Strategi Pengembangan sistem informasi Sarpras

Strategi Pengembangan
Sarana Prasarana Pendidikan

Rusda Nafiatul Laili
NIM. 21 22 14 007
MPI / A

PENDAHULUAN






Amanat Pasal 31 UUD 1945
(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan;
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya; serta
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
Undang-Undang
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan
dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja
daerah
untuk
memenuhi
kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.
Amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2004-2009)
Pendidikan ditetapkan sebagai salah satu prioritas dalam2


Latar Belakang
Kondisi Ideal (Das Solen):
1.Satuan Pendidikan wajib memiliki memiliki sarana
dan prasarana yang memenuhi kriteria minimal :
ruang dan infrastruktur, prabot, peralatan dan lahan
yang memadai;
2.Sarana Prasarana yang ada hendaknya memadai
dari segi jumlah dan layak dari segi pemanfaatan.

Kondisi Riil (Das Sein):
3.Satuan Pendidikan belum mampu memenuhi
standar Sarpras;
4.Satuan Pendidikan belum melakukan analisis
kebutuhan Sarpras;
5.Belum ada juknis DIREKTORAT
analisis kebutuhan
Sarpras.
PEMBINAAN
SMA TAHUN
2010


KEBIJAKAN YANG DIUTAMAKAN
DIANTARANYA:
(1)
Menyediakan
fasilitas
sekolah
yang
memungkinkan peserta didik belajar dengan penuh
kegembiraan dengan fasilitas dan ruang ruang
bermain yang memadai dan ruang kerja guru;
(2) Menyediakan media pembelajaran yang kaya,
yang memungkinkan peserta didik terus-menerus
belajar dengan membaca buku wajib, buku rujukan,
dan buku bacaan (termasuk novel), serta
kelengkapan laboratorium dan perpustakaan, yang
memungkinkan peserta didik belajar sampai
tingkatan menikmati belajar.

Unsur Yang Terlibat :

1.Kepala SMA;
2.Tim Pengembang Kurikulum (TPK);
3.Dewan Guru;
4.MGMP Sekolah;
5.Komite Sekolah.

UPAYA KEPSEK DALAM PENGEMBANGAN
SARPRAS
ADMINISTRATOR
KEGIATAN

(a)perencanaan pengadaan
(b)pengadaan
(c)pemeliharaan
(d)penyimpanan
(e)penginventarisasi;
(f)pemeliharaan;
(g)(rehabilitasi;
(h) melakukan hubungan
sekolah dengan masyarakat

MENETAPKAN PRIORITAS SARPRAS YANG AKAN
DITINGKATKAN
REALISASI
Mengajukan secara tertulis ke pihak
PERENCANAAN
lembaga di atasnya, orang tua
murid, komite sekolah, hubungan
aktif dengan pengusaha

MODEL PERENCANAAN
PENGEMBANGAN SARPRAS
1. Model Perencanaan Komprehensif,
digunakan
untuk
menganalisis
perubahan-perubahan dalam sistem
pendidikan
secara
menyeluruh.
Disamping itu berfungsi sebagai

patokan dalam menjabarkan rencanarencana yang lebih spesifik ke arah
tujuan-tujuan yang lebih luas;

Model Target Setting, diperlukan
dalam
upaya
melaksanakan
proyeksi ataupun perkiraan tingkat
perkembangan untuk kurun waktu
tertentu, melalui analisis demografis
dan
proyeksi
penduduk
serta
memproyeksi perfoment sekolah
dan kebutuhan tenaga kerja;
3. Model Costing dan keefektifan
biaya,
diperlukan
dalam

menganalisis proyek dalam kriteria
ekonomis
2.

PENENTUAN MODEL PERENCANAAN
KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL
PENGEMBANGAN