PERANGKINGAN TULISAN ILMIAH DENGAN METODE PROFILE MATCHING

PERANGKINGAN TULISAN ILMIAH DENGAN METODE
PROFILE MATCHING
Deborah Kurniawati
Jurusan Sistem Informasi, STMIK AKAKOM Yogyakarta
e-mail: debbie_mom_rai@akakom.ac.id

Abstract

Scientific Seminar is one that can be used to disseminate the results of research that has been done.
To maintain the quality of the seminar, the seminar organizers reserve the right to make the selection of
scientific papers submitted by researchers. Selection is complicated for several reasons. The first reason, a
large number of scientific papers. The second reason, the costs of errors can be greater because the reaction
can come from various parties involved in the seminar, especially speakers. The third reason, the quality of
the seminar to be getting better over time, both in terms of implementation, as well as scientific papers
published. Decision support systems became one of the alternatives that the resulting decisions can be
objectively and in a state of certainty.
The model using the principle works Profile Matching. The model was built using several criteria,
there are ideas, methodology and discussion, literature, and writing style. Each criterion has several subcriteria and the organizer has the ideal value for each sub-criterion.
Applications that have been built to produce a ranking of scientific writing in accordance with the
field of study of each and based on the final value of each scientific paper.
Keywords—model, Profile matching, ranking

PENDAHULUAN(Left, Garamond12, Capital All, non bold)
Seminar ilmiah merupakan salah satu forum diseminasi pengetahuan dan informasi
hasil penelitian yang dapat digunakan bagi peneliti. Berbagai tulisan ilmiah akan muncul,
baik dari lingkungan perguruan tinggi maupun berbagai instansi lainnya. Untuk menjada
kualitas seminar, pihak penyelenggara seminar berhak untuk melakukan seleksi terhadap
tulisan ilmiah yang diajukan oleh para peneliti. Seleksi menjadi rumit dengan beberapa
alasan. Alasan pertama, jumlah tulisan ilmiah yang besar (lebih dari 50 tulisan ilmiah untuk
setiap penyelenggaraannya). Alasan kedua, biaya akibat kesalahan dapat menjadi lebih besar
karena reaksi dapat datang dari berbagai pihak yang terlibat pada seminar, terutama
pemakalah.Sistem pendukung keputusan menjadi salah satu alternatif agar keputusan yang
dihasilkan dapat objektif dan berada dalam kondisi pasti.
Seleksi tulisan ilmiah menuntut objektivitas pengambil keputusan. Hal ini
diharapkan dapat mengantisipasi adanya kecemburuan antar pemakalah dan juga dapat
menjaga hubungan baik antara penyelenggara dengan pemakalah. Mengambil keputusan
akan menjadi lebih rumit dengan beberapa alasan dan kondisi yang dialami oleh
penyelenggara. Alasan pertama, jumlah tulisan ilmiah yang besar. Alasan kedua, biaya
akibat kesalahan dapat menjadi lebih besar karena reaksi dapat datang dari berbagai pihak
yang terlibat pada seminar, terutama pemakalah. Alasan ketiga, kualitas seminar yang
harus semakin baik dari waktu ke waktu, baik dari sisi penyelenggaraan, maupun tulisan
ilmiah yang dipublikasikan.

Sistem pendukunug keputusan menjadi salah satu alternatif agar keputusan yang
dihasilkan dapat objektif dan berada dalam bentuk kualitatif tersistematis. Dengan sistem
pendukung keputusan, selain menggunakan gaya individual yang didasarkan pada
kreativitas, penilaian, intuisi, dan pengalaman pengambil keputusan, keputusan diambil
berdasarkan metode kuantitatif sistematis yang didasarkan pada pendekatan saintifik. Oleh

karena itu pengambil keputusan akan memiliki dasar yang kuat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara data kepada seluruh pihak atas keputusan yang diambil.
Profile Matching merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
pemodelan. Mencocokkan antara hal yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya
merupakan prinsip metode ini. Beberapa penelitian menggunakan Profile matching sebagai
model untuk menghasilkan alternatif penerima sertifikasi badan usaha [1](Riyani dkk.,
2010) dan penempatan karyawan
pada sebuah posisi jabatan atau
daerah[2][3][4][5](Wahyudi, 2008) dan (Muqtadir dan pardianto, 2013), (Handojo dan
Setiabudi, 2003), Iqbal dan hartati(2011). Selain objek yang berbeda, beberapa penelitian
berbeda dalam hal cara mencari gap dan jumlah profil yang digunakan.
METODE PENELITIAN
Bagian ini akan menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan
penelitian yang akan dilakukan.

