Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

(1)

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS CABANG FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

O L E H

JULI PURNAWATI

060723012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

MEDAN


(2)

LEMBARAN PERSETUJUAN

Judul skripsi : Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU

Oleh : Juli Purnawati Nim : 060723012

Pembimbing I : Drs. Jonner Hasugian, M.Si Tanda Tangan :

________________

Tanggal :

________________

Pembimbing II : Drs. Syakirin Pangaribuan SH Tanda Tangan :

________________

Tanggal :


(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

Judu l Skripsi : Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU

Oleh : Juli Purnawati Nim : 060723012

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan :

__________________

Tanggal :

__________________

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D Tanda Tangan :

__________________

Tanggal :


(4)

Pernyataan Orisinalitas

Karya ini adalah suatu karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu untuk dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat dan gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Agustus Penulis,

Juli Purnawati 060723012


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sehingga sekripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan banyak nikmat termasuk nikmat kesehatan sehingga penyusunan skripsi ini tidak menemui kendala yang berarti.

Skripsi yang berjudul : ”Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”, ini merupakan kewajiban Penulis guna melengkapi tugas akhir Penulis dalam memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Namun demikian, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Selama penulisan skripsi ini , Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah memberikan waktu dan dukungannya hingga selesainya penulisan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ahmad Ridwan Siregar SH selaku Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi USU

3. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi sekaligus Pembimbing I.

4. Bapak Drs. Syakirin Pangaribuan, SH Selaku Dosen Pembimbing II atas segala petunjuk dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kedua orangtua saya Ayahanda Sujono dan Ibunda tersayang Sugiatik yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya, dan selalu memberi semangat demi keberhasilan studi penulis.

6. Abangda Suroyo dan Kanda Aprida Sri Wahyuni, serta keponakanku Shamara Adityo terimakasih tuk kasih sayang dan perhatian yang telah diberikan.


(6)

7. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra USU yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Prof. DR. Runtung Sitepu, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum USU. 9. Ibu Rosnidar Sembiring SH, MHum Selaku kepala Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10.Seluruh staf Perpustakaan Cabang fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis selama penyusunan skripsi ini.

11.Buat Maulana Sakti Lbs, sahabat-sahabatku ku Iryan, Danil Ritonga, Anggi, Midah (semua yg tdk dpt disebutkn 1per 1) yang telah banyak memberi semangat dan membantu penulis.

12.Teman-teman satu perjuangan yang sedang menyusun skripsi (mahasiswa reguler dan ekstensi), tetap semangat.

13.Anak-anak mahasiswa Fakultas Hukum USU stambuk 2004 thaks.

Medan, Agustus 2008 Penulis,

Juli Purnawati 060723012


(7)

Abstrak

Juli Purnawati, 2008. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.

Penelitian dilakukan pada Juni 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.

Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata-1/regular yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum USU yaitu berjumlah 260 orang. Penentuan banyaknya sample berpedoman pada table Krejcie, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagian besar responden (41,93%) menyatakan buku yang tersedia bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan 38,70% menjawab kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar. Selanjutnya persepsi pengguna mengenai waktu layanan perpustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum USU responden sebesar (43,22%) mengatakan memuaskan. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna sebesar 47,74 % menjawab memuasakan.

Sebagian besar responden (38,70%) umumnya mengatakan sangat memuaskan mengenai sistem layanan yang ada. Sebesar 37,41% menyatakan sangat memuaskan mengenai layanan skripsi. Mengenai penilaian sikap petugas/pustakawan sebesar 43,87% menjawab sangat memuaskan. Ketrampian petugas dalam mencarikan literatur responden menjawab sebesar 47,09%.

Layanan OPAC sebesar 36,12% menjawab kurang memuaskan. Sedangka untuk kesesuain letak buku di rak dengan tampilan pada OPAC sebesar 39,35% menjawab kurang memuaskan. Standar perpustakaan Perguruan Tinggi sebesar 56,12% responden menyatakan kurang memuaskan. Terakhir mengenai suasana/kenyamanan perpustakaan sebanyak 46,45% responden menyatakan kurang memuaskan.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...iii

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

BAB I : PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Tujuan Penelitian ...3

1.4. Manfaat Penelitian ...3

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...3

BAB II

:

KAJIAN TEORITIS...4

2.1. Persepsi ...4

2.1.1 Pengertian Persepsi ...4

2.1.2 Persepsi dan Perilaku ...5

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ...5

2.1.4 Proses Pembentukan Persepsi ...6

2.1.5 Pengguna Perpustakaan...6

2.2. Pelayanan Pengguna...7

2.2.1 Pengertian Pelayanan Pengguna ...7

2.2.2 Tujuan Pelayanan Pengguna...8

2.3. Sistem Pelayanan Pengguna...8

2.3.1 Sistem Pelayanan Tertutup (Closed Access)………...9

2.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka (Opened Access)...9

2.4. Pelayanan Sirkulasi...10

2.4.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi...11

2.4.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi...11

2.4.3 Fungsi Pelayanan Sirkulasi...12

2.5. Kegiatan Kerja Pelayanan Sirkulasi...13

2.5.1 Keanggotaan...13


(9)

2.5.3 Pengembalian...14

2.5.4 Perpanjangan...15

2.5.5 Penagihan...16

2.5.6 Pemberian Sanksi...16

2.5.7 Bebas Pinjam...17

BAB III : METODE PENELITIAN...18

3.1 Lokasi Penelitian ...18

3.2. Populasi dan Sampel ...18

3.2.1. Populasi...18

3.2.2. Sampel ...18

3.3. Instrumen Penelitian ...19

3.3.1 Kisi-Kisi Angket ...19

3.3.2 Penyebarab dan Pengumpulan Angket ...20

3.4.Teknik Pengumpulan Data...20

3.5. Jenis dan Sumber Data ...20

3.6. Analisis Data ...21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………22

4.1 Koleksi Buku………22

4.2 Persyaratan Peminjaman Buku……….23

4.3 Waktu Layanan...23

4.4 Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna...24

4.5 Sistem Layanan Campuran...24

4.6 Layanan Skripsi...25

4.7 Petugas/Pustakawan...26

4.8 Keterampilan Petugas/Pustakawan...26

4.9 OPAC...27

4.10 Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak...27

4.11 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi...31

4.12 Suasana/Kenyamanan...28

BAB V PENUTUP...28

5.1Kesimpulan...28


(10)

DAFTAR PUSTAKA...31 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan...19

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket...20

Tabel 4.1: Koleksi Buku... ...25

Tabel 4.2: Persyaratan Peminjaman Buku...26

Tabel 4.3: Waktu Layanan...26

Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna...27

Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran...27

Tabel 4.6: Layanan Skripsi...28

Tabel 4.7: Petugas/Pustakawan...29

Tabel 4.8: Ketrampilan Petugas/Pustakawan...29

Tabel 4.9: OPAC...20

Tabel 4.10: Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak...30

Tabel 4.11: Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi...31


(12)

Abstrak

Juli Purnawati, 2008. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.

Penelitian dilakukan pada Juni 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.

Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata-1/regular yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum USU yaitu berjumlah 260 orang. Penentuan banyaknya sample berpedoman pada table Krejcie, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagian besar responden (41,93%) menyatakan buku yang tersedia bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan 38,70% menjawab kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar. Selanjutnya persepsi pengguna mengenai waktu layanan perpustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum USU responden sebesar (43,22%) mengatakan memuaskan. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna sebesar 47,74 % menjawab memuasakan.

Sebagian besar responden (38,70%) umumnya mengatakan sangat memuaskan mengenai sistem layanan yang ada. Sebesar 37,41% menyatakan sangat memuaskan mengenai layanan skripsi. Mengenai penilaian sikap petugas/pustakawan sebesar 43,87% menjawab sangat memuaskan. Ketrampian petugas dalam mencarikan literatur responden menjawab sebesar 47,09%.

Layanan OPAC sebesar 36,12% menjawab kurang memuaskan. Sedangka untuk kesesuain letak buku di rak dengan tampilan pada OPAC sebesar 39,35% menjawab kurang memuaskan. Standar perpustakaan Perguruan Tinggi sebesar 56,12% responden menyatakan kurang memuaskan. Terakhir mengenai suasana/kenyamanan perpustakaan sebanyak 46,45% responden menyatakan kurang memuaskan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dalam pembangunan dunia pendidikan di Perguruan Tinggi sebagai perwujudan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak terlepas dari peran perpustakaan. Perpustakaan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang profesional. Untuk itu maka keberadaan sarana perpustakaan perlu mendapat perhatian serius dari pihak Perguruan Tinggi.

