harga pokok standar variable costing

SISTEM HARGA POKOK STANDAR
METODE GANDA (PARTIAL PLAN)
Nama Kelompok :
1. Risa Choirunnisa (7211413096)
2. Putri Nur Rahmawati
(7211413097)
3. Rozi Nurchaqiqi (7211413098)
4. Noor Chasanah
(7211413099)
5. Charina Martha (7211413100)

Karakteristik

 Rekening

Barang dalam Proses didebit dengan biaya
sesungguhnya dan dikredit dengan biaya standar.
 Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar
dihitung pada akhir periode akuntansi, setelah harga
pokok persediaan produk dalam proses ditentukan
dan harga pokok produk yang ditransfer ke gudang

dicatat dalam Rekening Barang dalam Proses.
 Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar
merupakan jumlah total perbedaan antara biaya
standar dengan biaya sesungguhnya.

Contoh
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut
standar disajikan sebagai berikut:
Biaya bahan baku

4 kg @ Rp 2.000

Rp 8.000

Biaya tenaga kerja 5 jam@ Rp 1.000

Rp 5.000

Biaya overhead pabrik:


Total

Variabel 10 jam @ Rp 1000

Rp 10.000

Tetap*) 20 jam @ Rp 800

Rp 16.000

Rp 39.000

* Kapasitas produksi per bulan direncanakan 3600 jam tenaga kerja
langsung

Contoh
Lanjutan...
Transaksi yang terjadi dalam bulan Maret 2014 adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 1.500 kg @ Rp 2.400

2.Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan
Maret 2014 adalah 500 satuan dengan biaya produksi
sesungguhnya sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku 1.500 kg @ Rp 2.400 = Rp 3.600.000
b. Biaya tenaga kerja 3.000 jam @ Rp
c. Biaya overhead pabrik

800 = Rp 2.400.000

= Rp 6.000.000

Atas dasar data dalam contoh tersebut di atas berikut ini disajikan
analisis selisih biaya produksi langsung dan biaya overhead pabrik.

Keterangan..
Harga Standar (Hst) =Rp 2.000
Harga Sesungguhnya (HS)=Rp 2.400
Kuantitas Standar (KSt) = 2.000
(500x4kg)
Kuantitas Sesungguhnya(KS) = 1500

Jam Kerja Standar (JKSt) = 2.500
(500x5jam)
Jam Kerja Sesungguhnya(JKS)=3.000
Tarif Upah Standar (TUSt) = 1.000
Tarif Upah Sesungguhnya (TUS) = 800

Biaya Bahan
Baku
1.

Model Satu Selisih
Selisih biaya bahan baku
( HSt x KSt) – ( HS x KS)
(Rp 2.000 x (500 x 4kg)) – (Rp 2.400 x 1.500) = Rp 400.000 L

2.

Model Dua Selisih
Selisih harga biaya bahan baku
(HSt - HS) x KS

(Rp 2.000 - Rp 2.400) x 1.500) = Rp 600.000 R
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(KSt – KS) x HSt
(2.000-1.500) x Rp 2.000 = Rp 1.000.000 L
Total selisih biaya bahan baku

Rp

400.000 L

Biaya Bahan
Baku
3.

Metode Tiga Selisih
Selisih harga biaya bahan baku
(HSt – HS) x KS
(Rp 2.000 – Rp 2.400) x 1.500

= Rp


600.000 R

Selisih kuantitatif biaya bahan baku
(KSt – KS) x HSt
(2.000 – 1.500) x Rp 2.000
= Rp 1.000.000 L
Selisih kuantitas/harga biaya bahan baku
Total selisih biaya bahan baku

Rp

=
400.000 L

0

BUKU BESAR BAHAN
BAKU


BUKU BESAR BAHAN
BAKU

BUKU BESAR BAHAN
BAKU

Biaya Tenaga
Kerja

1.

Model Satu Selisih
Selisih biaya tenaga kerja
(TUSt x JKSt) – (TUS x JKS)
(Rp 1000 x (5 x 500))- (Rp 800 x 3000) = Rp 100.000 L

Buku Besar BTK

Biaya Tenaga
Kerja


2.

Model Dua Selisih
Selisih tariff upah
(TUSt – TUS) x JKS
(Rp 1000 – Rp 800) x 3000
Selisih efiensi upah
(JKSt – JKS) x TUSt
((5 x 500) – 3000) x Rp 1000

= Rp 600.000 L

= Rp 500.000 R

Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 100.000 L

Buku Besar BTK

Biaya Tenaga

Kerja
3.

Model Tiga Selisih
Selisih Tarif Upah
(TUSt – TUS) x JKSt
(Rp 1000 – Rp 800) x 2.500 = Rp 500.000 L
Selisih Efiensi Upah
(JKSt – JKS) x TUS
(2500 – 3000) x Rp 800 = Rp 400.000 R
Selisih Tarif / Efisiensi Upah =
Total Selisih BTKL

0

Rp 100.000 L

Biaya Overhead Pabrik

1.