1. Data
Beberapa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa,
a. Data kriteria.
Data kriteria yang dimaksud adalah kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai
tulisan ilmiah, termasuk bobot kriteria tersebut. Data kriteria diperoleh dari pengambil
keputusan, dalam hal ini penyelenggara seminar.
b. Data subkriteria.
Subkriteria melekat pada kriteria yang ada. Artinya sebuah subkriteria pasti menjadi
bagian dari sebuah kriteria dan sebuah kriteria dapat memiliki beberapa subkriteria.
Selain subkriteria yang digunakan, faktor subkriteria juga menjadi data yang
dibutuhkan mengingat faktor akan mempengaruhi bobot sebuah subkriteria. Jika
sebuah subkriteria menjadi core factor maka subkriteria tersebut akan memiliki bobot
yang lebih tinggi daripada subkriteria yang menjadi secondary factor. Data subkriteria
diperoleh dari pengambil keputusan, dalam hal ini penyelenggara seminar.
c. Profil tulisan ilmiah.
Profil tulisan ilmiah merupakan nilai ideal yang diharapkan dari sebuah tulisan ilmiah.
Nilai profil akan dimiliki oleh setiap subkriteria yang ada. Nilai profil ditentukan oleh
pengambil keputusan, dalam hal ini penyelenggara seminar.
d. Bobot gap .
Bobot gap digunakan untuk menentukan nilai subkriteria. Nilai tersebut akan diperoleh

setelah terjadi proses pencocokan nilai tulisan ilmiah dengan nilai profil. Bobot gap
ditentukan oleh penyelenggara seminar.
e. Nilai tulisan ilmiah.
Nilai tulisan ilmiah diperoleh dari reviewer. Reviewer akan melakukan evaluasi dan
memberikan nilai sesuai dengan subkriteria yang ada.
2.

Langkah Penelitian
Secara umum pengembangan sistem yang akan dilakukan pada penelitian ini
didasarkan pada alur kegiatan seperti yang tampak pada Gambar 1.
Perancangan dan pembuatan model dilakukan dengan menggunakan metode Profile
matching. Perancangan basis data dilakukan dengan menggunakan EntityRelationship Diagram
(ERD) dan dialog yang akan dirancang berbasis GUI (Grafik User Interface).

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

3

Gambar 1Alur kegiatan penelitian
3. Perancangan

3.1 Perancangan model
Model yang akan digunakan menggunakan dengan beberapa kriteria dan subkriteria
seperti yang ada pada Tabel 1. Bobot gap, dan penilaian yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 1 Model kriteria dan subkriteria tulisan ilmiah terbaik
Kriteria (bobot)
Subkriteria
Faktor
Keterkaitan tema
Secondary
Inovasi
Core
Ide (30%)
Judul
Secondary
Rumusan masalah
Core
Kejelasan tujuan
Secondary
Kejelasan prosedur penelitian

Core
Metode analisis
Core
Metodologi dan
Penyajian hasil
Secondary
pembahasan
Kepadatan hasil
Core
(30%)
Ketajaman pembahasan
Secondary
Keterhubungan simpulan dengan tujuan
Secondary
Sinkronisasi
Core
Pustaka (20%)
Kemutakhiran
Secondary
Kesesuaian dengan gaya selingkung

Core
Penulisan (20%)
Penggunaan bahasa
Secondary
Gap
0
1
-1
2
-2
3
-3

Nilai ideal
4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4
4
4
4

Tabel 2 Bobot gap yang digunakan
Bobot
Keterangan
4
Tidak ada gap
3,5
Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level
3
Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level
2,5

Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level
2
Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level
1,5
Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level
1
Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level
Tabel 3 Pengelompokkan nilai
Range nilai
Bobot
85 – 100
4
70 – 84
3
50 – 69
2
0 – 49
1

