HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN ROUNDERS PADA USIA REMAJA AWAL | Hidayat | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8070 16193 2 PB
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325-332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP
HASIL BELAJAR PERMAINAN ROUNDERS PADA USIA
REMAJA AWAL
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl.Setiabudi 229 Bandung Jawa Barat 140154
ucuhidayat88@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menguji dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan motivasi belajar siswa
dengan hasil belajar permainan rounders hubungan motivasi belajar ini tercermin dari
kompetensi dan kelas motivasi 40 siswa merespon kuesioner mengukur motivasi belajar,
kompetensi dirasakan, hasil belajar permainan rounders, minat pelajaran, dan dirasakan
pentingnya pelajaran. Pengaruh dalam motivasi siswa sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar permainan rounders ketika skor menunjukan tujuan pembelajaran yang dirasakan dan
hasil dari tehnik dasar permainan rounders. Motivasi belajar harus ada peningkatan salah satu
cara nya dengan memperhatikan dan memberikan arahan secara bertahap.
Kata kunci: Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Dalam motivasi belajar terkandung adanya
cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan
siswa mendapat motivasi belajar sehingga
mengerti dengan apa yang menjadi tujuan
dalam belajar,disamping itu keadaan siswa yang
baik dalam belajar akan menyebabkan siswa
tersebut semangat dalam belajar dan mampu
menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikannya
siswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai
gairah dalam belajar (mudjiono, 2002:98).
Menurut Biggs dan Tefler dalam Dimyanti
dan Mudjiono (1994) motivasi belajar siswa
dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi
atau
tiadanya
motivasi
belajar
akan
melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil
belajar menjadi rendah. Oleh karena itu,
motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat
terus menerus. Dengan tujuan agar siswa
mempunyai motivasi belajar yang kuat,
sehingga hasil belajar yang diraihnya dapat
optimal. Motivasi belajar yang dimiliki oleh
siswa-siswi dalam setiap kegiatan pembelajaran
sangat berperan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu
(Nashar, 2004:11).
Siswa-siswi tersebut akan mememahami apa
yang dipelajari dan dikuasai serta tersimpan
dalam jangka waktu yang lama. Siswa
menghargai apa yang telah dipelajari sehingga
merasakan kegunaannya
di
dalam
kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah
masyarakat. Siswa yang bermotivasi tinggi
dalam belajar memungkinkan akan memperoleh
hasil belajar yang lebih tinggi pula, artinya
semakin tinggi motivasinya semakin intensitas
usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin
tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Siswa
melakukan
usaha
atau
upaya
untuk
meningkatkan keberhasilan dalam belajar
sehingga
mencapai
keberhasilan
yang
cukup
memuaskan
sebagaimana
yang
diharapkan. Disamping itu motivasi juga
325
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
menopang upaya-upaya dan menjaga agar
proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini
dijadikan siswa gigih dalam belajar.
Apabila motif atau motivasi belajar muncul
setiap kali belajar, besar kemungkinan hasil
belajarnya meningkat (Nashar, 2004:5). Banyak
bakat siswa tidak berkembang karena tidak
memiliki motif yang sesuai dengan bakatnya itu
apabila siswa itu memperoleh motif sesuai
bakat yang dimilikinya itu, maka lepaslah
tenaga yang diluar biasa sehingga tercapai hasilhasil belajar yang semula tidak terduga.
Pengamatan penulis dalam penelitian ini adalah
mengenai motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders merupakan kegiatan
pendidikan jasmani yang dilakukan pada jam
sekolah khususnya materi ajar permainan
rounders sendiri adalah permainan kelompok
atau regu yang merupakan permainan yang
menyenangkan
yang
dilakukan
secara
kekuatan/kemampuan
individu
maupun
membutuhkan kerja sama tim dalam suatu regu.
Selain membutuhkan keterlibatan kerjasama
antar individu dalam tim, permainan rounders
juga merupakan cabang olah raga yang
memiliki unsur gerak yang kompleks.
METODE
Dalam penelitian ini penulis mengunakan
metode deskriptif menurut Surakhmad
(1990:139), metode deskriptif adalah “...
Tertuju pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang “.Penulis beranggapan bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode yang
berusaha menjelaskan atau mengambarkan
suatu obyek dan menggambarkan fakta - fakta
tentang masalah yang diteliti seperti apa
adanya, di iringi dengan analisis dan interpensi
data. Adapun ciri - ciri metode deskriptif ini
menurut surakhmad (1990:140) adalah sebagai
berikut :
1. Memusatkan diri pada masalah - masalah
yang ada pada masa sekarang pada masalah masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula
disusun, dijelaskan, dan kemudian di analisis
(karena itu metode ini sering disebu metode
analitik).
