INSIDE QUICK COUNT R R I

INSIDE QUICK COUNT RRI IN S ID

uku ini terbit dari sebuah kegalauan publik terhadap quick count RRI.

Inspirasi ini mencuat di halaman media online, tayangan media

IC

elektronik, dan media cetak. Ada yang pro dan ada yang kontra. Sebagian

media menilai RRI berhak menyelenggarakan quick count. Sebagian

lainnya menilai RRI tidak berhak menyelenggarakannya. Polemik di

UN

berbagai media semakin menjadi. Bahkan, ada yang sampai mengancam

akan membubarkan RRI. Di sisi lain, mencuat kelompok netizen yang

menjamur di sosial media yang mendukung RRI lewat tagar #saveRRI.

INSIDE

INSIDE

Buku Inside Quick Count RRI bukan hanya menyajikan fakta dan data hasil

quick count dan analisis quick count 2014, tetapi juga membuka

QUICK COUNT RRI QUICK COUNT RRI

INSIDE QUICK COUNT RRI

INSIDE QUICK COUNT RRI

Agus Sukoyo

Penanggung Jawab

Sutrisno Santoso

Kontributor

Hendrasmo Andi Permadi Diran Manumayasa Asep Sugiantoro

Puslitbangdiklat LPP RRI 2014

INSIDE QUICK COUNT RRI

Penanggung jawab

Sutrisno Santoso

Penulis

Agus Sukoyo

Kontributor

Hendrasmo || Andi Permadi || Diran Manumayasa || Asep Sugiantoro

Editor

Puji Rianto

Proof Reader dan Tata Letak

Intania Poerwaningtias

Desain Cover

Asky

Diterbitkan oleh Puslitbangdiklat LPP RRI Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi terbitan buku ini dalam bentuk

apapun tanpa izin tertulis dari Puslitbangdiklat LPP RRI. Tidak untuk diperjualbelikan.

Cetakan Pertama, 2014 Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Sukoyo, Agus xiv + 416 halaman; 17,6 x 25 cm ISBN: 978-602-71543-2-2

1. Radio 2. Penyiaran

3. Quick count 4. Demokrasi

Diterbitkan oleh:

Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan LPP Radio Republik Indonesia Jl. Radio Dalam Raya No.4 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12140 Telp. (021) 7247251, 7247311, 7202034

KATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA LPP RRI

edia merupakan salah satu pilar demokrasi. Oleh karena itu, sebagai lembaga penyiaran publik, RRI mempunyai

komitmen kuat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, sekaligus memantapkan sebagai Radio Pemilu yang independen, netral, dan berimbang. Tagline RRI sebagai radio pemilu adalah “Pemilih Cerdas Pemilu Berkualitas”. Komisi 1 DPR RI, melalui Rapat Dengar Pendapat pada September 2013, menetapkan RRI sebagai Media Utama Pemilu 2014. Harapan yang besar juga datang dari Ketua Komisi Pemilihan Umum, Husni Kamil Malik, pada penandatanganan MoU antara KPU dengan RRI di Jambi dalam rangka Jambore Siaran Nasional, April 2013.

Saat ini, RRI memiliki jaringan yang luas hingga ke wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). RRI ditopang oleh 87 stasiun penyiaran yang mencakup 231 programa siaran, Siaran Luar Negeri, Pusat pemberitaan, 5 perwakilan di luar negeri (AS, Jepang, Malaysia, Hongkong, Mesir), serta 4 kanal radio bergambar (radio picture berbasis internet). Dengan didukung oleh jaringan yang luas tersebut, RRI bertekad untuk berpartisipasi dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas.

Pemilu yang berkualitas berdasar pada beberapa indikator, di antaranya adalah masyarakat memahami Pemilu yang berkualitas berdasar pada beberapa indikator, di antaranya adalah masyarakat memahami

kompetensi dan kapasitas di bidangnya. Selain itu, pemilu yang berkualitas juga ditunjukkan oleh pilihan rakyat yang tidak ditentukan oleh politik uang, dan terjaganya penyelenggaraan Pemilu yang langsung, umum, jujur, adil dan damai. Dalam konteks ini, tujuan diselenggarakannya siaran dan liputan RRI sebagai Radio Pemilu 2014 adalah memberikan informasi, pendidikan politik bagi masyarakat khususnya pemilih pemula, kontrol sosial, sosialisasi perundangan dan sosialisasi tahapan mekanisme Pemilu.

Khusus untuk penyelenggaraan penghitungan cepat (quick count), RRI sudah memiliki pengalaman pada Pemilu 2009 yang lalu. Namun, istilahnya bukan quick count, tapi quick report. Pada waktu itu, RRI mengerahkan ±4700 orang kontributor dari seluruh Indonesia. Dengan metode penelitian kuantitatif dan survei, melalui quick report, hasil penghitungan suara sementara, baik pemilu legislatif (Pileg) maupun pemilu presiden (Pilpres), yang sebanding dengan lembaga-lembaga survei kenamaan di Indonesia dapat segera diketahui. Bahkan, yang dilakukan RRI waktu itu mendekati hasil perolehan suara dari KPU. Data hasil quick report dimuat di media nasional bahkan internasional, dan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan beberapa TV Swasta melalui running text.

Penyelenggaraan quick count pada Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2014 ini dikoordinasikan oleh Puslitbangdiklat yang dipimpin Sdr. Sutrisno Santoso.

RRI dan didukung 2000 relawan yang terdiri atas angkasawan-wati maupun pemerhati RRI. Quick count RRI tahun 2014 dilandasi metode yang lebih sahih dengan dibantu Sdr. Hendrasmo, seorang ahli yang sudah berpengalaman menyelenggarakan quick count. Selain itu, yang bersangkutan sudah 6 tahun sebagai penyiar Universitaria RRI.

Dengan metode yang sahih, hasil quick count RRI sangat mendekati real count KPU dengan margin of error 0,41% untuk Pemilu Legislatif dan Pilpres 0,64%, artinya validitas Quick count RRI adalah 99,59% dan 99,36%. Kebijakan strategis ini diharapkan mampu mengembangkan peran RRI sebagai salah satu pilar demokrasi melalui penyelenggaraan siaran dan liputan pemilu, termasuk di dalamnya quick count. Dengan cara demikian, RRI diharapkan akan memberikan kontribusi yang lebih signifikan kepada bangsa dan negara Republik Indonesia, terutama dalam konteks demokratisasi di Indonesia. Karena itu, saya menginstruksikan kepada seluruh Kepala Satker RRI dan seluruh angkasawan/wati untuk melaksanakan, mendukung dan menyukseskan semua kegiatan RRI sebagai Radio pemilu 2014 dengan berpegang pada prinsip netral, independen, dan tidak berpihak pada kelompok manapun selain pada kebenaran.

