bisnis internasional kekuatan politik indonesia

bisnis internasional - kekuatan politik
Mahasiswa setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan mampu untuk
memahami kekuatan-kekuatan politik apa saja yang mempengaruhi kegiatan
bisnis internasional

Minggu, 25 April 2010
bisnis internasional - kekuatan politik
Modul 6
KEKUATAN POLITIK
Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan mampu untuk
memahami kekuatan-kekuatan politik apa saja yang mempengaruhi kegiatan
bisnis internasional
Daftar Materi Pembahasan :
• Kekuatan Ideologi
• Badan Usaha Milik Negara
• Privatisasi
• Nasionalisme Terorisme
• dan lainnya

KEKUATAN POLITIK

Ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam dunia bisnis seperti
kondisi politik, sumber alam dan cuaca di negara yang bersangkutan. Selain itu,
perlu juga diperhatikan stabilitas dan hastrat pemerintah dalam mendorong
pertumbuhan investasi, juga perkiraan geografis dan sumber alam. Banyak
kekuatan politik yang harus dihadapi bisnis, mempunyai sumber-sumber ideologi
dan ada banyak lagi sumber-sumber lainnya. Hal ini meliputi masalah
nasionalisme, terorisme, budaya, tingkat stabilitas pemerintah, hubungan
dengan organisasi internasional dan badan usaha milik negara.

Kekuatan Ideologi
Beberapa ideologi seperti komunisme, sosialisme, kapitalisme, liberal dan
konservatif, sayap kiri dan sayap kanan sering digunakan untuk menjelaskan
pemerintah, partai politik dan masyarakat.
• Komunisme
Komunisme yang dicetuskan oleh Karl Marx adalah teori perubahan sosial yang
diarahkan kepada cita-cita masyarakat tanpa kelas. Komunis yang dikembangkan
oleh Lenin dan lain-lainnya melibatkan penguasaan kekuatan melalui partai
politik konspirasi, memelihara kekuatan dengan menekan keras oposisi internal,
dan komitmen untuk mencapai tujuan akhir sebuah negara komunis dunia.
Pengambilalihan (expropriation) . Penyitaan pemerintah atas kekayaan di dalam

batas negaranya sendiri yang dimiliki orang asing, diikuti dengan kompensasi
yang segera, memadai dan efektif yang dibayarkan kepada pemilik sebelumnya.
Penyitaan (confiscation) . Penyitaan pemerintah atas kekayaan di dalam batas
negaranya sendiri yang dimiliki orang-orang asing, tanpa pembayaran kepada
mereka.
• Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana alat-alat produksi dan distribusi
sebagian besar dimiliki dan dioperasikan oleh swasta untuk keuntungan pribadi.
Realitas dalam negara kapitalis benar-benar sangat kompleks. Pemerintah
kapitalis biasanya mengatur usaha milik swasta dengan cukup ketat dan
pemerintah memiliki badan-badan usaha.
• Sosialisme
Sosialisme adalah Kepemilikan oleh masyarakat secara kolektif atas alat-alat
produksi dan distribusi dasar, dioperasikan untuk digunakan ketimbang mencari
laba. Dalam pelaksanaannya, pemerintah sosialis bervariasi dan cenderung tidak
konsisten dengan doktrin. Salah satu contoh misalnya Singapura yang menurut
bentuknya negara sosialis tetapi dalam kenyataannya adalah kapitalis agresif.
• Konservatif atau Liberal
Kita tidak akan meninggalkan pokok bahasan ideologi tanpa menyebutkan katakata ini seperti yang telah digunakan di pertengahan dan akhir abab 20. Secara
politis, di Amerika Serikat kata konservatif dapat dikonotasikan seorang,

kelompok, atau partai yang ingin meminimalkan kegiatan pemerintah dan
memaksimalkan kegiatan usaha swasta dan perorangan. Konservatif dapat
diartikan sesuatu yang dianggap sebagai sayap kanan, tetapi di Amerika Serikat
dan Inggris yang terakhir ini lebih bersifat ekstrim. Konotasi konservatif berbedabeda tergantung aplikasinya. Kelompok masyarakat atau kelompok lainnya yang
mencoba merintangi dan bahkan menghentikan kegiatan yang dilakukan
pemerintah disebut konservatif. Sedangkan di Amerika dan Inggris kelompok
konservatif menghendaki keterlibatan pemerintah sekecil mungkin. Secara politis
pada awal abab 20 di Amerika, kata liberal berarti sebaliknya dari yang diartikan
pada abab 19. Liberal sama dengan sayap kiri, tetapi yang terakhir ini pada
umumnya cenderung menunjukkan posisi yang lebih ekstrim dan lebih dekat
kepada sosialisme dan komunisme.

