Studi Kelayakan Bisnis BUDIDAYA CACING

STUDI KELAYAKAN BISNIS

BUDIDAYA CACING TANAH
LUMBRICUS RUBELLUS
Dosen Pengampu Sukaris,SE,MSM

Diajukan Oleh :
Rizafani Laraswati

13312004

Sigit Ardiansyah

13312018

Restu Wahyuni

13312022

Laili Riziiq Ma’rufaa


13312025

Agung Sutratiawan

13312029

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2015

BAB I
ASPEK PEMASARAN
Segmentasi, Targeting dan Positioning
Pada masa sekarang ini, tingkat persaingan dalam usaha semakin ketat
Para pelaku usaha yang menginginkan usahanya dapat bertahan dan berkembang
harus pandai memutar otak untuk memasarkannya. Maka dari itu, peran
pemasaran dalam suatu usaha begitu penting, sebab pemasaran akan menentukan
kelanjutan usaha suatu perusahaan. Salah satu kegiatan yang tidak boleh
ditinggalkan dalam pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar, targeting, dan

positioning yang akan diuraikan di bawah ini :
a. Segmentasi
Segmentasi pasar berarti membagai pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Segmentasi pasar dari CV. Ning Omah Cacing adalah
masyarakat kota Gresik.
b. Targeting
Targeting adalah melakukan evaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian
memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dilayani. Pasar sasaran atau target
dari CV. Ning Omah Cacing adalah :
1. Pabrik Obat herbal, pabrik obat herbal dan kimia yang merambah ke
industri obat herbal di Indonesia sangat banyak dengan menggunakan
bahan baku cacing tanah Lumbricus Rubellus.
2. Usaha Peternakan unggas : ayam, bebek dan burung. Berkat
kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Pemancingan Ikan, maraknya hobi memancing di sungai, rawa,
waduk atau kolam pemancingan. Artinya, kita bisa menjual langsung
cacing tanah di sekitar lokasi pemancingan.
4. Perkebunan/Pertanian,


dalam

bidang

pertanian,

cacing

menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan

struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi
oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan
meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman.
c. Positioning
Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang
akan dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang ingin ditempati
dalam segmen tersebut. Posisi pasar dari CV. Ning Omah Cacing adalah
menciptakan image di benak pelanggan sebagai perusahaan yang memproduksi
ternak cacing yang berkualitas dan memiliki banyak manfaat. Berdasarkan

keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti kuliatas indukan cacing yang bagus
(pilihan), perawatan dan pemeliharan cacing yang dikontrol, dan pemberian pakan
serta vitamin guna meingkatkan kesehatan cacing itu sendiri serta lingkungan
pasar yang sangat besar karena banyaknya industri yang menjadikan cacing
sebagai bahan baku produk mereka, maka posisi cacing ini adalah produk yang
berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target pemasaran produk ini.
Analisis Persaingan
Analisis persaingan ini dilakukan dengan Analisis SWOT. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap bisnis adalah adanya Strengths (Kekuatan),
Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threats (Ancaman).
a. Strengths (Kekuatan)
1. Berternak cacing tanah tidak begitu sulit.
2. Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relatif tidak besar.
3. Usah ini mudah dilakukan karena bisa dilakukan di rumah.
b. Weaknesses (Kelemahan)
1. Adanya hama predator yang dapat memakan cacing.
2. Adanya hama kompetitor yang dapat bersaing dalam hal pakan cacing.
3. Jika proses pengemasan salah, maka dapat menyebabkan cacing stres
sehingga dapat mati.
c. Opportunity (Peluang)

1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan.
2. Permintaan pasar tiap tahunnya meningkat.