Bagi sebagian masyarakat, perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi di dalam kehidupannya. Terutama pelajar, mahasiswa dan kelompok-kelompok tertentu untuk menunjang aktifitasnya. Namun kita juga menyadari bahwa sebagian masyarakat yang lain belum mendapatkan fasilitas dan layanan perpustakaan sebagaimana mestinya. Hal ini merupakan peringatan bagi pihak perpustakaan untuk segera membenahi, dan mengembangkan perpustakaan agar dapat membenahi tugas dan fungsinya sebagai satu pusat informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.

Perpustakaan dan lembaga-lembaga dokumentasi telah menjadi lembaga marginal, baik itu di industri, perdagangan, ilmu pengetahuan dan bahkan di lembaga pendidikan. Institusi/lembaga merupakan konsep yang dikembangkan dalam bidang sosiologi. Konsep ini berbeda dengan konsep institusi yang umum digunakan. Menurut Paul B. Horton (2003:15), institusi adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Lembaga adalah proses-proses terstruktur (tersusun) untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum pada saat ini masih menggunakan sistem manual. Padahal seharusnya jika sistem digital sudah digunakan tentu jauh akan lebih membantu dalam proses pelayanan. Perpustakaan akan mengarahkan para pengguna pada suatu pemahaman yang lebih luas terhadap mutu layanan yang seharusnya mereka peroleh dari perpustakaan.


(14)

Atas dasar itu, penelitian ini mengajukan persepsi terhadap layanan perpustakaan sebagi dasar pembahasan. Dimana persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulyana, 2000: 167). Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum sebagai media teknis penyebar informasi di lingkungan Universitas Sumatera Utara hendaknya mengambil langkah positif dengan memberi dukungan penuh pada sivitas akademika selaku pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat sumber belajar.

Perpustakaan ini diharapkan mampu membantu segala keterbatasan atau kendala perpustakaan universitas untuk melayani pengguna. Layanan ini dibuka dengan berpedoman pada sistem perpustakaan universitas. Koleksi yang dilayankan merupakan subjek khusus bidang hukum serta ditambah beberapa subjek umum seperti ilmu agama, manajemen dan lainnya.

Menurut Sulistyo Basuki (1991:36), bila seorang pustakawan ingin memperoleh kemajuan dalam bidang tugasnya pustakawan harus bertindak selaku agen modernisasi dalam bidangnya. Pustakawan harus menjadikan perpustakaannya sebagai sarana belajar bagi pembacanya. Sesuai dengan pendapat di atas, pustakawan harus mendengarkan dan memahami keinginan pemakai. Kita sebagai pustakawan harus dapat mengembangkan diri dengan belajar, meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kemajuan teknologi di masa kini.

Dengan melihat berbagai pendapat di atas, maka penulis dapat melihat bahwa melalui layanan perpustakaan, informasi-informasi yang tersedia dapat dilayankan dan dimanfaatkan oleh mahasiswa secara maksimal. Oleh karena itu, penulis ingin melihat sejauh mana “Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah, bagaimanakah persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU?


(15)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat :

1. Bagi pihak Perpustakaan USU, dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan, khususnya Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum.

2. Bagi Penulis, menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah studi tentang pengguna perpustakaan. Topik yang akan dikaji adalah persepsi terhadap layanan. Aspek yang akan diamati mencakup sistem pelayanan, fasilitas pendukung, temu balik informasi, dan seterusnya. Studi ini pada dasarnya bermaksud untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU.


(16)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Persepsi

2.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap suatu objek dan situasi lingkunganya. Dengan kata lain, tingkah laku seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh persepsinya.

“Persepsi adalah kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah kendali pribadi dan faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi oleh situasi di luarnya.” (Depdiknas, 2003).

Sedangkan menurut Walgito (2002:69)

“Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu penilaian atau kesan seseorang terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

2.1.2 Persepsi dan Perilaku

Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap objek dan situasi lingkunganya. Sementara tingkah laku seseorang juga dipengaruhi persepsinya terhadap sesuatu baik benda maupun peristiwa. Manusia akan selalu dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, tingkah laku dan cara berfikir untuk menanggapi sesuatu peristiwa yang terjadi di lingkungannya.

Persepsi akan berarti jika diperlihatkan dalam bentuk pernyataan, baik lisan maupun perbuatan. Meskipun demikian, terkadang apa yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan perilaku yang terlihat belum tentu sesuai dengan persepsi yang asli.

Menurut Walgito (2002:10) “Dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat bahwa perilaku dapat dibentuk, diperoleh, berubah melalui proses belajar.”


(17)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk dan dipelajari dengan proses belajar.

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Seseorang belum tentu mempunyai persepsi yang sama tentang suatu objek yang sama. Perbedaan ini ditentukan bukan hanya pada stimulusnya sendiri, tetapi juga pada latar belakang keadaan stimulus itu (Mahmud 1990:41). Latar belakang yang dimaksud mencakup pengalaman-pengalaman sensoris, perasaan saat terjadinya suatu peristiwa, prasangka, keinginan, sikap, dan tujuan.

Arikunto dalam Ali (2004:19), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi faktor-faktor yaitu :

1. Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan bagi seseorang

2. Faktor-faktor pribadi termasuk di dalamnya ciri khas individu, seperti taraf kecerdasan, minat, emosional dan lain sebagainya.

3. Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya dapat memberikan arah kesuatu tingkah laku

4. Faktor perbedaan latar belakang tingkah laku kultural (kebiasaan)

Sedangkan menurut Walgito (2002:70), faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu :

1. Objek yang dipersiapkan

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersiapkannya tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf yang bekerja sebagai reseptor.

2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran


(18)

3. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Faktor eskternal pada perpustakaan antara lain:a. Kerjasama antar perpustakaan agar informasi-informasi tersebut dapat terseleksi dengan baik, b. Menyediakan informasi yang dapat mendukung perkembangan ilmu dan teknologi, agar mahasiswa dapat bersaing di pasar kerja, terutama pasar kerja di luar negeri.

Sedangkan faktor internal yaitu: a. Koleksi buku/literatur hukum, b. Sumber daya manusia yaitu petugas/pustakawan, dan c. Infrastruktur yang dapat mendukung layanan di perpustakaan seperti OPAC, komputer, ruangan yang nyaman disertai pendingin ruangan (AC).

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak faktor yang mampu mempengaruhi persepsi seseorang yaitu faktor internal yang berasal dari diri sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari objek yang diperhatikan.

2.1.4 Proses Pembentukan Persepsi

Proses pembentukan persepsi disini merupakan hal yang harus dibahas dalam penelitian, karena merupakan langkah pertama untuk menentukan bagaimana persepsi pengguna terhadap bahan pustaka buku di Perpustakaan USU.

Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito (2002:71) diuraikan sebagai berikut:

Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor, perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit sehingga akan terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indera ditreuskan oleh syaraf sensoris ke otak proses ini disebut sebagai proses psiologis. Kemudian terjadilah proses diotak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat dan apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan terakhir dari proses persepsi ialah


(19)

individu menyadari tentang misalnya : apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang diraba yaitu stimulus yang ditrima oleh alat indera, proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembentukan suatu persepsi melewati beberapa proses seperti penglihatan, pendengaran dan perabaan melalui alat indera terhadap objek yang dijadikan perhatian.

2.1. 5 Pengguna Perpustakaan.

Sesuai dengan pengelola perpustakaan perguruan tinggi, sudah tentu pengguna utama perpustakaan adalah komponen perguruan tinggi atau masyarakat perguruan tinggi tempat perpustakaan bernaung. Sebagaimana dinyatakan oleh Badollahi (1996:46), bahwa pengguna suatu perpustakaan perguruan tinggi adalah ”semua anggota sivitas akademika di perguruan tinggi. Anggota sivitas di suatu perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.

2.2 Pelayanan Pengguna

2.2.1 Pengertian Pelayanan Pengguna

Pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan sehubungan dengan pemanfaatan koleksi. Pada dasarnya kegiatan pelayanan pengguna mengandung pengertian penyebarluasan informasi dan bahan pustaka pada pengguna. Untuk itu, pustakawan harus mengusahakan agar pengguna dapat memanfaatkan informasi bahan pustaka semaksimal mungkin. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan sehubungan dengan pemanfaatan koleksi.

Menurut Lasa (1994:122) pelayanan pengguna adalah “mencakup semua kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan”.


(20)

Sementara menurut Wahyudi (1994:123), pengertian pelayanan pengguna secara umum adalah “kegiatan yang melayani peminjaman bahan pustaka”. Berdasarkan ke dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pelayanan pengguna adalah keseluruhan proses peminjaman bahan pustaka sampai pada pengguna.