Badan Usaha Milik Negara
Kita mungkin berpendapat bahwa kepemilikan pemerintah atas faktor produksi
hanya ditemukan di negara-negara komunis atau sosialis, tetapi pendapat
tersebut tidak benar.Segmen bisnis besar dikuasai oleh pemerintah suatu negara
yang tidak menganggap dirinya sendiri sebagai komunis atau sosialis. Banyak
alasan mungkin tumpang tindih, mengapa pemerintah menguasai perusahaan.
Alasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Menarik uang karena perusahaan dimaksud diperkirakan memperoleh banyak

laba.
• Pemerintah yakin mampu mengoperasionalkan perusahaan dimaksud dengan
lebih efisien dan lebih banyak menghasilkan uang.
• Untuk tujuan ideologi, khususnya apabila sayap kiri pemerintah memenangkan
pemilihan dan bermaksud menasionalisasi perusahaan.
• Untuk memperoleh dukungan suara
• Karena pemerintah telah menyuntikkan dana ke perusahaan atau industri
sebagai akibat dari hasil pengawasan.
Bila terjadi persaingan antara perusahaan milik negara dengan perusahaan
swasta biasanya perusahaan milik pemerintah menang dan mendapatkan
keuntungan. Hal ini disebabkan:
• Perusahaan milik negara dapat menurunkan harga secara tidak wajar karena
tidak berorientasi untuk mencari laba.
• Perusahaan milik negara dapat memperoleh dana/modal lebih murah.
• Perusahaan milik negara memperoleh kontrak kerja dari pemerintah.
• Pemerintah milik negara memperoleh kemudahan ekspor.
• Perusahaan milik negara mendapat bantuan tenaga dari pemerintah sehingga
mengurangi biaya upah.
Privatisasi
Privatisasi adalah pemindahan aset sektor publik kepada sektor swasta,

pemindahan manajemen kegiatan negara melalui kontrak-kontrak dan leasing,
dan mengontrakkan kepada pihak luar kegiatan-kegiatan yang sebelumnya
dilaksanakan oleh negara. Perlu dicatat bahwa privatisasi tidak selalu berarti
pemindahan kepemilikan dari pemerintah ke swasta. Privatisasi dapat berupa
kontrak dengan swasta untuk kegiatan yang semula dilaksanakan oleh
pemerintah. Privatisasi juga dapat dilaksanakan dengan usaha patungan,
kerjasama dalam mengoperasikan usaha yang semula sepenuhnya dikelola oleh
pemerintah.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah pengabdian kepada bangsa, aspirasi atau kepentingan
politik dan ekonomi serta tradisi sosial dan budaya sendiri. Dampak nasionalisme
terhadap perusahaan internasional antara lain;

• Permintaan lokal terhadap produk perakitan atau pabrikasi sangat minim.
• Reservasi industri tertentu khususnya perusahaan lokal.
• Pemerintah lebih suka menggunakan jasa pemasok lokal.
• Pembatasan jumlah dan jenis tenaga asing.
• Proteksi dengan menggunakan tarif, kuota dan lainnya.
• Mengusahakan “Solusi Prancis” daripada pengambilalihan asing terhadap
perusahaan lokal.

