BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Objek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gaya Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Mahasiswa Program Studi Pen

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.

   Gambaran Objek Penelitian

  Penelitian ini megambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan 2014-2017 yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2017/2018.

  Universitas Kristen Satya Wacana berada di kota Salatiga yang didirikan pada tahun 1956 sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPGKI) kemudian pada tahun 1959 PTPGKI diresmikan menjadi UKSW. Satya Wacana berarti setia pada Firman Tuhan. Universitas Kristen Satya Wacana diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana.

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah Fakultas tertua di Universitas Kristen Satya Wacana. Fakultas ini mempunyai sembilan program studi di bidang kependidikan yaitu: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Pancasila, Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Olahraga dan Jasmani.

  Program Studi Pendidikan Ekonomi (progdi-PE) merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di FKIP-UKSW Salatiga, berdiri tahun 1956. Sebutan Guru plus, karena lulusan progdi PE berkompeten di bidang pendidikan dan sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses perkuliahan yang menekan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha, berlandaskan moral etik iman kristen didukung dengan fasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntunan perkembangan, sejak tahun 2011-2012 Progdi PE telah membuka lima pilihan bidang konsentrasi yaitu: Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

  Program studi Pendidikan Ekonomi mempunyai Visi adalah “Menjadi lembaga pengembangan ilmu Pendidikan Ekonomi dalam penerapannya untuk menghasilkan guru profesional yang berjiwa wirausaha, dan berkarakter mengasihi” Sedangkan Misi Program studi Pendidikan Ekonomi adalah:

  1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif, dan proaktif berdasarkan moral etik iman kristen

  2. Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan ekonomi dalam lingkup luas, mencakup: 1)

  Pengembangan ilmu pendidikan ekonomi 2)

  Pengembangan metode pembelajaran ekonomi 3)

  Manajemen lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial 4)

  Profesionalitas guru ekonomi 5)

  Perilaku ekonomi/wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat unuk mengembangkan kualitas:

  1) Manajerial lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial

  2) Profesionalitas guru ekonomi

  3) Perilaku ekonomi/wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan masyarakat

5.2. Analisis Pendahuluan

  Berikut ini akan diuraikan deskripsi data penelitian yang meliputi harga rata-rata (mean), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD) dan frekuensi serta histogram penelitian dari semua variabel. Selanjutnya juga diuraikan pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga beserta pengujian persyaratan analisisnya yang meliputi uji normalitas, uji linieritas

   Deskripsi Variabel Gaya Belajar (X

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer

  

SPSS 21.0 , hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

  perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini:

  a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 89 = 1 + 3,3 x 1,949 = 1 + 6,431 = 7,431 = 7

  b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil

  = 4,50

  • – 2,59 = 1,91
  • – 2,89 5 5,6% 2 2,90
  • – 3,20 6 1,1% 3 3,21
  • – 3,51 26 6,7% 4 3,52
  • – 3,82 30 29%
  • – 4,10 13 33,6% 6 4,11
  • – 4,41 7 15,1% 7 4,42
  • – 4,72 2 2,2%
Sumber : SPSS 21.0 Data nilai gaya belajar diperoleh melalui hasil kuesioner yang sudah di berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator gaya belajar yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

  c) Panjang kelas

  = range : jumlah kelas interval = 1,91 : 7 = 0,27 = 0,3

  Tabel 6. Distribusi frekuensi data gaya belajar No Interval Frekuensi Prosentase 1 2,59

  5

  3.83

  Jumlah 89 100% Sumber : Data primer diolah tahun 2017

  1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) a.

  Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,59) = 3,80 b.

  Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,59) = 0,40 2)

  Batasan-batasan kategori kecenderungan

  a. = Mi + 1 SDi s/d Max Tinggi

  = 3,80 + 0,40 s/d 5,00 = 4,20 s/d 5,00

  b. = Mi

  • – 1 SDi s/d Mi + 1 SDi Sedang = 3,80
  • – 0,40 s/d 3,80 + 0.40 = 3,40 s/d 4,20

  c. = Min s/d Mi

  • – 1 SDi Rendah = 2,59 s/d 3,80
  • – 0,40 = 2,59 s/d 3,40
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

  1 Tinggi 4,20 s/d 5,00 9 10,1%

  2 Sedang 3,40 s/d 4,20 69 77,5%

  3 Rendah 2,59 s/d 3,40 11 12,4% Jumlah 89 100 %

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017 Tabel 7. menunjukkan bahwa nilai pada kategori tinggi dicapai oleh 9 mahasiswa (10,1%), untuk kategori sedang dicapai oleh 69 mahasiswa

  (77,5%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 11 mahasiswa (12,4%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat pada kategori sedang.