2.2.2 Tujuan Pelayanan Pengguna

Perpustakaan pada umumnya diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan agar bahan pustaka yang ada dapat dimanfaatkan baik bahan koleksi umum maupun koleksi rujukan sesuai dengan jenis pelayanan yang ada. Serta pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna perpustakaan dalam mencari informasi yang diinginkan. Sehingga pengguna perpustakaan tidak merasa bosan untuk terus berkunjung ke perpustakaan.

Pelayanan pengguna merupakan kegiatan penting dalam suatu perpustakaan. Menurut Lasa (1994:2), tujuan pelayan pengguna adalah :

a. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin. b. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya

serta kapan koleksi itu harus dikembalikan.

c. Terjaminnya pengembalian dan peminjaman dalam waktu yang jelas, dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjamin.

d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

e. Apabila terjadi pelanggaran akan diketahui. 2.3 Sistem Pelayanan Pengguna

Sistem pelayanan pengguna pada perpustakaan, pada umumnya dapat dilaksanakan melalui dua cara. Menurut Sumarji (1992:64) dua cara pelayanan tersebut adalah dengan sistem layanan terbuka (Opened Acscess) dan sistem layanan tertutup (Closed Accesss). Salah satu dari kedua sistem pelayanan pengguna inilah yang biasa diterapkan pada sebuah perpustakaan. Tetapi ada beberapa perpustakaan besar yang menggunakan kedua sistem layanan sekaligus. Masing-masing sistem mempunyai kelebihan dan kelemahan, tinggal tergantung pada perpustakaan tersebut untuk memilih sistem mana yang akan dipakai.


(21)

2.3.1 Sistem Layanan Tertutup (Closed Access)

Sistem layanan tertutup merupakan pelayanan sirkulasi yang tidak memungkinkan pengguna memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang tersedia. Anggota yang ingin meminjam buku harus memilih dan mencari buku melalui catalog yang berfungsi sebagai wakil buku yang dimiliki perpustakaan. Kemudian buku yang diminta akan dicarikan oleh petugas perpustakaan. Setelah ditemukan maka buku tersebut akan diproses peminjamannya dan untuk selanjutnya diserahkan kepada pengguna yang membutuhkan.

Sistem layanan tertutup ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Lasa (1994:4), mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem tertutup yaitu:

a. Kelebihan

1. Daya tampung koleksi menjadi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat.

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem terbuka.

b. Kelemahan

1. Banyak energi yang dibutuhkan pada bagian sirkulasi.

2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam.

3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misal terjadi salah pengertian antara pengguna dengan pustakawan.

4. Terjadi antrian panjang pada saat peminjaman maupun pengembalian buku keadaan ini berarti membuang waktu.

2.3.2 Sistem Layanan Terbuka (Opened Access)

Opened Access adalah salah satu sistem pelayanan pengguna pada

perpustakaan. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (1986:25) dinyatakan bahwa : ”Pelayanan sirkulasi dengan sistem terbuka merupakan pelayanan sirkulasi yang memungkinkan para pengguna secara langsung memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki”.

Pada sistem ini anggota perpustakaan dapat masuk ke ruangan tempat penyimpanan bahan pustaka. Petugas hanya mengawasi saja, tidak perlu membantu


(22)

yang dicari. Segala fasilitas telah disediakan dengan disertai petunjuk-petunjuk yang jelas, misal katalog yang dilengkapi dengan petunjuk pemakaian dan sebagainya.

Setelah buku ditemukan, kemudian pengguna menyerahkan pada petugas perpustakan untuk diproses. Lasa (1994:4) mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan sistem layanan terbuka ini, diantaranya:

a. Kelebihan

1. Kartu-kartu katalog tidak mudah rusak, karena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku untuk memilih sendiri.

2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan. Petugas hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku-buku yang telah dibaca maupun yang dikembalikan hari itu ditempat.

3. Judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak.

4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang di pinjam, nama dan alamat peminjam.

b. Kelemahan

1. Frekuensi kerusakan lebih besar.

2. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar.

3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan ‘reshelving’.

4. Pemula yang datang ke perpustakaan tersebut untuk mencari buku sering bingung.

2.4 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perpustakaan Perguruan Tinggi. Agar perpustakaan dapat memainkan peranannya dengan baik/berdayaguna dan berhasil maka perpustakaan harus didukung oleh sarana, prasarana serta tenaga kerja, pengelola yang handal. Untuk itu tenaga pengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilan mengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi khususnya pada bagian pelayanan sirkulasi. Sebelum mempelajari lebih jauh, kita harus memahami terlebih dahulu apa pengertian, tujuan, dan fungsi utama dari pelayanan sirkulasi.


(23)

2.4.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi

Sirkulasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “circulation” yang berarti peredaran. Layanan sirkulasi adalah salah satu layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Menurut Sulistyo-Basuki (1994:100), “Pelayanan sirkulasi adalah bagian terakhir dari automasi perpustakaan, karena sirkulasi menyangkut barbagai kegiatan yang lebih rumit dari pada kegiatan lainnya.

Menurut Soeatminah (2000:34), “ Pelayanan sirkulasi kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dlam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat digunakan oleh pengguna secara maksimal.

2.4.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Fungsi dari pelayanan sirkulasi menurut Soedibyo (2005:190) adalah sebagai berikut:

1. Melayani pendaftaran anggota.

2. Melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku.

3. Menarik denda bagi anggota yang terlambat dalam mengembalikan buku-buku pinjaman.

4. Penagihan buku-buku.

5. Memberikan surat keterangan bebas pinjam. 6. Membuat laporan harian.

7. Bertanggung jawab atas kerapian buku-buku di rak.

Kegiatan pelayanan sirkulasi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan adalah untuk mengadakan perputaran dan peredaran bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pelayanan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan.


(24)

Tujuan pelayanan sirkulasi menurut Lasa (1994:1) adalah:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.

2. Mudah mengetahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya, serta kapan koleksi kembali. Dengan demikian apabila koleksi dibutuhkan pengguna lain, akan diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.

3. Adanya jaminan pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas sudah ditentukan dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.

4. Diperolah data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian akan segera diketahui.

2.4.3 Fungsi Pelayanan Sirkulasi

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:257), fungsi pelayanan sirkulasi adalah: 1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggota dan pengunduran diri dari anggota perpustakaan.

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman.

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat untuk dikembalikan.

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya/surat penagihan.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman. 8. Membuat statistika peminjaman.

9. Peminjaman antar perpustakaan. Bila perpustakaan melakukan kerjasama koleksi bahan pustaka dengan perpustakaan lain.

10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.


(25)

Menurut Darmono (2001:136), agar fungsi pelayanan sirkulasi dapat tercapai secara maksimal maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Adanya iklim yang kondusif untuk menciptakan minat baca, gairah membaca, dan kebiasaan membaca.

2. Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna perpustakaan.

3. Perpustakaan diselenggarakan dengan teratur diorganisir secara baik, artinya perpustakaan dikelola dengan baik dan bertumpu pada manajemen penyelenggaraan perpustakaan serta adanya tertib administrasi.

4. Pemakai mengetahui cara-cara pemanfaatan perpustakaan dengan baik, untuk menunjang ini perpustakaan perlu membuat rambu-rambu yang dapat menuntun pemakai untuk menarik dan menemukan informasi di perpustakaan.

5. Adanya pustakawan atau tenaga perpustakaan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan bidang kepustakawanan yang memadai.

2.5 Kegiatan Kerja Pelayanan Sirkulasi

Kegiatan kerja pelayanan sirkulasi pada perpustakaan secara umum terdiri dari beberapa bidang kegiatan kerja. Kegiatan kerja tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. Kegiatan ini mencakup beberapa hal:

a. Keanggotaan b. Peminjaman c. Pengembalian d. Perpanjangan e. Penagihan

f. Pemberian Sanksi g. Bebas Pinjam

2.5.1 Keanggotaan

Perpustakaan menentukan siapa saja yang berhak menjadi anggota perpustakaan, dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk mendaftar


(26)

penggunanya. Dengan melakukan pencatatan keanggotaan juga mempermudah dalam prosedur peminjaman.

Sulistyo-Basuki (1991:257) mengatakan bahwa:

“Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka di harus mengisi formulir keanggotaan, maka dikembalikan kepada petugas sirkulasi disertai dengan kelengkapan lainnya. Kelengkapan keanggotaan tergantung kepada kebijakan masing-masing perpustakaan, ada yang mensyaratkan uang iuran, foto diri, dan fotokopi tanda pengenal”.

Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU menetapkan keanggotaan berdasarkan Kartu Tanda Mahasiswa yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri.

