ANALISIS SUDUT AWAL DAN KECEPATAN SUDUT PADA PENEMPATAN POSISI KAKI PARALLEL DAN STAGGERED START GAYA PUNGGUNG | Fauziah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8006 16162 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 235-239
Erma Aniska Fauziah, Sumardiyanto

ANALISIS SUDUT AWAL DAN KECEPATAN SUDUT
PADA PENEMPATAN POSISI KAKI PARALLEL DAN
STAGGERED START GAYA PUNGGUNG
Erma Aniska Fauziah, Sumardiyanto
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No.229, Bandung, Jawa Barat 40154, Indonesia.
Telepon: 022-2013161. Fax: 022-2013651
aniskaerma@gmail.com
Abstrak
Kebanyakan atlet memiliki kecepatan yang minim dalam hal start dibandingkan dengan gerak
sikliknya. Padahal start yang baik dapat memberikan kontribusi pada performa berenang. Maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penempatan posisi kaki yang lebih efektif
digunakan pada start gaya punggung. Sampel berjumlah 8 perenang (rata-rata umur; berat badan;
dan tinggi badan adalah 18.9th; 62kg; 174cm) berasal dari UKM Aquatik UPI menjadi partisipan
dalam penelitian ini, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Gerakan start perenang direkam menggunakan kamera 60Hz, lalu diinput kedalam software
kinovea. Komponen hasil tolakan yang dianalis adalah (1) Sudut awal, dan (2) Kecepatan sudut
antara penempatan posisi kaki parallel dan staggered. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan sudut awal (p = 0.866), dan kecepatan sudut (p = 0.714) antara
penempatan posisi kaki parallel dan staggered pada start bawah renang gaya punggung (p >
0.05).
Kata kunci: Start Gaya Punggung, Parallel, Staggered

PENDAHULUAN
Performa renang dalam kompetisi jarak
pendek diukur dari jumlah waktu keempat
kompenen berikut: start, berenang, pembalikan,
dan finis (Blanksby dkk, 2002; Theut dan
Jensen, 2006). Kesuksesan start merupakan hal
pokok dalam kompetisi renang, start terdiri dari
beberapa pase: block, flight, entry, glide, leg
kicking dan berenang (Vantorre dkk, 2010;
2014). Start berkontribusi 25% dari total waktu
jarak 25 meter, 10% dari total waktu jarak 50
meter, dan 5% dari total waktu jarak 100 meter
(Kilani & Al-Tuieb, 2014).
Berdasarkan
pelaksanaannya start terbagi menjadi dua yaitu

start atas dan start bawah. Pada peraturan

perlombaan, start atas dilakukan diatas blok
start digunakan untuk gaya bebas, gaya kupu,
dan gaya dada.
Sedangkan start bawah
dilakukan di air dengan menghadap pada blok
start digunakan untuk renang gaya punggung.
Badruzaman (2011) menjelaskan bahwa start
atas dapat dilakukan dengan beberapa metode
berikut yaitu racing start, swing start, grab
start, dan track start. Sedangkan start bawah
dapat dilakukan dengan metode konvensional
atau tradisional dengan penempatan kaki sejajar
(seperti posisi kaki pada grab start) atau
dengan penempatan kaki satu di atas dan satu
lagi dibawah (seperti posisi kaku pada track
start).

235


Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
235-239
Erma Aniska Fauziah, Sumardiyanto

Theut dan Jensen (2006) mengatakan bahwa
pada
start
gaya
punggung
dengan
menempatkan posisi kaki sejajar (parallel) dan
tidak sejajar (staggered) tidak menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan (p>0.05)
dalam hal rata-rata kecepatan dan jarak
horizontal, serta tidak ada perbedaan dalam
gerakan kaki selama start gaya punggung
dilakukan.
De Jesus dkk (2013) membandingkan dua
jenis penempatan kaki sejajar diatas (emersion)

dan dibawah permukaan air (immersion).
Penempatan kaki dibawah permukaan air
menunjukkan hasil yang lebih baik untuk:
posisi awal pusat masa tubuh (horizontal), dan
kecepatan pusat masa tubuh (horizontal) pada
sudut hand-off dan take-off. Sedangkan untuk
penempatan posisi kaki diatas permukaan air
menunjukkan hasil yang lebih baik pada
komponen: waktu kontak dengan dinding,
kecepatan pusat masa tubuh horizontal dan
vertical pada pase melayang. Dan kedua
penempatan posisi kaki baik dibawah dan
diatas permukaan air menunjukkan hasil yang
sama untuk jangkauan air (horizontal), sudut
punggung dan waktu start 5 m. Nguyen dkk
(2014) menambahkan bahwa hasil dari analisis
wilcoxon menunjukkan penempatan kaki diatas
air (FAW=Feet above the water) memiliki
waktu start lebih cepat (p0.05) antara
penempatan posisi kaki sejajar dan tidak

sejajar. Hal ini dapat terjadi mungkin karena
adanya faktor lain seperti lamanya latihan,
elastisitas
otot,
kebiasaan
perenang
menggunakan posisi kaki, kondisi touchpad,
dan sebagainya.

