321797533 Presentasi Penatausahaan BOS SMA Tahun 2016

PENATAUSAHAAN
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH SMA

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
2016

Informasi Penting !!

2

Program Indonesia Pintar
Tujuan dari program ini antara lain:
1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun
untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan
pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan
Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Meringankan biaya personal pendidikan.
3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out)
atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
4. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar
kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar

Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja
(BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

3

PRIORITAS SASARAN PIP
Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Peserta didik pemegang KIP;
2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan
pertimbangan khusus seperti:
a. Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
b. Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
c. Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti
sosial/panti asuhan;
d. Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;
e. Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari
keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang
tinggal serumah;
f. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya;

g. Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12;
h. Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang:
Pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.

4

Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Pemegang KIP

2

DISDIK KAB/KOTA

SKB/PKBM/LKP penglola dana bantuan PKK dan PKW
mengusulkan peserta didik pemegang KIP kepada dinas
pendidikan kab/kota

SEKOLAH

SEKOLAH/SKB/PKBM/LKP


Mengentri atau memutakhirkan
(updating) data peserta didik
pemegang KIP ke Dapodik. Data
tersebut berfungsi sebagai data usulan
siswa penerima dari tingkat sekolah ke
direktorat teknis.

DAPODIK
DAPODIK

2

3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Mengusulkan SKB/PKBM/lembaga kursus, Paket A,

B, C ke direktorat terkait

KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)

1
SISWA melapor
membawa KIP ke
sekolah.

PESERTA DIDIK PAKET A,B,C, dan Peserta
Kursus, pelatihan melapor ke
SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan
nonformal lainnya

Anak penerima KIP yang belum/tidak berstatus sebagai peserta didik,
melapor/mendaftar ke sekolah dan atau SKB/PKBM atau lembaga
pendidikan non formal lainnya

4


1. Dit. PPKK (Non Formal)
memvalidasi dan menerbitkan SK
serta meneruskan ke Dit. PSD,
PSMP, PSMA, dan PSMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK
Meng-SK-kan penerima PIP

5

SK Penerima
Dana PIP

ATRIBUT KUNCI DATA SISWA








Nama
Tanggal lahir
Tempat lahir
NISN
Jenis Kelamin
Nama ibu kandung

6

APLIKASI DAPODIK 2016/2017 TERKAIT PIP
1. Pastikan siswa yang mendapat kiriman kartu melaporkan ke sekolah untuk di
inputkan nomor KIP ke dalam sistem dapodik
2. Kolom isian KIP berdiri sendiri kolom terpisah dari isian nomor kartu
KPS/KKS/PKH
3. NOMOR KIP YANG MATCH DENGAN DATA BDT AKAN DI MIGRASI
OTOMATIS ke kolom KIP YANG SEMULA DI KOLOM KPS
4. Jika siswa memiliki nomor KPS/KKS/PKH SEGERA DI GANTI DENGAN
NOMOR KIP
5. Ada tambahan KOLOM ISIAN BARU NAMA YANG TERTERA DI KIP ,

dengan tujuan sebagai baseline data cetak kartu perbaikan KIP
6. Siswa baru segera diinputkan ke app dapodik versi baru di bulan juli (release
app dapodik versi baru)

7

Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Tidak Mempunyai
KIP
DISDIK KAB/KOTA

Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan
pendidikan nonformal lainnya
1. Menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang
masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon
penerima dana PIP seperti pada nomor 2 prioritas
penerima sasaran PIP
2. Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status
kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai
calon penerima dana/ manfaat PIP


DAPODIK
DAPODIK

Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus

1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai
status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik
sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP

KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)

1. Dik PKP memvalidasi dan
menerbitkan SK serta

meneruskan ke Dit PMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK
Meng-SK-kan penerima PIP

Diagram Penyaluran Dana PIP

KPPN
KPPN

KEMDIKBUD
1
1

2
2

1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota
dan lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening
2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan
SP2D


KPPN menyalurkan dana sesuai
SP2D ke rekening penyalur

3
3
1. Berkoordinasi terkait kesiapan
pencairan dana kepada
penerima dengan disdik
kab/kota/sekolah
2. Menyalurkan dana bantuan

DISDIK KAB/KOTA
Mengirimkan SK penerima kepada
sekolah

5
5

Memberitahukan kesiapan pencairan

dana kepada siswa melalui sekolah

`

4
4

Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga

6
6 penyalur membawa persyaratan dan
dokumen yang telah tetapkan

Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus

Alur penyaluran Dana
Alur penyampaian SK

PERBEDAAN VIRTUAL DENGAN TABUNGANKU
No

Perbedaan

1

Bukti Kepemilikan

2

Jumlah Digit

Virtual
Surat Keterangan Sekolah

TabunganKu
Buku Tabungan

Tahun 2015 :
18 digit kombinasi huruf angka
Contoh :
MUHAMMAD
10400156B070005MD1

15 digit
Contoh : 0206.01.0481xx.5x.x

Tahun 2016 :
20 digit kombinasi huruf angka
M ARBIANSYAH
640110110624120022MH

3

Mekanisme
Pencairan

Langsung & Kolektif

Langsung

MEKANISME UNTUK MENDAPATKAN KIP
Persyaratan mendapatkan KIP :
1. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
2. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
Apabila orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH,
melapor kepada Dinas Sosial kabupaten/kota setempat dengan
membawa identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan KKS.

