Serial Kuliah Administrasi Publik 3 Admi
Administrasi,
Pasar, dan
Ekonomi
KHAERUL UMAM NOER
SAP 3 MIA PPS UMJ
1
perselingkuhan
administrasi dan ekonomi
• Administrasi sebagai “sistem” tidak akan
berjalan tanpa adanya administrator
sebagai “pelaksana”.
• Implementasi administrasi publik tidak
dapat dilepaskan dari konteks lokal,
nasional, regional, dan internasional.
• Jalinan konteks-konteks tersebut terletak
pada dimensi ekonomi.
2
administrasi publik bukan
ekonomi!!
1.
Administrasi publik bersifat preskriptif –
identifikasi dari peraturan normatif untuk
para pengambil kebijakan yang akan
menuntut mereka untuk mengambil
keputusan yang menyangkut semua pihak.
Sedangkan ekonomi bersifat prediktif –
indentifikasi dari persoalan yang dihadapi
oleh pengambil kebijakan. Administrator
memecahkan masalah, ekonom
menjelaskan pilihan-pilihan.
3
administrasi publik bukan
ekonomi!!
2.Ekonomi bersifat a priori, disipilin teoritik.
Administrasi publik berhubungan dengan
“pragmatic reform”. Ekonom membangun
logika deduktif atas persoalan, sedangkan
administrator berkaitan dengan persoalan
nyata.
Ekonom lebih memilih model “rational
choice” yang bersifat konklusif semua
hal benar (prediktif). Administrator
memiliki pilihan yang lebih sedikit
masalah harus diselesaikan segera.
4
liberal versus konservatif
• Dua “ideology” (action oriented model of
people and society ) melihat hubungan
antara administrasi publik dan ekonomi
administrasi tidak dapat lepas dari
dinamika ekonomi.
• Dua asumsi: 1. ideologi mempengaruhi
administrasi dalam pengambilan
keputusan; 2. Ideologi selalu bergerak
seiring faktor yang secara inheren ada di
sekitar administrasi
5
liberal versus konservatif
• Dua ideologi ini bermain dalam perencaan,
pengambilan keputusan, dan
implementasi.
• Secara inheren ada di dalam diri
pengambil kebijakan, birokrasi, kelompok
kepentingan,
dan konstituen.
• Kritik utama ideologi pada administrasi
adalah ideologi diletakkan sebagai sistem
kepercayaan yang tidak terkait dengan
realitas Marhaenisme, kerakyatan,
6
pilih mana, liberal atau
konservatif?
• Masing-masing memiliki “supporting
system” dan “supporting group”.
• Pengambil kebijakan harus melihat tiga
alternatif: (1) melihat kebijakan masa lalu
dan efeknya, (2) berspekulasi tentang
masa depan, dan (3) mengambil pelajaran
dari tempat lain.
• Tentu saja ada pilihan keempat: bertahan
pada ideologi terlepas dari ketidakpuasan
atau ketidakmampuan ideologi tersebut
7
cara liberal: ekonomi
administrasi
• Pendekatan liberal menitikberatkan pada
kepentingan ekonomi dan pasar.
• Pendekatannya adalah akses seluasluasnya terhadap “public goods” oleh
individu individu menjadi sejahtera
(melalui perdagangan dan
entrepeneurship) yang kemudian
mendorong masyarakat lebih sejahtera.
• Pasar menjadi kata kunci penting pasar
berjalan, maka intervensi pemerintah
8
cara liberal: ekonomi
administrasi
• Pasar mendorong terciptanya industri
kue pembangunan dibagi-antar wilayah.
• Dalam kondisi ini, setiap usaha
pemerintah ditujukan untuk mendorong
berkembangnya pasar dan industri
• Asumsinya, ketika ekonomi digenjot,
industri tumbuh, pasar domestik
berkembang, maka kesejahteraan akan
“menetes” trickle down effect
9
ilusi trickle down effect
• Pertama kali dikeluarkan oleh Ronald Reagen pada 1981, di
mana dia mengumumkan pemotongan pajak besar–
besaran bagi orang kaya, suatu keistimewaan yang dia
klaim akan “merembes” ke seluruh rakyat.
• Menempatkan orang berpunya sebagai ujung tanduk
pembangunan perekonomian. Kapasitas ekonomi mereka
ditingkatkan, dengan memberikan kemudahan pendanaan,
membangun sarana dan infrastruktur untuk mendukung
bisnis mereka
• Dengan dibukanya akses dan pendanaan secara
menyeluruh terhadap segala aktivitas, maka investasi
domestik diharapkan akan berjalan dan berlipat dengan
semakin gencarnya fokus pada sektor bisnis infrastruktur
serta pasar keuangan.