2.5.2 Peminjaman

Proses peminjaman bahan pustaka adalah proses yang dilakukan pada bagian sirkulasi. Nurhayadi (1982:4) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan peminjaman adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna meminjam bahan pustaka. Proses peminjaman menggunakan berbagai cara. Ada yang menggunakan buku besar, kartu buku dan sebagainya sesuai dengan kondisi suatu perpustakaannya.

Menurut Lasa (1994:3) peminjaman bahan pustaka tidak terlepas dari jangka waktu peminjaman yang juga sangat bervariasi, misalnya:

1. Jangka lama:1 tahun, persemester, persekuartal, perbulan. 2. Jangka menengah: setengah bulan, 10 hari, 1 minggu. 3. jangka pendek: 3 hari, 2 hari, sehari.

4. Jangka waktu singkat: semalam, sesiang, sejam. 2.5.3 Pengembalian

Pengembalian adalah “Pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya” (Pedoman Pelaksanan Sirkulasi, 1982:12).

Ada dua cara pengembalian bahan pustaka yang biasa dilakukan di perpustakaan, yaitu pengguna membawa langsung bahan pustaka yang hendak dikembalikan dengan memasukkannya dari luar ke dalam kotak pengembalian. Jika pengguna membawa langsung bahan pustaka yang hendak dikembalikannya ke meja


(27)

sirkulasi, maka sesuai dengan buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi (1982:16), prosedur pengembalian bahan pustaka adalah sebagai berikut:

a. Pemakai datang sendiri ke sub-bagian pelayanan sirkulasi atau diwakili orang lain untuk menyerahkan bahan pustaka yang dipinjamnya ke petugas. b. Petugas menerima dan memeriksa keutuhannya serta tanggal pengembalian

pengembaliannya pada lembaran tanggal.

c. Petugas mengambil kartu buku baru kotak kartu buku atas dasar tanggal kembali yang tertera pada lembaran tanggal.

d. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas dasar nomor anggota yang tertera pada lembaran tanggal dan kartu buku peminjaman.

e. Petugas mengembalikan:

1. Kartu buku pada kantong kartu buku.

2. Kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman. f. Petugas mengelompokkan bahan pustaka:

1. yang rusak dikembalikan ke rak.

2. yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diusulkan untuk disiangi.

2.5.4 Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung kepada kebijakan perpustakaan dan kondisi perpustakaan tertentu. Ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan satu kali saja. Berdasarkan buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (1986: 22), prosedur perpanjangan masa pinjaman adalah sebagai berikut:

1. Pengguna membawa buku yang dipinjam ke meja layanan. 2. Petugas memeriksa formulir penempahan.

3. Jika tidak ada memesan, petugas membubuhkan tanggal yang baru pada kartu pinjam dan kartu buku.

4. Jika ada yang menempah, petugas tidak memberikan ijin perpanjangan. Ada juga sarana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perpanjangan masa pinjam bahan pustaka adalah sebagi berikut:

1. Kartu pinjam 2. Kartu buku 3. Stempel tanggal


(28)

2.5.5 Penagihan

Para pengguna sering melakukan pelanggaran pengembalian bahan pustaka. Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran, maka perlu diadakan penagihan. Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi, 1982:25, “Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman dilampaui”.

Penagihan dapat dilakukan dengan cara mengirimkan surat maupun secara lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan kegiatan penagihan dengan cara pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberikan tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah jatuh tempo, setelah itu dikirimkan surat peringatan. Untuk menghindari terjadinya pelanggran terhadap batas waktu pengembalian bahan pustaka, maka penagihan sangat penting untuk dilaksanakan.

2.5.6 Pemberian Sanksi

Sanksi diberikan kepada anggota perpustakaan yang melanggar peraturan perpustakaan. Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik agar mereka manyadari bahwa bahan pustaka itu juga diperlukan oleh orang lain. Sanksi dapat berupa denda uang, peringatan, penggantian pustaka maupun sanksi akademik.

Khususnya bagi penerimaan uang denda dicatat dalam buku denda dan diparaf oleh peminjam yang membayar denda. Jumlah uang denda harus dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu dicatat secara baik dan benar serta dilaporkan kepada atasan. Penggunaan uang denda diatur tertulis dan menjadi bagian dari perencanaan perpustakaan. Menurut Noerhayati (1988:102), menyatakan pelanggaran yang dikenai sanksi di perpustakaan adalah:

1. Buku Rusak. 2. Buku Kotor. 3. Buku Hilang


(29)

5. Apabila seseorang terlambat mengembalikan buku berdasarkan tanggal kembalinya, maka harus dikenai denda sesuai dengan peraturan denda di perpustakaan.

2.5.7 Bebas Pinjam

Bebas pinjam adalah salah satu kegiatan pada bagian pelayanan sirkulasi yang berupa pemeriksaan tanda bukti tidak lagi mempunyai pinjaman buku di perpustakaan.

Adapun porsedur pemberian surat keterangan bebas pinjam menurut Trimo (1992:23) adalah sebagi berikut:

1. Pemakai yang membutuhkan tanda bukti bebas pinjam menyerahkan tanda pengenal.

2. Petugas mengambil kartu peminjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada tanda pengenal.

3. Petugas mengambil kartu peminjam berdasrkan nomor anggota yang tertera pada tanda pengenal.

4. Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada kartu pinjaman.

5. Kartu peminjam yang menunjukkan bahwa pemakai yang tidak mempunyai pinjaman distempel “bebas pinjam”.

6. Petugas mengisi tanda bukti “bebas pinjam” dengan identitas pemakai rangkap dua.


(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Penelitian ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Sugiyono (1998:6) menyatakan bahwa , “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum di Jalan Universitas No. 4 Kampus USU Medan 20155.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan hal yang penting dalam melaksanakan penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2002:57).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU stambuk 2004 yang berjumlah 259 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dari populasi penelitian (Sevilla, 1993:160). Dalam suatu penelitian dilakukan pengambilan sampel karena alasan waktu, biaya dan tenaga. Menurut Sugiyono (1998:59) bahwa “teknik proportionate

stratified random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota/unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”.

Berdasarkan tabel Krejcie, maka jumlah populasi 259 di genapkan menjadi 260 sehingga dapat ditentukan jumlah sampel sebanyak 155. Sedangkan kriteria untuk penentuan sampel penulis menggunakan metode Proportionate Stratified Random

Sampling yaitu penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang


(31)

Subpopulasi atau stratum dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan kekhususan, kemudian besarnya sampel pada tiap stratum ditentukan dengan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling.

Adapun penentuan sampel untuk tiap stratum dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan)

Strata (Kekhususan) Sub Populasi Sampel

Keperdataan 39 39

259 X 155 =50

Pidana 72 72

259 X 155 = 43 Internasional 84 84

259 X 155 = 23 Administrasi Negara 28 28

259 X 155 = 17

Tata Negara 36 36

259 X 155 = 22

Jumlah Sampel 155

3.3 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah “alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.” Singarimbun (1998:123). Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disusun dalam bentuk pertanyaan.

3.3.1 Kisi-Kisi Angket

Untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kualitas jasa pelayanan maka ditentukan indikator yang perlu diperhatikan. Indikator tersebut adalah : waktu layanan, layanan pengguna, pustakawan, OPAC, dan keadaan perpustakaan.


(32)

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket

Variabel Indikator No. Item Jumlah Item Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan

a. Koleksi

b. Waktu Layanan c. Pelayanan Pengguna d. Petugas/Pustakawan e.OPAC

f.Keadaan Perpustakaan

1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 11,12 2 2 2 2 2 2 Jumlah 12

3.3.2 Penyebaran dan Pengumpulan Angket

Waktu yang ditetapkan untuk penyebaran angket adalah 2 minggu, pengambilan angket dilakukan pada saat itu juga.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kuisioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian kepada responden.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka dan dokumen lain yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari :

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui penyebaran kuisioner

2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi kepustakaan seperti jurnal, buku, majalah dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah metode deskriptif. Bertujuan untuk mendeskriptifkan apa-apa yang berlaku.


(33)

Interpretasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran presentasi. Tujuan utama menggunakan metode deskriptif menurut Tavers seperti dikut ip oleh Sevilla (1993:71) adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Data yang terkumpul dari penyebaran angket pada penelitian ini ditabulasikan dengan menyusunnya kedalam tabel, kemudian menghitung persentasinya. Selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan. Hadi (1981:42), menyatakan bahwa rumus yang digunakan untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan responden yaitu:

F P = x 100% Hadi, 1981:421)

n

Ket: P = Presentasi

F = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = Jumlah responden

Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode penafsiran menurut Supardi (1979:20) sebagai berikut :

“1-25% Sebagian Kecil 26-49% Hampir Setengah 50% Setengah

51-75% Sebagian Besar 76-99% Pada Umumya 100% Seluruh


(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang didasarkan atas perolehan data dari responden. Interpretasi pada data dianalisis secara deskriptif, yaitu mengungkap kesimpulan yang diperoleh berdasarakan hasil analisis data.

