Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (2)

RMK AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
PERTEMUAN 10
DANAR SUTOPO SIDIG
NOMOR ABSEN 14

KELAS A STAR
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Halaman 1 of 5
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
A. Pendahuluan
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan
fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi pemerintahan daerah. SAPD memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi
dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku
besar, penyusunan neraca saldo serta penyajian laporan keuangan.
Di samping itu, Sebagai sebuah pedoman, SAPD menjelaskan siapa melakukan apa sekaligus
menegaskan transaksi apa dicatat bagaimana. Oleh karena itu, langkah-langkah yang harus
diperhatikan dalam penyusunan SAPD antara lain: mengidentifikasi prosedur, menentukan

pihak-pihak terkait, menentukan dokumen terkait, menentukan jurnal standar, dan
menuangkannya dalam langkah teknis.
SAPD terdiri atas sistem akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan sistem
akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sistem akuntansi PPKD meliputi teknik
pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA,
belanja, transfer, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi,
penyusunan laporan keuangan PPKD serta penyusunan laporan keuangan konsolidasian
pemerintah daerah. Sedangkan Sistem akuntansi SKPD meliputi teknik pencatatan,
pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, aset,
kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporan keuangan SKPD.
B. Sistem Akuntansi PPKD
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan
Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD
dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. Tabel berikut ini mengikhtisarkan
transaksi-transaksi pada sistem akuntansi PPKD, pihak-pihak yang terkait, dan saat kapan
pencatatan harus dilakukan.
1. Sistem Akuntansi Pendapatan
Pihak Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi pendapatan pada PPKD antara lain:
a. Bendahara PPKD
Bendahara PPKD mencatat dan membukukan semua penerimaan pendapatan

kedalam buku kas penerimaan, membuat Rekap Penerimaan Harian yang bersumber
dari Pendapatan, dan melakukan penyetoran uang yang diterima ke kas daerah
setiap hari.
b. Fungsi Akuntansi PPKD
Fungsi Akuntansi PPKD mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan
Pendapatan LRA berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan valid ke Buku
Jurnal LRA dan Buku Jurnal LO dan Neraca, melakukan posting jurnal jurnal
transaksi/kejadian pendapatan LO dan pendapatan LRA kedalam Buku Besar masing
masing rekening (rincian objek), dan menyusun Laporan Keuangan, yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan SAL (LP.SAL), Laporan
Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan keuangan.
c. PPKD selaku BUD.

Halaman 2 of 5
PPKD selaku BUD menandatangani/mengesahkan dokumen surat ketetapan
pajak/retribusi daerah dan menandatangani laporan keuangan yang telah disusun
oleh Fungsi Akuntansi SKPD.
2. Sistem Akuntansi Beban dan Belanja
Pihak pihak yang terkait dalam sistem akuntansi beban dan belanja antara lain:

a. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
PPK-PPKD mencatat transaksi/kejadian beban dan belanja berdasarkan bukti-bukti
transaksi yang sah dan valid ke Buku Jurnal LRA dan Buku Jurnal LO dan Neraca,
melakukan posting jurnal-jurnal transaksi/kejadian pendapatan LO dan pendapatan
LRA kedalam Buku Besar masing-masing rekening (rincian objek), dan menyusun
Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan
Operasional (LO), Laporan Perubahan SAL, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, Neraca dan Catatan atas Laporan keuangan.
b. Bendahara Pengeluaran PPKD
Bendahara Pengeluaran PPKD mencatat dan membukukan semua pengeluaran
beban dan belanja kedalam buku kas umum PPKD dan membuat SPJ atas beban dan
belanja.
3. Sistem Akuntansi Transfer
Pihak Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi transfer masuk dan transfer keluar
antara lain Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD dan Bendahara Pengeluaran PPKD.
4. Sistem Akuntansi Pembiayaan
Pihak-pihak yang terkait dengan sistem akuntansi pembiayaan antara lain Fungsi
Akuntansi PPKD, BUD, dan PPKD.
5. Akuntansi Kas dan Setara Kas
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada PPKD antara

lain Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPKPPKD), Bendahara Penerimaan PPKD,
Bendahara Pengeluaran PPKD dan PPKD.
6. Sistem Akuntansi Piutang
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi piutang antara lain Pejabat
Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD) dan Bendahara Penerimaan PPKD.
7. Sistem Akuntansi Investasi
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi investasi antara lain Pejabat
Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD) dan PPKD.
8. Akuntansi Dana Cadangan
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi dana cadangan antara lain :
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
PPK-PPKD memiliki tugas mencatat transaksi/kejadian dana cadangan berdasarkan
buktibukti transaksi yang sah ke Buku Jurnal Umum, memposting jurnal-jurnal
transaksi/kejadian Dana Cadangan ke dalam Buku Besar masing-masing rekening
(rincian objek), dan membuat laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan SAL (LPSAL),
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK)

