita dapat
memperoleh informasi berupa karya-karya digital, misalnya E-journal, E-books,
dan E-articles. Hasugian berdasarkan pendapat Collier (1997) dalam tulisan
Kenneth Dowlin yang menggambarkan bahwa ciri perpustakaan electronic atau
perpustakaan digital sebagai berikut:
1. Memakai computer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan’
2. Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia
informasi dengan pengguna informasi,
3. Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan
bantuan staf jika diminta oleh pengguna,
4. Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan
menyampaikan informasi kepada pengguna (Hasugian 2011, 183).
Berdasarkan

tulisan

Wiratningsih

(2011)

menurut

Glossary

yang

dikeluarkan oleh African Digital Library, yang dimaksud dengan sumber daya
informasi elektronik adalah:
This is an electronic Internet based collection of information that is
normally found in hard copy, but converted to a computer compatible
format. Digital books seemed somewhat slow to gain popularity, possible
because of the quality of many computer screens and the relatively short

Universitas Sumatra Utara

‘life’ of the Internet. This seemingly slow start to the use of eBooks
should be seen in the context of the hundreds, if not thousands of years it
took to move from the verbal to the written – initially on rock, clay
tablets, animal skins, papyrus scrolls and finally, to modern paper.
Singkatnya koleksi digital sebenarnya dapat dipahami sebagai koleksi
informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga dalam
koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan
sejenisnya. Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa e-books,
e-journal, database online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa
sumberdaya informasi elektronik merupakan sarana media dan mendukung
pelayanan perpustakaan dalam pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan
pengguna, tidak terbatas hanya pada tulisan tetapi juga termasuk suara, gambar,
peta, rancangan, foto, e-journal, e-books, e-articles, surat elektronik (electronic
mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses,
simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti. Selain itu, sumber
daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang
membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya.
2.2.2.1 E-Book
Buku elektronik (E-Book) lebih diminati dari pada buku dalam format
tercetak karena lebih efisien, mudah diakses, mudah dibawa, mudah dalam
penyimpanan, dan lebih praktis. Pengguna dapat menyimpan berapa banyak buku
elektronik dalam sebuah flashdisc dan bisa kita bawa kemana-mana, sedangkan
buku dalam format tercetak kita akan mengalami kesulitan untuk membawanya
kemana-mana dalam jumlah yang banyak. Pembuatan buku dalam format

Universitas Sumatra Utara

elektronik juga merupakan satu usaha untuk melestarikan informasi-informasi
yang tadinya terdapat dalam buku tercetak. Buku dalam format tercetak lebih
mudah mengalami kerusakan dan biaya perawatannya pun lebih mahal, maka dari
itu akan lebih baik jika dilakukan transfer data / informasi dari buku ke buku
elektronik (E-Book) untuk menjaga kelestarian informasi yang ada.
E-book adalah salah satu sumber informasi yang banyak digunakan sebagai
sumber informasi internet. E-Book adalah singkatan dari Electronic Book atau
buku elektronik. E-book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka
secara elektronis melalui komputer. E-book ini berupa file dengan format
bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable document format), format html,
dan ada juga yang berbentuk format exe. Wikipedia (2016) menyatakan bahwa:
E-Book (singkatan dari electronic book, atau E-Book) dikenal sebagai
buku digital, merupakan e-teks yang berbentuk media digital dan kadangkadang dilindungi dengan hak cipta digital. Adapun bentuknya bisa
berbentuk file pdf, word, html, txt, dan lainnya. Tetapi yang terkenal
biasanya E-Book berbentuk file pdf yang dapat dibaca dengan program
seperti acrobat reader yang dapat di download sebelumnya secara gratis.
Maka dapat dipahami bahwa E-Book (buku elektronik) merupakan buku
yang dikemas dalam format elektronik yang dapat pengguna peroleh dan
pengguna buka dengan memanfaatkan komputer.
2.2.2.2 E-Journal
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan perguruan
tinggi sebagai badan pengelola informasi dituntut untuk menyesuaikan diri
dengan perkembangan yang sedang terjadi. Pengguna perpustakaan dalam hal ini
sivitas akademika sebagai subjek pencari informasi sangat membutuhkan akan
penerimaan informasi secara cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga. Pada era