• Yang paling ekstrim terjadinya pengambilalihan atau penyitaan.
Proteksi Pemerintah
Berdasarakan fakta sejarah, fungsi pemerintah, apapun ideologinya, pasti
melakukan proteksi atas kegiatan ekonomi, pertanian, pertambangan dan
sebagainya dalam wilayah kekuasaannya. Proteksi ini dilakukan bila ada
serangan, kerusakan perampokkan oleh teroris, bandit atau gerakan revolusioner
serta penyerbuan dari negara lain.
Terorisme. Tindakan kekerasan melawan hukum yang diikatkan untuk bermacammacam alasan, termasuk menggulingkan pemerintahan, memperoleh
pembebasan rekan-rekannya yang dipenjara, pembalasan yang pasti untuk
kesalahan-kesalahan nyata maupun khayalan, dan menghukum orang-orang
yang tidak mempercayai agama teroris tersebut. Sejak tahun 1970-an, dunia
dikejutkan dengan terorisme. Beberapa kelompok telah melakukan pembajakan
pesawat, penembakan dan penculikan orang, dan pengeboman orang dan benda
lainnya. Kelompok teroris tidak suka dengan keteraturan masyarakat, ekonomi
dan politik.
Perubahan Terorisme. Ditinjau dari sisi positifnya, teroris di Eropa Timur dan Uni
Soviet telah kehilangan apa yang menjadi haknya, seperti pekerjaan dan
mengikuti pendidikan. Ditinjau dari sisi negatifnya, beberapa kegiatan teroris
telah menghancurkan kejayaan soviet. Kelompok teroris yang dibentuk
berdasarkan suku seperti yang terjadi di Eropa, berjuang untuk kepentingan

sukunya termasuk tanah untuk rakyatnya.
Stabilitas Pemerintahan
Pemerintah dapat dikatakan stabil apabila ia dapat mempertahankan
kekuasaannya sendiri dan jika kebijaksanaan fiskal, moneter dan politik dapat
diramalkan dan tidak terkena perubahan-perubahan radikal dan tiba-tiba.
Stabilitas pemerintahan dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama
sekadar memelihara kemampuan untuk tetap memerintah, atau membuat
kebijaksanaan pemerintah yang stabil dan permanen. Dengan terciptanya
kestabilan, kebijaksanaan pemerintah atau bila ada perubahan secara bertahap,
dapat meningkatkan dan menstabilkan dunia usaha (kegiatan perdagangan dan
keuangan).
Instabilitas pemerintah yang tidak stabil adalah kebalikan dari yang stabil; ia
tidak dapat mempertahankan kekuasaannya sendiri atau melakukan perubahanperubahan kebijaksanaan yang tiba-tiba, tidak dapat diprediksi dan tiba-tiba.

Kebencian Tradisional
Disini hanya akan diuraikan sedikit tentang kebencian tradisional untuk
menggambarkan dampaknya terhadap dunia usaha dan perdagangan
internasional. Kebencian Tradisional adalah permusuhan yang telah berlangsung
lama antara suku, ras, agama, ideologi atau negara.
Asesmen Risiko Suatu Negara (CRA)

Pengaksesan Risiko Negara (CRA). Bank atau bisnis yang memiliki aset atau
piutang dari negara asing, atau mempertimbangkan pinjaman atau investasi di
sana, mengevaluasi bahwa situasi dan kebijaksanaan ekonomi negara itu serta
politiknya untuk menentukan berapa banyak risiko yang ada karena kehilangan
aset atau tidak dibayar.
Kejadian politik akhir-akhir ini, mendorong perusahaan internasional untuk
mengembangkan CRA. Perusahaan yang telah menggunakan CRA hendaknya
melakukan pembaharuan sehingga dapat diperoleh CRA yang muktahir,
sedangkan perusahaan yang belum menggunakan CRA disarankan untuk segera
menggunakannya.
Bentuk-bentuk Risiko di Suatu Negara
Risiko yang diakibatkan oleh kegiatan politik di suatu negara biasanya
berkembang secara alamiah. Akibat itu antara lain; perang, revolusi dan kudeta.
Yang penting bagi dunia bisnis adalah perubahan yang terjadi dalam
pemerintahan. Risiko lainnya yaitu masalah ekonomi atau keuangan. Masalah
keuangan mungkin terjadi defisit pada pertimbangan pembayaran atau rata-rata
inflasi yang tinggi dan penjadwalan kembali pembayaran utang.
Muatan Informasi Dalam CRA
Berbagai informasi termasuk yang disajikan dalam CRA perlu dijadikan bahan
pertimbangan oleh perusahaan dalam memutuskan tingkat risiko di suatu