PENGADUAN DAN KONFIRMASI PENERIMA KIP
PENGADUAN

KONFIRMASI

13

PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
Direktorat Pembinaan SMA:
Telepon : (021) 75912056 Fax: (021) 75912057
HP
: 0812-8538-0515
e-mail
: kip.sma@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke
alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah,
Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan 12410
14

8

Pendahuluan Kegiatan PBS

LATAR BELAKANG










Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA merupakan program Pemerintah
berupa pemberian dana langsung ke sekolah yang digunakan untuk
membantu sekolah dalam memenuhi biaya operasioal sekolah non
personalia
Program BOS SMA ditujukan untuk meningkatkan daya beli siswa
terhadap pendidikan SMA dalam rangka mendukung Program Rintisan
Wajib Belajar 12 Tahun
Pada tahun 2016 ini, penyaluran dana BOS SMA dilakukan dengan
mekanisme transfer ke provinsi yang selanjutnya ditransfer ke rekening
sekolah secara langsung
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, pada tingkat sekolah ditemui
bahwa belum seluruh sekolah memiliki kesadaran maupun kemampuan
untuk menyusun dokumen pertanggungjawaban dan pelaporan terkait
pertanggungjawaban BOS SMA secara baik dan benar
Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan
program BOS SMA, maka Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
menyusun Materi Sosialisasi Penatausahaan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) SMA Tahun 2016
16

TUJUAN MATERI SOSIALISASI

1. Menyediakan referensi bagi bendahara sekolah
penerima BOS SMA dalam melaksanakan
kegiatan Penatausahaan BOS SMA Tahun 2016
2. Menyediakan referensi bagi Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota
dalam
melakukan
pembinaan terhadap sekolah, khususnya dalam
kegiatan penatausahaan BOS SMA Tahun 2016.

17

HASIL YANG DIHARAPKAN






Terwujudnya pemahaman tentang
Penatausahaan BOS SMA oleh bendahara sekolah
penerima BOS;
Tersosialisasinya format-format
pertanggungjawaban BOS SMA Tahun 2016
kepada bendahara sekolah penerima BOS;
Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan program BOS SMA.

18

POKOK BAHASAN MATERI
SOSIALISASI
A

KONSEPSI PROGRAM BOS SMA


Kebijakan BOS SMA



Tujuan BOS SMA



Peran BOS SMA dalam Pendanaan Pendidikan SMA



Prinsip Pengelolaan BOS SMA



Program BOS SMA dan MBS



Kebijakan Keberpihakan BOS SMA Terhadap Siswa Miskin (Fee Waive dan
Discount Fee)



Penggunaan Dana BOS SMA Tahun 2016

B

PENATAUSAHAAN BOS SMA TAHUN 2016


Dokumen Pelaksanaan Kegiatan



Dokumen Perencanaan dan Pembukuan

C

PELAPORAN BOS SMA TAHUN 2016


Laporan Lengkap



Laporan Ringkas

19

LINGKUP PEMBAHASAN MATERI


Materi ini menjelaskan lebih lanjut Petunjuk Teknis
BOS SMA Tahun 2016, pada bagian prosedur
pelaksanaan BOS SMA khususnya pembahasan
pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan;



Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan terkait aturan perbendaharaan dan
perpajakan tidak dibahas kembali dalam materi
ini, melainkan mengacu kepada mekanisme
dalam peraturan dan Undang-Undang yang
berlaku.

20

KEBIJAKAN BOS SMA 2016
1.

Merupakan
program
pemerintah
untuk
mendukung
pelaksanaan rintisan program Wajib Belajar 12 (dua belas)
Tahun;

2.

Merupakan program pemerintah berupa pemberian dana
langsung kepada SMA Negeri dan Swasta untuk membantu
memenuhi biaya operasional non-personalia sekolah dan
pembiayaan lainnya untuk menunjang proses pembelajaran;

3.

Besaran dana BOS SMA yang diterima sekolah dihitung
berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dan satuan
biaya (unit cost) bantuan yang ditetapkan;

4.

Sekolah
diwajibkan
untuk
memberikan
kompensasi
membebaskan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee)
siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan
biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Bagi sekolah
yang berada di provinsi/kab/kota yang telah menerapkan
pendidikan gratis, maka sekolah tidak diwajibkan memberikan
pembebasan (fee waive) dan/atau membantu (discount fee)
siswa miskin.

21

TUJUAN PROGRAM BOS SMA 2016


22

Secara umum program BOS SMA bertujuan untuk mewujudkan
layanan pendidikan menengah khususnya jenjang SMA yang
terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat.
Adapun secara khusus bertujuan untuk:
1.

membantu biaya operasional sekolah non-personalia;

2.

meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMA;

3.

mengurangi angka putus sekolah SMA;

4.

mewujudkan keberpihakan pemerintah (affimative action)
bagi siswa miskin SMA dengan membebaskan (fee waive)
dan/atau membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah
dan biaya lainnya di sekolah, khususnya bagi siswa miskin;

5.

memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity)
bagi siswa miskin SMA untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;

6.

meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

PERAN BOS DALAM PEMBIAYAAN SMA

Posisi dana BOS SMA yang dalam penggunaanya hanya dikhususkan untuk membiayai
kebutuhan Operasional Non Personil sekolah. Untuk sekolah yang masih memerlukan
pembiayaan personil yang belum dibiayai oleh Pemerintah melalui gaji dan tunjangan,
misalnya untuk tenaga honor di sekolah, maka sekolah dapat menggunakan sumber dana
lain di luar BOS SMA (partisipasi masyarakat atau BOS Daerah jika ada).
23

PRINSIP PENGELOLAAN BOS
Swakelola dan Partisipatif
Transparan
Akuntabel
Demokratis
Efektif dan Efisien
Tertib Administrasi dan
Pelaporan
Saling Percaya
24

Program BOS SMA dan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


Program BOS SMA memberikan
menerapkan konsep MBS yaitu:

dukungan

kepada

sekolah

dalam



Kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program
yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
Penggunaan dana semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan
peningkatan layanan pendidikan dan tidak ada intervensi atau
pemotongan dana dari pihak manapun dan untuk kepentingan apapun.
Pengelolaan program BOS SMA menjadi kewenangan sekolah secara
mandiri dengan mengikut sertakan komite sekolah dan masyarakat;



Sekolah mengelola secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Sekolah harus memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 4
tahunan, menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dengan dana BOS SMA
merupakan bagian integral dari RKAS tersebut;



RKJM, RKT dan RKAS harus dibahas dalam rapat dewan guru/pendidik,
kemudian
disetujui/ditandatangani
kepala
sekolah
setelah
memperhatikan
pertimbangan
Komite
Sekolah
dan
disetujui/
ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (untuk SMA
negeri) atau Yayasan (untuk SMA swasta);



Rencana Penggunaan Dana/Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOS SMA
harus disetujui/ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah,

25

KEBIJAKAN FEE WAIVE DAN
DISCOUNT FEE

26

Konsep Fee Waive & Discount Fee Untuk Sekolah
Dengan Kondisi Tingkat Ekonomi Siswa
Homogen/Seragam

KEBIJAKAN FEE WAIVE DAN
DISCOUNT FEE

27

Konsep Fee Waive & Discount Fee Untuk Sekolah
Dengan Kondisi Tingkat Ekonomi Siswa
Heterogen/Bervariasi

Ilustrasi Fee Waive dan Discount Fee


SEBELUM ADA BOS:
KEBUTUHAN SEKOLAH PER TAHUN = 3.000.000.000
JUMLAH SISWA = 1.000 ANAK
SPP = 250.000/ANAK/BULAN



SETELAH ADA BOS:
KEBUTUHAN SEKOLAH PER TAHUN = 3.000.000.000
DAPAT DANA BOS PUSAT = 1.400.000.000
KEBUTUHAN RIIL = 1.600.000.000



JUMLAH SISWA = 1.000 ANAK
ANAK MISKIN = 200 ANAK (BEBAS SEMUA) 
600.000.000
SPP (BUAT ANAK MAMPU) = 166.000

28

KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS
-1


Penggunaan dana BOS SMA adalah untuk kegiatan operasional sekolah non
personalia sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah. Dasar hukum yang
menjadi acuan biaya operasional non personalia adalah Permendiknas No. 69
Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasional Non Personalia yang
komponennya meliputi biaya pembelian alat dan bahan habis pakai,
transportasi lokal, konsumsi, upah, dan jasa profesi. Untuk biaya transportasi
lokal, konsumsi, upah, dan jasa profesi harus mengikuti batas kewajaran yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;



Sekolah harus menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam
menentukan barang/jasa dan tempat pembeliannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk pengadaan barang/jasa yang dapat
dilakukan tanpa mekanisme lelang, pengadaan barang/jasa dilakukan dengan
cara membandingkan harga penawaran dari penyedia barang/jasa dengan
harga pasar dan melakukan negosiasi sedangkan untuk pengadaan barang/jasa
yang harus dilakukan dengan mekanisme lelang, pengadaan barang/jasa
dilakukan dengan menggunakan mekanisme e-procurement dan e-purchasing
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang efisiensi
pembelanjaan. Dalam pelaksanaan e-procurement, sekolah menggunakan ecatalogue yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
29

KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS
-2






Untuk pembiayaan pemeliharaan dan perawatan sarana/
prasarana sekolah, sekolah harus membuat rencana kerja
dan memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dengan standar upah yang berlaku;
Terhadap setiap barang inventaris yang telah dibeli,
sekolah wajib melakukan pencatatan terhadap hasil
pembelian tersebut, untuk sekolah negeri dicatat menjadi
aset pemerintah Kabupaten/Kota dan untuk sekolah swasta
dicatat menjadi aset yayasan;
Sekolah melaporkan setiap hasil pembelian barang
inventaris kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dengan
rincian jumlah dan harga setiap barang yang dibeli, untuk
selanjutnya disampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi
untuk dibuatkan Berita Acara Serah Terima Aset Barang
Milik Negara.

30

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016


31

Dana BOS SMA Tahun 2016 yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk
membiayai komponen kegiatan-kegiatan dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1.

Pengadaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Bacaan;

2.

Pembiayaan Pengelolaan Sekolah;

3.

Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran;

4.

Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran;

5.

Langganan Daya dan Jasa;

6.

Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran;

7.

Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan Ekstra Kurikuler;

8.

Pemeliharaan dan Perawatan sarana/prasarana Sekolah;

9.

Kegiatan Penerimaan Siswa Baru;

10.

Pembiayaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Manajemen
Sekolah;

11.

Pengelolaan Data Individual SMA melalui Dapodikdasmen;

12.

Pengembangan Website Sekolah;

13.

Biaya Asuransi Keamanan dan Keselamatan Sekolah Serta Penanggulangan
Bencana;

14.

Pembelian Peralatan Komputer Pembelajaran;

15.

Pelaporan BOS SMA.

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (1)
Pengadaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Bacaan
a. Membeli buku teks pelajaran untuk siswa dan pegangan
guru sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh
sekolah. Buku teks pelajaran yang dibeli mencakup
pembelian buku mata pelajaran baru, mengganti buku
yang rusak, dan membeli kekurangan buku agar tercukupi
rasio satu siswa satu buku untuk tiap mata pelajaran.
Buku teks pelajaran yang dibeli sekolah adalah buku teks
pelajaran yang telah dinilai, dibeli hak ciptanya dan telah
ditetapkan Harga Eceran Tertingginya oleh Pemerintah.
b. Membeli buku bacaan untuk penunjang proses
pembelajaran di sekolah.

32

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (2)
Pembiayaan Pengelolaan Sekolah
a. Biaya pembelian alat tulis kantor yang dibutuhkan dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan administrasi
kantor antara lain: buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol,
kertas, CD, flashdisk, toner, buku induk siswa, buku
inventaris, buku raport, buku induk guru, dan lainnya;
b. Pembelian peralatan kebersihan antara lain: sapu, alat pel,
tempat sampah, cairan pembersih lantai, dan lainnya;
c. Pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan antara
lain: tandu, stetoskop, tabung oksigen, tabung pemadam
kebakaran, dan lainnya;
d. Pembiayaan surat-menyurat;
e. Biaya manajemen pengelolaan BOS di sekolah.
33

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (3)
Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran
a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Biaya pengadaan alat habis pakai ditujukan untuk pembelian alat-alat
praktikum dalam materi pembelajaran antara lain: praktikum IPA, IPS,
bahasa, komputer, olahraga, kesenian, dan keterampilan;
Biaya Praktikum IPA antara lain: preparat, sendok, baterai, dll;
Biaya Praktikum IPS antara lain: batuan, globe, peta,dll;
Biaya Praktikum Bahasa antara lain: CD, kaset, headset,dll;
Biaya pembelian suku cadang alat praktikum komputer antara lain: CD,
mouse, keyboard, dll;
Biaya pembelian alat praktek olahraga antara lain: raket, bat, net,dll;
Biaya pembelian alat praktek kesenian antara lain: gitar, seruling,dll;
Biaya pembelian alat praktek keterampilan antara lain: pahat, palu,
transistor,dll;
Biaya pembelian software/CD Multimedia Pembelajaran;
Biaya transportasi lokal dan konsumsi dalam pembelian alat.

34

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (4)
Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran
a. Biaya

pengadaan bahan habis pakai ditujukan untuk pembelian bahan-bahan
praktikum dalam materi pembelajaran antara lain: praktikum IPA, IPS, bahasa,
komputer, olahraga, kesenian, dan keterampilan;
b. Biaya pembelian bahan Praktikum IPA antara lain: HCl, formalin, aquadest, dll;
c. Biaya pembelian bahan Praktikum IPS antara lain: format chart,dll;
d. Biaya pembelian bahan Praktikum Bahasa antara lain: headcleaner, CD, dll;
e. Biaya pembelian bahan praktikum Komputer antara lain: tinta/toner, dll;
f. Biaya pembelian bahan praktikum Olahraga antara lain: bola, shuttlecock, dll;
g. Biaya pembelian bahan praktikum Kesenian antara lain: cat air, kuas, dll;
h. Biaya pembelian bahan praktikum Keterampilan dan Kewirausahaan antara
lain: bahan makanan khas daerah, benih-benih pertanian, bahan tenun dan
lainnya, dll;
i. Biaya transportasi lokal dan konsumsi dalam pembelian bahan.

35

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (5)
Langganan Daya dan Jasa
a.

b.
c.

d.

Biaya untuk membayar langganan daya dan jasa yang
mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah, antara lain: listrik,
telepon, air, langganan koran, majalah/publikasi berkala yang
terkait dengan pendidikan, baik offline maupun online, jasa
kebersihan/sampah dan jasa lainnya;
Pembiayaan pemasangan instalasi baru apabila sudah ada
jaringan di sekitar sekolah serta penambahan daya listrik;
Langganan internet dengan cara berlangganan maupun prabayar,
baik dengan fixed modem maupun dengan mobile modem.
Termasuk pula untuk pemasangan baru apabila sudah ada
jaringan di sekitar sekolah. Khusus untuk penggunaan internet
dengan mobile modem, batas maksimal pembelian paket/voucher
adalah sebesar Rp. 250.000/bulan;
Khusus untuk sekolah yang berada di daerah terpencil dan belum
ada jaringan listrik dapat sewa genset atau panel surya,
tergantung mana yang dirasakan lebih cocok di daerah tersebut.
36

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (6)
Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran
a.

b.

Kegiatan yang dapat dibiayai adalah kegiatan ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester atau ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat
kompetensi dan ujian sekolah;
Komponen pembiayaan dari kegiatan di atas meliputi:
I. Fotocopy/penggandaan naskah soal dan lembar
jawaban;
II. Fotocopy laporan pelaksanaan hasil ujian untuk
disampaikan oleh guru kepada Kepala Sekolah, serta
dari Kepala Sekolah ke Dinas Pendidikan dan ke
orangtua;
III.Biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan evaluasi
pembelajaran.