Universitas Sumatra Utara

teknologi informasi ini koleksi tercetak pada perpustakaan tidak cukup untuk
menjawab tantangan akan perkembangan zaman.
E-journal tidak berarti menggantikan model jurnal konvensional, tetapi
memperkuat jurnal tersebut melalui pengelolaan penulis, karya tulis dan
tanggapan atas karya tersebut, bahkan sampai pada tingkat mendiskusikan secara
tak terbatas. Karakteristik e-journal adalah pertama, memanfaatkan teknologi
elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling
berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
bersifat protokoler. Kedua, memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan
jaringan komputer). Ketiga, data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga
dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca
memerlukannya.
E-journal atau jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam format
elektronik yang dapat diakses melalui internet. Jurnal elektronik saat ini mulai
diminati oleh pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan berinisiatif untuk
menyediakan jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswanya.
Format E-Journal kini mulai banyak diminati pengguna perpustakaan karena
perubahan paradigma dan kebiasaan membaca dokumen elektronik yang lebih
efisien dalam hal tenaga, ruang, waktu dan biaya. Ada banyak keuntungan dan
kemudahan dalam memanfaatkan file elektronik dibandingkan dengan file
tercetak.
Pada umumnya Perpustakaan Perguruan Tinggi melanggan E-journal untuk
mendukung kegiatan akademik mahasiswanya, misalnya saja Proquest, EBSCO,

Universitas Sumatra Utara

GALE, dan teeal, Science Direct, IEEE Xplore, dan lainnya. Alasan perpustakaan
berlangganan E-journal adalah:
1. Paradigma Baru perpustakaan
2. Tuntutan Pengguna
3. Keterbatasan Ruangan perpustakaan
4. Keuntungan File Elektronik
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya tujuan Perpustakaan
Perguruan Tinggi melanggan jurnal elektronik adalah untuk memenuhi kebutuhan
dan permintaan pengguna perpustakaan akan informasi-informasi mutakhir yang
berguna untuk kegiatan akademiknya.
Banyak perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia yang telah melanggan
berbagai database e-journal sesuai dengan bidang yang dibutuhkan oleh masingmasing perpustakaan tersebut. Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang telah
melangan database e-journal dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna
adalah Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. E-Journal yang dilanggan oleh
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara saat ini adalah:
1. Proquest adalah salah satu jurnal yang dapat pengguna akses, untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan tentang Bisnis, Manajemen, Ekonomi,
Akuntansi (ABI/INFORM Complete), Kedokteran (ProQuest Medical
Library), Politik (ProQuest Political Science), Multidisiplin (ProQuest
Research Library), Ilmu Murni dan Terapan (ProQuest Science Journals),
Abstrak artikel jurnal, buku, disertasi & kertas kerja bidang politik
(Worldwide Political Science Abstracts).

Universitas Sumatra Utara

2. EBSCO

E-Journal

yang

dilanggan

dan

dapat

menelusuri

ilmu

penegetahuan tentang ilmu Keperawatan (CINAHL Plus with Full Text),
ilmu Kedokteran Gigi (Dentistry & Oral Sciences Source), ilmu
Kedokteran (MEDLINE With Fulltext (TRIAL), dan ilmu Perpustakaan &
Teknologi Informasi (Library, Information Science & Technology
Abstracts).
3. GALE yang Memuat subjek bidang: Pertanian, Kesenian, Bisnis &
Ekonomi, Pendidikan, Teknik, Humaniora, Kesehatan & Kedokteran,
Sosial, dan Ilmu Murni &Terapan)
4. TEEAL dengan Jurnal inti (Core Journal) bidang pertanian yang memuat
465.000 fulltext article dari 350 lebih jurnal. Hanya dapat diakses dari
dalam gedung Perpustakaan USU. Pengguna harus mempunyai email
institusi untuk Sign in ke database TEEAL.
5. Science Direct yang terdiri dari 2.108 jurnal subcription & complementary
yang memuat subjek bidang:Ilmu Fisika (Physical Sciences) dan Teknik
(Engineering), Biologi (Life Sciences), Ilmu Kesehatan (Health Sciences),
Ilmu Sosial (Social Sciences), dan Humaniora (Humanities).
6. IEEE Xplore yang meliputi journals, transactions, and magazines, early
access documents, conference proceedings IET journals, conference
proceedings, published standards, Standards Dictionary Online, VDE
VERLAG Conference Proceedings, dan Bell Labs Technical Journal.