Model satu selisih
Selisih total biaya overhead pabrik :
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Rp 6.000.000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan:
500 x5 jam x Rp 1.800(Rp 1000 + Rp 800) Rp 4.500.000
Selisih total biaya overhead pabrik
Rp 1.500.000 R

Biaya Overhead Pabrik

2. Model dua selisih
a. Selisih Terkendali
BOP Sesungguhnya
Rp 6.000.000
BOP tetap pada kapasitas normal
3600 x Rp 800
Rp 2.880.000
BOP Variabe sesungguhnya Rp 3.120.000

BOP Variabe pada jam standart
2.500(JKSt) x
Rp 1.000 Rp 2.500.000
Selisih Terkendali
Rp 620.000 R

Lanjutan...

b. Selisih volume
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 3.600 jam
Jam tenaga kerja standar
2.500 jam
Selisih volume
1.100 jam
Tarif BOP tetap
Rp 800 /jam x
Selisih volume
Rp 880.000 R

Buku Besar BOP

Biaya Overhead Pabrik
3. Model Tiga Selisih
a. Selisih pengeluaran
BOP Sesungguhnya
Rp 6.000.000
BOP tetap pada kapasitas normal
3.600 x Rp 800
Rp 2.880.000
BOP Variabel sesungguhnya
Rp 3.120.000
BOP Variabel yg dianggarkan,
pada jam kerja sesungguhnya dicapai :
3.000x Rp 1.000
Rp 3.000.000
Selisih pengeluaran
Rp 120.000 R

Lanjutan...
b. Selisih kapasitas

Kapasitas Normal
3.600 jam
Kapasitass sesungguhnya
3.000 jam
Kapasitas yang tidak terpakai
600 jam
Tarif BOP tetap
Rp 800/jam x
Selisih kapasitas
Rp 480.000 R
c. Selisih Efisiensi
Jam standar
2.500 jam
Jam sesungguhnya
3.000 jam
Selisih Efisiensi
500 jam
Tarif BOP
Rp 1.800 x
Selisih Efisiensi
Rp 900.000 R

Buku Besar BOP

Biaya Overhead Pabrik
4.

Model Empat Selisih
Selisih pengeluaran
Rp 120.000 R
Selisih kapasitas
Rp 480.000 R
Selisih Efisiensi yang dipecah menjadi :
Selisih efisiensi variabel 500 jam x Rp 1.000 Rp 500.000 R
Selisih efisiensi tetap 500 jam x Rp 800
Rp 400.000 R
Total selisih Biaya Overhead Pabrik
Rp1.500.000 R

Buku Besar BOP

Jurnal
1. Pencatatan Bahan Baku
Pada saat pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp 3.600.000
Utang dagang Rp 3.600.000
Pada saat pemakaian bahan baku
Barang dalam proses-BBB
Rp 3.000.000
Persediaan bahan baku
Rp 3.000.000
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Pada saat pembebanan biaya tenaga kerja
Gaji dan upah Rp 2.400.000
Utang gaji Rp 2.400.000
Pada saat pemakaian tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja Rp 2.400.000 Gaji dan upah Rp
2.400.000

Jurnal
3. Pencatatan BOP Sesungguhnya
Metode 1 :
Pemakaian BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya Rp 6.000.000 Berbagai rekening dikredit
Pencatatan pada akhir periode
BDP –biaya overhead pabrik Rp 6.000.000
BOP sesungguhnya Rp 6.000.000

Rp 6.000.000

Metode 2 :
Pemakaian BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya Rp 6.000.000 Berbagai rekening dikredit Rp 6.000.000
Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk atas dasar tariff standar
BOP sesungguhnya Rp 5.400.000
BOP yang dibebankan Rp 5.400.000
Penutupan rekening BOP dibebankan pada akhir periode
BOP yang dibebankan Rp 5.400.000
BOP sesungguhnya Rp 5.400.000

Jurnal
4. Pencatatan harga pokok produk jadi
Persediaan produk jadi Rp 24.000.000
BDP-BBB (Rp8.000x500) Rp 4.000.000
BDP-BTK (Rp 5.000x500) Rp 2.500.000
BDP-BOP (Rp 26.000x500) Rp 13.000.000
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
Persediaan produk dalam proses xxx
BDP-Biaya bahan baku xxx
BDP-Biaya tenaga kerja xxx
BDP-Biaya overhead pabrik xxx
6. Pencatatan harga pokok produk yang dijual
HPP=Kuantitas produk yang dijual x biaya standar per satuan
Harga pokok produksi
xxx
Persediaan produk jadi xxx

Jurnal
7.

Pencatatan selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar

a. Selisih biaya bahan baku
Selisih harga bahan baku Rp 600.000
Barang dalam proses-BBB Rp 400.000
Selisih Kuantitas Rp 1.000.000
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
Model dua selisih
Selisih Efisiensi Upah Rp 500.000
BDP – BTKL Rp 100.000
Selisih Tarif Upah Rp 600.000
Model tiga selisih
Selisih efisiensi upah Rp 400.000
Barang dalam proses-BTKL
Rp 100.000
Selisih tariff upah Rp 500.000
c. Selisih biaya overhead pabrik
Model tiga selisih
Selisih Pengeluaran Rp 120.000
Selisih Kapasitas Rp 480.000
Selisih Efisiensi Rp 900.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 1.500.000

TERIMA KASIH
TERIMA KASIH