3. Masih sedikit bisnis cacing di masyarakat.
d. Threats (Ancaman)
1. Munculnya pesaing dengan kualitas yang lebih baik sesuai keinginan
pasar.
2. Munculnya pesaing modal kuat.
Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Karena luasnya kegiatan pemasaran, maka dalam melaksanakan kegiatan
pemasaran produk, kami akan menekankan pada strategi bauran pemasaran
(marketing mix) melalui, strategi harga dan strategi promosi.
Strategi Harga
Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Kami
sangat berhati-hati dalam menentukan harga, agar harga tersebut tetap dapat
dijangkau dan juga agar margin laba yang kami targetkan tetap tercapai.
Selain harga yang bersaing, juga dalam hal pelayanan yang akan terus
diperbaiki agar dapat melayani kebutuhan pelanggan. Dengan begitu pelanggan

akan kembali menggunakan produk kita sehingga dapat menimbulkan
kepercayaan pada pelanggan. Sekaligus menjadi ajang promosi ke pada pembeli
lain karena jika suatu usaha memiliki jumlah pelanggan yang banyak akan
membuat masyarakat/pembeli berfikir usaha ini pasti produknya bagus sehingga
banyak pelanggan yang berdatangan dan repeat order.
Strategi Promosi
Tujuan dari promosi ialah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Dalam periklanan
kami memanfaatkan pemasangan spanduk di lokasi-lokasi strategis serta
penyebaran brosur di gerai-gerai yang telah melakukan kerja sama dengan kami.
Kami juga memasang iklan di beberapa media cetak seperti Koran Radar Gresik
dan Jawa Pos. Kami juga menginformasikan produk kami melalui radio lokal di
kota Gresik. Promosi penjualan kami lakukan dengan pemberian harga khusus

atau diskon. Melalui kemasan yang menarik juga dapat dijadikan promosi
penjualan seperti yang telah kami lakukan.

BAB II
ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI
Memulai budidaya cacing tanah :

1. Buat rumah cacing tanah yang aman
2. Persiapkan media/lingkungan cacing
3. Persiapkan makanan yang dibutuhkan
4. Mulai pengadaan indukan cacing
5. Lakukan perawatan rutin
Rumah cacing tanah :
1. Model permanen dengan menggunakan batu bata
2. Model kotak menggunakan kotak dengan ukuran 40-50cm dengan
ketinggian 20cm.
3. Karung bekas
4. Bak plastik
5. Besek
Media cacing tanah :
1. Log jamur
2. Grajen/serbuk kayu
3. Jerami
4. Humus
5. Cacahan debog/batang pisang
Media yang paling mudah adalah dengan menggunakan bekas dari log
jamur yang sudah tidak terpakai lagi. Media dilumatkan supaya lebih hancur.

Setelah itu bisa langsung ditaburkan ke rumah cacing yang sudah dibuat terlebih
dahulu.
Pakan cacing tanah :
1. Limbah organik rumah tangga : nasi, syuran, kulit buah
2. Limbah organik home industri : ampas tahu
3. Limbah organik peternakan : dedak

PEMBERIAN PAKAN CACING
Walaupun media atau sarang juga berfungsi sebagai sumber makanan akan
tetapi dengan berkembangnya cacing perlu juga diberi makan tambahan dan perlu
diperhatikan bahwa cacing adalah binatang senang makan. Cacing tanah
menghabiskan makanan sama dengan berat badannya dalam 24 jam.
Porsi makanan yang diberikan menggunakan pola makanan sama dengan
berat badan cacing dalam 24 jam. Jika dalam satu bak terdapat 5 ons cacing maka
porsi makanan adalah 5 ons dalam 24 jam. Selain pakan ditambahkan vitamin
khusus cacing yaitu Bakteri Pakan Cacing (BPC).
Akan lebih bagus kalau pakan dijadikan satu kemudian dicampur, penting
untuk dicampur karena setiap pakan memiliki nutrisi berbeda. Agar lebih
maksimal ditambahkan dengan vitamin untuk meningkatkan nutrisi dari makanan
serta merangsang nafsu makan caicing.