negara. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula sifat usaha perusahaan Jangka
waktu investasi, pinjaman atau lainnya yang berkaitan dengan laba.
Pada umumnya analisa faktor sosial, politik dan ekonomi secara makro maupun
mikro dilaksanakan oleh instansi-instansi/lembaga swasta maupun pemerintah
analisa ini memakan waktu yang cukup lama. Pada saat ini sangat ditekankan
pentingnya CRA dan memaksimumkan pemanfaatannya untuk kemajuan
perusahaan. Dalam melakukan analisa ini kadang-kadang dipengaruhi oleh
keinginan manajemen puncak. Selain menggunakan CRA hasil
perusahaan/instansi maupun lembaga lain, hasil analisa CRA oleh perusahaan
sendiri perlu diperhatikan dan ditingkatkan kualitasnya.
Pelajaran yang Diperoleh dari Krisis Utang Luar Negeri
Paling tidak ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam analisa CRA. Pertama ,
negara-negara berkembang sangat menentang hal-hal dari luar yang
mengejutkan. Kedua , krisis utang pembangunan telah menunjukkan bahwa
kebijaksanaan ekonomi negara penerima pinjaman dapat berakibat pada kurang
mampunya pembayaran hutangnya. Negara-negara yang mengalami krisis berat
pada umumnya adalah negara yang kebijaksanaan keuangan dan fiskalnya
bersifat meluas. Ketiga , Perubahan ekonomi yang stabil adalah persyaratan
utama bagi negara yang berhutang banyak agar mampu membayar dan
mengurangi beban hutangnya. Keempat , pemulihan penyelesaian masalah


secara sepotong-potong memerlukan biaya tinggi. Ketegangan masalah sosial
dan politik semakin tinggi dan penyelesaiannya cenderung dengan
melaksanakan pemilihan umum yang demokratis. Kelima , yang perlu
diperhatikan untuk para analisis CRA mengenai krisis hutang adalah dampak
gelombang globalisasi yang diakibatkan adanya goncangan ekonomi.
Diposkan oleh materi kuliah di 08.54 0 komentar
Sabtu, 03 April 2010
perilaku konsumen - memasarkan secara internasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan yang bergerak dalam bisnis internasional harus dapat memasarkan
produknya secara international. Mereka harus memiliki strategi-strategi
pemasaran global yang efektif dan efisien. Sehingga diperlukan perencanaan
yang matang dalam membuat strategi pemasaran agar produk yang dipasarkan
dapat diserap oleh konsumen dimanapun mereka berada.
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya.
0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus

membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah
satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan
meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Penggunaan strategi pemasaran harus dapat disesuaikan dengan kondisi yang
ada. Pemilihan alternatif strategi dapat menggunakan strategi promosi, strategi
harga, strategi distribusi, dan lainnya tergantung dengan keadaan kondisi
perusahaan tersebut.
Dengan memasarkan produk ke luar negeri, perusahaan juga harus
memperhatikan kekuatan-kekuatan lingkungan lingkungan yang ada. Selain itu
standardisasi juga harus diperhatikan guna menciptakan posisi tersendiri bagi
perusahaan.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang
selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran
mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan
umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi
pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang

apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau
paduan pada beberapa sasaran pasar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kompleksitas pemasaran internasional lainnya?
2. Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran itu?
3. Apa yang dimaksud dengan strategi-strategi produk dalam pemasaran
internasional?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi-strategi promosi pemasaran
internasional?
5. Apa yang dimaksud dengan strategi-strategi penetapan harga pemasaran
internasional?
6. Apa yang dimaksud dengan strategi-strategi distribusi pemasaran
internasional?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kompleksitas pemasaran internasional lainnya.
2. Untuk mengetahui hal yang terkait bauran pemasaran.
3. Untuk mengetahui strategi-strategi produk.
4. Untuk mengetahui strategi-strategi promosi.
5. Untuk mengetahui strategi-strategi penetapan harga pemasaran internasional.
6. Untuk mengetahui strategi-strategi distribusi pemasaran internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kompleksitas pemasaran internasional lainnya.
Meskipun fungsi-fungsi dasar pemasaran domestik dan internasional adalah
sama, pasar-pasar internasional yang dilayani sering sangat berbeda karena
variasi-variasi yang besar dalam kekuatan lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan. Tugas manajer pemasaran internasional adalah kompleks. Ia
seringkali harus merencanakan dan mengendalikan beraneka ragam strategi
pemasaran, bukan satu dan kemudian mengkoordinasikan dan
mengkombinasikan strategi-strategi itu ke dalam sebuah program pemasaran
tunggal.
Baik manajer-manajer pemasaran global maupun internasional, seperti rekan
domestik, harus mengembangkan strategi-strategi pemasaran dengan menilai
pasar-pasar luar negeri potensial perusahaan itu dan menganalisis banyak