Saya memberikan apresiasi atas penerbitan buku quick count yang ditulis oleh Saudara Agus Sukoyo, Kabid Litbang Puslitbangdiklat RRI. Saudara Agus Sukoyo seorang pekerja keras, Saya memberikan apresiasi atas penerbitan buku quick count yang ditulis oleh Saudara Agus Sukoyo, Kabid Litbang Puslitbangdiklat RRI. Saudara Agus Sukoyo seorang pekerja keras,

layar atas keberhasilan quick count RRI. yang kisah-kisahnya bisa dibaca pada Seperti telah diketahui banyak pihak, bagian ketiga buku ini, yang bertugas di penyelenggaraan quick count mendapat

daerah-daerah terpencil dan Perbatasan respon yang luar biasa dari berbagai sangat luar biasa. Dengan berani, kalangan, terlepas respon positif mereka mengarungi perjalanan yang ataupun negatif. Respon itu sungguh di

sulit dijangkau melalui berbagai moda luar perkiraan saya sama sekali. Quick

transportasi darat, laut, sungai maupun count juga menjadikan masyarakat udara. kembali memerhatikan, bahkan tanpa

Saya sangat bangga dengan diduga menumbuhkan gelombang semangat juang para Relawan yang

pembelaan netizen terhadap RRI melalui sangat tinggi. Tentu saja, hal itu tidak #SaveRRI, yang selama beberapa waktu

terlepas dari “gemblengan” atau motivasi menjadi trending topic nasional. Kami yang terus-menerus disuntikkan Sdr.

sangat berterima kasih atas respon yang Sutrisno Santoso, Kapuslitbangdiklat RRI diberikan para pimpinan, akademisi, dan

sebelum dan selama penyelenggaraan masyarakat karena hal itu dapat lebih

quick count .

mendewasakan dan membuat kami Terima kasih pada Dewas yang

lebih bersemangat untuk terus berjuang telah menyetujui penyelenggaraan

meningkatkan kualitas pelayanan siaran quick count ini, dan terima kasih pada

dan nonsiaran. semua pihak yang telah mendukung

Dari perspektif kami sendiri, terlaksananya quick count. di balik keberhasilan quick count RRI, tercermin kekompakan dan soliditas yang

Semoga buku ini bermanfaat tinggi dalam operasional di lapangan bagi masyarakat secara umum maupun

antara Direksi, Kapuslitbangdiklat, bagi internal RRI sebagai bahan kajian Kepala Satuan Kerja, Pejabat Struktural,

ataupun sebagai referensi.

Fungsional, staf bahkan Kelompok

Sekian terima kasih.

Pemerhati RRI. Perjuangan para relawan,

Sekali di udara tetap di udara!

Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti

KATA PENGANTAR KEPALA PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI

P eran aktif Lembaga Penyiaran Publik RRI dalam proses

demokratisasi di Indonesia dikuatkan melalui kerja sama antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan RRI. Selanjutnya, menjadi media partner resmi KPU sebagai Radio Pemilu. Kerja sama itu tertuang dalam Nota Kesepahaman bersama Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Nomor 10/KB/KPU/2013 dan Nomor 744/DU/04/2013 tentang Sosialisasi dan Informasi Pemilihan Umum Tahun 2014.

Penyelenggaraan quick count merupakan kebijakan strategis RRI berdasarkan hasil Rapat Kerja (Raker) Akhir Tahun (tanggal 23-28 November 2013) di Jayapura. Dalam Raker tersebut, diputuskan bahwa implementasi program quick count dilaksanakan oleh Puslitbangdiklat RRI. Sebagai pelaksana kebijakan Direksi RRI dalam penyelenggaraan quick count , Puslitbangdiklat RRI telah memperoleh izin dari KPU berupa sertifikat KPU Nomor 035/LS-LHC/KPU-RI/ II/2014 yang ditandatangani oleh ketua KPU Husni Kamil Manik pada bulan Februari 2014.

Dalam menyelenggarakan quick count, RRI mengacu pada kaidah keilmuan dengan mengedepankan netralitas Dalam menyelenggarakan quick count, RRI mengacu pada kaidah keilmuan dengan mengedepankan netralitas

manapun. Quick count tersebut bebas dari proses tersebut, sebagai usaha dari pengaruh pihak luar karena seluruh

dokumentasi yang memungkinkan pembiayaan menggunakan anggaran

bisa dibaca banyak pihak atas apa yang Puslitbangdiklat RRI. Dengan begitu,

telah dilakukan oleh RRI, sekaligus hasil quick count Puslitbangdiklat RRI

perwujudan pertanggungjawaban mampu memprediksi hasil persentase

kepada publik yang disusun secara perolehan suara pemilu secara akurat

kronologis.

dan cepat, sejajar penyelenggara hitung Berani membongkar dapur cepat lain yang diakui kredibilitasnya

berarti membuka rahasia, kemungkinan Puslitbangdiklat RRI selaku

ditemukan kelemahan. Namun, itu tidak penyelengara

quick count tahun menjadi masalah. Bagi RRI, itu merupa- 2014, memenuhi Peraturan Komisi

kan otokritik. Selanjutnya, kredibilitas Pemilihan Umum RI Nomor 23 Tahun

pelaksanaan quick count secara ilmiah 2013 pasal 24 bahwa lembaga survei

dapat dibuktikan oleh pihak-pihak yang atau lembaga hitung cepat diwajibkan

ingin mengkajinya. Oleh karena itu, menyampaikan hasil akhir kepada

penilaian terhadap pelaksanaan quick Komisi Pemilihan Umum RI. Laporan

count Puslitbangdiklat RRI bergantung quick count Puslitbangdiklat RRI secara

pada persepsi pembaca.

resmi disampaikan kepada KPU pada Semoga buku ini bermanfaat

24 Juli 2014 dalam bentuk buku dan dalam proses pendidikan politik, softcopy sebagai pertanggungjawaban

mengawal dan menegakkan kepada publik. Selanjutnya, pihak KPU

demokratisasi bangsa ke arah yang dalam web resmi http: //www.kpu.go.id/

lebih sehat dan bermartabat. Sekaligus, menayangkan hasil quick count tersebut.

berfungsi sebagai pertanggungjawaban Buku Inside Quick Count RRI

kepada publik.

ini diterbitkan sebagai tindak lanjut

Jakarta, Desember 2014 Kepala Puslitbangdiklat LPP RRI

Sutrisno Santoso

PENGANTAR PENULIS

B uku Inside Quick Count ini lahir melalui proses yang

panjang. Inspirasi awal muncul pada saat Workshop Nasional Quick Count Pemilu 2014 yang diselenggarakan oleh Puslitbangdiklat RRI di Gedung Bina Profesi Direktorat SDM danUmum LPP RRI, Jl. Antena III Radio Dalam Raya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan (17–19 Februari 2014). Inspirasi kedua muncul pada saat teleconference 6 Maret 2014. Teleconference merupakan pemantapan kerja Tim Quick Count tahap pertama. Dalam kegiatan itu, terjadi tanya jawab antara korlap dan panitia pusat seputar solusi atas semua kendala yang terjadi di lapangan. Waktu itu, ada instruksi dari Kapuslitbangdiklat Sutrisno Santoso selaku penanggung jawab quick count bahwa semua korlap harus membuat laporan tertulis yang ditandatangi oleh Kepala RRI setempat. Isi laporan itu berupa data dan hasil kerja korlap dan relawan masing-masing Satker se-Indonesia. Laporan itulah yang menjadi inspirasi bagi usaha menerbitkannya menjadi buku. Laporan itu menjadi bahan utama penyusunan buku ini. Selanjutnya, dilengkapi dengan kisah suka duka korlap dan relawan yang mereka upload melalui group email QCRRI2014@gmail.com. Tulisan- tulisan itu menjadi bagian dari kinerja mereka di lapangan, dan rasanya sayang kalau dibiarkan begitu saja.