Cara pemberian pakan :
1. Diberikan secara langsung, dengan cara pakan dicacah atau dilunakkan
terlebih dahulu.
2. Dibusukkan terlebih dahulu, setelah pakan dicacah atau dilunakkan
kemudian dimasukkan ke dalam wadah/atau plastik lalu dibusukkan
selama 1-2 hari.
3. Difermentasi terlebih dahulu, merupakan cara yang paling bagus.
Proses Fermentasi

Dengan formulasi 1 tutup botol bakteri digunakan untuk 25 kg pakan
cacing. Proses fermentasi berlangsung selama 1-7 hari.
Hama terdiri dari dua yaitu :
1. Hama Competitor (dalam hal pakan) : semut, kutu tanah, orong-orong,
rayap, dll.
2. Hama Predator (pemakan cacing) : tikus, kadal, katak, tokek, ayam,
bebek, dll.
Antisipasi hama :
1. Jaga kebersihan lingkungan.
2. Antisipasi kompetitor, diberi kapur semut.
3. Antisipasi predator, diberi penutup dengan kasa.

PERAWATAN
Cacing tanah merupakan binatang yang takut akan sinar, karena itu wadah/
tempat tinggal cacing harus ditempatkan pada tempat yang teduh dan jika perlu
ditutup, terutama pada siang hari. Apabila menggunakan bak permanen sebaiknya
pembuatan bak ditempat teduh, misalnya dibawah pohon dan diberi pelindung
atap genteng supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
Sarang atau media cacing harus dijaga kelembapannya, dengan cara
diperciki air (penyiraman) setiap hari. Selain itu juga berfungsi mencuci media
karena di dalam media terkandung gas-gas yang tidak berguna kemudian asam
dari pakan sehingga untuk menjaga kesehatan lingkungan kita perlu melakukan
penyiraman.
Setelah satu minggu dilakukan penggemburan yaitu dengan mengadukngaduk media, gunanya untuk menyehatkan caing dari gas-gas yang ada.
Penggemburan dilakukan secara rutin selama satu minggu sekali.
Selain perawatan yang diuraikan diatas, ada satu hal yang tidak kalah
penting

adalah

pemeliharaan


untuk

menghindari

cacing

dari

hewan

penganggu/hama. Seperti kodok, ayam, tikus, kelabang, lintah, semut, kutu tanah,
orong-orong dll sehingga dapat menggagalkan budidaya cacing ini.

Untuk menghindari hama predator adalah perlu mewaspadai apabila
ruangan yang digunakan untuk bertenak di halaman yang menggunakan dari
tembok/batu bata (sistem permanen), untuk mecegah agar hama seperti katak,
tikus ayam dll tidak dapat meloncat masuk ke kandang sebaiknya kandang diberi
tutup kawat kassa dengan lubang supaya sirkulasi kandang tetap terjaga, tetapi
hama tidak dapat msuk ke dalam rumah cacing.
Sedangkan untuk hama kompetitor yang bersaing dalam hal pakan seperti
semut pencegahannya relatif mudah dengan memberikan kapur anti semut.
Panen cacing :
1. Umumnya panen dilakukan setelah 4 bulan penanam bibit cacing.
2. Ukuran cacing yang dipanen memiliki panjang sekitar 10-15cm.
3. Media

bekas

panen

cacing

(kascing)

bisa

dikembalikan

ke

tempat/rumah cacing atau diolah menjadi pupuk kascing yang saat ini
sudah banyak peminatnya.
PANEN CACING
Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yang dapat
dihasilkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) dan kascing/media bekas panen
cacing yang dapat diolah menjadi pupuk kascing yang tentunya memiliki nilai jual
di pasaran.
Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara yang
paling mudah adalah dengan cara cacing dipindahkan dari rumah/tempat
tinggalnya ke tempat yang memiliki penerangan yang cukup karena cacing sangat
sensitif terhadap cahaya, sehingga cacing dapat berkumpul di bagian atas media.
Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dengan medianya.
PENGEMASAN CACING
Setelah proses panen pada cacing, selanjutnya adalah proses pengemasan.
Proses pengemasan pada cacing sangatlah penting dikarenakan proses
pengemasan juga dapat mempengaruhi tingkat setres pada cacing. Apabila kita
melakukan kesalahan dalam proses pengemasan dapat menyebabkan kematian
cacing selama proses perjalanan menuju pelanggan/pembeli.