4.1 Koleksi Buku

Tabel 4.1: Koleksi Buku No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

1

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

65 45 30 15 41,93% 29,03% 19,35% 9,67% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui koleksi buku teks bidang hukum yang relevan dengan mata kuliah dapat dilihat bahwa sebanyak 65 orang (41,93%) menjawab sangat memuaskan, 45 orang (29,03%) menjawab memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab kurang memuaskan, dan 15 orang (9,67%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan bahwa pada umumnya koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan memiliki relevansi (kesesuaian) dengan materi kuliah yang diajarkan.

4.2 Persyaratan Peminjaman Buku

Tabel 4.2: Persyaratan Peminjaman Buku

D ari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa mengenai ketentuan pengguna dalam meminjam koleksi bahan pustaka dapat dilihat 55 oarang (35,48%) menjawab sangat

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

2

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

55 37 60 3 35,48% 23,87% 38,70% 1,93% Jumlah 155 100%


(35)

memuaskan, 37 orang (23,87%) menjawab memuaskan, 60 orang (38,70%) menjawab kurang memuaskan, 3 orang (1,93%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar.

4.3 Waktu Layanan

Tabel 4.3: Waktu Layanan No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

3

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

22 67 31 35 14,19% 43,22% 20% 22,58% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui waktu layanan di perpustakaan cabang Fakultas Hukum USU dapat dilihat sebanyak 22 oarang (14,19%) menjawab sangat memuaskan, 67 orang (43,22%) menjawab memuaskan, 31 orang (20%) menjawab kurang memuaskan, dan 35 orang (22,58%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan untuk mengetahui waktu layanan perpustakaan di perpustakaan Fakultas Hukum USU responden mengatakan memuaskan.

4.4 Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna

Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

4

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

15 74 30 36 9,67% 47,74% 19,35% 23,22% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna, sebanyak 15 orang responden (9,67%) menjawab sangat memuaskan, 74 orang (47,74%) menjawab memuaskan, 30 orang


(36)

(19,35%) menjawab kurang memuaskan, 36 orang (23,22%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan bahwa umumnya responden menjawab memuaskan.

4.5 Sistem Layanan Campuran

Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

5

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

60 57 14 24 38,70% 36,77% 9,03% 15,48% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 60 orang responden (38,70%) menjawab sangat memuaskan, 57 orang (36,77%) menjawab memuaskan, 14 orang (9,03%) menjawab kurang memuaskan, dan 24 orang (15,48%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui sistem layanan di perpustakaan Fakultas Hukum USU sebagian besar responden menjawab sangat memuaskan dengan sistem layanan yang digunakan.

4.6 Layanan Skripsi

Tabel 4.6: Layanan Skripsi No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

6

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

29 58 33 35 18,70% 37,41% 21,29% 22,58% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 29 orang (18,70%) menjawab sangat memuaskan, 58 orang (37,41 %) menjawab sangat memuaskan, 33 orang (21,29 %) menjawab kurang memuaskan, 35 orang (22,58 %) menjawab cukup memuaskan.


(37)

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab memuaskan atas sistem layanan campuran yang diterapkan oleh perpustakaan.

4.7 Petugas/Pustakawan

Tabel 4.7: Petugas/Pustakawan No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

7

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

68 40 17 30 43,87% 25,80% 10,96% 19,35% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 68 orang (43,87%) menjawab sangat memuaskan, 40 orang (25,80%) menjawab memuaskan, 17 orang (10,96%) menjawab kurang memuaskan, dan sebanyak 30 orang (19,35%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai sikap dan perilaku petugas/pustakawan sebagian responden menyatakan sangat memuaskan terhadap layanan mereka.

4.8 Ketrampilan Petugas/Pustakawan

Tabel 4.8: Ketrampilan Petugas/Pustakawan No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

8

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

28 73 21 33 18,08% 47,09% 13,54% 21,29% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 28 orang responden (18,08%) menjawab sangat memuaskan, 73 orang (47,09%) menjawab memuaskan, 21 orang (13,54%) menjawab kurang memuaskan, dan 33 orang (21,29%) menjawab cukup memuaskan.


(38)

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat memuaskan mengenai penilaian keterampilan petugas/pustakawan dalam memberikan layanan.

4.9 OPAC

Tabel 4.9: OPAC No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

9

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

19 30 56 50 12,25% 19,35% 36,12% 32,25% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang responden (12,25%) menjawab sangat memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab memuaskan, 56 orang (36,12%) menjawab kurang memuaskan, dan sebanyak 50 orang (32,25%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai layanan OPAC sebagian besar responden menyatakan kurang memuaskan.

4.10 Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak

Tabel 4.10: Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

10

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

11 30 61 53 7,09% 19,35% 39,35% 34,19% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 11 orang responden (7,09%) menjawab sangat memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab sangat memuaskan, 61 orang (39,35%) menjawab kurang memuskan, 53 orang (34,19%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden menyatakan kurang memuaskan mengenai letak buku di rak dengan di OPAC.


(39)

4.11 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tabel 4.11: Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

11

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

6 52 87 10 3,87% 33,54% 56,12% 6,45% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang (3,87%) menjawab sangat memuaskan, 52 orang (33,54%) menjawab memuaskan, 87 orang (56,12%) menjawab kurang memuaskan, dan 10 orang (6,45%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui standar perpustakaan perguruan tinggi sebagian responden menyatakan kurang memuaskan.

4.12 Suasana/Kenyamanan

Tabel 4.12: Suasana/Kenyamanan No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

12

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

8 63 72 12 15,6% 40,64% 46,45% 7,74% Jumlah 155 100%

Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 8 orang (15,6%) menjawab sangat memuaskan, 63 orang (40,64%) menjawab memuaskan, 72 orang (46,45%) menjawab kurang memuaskan, dan 12 orang (7,74%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa mengenai penilaian suasana/kenyamanan sebagian responden menjawab kurang memuaskan.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Buku yang tersdia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU sesuai dengan kebutuhan pengguna

2. Jumlah judul buku sebanyak 3 eksemplar kurang memuaskan pengguna 3. Layanan yang diberikan sudah memuaskan pengunjung perpustakaan . 4. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengunjung sudah sesuai. 5. Keterampilan petugas/pustakawan dalam memberikan layanan sangat

memuaskan. 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Jumlah judul dan eksemplar buku yang tersedia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU harus ditambah.

2. Sebaiknya kenyamanan Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU di sesuaikan dengan ruangan yang memadai, mis: jumlah kursi baca dan meja baca ditambah.

3. Sebaiknya disediakan khusus komputer untuk pengguna mengakses buku pada OPAC


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Barhaya. 1997. Persepsi Pemakai terhadap Sistem Pelayanan : Laporan

Penelitian. Padang : IKIP

Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad . 2004. Psikologi Remaja :

Perkembangan Pesert Didik. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Badollahi, 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas terbuka.

Chaplin, J.P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi .Penerjema Kartini Kartono. Cet 1. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang

Kemampuan Dosen.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.

Ensiklopedi Nasinal Indonesia. 1989. Jakarta : Cipta Adi Pustaka

Gibson, James .L. 1997. Manajemen. Alih bahasa Zuhad Ichyandin : Ed 9. Jakarta : Erlangga.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metode Research. Jogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Ilmu Psikologi UGM.

Hamakonda, 1987. Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Horton, Paul B & Hpunt, Chester L. 2003. Sosiology : Alih bahasa Tita Sobari.

Jakarta : Erlangga.

_______________. 1994. Organisasi & Manajemen : Perilaku, Struktur, Proses :

Alih Bahasa Djoeban Wahidi. Jakarta : Erlangga.

Indonesia. 1982. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Pelayanan

Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.

_______ 1994. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.


(42)

Lasa HS. 1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : UGM Press.

Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi : Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

M. Yusup, Pawit. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Raven, Betram. 1983. Social Psychologi 12 nd ed. Singapore : Jhon Wiley & Sons. Sears, Davido. 1991. Psikologi Sosial : Alih Bahasa Michael Adryanto Ed. 5. Jakarta :

Erlangga.

Sevilla, Consuelo et, Al. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1985. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur : Makalah materi pelajaran dalam Pelatihan Tenaga Teknis Perpustakaan.