• Pada gilirannya skema ini akan menciptakan sebuah
10
struktur kapasitas produksi yang meningkat. Produksi yang
globalisation of
nothingness
• Trickle down effect hanya bisa terjadi
melalui korporasi persinggungan dengan
globalisasi
• Faktor pendorong: akumulasi surplus,
produksi dan penjualan global, ekspansi
industri, penurunan pasar domestik,
inovasi, peningkatan keinginan konsumen,
dan global state/global village.
• Dunia tanpa batas
11
efek samping globalisasi
• Penguatan organisasi pemerintahan supraterritorial
(IMF, Bank Dunia, dan WTO) yang keputusan dan kode
etiknya mengikat atas negara-negara
mempengaruhi sistem administrasi.
• Peningkatan saling ketergantungan di antara negaranegara modern untuk menangani isu-isu teritorial dan
supraterritorial dan untuk mencari kerja sama untuk
sejumlah hal-hal kepentingan umum.
• Pengunaan informasi untuk menjalan semua fungsi
pemerintahan (meski untuk negara kurang
berkembang akan selalu ketinggalan)
• Meningkatnya peran pemerintah sebagai mitra dan
promotor dengan sektor swasta (meskipun dengan
mengorbankan kebutuhan publik)
12
• Pergeseran dari “welfare state” ke “corporate state”
corporate state nightmare:
market failure
• Persoalan utamanya adalah, pada corporate
state, maka seluruh kebijakan ditujukan untuk
menopang pasar.
• Sensitif terhadap “market failure”: asumsinya,
pasar memiliki seperangkat aturan untuk
memproduksi dan distribusi barang. Terkadang
terjadi “konsleting” sehingga terjadi “market
failure”, untuk mengatasi ini, maka dibutuhkan
intervensi pemerintah untuk mendorong kembali
pasar agar kembali bergerak.
• Intervensi pemerintah: pemotongan pajak
13
cara konsevatif:
administrasi ekonomi
• Kritik terhadap kegagalan “invisible hand”
dan “trickle down effect” mendorong
konglomerasi. Alih-alih kapital menyebar,
justru berkumpul. Kesejahteraan cuma jadi
mimpi di siang bolong.
• Persoalan yang muncul dari mantra sakti
bernama GLOBALISASI
14
implikasi mantra
globalisasi
1. Pergeseran ruang publik-privat,
konglomerasi korporasi.
2. Pergeseran dari “civil administration” to
“non-civil administration”, terutama
dengan masuknya korporasi ke dalam
sistem administrasi.
3. “less is more”, lebih sedikit orang dengan
lebih banyak tugas.
4. Profesionalisme birokrasi
5. Privatisasi versus nasionalisasi aset
15
strategis.
mantra utama konsevatif
• Tolak “government failure” (masalah
akuntabilitas, kegagalan implementasi
program, disfungsi kontrol, belanja
pemerintah, dll).
• Naikkan pajak, buka ruang bagi industri
kecil dan menengah, insentif bagi
pengusaha kecil, subsidi bagi masyarakat
bawah.
• Semua kebijakan pemerintah harus
16
lebih ketat, lebih baik
• Gaya konservatif dalam fiskal
menganjurkan menghindari pengeluaran
defisit, pengurangan belanja pemerintah
secara keseluruhan, pengurangan utang
nasional, dan memastikan anggaran
berimbang.
• sistem pay-as-you-go (pembayaran sesuai
dengan pembelanjaan), perdagangan
bebas yang lebih bertanggungjawab,
deregulasi ekonomi, pajak yang lebih
17
rendah, dan pengetatan sektor belanja.
konservatisme administrasi
• Pemerintah harus lebih banyak mengambil
peran intervensi sedapat mungkin
dihindari guna menghemat fiskal.
• Partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan
kebijakan ditujukan bagi kepentingan
masyarakat luas.
• Pemberian subsidi, jaminan kesejahteraan.
18
liberal versus konservatif
• Adalah mustahil bagi pengambil kebijakan
untuk berada di satu kutub ekstrem.
• Pertemuan antara dua ideologi dalam
membentuk administrasi publik adalah
ruang diskursus yang selalu berubah.
• Bagaimana posisi pemerintah sangat
bergantung pada pengambil kebijakan,
birokrasi, kelompok kepentingan, dan
masyarakat umum.
