pengembangan minat dan bakat pada remaja

Pengembangan minat dan bakat
Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah ada tidaknya
minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia,
sedangkan minat tercipta karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Kedua hal ini
seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan kesuksesan seseorang. Kita dapat
memahami bahwa minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat. Dalam beberapa
pengertian, minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta
dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Dengan demikian
minat dan bakat merupakan faktor yang saling mempengaruhi, terlepas dari faktor mana yang
lebih dominan, keduanya penting untuk dikembangkan secara optimal bahkan maksimal.
Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat :
 Tannenbaum memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan,
keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota
(keterbatasan jumlah individu yang memiliki ketrampilan) dan anomali.
 Renzulli berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia menunjukkan
kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad
dalam melaksanakan tugasnya.
Adapun menurut leider dan shapiro, bakat kita merupakan kecenderungan khusus
yang ada sejak lahir, kekuatan di belakang hal-hal yang kita nikmati dan kita lakukan dengan
baik yang tak perlu kita pelajari. Mengekspresikan bakat kita adalah sesuatu yang kita
lakukan secara alami, dengan mudah, dan tanpa pamrih.

Sedangkan bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi
pembeda antara kita dengan orang lain. Kamus Advance, misalnya mengartikan talent dengan
“natural power to do something well”. Dalam kamus Marriam-webster’s, dikatakan
“endowments of person”.
Berdasarkan pengertian-pengertian bakat tersebut dapat dikatakan bahwa bakat adalah
kemampuan terhadap suatu yang menujukkan kemampuan atas rata-rata yang telah ada pada
diri kita secara ilmiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal.

Ciri-ciri bakat pada anak
Banyak yang mengeluh mengalai kesulitan bakat mana yang harus dikembangkan
atau bakat apa yang sesungguhnya dimiliki oleh anak. Untuk mengembangkan bakat
seseorang kita harus terlebih dahulu, ciri-ciri bakat yang dimiliki anak tersebut. Dengan
mengetahui ciri-ciri bakat pada anak, kita akan lebih mudah untuk menilai bakat mana yang
patut dikembangkan oleh anak. Hal inipun berfungsi untuk menghindari agar tidak terjadi
salah praduga terhadap bakat anak. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
a. Tidak merasa terpaksa untuk melakukan suatu hal bahkan lebih cenderung untuk
senang melakukannya dan ada perasaan bahagia yang terpancar ketika melakukan,
melihat atau bahkan hanya dengan mendengarnya saja.
b. Anak mampu berkonsentrasi terhadap hal tersebut dan cenderung tekun.

c. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal tersebut.
d. Anak sudah mahir terhadap hal tersebut meski dia belum mendapatkan pelajaran
khusus dari sekolah maupun dari rumah.
e. Setelah diberi pelajaran khusus, anak tersebut dapat mudah menguasainya atau mudah
menangkap apa yang diajarkan padanya tentang hal tersebut.
Setiap anak pasti memiliki bakat. Bakat dalam diri anak ada yang sangat mudah
terlihat. Tetapi lebih banyak bakat yang terpendam dan perlu untuk digali lebih dalam.
Banyak orang yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya, padahal bakat
merupakan modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak dewasa nanti. Ahli
psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada
suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang
anak :


Perhatian
Setiap individu adalah unik karena setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus.
Cermatilah berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol




pada anak.
Motivasi
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih
percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa



mencapainya.
Dukungan

Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan
yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah
anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan


bakatnya.
Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman dibidang




tersebut.
Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untuk perkembangan bakat anak agar bakat yang
dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan
ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan





bakatnya tersebut.
Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
Sarana
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan




anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
Kerjasama
Kerjasama antara orang tua, guru, maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu



anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak.
Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan.
Keberadaan minat merupakan faktor utama bagi pengembangan bakat karena tanpa

minat, bakat tidak akan berdayaguna. Artinya, minat yang tinggi akan membuat anak mampu
melakukan sesuatu sekalipun tidak berbakat, sebaliknya berbakat tanpa minat akan sulit
mengembangkan bakat tersebut. Minat bisa diciptakan, tetapi bakat merupakan bawaan yang
tidak bisa diciptakan dengan tiba-tiba.

Berikut faktor pendukung pengembangan bakat dan minat yaitu :
1. Faktor Intern

a. Faktor bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam
minat dan bakat sebagai totalitas karakter individu yang diwariskan orang tua

kepada anak dalam segala potensi fisik maupun psikis yang dimiliki individu
sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama
munculnya bakat (Yusuf;2004; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan
dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal,
intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangakan otak kanan
berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak
dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan
minat dan bakatnya (Asror; 1999; 93).
2. Faktor Ekstern
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
- Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan dan tempat anak memperoleh
pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling
-

penting bagi anak (Setiono;1998;177).
Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif
yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan
minat dan bakat, karena dilingkungan ini, minat dan bakat anak dikembangkan

-

secara intensif.
Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
Dilingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada

masyarakat.
Jadi, bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan
diatas rata-rata yang telah ada pada diri anak secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai

hasil yang maksimal. Maka dari itu minat dan bakat selalu berhubungan, karena minat
merupakan faktor utama bagi pengembangan bakat. Minat bisa diciptakan tetapi bakat
merupakan bawaan yang tidak bisa diciptakan dengan tiba-tiba. Semua orang bisa melakukan
hal yang sama dengan kita, tetapi yang berbakat bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Untuk memahami bakat dan minat memang bukan masalah gampang karena tidak hanya
menyangkut masalah banyaknya teori dan tes untuk mengenali bakat dan mengukur minat
kita.

Daftar Pustaka :
-http://minat-dan-bakat.blogspot.com
-https://desisafitri.wordpress.com
-http://www.akupintar,info
-http://www.niahidayati.net

Nama : Yuni Nur Astuti
Nim

: 1401050023

Kelas : PBI A


Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24