Terdapat beberapa jenis penelitian yang
dikategorikan dengan penelitian deskriptif,
sebagaimana dikemukakan sudjana dan ibrahim
(1986:69-77) yaitu “studi kasus, studi
pengembangan, studi tindak lanjut, studi
kecendrungan, survey pendidikan, studi
korelasi”, sedangkan Pengaruh motivasi Belajar
penjas terhadap hasil belajar Permainan
Rounders pada usia Remaja Awal (14 Tahun)
adalah merupakan topik permasalahan yang
akan di ungkapkan dalam permasalahan ini.
Menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:77) Studi
Korelasi adalah “Studi yang mempelajari
hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh
mana variasi dalam satu variasi dalam satu
variabel berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain”
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pada
usia remaja Awal yang berusia 14 tahun,
sebanyak 40 orang. Sehingga penelitian ini
disebut penelitian populasi.
Instumen Penelitian
Penulis sajikan pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi yang dikutip dari
Sugiono (1994:149) sebagai berikut :
0,00 - 0,199
sangat rendah
0,20 - 0,399
rendah
0,40 - 0,599
sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
sangat kuat
Dari interpretasi koefisien korelasi tersebut,
maka instrumen penelitian aktivitas permainan
rounders dapat dinyatakan baik sekali kadar
validitas dan reliabilitasnya. Dari penjelasan
diatas, maka dalam penelitian ini peneliti
326
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
menggunakan instrumen pengisian angket dan
wawancara
Uji Coba Pengumpula Data
Uji coba tes permainan rounders gsebanyak
40 orang.
Hasil Uji coba tes permainan rounders adalah
sebagai berikut :
Kadar validitas butir - butir tes permainan
rounders tertera pada table 1.3 berikut ini.
Table 1.3
Kadar Validitas Butir - butir Tes
Permainan Rounders
NO
Butir tes
R
t hitung
t table
Hasil
1
Lempar
0,76
4,95
1,73
Signifikan
2
Memukul
0,69
4,06
1,73
Signifikan
3
Lari Sprint
0,61
3,28
1,73
Signifikan
80 m
Keterangan
: Lp
: Lempar
Mm
: Memukul
L S 80 m
: Lari Sprint 80 m
Dari tabel 1.3 tampak bahwa t hitung butir
tes permainan rounders lebih dari t table (1,73)
pada tingkat kepercayaan 0,05 dan n = 2. hal ini
berarti butir - butir permainan rounders
memiliki kadar validitas yang signifikan.
Dengan kata lain, butir - butir permainan
rounders dapat mengukur dan dapat diukur.
X
Xi
n
Teknik Analisis Data
Adapun langkah - langkah pengolahan
data
tersebut,
penulis
menggunakan
pendekatan
statistik,
Sudjana
(metoda
Statistik,1996), sebagai berikut :
Keterangan :
X
= skor rata - rata yang dicari
1.
Menghitung rata - rata tiap variabel
penelitian dengan rumus :
Xi
= jumlah skor mentah
327
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
N
= banyaknya sampel
2.
Menghitung nilai simpangan baku
dengan pendekatan rumus :
S
(X X )
²
n1
3. Uji Normalitas
a. Pengamatan X1,X2,..., Xn dijadikan bilangan
baku Z1, Z2, ..., Zn dengan mengunakana
rumus :
Z x1 x s
b. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung F
(Z1) = P (Z F-tabel
(½αn□-□,n2-□) dimana F- Tabel diperoleh
t-Hitung
1,35
t-Tabel
3,306
tabel hasil uji homogenitas varians
diperoleh nilai F hitung 1,53 dan nilai F tabel
1,85 artinya hipotesisnya diterima, dan artinya
varians kedua variabel tersebut sama atau
homogen.
3. Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua
Rata - rata
Setelah diketahui data tersebut normal dan
homogen dapat ditemukan bahwa data dapat
dihitung
dengan
perhitungan
statistik
parametik.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis
data
yang telah
dihitung tingkat
normalitasdan homogenitasnya dengan tujuan
memecahkan masalah penelitian dan hipotesis
penelitian yang di ajukan dalam penelitian.
Adapun pendekatan statistik yang digunakan
untuk menganalisa pengaruh positif dari
motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar
permainan rounders.