Universitas Sumatra Utara

Dengan adanya koleksi elektronik

diharapkan perpustakaan dapat

menyediakan informasi sesuai dengan kriteria informasi yang di butuhkan oleh
sivitas akademika yaitu cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga.
Menurut Reitz (2007) seperti yang dikutip oleh Rusydi (2014, 202) ejournal adalah jurnal elektronik sebagai versi digital dari jurnal tercetak, atau
jurnal seperti dalam bentuk publikasi elektronik tanpa versi tercetaknya,
tersedia melalui email, web

atau

akses

internet. Kemudian Mahadarma

(2011) menyatakan bahwa manfaat adanya e-jurnal adalah:
1. Merangsang minat baca.
2. Memudahkan akses dan publikasi secara luas.
3. Meningkatkan daya saing, kualitas. kreatifitas, ilmu dan pengetahuan
para peneliti/penulis.
4. Pembuktian kualitas dan kredibilitas institusi penerbit yang pada
akhirnya menjadi media promosi.
5. Meningkatkan rangking perguruan tinggi.
Dapat diketahui bahwa informasi yang terdapat di dalam e-journal (jurnal
elektronik) adalah sekumpulan serial yang dapat berupa artikel-artikel ilmiah,
karya ilmiah yang mempunyai nomor standard. Sehingga informasi yang
terkandung di dalam jurnal elektronik tersebut dapat dipercaya karena telah diakui
dengan adanya ISSN pada jurnal elektronik tersebut.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa e-journal adalah
jurnal ilmiah yang dapat diakses melalui dokumen elektronik dalam wujud
komputerisasi. E-journal pada umumnya berbentuk (format) HTML (Hyper Text
Markup Language) ataupun dalam bentuk PDF (Portable Document Format)
serta bentuk multimedia sebagai pendukung dalam penyajian e-journal seperti:
animation, video dan interactivity. E-journal memiliki kandungan informasi yang

Universitas Sumatra Utara

terbaru, current dan mutakhir artinya isi e-journal selalu terbaru serta
informasinya dapat dipercaya karena memiliki identitas dokumen atau data
bibliografis yang lengkap seperti: nama pengarang, jenis jurnal, jurnal fulltext dan
abstrak serta alamat e-mail pengarang tercantum di dalam database sehingga
memudahkan komunikasi antar pembaca jurnal dengan pengarang jurnal tersebut.
Sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik adalah jurnal
yang berbentuk digital yang informasinya dapat diakses dengan menggunakan
internet sehingga informasi yang dicari pengguna lebih mudah didapatkan.
2.2.3 Penggunaan E-Journal
2.2.3.1 Layanan Akses E-Journal
Hasugian (2011, 194) menyatakan bahwa ketersediaan infrastruktur untuk
layanan elektronik ditentukan oleh bentuk / sifat dan jenis layanan elektronik yang
disediakan. Pada dasarnya, infrastruktur yang dibutuhkan untuk layanan
elektronik adalah computer server, computer personal (PC), software (program
aplikasi) dan jaringan. Layanan elektronik dibagi kedalam dua bagian, yaitu
layanan digital yang off-line dan layanan digital yang online.
Layanan digital yang off-line (tidak terhubung dengan komputer lain)
memerlukan infrastruktur yang sederhana, dapat dilakukan hanya dengan
menyediakan computer personal (PC) dan dokumen elektronik.
Sedangkan Layanan digital yang online (terhubung dengan komputer lain)
dikelompokkan kembali ke dalam 2 bentuk, yaitu:

Universitas Sumatra Utara

1. Intranet, yaitu terhubung dengan komputer lain dengan jaringan lokal.
Memerlukan infrastruktur berupa komputer server, PC, jaringan lokal, software
dan dokumen elektronik.
2. Internet, yaitu terhubung dengan jaringan global atau internasional.
Memerlukan infrastruktur berupa komputer server, PC, jaringan internet yang
terhubung dengan salah satu provider (Telkom, Indosat, dsb) dan dokumen
elektronik.
Berdasarkan tulisan Hasugian (2011, 194) ketersediaan infrastruktur layanan
elektronik tersebut ditentukan oelah jenis layanan elektronik yang disediakan.
Jenis layanan elektronik pada dasarnya terdiri atas:
1. Layanan dengan menyediakan dokumen elektronik
Layanan dengan menyediakan dokumen elektronik maksudnya adalah
perpustakaan hanya menyediakan infrastruktur berupa computer personal dan
dokumen elektronik.
2. Layanan dengan hanya menyediakan akses
Layanan dengan hanya menyediakan akses maksudnya adalah perpustakaan
tidak memiliki atau tidak melanggan dokumen elektronik juga dapat
menyediakan layanan elektronik dengan cara cukup menjadi penyedia akses
atau fasilitas akses terhadap informasi elektronik. Saat ini banyak informasi
elektronik yang tersedia gratis pada berbagai situs web. Untuk layanan ini
diperlukan infrastruktur berupa PC, Modem, WIFI, langganan ke salah satu
provider atau dapat juga menggunakan sambungan yang sudah tersedia seperti
Telkomnet instant.

Universitas Sumatra Utara

3. Layanan dengan melanggan dokumen elektronik
Layanan elektronik ini dilakukan dengan melanggan salah satu atau beberapa
atau paket dokumen elektronik yang dimiliki oleh vendor tertentu.
Perpustakaan mengikat perjanjian (kontrak) berlangganan dengan salah satu
vendor dokumen elektronik, baik itu e-book maupun e-journal. Infrastruktur
yang diperlukan untuk layanan elektronik ini adalah berupa computer server,
PC, jaringan internet terhubung ke salah satu provider dan kontrak dengan
vendor penyedia dokumen elektronik tertentu.
Untuk Perpustakaan USU, dapat dikatan telah memiliki layanan digital yang
online dengan melanggan dokumen elektronik. Layanan dengan melanggan
dokumen elektronik adalah bentuk layanan elektronik yang paling variatif, karena
telah mencakup layanan elektronik dengan menyediakan dokumen elektronik dan
layanan dengan hanya menyediakan akses.
2.2.3.2 Kelebihan E-Journal
Menurut Mahadarma (2011) beberapa hal yang menjadi kelebihan media
digital adalah:
1. Ruang dan Waktu. Penggunaan media digital baik e-book, e-jurnal tentu
akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku
tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat. Dengan
bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass
storage device, baik usb flashdisk, micro SD, laptop, atau handphone,
dan kemudian bisa membacanya kapan saja.
2. Aksesibilitas. Dengan bertumpu pada format digital dan ditopang
infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital
kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.
3. Simplisitas. Simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun.
4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau. Cost disini meliputi biaya
produksi/cetak, perawatan, distribusi, dan lain-lain.

Universitas Sumatra Utara

5. Menggalakkan gerakan Go Green. Dengan isu global warming yang kuat
saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah
satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya
menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita.
Selanjutnya, Hasugian (2011, 193) menuliskan beberapa perbedaan diantara
dokumen tercetak dengan elektronik seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Dokumen Tercetak dengan Elektronik
Dokumen Tercetak
Dapat dibaca di sembarang tempat