bauran pemasaran alternatif. Tujuannya adalah untuk memilih pasar-pasar
sasaran yang dapat melayani perusahaan itu dengan memperoleh keuntungan
dan merumuskan berbagai kombinasi taktik untuk produk, harga, promosi dan
saluran distribusi.
2.2 Marketing mix ( bauran pemasaran)
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran,
yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan
penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu
segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau
kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan
seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan
yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel
marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix secara umum adalah
sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan
kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi.
Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau
yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
2.3 Strategi-strategi produk
Produk adalah fokus sentral dari bauran pemasaran. Dalam merumuskan strategi
produk, para manajer pemasaran internasional harus ingat bahwa produk adalah
lebih dari sekedar obyek fisik. Produk total, yang dibeli pelanggan, termasuk
produk yang bersifat fisik, merek, aksesori, layanan purna jual, jaminan, petunjuk
pemakian, citra perusahaan dan kemasan.
2.3.1 Jenis produk
Faktor penting yang mempengaruhi besarnya perubahan yang akan dilakukan
dalam sebuah produk adalah klasifikasinya sebagai produk atau jasa konsumen
atau industrial. Pada umumnya, produk-produk konsumen memerlukan

penyesuaian yang lebih besar daripada produk-produk industrial untuk
memenuhi permintaan pasar dunia.
2.3.2 Kekuatan kekuatan lingkungan luar negeri
1. Sosial budaya. Ketidakmiripan pola-pola budaya pada umumnya
mengharuskan perubahan dalam produk makanan dan barang konsumen
lainnya. Selain itu keanekaragaman dunia dalam kebiasaan sehari-hari harus
memerlukan perubahan.
2. Hukum. Menjadi suatu yang sangat mendesak dalam mendesain strategi
produk sebab jika perusahaan gagal di wilayah ini, maka ia tidak akan dapat
melakukan bisnis di suatu negara.
3. ekonomi. Disparitas besar dalam pendapatan di seluruh dunia merupakan
hambatan penting terhadap standardisasi produk.
2.4 Strategi-strategi promosi
Menurut Ball, Donald A, dkk (2006:613) promosi adalah komikasi yang menjamin
pengertian antara sebuah perusahaan dan publik-publiknya untuk menimbulkan
tindakan pembelian yang diharapkan untuk mencapai suatu kepercayaan tahan
lama terhadap perusahaan itu san produk atau jasa yang disediakan.
Karena promosi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variable bauran pemasaran
lain, adalah mungkin merumuskan sembilan strategi yang berbeda dengan
menggunakan tiga alternatif (1) memasarkan produk fisik yang sama dimanamana, (2) menyesuaikan produk fisik untuk pasar-pasar di luar negeri, (3)
mendesain suatu produk fisik yang berbeda dengan pesan yang sama,
disesuaikan, dan berbeda.
2.4.1 Periklanan
Periklanan menurut Ball, Donald A, dkk (2006:614) adalah presentasi gagasan,
barang atau jasa non personal dan dibayar oleh sebuah sponsor tertentu.
Periklanan merupakan salah satu yang memiliki persamaan paling besar di
seluruh dunia.
2.4.2 Merek-merek global dan regional.
Para pabrikan semakin banyak menggunakan merek-merek global atau regional
dengan alasan:
1. Biaya. Dengan memproduksi sebuah iklan TV untuk digunakan di seluruh
wilayah, perusahaan dapat menghemat biaya hingga 50%.
2. Ada kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh sebuah sumber regional
untuk melakukan pekerjaan berkualitas tinggi.
3. Sebagian manajer pemasaran yakin perusahaan mereka harus memiliki citra
tunggal di seluruh wilayah.