37

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (7)
Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan Ekstra Kurikuler
a.

b.

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran/intra kurikuler seperti:


Kegiatan pembelajaran remedial dan/atau pengayaan materi;



Pemantapan persiapan ujian;



Pelaksanaan try out dan lainnya;

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan pembinaan siswa melalui ekstra kurikuler seperti:


Ekstra kurikuler kesiswaan antara lain: OSIS, Pramuka, PMR, UKS, KIR, dan lainnya;



Ekstra kurikuler olahraga dan kesenian antara lain: Voli, Pencak Silat, Karate, Seni Tari, marching band
dan lainnya.;

c.

Pembiayaan lomba/seleksi/pertandingan kesiswaan yang tidak dibiayai dari dana pemerintah
pusat/pemerintah daerah meliputi: biaya pendaftaran, biaya transportasi lokal dan konsumsi dalam
rangka mengikuti kegiatan;

d.

Cakupan pembiayaan untuk kegiatan pembelajaran/intra kurikuler dan ekstra kurikuler meliputi:
pembelian bahan dan alat habis pakai pendukung kegiatan, sewa fasilitas kegiatan, konsumsi, biaya
transportasi lokal, dan jasa profesi;

e.

Sewa fasilitas kegiatan digunakan bila sekolah tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan di sekolah (misal:
sewa kolam renang, sewa lapangan sepak bola/futsal, dan lainnya);

f.

Biaya transportasi lokal dapat diberikan kepada guru pembimbing ekstra kurikuler/siswa/tenaga
kependidikan apabila kegiatan dilakukan di luar jam mengajar dan hari kerja serta kegiatan luar sekolah
yang tidak dibiayai oleh pihak penyelenggara;

g.

Jasa profesi hanya diberikan kepada narasumber yang mewakili instansi resmi di luar sekolah (misal:
Kwarda, KONI daerah, BNN, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Unsur keagamaan, dan lainnya);

h.

Seluruh besaran standar biaya pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

38

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (8)
Pemeliharaan dan Perawatan Sarana/prasarana
Sekolah
Biaya untuk memelihara dan merawat sarana dan prasarana
sekolah agar tetap berfungsi dan layak digunakan, meliputi:
a. Pengecatan, perawatan dan perbaikan atap bocor, pintu dan
jendela, meubelair, lantai ubin/keramik, plafond, lampu/bohlam
dan lainnya;
b. Perawatan dan perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan
WC);
c. Perawatan dan perbaikan instalasi listrik sekolah;
d. Perawatan dan perbaikan saluran air kotor;
e. Perawatan dan perbaikan komputer praktek, printer, laptop
sekolah, LCD, AC, dan lainnya;
f. Pemeliharaan taman dan fasilitas sekolah lainnya;
g. Untuk seluruh pembiayaan di atas dapat dikeluarkan pembayaran
upah tukang, biaya transportasi lokal dan konsumsi.
39

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (9)
Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
a. Semua jenis pembiayaan dalam rangka
penerimaan siswa baru (termasuk pendaftaran
ulang untuk siswa lama), antara lain:







b.

Penggandaan formulir pendaftaran;
Administrasi pendaftaran;
Penentuan peminatan/psikotest;
Publikasi (pembuatan spanduk, brosur, dan
lainnya);
Layanan online PPDB;
Biaya masa orientasi siswa baru/MOPDB.

Pembiayaan meliputi biaya fotocopy,
konsumsi, dan biaya transportasi lokal panitia.
40

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (10)
Pembiayaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran
dan Manajemen Sekolah
a. Biaya

untuk penyelenggaraan kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS)/Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Forum Komunikasi
Tata Usaha (FKTU);
b. Biaya untuk menghadiri seminar yang terkait langsung dengan peningkatan
mutu guru dan tenaga kependidikan, apabila ditugaskan oleh sekolah;
c. Biaya untuk mengadakan In House Training (IHT)/workshop/lokakarya untuk
peningkatan mutu, seperti dalam rangka pemantapan penerapan
kurikulum/silabus, pemantapan kapasitas guru dalam rangka penerapan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengembangan dan penerapan
program penilaian kepada siswa;
d. Pembiayaan meliputi: biaya fotocopy, konsumsi, biaya pendaftaran seminar,
biaya transportasi lokal, dan jasa profesi bagi nara sumber dari luar sekolah
dengan mengikuti standar biaya umum (SBU) daerah;
e. Dana BOS SMA tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang sama
yang telah dibiayai oleh pemerintah/pemda.
41

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (11)
Pengelolaan Data Individual SMA melalui Dapodikdasmen
a.

b.

Biaya yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan entri, validasi,
updating, dan sinkronisasi data individual sekolah (meliputi: profil
sekolah, siswa, sarana dan prasarana, serta pendidik dan tenaga
kependidikan) ke dalam aplikasi Dapodikdasmen.
Biaya yang dikeluarkan meliputi:
 Alat Tulis Kantor;
 Sewa jasa internet, apabila sekolah belum memiliki koneksi internet;
 Biaya konsumsi petugas entri, validasi, updating, dan sinkronisasi;
 Biaya transportasi lokal, apabila proses entri validasi, updating, dan
sinkronisasi tidak dapat dilakukan di sekolah karena belum memiliki
koneksi internet;
 Biaya petugas entri, validasi, updating, dan sinkronisasi yang
diberikan mengikuti ketentuan dan kewajaran yang berlaku di
daerah sesuai dengan beban kerja.