Peristiwa pemilu 2014 menjadi perhelatan besar bagi Bangsa Indonesia, dan menghiasi semua media, termasuk berbagai sorotan seputar quick count RRI. Berbagai tokoh baik nasional maupun daerah, baik yang pro dan kontra memberikan komentar atas penyelenggaraan quick count RRI. Setelah dicermati, polemik di berbagai media itu semakin menghangat, bahkan ada yang mengancam Peristiwa pemilu 2014 menjadi perhelatan besar bagi Bangsa Indonesia, dan menghiasi semua media, termasuk berbagai sorotan seputar quick count RRI. Berbagai tokoh baik nasional maupun daerah, baik yang pro dan kontra memberikan komentar atas penyelenggaraan quick count RRI. Setelah dicermati, polemik di berbagai media itu semakin menghangat, bahkan ada yang mengancam

membubarkan RRI. Di sisi lain, mencuat quick count berlangsung, dan kiriman kelompok netizen di media sosial yang

foto-foto kenangan dari teman-teman menggalang dukungan bagi usaha

korlap yang sedang berjuang nun jauh penyelamatan RRI, #saveRRI. Berbagai

di sana. Mereka adalah kawan-kawan media mempersoalkan quick count RRI

saya yang siang malam bekerja secara mengapa ada, bukankah RRI sebagai

ikhlas di lapangan. Kumpulan foto itu Lembaga penyiaran publik bertugas

rasanya sayang jika hanya di-save di untuk menyajikan informasi berimbang

laptop atau hp saja. Tentu, akan lebih (cover both side)? Oleh karena itu, akan

bermakna jika gambar berceritera itu lebih berimbang informasinya jika RRI

diabadikan, diangkat menjadi buku. tidak menyelenggarakan quick count?

Kumpulan materi itu menambah energi Media online pun ramai ‘menggoyang’

baru untuk menyusun buku Inside Quick RRI lantaran lembaga milik negara

Count ini.

mengadakan quick count, bukankah Sesuai dengan makna kata sudah cukup dilakukan oleh lembaga

“inside” adalah apa saja yang ada dalam survei lain?

dapur quick count itu dibongkar secara Pemberitaan di berbagai media

blak-blakan, dimulai dari metode yang pro dan kontra itu dikompilasi

yang digunakan, proses pelaksanaan menjadi sebuah kliping. Kliping seputar

dan hasil yang dicapai, dilengkapi quick count pileg dan pilpres setebal 200

dengan analisis hasil quick count RRI halaman lebih itu dijilid sebagai koleksi

dibandingkan dengan lembaga survei panitia quick count Puslitbangdiklat

yang berkiprah selama pemilu pileg dan RRI . Inilah yang menjadi inspirasi

pilpres tahun 2014. Kata “Inside” juga penulis untuk membukukan peristiwa

dimaksudkan untuk lebih mengarahkan perhelatan besar seputar pemilu dan

pada usaha membongkar fakta dan data quick count RRI 2014.

hasil quick count yang sebenarnya, yang Pascapemilu 2014, panitia quick

diselenggarakan oleh Puslitbangdiklat count Puslitbangdiklat RRI berkewajiban

RRI .

membuat laporan resmi kepada KPU, Buku ini terwujud bukanlah laporan pertanggungjawaban publik

kerja perorangan, tetapi merupakan tersebut harus selesai dalam kurun

kompilasi dari berbagai sumber yang waktu 7 hari kerja, dan harus segera

berhasil penulis kumpulkan. Sebagai diserahkan kepada KPU dalam bentuk

bentuk penghargaan kepada semua buku dan softcopy. Softcopy laporan

pihak yang telah berkontribusi atas tersebut dimuat di laman resmi KPU.

terbitnya buku Inside Quick Count RRI, Tentu laporan resmi itu menjadi acuan

maka nama-nama mereka diabadikan utama dalam penyusunan buku ini.

dalam lembar yang tersirat dalam buku ini. Pencantuman nama-nama, di

Selanjutnya, panitia juga memiliki samping sebagai wujud penghargaan, Selanjutnya, panitia juga memiliki samping sebagai wujud penghargaan,

hal yang lebih penting adalah terkait LPP RRI. Untuk itu, penulis mengucapkan dengan pertanggungjawaban karya dan

terima kasih. Mr. Kabul Budiono, Direktur proses pembelajaran yang merupakan

Program Produksi, thank you very much. bagian dari sejarah penyelenggaraan

Saya sering mengganggu via WA, “betul quick count .

itu, tidak ada kata terlambat”. Juga, Mr. Jadi, buku ini bukanlah murni

Rohanudin, Direktur Teknologi Media gagasan penulis. Ide penyusunan buku

Baru, ini bukan sekadar “given” tapi ini berkat dukungan berbagai pihak,

memang harus ditindaklanjuti. Khusus baik Jajaran Dewan Pengawas RRI,

pada Mr. Hendrasmo, terima kasih, Dewan Direksi RRI, Kapusltbangdiklat

tinjauan analisis seputar hasil quick count RRI , Seluruh Kepala RRI, Panitia Pusat dan

dan exit poll menjadi sumbangan ilmiah Daerah serta seluruh Korlap dan Relawan

yang memperkaya buku ini. Selanjutnya, QCRRI. Oleh karena itu, saya ingin

para Kepala Stasiun RRI se-Indonesia, mengungkapkan terima kasih kepada

terima kasih atas dukungannya, dan semua pihak yang telah berkontribusi

harap maklum jika ada yang terusik jam dalam buku ini.

istirahatnya karena sewaktu-sewaktu saya ganggu dengan wawancara jarak

Ucapan terima kasih saya jauh. Teman-teman korlap dan relawan

sampaikan untuk Ibu Niken Widiastuti, QCRRI, “salut bro”, terima kasih kawan,

Direktur Utama RRI, yang telah kontribusi sumbangan cerita seputar

mendukung sepenuhnya, mendorong, korlap dan relawan menjadi “bumbu

dan memberi semangat agar terus sedap” dalam penggarapan buku ini.

menulis secara berimbang (cover both side

Tidak ketinggalan, saya mengucapkan ) segala sesuatu yang berhubungan

terima kasih pada teman-teman panitia dengan quick count. Pak Sutrisno

di Jakarta. Mereka adalah partner yang Santoso, Kepala Puslitbangdiklat RRI,

sangat solid dalam bekerja sama dan selaku penanggung jawab quick count

sama-sama kerja. Kepada Mas Puji yang telah menginspirasi secara filosofis

Rianto yang telah bersedia menjadi dan pemikiran jernih sehingga setiap

editor buku ini, sekaligus membantu penggal kalimat yang tertulis harus

dalam menata kembali bab-bab dalam bermakna. Menurutnya, dengan adanya

buku ini dan elaborasi lebih jauh buku ini, diharapkan dapat membuka

terutama di bagian pertama dan kedua. wacana publik sehingga mereka

Mbak Intania Poerwaningtias, yang telah dapat membaca dan mencermati apa

secara sabar melakukan proofing dan adanya seputar dapur quick count

, saya mengucapkan terima kasih. Puslitbangdiklat

Juga, perkenankan saya menyampaikan harus ditutup-tutupi karena sebagai

terima kasih kepada semua pihak yang pertanggungjawaban kepada publik.

tidak dapat saya sebutkan satu persatu Beliau juga sudah mengusahakan buku

dalam lembaran ini. ini bisa diterbitkan oleh Puslitbangdiklat dalam lembaran ini. ini bisa diterbitkan oleh Puslitbangdiklat

Pada akhirnya, selaku penulis, saya menyadari kemungkinan terjadinya ketidaksempurnaan dalam proses penyusunan yang mengakibatkan pemikiran para narasumber justru tidak terkomunikasikan dengan baik kepada pembaca. Jika hal itu terjadi, sepenuhnya adalah tanggung jawab saya. Namun, kalau paparan dalam buku Inside Quick Count ini bermanfaat maka hal itu mencerminkan kejernihan pemikiran para narasumber dan kontributor materi.