Bahan-bahan yang dibutuhkan saat pengemasan :
1. Ember, fungsi ember sebagai tempat penampungan sementara cacing.
2. Timbangan, fungsi timbangan untuk mengukur banyaknya cacing yang
akan dikemas.
3. Kain kasa, fungsi kain kasa sebagai kantong pengemasan.
4. Keranjang, menggunakan keranjang buah karena memiliki lubang yang
dapat digunakan sebagai sirkulasi udara serta keranjang ini mudah
dipindah tempatkan.
Langkah-langkah pengemasan :
1. Pilah cacing dengan tanah
2. Setelah itu cacing ditimbang pada mesin timbangan
3. Kemudian tempatkan di ember
4. Setelah itu masukkan media dengan perbandingan 1:3 jadi setiap 0,5kg
media diisi dengan 1,5kg cacing
5. Tambahkan persediaan makanan sekucupnya selama proses perjalanan
menuju pelanggan/pembeli
6. Beri fentilasi udara pada cacing
7. Kemudian sebagai alternatif tempatkan cacing pada keranjang agar
lebih praktis dan menarik.
Faktor umum kegagalan budidaya cacing :
1. Kurang serius/sekedar coba-coba
2. Kurang kontrol terhadap hama
3. Media padat
4. Media terlalu basah/terlalu kering.

BAB III
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Analisis aspek organisasi dan manajemen ini bertujuan untuk mengetahui
apakah usaha budidaya ternak cacing ini layak atau tidak di laksanakan jika di
tinjau dari Analisis aspek organisasi dan manajemen.
Organisasi Bisnis
Bentuk unit usaha budiaya cacing tanah ini belum memeiliki badan hokum
dan termasuk pada bentuk organisasi kecil yang terdiri dari lima orang sebagai
pelakunya.
Struktur Organisasi dan Manajemen
Tenaga kerja yang terdapat pada usaha budidaya cacing tanah ini sebanyak
5 orang yang menjabat sebagai pemilik, bagian keuangan dan administrasi, bagian
pemasaran, dan 2 orang bagian pemeliharaan. Masing-masing bagian khusunya
untuk keuangan dan administrasi serta bagian pemasaran harus memiliki keahlian
di bidangnya.
Berikut struktur organisasi manajemen budidaya cacing tanah :

Peran pemilik/manajemen
1. Bertanggung jawab atas segala proses budidaya cacing yang dilakukan.
2. Menghandle seluruh karyawan yang ada.
3. Menerapkan kebijakan produksi kepada seluruh bawahan.
Peran bagian keuangan dan administrasi
1. Mengurusi segala keuangan yang diperlukan dalam proses produksi
2. Bertanggung jawab atas proses perhitungan pajak produksi
3. Mengurusi administrasi atau surat yang diperlukan dalam proses
produksi budidaya
Peran bagian pemasaran
1. Mencari pelanggan yang membutuhkan produksi cacing yang
dihasilkan
2. Memperluas pasar produksi cacing
3. Mempromosikan produk cacing baik langsung maupun online
Peran bagian karyawan
1. Memelihara cacing yang dibudidayakan dan pemberian nutrisi
2. Bertanggung jawab atas budidaya cacing di lahan secara khususnya
3. Mampu mengontrol pertumbuhan dan perkembangan cacing secara
berkala

BAB IV
ASPEK KEUANGAN
Investasi Awal
Investasi
Sewa tempat produksi

Frekuensi
3

Satuan
Harga(Rp)
Tahun Rp5.000.000

Jumlah(Rp)
Rp15.000.000

biaya membangun
bangunan rumah cacing

1

Buah

Rp8.000.000

Rp8.000.000

mobil pik up

1

Buah

Rp30.000.000

Rp30.000.000

Promosi (1 bulan)