Medan : Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara

Soeatminah. 1991. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius

Soedibyo, Noerhayati. 2005. Pengelolaan Perpustakaan. Jilid 2. Bandung : Alumni Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat : Suatu Tinjauan Sosiologis.

Bandung : Alumni.

Soetarno, R. 1989. Psikologi Sosial. Yogakarta : Kanisius

Sugiyono L. 1998. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

________ . 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. Sulistyo- Basuki.. 1993. PengantariIlmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka utama

Sulistyo- Basuki.. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

___________ . 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

____________ . 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


(43)

Sumarji, P. 1988. Perpustakaan : Organisasi dan Tata Kerja. Yogyakarta : Kanisius. Supardi, A. 1979. Statistik. Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sinambang Jati Suyanto, Bagon dan Sutinah. 2005. Metode penelitian Sosial. Jakarta : kencana. Trimo, Soejono. 1992. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan : Editor Tjun Surjaman

[and] Dady Pakar,--Cet 4. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Ed.3, Cet 1.Yogyakarta. Andi.

Wahyudi, Kumorotomo . 1994. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University.

Yusup, Pawit M. 1993 Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.


(44)

Lampiran 1

KUISIONER PENELITIAN Dengan Hormat

Saya mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU. Atas perhatian saudara saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk pengisian :

1. Isilah nama dan fakultas Anda di tempat yang disediakan

2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut Anda paling tepat. Nama :

Fakultas :

Pertanyaan:

1. Untuk mengerjakan tugas kuliah diperlukan koleksi buku teks bidang hukum yang relevan dengan mata kuliah. Menurut Anda apakah koleksi yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan dan relevan?

a. Sangat relevan b. Relevan c. Kurang relevan d. Cukup relevan

2. Bagaimana menurut Anda tentang ketentuan persyaratan peminjaman buku maksimal 3 buku?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan 3. Saat ini, waktu layanan yang tersedia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum

USU adalah mulai pukul 08.00 s/d 15.30 Wib. Bagaimana menurut Anda waktu yang disediakan tersebut?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Kurang memuaskan d.Cukup memuaskan


(45)

4. Waktu layanan di atas, apakah menurut anda sudah dapat memenuhi kebutuhan anda untuk berunjung ke perpustakaan?

a. Sangat memenuhi b. Memenuhi c. Kurang memenuhi d. Cukup memenuhi 5. Sistem layanan yang digunakan Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU

adalah sistem layanan campuran (Closed Access/Opened Acscess), dimana pengguna boleh masuk ke ruang koleksi untuk memilih/mengambil koleksi yang sesuai. Bagaiman menurut Anda sistem tersebut?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

6. Untuk koleksi sekripsi, pengguna hanya diperbolehkan melihat judul pada tabel yang tersedia selanjutnya petugas yang melayani (Closed Access) . Menurut Anda apakah sudah sesuai?

a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai 7. Bagaimana menurut anda sikap dan perilaku petugas/pustakawan dalam memberikan pelayanan?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan 8. Bagimana menurut Anda ketrampilan dan kecepatan petugas/pustakawan dalam

memberikan pelayanan?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

9. Selama ini, untuk mengetahui letak buku dibantu dengan melihat OPAC (Online

Public Accsec Catalogue). Menurut nda apakah sudah efektif penelusuarn OPAC

melalui petugas?

a. Sangat efektif b. Efektif c. Kurang efektif d. Cukupefektif


(46)

10. Menurut Saudara sesuaikah penempatan buku di OPAC dengan di rak buku? a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai

11. Bagaimana menurut anda keadaaan Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU. Apakah sudah sesuai dengan standar perpustakaan Perguruan Tinggi? a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai

12.Bagaimana menurut Anda mengenai suasana kenyamanan yang tersedia pada Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU?

a. Sangat nyaman b. Nyaman c. Kurang nyaman d. Cukup nyaman


(47)

LAMPIRAN 2

Contoh tabel Krejcie

Populais (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

10 10 220 140 1.200 291

15 14 230 144 1.300 297

20 19 240 148 1.400 302

25 24 250 152 1.500 306

30 28 260 155 1.600 310

35 32 270 159 1.700 313

40 36 280 162 1.800 317

45 40 290 165 1.900 320

50 44 300 169 2.000 322

55 48 320 175 2.200 327

60 52 340 181 2.400 331

65 56 360 186 2.600 335

70 59 380 191 2.800 338

75 63 400 196 3.000 341

80 66 420 201 3.500 346

85 70 440 205 4.000 351

90 73 460 210 4.500 354

95 76 480 214 5.000 357

100 80 500 217 6.000 361

110 86 550 226 7.000 364

120 92 600 234 8.000 367

130 97 650 242 9.000 368

140 103 700 248 10.000 370 150 108 750 254 15.000 375 160 113 800 260 20.000 377 170 118 850 265 30.000 379 180 123 900 269 40.000 380 190 127 950 274 50.000 381 200 132 1.000 278 75.000 382 210 136 1.100 285 100.000 384 Keterangan :

N = Populasi S = Sampel


(48)

Lampiran 3

Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum /Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum USU

Perpustakaan Fakultas Hukum USU (FH USU) sudah ada semenjak berdirinya Fakultas Hukum USU pada tahun 1954, ketika itu USU masih merupakan sebuah Yayasan yang kemudian diserahkan kepada pemerintah serta diresmikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri ke-7 (tujuh) di Indonesia pada tanggal 20 Nopember 1957.

Pada tahun 1970, Perpustakaan USU didirikan yang kemudian perpustakaan ini menjadi Perpustakaan Sentral yang dimulai dengan penggabungan sejumlah perpustakaan fakultas-fakultas di lingkungan USU termasuk Perpustakaan FH USU dan kemudian pindah ke gedung baru (dari FH USU pindah ke Perpustakaan USU, Perpustakaan Pusat/Sentral) yang diresmikan pada tanggal 02 Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejak saat penggabungan Perpustakaan FH USU yang tadinya menempati sebuah gedung di lantai 2 (dua) yang sekarang sudah menjadi ruang perkuliahan (R. 6 Gedung A) bergabung menjadi Perpustakaan USU yang bersifat sentral tadi, yang biasa disebut Perpustakaan Pusat USU.

Pada tahun 2006 FH USU dipimpin oleh: 1. Prof. Dr. Runtung, SH. M. Hum. Selaku Dekan

2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH. sebagai Pembantu Dekan I FH USU

3. Syafruddin S. Hasibuan, SH. M.Hum, DFM sebagai Pembantu Dekan II FH USU 4. M. Husni, SH. M. Hum sebagai Pembantu Dekan III FH USU

Dirasa sangat perlu dan mendesak sifatnya agar berdiri sebuah “Perpustakaan” di kalangan kampus FH USU, maka dibentuk kembali salah satu Unit Penunjang yang disebut Lembaga Pusat Dokumentasi dan Informasi FH USU (PDIH FH USU) yang berfungsi sebagai perpustakaan pada Fakultas Hukum USU dan oleh Rektor USU merupakan Perpustakaan Cabang dinamakan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU dan sekaligus mengangkat 1 (satu) orang Kepala PDIH dan 2 (dua) orang


(49)

anggota, dan kemudian bertambah 2 (dua) orang lagi tenaga pustakawan, yang mana 1 (satu) orang diperbantukan ke Cabang sedangkan yang 1 (satu) lagi diangkat berdasarkan SK Dekan Nomor: 658/H5.2.1.2/SK/SDM/2008. Walaupun Perpustakaan FH USU sudah bergabung dengan Perpustakaan Pusat. Kemudian tahun 1995 Perpustakaan FH USU masih ada hanya terbatas pada koleksi buku-buku yang ditempatkan pada sebuah gedung (Ruang Rehat Dosen FH USU sekarang) kemudian tahun 1997 dipindahkan ke lantai 2, tetapi tidak berfungsi secara terbuka kepada penggunaan dan apabila sewaktu-waktu ada yang membutuhkan dapat dilihat layaknya sebuah “gudang”.

Pada tahun 2006 berkat bantuan/kerjasama dengan ”Tim Pustakawan” dari Perpustakaan USU (Pusat) maka semua koleksi referensi PDIH dikatalog, dibarcode, diberi nomor kelas dll sampai disusun ke rak dan siap dilayankan kepada pengguna.

PDIH FH USU/ Perpustakaan Universitas Cabang FH USU menempati sebuah gedung di lantai 2 (dua) dengan luas sekitar 278,35 meter bujur sangkar yang terletak di bagian belakang kampus. Gedung perpustakaan meskipun di belakang namun dikelilingi areal taman dan dibawahnya terdapat ruang rehat dosen FH USU, dan gedung Unit Pelayanan Komputer FH USU.