Halaman 3 of 5

b. PPKD
Dalam sistem akuntansi dana cadangan, PPKD memiliki tugas menandatangani
laporan
keuangan
PPKD
sebelum
diserahkan
dalam
proses
penggabungan/konsolidasi yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD dan
menandatangani surat pernyataan tanggung jawab PPKD
C. Sistem Akuntansi SKPD
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah
pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Tabel berikut ini
mengikhtisarkan transaksi-transaksi pada sistem akuntansi SKPD, pihak-pihak yang terkait,
dan saat kapan pencatatan harus dilakukan.
1. Sistem Akuntansi Pendapatan
Pihak Pihak yang terkait dalam sistem akuntansi pendapatan pada SKPD antara lain:
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)
PPK-SKPD mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan Pendapatan LRA

berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan valid ke Buku Jurnal LRA dan Buku
Jurnal LO dan Neraca, melakukan posting jurnal jurnal transaksi/ kejadian
pendapatan LO dan pendapatan LRA kedalam Buku Besar masing masing rekening
(rincian objek), serta menyusun Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Neraca dan Catatan atas
Laporan keuangan.
b. Bendahara Penerimaan SKPD
Bendahara Penerimaan SKPD mencatat dan membukukan semua penerimaan
pendapatan kedalam buku kas penerimaan, membuat Rekap Penerimaan Harian
yang bersumber dari Pendapatan, dan melakukan penyetoran uang yang diterima ke
kas daerah setiap hari.
c. PA/KPA.
PA/KPA menandatangani/mengesahkan dokumen surat ketetapan pajak/retribusi
daerah dan menandatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi
Akuntansi SKPD.
2. Sistem Akuntansi Beban dan Belanja
Pihak pihak yang terkait dalam sistem akuntansi beban dan belanja antara lain:
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)
PPK-SKPD melaksanakan fungsi akuntansi SKPD untuk mencatat transaksi/kejadian
beban dan belanja berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan valid ke Buku

Jurnal LRA dan Buku Jurnal LO dan Neraca, melakukan posting jurnal-jurnal
transaksi/kejadian beban dan belanja kedalam Buku Besar masing masing rekening
(rincian objek), dan menyusun Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Neraca, Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE) , dan Catatan atas Laporan keuangan.
b. Bendahara Pengeluaran SKPD
Bendahara Pengeluaran SKPD mencatat dan membukukan semua pengeluaran
beban dan belanja kedalam buku kas umum SKPD dan membuat SPJ atas beban dan
belanja.

Halaman 4 of 5
3. Akuntansi Kas dan Setara Kas
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi kas dan setara kas pada SKPD antara
lain Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPKSKPD), Bendahara Penerimaan SKPD,
Bendahara Pengeluaran SKPD dan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA).
4. Sistem Akuntansi Piutang
Pihak pihak yang terkait dalam sistem akuntansi piutang antara lain Pejabat
Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) dan Bendahara Penerimaan SKPD.
5. Sistem Akuntansi Persediaan

Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan antara lain adalah
Bendahara Barang atau Pengurus Barang, Bendahara Pengeluaran, Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan, dan Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.
6. Sistem Akuntansi Aset Tetap
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi aset tetap antara lain:
a. Bendahara Barang atau Pengurus Barang
Bendahara barang/pengurus barang bertugas untuk menyiapkan dan
menyampaikan dokumendokumen atas pengelolaan aset tetap.
b. Bendahara Pengeluaran
Bendahara pengeluaran bertugas untuk menyiapkan dan menyampaikan dokumendokumen atas transaksi tunai yang berkaitan dengan aset tetap.
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pejabat pelaksana teknis kegiatan bertugas untuk menyiapkan dokumen atas beban
pengeluaran pelaksanaan pengadaan aset tetap.
d. Pejabat Penatausahaan Keuangan.
Pejabat penatausahaan keuangan SKPD bertugas untuk melakukan proses akuntansi
aset tetap yang dimulai dari jurnal hingga penyajian laporan keuangan SKPD.
7. Sistem Akuntansi Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Aset Tidak Berwujud
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi penyusutan dan amortisasi aset
tetap/aset tidak berwujud antara lain
a. Bendahara Barang atau Pengurus Barang SKPD

Bendahara barang/pengurus barang bertugas untuk menyiapkan dan
menyampaikan dokumen-dokumen atas penyusutan dan amortisasi aset tetap/aset
tidak berwujud.
b. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
Pejabat penatausahaan keuangan SKPD bertugas untuk melakukan proses akuntansi
penyusutan yang dimulai dari jurnal hingga penyajiannya laporan keuangan SKPD.
8. Akuntansi Dana Cadangan
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi dana cadangan antara lain :
a. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
PPK-PPKD memiliki tugas mencatat transaksi/kejadian dana cadangan berdasarkan
buktibukti transaksi yang sah ke Buku Jurnal Umum, memposting jurnal-jurnal
transaksi/kejadian Dana Cadangan ke dalam Buku Besar masing-masing rekening
(rincian objek), dan membuat laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan SAL (LPSAL),

Halaman 5 of 5
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca dan Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK)
b. PPKD
Dalam sistem akuntansi dana cadangan, PPKD memiliki tugas menandatangani

laporan
keuangan
PPKD
sebelum
diserahkan
dalam
proses
penggabungan/konsolidasi yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD dan
menandatangani surat pernyataan tanggung jawab PPKD.