Gambar 1. Pengambilan Data
Analisis Data
Uji t dengan tingkat kesalahan 0.05 digunakan
untuk menganalisa perbedaan hasil tolakan dari
kedua penempatan posisi kaki start gaya
punggung.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Data hasil analisis deskriptif

Tabel 2. Data hasil analisi uji t


Jika melihat tabel analisis deskriptif
menunjukkan bahwa rata-rata sudut awal dan
kecepatan sudut staggered lebih kecil
(35.12°±295.72°/s)
dari
pada
parallel
(36°±303.05°/s).
Angka yang lebih kecil
tandanya lebih baik, ini mirip dengan prinsip
mekanika gerak yang dijelaskan sebelumnya
bahwa jika ingin melakukan gerakan cepat ke
suatu arah maka sudut yang dibentuk harus
kecil dan titik berat badan mendekati tumpuan.
Meskipun demikian, hasil analisis uji t
menunjukkan bahwa untuk sudut awal (t =
0.172, sig (2-tailed) = 0.866), kecepatan sudut
(t = 0.374, sig (2-tailed) = 0.714), tidak ada


KESIMPULAN
Penempatan kaki parallel dan staggered
tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Jikalau ada maka perbedaannya hanya sedikit.
Ini berbeda dengan yang terjadi pada start atas
yang digunakan untuk gaya bebas, gaya dada,
dan gaya kupu. Penempatan kaki tidak sejajar
(track start) pada start atas lebih efektif dan
efisien dilakukan karena memungkinkan
perenang menjangkau air lebih jauh pada jarak
horizontal, dan lebih cepat karena luas bidang
tumpuan dalam keadaan tidak stabil sehingga
akan menyebabkan gerakan kedepan lebih

cepat.

238

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
235-239

Erma Aniska Fauziah, Sumardiyanto

DAFTAR PUSTAKA
Badruzaman. (2011) Renang untuk Pemula, Lanjutan, dan Penyempurnaan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
FINA. (2017). FINA swimming rules. http://www.fina.org/content/fina-rules-regulations
Gomes, L.E., Boeira, L,. dan Loss, J.F. (2016). The Suitability of Sander’s Model For
Calculation of The Propulsive Force Generated by The Hands During Sculling
Motion.
Journal
of
sport
sciences,
http://dx.doi.org/10.1080/02640414.2016.1206207.
Hidayat, I. (1998) Biomekanika. Bandung : CV Andira.
Jesus, K.D., Jesus, K.D., Abraldes, J. Arturo., Medeiros. A.I.A., Fernandes, R.J., dan Boas,
J.P.V. (2015). Are The New Starting Block Facilities Beneficial for Backstroke Start
Performance?.Journal
of
Sport

Science,http://dx.doi.org/10.1080/0264.2015.1076166.
Jesus, K.D., Jesus, K.D., Fuguiredo, P., Goncalves, P., Pereira, S.M., Boas, V.P.J., dan
Fernandes, R.J. (2013). Backstroke kinematic and kinetic changes due to difference
feet
positioning.
Journal
of
Sport
Science,
31:15,
1665-1675,
http://dx.doi.org/10.1080/02640414.2013.794298.
Kilani, H., Abu – Al Tuieb, M. dan Kilani, M. (2006). Analysis of The Sprint Start,
Swimming Start and Volley Ball Push-Off in Generating Impulse-Momentum.
Proceeding Archives of ISBS.
McGinnis, Petter M. (2013). Biomechanics of Sport and Exercise. USA: Human Kinetics.
Nguyen, C., Bradshaw, Elizabeth J., Pease, D., dan Wilson, C. (2014). Is starting with the
feet out of the water faster in backstroke swimming?. Sport Biomechanics, 13:2, 154165, http://dx.doi.org/10.1080/14763141.2014.885072.
Santoso, S. (2012) Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta : Gramedia.
Theut, K.M. dan Jensen, R.L. (2007). A Comparison of Two Backstroke Starts. Austria :

Conference Proceeding Archives of XXIV ISBS Symposium.
Vantorre, J., Chollet, D., dan Seifer, L. (2014). Biomechanical analysis of the swim-start:
a review. Journal of sport science and medicine (2014) 13, 223-231,
http://www/jssm.org.
Veiga, S., dan Roig, A. (2016). Effect of The Starting and Turning Performance on The
Subsequent Swimming Parameters of Elite Swimmers. Sport Biomechanics,
http://dx.doi.org/10.1080/14763141.2016.1179782.

239