42

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (12)
Pengembangan Website Sekolah
a.
Biaya untuk membangun dan/atau
mengembangkan serta
memelihara/maintenance website
sekolah dengan domain “sch.id”;
b.
Pembiayaan meliputi: pembelian
domain, konsumsi, biaya transportasi
lokal, dan jasa profesi pengembang
website.

43

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (13)
Biaya Asuransi Keamanan dan Keselamatan Sekolah
Serta Penanggulangan Bencana
a. Biaya untuk membayar premi asuransi sarana dan
prasarana sekolah seperti: asuransi kebakaran, asuransi
bencana alam, asuransi kehilangan dan lainnya;
b. Biaya penanggulangan dampak darurat bencana
(misalkan: banjir, kabut asap, gunung meletus, gempa
bumi, tsunami, dll), khususnya selama masa tanggap
darurat.

44

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (14)
Pembelian Peralatan Komputer Pembelajaran
a.Membeli

komputer desktop/work station untuk digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli
adalah 5 unit/tahun;
b.Membeli printer atau printer plus scanner, dengan jumlah maksimal
yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun;
c.Membeli laptop untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun dan
harga maksimal Rp. 6 juta;
d.Membeli proyektor untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun
dengan harga maksimum Rp. 5 juta;
e.Keterangan:
Komputer desktop/workstation,Printer/printer scanner, laptop dan
proyektor harus dibeli di toko resmi;
Proses pengadaan barang oleh sekolah harus mengikuti peraturan
yang berlaku;
45

Peralatan di atas harus dicatat sebagai aset/inventaris sekolah.

PERUNTUKKAN DANA BOS 2016 (15)
Pelaporan BOS SMA
Biaya untuk menyusun dan mengirimkan
laporan sekolah kepada pihak berwenang
antara lain: biaya fotocopy dan penjilidan,
konsumsi dan biaya transportasi lokal
penyusunan laporan BOS SMA.

46

LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS
SMA - 1
Dana BOS SMA tidak boleh digunakan untuk hal berikut :
a.disimpan dengan maksud dibungakan;
b.dipinjamkan kepada pihak lain;
c.membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS SMA
atau software sejenis;
d.membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan
biaya besar, misalnya studi banding, tur studi (karya wisata) dan
sejenisnya;
e.membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD
kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat, atau pihak lainnya, kecuali
untuk menanggung biaya transportasi dan konsumsi siswa/pendidik/tenaga
kependidikan yang ikut serta dalam kegiatan tersebut;
f.membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
g.membiayai akomodasi kegiatan seperti sewa hotel, sewa ruang sidang, dan
lainnya;
h.membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan
pribadi (bukan inventaris sekolah);
.…selanjutnya….
47

LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS
SMA - 2
i.

digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;

j.

membangun gedung/ruangan baru;

k.

membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;

l.

menanamkan saham;

m. membiayai

kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana
pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar;

n.

membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan
operasional sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka
upacara peringatan hari besar nasional dan upacara
keagamaan/acara keagamaan;

o.

membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/
sosialisasi/pendampingan terkait program BOS SMA/perpajakan
program BOS SMA yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD
pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;

membayar honorarium kepada guru dan tenaga kependidikan atas
tugas/kegiatan yang sudah merupakan tugas pokok dan fungsi
48
yang telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.

p.

SANKSI PENYALAHGUNAAN DANA BOS
A.

Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan
undang-undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat,
mutasi kerja);

B.

Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BOS
SMA yang terbukti disalahgunakan agar dikembalikan ke sekolah;

C.

Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan,
penyidikan dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau
terbukti melakukan penyimpangan dana BOS SMA;

D.

Apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit, sekolah terbukti
melakukan penyimpangan, atau tidak menyusun laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana BOS (termasuk laporan
online ke laman BOS di www.bos.kemdikbud.go.id), tim manajemen
BOS kabupaten/kota dapat meminta secara tertulis kepada bank
(dengan tembusan ke sekolah) untuk menunda pengambilan dana
BOS dari rekening sekolah;

E.

Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan
pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya
bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja
49
dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok,

8

Penatausahaan BOS SMA

DOKUMEN PENATAUSAHAAN
KEGIATAN-1


51

Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
a. Formulir Data Pokok Sekolah (Formulir BOS-01)
b. Formulir Rencana Penggunaan Dana BOS (Formulir BOS03)
c. Formulir Laporan Penggunaan Dana BOS (Formulir BOS04)
d. Formulir Lembar Pencatatan Pengaduan Masyarakat
(Formulir BOS-06A) dan Lembar Pencatatan
Pertanyaan/Kritik/Saran (Formulir BOS-06B)
e. Formulir Buku Penerimaan Barang (Formulir BOS-07)
f. Formulir Buku Pencatatan Inventaris (Formulir BOS-08)
g. Formulir Rekapitulasi Pembelian Barang Inventaris di
Sekolah (Formulir BOS-09)