Dokumen Elektronik
Hanya dapat dibaca bila tersedia
fasilitas
pendukung,
khususnya
computer
Hanya dapat dibaca dengan fisik Dapat diakses dan dibaca dari jarak
dokumen
jauh
Harus dimiliki secara fisik
Dapat dilanggan sesuai kebutuhan
Memerkukan tempat penyimpanan yang Penyimpanan tidak perlu permanen
permanen
Pemeliharaannya lebih sulit
Mudah memeliharanya
Harganya lebih mahal
Biasanya harganya lebihmurah dari
versi cetak
Informasi yang diperoleh tidak dapat Informasi yang diperoleh dapat
dimanipulasi sesuai keperluan
dimanipulasi sesuai keperluan
Pemesanan membutuhkan waktu dan Waktu pemesanan cepat
proses yang lama
Khusus jurnal tercetak, sering terjadi Melanggan jurnal online, perolehan
keterlambatan perolehan informasi
informasi sangat cepat
E-Journal atau jurnal elektronik merupakan bagian dari koleksi terbitan
berseri yang memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak.
Hal ini menyebabkan pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik
dibandingkan jurnal tercetak, selain hemat waktu juga bisa menghemat biaya dan
tenaga, sesuai dengan pendapat Tresnawan (2005, 2) yang menyatakan bahwa:
“dibandingkan dengan jurnal tercetak jurnal elektronik memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya dari segi kemuktahiran. Jurnal elektronik sering kali sudah

Universitas Sumatra Utara

terbit sebelum jurnal cetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan penerimaan
informasi jauh lebih”.
E-Journal memeliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jurnal
tercetak, diantaranya dari segi kemutakhiran, kecepatan, dan penerimaan
informasi yang jauh lebih menguntungkan. Jurnal elektronik lebih cepat diketahui
sebelum jurnal cetak diterbitkan. Kelebihan lain yang dimiliki oleh e-Journal
dibandingkan jurnal tercetak menurut Tresnawan yang telah dikutip oleh Rusydi
(2014, 203) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perbandingan jurnal elektronik ( online ) dengan jurnal tercetak
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kriteria
Elektronik
Kemuktahiran
Mutakhir
Kecapatan diterima
Cepat
Penyimpanan
Sangat mengirit tempat
Pemanfaatan
24 jam
Kesempatan akses
Dapat bersamaan
Penelusuran
Otomatis tersedia
Waktu penelusuran
Cepat
Keamanan
Lebih aman
Manipulasi dokumen
Sangat mudah
Bila langganan dengan dana Judul dapat
lebih
yang sama
banyak
Harga total langganan
Lebih murah

Tercetak
Mutakhir
Lambat
Memakan tempat
Terbatas jam buka
Antri
Harus dibuat
Lama
Kurang aman
Tidak bisa
Judul lebih sedikit
Lebih mahal

Dari beberapa pendapat di atas dapat dilihat bahwa penggunaan jurnal
elektronik jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan jurnal tercetak.
2.3

Database
Database merupakan kumpulan file yang saling terintegrasi, namun

database tidak dapat diakses oleh siapapun tanpa adanya software aplikasi.
Gabungan database dan software aplikasi tersebut yang dinamakan DBMS.
DBMS yang sudah ada dengan software aplikasi yang sangat canggih tidak akan

Universitas Sumatra Utara

berfungsi dan bermanfaat bila tidak ada orang yang dapat mengakses dan
mendisainnya dengan baik. Orang yang dimaksud adalah people / pengguna.
Pengguna akan berinteraksi dengan mesin (software dan hardware) melalui
berbagai prosedur dan aturan-aturan formal yang berlaku. Kumpulan dari DBMS
dengan manusia yang akan mengaksesnya dinamakan Sistem Informasi, sehingga
kalau kita berbicara manusia dan data, maka tidak terlepas dari database dan
DBMS.
2.3.1 Pengguna Database
Manusia adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi
seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Terdapat 3 (tiga)
klas pengguna database (Subekti 2004, 4), yaitu sebagai berikut ini.
1. Pengguna akhir (end-user), yaitu orang yang menggunakan data di dalam
database untuk kebutuhan tugas atau fungsinya.
2. Programer aplikasi, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk menulis
program aplikasi, biasanya menggunakan berbagai bahasa pemrograman.
3. Administrator database (DBA), yaitu orang yang bertanggung jawab pada
keseluruhan sistem database. DBA merupakan seorang atau grup personil
pengolahan data yang bertanggung jawab terhadap kontol keseluruhan
database.