Buku Inside Quick Count ini tentu tidak akan pernah terwujud tanpa ridho dan bimbingan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi kekuatan dalam berkarya. Semoga buku ini menjadi nukilan peristiwa yang bermakna.

Jakarta, Desember 2014

Salam Super Tim, Agus Sukoyo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA LPP RRI | v KATA PENGANTAR KEPALA PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI | viii PENGANTAR PENULIS | x DAFTAR ISI | xv BAGIAN 1 MENGUAK DAPUR QUICK COUNT PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI | 1 BAB 1 Sejarah Quick Count RRI | 3 BAB 2 Menguak Quick Count Puslitbangdiklat LPP RRI 2014 | 13 BAB 3 Penyempurnaan Juknis dan Logistik | 29 BAB 4 Pemantapan Pelaksanaan Quick Count Legislatif 2014 | 33 BAB 5 Pelaksanaan Quick Count Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden | 41 BAB 6 Metode Quick Count dan Exit Poll | 73 BAB 7 Pemetaan TPS Amatan | 77 BAB 8 Teknologi Informasi Berbasis Android | 81 BAB 9 Hak Paten Aplikasi Quick Count Berbasis Android Milik RRI | 93 BAGIAN 2 ANALISIS QUICK COUNT PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI 2014 | 99 BAB 10 Analisis Hasil Hitung Cepat Pileg 2014 | 101 BAB 11 Hasil Hitung Cepat Pilpres 2014 | 107 BAB 12 Hasil Survei Exit Poll | 111 BAB 13 Hasil News Feeding | 119 BAB 14 Komparasi Hasil Quick Count dan Exit Poll Berbagai Lembaga | 123 BAB 15 Nilai Gap Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014 | 127 KATA PENGANTAR DIREKTUR UTAMA LPP RRI | v KATA PENGANTAR KEPALA PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI | viii PENGANTAR PENULIS | x DAFTAR ISI | xv BAGIAN 1 MENGUAK DAPUR QUICK COUNT PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI | 1 BAB 1 Sejarah Quick Count RRI | 3 BAB 2 Menguak Quick Count Puslitbangdiklat LPP RRI 2014 | 13 BAB 3 Penyempurnaan Juknis dan Logistik | 29 BAB 4 Pemantapan Pelaksanaan Quick Count Legislatif 2014 | 33 BAB 5 Pelaksanaan Quick Count Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden | 41 BAB 6 Metode Quick Count dan Exit Poll | 73 BAB 7 Pemetaan TPS Amatan | 77 BAB 8 Teknologi Informasi Berbasis Android | 81 BAB 9 Hak Paten Aplikasi Quick Count Berbasis Android Milik RRI | 93 BAGIAN 2 ANALISIS QUICK COUNT PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI 2014 | 99 BAB 10 Analisis Hasil Hitung Cepat Pileg 2014 | 101 BAB 11 Hasil Hitung Cepat Pilpres 2014 | 107 BAB 12 Hasil Survei Exit Poll | 111 BAB 13 Hasil News Feeding | 119 BAB 14 Komparasi Hasil Quick Count dan Exit Poll Berbagai Lembaga | 123 BAB 15 Nilai Gap Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014 | 127

BAGIAN 3 SUKA DUKA RELAWAN DAN KORLAP QUICK COUNT RRI | 131 BAGIAN 4 QUICK COUNT RRI, KONTROVERSI, DAN GERAKAN #SAVERRI:

KUMPULAN BERITA | 281 BAB 16 Seputar Pemberitaan Media Quick Count Puslitbangdiklat LPP RRI | 283 BAB 17 Kontroversi Seputar Quick Count RRI | 333 BAB 18 Gerakan Netizen: #Save RRI | 389

B AG I A N 1

MENGUAK DAPUR QUICK COUNT PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI

Quick count atau hitung cepat bukanlah pekerjaan mudah. Terlebih, jika hal itu dilakukan pada masa pemilu legislatif dan eksekutif yang melibatkan sampel TPS di seluruh Indonesia. Dalam proses hitung cepat semacam itu, bukan hanya metode penarikan sampel harus tepat, tapi juga dibutuhkan komitmen dan kerja keras dari penyelenggara hitung cepat. Biaya juga menentukan apakah hitung cepat itu bisa dikerjakan dengan baik ataukah tidak. Faktor-faktor inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak. Apakah hitung cepat telah dilakukan dengan menggunakan metode yang benar? Dari manakah anggaran untuk menyelenggarakan hitung cepat itu? Apakah penyandang dana memengaruhi hasil dan sebagainya? Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Puslitbangdiklat RRI terutama ketika hitung cepat Pemilu Presiden karena pada pilpres muncul kontroversi sebagai akibat perbedaan- perbedaan di antara lembaga yang melakukan hitung cepat. Bagian ini akan menjawab keraguan-keraguan itu. Keseluruhan bab dalam bagian pertama ini akan menjelaskan keseluruhan proses hitung cepat yang dilakukan Puslitbangdiklat LPP RRI, termasuk di dalamnya penggunaan aplikasi berbasis android. Melalui paparan ini, penulis berharap khalayak akan mengetahui keseluruhan proses hitung cepat Puslitbangdiklat LPP RRI , dan, dari situ, bisa dilihat bahwa prinsip independensi, kredibilitas, dan juga objektivitas benar-benar bukan hanya konsep belaka. Sebaliknya, hal itu telah menjadi panduan dan nilai tertinggi yang dipegang teguh oleh segenap tenaga peneliti di Puslitbangdiklat LPP RRI.

BAB 1 SEJARAH QUICK COUNT RRI

Quick count atau hitung cepat yang diselenggarakan oleh Puslitbangdiklat LPP RRI bukanlah hal baru. Sebelumnya, RRI telah melakukan hal itu meskipun menggunakan konsep yang berbeda, yakni quick report. Berbeda dengan quick count, quick report merupakan kerja jurnalistik melibatkan karyawan RRI se-Indonesia dibantu oleh kelompok pemerhati RRI yang bertindak sebagai relawan yang ditempatkan di sejumlah TPS berdasarkan mapping. Quick report (laporan cepat) ini dalam pelaksanaannya hampir sama dengan quick count baik dalam hal mapping TPS amatan maupun sistem pengiriman data hasil perolehan suara pemilu. Mengapa dinamakan quick report? Istilah ini dipakai untuk pengganti nama quick count karena pada saat itu penyelenggaraannya ditangani oleh penyelenggara siaran, bukan ditangani khusus oleh Puslitbangdiklat LPP RRI.

Istilah quick report, awalnya Pada waktu itu, Parni Hadi, selaku berasal dari ide Direktur Utama waktu itu,

Direktur Utama, menjanjikan hasil final Parni Hadi, yang muncul saat pemilihan

quick Report Pilpres 8 Juli 2009 pada Rektor UGM. Setelah dilakukan hitung

pukul 17.00 dari 33 provinsi seluruh cepat secara sederhana, ternyata hasilnya

Indonesia. Untuk itu, RRI mengerahkan mendekati hasil resmi. Kemudian, saat

sekitar 4.700 orang kontributor pada pelaksanaan pemilu 2009, RRI mulai

60 wilayah stasiun RRI di seluruh menyelenggarakan kegiatan quick

Indonesia. Direktur Program Produksi, report . Istilah ini digunakan untuk untuk

Niken Widiastuti, selaku Penanggung menggantikan quick count karena pada

Jawab Tim, pada rapat terakhir 7 Juli saat itu penyelenggaraannya ditangani

2009, menyatakan bahwa RRI sudah oleh Direktorat Program dan Produksi,

siap melakukan quick report tersebut. bukan Puslitbangdiklat RRI. Oleh karena

Niken Widiastuti mengatakan bahwa itu, istilah quick report dirasa lebih tepat

secara teknis pelaksanaan quick report karena mempunyai kaitan langsung tidak ada masalah, tetapi kemungkinan dengan kegiatan siaran. Ini sangat adanya hambatan terkait padatnya lalu berbeda dengan quick count yang lebih

lintas SMS yang masuk ke pusat data di menekankan dimensi penghitungan pusat. Namun, masalah tersebut sudah suara secara cepat.

diantisipasi melalui pengiriman data Quick report RRI telah dimulai sejak

manual.