Gedung Perpustakaan dapat menampung sekitar 50 (lima puluh) orang pembaca dalam waktu yang bersamaan pada masa kuliah (Agustus s.d Desember dan Februari s.d Juni). Perpustakaan biasanya sangat ramai sehingga adakalanya dalam memperoleh layanan tertentu mahasiswa harus antrian terutama pada jam-jam sibuk.

Adapun PDIH memiliki koleksi referensi yang terdiri dari:

• 2554 Judul buku

• 25 judul jurnal ilmiah nasional

• 9 judul jurnal internasional

• 4 jurnal ilmiah internasional

• 16 judul bulletin/majalah ilmiah lokal

• 1751 judul skripsi, 208 judul tesis

• 6 judul disertasi

• dan ditambah 5 (lima) buah komputer lengkap dengan jaringan internet dimana Jurnal International sepert West Law dan Yurisprudensi dari tahun 1969 s.d 2006


(50)

Pelayanan PDIH menggunakan “Combined System”, sistem campuran (terbuka dan tertutup) maksudnya pengguna boleh mengambil sendiri buku-buku yang akan dibaca/dipinjam tetapi disisi lain boleh meminta bantuan petugas untuk melihat OPAC (Online Public Acces Catalogue).

Dalam melayani pengguna, PDIH mengalami perkembangan pesat, dengan manajemen yang diterapkan untuk memberdayakan sivitas akademika FH USU. PDIH benar-benar berorientasi pada kepentingan mahasiswa sebagai pelanggan utama FH USU. Prinsip kewirausahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dijadikan sebagai filosofi penyelenggaraan pelayanan, upaya tersebut menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan ditandai dengan banyaknya secara kuantitas penggunaan fasilitas Perpustakaan oleh mahasiswa.

Perpustakaan sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma Perguruan Tinggi memiliki peranan yang besar dalam mendukung misi dan tujuan FH USU, sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu berkompetisi dan beradaptasi dengan kemajuan IPTEK sesuai dengan perekonomian global dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja, dalam hal penelitian mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta sebagai pusat konsultasi dan rujukan bagi dunia industri.

Berkaitan dengan itu PDIH terus berupaya untuk menyeleraskan peranannya dalam mengikuti dinamika perkembangan FH USU dan USU pada umumnya.

B. Struktur Organisasi PDIH FH USU

Saat ini seluruh kegiatan Perpustakaan dilayani oleh 4 (empat) orang staf yang terdiri dari 2 (dua) orang dengan latar belakang Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan 2 (dua) orang berpendidikan umum dengan status kepegawaian, 2 (dua) orang adalah PNS dan 2 (dua) orang adalah tenaga honorer.

Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerja, Perpustakaan di pimpin oleh Kepala Perpustakaan.

Sehubungan dengan perubahan status USU dari PTN menjadi PT-BHMN (PP No. 56 Tahun 2003), sejak tanggal 11 Nopember 2003, berdasarkan SK Rektor USU No. 1177/J05/SK/KP/2005 pada tanggal 12 September 2005 tentang struktur organisasi


(51)

Perpustakaan USU maka struktur organisasi PDIH / Perpustakaan Cabang FH USU sebagai berikut:

Sumber : Fakultas Hukum USU

C. Visi, misi dan Tujuan Perpustakaan

Cita-cita PDIH dituangkan dalam visi sebagai berikut: “Menjadi suatu Perpustakaan pendidikan tinggi hukum terbaik dalam pelayanan (efisien, efektif, informatif dan edukatif bagi sivitas akademikanya), dalam rangka mendukung visi misi FH USU.

Untuk mencapai cita-cita tersebut di atas, maka Misi yang diemban oleh Perpustakaan adalah: “Menyediakan akses terhadap informasi dan layanan informasi secara tepat waktu, tepat guna dan efektif untuk mendukung fungsi Tridharma PT USU melalui pengadaan dan penyediaan bahan pustaka serta mampu membantu mahasiswa dan dosen, sehingga menjadi terampil dalam menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, tujuan PDIH ditetapkan sebagai berikut: 1. Mendukung fungsi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada

DEKAN

PD I PD II PD III

Kepala PDIH / Perpustakaan Cabang

FH USU


(52)

mengatalog, memproses dan menjadikan bahan pustaka tersedia dengan memperhatikan faktor relevansi, kemutakhiran, keseimbangan dan pemeliharaan koleksi;

2. Menyediakan fasilitas yang memudahkan penggunaan koleksi dan pelayanan; 3. Menyediakan suatu lingkungan fisik yang tepat untuk memungkinkan staf agar

dapat mencapai dan memelihara kinerja yang baik dan meningkatkan karir;

4. Mengupayakan agar pelayanan perpustakaan disediakan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan dibidang teknologi informasi;

5. Mengoptimalkan resource sharing dan jaringan tingkat local, regional, nasional dan internasional;

6. Merencanakan, mempromosikan dan mengimplementasikan dan mengevaluasi kegiatan perpustakaan dalam kerangka proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di lingkungan FH USU; dan 7. Mengupayakan manajemen dan struktur organisasi yang tepat untuk mencapai

tujuan dan sasaran perpustakaan.

D. Layanan PDIH

Hakikat dan Fungsi Layanan

Layanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan layanan informasi kepada pemakai, agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Layanan informasi dapat dilakukan melalui layanan sirkulasi, layanan rujukan, layanan pembaca, dan layanan silang layan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Layanan informasi yang cepat, tepat, dan akurat merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perpustakaan. Dengan layanan informasi yang sebaik-baiknya, dan yang selalu dapat memenuhi permintaan pengunjung. Dengan demikian, layanan perpustakaan akan dapat memenuhi fungsi perpustakaan sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar.


(1)

mengatalog, memproses dan menjadikan bahan pustaka tersedia dengan

memperhatikan faktor relevansi, kemutakhiran, keseimbangan dan pemeliharaan

koleksi;

2. Menyediakan fasilitas yang memudahkan penggunaan koleksi dan pelayanan;

3. Menyediakan suatu lingkungan fisik yang tepat untuk memungkinkan staf agar

dapat mencapai dan memelihara kinerja yang baik dan meningkatkan karir;

4. Mengupayakan agar pelayanan perpustakaan disediakan secara efektif dan efisien

dengan memanfaatkan perkembangan dibidang teknologi informasi;

5. Mengoptimalkan resource sharing dan jaringan tingkat local, regional, nasional

dan internasional;

6. Merencanakan, mempromosikan dan mengimplementasikan dan mengevaluasi

kegiatan perpustakaan dalam kerangka proses penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di lingkungan FH USU; dan

7. Mengupayakan manajemen dan struktur organisasi yang tepat untuk mencapai

tujuan dan sasaran perpustakaan.

D. Layanan PDIH

Hakikat dan Fungsi Layanan

Layanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan layanan informasi kepada

pemakai, agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Layanan

informasi dapat dilakukan melalui layanan sirkulasi, layanan rujukan, layanan pembaca,

dan layanan silang layan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Layanan informasi yang cepat, tepat, dan akurat merupakan tujuan yang ingin

dicapai oleh setiap perpustakaan. Dengan layanan informasi yang sebaik-baiknya, dan

yang selalu dapat memenuhi permintaan pengunjung. Dengan demikian, layanan

perpustakaan akan dapat memenuhi fungsi perpustakaan sebagai penunjang kegiatan

belajar-mengajar.


(2)

Sifat dan Sistem Layanan

PDIH menggunakan sistem layanan kombinasi antara layanan terbuka sekaligus

tertutup. Layanan perpustakaan pada dasarnya bersifat demokratis. Perpustakaan

melayani semua warga akademis tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama dan

kepercayaan, atau status lainnya. Semua warga kampus bebas berkunjung dan

memanfaakan jasa perpustakan.

Ada dua sistem layanan perpustakaan yang sering digunakan, yaitu

(1) layanan

terbuka

dan

(2) layanan tertutup

. Kedua sistem layanan ini akan diuraikan berikut:

1). Layanan Terbuka

Dalam sistem ini para mahasiswa dan dosen dapat secara bebas memilih dan

mencari sendiri bahan pustaka yang ada di rak buku. Pengunjung langsung menuju rak

buku atau majalah yang tersedia di perpustakaan. Hanya apabila pengunjung

mendapatkan kesulitan menemukan bahan pustaka yang dicari, maka mereka dapat

meminta bantuan petugas perpustakaan. Dalam sistem terbuka ini antara ruang baca dan

buku koleksi tidak ada pemisah sehingga pengunjung leluasa mengambil buku yang

diperlukan dan membaca di ruang itu. Ruang baca dan tempat koleksi berada dalam satu

ruangan.