Adapun Hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut :
Ho : ų□ ≤ ų2 ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders
Tabel 4.4
dari tabel distribusi F dengan (α = 0,05) dan dk
=
(n□-1,n21).
Berdasarkan
pada
Kesimpulan
Diterima
Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata - rata
(Uji Satu Pihak) Motivasi Belajar Penjas
Terhadap Hasil Belajar Permainan Rounders
Kriteria :
Terima Ho jika t-hitung ≤ t □ - α (n□ +n2 2)
Tolak hipotesis jika nilai > t-tabel dimana
diperoleh t-tabel distribusi t dengan (0,05).
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh thitung = 1,35 artinya hipotesis diterima yang
berarti bahwa ada hubungan yang signifikan
dari motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders.
Diskusi Penemuan
Dari pengamatan penulis selama melakukan
penelitian tentang hubungan motivasi belajar
penjas terhadap permainan rounders, setelah
diketahui nilai rata - rata dan simpangan baku
dari hasil pengumpulan data dengan
menggunakan teknik angket atau kuesioner dan
T- skor
sebagai
pengumpul
data
menggunakan tes ini merupakan langkah
awal
dalam perhitungan data. Penulis
memperoleh gambaran tentang hubungan
motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar
permainan rounders, yang menunjukan bahwa
adanya hubungan positif yang signifikan dari
motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar
permainan rounders.
330
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
Setelah dianalisis menggunakan pendekatan
statistik dengan menghitung nilai rata - rata,
simpangan baku, t-hitung,uji homogenitas, uji
kesamaan dua rata
- rata melalui uji
independent, dan tes korelasi dua variabel
antara motivasi belajar penjas (1x) dan hasil
belajar permainan penjas (y1) dengan hasil
bahwa rata-rata bahwa hipotesis diterima
dengan perhitungan Yxy = 1, maka terdapat
hubungan fungsional yang signifikan antara
variabel motivasi belajar penjas (x1) terhadap
hasil belajar permainan rounders (y1).
KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian Motivasi Belajar
Penjas Terhadap Hasil Belajar
Permainan Rounders dengan kesimpulan
sebagai berikut :
Besar korelasi antara Hubungan Motivasi
Belajar Penjas (x1) dengan hasil belajar
permainan rounders (y1) yaitu Yxy = 1. Dan
dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan fungsional yang signifikan
antara motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders.
331
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
DAFTAR PUSTAKA
Mudjiono, (2008), Administrasi Pendidikan, Bandung : Insan Mandiri
Afifudin (2005), Pengelolaan pendidikan, Bandung : Prospect
Arikunto. Suharsimi, (2003). Prosedur penelitian suatu pendekatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Ali. Lukman, (1995), kiat sukses menjadi Guru, Jakarta : Alfabeta.
Harsono. (1988). Coacing dan aspek Psikologis dalam coacing, Jakarta : Tambak kusuma
Hidayat. Imam, (1988), Biomekanika, FPOK IKIP
Kurniad, Deni (2008), Arena dan juara, Bandung : CV Tursina
Kosasih. E, (1993), Olah Raga terbaik dan Program Latihan, Jakarta : Akademika prasindo
Lutan, Rusli, dkk (1999), Manusia dan Olahraga, Bandung : ITB dan FPOK UPI Lutan,
Rusli, dkk (1991) Manusia dan Olahraga, Bandung : ITB dan FPOK UPI
Lembaga ketahanan masyarakat. (1997) Disiplin Nasional, Jakarta : Pustaka dan
LEMHAMNAS
Nuruhasan Dkk, (2002) Pengembangan sistem Pembelajaran modul mata kuliah Statistik,
BAndung : FPOK, UPI
Nurhasan, (1991) Tes dan Pengukuran Olahraga,Bandung : ITB dan FPOK UPI
Poerwadarminta W,J,S (1985), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai
Pustaka
Ridwan. (2008), Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian, Bandung
Setiawan. Iwan, (1991),Latihan Kondisi Fisik, Bandung ITB FPOK UPI
Subana. M, dan Sudrajat,(2005), Dasar - dasar penelitian Ilmiah, Bandung: Daftar Pustaka
setia. Sudjana. Nana dan Ibrahim, (2001). Penelitian dan Penilaian
Pendidikan.Bandung Sinar Baru Supandi. (1991), Landasan Ilmiah Olahraga,
Bandung : ITB dan FPOK UPI
Surakhmad, (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,Tehnik,Metode. Bandung : Tarsito
332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP
HASIL BELAJAR PERMAINAN ROUNDERS PADA USIA
REMAJA AWAL
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl.Setiabudi 229 Bandung Jawa Barat 140154
ucuhidayat88@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini menguji dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan motivasi belajar siswa
dengan hasil belajar permainan rounders hubungan motivasi belajar ini tercermin dari
kompetensi dan kelas motivasi 40 siswa merespon kuesioner mengukur motivasi belajar,
kompetensi dirasakan, hasil belajar permainan rounders, minat pelajaran, dan dirasakan
pentingnya pelajaran. Pengaruh dalam motivasi siswa sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar permainan rounders ketika skor menunjukan tujuan pembelajaran yang dirasakan dan
hasil dari tehnik dasar permainan rounders. Motivasi belajar harus ada peningkatan salah satu
cara nya dengan memperhatikan dan memberikan arahan secara bertahap.
