Pemerolehan Bahasa Indonesia Pada Anak U

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Tujuan Khusus Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sistem pemerolehan

bahasa anak usia 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun khususnya yang mencakup
fonologi, berupa kajian fonem dari setiap kata yang diucapkan oleh anak. Melalui kajian ini
akan diketahui berapa jumlah kosakata (vocabulary) tiap anak pada tiap kategori usia dan
pemerolehan bahasa dari segi fonologi yang sudah dapat dilafalkan dan belum dapat
diucapkan oleh masing-masing anak.

3.2

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

pendekatan studi kasus. Melalui metode kualitatif ini akan dideskripsikan sistem fonemik
anak usia 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.


3.3

Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak dari tetangga penulis yang berusia 1 sampai 5

tahun. Jumlah subjek penelitian adalah 10 anak dengan kategori putra dan putri untuk tiap
jenjang usia. Data diri subjek penelitian tertera dalam lampiran.

3.4

Latar Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu:
a. Jalan Pemuda Laut RT 03 Kelurahan Pangkalan Sesai Kota Dumai.
b. Jalan Pemuda Darat Gang Turi RT Kelurahan Pangkalan Sesai Kota Dumai

Pengumpulan data dilakukan selama 2 hari, pada tanggal 9 dan 10 Juni 2012.

3.5


Data dan Sumber Data Penelitian
Data penelitian ini berupa data kebahasaan lisan (spoken teks) yang langsung ditulis.

Wujud data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah wujud verbal atau bentuk bahasa yang
dikhususkan pada tiga kelas kata yaitu kata benda (noun), kata kerja (verb), dan kata sifat
(adjective) yang digunakan dalam peristiwa tutur sehari-hari oleh subjek penelitian. Data-data
tersebut diperoleh dari kegiatan, percakapan formal antara subjek penelitian dan penulis yang
ditulis sebagai catatan lapangan.
1

3.6

Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pemerolehan data pada penelitian ini. Pertama, pemerolehan data

melalui perlakuan, yaitu penulis memberikan instruksi kepada subjek penelitian untuk
melafalkan kata-kata. Data dari perlakuan menjadi ciri khas penelitian ini. Kedua, secara
alamiah dimana subjek penelitian sebagai sumber data dibiarkan bercakap-cakap secara
alamiah. Ketiga, melalui tanya jawab dengan Ibu dari subjek penelitian. Hasil ujaran
ditranskripkan dengan ejaan fonemik dan diklasifikasikan menurut 3 kelas kata. Data yang

dikumpulkan maksimal hanyalah sebanyak 150 tuturan anak yang diambil sebagai sampel.
Data dalam penelitian sederhana ini diperoleh melalui teknik pencatatan. Instrumen
yang digunakan hanya alat pencatat pada saat pengumpulan data di lapangan.

3.7

Analisis Data
Data secara keseluruhan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif. Langkah yang dilakukan adalah data yang berupa transkrip fonemik ditransformasi
ke dalam bentuk tulisan.

2

BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Fonologi sebagai salah satu aspek dalam linguistik mempelajari tentang fonem. Bunyibunyi maupun kata-kata yang diucapkan oleh tiap anak akan dilihat sebagai bagian dari
pemerolehan bahasa. Defenisi yang umum tentang fonem dikemukakan oleh Lyons adalah
dua bunyi yang secara fonetis berbeda dalam lingkungan yang sama, yang berpengaruh untuk

membedakan kata-kata yang berlainan. Misalnya [I] dan [r] adalah fonem-fonem yang
berbeda dalam bahasa Inggris karena membedakan pasangan kata-kata misalnya: kata light
dan right, lot dan rot dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia dapat juga buku dan kuku dan
sebagainya.

