Dan Terbilang Kembali Pulang karya

Dan Terbilang : “Aku Pulang...”
Manakala waktu terus bergerak mungkin serasa lamban namun
tak sesaatpun menoleh untuk segala macam perasaan, dan kita
bertekad untuk tidak romantik dengan segala masa silam serta
kalau bisa kita rebut besok pagi diatas hari ini. Setelah lelah
menghitung-hitung hari. Dan akhirnya terbilang : “Aku pulang...”
Suara itu terucap lugas, terdengar jelas, meski suara macam itu
mungkin sebatang lilin di tengah padang pasir yang penuh badai,
lenyap diembus udara, melayang-layang di angkasa hampa
udara. Namun tegas, terang lagi lantang kalau : aku pulang, aku
balik, aku mudik.