KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH MENGENAI USA

DAMPAK KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH MENGENAI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
(MEA)
Oleh: Dewi Sukma Kristianti, S.H., M.H.
(Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Parahyangan JL. Ciumbuleuit Nomor 94 Bandung, 022-2033097 HP:
085861283423, deeska1978@gmail.com)
Abstrak
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu pendekatan yang digunakan oleh
Pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan publik. Sebab, sektor UMKM sebagai salah satu pilar utama pembangunan
ekonomi nasional, mampu menyerap jumlah tenaga kerja dan kesempatan berusaha. Sehingga dapat meningkatkan
kemampuan rakyat dan harkat martabat manusia sebagai salah satu tujuan negara (Pemerintah) mencapai tujuan, yaitu
untuk memajukan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kenyataan kebijakan publik yang dapat memberikan jaminan secara penuh bagi kelangsungan sektor UMKM,
sekaligus merupakan payung hukum bagi sektor UMKM masih belum mampu mengembangkan potensi sektor
UMKM secara efektif. Kebijakan publik yang ada justru menghambat tumbuh kembangnya sektor UMKM, karena
kebijakan yang dibuat selalu berubah-ubah karena dipengaruhi stabilitas politik hukum yang ada. Keadaan yang tidak
stabil tersebut mengurangi jaminan perlindungan dan pengayoman bagi sektor UMKM untuk mendapatkan akses
pembiayaan, informasi dan teknologi yang setara pada persaingan di pasaran. Kebijakan publik secara substantif
masih tumpang tindih antara kebijakan publik bidang UMKM antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(sebagai akibat desentralisasi) menjadi tidak saling terintegrasi dan tiap-tiap daerah dapat berbeda. Persoalan tidak
terintegrasinya kebijakan UMKM melemahkan daya saing UMKM sebagai sektor usaha produktif di Indonesia. Hal

ini masih ditambah dengan pengaruh liberalisasi dan globalisasi ekonomi yang terjadi di wilayah regional ASEAN
yang sangat kompetitif.1
Berdasarkan hal tersebut penulis akan mengkaji pendekatan sektor UMKM dalam kebijakan publik untuk
menghadapi MEA dengan metodologi yuridis dogmatis, yang menggunakan metode penelitian hukum normatif,
dengan menggali bahan-bahan hukum yang ada. Tujuannya adalah untuk memformulasikan kebijakan publik sektor
UMKM di Indonesia yang terintegrasi agar mampu mendayagunakan sektor UMKM dalam menghadapi persaingan
MEA.

1Ade Komaruddin, Politik Hukum Integratif UMKM, Kebijakan Negara Membuat UMKM Maju dan Berdaya Saing, 55-70, (Semesta Rakyat Merdeka, Cetakan I,
Jakarta, 2014)