Formulir
BOS-01A
Formulir Data Sekolah-1

52

Formulir
BOS-01A
Formulir Data Sekolah-2

53

Formulir
BOS-01A
Formulir Data Sekolah-3

54

Formulir
BOS-01B
Formulir Peserta Didik SMA

55

Formulir
BOS-01C
Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA-1

56

Formulir
BOS-01C
Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA-2

57

Formulir
BOS-01C
Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA-3

58

Formulir
BOS-01C
Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA-4

59

Alokasi Sementara


Alokasi sementara untuk penyaluran dana BOS SMA (SK
Penerima) tiap sekolah dilaksanakan pada awal triwulan
didasarkan pada data Dapodikdasmen dengan ketentuan
sebagai berikut:

 Triwulan

1 (Januari-Maret) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal 15 Desember tahun
sebelumnya;
 Triwulan 2 (April-Juni) didasarkan pada Dapodikdasmen
tanggal 1 Maret;
 Triwulan 3 (Juli-September) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal 1 Juni;
 Triwulan 4 (Oktober-Desember) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal 21 September.
60

Alokasi Final


Alokasi final dana BOS SMA tiap sekolah yang
digunakan sebagai dasar untuk perhitungan dan
penyaluran kekurangan/kelebihan salur triwulan
(rekon) berjalan didasarkan data Dapodikdasmen
dengan ketentuan sebagai berikut:

 Triwulan

1 (Januari-Maret) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal 30 Januari;
 Triwulan 2 (April-Juni) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal 30 April;
 Triwulan 3 (Juli-September) dan triwulan 4 (OktoberDesember) didasarkan pada Dapodikdasmen tanggal
30 Oktober.
61

Formulir BOS03
Formulir Rencana Penggunaan Dana BOS

62

Formulir BOS04
Formulir Laporan Penggunaan Dana BOS

63

Formulir BOS-06A dan
BOS-06B
Formulir Pengaduan Masyarakat dan Pertanyaan/Kritik/Saran

64

Formulir BOS-07
Formulir Buku Penerimaan Barang

65

Formulir BOS-08
Formulir Buku Pencatatan Inventaris

66

Formulir BOS-09
Formulir Rekapitulasi Pembelian Inventaris Sekolah

67

Dokumen Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Perencanaan

Penatausahaan

Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(RKAS)

Buku Kas Umum
Buku Pembantu Kas
Buku Pembantu Bank
Buku Pembantu Pajak

Opname Kas
Rekapitulasi

Bukti-bukti
Pengeluaran/Pajak

Terkait Pembelian Barang/Jasa
Terkait Pelaksanaan kegiatan
Terkait Pemeliharaan sarpras
Terkait Daya dan Jasa
Lain-lain

DOKUMEN PENATAUSAHAAN
KEGIATAN-2


Dokumen Perencanaan dan Pembukuan




69

Dokumen Perencanaan
a.

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Formulir BOS-K1)

b.

Rencana Penggunaan Dana BOS SMA (Formulir BOS-K2)

Pembukuan
a.

Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3)

b.

Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4)

c.

Buku Pembantu Bank (Formulir BOS-K5)

d.

Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS-K6)

e.

Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Dana (Formulir BOS-K7)
dan Surat Pernyataan Tanggungjawab (Lampiran Formulir BOSK7)

f.

Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS SMA (Formulir
BOS-K7a)

g.

Opname Kas (Formulir BOS-K7b) dan Berita Acara Pemeriksaan
Kas (Formulir BOS-K7c)

Formulir BOSK1
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

70

Formulir BOSK2
Rencana Penggunaan Dana BOS SMA

71

Keterangan:
1.
No. Urut, disikan dengan
urutan penjelasan item yang
diuraikan;
2. No. Kode, diisikan dengan nomor
kategori sesuai dengan nomor kode
Standar Nasional Pendidikan pada
form K1, dengan penjelasan sebagai
berikut:
• Standar Kompetensi Lulusan;
• Standar Standar Isi;
• Standar Standar Proses;
• Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
• Standar Sarana dan Prasarana;
• Standar Standar Pengelolaan;
• Standar Standar Pembiayaan;
• Standar Penilaian
3.
Uraian, diisikan dengan
penjelasan rencana penggunaan
dana, dibuat serinci mungkin dan
memuat volumenya;
4.
Jumlah, diisikan dengan jumlah
dana yang dialokasikan pada setiap
uraian;
5.
Triwulan, diisikan dengan
uraian jumlah uang, apabila kegiatan
dimaksud dilaksanakan tidak hanya
dalam waktu 1 (satu) triwulan.

Formulir BOSK3

72

Formulir BOSK3
Keterangan Pengisian Buku Kas Umum

Petunjuk pengisian:
Kolom (1)
Kolom (2)
Kolom (3)
Kolom (4)
Kolom (5)
Kolom (6)
Kolom (7)

 73

: Diisi tanggal pembukuan (format: tanggalbulan-tahun)
: Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
: Diisi nomor bukti pembukuan
: Disi uraian transaksi
penerimaan/pengeluaran
: Diisi jumlah penerimaan yang tercantum
dalam dokumen sumber
: Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
: Diisi jumlah saldo setelah
ditambah/dikurangi jumlah
penerimaan/pengeluaran yang tercantum dalam
dokumen sumber

