Audit terhadap Siklus Produksi (1)

AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI: PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO SEDIAAN
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk
dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau dikonsumsi dalam pengolahan
produk yang akan dikonsumi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Dalam
perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan
penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku
cadang, dan bahan habis pakai pabrik (factory supplies)
Sediaan umumnya mendapatkan perhatian yang lebih besar dari auditor di
dalam auditnya karena berbagai alas an berikut ini:
1. Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya
cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya
kesalahan-kesalahan besar.
2. Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi cost
barang yang dijual sehingga berpengaluh pula terhadap laba tahun yang
bersangkut.
3. Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih
kompleks dan sulit dibandingkan dengan verifikasi sebagian besar unsure
laporan keuangan yang lain.
4. Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan
pengawasan dan penghitungan fisiknya

5. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor
dalam melaksanakan auditnya.
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN
SEDIAAN DALAM NERACA
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai
dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode
yang digunakan dalam menentukan cost sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada costnya, nilai pasarnya pada neraca
harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan
diturunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya dicantumkan
dalam tanda kurung.
3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan
rugi laba tahun yang di audit harus dijelaskan dalam laporan
keuangan dan auditor harus menyatakan pengecualian mengenai
consistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum laporan
audit.
4. Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuanga jika
sediaan digandakan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur

harus dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini:
sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan
bahan baku.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan,
jika jumlahnya material atau bersift luar biasa.
7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunya harga sediaan
setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan
sebagian laba yang ditahan.

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SEDIAAN
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan
yang di catat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang
disajikan dineraca.
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan
dineraca.
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.

6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

PROGRAM PENGUJIAN SEBSTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN
Prosedur Awal
Sebelum membuktikan apakah saldo sediaan yang dicantumkan oleh klien
di neracanya sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca,
auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang dicantumkan
dineraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Rekonsiliasi ini sangat
perlu dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi sediaan
yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat
dipercaya. Oleh karena itu, auditor melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca dengan catatan akuntansi yang
bersangkutan:
1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang
bersangkutan di dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
3. Usut saldo awal akun sediaan kertas kerja tahun yang lalu.

4. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang
bersangkutan.

5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan
di buku besar.

Prosedur Analitik
Prosedur ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai
kewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Dalam prosedur ini, auditor
menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan, dan jika terdapat
fluktuasi ratio tertentu dari ratio tahun sebelumnya, auditor berkewajiban
mendapatkan penjelasan penyebab terjadinya fluktuasi ratio tersebut. Ratio
berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap
sediaan:
Ratio
1. Tingkat perputaran sediaan
Sediaan Produk Jadi
Sediaan Produk Dalam Proses
Sediaan bahan baku
Sediaan barang dagang
2. Ratio sediaan dengan aktiva
lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil

penjualan

Formula
Kos produk yang dijual ÷ Rerata saldo
sediaan produk jadi
Kos Produksi ÷ rerata saldo sediaan
produk dalam proses
Biaya bahan baku ÷ Rerata saldo
sediaan bahan baku
Kos produk yang dijual ÷ rerata saldo
sediaan barang dagang
Sediaan ÷ Aktiva lancar
Laba bruto ÷ hasil penjualan bersih

PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI RINCI
1. Periksa sample transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen
yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: bukti kas keluar,
faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
3. Periksa penkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung: faktur

penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,
memo debit untuk retur pembelian
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
5. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian delam minggu
terakhir tahun yang diaudit dengan minggu pertama setelah tanggal neraca.

Sumber: auditing buku 2 edisi 6 mulyadi bab 20:Audit Terhadap Siklus
Produksi: Pengujian Substantif terhadap saldo sediaan.