T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Jejaring Aktor dalam Praktik Kawin Kontrak: Studi Kasus Kawin Kontrak di Cisarua Kabupaten Bogor T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman.
Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab
secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh
pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya
kebenarannya (Narbuko, 2007:3).

3.1

Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian di atas.

Mengacu pada Nasir (1988) dan Yin (2005) maka metoda atau strategi penelitian
yang cocok adalah studi kasus. Natsir (1988) mengatakan studi kasus merupakan
penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas yang pada akhirnya mampu
memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat serta
karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu. Sifat-sifat ini
akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Yin (2005) menambahkan bahwa
secara praktis studi kasus sebagai “suatu inkuiri empiris yang menyelidiki

fenomena didalam konteks kehidupan nyata bilamana batas antara fenomena dan
konteks tidak tampak. Oleh karena itu untuk menjelaskan fenomena itu perlu
memanfaatkan multisumber bukti atau data”. Lebih lanjut Yin (2005)
menambahkan ada tiga kondisi yang perlu diperhatikan dalam menggunakan studi
kasus, yaitu: (1) pertanyaan yang diajukan (How/why), (2) luasnya kontrol yang
dimiliki peneliti atas perilaku yang akan diteliti, dan (3) fokusnya terhadap
peristiwa kontemporer (masa kini) sebagai kebalikan dari peristiwa historis atau
konteks kehidupan nyata.

18

Kemudian jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dan eksplanatif. Hal ini di maksut untuk menggambarkan
secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau
untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam
masyarakat atau organisasi tertentu. (Koentjaraningrat 1997:29). Jenis penelitian
deskriptif (descriptive research) Bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang
saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upanya mendeskripsikan, mencatat, analisis
dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.
Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai keadaan saat ini (Mardalis 1995).

Dalam

jenis

penelitian eksplanatori tidak

cukup

dengan hanya

menggambarkan apa adanya data, tapi juga menjelaskannya dan melihat
korelasinya dengan variabel-variabel lain. Penelitian ini mendeskripsikan tentang.
Peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan.

3.2

Unit Analisis dan Unit Amatan
Salah satu tahapan penting dalam proses penelitian yakni mengumpulkan

data atau informasi yang dibutuhkan. Sebelum pengumpulan data dilakukan maka

terlebih dahulu perlu ditetapkan unit analisis dan unit pengamatan. Satuan
Analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk
dianalisis dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian, antara lain
individu, kelompok, organisasi, dan artifact sosial. Sedangkan satuan pengamatan
(unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data
dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu
yang dapat dijadikan sumber itu dapat orang, tempat atau organisasi (Ihalauw
2008:158,162).
Berdasarkan pada pemahaman di atas, satuan analisis dalam penelitian ini
yaitu peran jejaring aktor dalam praktik kawin kontrak di Cisarua. Sedangkan unit
amatan penelitian ini adalah aktor, pelaku, dan para pihak yang terkait dengan
kawin kontrak.

19

3.3

Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencangkup data primer dan


data sekunder. Data primer yakni data yang diperoleh langsung dari sumber
melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder dari
berbagai sumber yang bisa dipertanggung jawabkan, misalnya; Pusat Data
Statistik, Perpustakaan di Universitas, Pusat Penelitian, dan Pemerintah yang
terkait.

3.4

Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih
jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan
spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa pengumpulan
data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan
gabungan/triangulasi.

Pada

penelitian


ini

peneliti

menggunakan

teknik

pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi, observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang
dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau
obyek lain yang diselidiki.
2. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (In
depth interview). Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara
mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks,
yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi,
Sulistyo-Basuki (2006:173). Wawancara mendalam dilakukan kepada

informan atau responden kunci (key informan/responden) sebagai sumber
data primer.
3. Dokumentasi Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini
berupa foto, gambar, serta data-data mengenai praktik kawin kontrak di

20

Cisarua, kabupaten Bogor. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara
akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.

3.5

Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana

dikutip Moleong (2007:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceriterakan kepada orang lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada,
menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya
kepada orang lain. McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999) seperti
yang dikutip Moleong (2007:248) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai
berikut:
a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan
gagasan yang ada dalam data,
b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tematema yang berasal dari data.
c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.
d. Koding yang telah dilakukan.

3.6

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor pemerintahan kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Dengan alasan sebagai berikut:
3.6.1 Faktor Keterjangkauan: kantor imigrasi Bogor terletak di kota
Bogor, dimana segala kepungurusan mengenai kedatangan turis
asing ke kota Bogor diurus didalamnya. Lokasi-lokasi ini dapat

dijangkau dengan mudah oleh peneliti.

21

3.6.2 Faktor Waktu: Lokasi penelitian dapat terjangkau dengan mudah
tanpa memerlukan waktu yang lama, sehingga membantu peneliti
untuk memanfaatkan waktu secara efektif.
3.6.3 Faktor Tenaga: Lokasi penelitian yang terjangkau dengan mudah,
tidak membutuhkan tenaga yang berlebihan untuk melakukan
penelitian.
3.6.4 Faktor Biaya: Lokasi penelitian yang terjangkau dengan mudah,
tidak membutuhkan biaya yang besar, sehingga membantu peneliti
untuk melakukan penelitian yang efisien.

3.7

Schedule Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian akan dilakukan dalam waktu bulan terhitung

dari bulan Januari 2017 sampai Maret 2017.


NO

USULAN
KEGIATAN

Tabel 3.1
Schedule Penelitian.
JANUARI
FEBRUARI
MINGGU KE
1 2 3 4 1 2 3 4

MARET
1

2

3


4

1
2
3
4

Persiapan Penelitian
Perencanaan
Pelaksanaan Tahap I
Pelaksanaan Tahap II
Pelaksanaan Tahap
5
III
6 Pengolahan Data
7 Pelaporan
Sumber: Peneliti, 2017
3.8

Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian secara teknis dilaksanakan secara induktif

yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data
dan verifikasi data. (Miles dan Huberman, 1992:20).
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah mengumpulkan data-data yang diperoleh di
lapangan baik berupa catatan dilapangan, gambar, dokumen dan lainnya.

22

2. Reduksi Data
Hasil penelitian dari lapangan direduksi kemudian disusun supaya lebih
sistematis, yang difokuskan pada fokus-fokus dari hasil-hasil penelitian
yang disusun secara sistematis untuk mempermudah peneliti di dalam
mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali.
3. Sajian Data
Sajian data membantu peneliti untuk melihat gambaran keseluruhan atau
bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian. Untuk memudahkan hal ini
peneliti membuat metrik untuk data, agar peneliti
dapat menguasai data.
4. Verifikasi Data
Dari data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi,
dokumentasi, kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian atau
dari hasil yang terkumpul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh
peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan kemudian diverifikasi.

23

Secara skematis pemahaman tersebut diatas dapat divisualisasikan
sebagai berikut:
Pengumpulan Data
Penyajian Data

Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan/
Verifikasi

Bagan 3.1
Teknik Pengumpulan Data
Sumber: Miles dan Huberman (1992:20)

Dengan demikian keempat komponen tersebut saling terkait dan
mempengaruhi. Pertama-tama peneliti akan melakukan penelitian di lapangan
dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi atau
tahap yang disebut dengan pengumpulan data. Apabila data yang dikumpulkan
banyak, maka akan diadakan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan
sajian data. Pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila
ketiga tahapan tersebut telah selesai dilakukan, maka penulis mengambil
kesimpulan yang kemudian diverifikasi.

24