2). Layanan Tertutup

Dalam pelayanan jenis ini, petugas perpustakaan yang melakukan penelusuran

informasi atau melayani bahan pustaka yang diperlukan pemakai jasa perpustakaan. Para

pengunjung memesan bahan pustaka yang diperlukan kepada petugas perpustakaan,

pustakawan mencari dirak, dan menyerahkan kepada yang bersangkutan. Dalam sistem

tertutup ini peminjam tidak boleh mengambil sendiri bahan pustaka yang hendak dibaca

atau dipinjam. Oleh sebab itu, pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas

nama pengarang atau judul buku yang dibutuhkan sebelum mengajukan permintaan

kepada petugas layanan perpustakaan. Agar judul atau pengarang yang dimaksud tepat

maka pengunjung dapat menggunakan katalog.

Jenis Layanan

Jenis layanan perpustakaan kampus adalah:

(1) layanan sirkulasi, (2) Layanan

referensi, (3) Layanan pembaca.

Berikut diuraikan jenis-jenis layanan tersebut:


(3)

Layanan Sirkulasi

Dalam layanan ini, kegiatan peminjaman bahan pustaka diberikan kepada anggota

perpustakaan yang memang sudah diizinkan meminjam, dalam hal ini PDIH meminta

KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) bagi mahasiswa.

1). Bahan pustaka yang dipinjam.

Pada hakikatnya PDIH hampir 98 %

mengoleksi buku-buku, jurnal, bulletin dan lain-lain bidang hukum.

Bahan

pustaka yang dapat dipinjamkan hanyalah bahan pustaka yang berupa buku

(fiksi dan non fiksi), dan bahan pustaka lain yang berdasarkan kebijaksanaan

dapat dipinjam. Buku referensi seperti kamus, ensiklopedi, peta, atlas, buku

pedoman, almanak, dan majalah tidak boleh dipinjam.

2). Lama Peminjaman.

PDIH meminjamkan 3 (tiga) judul buku dipinjam selama

1 (satu) minggu yang dapat diperpanjang waktu peminjamannya satu minggu.

Memperpanjang jangka waktu peminjaman dilakukan dengan melaporkan

terlebih dahulu kepada pustakawan/petugas layanan sirkulasi. Apabila dalam

waktu yang telah ditentukan belum kembali maka dikenakan sanksi denda

sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah) perhari persatu judul buku (kecuali hari

sabtu dan hari libur tidak dihitung).

3). Tata cara dan administrasi peminajaman.

Ada beberapa sistem yang

digunakan PDIH dalam pelaksanaan peminjaman suatu bahan pustaka.

Apabila buku sudah dilengkapi dengan “Kartu Buku” dan “Lembar Tanggal

Kembali” maka langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

Peminjam menyerahkan buku yang ingin dipinjam dan menunjukkan

kartu anggota, dalam hal ini PDIH cukup meminta KTM (Kartu Tanda

Mahasiswa) FH USU.

Petugas mencantumkan tanggal kembali di lembar tanggal kembali

yang ditempel pada halaman belakang (halaman terakhir buku).

4). Langkah-langkah pengembalian bahan pustaka.

Buku yang dipinjam diserahkan kembali kepada petugas.

Petugas memeriksa keadaan buku yang dikembalikan apakah ada

kerusakan, halaman yang kotor, atau ada lembaran buku yang sobek

atau hilang.


(4)

Petugas memeriksa tanggal seharusnya kembali pada balik buku

(untuk melihat perlu dikenakan sanksi denda atau tidak) kemudian

mencoret di buku peminjaman (jadi secara manual).

Layanan Referensi

Layanan referensi merupakan satu sisi dari layanan perpustakaan. Aktivitas ini

tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan kesatuan dari layanan perpustakaan secara

keseluruhan. PDIH yang memiliki koleksi yang relatif kecil, layanan referensi ini

dilaksanakan oleh layanan sirkulasi atau peminjaman. Hal ini terutama karena

terbatasnya tenaga profesional dan ruang perpustakaan atau tidak ada ruang khusus guna

penyelenggaraan layanan referensi. Layanan referensi saat ini juga telah dilaksanakan

oleh PDIH pada umumnya, walaupun jumlah dan kualitas bahan pustaka yang masih

terbatas, serta tenaga ahli maupun sarana dan prasarana yang masih kurang memadai.

Layanan referensi dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam sebagai berikut:

1). Layanan langsung.

Layanan langsung ini dilakukan antara lain dengan cara

berikut.

Menjawab pertanyaan sederhana secara langsung.

Menjawab pertanyaan dengan jawaban menggunakan bahan

referensi.

Melayani permintaan data atau informasi dengan menggunakan

bahan-bahan referensi. Layanan langsung ini dapat diberikan kepada mereka

yang menanyakan langsung ke perpustakaan.

2). Layanan tidak langsung.

Layanan informasi yang dapat diakses melalui

internet. Layanan ini telah dilakukan oleh PDIH dengan menggunakan sistem

komputer.

Layanan Pembaca

Layanan ini dilakukan oleh PDIH dalam rangka membimbing pengunjung tentang

bagaimana cara melakukan penelusuran informasi dengan menggunakan bahan referens,

karena tidak semua pemakai jasa perpustakaan trampil menggunakan bahan referens.


(5)

Bimbingan terhadap pembaca yang dimaksud, antara lain seperti yang diuraikan berikut

ini:

Membatasi (melokalisasi) masalah atau informasi yang diinginkan .

Cara menelusuri informasi. Misalnya cara menggunakan bahan-bahan

referensi seperti: kamus, ensiklopedia, almanak, buku tahunan,buku statistik,

atlas, buku telepon, buku petunjuk, buku pedoman, dsb.

Layanan pembaca juga ditujukan bagi pengunjung yang tidak bermaksud

meminjam buku dan hanya ingin membaca. Bagi mereka ini disediakan bahan pustaka

yang bersifat rekreatif dan ruang baca yang nyaman dan kondusif bagi pengunjung untuk

membaca.

Petugas Layanan

Petugas perpustakaan bagian layanan diharapkan mampu memberikan layanan

yang dapat menarik para pengunjung. Dengan kata lain, petugas layanan mempunyai

peranan penting dalam penyelenggaraan layanan di perpustakaan dan merupakan faktor

yang paling menentukan keberhasilan layanan. Oleh karena itu, petugas layanan dituntut

agar selalu menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasannya melalui berbagai

cara seperti mengikuti diklat, mengikuti seminar, lokakarya, membaca dan sebagainya.

Agar para pengunjung termotivasi atau suka mengunjungi perpustakaan, maka

petugas layanan

harus memenuhi persyaratan berikut.

Ramah dan menarik.

Aktif dan selalu membantu memenuhi kebutuhan pengunjung.

Selalu menambah pengetahuan.

Kreatif dan dinamis.

Dapat mengantisipasi kebutuhan dan keinginan pengunjung akan informasi

dan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhannya

Terampil melakukan berbagai metode layanan, seperti cara mengoperasikan

komputer, dan lainnya.

Dapat bekerja sama dengan sesama petugas layanan.

Dapat melakukan kerja sama antar perpustakaan yang ada di USU, khususnya

di antara petugas bagian layanan


(6)

Dalam rangka

meningkatkan layanan

perpustakaan perguruan tinggi, perlu dilakukan

hal-hal sebagai berikut.

Mengadakan kerja sama petugas layanan dari suatu perpustakaan dengan

perpustakaan lainnya.

Memasyarakatkan perpustakaan lewat media masa, baik berupa surat kabar,

TV, majalah, dan radio untuk menarik minat warga kampus untuk

mengunjungi perpustakaan.

Mengupayakan hal-hal yang dapat menarik minat pengunjung. Misalnya

menyelenggarakan pameran, mengadakan bedah buku, mengadakan ceramah,

mempromosikan pentingnya membaca, mengadakan berbagai perlombaan,

dan sebagainya.

E.

Bebas Pustaka

PDIH mengeluarkan Surat Bebas Pustaka, dalam hal :

1). Mahasiswa yang akan sidang meja hijau (ujian skripsi) harus memiliki surat

keterangan bebas pustaka dengan persyaratan :

a. Tidak memiliki pinjaman buku dan tanggungan lainnya.

b. Menyumbang uang Rp.10.000 untuk pengembangan perpustakaan

2). Mahasiswa yang hendak cuti sebenarnya juga harus memilki surat keterangan

bebas pustaka.

F. Jam Buka Perpustakaan

Jam buka perpustakaan selama masa kuliah dan hari kerja adalah sebagai berikut :

Senin s/d Jumat

: Pukul 08.00-16.00

Sabtu

: Pukul 08.00-13.00