Universitas Sumatra Utara

2.3.2 Kualitas Informasi
Saat ini, sangat banyak database yang tersedia, namun para pengguna
tentunya menginginkan database yang menyediakan informasi-informasi yang
berkualitas tinggi dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Ladjamudin
menyatakan dalam bukunya (Ladjamudin 2005, 11) bahwa kualitas informasi
(quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 6 (enam) hal,
yaitu sebagai berikut.
1. Relevan (Relevancy)
2. Akurat (accuracy)
3. Tepat waktu (timeliness)
4. Ekonomis (economy)
5. Efisien (efficiency)
6. Dapat dipercaya (reliability)
Dimana beliau menjelaskan dengan keterangan seperti berikut ini.
1. Relevan (relevancy), hal ini dapat dinilai berdasarkan seberapa jauh tingkat
relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian
hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan
mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan
masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu
dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dapat dikatakan berkualitas jika
seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah

Universitas Sumatra Utara

benar / sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem
yang diinginkan oleh user.
3. Tepat waktu (timeliness), yaitu jika berbagai proses dapat diselesaikan dengan
tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
4. Ekonomis (economy), yaitu jika informasi yang dihasilkan mempunyai daya
jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi
tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang
luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
5. Efisien (efficiency), maksudnya adalah informasi yang berkualitas memiliki
sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis,
bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang
mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang
menerimanya.
6. Dapat dipercaya (reliability), hal ini dapat dilihat dari sumber informasi yang
dapat dipercaya. Sumber informasi juga telah teruji tingkat kejujurannya.
Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai
reliability, karena program computer akan memberikan output sesuai dengan
input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh imingiming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.
2.3.1 Alasan Pengggunaan Database
Subekti dalam bukunya (Subekti 2004, 7) menyatakan bahwa berbagai
keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari hasil manajemen database pada
suatu enterprise meliputi beberapa hal berikut ini.

Universitas Sumatra Utara

Keuntungan:
1. Kontrol terpusat data operasional
2. Redudansi data dapat dikurangi dan dikontrol
3. Ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan
4. Data dapat dipakai bersama (sharing)
5. Penerapan standarisasi
6. Penerapan pembatasan keamanan data (security)
7. Integritas data dapat dipelihara
8. Kebutuhan yang berbeda dapat diselaraskan
9. Independensi data / program
Kerugian:
1. Mahal, karena membutuhkan biaya yang lebih besar untuk perangkat lunak,
dan personil yang lebih berkualitas.
2. Kompleks, karena kemampuan perangkat lunak yang lebih besar, menjadi
terlihat lebih rumit dan dibutuhkan penguasaan keahlian yang lebih tinggi,
antara lain untuk kebutuhan-kebutuhan seperti berikut:
1. Sistem Administrasi
2. Prosedur Recovery
3. Prosedur Backup
4. Penataan Keamanan Data
5. Penataan Proses Konkurensi

Universitas Sumatra Utara

2.4

Database Science Direct
Database Science Direct baru dilanggan oleh Perpustakaan USU sejak awal