2009. Laporan cepat itu dilaksanakan Data hasil quick report disiarkan dengan metode survei yang dalam secara langsung oleh Jaringan Berita pelaksanaannya dipadukan antara siaran

Nasional, RRI Pro 3. Selain itu, juga dimuat langsung dan laporan perhitungan di media nasional bahkan internasional cepat hasil pemilu tersebut. Quick Report

dan disiarkan secara langsung oleh TVRI atau Laporan Cepat mengerahkan dan beberapa TV Swasta melalui running 4.700 orang kontributor dari seluruh text. Indonesia. Dengan metode penelitian

Hasil quick report pemilu legislatif kuantitatif, melalui Quick Report, dapat

tahun 2009 yang diselenggarakan oleh segera diketahui hasil perhitungan RRI mendekati real count KPU dan hasil

suara sementara baik Pemilu Legislatif quick count lembaga survei lainnya, (Pileg) maupun Pemilu Presiden (Pilpres)

terutama perolehan suara pada 5 partai, yang sebanding dengan lembaga-

yaitu Demokrat, Golkar, PDIP, PKS, dan lembaga survei kenamaan di Indonesia.

PAN (lihat tabel 1.1.). Bahkan, menurut Niken Widiastuti (saat

ini Direktur Utama RRI), laporan cepat yang dilakukan oleh RRI mendekati hasil perolehan suara dari KPU.

Tabel 1.1

Data Quick Report Legislatif 2009 RRI dan Lembaga Survei Lainnya LP3ES

Lingkaran Survei

Cirus Indonesia/

Lembaga Survei

Indonesia/

(93%-SCTV)

LSI (83,65%, TVOne)

LSI (84,69%-MetroTV):

1. Demokrat : 20,27%

1. Demokrat : 20,54%

1. Demokrat: 20,71%

2. Golkar: 14,85%

2. PDIP: 14,67%

2. Golkar: 14,46%

3. PDIP: 14,50%

3. Golkar: 13,93%

3. PDIP: 13,39%

4. PKS: 7,82%

4. PKS: 7,73%

4. PKS: 7,50%

5. PAN: 6,11%

5. PAN: 5,74%

5. PAN: 5,73%

6. PPP: 5,36%

6. PPP: 5,24%

6. PKB: 5,66%

7. PKB: 5,36%

7. PKB: 5,12%

7. PPP: 5,32%

8. Gerindra: 4,22%

8. Gerindra: 4,59%

8. Gerindra: 4,28%

9. Hanura: 3,55%

9. Hanura: 3,73%

9. Hanura: 3,51%

10. PBB: 1,63%

10. PBB: 1,71%

10. PBB: 1,86%

11. PKPB: 1,59%

11. PKPB: 1,52%

11. PKNU: 1,57%

12. PKNU: 1,38%

12. PDS: 1,47%

12. PKPB: 1,51%

13. PBR: 1,26%

13. PKNU: 1,42%

13. PDS: 1,44%

14. PDS: 1,25%

14. PBR: 1,34%

14. PBR: 1,22%

15. PPRN: 1,12%

15. PPRN: 1,24%

15. PPRN: 1,10%

Quick Report Pilpres 2009

untuk menjamin pengiriman data langsung dari TPS ke Server Pusat

Niken Widyastuti, selaku Ketua di Jakarta, dan sistem data back up Penyelenggara quick report, waktu yang disiapkan untuk mengantisipasi itu sebagai Direktur Administrasi dan hambatan teknologi. Kedua sistem ini Keuangan, menjelaskan pengalaman RRI dilakukan secara paralel, yaitu terpusat dalam menyelenggarakan Quick report

dan berjenjang.

Pemilu Legislatif yang telah berhasil memberikan informasi kepada publik

Untuk menjamin akurasi

data dan hasil maksimal yang bisa Pilpres tersebut, di samping pengiriman

tentang hasil pemilu. 1 Dalam Quick report

menggambarkan perolehan suara ketiga melalui SMS, juga dilakukan dengan pasangan, RRI menyebar wilayah sasaran pengiriman manual yang dilakukan oleh

meliputi seluruh Provinsi, yaitu 33

60 stasiun RRI. RRI melakukan pendataan Provinsi di Indonesia. Dengan demikian, pada 10.000 TPS yang ada dari 450.000

penyebaran wilayah sasaran sangat lebih.

merata, dan itu berarti bahwa tidak ada daerah provinsi yang tidak tersentuh

Setelah berhasil dengan Quick quick report RRI. Pendataan dilakukan report pada Pemilu 9 April 2009, RRI di 40% kabupaten/kota se-Indonesia melakukan Quick report Pilpres 8 Juli yang meliputi 9.555 buah TPS. Untuk 2019. Persiapan dilakukan dengan melakukan pendataan di TPS, RRI di memantapkan sistem yang digunakan

1 Bochri Rachman http://infosketsa. com/index.php?option=com_ content&view=article&id=555:qr- RRI&catid=914:berita-utama&Itemid=92, 31 May 2009

Niken Widiastuti (Ketua Penyelenggara Quick report), Parni Hadi (Direktur Utama RRI), dan Sidqi Wahab (Anggota DPR Komisi 1) Niken Widiastuti (Ketua Penyelenggara Quick report), Parni Hadi (Direktur Utama RRI), dan Sidqi Wahab (Anggota DPR Komisi 1)

Pusat di Jakarta untuk ditabulasi dari pendengar setia RRI dan sejumlah

secara langsung .

karyawan RRI. Selain melaporkan data

3. Sistem berjenjang. Kontributor selain secara cepat tentang hasil sementara

mengirim data ke Server Pusat, perhitungan suara di TPS, para

juga mengirim data melalui SMS ke kontributor tersebut juga melaporkan

stasiun RRI setempat

Informasi sekitar peristiwa selama berlangsungnya pemungutan suara. 2

4. Data yang diterima oleh Stasiun RRI setempat setelah ditabulasi secara bertahap segera dikirim pada

Sistem Quick Report Pilpres

kesempatan pertama ke server Pusat 2009 3 melalui Gmail dengan format Excel.