4.2.2.Deskripsi Variabel Kemandirian Belajar (X 2 )

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer

  

SPSS 21.0 , hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

  perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini:

  a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 89 = 1 + 3,3 x 1,949 = 1 + 6,431 = 7,431 = 7

  b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil

  = 4,80

  • – 2,15 = 2,65

  c) = range : jumlah kelas interval Panjang kelas

  = 2,65 : 7

  Jumlah 89 100% Sumber : Data primer diolah tahun 2017

  No Interval Frekuensi Prosentase 1 2,15

  • – 2,55 3 3,3% 2 2,56
  • – 2,96 6 6,7% 3 2,97
  • – 3,37 9 10% 4 3,38
  • – 3,78 26 29,7% 5 3,79
  • – 4,19 22 24,6% 6 4,20
  • – 4,60 20 22,4% 7 4,61
  • – 5,00 3 3,3%

  Gambar 3. Histogram distribusi frekuensi data kemandirian belajar berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai- nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator kemandirian belajar yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing-masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

  1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) a.

  Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,15) = 3,57 b.

  Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,15) = 0,47 2)

  Batasan-batasan kategori kecenderungan

  a. = Mi + 1 SDi s/d Max Tinggi

  = 3,57 + 0,47 s/d 5,00 = 4,04 s/d 5,00

  d. = Mi

  • – 1 SDi s/d Mi + 1 SDi Sedang = 3,57
  • – 0,47 s/d 3,57 + 0,47 = 3,10 s/d 4,04

  b. = Min s/d Mi

  • – 1 SDi Rendah = 2,15 s/d 3,57
  • – 0,47 = 2,15 s/d 3,10

  Tabel 9. Distribusi frekuesi kecenderungan kemandirian belajar No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

  1 Tinggi 4,04 s/d 5,00 34 36,9%

  2 Sedang 3,10 s/d 4,04 45 52%

  3 Rendah 2,15 s/d 3,10 10 11,1% Jumlah 89 100 %

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017 mahasiswa (36,9%), untuk kategori sedang dicapai oleh 45 mahasiswa (52%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 10 mahasiswa (11,1%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat pada kategori sedang.

4.2.3.Deskripsi Variabel Kesiapan Menjadi Guru Profesional (Y)

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang diolah menggunakan program komputer

  

SPSS 21.0 , hasil tersebut dapat dilihat pada tabel Deskripsi data frequencies. Berikut adalah

  perhitungan sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dan histogram di bawah ini:

  a) Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 89 = 1 + 3,3 x 1,949 = 1 + 6,431 = 7,431 = 7

  b) Rentang data (Range) = data terbesar – data terkecil

  = 4,76

  • – 2,62 = 2,14

  c) = range : jumlah kelas interval Panjang kelas

  = 2,14 : 7 = 0,3 Jumlah 89 100% Sumber : Data primer diolah tahun 2017

  Gambar 4. Histogram distribusi frekuensi data kesiapan menjadi guru professional sudah di berikan kepada responden/mahasiswa di FKIP-PE UKSW. Data tersebut terdiri dari nilai-nilai perbutir peryataan tentang indikator-indikator kesiapan menjadi guru profesional yang berskala 1-5 yang dijumlahkan kemudian dicari rata-rata untuk masing- masing karyawan. Untuk skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. Berikut adalah perhitungan untuk mencari nilai kategori disiplin kerja dan tabel distribusinya:

  No Interval Frekuensi Prosentase 1 2,62

  • – 2,92 3 3,3% 2 2,93
  • – 3,23 2 2,2% 3 3,24
  • – 3,54 17 18,9% 4 3,55
  • – 3,85 16 17,9% 5 3,86
  • – 4,16 21 23,6% 6 4,17
  • – 4,47 25 28% 7 4,48
  • – 4,78 5 5,5%

  1) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) a.

  Nilai rata-rata ideal (Mi) = ½ (5 + 2,62) = 3,81 b.

  Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (5 – 2,62) = 0,40 2)

  Batasan-batasan kategori kecenderungan

  a. = Mi + 1 SDi s/d Max Tinggi

  = 3,81 + 0,40 s/d 5,00 = 4,21 s/d 5,00

  b. = Mi

  • – 1 SDi s/d Mi +1 SDi Sedang = 3,81
  • – 0,40 s/d 3,81 + 0,40 = 3,41 s/d 4,21

  c. = Min s/d Mi

  • – 1 SDi Rendah = 2,62 s/d 3,81
  • – 0,39 = 2,62 s/d 3,41

  Tabel 11. Distribusi frekuensi kecenderungan kesiapan menjadi guru profesional No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

  1 Tinggi 4,21 s/d 5,00 25 14,4%

  2 Sedang 3,41 s/d 4,21 50 58,2%

  3 Rendah 2,62 s/d 3,41 14 26,8% Jumlah 89 100 %

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017

  25 mahasiswa (14,4%), untuk kategori sedang dicapai oleh 50 mahasiswa (58,2%), dan untuk kategori rendah dicapai oleh 14 mahasiswa (26,8%). Data tersebut menunjukan bahwa tingkat kecenderungan gaya belajar berpusat pada kategori sedang.

4.3. Uji Prasyarat Analisis

4.3.1. Uji Normalitas

  Uji normalitas dihitung dengan menggunakan analisis kolmogorov-smirnov. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan program SPSS versi 21.0 dan data hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

  Tabel 12. Ringkasan hasil uji normalitas

  

Variabel Sig tabel Sig hitung Kesimpulan

  X

  1 0,05 0,525 Normal

  X 0,05 0,585 Normal

2 Y 0,05 0,616 Normal

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017 Tabel 12 menunjukkan bahwa variabel gaya belajar, kemandirian belajar dan kesiapan menjadi guru profesional mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal, dimana harga Sig hitung lebih besar dari harga Sig tabel pada signifikansi 0,05.

4.3.2. Uji Linearitas

  Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui pola hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat apakah berbentuk linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS versi 21.0 dengan melihat signifikansi deviation from linearity pada

  Model Hubungan Sig tabel Sig hitung Keterangan

  X1 dengan Y 0.05 0,007 Linier X2 dengan Y 0.05 0,002 Linier

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017 Tabel 13 menunjukkan nilai Sig hitung hubungan antara variabel gaya belajar

  (X

  1 ) terhadap kesiapan menjadi guru professional (Y) dan nilai Sig hitung hubungan

  antara kemandirian belajar (X ) terhadap kesiapan menjadi guru professional (Y)

  2

  lebih besar dari Sig tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear.

4.4. Pengujian Hipotesis

  Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah. Untuk itu hipotesis harus diuji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana untuk hipotesis 1 dan 2 serta menggunakan analisis korelasi ganda untuk hipotesis 3. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama - sama antara variabel bebas (Gaya belajar dan Kemandirian belajar) terhadap variabel terikat (Kesiapan menjadi guru profesional). Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: 1.

  Hipotesis 1, terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

  Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (r x1y ) antara variabel gaya belajar (X

  1 ) terhadap kesiapan menjadi guru profesional

  (Y), besarnya koefisien korelasi yang dihasilkan, analisis menggunakan senilai 0,590 dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05 Hasil tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat hubungan antara variabel gaya belajar (X

  1 ) terhadap kesiapan menjadi guru

  profesional (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 14. Interpretasi koefisien korelasi X

  1 terhadap Y Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan X terhadap Y 0.590 0,40 - 0,599 Sedang

1 Sumber : Data primer diolah tahun 2017

  Tabel 14 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 - 0,599, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai positif. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

  2. Hipotesis 2, terdapat hubungan yang signifikan tingkat kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

  Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi (r )

  x2y

  antara variabel kemandirian belajar (X

  2 ) terhadap kesiapan menjadi guru

  profesional (Y), besarnya koefisien korelasi yang dihasilkan, analisis menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0 didapatkan bernilai positif, kemudian nilai koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui besarnya tingkat hubungan antara variabel kemandirian belajar (X

  2 ) terhadap kesiapan menjadi

  guru profesional (Y) yang dapat dlihat pada tabel koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 15. Interpretasi koefisien korelasi X

  2 terhadap Y Korelasi R hitung Nilai Interpretasi Keterangan

  X 2 terhadap Y 0,536 0,40 - 0,599 Sedang

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017 Tabel 15 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,40 - 0,599, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai positif. Bahwa terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

  3. Hipotesis 3, terdapat hubungan yang signifikan tingkat kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

  Pengujian hipotesis 3 dilakukan menggunakan analisis korelasi ganda 2 prediktor, analisis menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0 berikut tabel ringkasan hasil korelasi ganda 2 prediktor X dan X terhadap Y:

  1

  2

  Variabel Koefisien

  X

  1 0,309

  X

  2 0,441

  Konstanta 1,116 R 0,716

2 R 0,513

  Sumber : Data primer diolah tahun 2017 Tabel 16 dapat dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis 3.

  Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis 3 adalah sebagai berikut: a)

  Membuat persamaan garis korelasi 2 prediktor (korelasi ganda) maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan

  Y = 1,116 + 0,309 (X

1 ) + 0,441 (X

2 )

  Persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien X

  1 sebesar

  0,309 yang artinya apabila gaya belajar (X

  1 ) meningkat 1 poin, maka

  akan menyebabkan naiknya nilai kesiapan menjadi guru professional (Y) sebesar 0,309 dengan asumsi nilai kemandirian belajar (X ) tetap.

  2 Selanjutnya dapat diketahui pula nilai koefisien X 2 sebesar 0,441 yang

  artinya apabila nilai kemandirian belajar (X

  2 ) meningkat 1 poin, maka

  akan menyebabkan naiknya nilai kesiapan menjadi guru professional (Y) sebesar 0,441 dengan asumsi nilai gaya belajar (X 1 ) tetap.

  b) koefisien korelasi antara X dan X terhadap Kriterium Y Mencari

  1

  2 Koefisien korelasi (Ry ) dicari untuk menguji hipotesis 3 dengan (1,2)

  melihat seberapa besar hubungan antara gaya belajar (X

  1 ) dan program komputer SPSS versi 21.0, didapatkan koefisien korelasi antara X

  1 dan X 2 terhadap Y sebesar 0,716. Nilai koefisien korelasi ini

  selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 17. Interpretasi koefisien korelasi X

  1 dan X 2 terhadap Y Korelasi R Nilai Interpestasi Keterangan hitung

  X

  1 dan X 2 terhadap Y 0,716 0,60 Kuat

  • – 0,799 Sumber : Data primer diolah 2017

  Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai R hitung berada diantara 0,60 - 0,799, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori kuat dengan nilai positif dengan Sig hitung sebesar 0.000 < 0.05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu Terdapat hubungan yang signifikan tingkat gaya belajar dankemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW Salatiga.

  2

  c) ) Koefisien determinasi (R Koefisien determinasi menunjukan tingkat ketepatan garis regresi.

  Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari ragam kesiapan menjadi guru profesional (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan

  2

  program SPSS versi 21.0 menunjukan R sebesar 0,513 nilai tersebut berarti 51,3% perubahan pada variabel kesiapan menjadi guru profesional (Y) dapat diterangkan oleh variabel persepsi gaya belajar (X

  1 ) dan kemandirian belajar (X 2 ) sedangkan 48,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan data penelitian yang sudah dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian berikut penjelasannya:

  1. Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,590 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga terdapat hubungan positif signifikan pada kategori sedang antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori DePorter & Hernacki (2011:110)

  Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

  2. Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori sedang, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,536 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga terdapat hubungan positif signifikan pada kategori sedang antara kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori Haris Mudjiman

  (2011:9) Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

  3. Hasil analisis korelasi ganda menunjukan bahwa hasil tabel interpretasi koefisien korelasi R, yaitu termasuk dalam kategori kuat, dimana besarnya koefisien korelasi adalah 0,716 dan Sig hitung sebesar 0.000. Sehingga terdapat hubungan positif signifikan pada kategori kuat antara gaya belajar dan kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa PE-FKIP UKSW Salatiga. Hal ini juga dikaitkan dengan teori

  Oemar Hamalik (2008:94) Kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Menyontek pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2015 di Universitas Kristen Satya Wacana S

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Menyontek pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2015 di Universitas

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Dukungan Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII di MTS Sudirman Truko Kecamatan Bringin Kabup

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Dukungan Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII di MTS Sudirman Truko Kecamatan Bringin

0 0 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Dukungan Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII di MTS Sudirman Truko Kecamatan Bringin Kabupaten S

0 0 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Dukungan Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII di MTS Sudirman Truko Kecamatan Bringin Ka

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Dukungan Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII di MTS Sudirman Truko Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Dukungan Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Kelas VIII di MTS Sudirman Truko Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

0 0 36

BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Kesiapan Menjadi Guru Profesional 1.1.1. Definisi Guru - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gaya Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Mahasiswa Progr

0 0 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Gaya Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FK

0 0 15