19
Pasar, dan
Ekonomi
KHAERUL UMAM NOER
SAP 3 MIA PPS UMJ
1
perselingkuhan
administrasi dan ekonomi
• Administrasi sebagai “sistem” tidak akan
berjalan tanpa adanya administrator
sebagai “pelaksana”.
• Implementasi administrasi publik tidak
dapat dilepaskan dari konteks lokal,
nasional, regional, dan internasional.
• Jalinan konteks-konteks tersebut terletak
pada dimensi ekonomi.
2
administrasi publik bukan
ekonomi!!
1.
Administrasi publik bersifat preskriptif –
identifikasi dari peraturan normatif untuk
para pengambil kebijakan yang akan
menuntut mereka untuk mengambil
keputusan yang menyangkut semua pihak.
Sedangkan ekonomi bersifat prediktif –
indentifikasi dari persoalan yang dihadapi
oleh pengambil kebijakan. Administrator
memecahkan masalah, ekonom
menjelaskan pilihan-pilihan.
3
administrasi publik bukan
ekonomi!!
2.Ekonomi bersifat a priori, disipilin teoritik.
Administrasi publik berhubungan dengan
“pragmatic reform”. Ekonom membangun
logika deduktif atas persoalan, sedangkan
administrator berkaitan dengan persoalan
nyata.
Ekonom lebih memilih model “rational
choice” yang bersifat konklusif semua
hal benar (prediktif). Administrator
memiliki pilihan yang lebih sedikit
masalah harus diselesaikan segera.
4
liberal versus konservatif
• Dua “ideology” (action oriented model of
people and society ) melihat hubungan
antara administrasi publik dan ekonomi
administrasi tidak dapat lepas dari
dinamika ekonomi.
• Dua asumsi: 1. ideologi mempengaruhi
administrasi dalam pengambilan
keputusan; 2. Ideologi selalu bergerak
seiring faktor yang secara inheren ada di
sekitar administrasi
5
liberal versus konservatif
• Dua ideologi ini bermain dalam perencaan,
pengambilan keputusan, dan
implementasi.
• Secara inheren ada di dalam diri
pengambil kebijakan, birokrasi, kelompok
kepentingan,
dan konstituen.
• Kritik utama ideologi pada administrasi
adalah ideologi diletakkan sebagai sistem
kepercayaan yang tidak terkait dengan
realitas Marhaenisme, kerakyatan,
6
pilih mana, liberal atau
konservatif?
• Masing-masing memiliki “supporting
system” dan “supporting group”.
• Pengambil kebijakan harus melihat tiga
alternatif: (1) melihat kebijakan masa lalu
dan efeknya, (2) berspekulasi tentang
masa depan, dan (3) mengambil pelajaran
dari tempat lain.
• Tentu saja ada pilihan keempat: bertahan
pada ideologi terlepas dari ketidakpuasan
atau ketidakmampuan ideologi tersebut
7
cara liberal: ekonomi
administrasi
• Pendekatan liberal menitikberatkan pada
kepentingan ekonomi dan pasar.
• Pendekatannya adalah akses seluasluasnya terhadap “public goods” oleh
individu individu menjadi sejahtera
(melalui perdagangan dan
entrepeneurship) yang kemudian
mendorong masyarakat lebih sejahtera.
• Pasar menjadi kata kunci penting pasar
berjalan, maka intervensi pemerintah
8
cara liberal: ekonomi
administrasi
• Pasar mendorong terciptanya industri
kue pembangunan dibagi-antar wilayah.
• Dalam kondisi ini, setiap usaha
pemerintah ditujukan untuk mendorong
berkembangnya pasar dan industri
• Asumsinya, ketika ekonomi digenjot,
industri tumbuh, pasar domestik
berkembang, maka kesejahteraan akan
“menetes” trickle down effect
9
ilusi trickle down effect
• Pertama kali dikeluarkan oleh Ronald Reagen pada 1981, di
mana dia mengumumkan pemotongan pajak besar–
besaran bagi orang kaya, suatu keistimewaan yang dia
klaim akan “merembes” ke seluruh rakyat.
• Menempatkan orang berpunya sebagai ujung tanduk
pembangunan perekonomian. Kapasitas ekonomi mereka
ditingkatkan, dengan memberikan kemudahan pendanaan,
membangun sarana dan infrastruktur untuk mendukung
bisnis mereka
• Dengan dibukanya akses dan pendanaan secara
menyeluruh terhadap segala aktivitas, maka investasi
domestik diharapkan akan berjalan dan berlipat dengan
semakin gencarnya fokus pada sektor bisnis infrastruktur
serta pasar keuangan.