4. Perusahaan yang membentuk organisasi regional dimana banyak fungsi
seperti pemasaran disentralisasikan.
5. Televisi satelit dan kabel global dan regional semakin banyak tersedia.
2.4.3 Bauran promosi yang lain
1 Penjualan tatap muka
Penjualan tatap muka merupakan komponen penting. Pentingya alat promosi ini
disbanding dengan periklanan sangat bergantung pada biaya relative, dana yang
tersedia, ketersediaan media, dan jenis produk yang dijual.
2. Promosi penjualan
Promosi penjualan memberikan bantuan penjualan bagi fungsi pemasaran dan
mencakup kegiatan-kegiatan seperi persiapan pajangan di tempat penjualan,
kontes, pemberian premi, pameran dagang, penawaran dengan diskon, dan
kupon.
2.5 Strategi penetapan harga.
Penetapan harga unsur ketiga dari bauran pemasaran., adalah pertimbangan
yang penting dan rumit dalam merumuskan strategi pemasaran. Keputusankeputusan harga mempengaruhi fungsi-fungsi perusahaan yang lain,
menentukan secara langsung penerimaan kotor perusahaan dan penentu laba.
2.5.1 Penetapan harga, sebuah variable yang dapat dikendalikan.
Sebagian pemasar, khususnya orang Amerika, menyadari bahwa penetapan
harga yang efektif terdiri atas lebih dari sekadar menambah suatu mark up
standar kepada biaya. Untuk memperoleh manfaat maksimal dari penetapan
harga, manajemen harus menganggapnya dengan cara yang sama seperti
memperlakukan variable-variabel yang dapat dikendalikan lainnya, yaitu,
penetapan harga adalah suatu unsur bauran pemasaran yang dapat bervariasi
untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran perusahaan. Selain itu dua
perangkat kekuatan lain mempengaruhi variable ini: (1) interaksi antara
pemasaran dan bidang-bidang fungsional perusahaan (2) kekuatan-kekuatan
lingkungan.
2.5.2 Standardisasi Internasional
Perusahaan yang mempersatukan prosedur-prosedur penetapan harga
perusahaan untuk seluruh dunia mengetahui bahwa penetapan harga
digerakkan oleh kekuatan yang sama yang berperang terhadap standardisasi
interansional dari komponen bauran pemasaran yang lain. Penetapan harga
untuk pasar luar negeri harus memperhatikan:
(1) penetapan harga nasional luar negeri.
Banyak pemerintah asing di dalam usahanya memerangi inflasi telah
mengadakan pengendalian harga, dan kisaran produk-produk yang telah

mempengaruhi perbedaan yang luar biasa dari suatu negera ke negara lain.
Beberapa pemerintah berusaha untuk menetapkan harga atas hamper segala
sesuatu dan yang lin hanya pada barang-barang pokok.
(2) penetapan harga internasional untuk ekspor.
Hal ini menyangkut harga transfer, yaitu harga intra perusahaan atau harga
suatu barang/jasa yang dijual oleh sebuah anak perusahaan kepada cabang lain,
kantor induk kepada anak perusahaan dan sebaliknya.
2.6 Strategi-strategi Distribusi
Perkembangan-perkembangan strategi-strategi distribusi sulit di negara asal,
tetapi lebih sulit bila secara internasional, dimana para manajer pemasaran
memusatkan perhatian mereka terhadap (1) menempatkan produk-produk
tersebut ke luar negeri (mengekspor), (2) mendistribusikan produk itu di dalam
tiap-tiap pasar ( distribusi luar negeri).
2.6.1 Independensi keputusan-keputusan distribusi.
Dalam mengambil keputusan mengenai distribusi, memerlukan kehati-hatian
dalam menganalisis interdependensinya dengan variable-variabel bauran
pemasaran yang lain. Misal, jika produk itu memerlukan layanan purna jual yang
cukup banyak, perusahaan akan menginginkan menjual melalui dealer yang
memiliki fasilitas-fasilitas, personel, dan modal untuk membeli peralatan dan
suku cadang serta melatih orang-orang servis.
2.6.2 Standardisasi internasional.
Walaupun manajemen lebih menyukai untuk melakukan pola-pola distribusi
secara internasional, terdapat kendala pokok tentang melakukannya, yaitu:
(1) variasi terhadap ketersediaan anggota saluran di antara pasar-pasar
perusahaan.
Sebagai titik awal dalam mendesain saluran, para manajer lokal memiliki sistem
distribusi yang sukses yang digunakan dalam operasi domestik. Dukungan
kantor pusat untuk kebijakan menggunakan saluran-saluran yang sama di
seluruh dunia akan sangat kuat ketika keseluruhan bauran pemasaran telah
dibangun di sekitar jenis saluran tertentu.
(2) inkonsistensi dari pengaruh kekuatan-kekuatan lingkungan.
Perbedaan-perbedaan lingkungan diantara pasar-pasar menambah kesuitan di
dalam menstandardisasi saluran-saluran distribusi. Perubahan yang disebabkan
oleh kekuatan budaya umumnya selalu terjadi, tetapi yang disebabkan oleh
kekuatan hukum dapat berupa kecenderungan-kecenderungan yang cepat dan
radikal serta dapat sangat lambat merespon permintaan-permintaan yang
bersifat budaya.
2.6.3 Pemilihan Saluran