Tabel 4.1 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 1 tahun.
Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.
Jenis Kata

Kata
Benda

Risa (Perempuan)
Kosakata

Fonem

Syakieb (Laki-laki)
Kosakata


Fonem

Ayah

/aya/

Bapak

/bapak/

Kodok

/duk/

Mamak

/mamak/

Cicak


/cicak/

Duit

/uit/

Abang

/abang/

Cicak

/cicak/

Kakak

/kakak/

Kecoa


/coa/

Baju

/aju/

Kambing

/bing/

Laba-laba

/baba/

Ikan

/tan/

Kue


/ue/

Nasi

/aci/

Jeruk

/iok/

Mobil

/aben/

Kakak

/tatak/

Mbah


/mbah/

Pakde

/pakde/

Ibu

/ibu/

Susu

/cucu/
3

Kata Kerja

Kata Sifat

Abang


/aban/

Gigi

/didi/

Duduk

/duk/

Jajan

/jajan/

Makan

/akan/

Kerja


/ja/

Pipis

/pis/

Masak

/acak/

Bobok

/bobok/

Minum

/num/

Pelit

/iiyit/

Jijik

/ijik/

Tabel 4.1
Pada anak usia 1 tahun Syakieb dan Risa belum banyak memperoleh kosakata. Mereka
juga belum banyak memproduksi fonem, akibatnya sulit untuk membedakan arti kata-kata
dan suara yang diucapkannya. Dibanding Risa, Syakieb memiliki pemerolehan bahasa yang
lebih baik. Hal ini terlihat pada tabel sampel kata-kata yang Risa dan Syakieb ucapkan. Katakata yang diucapkan oleh Syakieb lebih dapat dimengerti ketimbang Risa yang dalam
kesehariannya masih banyak hanya memproduksi suara seperti /aaaaaaa/, /eeeee/,
/abababababa/, /aoaoaoaoao/. Bunyi-bunyi ini sering sekali diucapkan oleh Risa. Bunyi-bunyi
ini diucapkan dalam situasi apa saja misalnya ketika hendak tidur, makan, bermain dan
menangis yang kesemuanya ini secara spontan diucapkan.
Syakieb dan Risa mengucapkan beberapa kata dengan fonem yang jauh berbeda seperti
/gugu’/ untuk kata anjing, fonem /miong/ untuk kucing, /mi/ Artinya kompeng, /mimik/ untuk
minum, /uuk/ untuk ayam, /iiiiii/ untuk kucing, dan /moo/ untuk sapi.
Dalam hal pemerolehan bahasa, Syakieb dan Risa memiliki karakteristik yang sama
dimana mereka sudah mengerti kalimat-kalimat imperative (perintah) dari orang-orang
terdekatnya namun mereka belum mampu mengucapkan semua benda yang mereka ambil
dan semua hal yang mereka kerjakan. Sebagai contoh ketika mama dari Risa menyuruhnya
untuk merapikan mainan, Risa mengerti dan langsung mengumpulkan mainan-mainannya ke
dalam plastik. Contoh lain ketika Risa diperintahkan untuk menyalam sang Ayah, ia langsung
mencium tangan ayahnya dan mengucapkan fonem /mmmwwwaaaccchhh/ yang berarti
ciuman. Begitupun dengan Syakieb ketika sang ibu menyuruhnya mengambil handuk untuk
mandi, tanpa bingung ia langsung mengambil handuk yang biasa ia gunakan untuk mandi
dari keranjang bajunya kemudian memberikannya kepada sang ibu.

4

Di usianya yang baru 1 tahun, Risa telah memperoleh bahasa kalimat tanya yaitu /apatu/
yang artinya ‘apa itu’? Kalimat seru seperti halo dengan fonem /aaaooooo/, /daaaaadaaaah/
untuk dada, dan /nida/ yang artinya ini dia.
Dari tabel dapat dilihat jenis kata terbanyak yang diperoleh oleh Syakieb dan Risa
adalah kata benda. Mereka belum banyak melafalkan kata sifat dan kata kerja. Dari tabel juga
dapat dilihat bahwa Syakieb memperoleh kata lebih banyak dari pada Risa.

