Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita

Pertemuan 4
KELOMPOK DAN TIM





PENGERTIAN
KELOMPOK

Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan
sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi, dan saling
bergantung satu sama lain utk mencapai tujuan tertentu.
Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan bahwa
jika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka
anggotanya:
1. Termotivasi untuk bergabung
2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling
berinteraksi dan sebuah kesatuan unit
3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi
(yaitu, beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal

waktu atau energi lebih dari yang lainnya)
4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak
disetujui melalui berbagai bentuk interaksi

SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA
KELOMPOK







Setiap anggota termotivasi untuk bergabung
karena sadar bahwa dia merupakan bagian
dari kelompok yang bersangkutan
Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain.
Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai
pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi

dan sebagainya sehingga hubungan antar
mereka menjadi erat
Berstruktur dan berproses



KLASIFIKASI
KELOMPOK :

Formal, kelompok yang dibentuk berdasarkan
tuntutan formal organisasi (sesuai dengan
struktur organisasi) yang diarahkan untuk
pencapaian tujuan organisasi
a. Kelompok komando, kelompok yg ditentukan
oleh
bagan organisasi dan melaksanakan tugastugas
rutin organisasi.
b. Kelompok tugas, kelompok yg bekerja sama
untuk
menyelesaikan tugas atau proyek tertentu




KLASIFIKASI
KELOMPOK :

Informal, kelompok yang tidak terstruktur secara formal
akan tetapi terbentuk secara alamiah sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan kontak sosial
a. Kelompok persahabatan, kelompok yg terbentuk
karena adanya kesamaan-kesamaan tentang sesuatu
hal. Misal : karena hobi, status perkawinan, jen_kel dll
b. Kelompok kepentingan, kelompok yang tergabung
untuk mencapai sasaran yang sama, semata-mata
untuk mencapai kepentingan kelompok.

KLASIFIKASI
KELOMPOK
DALAMKELOMPOK
ORGANISASI

KELOMPOK
FORMAL

Kelompok
Komando

Kelompok
Tugas

Melaksanakan
Tugas
rutin

Melaksanakan
Tugas/proyek
tertentu

TUJUAN
ORGANISASI


KELOMPOK
INFORMAL

Kelompok
Persahabatan

Kelompok
Kepentingan

Mendukung
Atau
Menghambat

PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN
INFORMAL
ASPEK
Hubungan antar
pribadi
 Kepemimpinan





Pengendalian
Perilaku



Ketergantungan

KELOMPOK
FORMAL


Jelas/Terstruktur

Dirancang dan
ditetapkan
 Penghargaan dan
hukuman





Bawahan lebih
tergantung

ORGANISASI
INFORMAL
 Tergantung

pada
motif dan tujuan
 Muncul dan dipilih
 Pemenuhan

kebutuhan
 Keanggotaan

bebas

dan tidak
tergantung

Alasan Berkelompok
1. Rasa Aman

3. Interaksi dan Afiliasi

5. Pencapaian Tujuan

2. Status & Harga Diri

4. Kekuatan

6. Kekuasaan

Masalah Utama Dinamika Kelompok

Kepemimpinan
Pengambilan Keputusan &

Pemecahan Masalah

Komunikasi
Konflik

Fase Pembentukan Kelompok
1.

2.

3.
4.

5.

Pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai ketidakpastian
atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini selesai ketika
anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.
Perkembangan (storming). Seperti diindikasikan istilahnya (ribut),
ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika tahap ini selesai

terdapat kepastian strukur.
Normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi solid,
kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama
Berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah berfungsi dan
fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok kerja permanen
berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan
sejenisnya terdapat tahap pembubaran.
Pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau tugas dengan
tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan membubarkan
diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan dimulai dari awal.

KELOMPOK VS TIM
KERJA

KELOMPOK KERJA VS TIM
KERJA
Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan :





Kelompok Kerja (work group)
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk
membantu setiap anggota berkerja dalam area
tanggung jawabnya
Tim Kerja (work team)
Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasil-kan
kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukanmasukan individual

Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja
KELOMPOK KERJA

TIM KERJA

Berbagi informasi

Tujuan

Kinerja kolektif

Netral (bisa
negatif)

Sinergi

Positif

Akuntabilitas

mutual

Individual
Keterampilan
Acak & bervariasi
Hasil kerja
Individu
Kuat & terfokus

Individual &

Kepemimpin
an

Saling
melengkapi
Kolektif
Bersama

JENIS-JENIS TIM
1.