1

Paket

Rp200.000

Rp200.000

Banner
TOTAL

1

Buah

Rp55.000

Rp55.000
Rp53.255.000

Residu(TigaTahun)
Investasi

Frekuensi

mobil pik up
TOTAL

Satuan

1

Jumlah

buah Rp30.000.000
Rp30.000.000

Depresiasi
DEP=

Aktiva tetap yang
RESIDU
didepesiasikan
Umur ekonomis Proyek Perbulan

DEP=

Rp53.255.000

-

Rp10.000.000
36

Rp43.255.000
36

DEP=

DEP= Rp

1.201.527,78

Revenue
Rata-rata perhari menjual 40sak
Harga
Rp

45.000 /sak

Pendapatanperhari :
40sak x Rp 45.000

Rp

1.800.000

Pendapat per bulan:
30hari x Rp 1.800.000

Rp

54.000.000

Residu
Rp10.000.000
Rp10.000.000

Total BiayaPerbulan
BiayaTetap
Perawatan Mobil
Perawatan cacing
Total Fix Cost

Rp
Rp
Rp

1.500.000,00
750.000
2.250.000

BiayaVariabel
Listrik
Log jamur
Pakan
Kain Kasa
Keranjang
Bensin
Air
Timbangan
Ember
Total BiayaVariabel

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

100.000
180.000
15.000.000
300.000
1.800.000
3.000.000
500.000
1.500.000
50.000
22.430.000

Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

3.000
5.000
2.500
15.000
100.000

60 kg
3000 kg
120 buah
120 buah
30 hari

Rp
Rp

500.000
10.000

3 buah
5 buah

EBIT
Keterangan
Revenue
Total Cost
Depresiasi
EBIT

Rp
Rp
Rp
Rp

Satuan

Jumlah
54.000.000,00
24.680.000,00
1.201.527,78
28.118.472,22

EAT
EBIT
BAYAR PAJAK 10%
EAT

28.118.472,22
2.811.847,22
25.306.625,00

CASHFLOW
EAT
DEPRESIASI
CASHFLOW
RESIDU
terminal cash fow

25.306.625,00
1.201.527,78
26.508.152,78
Rp10.000.000
36.508.152,78

POLAARUSKAS
BULAN
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

CASHFLOW
(53.255.000,00)
26.508.152,78
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
26.494.263,89
36.508.152,78

P/F, 7%
1
0,9346
0,8734
0,8163
0,7629
0,7130
0,6663
0,6227
0,5820
0,5439
0,5083
0,4751
0,4440
0,4150
0,3878
0,3624
0,3387
0,3166
0,2959
0,2765
0,2584
0,2415
0,2257
0,2109
0,1971
0,1842
0,1722
0,1609
0,1504
0,1406
0,1314
0,1228
0,1147
0,1072
0,1002
0,0937
0,0875
NPV

NPV
(53.255.000,00)
24.773.974,56
23.141.116,16
21.627.211,36
20.212.347,07
18.890.043,99
17.654.246,72
16.499.296,00
15.419.902,80
14.411.124,11
13.468.340,29
12.587.233,92
11.763.770,02
10.994.177,59
10.274.932,32
9.602.740,49
8.974.523,82
8.387.405,44
7.838.696,67
7.325.884,74
6.846.621,25
6.398.711,45
5.980.104,16
5.588.882,39
5.223.254,57
4.881.546,33
4.562.192,83
4.263.731,62
3.984.795,91
3.724.108,32
3.480.475,07
3.252.780,44
3.039.981,72
2.841.104,41
2.655.237,77
2.481.530,62
3.195.757,84
292.992.784,78

PP

Rp
Rp

53.255.000,00
26.494.263,89
2,010057733 BULAN
0,010057733 BULAN
0,301731979 HARI
2Bulan

KESIMPULAN : LAYAK KARENA PP ≤12BULAN

ARR

Rp
Rp

963.821.277,78
36
26.772.813,27
50,27%

KESIMPULAN : LAYAK KARENA ARR ≥BIAYA MODAL (7%)

PI

346.247.784,78
6,50169533
KESIMPULAN : LAYAK KARENA PI ≥1

IRR

50%
KESIMPULAN : LAYAK KARENA IRR ≥BIAYA MODAL (7%)

MIRR

13%
KESIMPULAN : LAYAK KARENA MIRR ≥BIAYAMODAL(7%)

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1