Kriteria dan subkriteria, dan bobot gap akan digunakan pada proses Profile

matchingdengan mengikuti alur yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2Alur proses Profile matching
Nilai akhir yang diperoleh berupa nilai rata-rata dari masing-masing tulisan ilmiah.
Secara garis besar, proses pada Profile matching dapat dijelaskan sebagai berikut [6] (Kusrini,
2007),

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

5

1. Pemetaan gap. Pemetaan gap dapat dilakukan dengan cara mengurangi profil alternatif
dengan profilyang diinginkan. Semakin kecil nilai gapnya semakin besar bobot yang
diperoleh.
2. Perhitungan dan pengelompokan core factor dan secondary factor.Setelah menentukan bobot
nilai gap untuk tiap subkriteria langkah selanjutnya adalah mengelompokkan subkriteria
yang ada menjadi 2 kelompok yaitu core factor dan secondary factor. Pengelompokkan
tersebut bertujuan untuk mengelompokkan subkriteria yang dianggap sebagai faktor
utama (core factor) dan faktor tambahan (secondary factor), dimana faktor utama
mempunyai bobot yang lebih tinggi daripada faktor tambahan.

3. Perhitungan nilai kriteria. Nilai masing-masing faktor dari tiap kriteria akan digunakan
untuk menghitung nilai kriteria. Nilai kriteria dihitung berdasarkan prosentase dari core
factordan secondary factor.
4. Perhitungan nilai akhir. Langkah akhir dari proses Profile matching adalah melakukan
perhitungan untuk setiap objek, yaitu dengan mengalikan bobot masing-masing kriteria
dengan nilai kriteria yang diperoleh.
3.2 Perancangan basis data
Basis data yang digunakan dirancang dengan menggunakan ERD seperti yang dapat
dilihat pada Gambar.3.

Gambar 3. Rancangan diagram ER
Entitas yang terlibat adalah penyelenggara seminar, tulisan ilmiah/tulisan ilmiah, reviewer,
bidang kajian, kriteria dan subkriteria. Dari Gambar 3 dapat terlihat relasi yang terjadi antar
entitas. Reviewer akan mengevaluasi tulisan ilmiah sesuai dengan kompetensi bidangnya
masing-masing. Terlihat bahwa sebuah tulisan ilmiah/tulisan ilmiah dapat dievaluasi oleh
beberapa reviewer untuk mendapatkan penilaian yang objektif.

3.3 Perancangan sistem
Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan diagram arus data. Rancangan
sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Rancangan DAD level 1
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

7

Secara teknis sistem akan digunakan oleh penyelenggara seminar, reviewer dan
administrator. Penyelenggara seminar memiliki hak untuk menentukan data-data utama,
seperti kriteria, subkriteria, bobot gap dan pengelompokkan nilai. Reviewer memiliki hak
untuk memasukkan nilai tulisan ilmiah sesuai dengan subkriteria yang sudah ditentukan
oleh penyelenggara. Hasil yang diharapkan berupa rangking tulisan ilmiah dan ditujukan
bagi penyelenggara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil akhir dari sistem berupa rangking tulisan ilmiah yang dapat dilihat pada
Gambar 5.

Gambar 5 Hasil rangking makalah
Rangking akan diinformasikan perbidang kajian, sesuai dengan bidang kajian
tulisan ilmiah yang bersangkutan. Penentuan bidang kajian tulisan ilmiah diserahkan
sepenuhnya kepada pihak penyelenggara. Nilai akhir dari tiap tulisan ilmiah akan diranking
pada bidang kajiannya masing-masing, sehingga dimungkinkan terdapat perbedaan nilai
untuk masing-masing bidang kajian, walau terletak pada rangking yang sama. Nilai yang
tercantum pada Gambar 5 merupakan nilai rata-rata tulisan ilmiah. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, untuk menjaga objektifitas, sebuiah tulisan ilmiah dapat dievaluasi
oleh beberapa reviewer . Untuk memfasilitasi hal tersebut, sistem telah menyediakan fasilitas
untuk penentuan reviewer bagi tulisan ilmiah seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Tampilan penentuan review tulisan ilmiah
Setelah reviewer ditentukan maka reviewer dapat melakukan pemasukan nilai tulisan
ilmiah. Tampilan yang disiapkan oleh sistem dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Tampilan input nilai tulisan ilmiah
Untuk pengujian sistem digunakan beberapa data nilai tulisan ilmiah yang telah
disesuaikan dengan maksud pengujian. Gambar 8 menunjukkan hasil nilai tulisan ilmiah
yang diperoleh dengan menggunakan model yang telah dirancang.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