2.

3.

4.

Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 512 karyawan dari departemen yang sama yg bertemu
selama beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan
cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan
barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya
terdiri dari individu-individu dari berbagai departemen
atau fungsi tertentu.
Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada
lokasi yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak
jauh melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi
via telepon dan video, fax., dan internet.

EFEKTIVITAS TIM
Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif
maka;
 Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
 Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan
kompetensinya
 Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang
berlainan dan bersifat komplementer
 Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
 Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja
yang SMART
 Tugas-tugas dirancang secara interdependen
 Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga
anggota menjadi senang jika dilibatkan.
 Kohesivitas kelompok ditingkatkan.

Disfungsi Kelompok dan Tim







Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan
peri-laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual,
berbohong, korupsi, absensi
Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak
tahu apa yang harus dilakukan”
Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi
kelompok” seseorang diminta melakukan sesuatu
diluar kemampuan dan bertentangan dg nilai
pribadinya.
Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi
upaya dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan
fungsinya sebagai anggota kelompok.

DINAMIKA KELOMPOK


Luthans (2006:514) mengatakan bahwa terdapat tiga
pandangan tentang dinamika kelompok yaitu:
1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika
kelompok menggambarkan bagaimana sebuah
kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.
2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.
3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat
internal kelompok, bagaimana pembentukannya,
struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan
pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok
lain, dan organisasi.

Struktural Kelompok meliputi;
1.

2.

3.

4.

5.
6.

Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin
biasa menggunakan position powernya dalam
mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal
menggunakan personal power.
Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan
dan dikaitkan pada seseorang yang menduduki
suatu posisi tertentu dalam kelompok.
Norma, merupakan standar perilaku yang diterima
baik, dalam suatu kelompok yang digunakan
bersama oleh anggota kelompok
Status kelompok, posisi atau peringkat yg
didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada
kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain.
Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota
dalam kelompok
Komposisi kelompok, berkaitan dengan
heteroginitas anggota kelompok seperti;
keterampilan, kemampuan, pengetahuan,
kepribadian, etnik, budaya dsb.

Proses Kelompok


Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam
suatu kelompok kerja, yaitu;
 Pola komunikasi dlm pertukaran informasi
 Proses keputusan kelompok,
 Perilaku dan gaya pemimpin,
 Konflik,
 Dinamika kekuasaan

Tugas Kelompok



Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)
Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)

Faktor Internal Yg mempengaruhi
Prestasi Kelompok
 Kemampuan

Fisik, dapat berupa
kemampuan fisik individu anggota
kelompok ataupun sar-pras yg dimiliki
 Kemampuan Intelektual, tingkat
pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, kompetensi dll
 Karakteristik Kepribadian, mampu
bekerjasama, suka tantangan, kreatif,
inovatif dll

Faktor Ekternal Yg mempengaruhi
Prestasi Kelompok
 Strategi

Organisasi
 Struktur Wewenang
 Peraturan
 Sumber daya organisasi
 Proses Seleksi/rekruitmen
 Penilaian prestasi & sistem imbalan
 Budaya Organisasi
 Faktor lingkungan fisik

Faktor Yang Mempengaruhi Kohesivitas
kelompok
 Kesamaan nilai dan tujuan
 Keberhasilan dalam mencapai tujuan
 Status dan kebanggaan kelompok
 Penyelesaian perbedaan
 Kecocokan terhadap norma-norma
kelompok
 Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
 Persaingan antar kelompok
 Pengakuan dan penghargaan

Faktor-faktor yang Meningkatkan &
Menurunkan Kohesivitas Kelompok
YANG MENINGKATKAN






Kesepakatan tujuan
kelompok
Frekuensi interaksi
Ketertarikan pribadi
Kompetisi antar
kelompok
Evaluasi
berdasarkan
keinginan sendiri

YANG MENURUNKAN






Ketidaksepakatan tujuan
kelompok
Besarnya jumlah
anggota kelompok
Pengalaman yang tidak
menyenangkan
Persaingan antar
anggota kelompok
Dominasi oleh satu
orang anggota atau lebih