1. Pemasaran langsung atau tidak langsung.
Keputusan pertama yang harus diambil manajemen adalah apakah akan
menggunakan perantara, karena manajemen sering mempunyai pilihan
memasarkan langsung kepada pengguna akhir. Jenis-jenis produk industrial dan
barang-barang konsumen lain dipasarkan secara tidak langsung. Anggotaanggota saluran dipilih atas dasar liputan pasar mereka, biaya, dan kelemahan
untuk pengawasan perusahaan. Mereka juga tentunya harus melaksanakan
fungis-fungsi yang diperlukan oleh manajemen.
2. Faktor-faktor yang mempenaruhi pemilihan saluran.
a. Karakteristik pasar. Karena alasan untuk menggunakan saluran ialah untuk
memungkinkan pabrikan mencapai sasaran targetnya, tempat yang jelas untuk
memulai dalam pemilihan saluran adalah pasar-pasar itu.
b. Karakteristik produk. Produk yang berdaya rendah diijual dalam jumlah-jumlah
kecil per transaksi umumnya memerlukan saluran yang panjang. Tetapi apabila
barang-barang mudah rusak, saluran pendek lebih tepat digunakan. Jika produk
teknis maka menjual secara langsung melalui distributor milik perusahaan atau
melatih peratara bebas.
c. Karakteristik perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki keuangan dan
sumber daya memadai berda posisi yang baik untuk mengunakan tenaga
penjualan dan agen-agennya sendiri daripada peusahaan yang memiliki
kekurangan.
d. Karakteristik perantara. Mungkin tidak ada anggota saluran yang tersedia
untuk menjangkau pasar sasaran, maka manajemen harus memutuskan (1)
berhenti memasuki pasar, (2) memiliki pasar-pasar sasaran yang lain, (3)
menciptakan saluran yang baru.
KESIMPULAN
Perusahaan domestik yang menginginkan untuk memperluas pasar terutama
pasar luar negeri harus membuat strategi pemasaran yang jitu agar hasil yang di
dapat menjadi maksimal. Selain itu harus bisa mengkoordinasikan dan
mengkombinasikan berbagai alternatif strategi bauran pemasaran yang komplek
menjadi satu kesatuan yang kuat sehingga upaya untuk mencapai efektivitas
dan efisiensi dapat terwujud. Selain itu perusahaan harus mampu
mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan-kekuatan eksternal perusahaan
dalam lingkup global karena kekuatan ini juga dapat mempengaruhi keberhasilan
dalam memasarkan produk secara internasional.
Perusahaan yang akan memasuki pasar luar negeri juga harus mempersiapkan
sumber daya yang cukup, skill, dan modal yang besar, karena tidak dapat
dipungkiri jika memasuki pasar luar negeri membutuhkan biaya yang sangat
besar karena secara otomatis bila bersaing di tingkat global maka persaingan
akan sangat ketat dengan kompetitor yang hebat dan agresif.

DAFTAR RUJUKAN
Ball,Donald A, Wendell McCulloch,Paul Frantz,Michael Geringer,Michael Minor,
International Business : The Challenge of Global Competition.10th ed.,
Boston:McGrawHill- Irwin, 2006.
Stanton, William, J, Prinsip Pemasaran, Erlangga, 1986.
Diposkan oleh materi kuliah di 09.36 0 komentar
Langganan: Entri (Atom)
Blog Archive


▼ 2010 (2)
o

▼ April (2)


bisnis internasional - kekuatan politik



perilaku konsumen - memasarkan secara internasiona...

About Me

materi kuliah
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Langganan
Pos

Semua Komentar

Copyright © bisnis internasional - kekuatan politik. All rights reserved.
Blogger templates created by Templates Block