Kata kunci: Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Dalam motivasi belajar terkandung adanya
cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan
siswa mendapat motivasi belajar sehingga
mengerti dengan apa yang menjadi tujuan
dalam belajar,disamping itu keadaan siswa yang
baik dalam belajar akan menyebabkan siswa
tersebut semangat dalam belajar dan mampu
menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikannya
siswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai
gairah dalam belajar (mudjiono, 2002:98).
Menurut Biggs dan Tefler dalam Dimyanti
dan Mudjiono (1994) motivasi belajar siswa
dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi
atau
tiadanya
motivasi
belajar
akan
melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil
belajar menjadi rendah. Oleh karena itu,
motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat
terus menerus. Dengan tujuan agar siswa
mempunyai motivasi belajar yang kuat,
sehingga hasil belajar yang diraihnya dapat
optimal. Motivasi belajar yang dimiliki oleh
siswa-siswi dalam setiap kegiatan pembelajaran
sangat berperan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu
(Nashar, 2004:11).
Siswa-siswi tersebut akan mememahami apa
yang dipelajari dan dikuasai serta tersimpan
dalam jangka waktu yang lama. Siswa
menghargai apa yang telah dipelajari sehingga
merasakan kegunaannya
di
dalam
kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah
masyarakat. Siswa yang bermotivasi tinggi
dalam belajar memungkinkan akan memperoleh
hasil belajar yang lebih tinggi pula, artinya
semakin tinggi motivasinya semakin intensitas
usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin
tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Siswa
melakukan
usaha
atau
upaya
untuk
meningkatkan keberhasilan dalam belajar
sehingga
mencapai
keberhasilan
yang
cukup
memuaskan
sebagaimana
yang
diharapkan. Disamping itu motivasi juga
325
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
menopang upaya-upaya dan menjaga agar
proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini
dijadikan siswa gigih dalam belajar.
Apabila motif atau motivasi belajar muncul
setiap kali belajar, besar kemungkinan hasil
belajarnya meningkat (Nashar, 2004:5). Banyak
bakat siswa tidak berkembang karena tidak
memiliki motif yang sesuai dengan bakatnya itu
apabila siswa itu memperoleh motif sesuai
bakat yang dimilikinya itu, maka lepaslah
tenaga yang diluar biasa sehingga tercapai hasilhasil belajar yang semula tidak terduga.
Pengamatan penulis dalam penelitian ini adalah
mengenai motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders merupakan kegiatan
pendidikan jasmani yang dilakukan pada jam
sekolah khususnya materi ajar permainan
rounders sendiri adalah permainan kelompok
atau regu yang merupakan permainan yang
menyenangkan
yang
dilakukan
secara
kekuatan/kemampuan
individu
maupun
membutuhkan kerja sama tim dalam suatu regu.
Selain membutuhkan keterlibatan kerjasama
antar individu dalam tim, permainan rounders
juga merupakan cabang olah raga yang
memiliki unsur gerak yang kompleks.
METODE
Dalam penelitian ini penulis mengunakan
metode deskriptif menurut Surakhmad
(1990:139), metode deskriptif adalah “...
Tertuju pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang “.Penulis beranggapan bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode yang
berusaha menjelaskan atau mengambarkan
suatu obyek dan menggambarkan fakta - fakta
tentang masalah yang diteliti seperti apa
adanya, di iringi dengan analisis dan interpensi
data. Adapun ciri - ciri metode deskriptif ini
menurut surakhmad (1990:140) adalah sebagai
berikut :
1. Memusatkan diri pada masalah - masalah
yang ada pada masa sekarang pada masalah masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula
disusun, dijelaskan, dan kemudian di analisis
(karena itu metode ini sering disebu metode
analitik).