5. Apabila pengiriman melalui Gmail Dalam melakukan laporan cepat, gagal, maka data dari stasiun RRI LPP RRI menggunakan operasional setempat dikirim melalui Fax atau beberapa sistem. melalui telepon atau alat komunikasi

1. Sistem Quick report Pilpres 2009

lainnya.

dilakukan dengan dua sistem secara

6. Data yang dikirim oleh Stasiun RRI pararel, yaitu sistem terpusat dan

setempat ke server nasional adalah sistem berjenjang. Penggunaan

data hasil update, pada setiap waktu dual sistem ini dilakukan untuk

sampai update terakhir .

mengantisipasi kemungkinan hambatan akibat sangat padatnya

7. Data dari Stasiun RRI digunakan lalu lintas SMS .

untuk back up terutama jika sistem SMS terpusat mengalami hambatan

2. Sistem terpusat, yaitu pengiriman

serius.

data oleh Kontributor dari TPS

2 diambil dari www.RRI.co.id. 3 Bochri Rachman , op.cit

Hasil pemilu menunjukkan kandidat dengan mayoritas suara di masing-masing 33 provinsi di Indonesia. Megawati Sukarnoputri: merah | Susilo Bambang Yudhoyono: biru | Jusuf Kalla: kuning

Penentuan dan Pemetaan Wilayah Quick Report RRI 2009

5. Wilayah sasaran tidak boleh valid, wilayah amatan juga dipetakan.

Untuk mendapatkan hasil yang

tertumpuk hanya di basis partai Sementara untuk stasiun RRI diberi kode.

tertentu karena akan merusak prinsip Beberapa prinsip dalam pengambilan

proporsionalitas, dan hasilnya tidak wilayah yang menjadi amatan selama

akan mencerminkan keadaan riil di quick report adalah sebagai berikut.

daerah sasaran.

6. Wilayah sasaran tidak boleh berada seluruh Provinsi di Indonesia atau 33

1. Wilayah sasaran quick report adalah

hanya pada satu daerah tertentu, Provinsi secara keseluruhan. Setiap

tetapi penyebarannya dilakukan lebih provinsi dibagi ke dalam 2 wilayah

merata secara proporsional. sasaran, yaitu wilayah sasaran utama

7. Untuk menjamin pemerataan secara dan wilayah sasaran penunjang.

proporsional, di setiap provinsi dipilih

2. Wilayah sasaran utama adalah daerah sekurang-kurangnya 40% dari jumlah provinsi dengan pemilih paling

kabupaten yang ada sebagai daerah kurang 2,5 juta jiwa.

sasaran. Untuk wilayah kecamatan

3. Wilayah sasaran penyangga adalah sasaran, dipilih minimal 25% dari daerah provinsi dengan jumlah

jumlah seluruh kecamatan di provinsi pemilih di bawah 2,5 juta jiwa.

tersebut. Dengan demikian, sasaran tidak terpusat pada satu kabupaten/

4. Penentuan wilayah sasaran di daerah kota atau satu kecamatan saja kabupaten/kota, kecamatan, dan

TPS dilakukan dengan metode

8. Penentuan jumlah TPS di setiap proporsional dan sistematis. Dalam

kecamatan juga dilakukan secara hubungan ini, penentuan wilayah

proporsional dan sistematis agar sasaran sangat ditentukan secara

tidak terpusat di satu desa/kelurahan berurutan mulai dari jumlah pemilih

saja.

yang paling banyak, peta politik, dan lokasi penyebaran.

Penentuan dan Pemetaan Kontributor Quick Report RRI 2009

Setelah melakukan pemetaan dan

Perekrutan Kontributor

pemberian kode untuk masing-masing 1. Jumlah kontributor yang diperlukan

stasiun RRI daerah, langkah berikutnya sangat tergantung dari jumlah TPS yang adalah memilih kontributor. Beberapa

menjadi sasaran quick report. Demikian prinsip untuk rekrutmen kontributor dan

pula, pemetaan kontributor sangat pemetaan kontributor adalah sebagai

ditentukan oleh pemetaan wilayah dan

Tabel 1.2 Wilayah Sasaran Utama QR, Terdiri 17 Provinsi dengan Jumlah Pemilih, Jumlah

TPS, Jumlah TPS Sasaran, dan Jumlah Kontributor Tiap Provinsi

No Provinsi

TPS sasaran Kontributor 1 DKI Jakarta

Pemilih

TPS

365 182 2 Jawa Barat

1.500 750 3 Jawa Tengah

1.550 775 4 Jawa Timur

168 84 7 Sumatera Utara

500 250 8 Sumatera Selatan

250 125 10 Sulawesi Selatan

312 156 11 Nangroe Aceh D

205 103 12 DI Yogyakarta

159 80 13 Sumatera Barat

227 114 15 Kalimantan Barat

Tabel 1.3 Wilayah Sasaran Penyangga QR, Terdiri 16 Provinsi dengan Jumlah Pemilih,

Jumlah TPS , Jumlah TPS Sasaran, dan Jumlah Kontributor Tiap Provinsi

No Provinsi

TPS Sasaran Kontributor 1. Papua

Pemilih

Jumlah TPS

100 50 8 Sulawesi Tengah

75 38 10 Kep. Riau

75 38 11 Sulawesi Tenggara

75 38 12 Bangka Blitung

75 38 13 Sulawesi Barat

60 30 15 Maluku Utara

50 25 16 Papua Barat

2. Seorang kontributor bertugas pada 2 arahan dan membantu kontributor buah TPS, dan berkewajiban mengirim

menyelesaikan hambatan, melakukan hasil perhitungan suara itu ke server

komunikasi dengan tim di Stasiun RRI nasional di Jakarta dan ke stasiun RRI

dan Tim Nasional.

setempat. 10. Dalam kondisi darurat karena 3. Mekanisme dan teknis pengiriman

pengiriman SMS ke Server Nasional data dari TPS ke stasiun RRI setempat

dan Stasiun RRI gagal, Korlap segera diserahkan sepenuhnya kepada Kepala

menghimpun data dari para kontributor RRI yang bersangkutan.

di bawahnya untuk selanjutnya 4. Jika jumlah TPS sasaran 2% sampai 3%

diteruskan ke stasiun RRI setempat . dari seluruh TPS di setiap Provinsi maka

11. Dalam proses rekruitmen jumlah TPS sasaran adalah 9.555 TPS.

kontributor, hal-hal pokok yang harus Dengan demikian, jumlah kontributor

dipertimbangkan bahwa kontributor yang diperlukan adalah 9.555 : 2 orang

harus mempunyai identitas yang jelas, = 4.779 orang Kontributor.

yaitu Nama, Alamat, Nomor HP, jenis HP, 5. Para Kontributor terdiri dari Karyawan

pendidikan dan pekerjaan. RRI , pemerhati RRI, para mahasiswa, dan pendengar setia RRI setempat.

Untuk pemetaan kontributor/ 6. Persyaratan seorang Kontributor di korlap, beberapa hal pokok yang harus antaranya adalah sebagai berikut.

diperhatikan adalah sebagai berikut. a. Memiliki HP yang memenuhi syarat

1. Pemetaan kontributor/korlap mutlak b. Memahami cara penggunaan HP

dan sangat menentukan keberhasilan c. Pendengar setia RRI

pelaksanaan Quick report Pilpres 2009. d. Dapat dipercaya, jujur, netral (bukan

Tanpa pemetaan, besar kemungkinan Partisan)

pengiriman data melalui SMS akan e. Berpendidikan setidak-tidaknya

terhambat dan data akan tidak akurat. SLTP dan bertanggung jawab

2. Pemetaan kontributor/korlap harus f. Beralamat dekat dengan TPS tempat

dilakukan dengan cermat dan rinci pada ia bertugas

setiap provinsi, kabupaten, kecamatan g. Bersedia menerima imbalan sesuai

dan TPS sasaran. Dengan demikian, dengan anggaran yang tersedia

selain nama dan identitas Kontributor, untuk QR Pilpres

harus jelas no HP, alamat penugasan 7. Di antara kontributor yang berjumlah 8

(Kabupaten, Kecamatan, dan Nomor hingga 12 kontributor, ditunjuk seorang

TPS serta kode RRI setempat) yang berasal dari karyawan RRI sebagai

3. Dua TPS di mana seorang kontributor Koordinator lapangan merangkap

bertugas diupayakan berdekatan kontributor (Korlap).