Tabel 4.2 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 2 tahun.
Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.
Jenis Kata

Kata
Benda

Kata Kerja

Kayla (Perempuan)
Kosakata

Fonem

Taufik (Laki-laki)
Kosakata

Fonem

Mamak

/emak/

Mama

/ama/

Ayah

/ayah/

Papa

/apa/

Tante

/nte/

Kakak

/akak/

Adik

/adek/

Abang

/bang/

Nenek

/nyek/

Susu

/cucu/

Cicak

/icak/

Teh

/eteh/

Kakak

/kak/

Etek

/etek/

Hidung

/dung/

Bapak

/apak/

Bebek

/ebek/

Adik

/adek/

Lampu

/ampu/

Rumah

/lumah/

Perut

/iyut/

Hidung

/idun/

Kue

/ue/

Buku

/buku/

Cicak

/cicak/

Ikan

/itan/

Pipi

/pipi/

Pipis

/pis/

Pipis

/pis/

Kencing

/cing/

Beli

/eyi/

Makan

/mamam/

Pergi

/gi/

Minum

/num/

Mandi

/andi/

Tidur

/bobok/

Makan

/mamam/
5

Jajan

/jajan/

Minum

/inum/

Cium

/ium/

Belejar

/bajan/

Cantik

/antik/

Jelek

/eyek/

Jijik

/jijik/

Pedas

/des/

Kata Sifat

Tabel 4.2
Dari tabel dapat dipahami bahwa pemerolehan bahasa anak usia 2 tahun lebih banyak
dari pada anak yang masih berusia 1 tahun. Data yang diperoleh dari lapangan pun lebih
banyak. Namun jika benar-benar dibandingkan, perbandingan jumlah kata dan fonem anak
usia 1 tahun dan anak usia 2 tahun tidak signifikan terlihat. Hal ini dikarenakan rentang usia
yang sangat dekat. Taufik dan Kayla lebih lancar berbicara dibandingkan Syakieb dan Risa.
Pada umur 2 tahun, Taufik dan Kayla telah lebih banyak memperoleh dan memproduksi
berbagai fonem yang dapat membedakan arti kata-kata yang diucapkannya. Mereka tidak lagi
banyak memproduksi bunyi-bunyi yang tak dapat diartikan maknanya. Taufik dan Kayla
mulai dapat meniru apa yang diucapkan oleh orang lain, meski kebanyakan hanya mampu
melafalkan fonem berupa huruf akhir dari kata tersebut. Anak usia 2 tahun lebih interaktif
dan lebih bisa diajak berkomunikasi dengan orang lain.
Karakteristik umum mengenai pemerolehan bahasa pada anak usia 1 tahun dan 2 tahun
relatif sama. Meski belum sepenuhnya mangenal kata, Taufik dan Kayla dapat memahami
perintah atau instruksi yang diberikan padanya. Mereka mulai dapat mengerti ketika diajak
berbicara namun belum mampu menjawab dengan kata yang benar.
Kayla melafalkan kata jajan dengan fonem /ua/. Ia juga mampu mengucapkan tidak
dengan fonem /ndak/, khusus untuk susu, Kayla hanya mengenal kata /nennen/ karena ia
hanya mendapatkan ASI.
Taufik mengucapkan /nyio/ untuk kata kucing. Taufik sering sekali mengucapkan
/ma//ma//ma/ ketika untuk mengisyaratkan sesuatu seperti ingin diambilkan barang-barang
yang tinggi, ketika melihat kendaraan yang sedang berjalan, dan melihat binatang-binatang
kecil seperti semut dan kecoa.
Di usia 2 tahun, Taufik dan Kayla mulai mampu melafalkan kata kerja dan kata sifat.
Dari tabel dapat dilihat bahwa Taufik (Laki-laki) memperoleh lebih banyak kata dan fonem
dibandingkan Kayla (Perempuan).

6

Tabel 4.3 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 3 tahun.
Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.
Jenis Kata