Terdapat beberapa jenis penelitian yang
dikategorikan dengan penelitian deskriptif,
sebagaimana dikemukakan sudjana dan ibrahim
(1986:69-77) yaitu “studi kasus, studi
pengembangan, studi tindak lanjut, studi
kecendrungan, survey pendidikan, studi
korelasi”, sedangkan Pengaruh motivasi Belajar
penjas terhadap hasil belajar Permainan
Rounders pada usia Remaja Awal (14 Tahun)
adalah merupakan topik permasalahan yang
akan di ungkapkan dalam permasalahan ini.
Menurut Sudjana dan Ibrahim (1989:77) Studi
Korelasi adalah “Studi yang mempelajari
hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh
mana variasi dalam satu variasi dalam satu
variabel berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain”
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pada
usia remaja Awal yang berusia 14 tahun,
sebanyak 40 orang. Sehingga penelitian ini
disebut penelitian populasi.
Instumen Penelitian
Penulis sajikan pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi yang dikutip dari
Sugiono (1994:149) sebagai berikut :
0,00 - 0,199
sangat rendah
0,20 - 0,399
rendah
0,40 - 0,599
sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
sangat kuat
Dari interpretasi koefisien korelasi tersebut,
maka instrumen penelitian aktivitas permainan
rounders dapat dinyatakan baik sekali kadar
validitas dan reliabilitasnya. Dari penjelasan
diatas, maka dalam penelitian ini peneliti
326
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
menggunakan instrumen pengisian angket dan
wawancara
Uji Coba Pengumpula Data
Uji coba tes permainan rounders gsebanyak
40 orang.
Hasil Uji coba tes permainan rounders adalah
sebagai berikut :
Kadar validitas butir - butir tes permainan
rounders tertera pada table 1.3 berikut ini.
Table 1.3
Kadar Validitas Butir - butir Tes
Permainan Rounders
NO
Butir tes
R
t hitung
t table
Hasil
1
Lempar
0,76
4,95
1,73
Signifikan
2
Memukul
0,69
4,06
1,73
Signifikan
3
Lari Sprint
0,61
3,28
1,73
Signifikan
80 m
Keterangan
: Lp
: Lempar
Mm
: Memukul
L S 80 m
: Lari Sprint 80 m
Dari tabel 1.3 tampak bahwa t hitung butir
tes permainan rounders lebih dari t table (1,73)
pada tingkat kepercayaan 0,05 dan n = 2. hal ini
berarti butir - butir permainan rounders
memiliki kadar validitas yang signifikan.
Dengan kata lain, butir - butir permainan
rounders dapat mengukur dan dapat diukur.
X
Xi
n
Teknik Analisis Data
Adapun langkah - langkah pengolahan
data
tersebut,
penulis
menggunakan
pendekatan
statistik,
Sudjana
(metoda
Statistik,1996), sebagai berikut :
Keterangan :
X
= skor rata - rata yang dicari
1.
Menghitung rata - rata tiap variabel
penelitian dengan rumus :
Xi
= jumlah skor mentah
327
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
N
= banyaknya sampel
2.
Menghitung nilai simpangan baku
dengan pendekatan rumus :
S
(X X )
²
n1
3. Uji Normalitas
a. Pengamatan X1,X2,..., Xn dijadikan bilangan
baku Z1, Z2, ..., Zn dengan mengunakana
rumus :
Z x1 x s
b. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung F
(Z1) = P (Z F-tabel
(½αn□-□,n2-□) dimana F- Tabel diperoleh
t-Hitung
1,35
t-Tabel
3,306
tabel hasil uji homogenitas varians
diperoleh nilai F hitung 1,53 dan nilai F tabel
1,85 artinya hipotesisnya diterima, dan artinya
varians kedua variabel tersebut sama atau
homogen.
3. Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua
Rata - rata
Setelah diketahui data tersebut normal dan
homogen dapat ditemukan bahwa data dapat
dihitung
dengan
perhitungan
statistik
parametik.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis
data
yang telah
dihitung tingkat
normalitasdan homogenitasnya dengan tujuan
memecahkan masalah penelitian dan hipotesis
penelitian yang di ajukan dalam penelitian.
Adapun pendekatan statistik yang digunakan
untuk menganalisa pengaruh positif dari
motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar
permainan rounders.
Adapun Hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut :
Ho : ų□ ≤ ų2 ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders
Tabel 4.4
dari tabel distribusi F dengan (α = 0,05) dan dk
=
(n□-1,n21).