sehingga menunjang kelancaran 8. Selain bertugas mengirim data hasil

tugas pendataan dan pengiriman data perhitungan suara Pilpres, kontributor

melalui SMS.

juga bertugas mengirim informasi 4. Dari 8 hingga 12 orang kontributor, tentang kejadian penting melalui SMS

diupayakan bertugas di Kecamatan ke Puspem dan Stasiun RRI setempat

yang berdekatan guna memudahkan

Mekanisme Pengiriman Data Quick Report 2009

Langkah berikutnya yang tidak 7. Penggabungan data TPS dibolehkan kalah penting dalam proses quick report

apabila terjadi hambatan pengiriman setelah menentukan wilayah amatan dan

SMS oleh seseorang atau lebih kontributor, adalah tata cara pengiriman

kontributor. Jika hal ini terjadi maka data data ke pusat. Ini penting karena sebaik

yang ada digabung oleh korlap atau apapun penentuan wilayah amatan dan

kontributor lain lalu dikirim ke server nasional dan stasiun RRI setempat.

pemetaan kontributor dilakukan, tapi jika proses pengiriman data bermasalah

8. Untuk keperluan siaran lokal di tingkat provinsi, Stasiun RRI di kabupaten/kota

maka hasilnya tidak akan valid. Beberapa diharuskan mengirim data ke RRI di Ibu prinsip dalam pengiriman data adalah Kota Provinsi yang bersangkutan. sebagai berikut. 9. Apabila terjadi hambatan pengiriman

1. Dalam pengiriman data dari TPS SMS yang tidak bisa diatasi, maka korlap ke server pusat, kontributor hanya

segera mengambil langkah-langkah menggunakan kode RRI yang telah

menghimpun data dari kontributor ditetapkan Jakarta dan Kode Pos

untuk diteruskan ke Stasiun RRI Kecamatan tempat TPS berada.

setempat baik dengan SMS atau dengan 2. Data yang dikirim adalah data akhir

cara lain seperti telp, fax, ataupun perhitungan suara di TPS sasaran

fasilitas ORARI. Ini dimungkinkan sebab melalui SMS sesuai petunjuk teknis.

setiap 10 Kontributor ada 1 Korlap. 3. Data dikirim secara terpusat, dari TPS

10. Pengiriman data hasil perhitungan langsung ke server nasional di Jakarta

suara Pilpres, dimulai dari wilayah dan ke Stasiun RRI setempat sebagai

timur Indonesia, dilanjutkan ke wilayah data cadangan.

tengah dan barat. Dengan demikian, 4. Data yang diterima oleh server nasional

begitu selesai perhitungan suara RRI dari para kontributor harus segera

pada kesempatan pertama, sudah bisa ditabulasi untuk diumumkan kepada

diumumkan hasil quick report tahap publik pada kesempatan pertama.

awal.

5. Data cadangan yang dikirim kontributor 11. Quick report LPP RRI harus sudah ke stasiun RRI setempat harus segera

mencapai target 70% dari TPS sasaran ditabulasi agar bisa segera dikirim

pada pukul 17.00 wib. Pada pukul 22.00 apabila diminta Jakarta dan bahan

wib, harus sudah mencapai 100% suara siaran lokal.

masuk sehingga pada pukul 24.00 quick 6. Kontributor tidak diperkenankan

report RRI bisa dinyatakan selesai. menggabungkan hasil perhitungan

suara dari beberapa TPS dalam pengiriman karena akan memperlambat

proses pengiriman data. Jadi, setiap

hasil perhitungan di satu TPS harus

Hasil Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2009

Pemilihan Umum Presiden dan Pada hari Sabtu, 25 Juli 2009, Wakil Presiden Republik Indonesia KPU menetapkan hasil rekapitulasi

Tahun 2009 (biasa disingkat Pilpres perolehan suara nasional Pilpres 2009 2009) diselenggarakan pada 8 Juli 2009.

yang telah diselenggarakan pada 22 - 23 Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-

Juli 2009. Hasil Pilpres 2009 berdasarkan Boediono berhasil menjadi pemenang penetapan tersebut dapat dilihat pada

dalam satu putaran langsung dengan tabel 1.2. memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri- Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.

Tabel 1.2

Hasil Perhitungan KPU pada Pilpres 2009

NO. Pasangan Calon

Jumlah Suara

100,00% Jumlah suara sah

121.504.481 Jumlah suara tidak sah

6.479.174 Jumlah suara peserta

BAB 2 MENGUAK QUICK COUNT PUSLITBANGDIKLAT LPP RRI 2014

RRI sebagai lembaga penyiaran publik mempunyai komitmen yang kuat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Oleh karena itu, RRI mencanangkan diri sebagai Radio Pemilu 2014 yang independen, netral dan berimbang dengan tagline “Pemilih Cerdas Pemilu Berkualitas”. Melalui Rapat dengar Pendapat pada September 2013, Komisi 1 DPR RI menetapkan RRI sebagai Media Utama Pemilu 2014. Dalam rangka Jambore Siaran Nasional, April 2013, Direktur Utama RRI, Niken Widiastuti, melakukan penandatanganan MoU dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Husni Kamil Malik, terkait nota kesepahaman antara KPU dan LPP RRI tentang kerja sama sosialisasi dan informasi tentang pemilihan umum tahun 2014. Dalam nota kesepahaman disebutkan penyediaan beragam informasi aktual tentang Pemilu 2014. Juga disebutkan pihak RRI menyiapkan dan melaksanakan kegiatan lain dalam rangka mendukung Pemilu Tahun 2014 yang disepakati oleh para pihak. Selanjutnya menjadi RRI

Sebagai Radio Pemilu, RRI mempunyai peran penting dalam memberikan informasi dan pendidikan politik bagi masyarakat khususnya pemilih pemula, kontrol sosial, sosialisasi perundangan dan sosialisasi tahapan mekanisme Pemilu. Selain itu, ikut menjaga perdamaian dan penyelenggaraan laporan cepat serta perhitungan cepat (Quick count) sesuai dengan Nota Kesepahaman bersama Komisi Pemilihan Umum RI dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Nomor 10/KB/ KPU/2013 dan Nomor 744/DU/04/2013 tentang Sosialisasi dan Informasi Pemilihan Umum Tahun 2014.

Jika pada Pemilu 2009 RRI menyelenggarakan quick report, maka pada 2014, RRI menyelenggarakan Quick count yang ditangani langsung oleh Puslitbangdiklat RRI. Sesuai peraturan bahwa lembaga survei penyelenggara quick count harus mendaftarkan ke KPU, maka Puslitbangdiklat pun mendaftarkan diri, dan mendapat izin dari KPU melalui sertifikat Nomor 035/LS- LHC/KPU-RI/II/2014 pada bulan Februari 2014. Quick count tersebut bebas dari pengaruh pihak luar karena seluruh pembiayaan menggunakan anggaran Puslitbangdiklat RRI.

Tujuan

quick count yang

diselenggarakan oleh Puslitbangdiklat LPP RRI tersebut adalah dalam rangka (1) mengembangkan peran RRI dalam proses pemilihan umum di Indonesia; (2) meningkatkan kredibilitas RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik; (3)

lembaga penyelenggara Quick count yang telah telah ada, terutama dalam konteks independensi RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik.