Formulir BOSK4

74

Formulir BOSK4
Keterangan Pengisian Buku Pembantu Kas

Petunjuk pengisian:
Kolom (1) : Diisi tanggal pembukuan (format: tanggalbulan-tahun)
Kolom (2) : Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
Kolom (3) : Diisi nomor bukti pembukuan
Kolom (4) : Disi uraian transaksi
penerimaan/pengeluaran
Kolom (5) : Diisi jumlah penerimaan yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (6) : Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (7) : Diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi
jumlah penerimaan/pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
75

Formulir BOSK5

76

Formulir BOSK5
Keterangan Pengisian Buku Pembantu Bank

Petunjuk pengisian:
Kolom (1) : Diisi tanggal pembukuan (format: tanggalbulan-tahun)
Kolom (2) : Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
Kolom (3) : Diisi nomor bukti pembukuan
Kolom (4) : Disi uraian transaksi/pengeluaran
Kolom (5) : Diisi jumlah penerimaan yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (6) : Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (7) : Saldo uang yang ada di Bank

77

Formulir BOSK6

78

Formulir BOSK6
Keterangan Pengisian Buku Pembantu Pajak

Petunjuk pengisian:
Kolom (1)
Kolom (2)
Kolom (3)
Kolom (4)
Kolom (5,6,7,8,9)
Kolom (10)
Kolom (11)

79

: Diisi tanggal pembukuan (format:
tanggal-bulan-tahun)
: Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
: Diisi nomor bukti pembukuan
: Disi uraian transaksi penerimaan
pajak
: Diisi jumlah pungutan yang diterima
: Diisi jumlah pajak yang telah
disetorkan ke Kas Negara
: Disi jumlah saldo setelah ditambah
penerimaan pajak atau dikurangi jumlah
setoran pajak yang tercantum dalam
dokumen sumber

Formulir BOSK7

80

Realisasi Penggunaan Dana dan Surat Pernyataan Tanggungja

Formulir
BOS-K7a
Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS SMA

81

Formulir
BOS-K7b
Opname Kas

82

Formulir
BOS-K7c
Berita Acara Pemeriksaan Kas

83

8

Pelaporan BOS SMA

JENIS LAPORAN




85

Laporan lengkap penggunaan dana BOS SMA
per triwulan dan tahunan (hasil dari kompilasi
laporan Triwulanan). Laporan lengkap sekolah ini
selanjutnya disimpan di sekolah untuk bahan
pemeriksaan; dan
Laporan ringkas yaitu rekapitulasi penggunaan
dana BOS SMA per triwulan. Laporan ini
disampaikan
sekolah
ke
laman
www.bos.kemdikbud.go.id dan juga disampaikan
ke SPKD Pendidikan Kab/Kota yang selanjutnya
secara
berjenjang
disampaikan
ke
Dinas
Pendidikan Provinsi dan Pusat.

Skenario Pelaporan BOS 2016
Penerimaan
Dana Tw1

Triwulan 1

Penerimaan
Dana Tw2

Triwulan 2

Penerimaan
Dana Tw3

Triwulan 3

Penerimaa
n
Dana Tw4

Triwulan 4

Penggunaan dana

Laporan
Triwulan 1

Laporan
Triwulan 2

Laporan
Triwulan 3

Laporan
Triwulan 4

Laporan
Akhir
Tahun
86

LAPORAN
LENGKAP


Laporan lengkap sekolah terdiri dari dokumen-dokumen sebagai
berikut:

87

1.

RKAS (Formulir BOS-K1 dan Formulir BOS-K2);

2.

Pembukuan;
a.

Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3);

b.

Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4);

c.

Buku Pembantu Bank (Formulir BOS-K5);

d.

Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS-K6);

3.

Realisasi Penggunaan dana tiap sumber dana (Formulir BOSK7);

4.

Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS SMA (Formulir
BOS-K7a);

5.

Opname Kas (Formulir BOS-K7b) dan Berita Acara Pemeriksaan
Kas (Formulir BOS-K7c);

6.

Bukti-bukti pengeluaran dan perpajakan;

7.

Lembar Pencatatan Pertanyaan/Kritik/saran; dan

8.

Lembar Pencatatan Pengaduan.

LAPORAN RINGKAS





88

Laporan ringkas berupa rekapitulasi penggunaan
dana BOS SMA berdasarkan 15 (lima belas)
komponen penggunaan per triwulan
menggunakan Formulir BOS-K7A.
Laporan ini selanjutnya disampaikan ke Dinas
Pendidikan Kab/Kota (berupa hardcopy) secara
berkala pada setiap akhir triwulan dan juga ke
Pusat melalui mekanisme online.

Laporan Tim Manajemen Sekolah 
online
Mengisi
Formulir
BOS K-7a
Contoh:

1.

Masuk ke web
lapor.bos.kemdikbu
d.go.id;

6.
89

Keluar. Tekan “log
out”

Memasukkan informasi dari formulir BOS-K7a ke dalam
menu “Penggunaan Dana BOS SMA’ yang ada dalam
lapor.bos.kemdikbud.go.id atau sistem online lainnya
yang ditetapkan oleh Tim Manajemen BOS Pusat.

2.
Klik Boks
Penggunaan Dana
BOS SMA dan login
dengan login
Dapodikdasmen.

5.

Tekan, “Simpan”

3.

Tampil isian
laporan
penggunaan BOS
15 komponen

4.
Tekan, “Ubah”. Salin
dengan isi pada format
BOS K-7A

Terima
kasih

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93