Berdasarkan
pada
Kesimpulan
Diterima
Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata - rata
(Uji Satu Pihak) Motivasi Belajar Penjas
Terhadap Hasil Belajar Permainan Rounders
Kriteria :
Terima Ho jika t-hitung ≤ t □ - α (n□ +n2 2)
Tolak hipotesis jika nilai > t-tabel dimana
diperoleh t-tabel distribusi t dengan (0,05).
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh thitung = 1,35 artinya hipotesis diterima yang
berarti bahwa ada hubungan yang signifikan
dari motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders.
Diskusi Penemuan
Dari pengamatan penulis selama melakukan
penelitian tentang hubungan motivasi belajar
penjas terhadap permainan rounders, setelah
diketahui nilai rata - rata dan simpangan baku
dari hasil pengumpulan data dengan
menggunakan teknik angket atau kuesioner dan
T- skor
sebagai
pengumpul
data
menggunakan tes ini merupakan langkah
awal
dalam perhitungan data. Penulis
memperoleh gambaran tentang hubungan
motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar
permainan rounders, yang menunjukan bahwa
adanya hubungan positif yang signifikan dari
motivasi belajar penjas terhadap hasil belajar
permainan rounders.
330
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
Setelah dianalisis menggunakan pendekatan
statistik dengan menghitung nilai rata - rata,
simpangan baku, t-hitung,uji homogenitas, uji
kesamaan dua rata
- rata melalui uji
independent, dan tes korelasi dua variabel
antara motivasi belajar penjas (1x) dan hasil
belajar permainan penjas (y1) dengan hasil
bahwa rata-rata bahwa hipotesis diterima
dengan perhitungan Yxy = 1, maka terdapat
hubungan fungsional yang signifikan antara
variabel motivasi belajar penjas (x1) terhadap
hasil belajar permainan rounders (y1).
KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian Motivasi Belajar
Penjas Terhadap Hasil Belajar
Permainan Rounders dengan kesimpulan
sebagai berikut :
Besar korelasi antara Hubungan Motivasi
Belajar Penjas (x1) dengan hasil belajar
permainan rounders (y1) yaitu Yxy = 1. Dan
dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan fungsional yang signifikan
antara motivasi belajar penjas terhadap hasil
belajar permainan rounders.
331
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 325332
Ucu Hidayat, Mustika Fitri
DAFTAR PUSTAKA
Mudjiono, (2008), Administrasi Pendidikan, Bandung : Insan Mandiri
Afifudin (2005), Pengelolaan pendidikan, Bandung : Prospect
Arikunto. Suharsimi, (2003). Prosedur penelitian suatu pendekatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Ali. Lukman, (1995), kiat sukses menjadi Guru, Jakarta : Alfabeta.
Harsono. (1988). Coacing dan aspek Psikologis dalam coacing, Jakarta : Tambak kusuma
Hidayat. Imam, (1988), Biomekanika, FPOK IKIP
Kurniad, Deni (2008), Arena dan juara, Bandung : CV Tursina
Kosasih. E, (1993), Olah Raga terbaik dan Program Latihan, Jakarta : Akademika prasindo
Lutan, Rusli, dkk (1999), Manusia dan Olahraga, Bandung : ITB dan FPOK UPI Lutan,
Rusli, dkk (1991) Manusia dan Olahraga, Bandung : ITB dan FPOK UPI
Lembaga ketahanan masyarakat. (1997) Disiplin Nasional, Jakarta : Pustaka dan
LEMHAMNAS
Nuruhasan Dkk, (2002) Pengembangan sistem Pembelajaran modul mata kuliah Statistik,
BAndung : FPOK, UPI
Nurhasan, (1991) Tes dan Pengukuran Olahraga,Bandung : ITB dan FPOK UPI
Poerwadarminta W,J,S (1985), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai
Pustaka
Ridwan. (2008), Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian, Bandung
Setiawan. Iwan, (1991),Latihan Kondisi Fisik, Bandung ITB FPOK UPI
Subana. M, dan Sudrajat,(2005), Dasar - dasar penelitian Ilmiah, Bandung: Daftar Pustaka
setia. Sudjana. Nana dan Ibrahim, (2001). Penelitian dan Penilaian
Pendidikan.Bandung Sinar Baru Supandi. (1991), Landasan Ilmiah Olahraga,
Bandung : ITB dan FPOK UPI
Surakhmad, (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,Tehnik,Metode. Bandung : Tarsito
332