RRI menyadari bahwa penyelenggaraan hitung cepat tidak bisa dilakukan secara serampangan. Sebaliknya, harus dilakukan dengan hati- hati karena beragam alasan. Pertama, hasil hitung cepat Puslitbangdiklat LPP RRI akan disiarkan ke seluruh Indonesia, dan karenanya akan menentukan kredibilitas RRI. Kedua, hitung cepat itu akan memengaruhi persepsi masyarakat dalam melihat hasil pemilu. Oleh karenanya, harus dikerjakan dengan metode yang benar, yang bisa dipertanggungjawabkan kepada segenap warga negara. Untuk itu, sebelum menyelenggarakan hitung cepat baik untuk pemilu legislatif maupun presiden,

RRI menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk memantapkan pelaksanaan hitung cepat Puslitbangdiklat LPP RRI.

Puslitbangdiklat LPP RRI sebagai Penyelanggara Quick Count 2014

Penetapan Puslitbangdiklat LPP RRI sebagai penyelenggara hitung cepat dilakukan dalam rapat kerja akhir tahun 2013 untuk Rencana Kerja 2014 di Jayapura, 23-28 November 2013. Pada waktu itu, dibentuk komisi khusus yang bertugas membahas quick count RRI. Komisi quick count tersebut dipimpin langsung oleh Dirut Niken

Erna selaku Kapuslitbangdiklat RRI,

Merancang Anggaran yang

dan Sekretaris Sofrani Razak. Anggota

Disesuaikan dengan RKAL

komisi diantaranya Jodi Purgito, Yustinus Penyusunan anggaran diseleng- Joko Setyono, M. Natsir Haruna, Fery garakan oleh Direktorat Keuangan Tobing, Melkias Mansoben, Widie di Hotel Green Bogor, 6-7 November Kurniawan, dan Ahmad Rodwan. 2014. Penyusunan anggaran tersebut Rekomendasi Komisi Khusus tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran direksi. pertama adalah tersusunnya konsep Dari Puslitbangdiklat sendiri, yang hadir dan rancangan program quick count waktu itu adalah saya sendiri (Agus RRI . Quick count RRI 2014 dilaksanakan Sukoyo selaku Kabid Litbang) beserta secara swakelola oleh Puslitbangdiklat Kasi Litbang Program Produksi, Diran RRI dengan melibatkan 67 satuan kerja. Manumayasa. Hasil kerja di Bogor Kedua, kesepakatan metode yang tersebut menghasilkan draf rancangan dipergunakan adalah metode stratified anggaran yang masih tahap awal. random sampling menggunakan survei

secara langsung mengirimkan data ke Untuk Penyesuaian Rancangan pusat data di Jakara. Kriterianya, sampel

Anggaran dan TOR yang dilimpahkan ke 3% dari populasi (TPS) dengan margin

Puslitbangdiklat oleh Direktur Utama, maksimal 1%. Puslitbangdiklat agar tidak semudah yang dibayangkan. Ini menetapkan metodologi proportional

karena Rancangan Anggaran kegiatan stratified sampling ; Melakukan harus masuk menjadi Rencana Kegiatan pendaftaran metodologi Quick count

Anggaran Kementerian Lembaga RRI ke KPU. Dan menetapkan jumlah (RKAKL). Maka, pada tanggal 17 Desember sampel terpilih, jumlah enumerator dan

2013, diadakan rapat khusus dengan Dit supervisor. Selanjutnya Puslitbangdiklat

Keuangan. Hadir dalam rapat itu dari agar membentuk kepanitiaan dengan pihak Puslitbangdiklat adalah Agus Supervisi Direksi, terutama Dir PP dan

Sukoyo (Kepala Bdang Litbang), Iwan TMB.

Martono (Bendahara Puslitbangdiklat), Diran (Kepala Seksi Litbang Program

Rekomendasi Komisi khusus Produksi Puslitbangdiklat), dan

tersebut juga berisi amanat Direksi Syarifudin (mewakili Direktorat

bahwa penyelenggaraan quick count Anggaran Dir Keu). Hasil pertemuan

2014 adalah Puslitbangdiklat selaku leading sector

tersebut adalah perencanaan quick count dan Dit Teknologi Media

yang harus disesuaikan untuk masuk Baru sebagai pendukung sarana IT.

RKAKL Puslitbangdiklat RRI.

Maka segala sesuatu yang berhubungan dengan quick count dari perencanaan,

Selanjutnya, pada tanggal pelaksanaan, dan pelaporan dilakukan

26 Desember 2013, juga dilakukan oleh Tim Puslitbangdiklat bersama Tim

penyesuaian anggaran berdasarkan Dit TMB.

perencanaan kegiatan sekaligus

tiga butir kegiatan yang dirancang dalam

2. Quick count Pemilu Legislatif dan rangka pemilu yang secara operasional

Pemilu Presiden 2014 5 .

dilaksanakan oleh Puslitbangdiklat RRI, Seperti telah disampaikan pada yaitu sebagai berikut.

bagian sebelumnya, ada beberapa tujuan

1. Penelitian Prapemilu, dengan yang ingin dicapai diselenggarakannya judul penelitian “Harapan Publik

quick count ini. Pertama, mendorong terhadap RRI untuk Siaran Pemilu

keterlibatan lebih luas RRI dalam proses 2014.” 4 pemilihan umum di Indonesia. Kedua,

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kredibilitas RRI sebagai mengetahui persepsi masyarakat lembaga penyiaran publik dengan mengenai pemilu. Tujuan penelitian memberdayakan Pustlitbang. Ketiga, ini adalah untuk mengetahui persepsi

menyediakan pembanding dari beragam masyarakat terkait pemilu, kriteria quick count yang telah ada, terutama masyarakat terkait anggota legislatif-

dalam konteks independensi RRI sebagai eksekutif yang diharapkan masyarakat,

lembaga penyiaran publik.

dan kebutuhan siaran terkait Pemilu 2014.

3. Penelitian Evaluasi Dampak Siaran Penelitian ini juga diharapkan bisa

Pemilu 2014 6

memberikan masukan bagi RRI mengenai Penelitian ini dilakukan untuk

program siaran yang dibutuhkan mengetahui dampak siaran pemilu masyarakat dalam konteks Pemilu 2014.

yang diselenggarakan RRI dalam

Tidak hanya itu, hasil-hasil penelitian meningkatkan pengetahuan dan ini diharapkan bisa memberikan partisipasi pemilih pada tahun 2014. rekomendasi bagi RRI dalam melakukan

Penelitian juga dilakukan dalam rangka pendidikan politik dan mencerdaskan mencari tahu dampak-dampak siaran

pemilih. Dalam arti yang lebih luas, siaran pemilu RRI pada lembaga penyelenggara Pemilu RRI perlu menginspirasi dan pemilu atau komunitas. Lokus penelitian

menavigasi masyarakat untuk menjadi adalah RRI Surabaya, Bandar Lampung, pemilih cerdas, santun dan bermartabat

Banjarmasin, Biak, Jayapura, dan dalam berpolitik.

Mataram. Laporan penelitian dampak ini Penelitian ini dilakukan di sembilan

at kota, yaitu Surabaya, Banjarmasin,

juga dibukukan tersendiri.

Jayapura, Bandar Lampung, Cirebon, Sorong, Tanjung Pinang, Mataram, dan Biak. Penyajian data hasil penelitian ini bisa dilihat dalam bab hasil penelitian.

4 Hasil penelitian Pra Pemilu disusun dalam 5 Kegiatan kedua, hasilnya dimuat di Bab 3 buku tersendiri dengan judul: Harapan

tentang menguak dapur quick count RRI

Rancangan Quick Count RRI