tahun 2016. Database Science Direct dapat diakses oleh pengguna melalui situs
http://www.library.usu.ac.id. Database Science Direct menyediakan informasi
ilmiah untuk berbagai bidang. Database Science Direct adalah publikasi ilmiah
yang menyajikan informasi ilmiah terbaru dan memiliki peran strategis dalam
pengembangan dan penyebaran pengetahuan. Database Science Direct memuat ejournals dan juga e-books. Berdasarkan kontrak yang telah disetujui oleh pihak
USU dengan pihak Database Science Direct, Perpustakaan USU melanggan
sebanyak 2108 e-journal dan 210 e-books.
Database Science Direct yang dilanggan oleh Perpustakaan USU dibagi atas
empat bidang, yaitu Physical Science and Engineering, Life Sciences, Health
Sciences, serta Social Sciences and Humanities. Ke-empat bidang tersebut dibagi
lagi ke dalam beberapa sub-bidang ilmu yaitu Physical Science and Engineering
yang meliputi sub-sub bidang Chemical Engineering, Chemistry, Computer
Science, Earth and Planetary Science, Mathematics, dan Physics and Astronomy.
Bidang Life Sciences meliputi sub-sub bidang Agricultural and Biological
Sciences, Biochemistry, Genetics and Molecular Biology, Environmental Science,
Immunology and Microbiology, dan Neuroscience. Bidang Health Sciences dibagi
ke dalam sub-bidang Medicine and Dentistry, Nursing and Health Professions,
Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutical Science, dan Veterinary Science
and Veterinary Medicine. Serta bidang Social Sciences and Humanities yang
dibagi ke dalam sub bidang Art and Humanities, Business, Management and

Universitas Sumatra Utara

Accounting, Decision Sciences, Economics, Econometrics and Finance,
Psychology, dan Social Science.
E-journals dan e-books pada database Science Direct seluruhnya terindeks
oleh SCOPUS, sehingga seluruh informasi yang terdapat di dalam database
Science Direct dapat dipercaya.
2.4.1 Kemudahan dan Kendala Penggunaan
Selalu terdapat kemudahan-kemudahan dan kendala-kendala yang akan
dirasakan oleh setiap pengguna database. Ditambah lagi database Science Direct
adalah database yang masih baru dilanggan oleh Perpustakaan USU. Dapat
diperkirakan akan ada beberapa kemudahan-kemudahan yang dirasakan pengguna
database tersebut dan tidak terkecuali akan disertai juga dengan beberapa kendala
yang mungkin dirasakan pengguna dalam menemukan kebutuhan informasi
mereka menggunakan database Science Direct.
2.4.1.1 Kemudahan Penggunaan
E-journal merupakan jurnal yang tersedia melalui media elektronik atau
web yang telah diformat sedemikian mudah untuk pengguna yang membutuhkan
informasi ilmiah. Karena kemudahan akses internet dan ketersediaan perangkat
teknologi informasi, kini lebih mudah membaca jurnal dalam format elektronik
karena bisa diakses dimanapun dengan koneksi internet sehingga mudah
mendapatkannya. Jurnal berbentuk tercetak, membutuhkan waktu lama dalam
pencetakan, publikasi, maupun distribusi.
Selain Mahadarma (2011), Rusydi (2014, 204) menyatakan bahwa secara
umum yang menjadi kelebihan e-journal adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatra Utara

1. Ruang dan Waktu. Penggunaan media digital baik e-book, e-jurnal tentu
akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku
tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat. Dengan
bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass
storage device, baik usb flashdisk, microSD, laptop, atau handphone, dan
kemudian bisa membacanya kapan saja.
2. Aksesibilitas. Dengan bertumpu pada format digital dan ditopang
infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital
kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.
3. Simplisitas. Simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun.
4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau. Cost disini meliputi biaya
produksi/cetak, perawatan, distribusi, dan lain-lain.
5. Menggalakkan gerakan Go Green. Dengan isu global warming yang kuat
saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah
satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya
menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita.
Karakteristik e-journal adalah pertama, memanfaatkan teknologi elektronik
dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan
relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler. Kedua,
memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer). Ketiga, data
karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana
saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.
Kelebihan e-journal berdasarkan Wordpress (2008) adalah sebagai berikut
ini:
1. Kompresi Data
Ini adalah kelebihan terbesar dari bentuk digital. Dengan asumsi sebuah
keping CD yang kapasitasnya 700 MB dapat memuat buku dengan
ketebalan lebih dari 4 ribu halaman. Jika dalam sebuah server jurnal
online mempunyai kapasitas HardDisk sebesar 40 GB maka server jurnal
tersebut dapat memuat setara 228 ribu halaman buku dalam format pdf
atau sama dengan 345 jilid kamus bahasa Inggris-Indonesia, tiap jilid
setebal 660 halaman, total berat 345 kg, yang jika d