9

(a)

Dievaluasi 3 reviewer

(b)

Dievaluasi 2 reviewer

Gambar 8 Contoh hasil nilai tulisan ilmiah
Gambar 8 (a) menunjukkan bahwa tulisan ilmiah tersebut dievaluasi oleh 3 orang
reviewer dan (b) menunjukkan bahwa tulisan ilmiah tersebut dievaluasi oleh 2 orang
reviewer. Nilai masukan dari reviewer berupa angka dengan jangkauan 0 sampai 100.
Nilai yang dimasukkan akan diubah ke dalam bentuk skor 1 sampai 4 sesuai dengan
pengelompokkan nilai yang ada pada Tabel 3.
Nilai akhir tiap reviewer diperoleh dengan metode Profile matching. Nilai dari
seluruh reviewer akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan nilai akhir tulisan ilmiah.

Penggunaan hasil rata-rata nilai sebagai nilai akhir tulisan ilmiah menjadi tepat mengingat
jumlah reviewer yang mengevaluasi tiap tulisan ilmiah belum tentu sama.
Pada kasus tertentu nilai awal yang berbeda dari reviewer dapat saja menghasilkan
nilai akhir yang sama, terlihat pada tabel. Hal ini dapat terjadi karena pengelompokkan nilai
yang ada tidak membedakan antara nilai yang berada pada batas bawah maupun nilai yang
berada pada batas atas. Hal ini dapat diilustrasikan seperti yang tampak pada Tabel 4.
Tabel 4 Pengujian nilai makalah dan rangking
Krite
ria

rumusan

tujuan

prosedur

Analisi

saji hasil

padat hasil

tajam

hub simtuj

sinkron

mutakhir

gaya

eyd

penulisan

judul

pustaka

inovasi

metodologi dan pembahasan

tema

Maka
lah
M1
M2
M3
M4

ide

Nilai
akhir
makalah

99
85
76
45

84
70
57
20

69
50
68
50

84
70
90
40

99
85
79
68

83
71
65
59

98
86
49
35

49
10
90
77

68
50
87
73

69
50
78
60

98
85
49
20

49
10
76
45

69
50
79
50

98
85
76
45

83
71
77
39

1,880
1,880
1,900
1,230

KESIMPULAN
Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut,
1. Metode Profile matching yang digunakan dapat menghasilkan rangking tulisan ilmiah.
2. Penggunaan nilai pada range yang sama tidak memberikan hasil akhir yang berbeda,
karena memiliki bobot yang sama.
3. Untuk kasus dimana semakin tinggi nilai adalah semakin baik, gunakan nilai maksimal
sebagai nilai profil.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Riyani, Kridalaksana, H.A. dan Hakim, R.A., 2010, Sistem Pendukung Keputusan
Sertifikasi Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksi Pada BPD GAPENSI Kaltim,
Jurnal Informatika Mulawarman, Vol 5 No.1 Februari 2010.
[2] Handojo, A., Setiabudi, H. D., 2003, Jurnal Informatika Fakultas Teknologi Industri
Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra, Vol 4 No 2 November 2003.
[3] Wahyudi, K., 2008, Sistem Pendukung Keputusan untuk Penempatan Jabatan pada CV
Cipta Karya Berbasis Web, Prosiding Seminar Nasional Teknoin, Yogyakarta.
[4]Iqbal dan Hartati, S., 2011, Aplikasi Sistem Pendukung KeputusanPenempatan Bidan
PTT (Pegawai Tidak Tetap) pada Kabupaten Bireuen, Prosiding Seminar Nasional Ilmu
Komputer GAMA 2011, Yogyakarta.
[5] Muqtadir, A. dan Purdianto, I., 2013, Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan
menggunakan Metode Profile Matching, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI) 2013, Yogyakarta.
[6] Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi,
Yogyakarta.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page