• Pada gilirannya skema ini akan menciptakan sebuah
10
struktur kapasitas produksi yang meningkat. Produksi yang
globalisation of
nothingness
• Trickle down effect hanya bisa terjadi
melalui korporasi persinggungan dengan
globalisasi
• Faktor pendorong: akumulasi surplus,
produksi dan penjualan global, ekspansi
industri, penurunan pasar domestik,
inovasi, peningkatan keinginan konsumen,
dan global state/global village.
• Dunia tanpa batas
11
efek samping globalisasi
• Penguatan organisasi pemerintahan supraterritorial
(IMF, Bank Dunia, dan WTO) yang keputusan dan kode
etiknya mengikat atas negara-negara
mempengaruhi sistem administrasi.
• Peningkatan saling ketergantungan di antara negaranegara modern untuk menangani isu-isu teritorial dan
supraterritorial dan untuk mencari kerja sama untuk
sejumlah hal-hal kepentingan umum.
• Pengunaan informasi untuk menjalan semua fungsi
pemerintahan (meski untuk negara kurang
berkembang akan selalu ketinggalan)
• Meningkatnya peran pemerintah sebagai mitra dan
promotor dengan sektor swasta (meskipun dengan
mengorbankan kebutuhan publik)
12
• Pergeseran dari “welfare state” ke “corporate state”
corporate state nightmare:
market failure
• Persoalan utamanya adalah, pada corporate
state, maka seluruh kebijakan ditujukan untuk
menopang pasar.
• Sensitif terhadap “market failure”: asumsinya,
pasar memiliki seperangkat aturan untuk
memproduksi dan distribusi barang. Terkadang
terjadi “konsleting” sehingga terjadi “market
failure”, untuk mengatasi ini, maka dibutuhkan
intervensi pemerintah untuk mendorong kembali
pasar agar kembali bergerak.
• Intervensi pemerintah: pemotongan pajak
13
cara konsevatif:
administrasi ekonomi
• Kritik terhadap kegagalan “invisible hand”
dan “trickle down effect” mendorong
konglomerasi. Alih-alih kapital menyebar,
justru berkumpul. Kesejahteraan cuma jadi
mimpi di siang bolong.
• Persoalan yang muncul dari mantra sakti
bernama GLOBALISASI
14
implikasi mantra
globalisasi
1. Pergeseran ruang publik-privat,
konglomerasi korporasi.
2. Pergeseran dari “civil administration” to
“non-civil administration”, terutama
dengan masuknya korporasi ke dalam
sistem administrasi.
3. “less is more”, lebih sedikit orang dengan
lebih banyak tugas.
4. Profesionalisme birokrasi
5. Privatisasi versus nasionalisasi aset
15
strategis.
mantra utama konsevatif
• Tolak “government failure” (masalah
akuntabilitas, kegagalan implementasi
program, disfungsi kontrol, belanja
pemerintah, dll).
• Naikkan pajak, buka ruang bagi industri
kecil dan menengah, insentif bagi
pengusaha kecil, subsidi bagi masyarakat
bawah.
• Semua kebijakan pemerintah harus
16
lebih ketat, lebih baik
• Gaya konservatif dalam fiskal
menganjurkan menghindari pengeluaran
defisit, pengurangan belanja pemerintah
secara keseluruhan, pengurangan utang
nasional, dan memastikan anggaran
berimbang.
• sistem pay-as-you-go (pembayaran sesuai
dengan pembelanjaan), perdagangan
bebas yang lebih bertanggungjawab,
deregulasi ekonomi, pajak yang lebih
17
rendah, dan pengetatan sektor belanja.
konservatisme administrasi
• Pemerintah harus lebih banyak mengambil
peran intervensi sedapat mungkin
dihindari guna menghemat fiskal.
• Partisipasi masyarakat lebih ditingkatkan
kebijakan ditujukan bagi kepentingan
masyarakat luas.
• Pemberian subsidi, jaminan kesejahteraan.
18
liberal versus konservatif
• Adalah mustahil bagi pengambil kebijakan
untuk berada di satu kutub ekstrem.
• Pertemuan antara dua ideologi dalam
membentuk administrasi publik adalah
ruang diskursus yang selalu berubah.
• Bagaimana posisi pemerintah sangat
bergantung pada pengambil kebijakan,
birokrasi, kelompok kepentingan, dan
masyarakat umum.
19