Kata
Benda

Kata Kerja

Ningrum (Perempuan)
Kosakata

Fonem

Bayu (Laki-laki)
Kosakata

Fonem

Nasi

/nasi/

Mobil

/mobil/

Kambing

/kambing/

Mayat

/mayat/

Susu

/susu/

Es

/es/

Mbah

/mbah/

Payung

/payung/

Milo

/milo/

Hantu

/antu/

Sendok

/sendok/

Mamak

/mamak/

Tangan

/tangan/

Bapak

/bapak/

Rokok

/rokok/

Sendal

/sendan/

Rambut

/lambut/

Minyak

/minyak/

Kacamata

/kacamata/

Rumah

/lumah/

Rinso

/lenso/

Mbah

/mbah/

Jeruk

/teluk/

Jeruk

/jeruk/

Bubur

/bubuy/

Orang

/orang/

Plastik

/pastik/

Abang

/abang/

karpet

/tapet/

Paman

/paman/

layang

/wayang/

Nama

/nama/

Buku

/buku/

Pisang

/picang/

Hidung

/iduh/

Mangga

/mangga/

Gambar

/tambal/

Nenek

/nenek/

Sandal

/sandal/

Gelas

/gelat/

Mesjid

/mejid/

Plastik

/pastik/

Benang

/menang/

Gigi

/gigi/

telinga

/inga/

Hidung

/idung/

teh

/eteh/

Bunga

/bunga/

Pulut

/pulut/

Bintang

/bintang/

Obat

/obat/

Motor

/motol/

Makan

/makan/

Pukul

/pukun/

Minum

/minum/

Makan

/matan/

7

Kata Sifat

Hilang

/ilang/

Main

/main/

Tidur

/tidul/

Keluar

/kuwan/

Cari

/cali/

Tembak

/tembak/

Mandi

/mandi/

Ambil

/ambek/

Main

/main/

Datang

/datang/

Beli

/beli/

Bilang

/bilang/

Masak

/masak/

Tumbang

/tumbang/

nyuci

/nyuci/

Sangkut

/sangkut/

Koyak

/koyak/

Merah

/melah/

Enak

/enak/

Lama

/lama/

Ramai

/lamai/

Nakal

/nakal/

Betul

/betul/

Kotor

/kotor/

Besar

/besal/

Jauh

/jauh/

Kuning

/kuning/

Hitam

/itam/

Merah

/melah/

Jelek

/jelek/

Bersih

/besih/

Ganteng

/anteng/

Rabun

/labun/
Tabel 4.3

Di usia 3 tahun, Ningrum dan Bayu jauh lebih banyak memproduksi kata dan
memproduksi fonem yang jelas. Mulai usia 3 tahun hingga 5 tahun akan ditemui dengan jelas
keterbatasan fonem yang dimiliki tiap anak.
Ningrum memiliki kesulitan untuk melafalkan /r/, /l/, /b/, dan konsonan yang
berdekatan seperti /pl/.
Bayu masih memiliki kesulitan dalam pengucapan fonem /l/, /r/, /pl/, dan /k/.
Dalam pemerolehan bahasa, Ningrum dan Bayu sudah mulai bisa mengucapkan
kalimat-kalimat yang tersusun lebih dari 4 kata. Sebagai contoh “bapak pergi kerja jauh sana”
atau “paman punya baju banyak”. Dilihat dari jumlah sampel kata dan fonem yang
diucapkan, anak perempuan lebih banyak memperoleh kosakata dan lebih ceriwis
dibandingkan anak laki-laki.

8

Tabel 4.4 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 4 tahun.
Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.
Jenis Kata

Kata
Benda

Flendi (Perempuan)
Kosakata

Fonem

Fajar (Laki-laki)
Kosakata

Fonem

Nasi

/nasi/

Mobil

/mobil/

Kambing

/kambing/

Mayat

/mayat/

Susu

/susu/

Es

/es/

Mbah

/mbah/

Payung

/payung/

Milo

/milo/

Hantu

/antu/

Sendok

/sendok/

Mamak

/mamak/

Tangan

/tangan/

Bapak

/bapak/

Rokok

/rokok/

Sendal

/sendan/

Rambut

/lambut/

Minyak

/minyak/

Kacamata

/kacamata/

Rumah

/lumah/

Rinso

/lenso/

Mbah

/mbah/

Jeruk

/teluk/

Jeruk

/jeruk/

Bubur

/bubul/

Orang

/orang/

Plastik

/pastik/

Abang

/abang/

karpet

/tapet/

Paman

/paman/

layang

/layang/

Nama

/nama/

Buku

/buku/

Pisang

/picang/

Hidung

/idung/

Mangga

/mangga/

Gambar

/tambal/

Nenek

/nenek/

Sandal

/sandal/

Gelas

/gelat/

Mesjid

/mejid/

Plastik

/pastik/

Benang

/menang/

Gigi

/gigi/

telinga

/inga/

Hidung

/idung/

teh

/eteh/

Bunga

/bunga/

Pulut

/pulut/

Bintang

/bintang/

Obat

/obat/

Motor

/motol/

Atok

/atok/

Permen

/pelmen/

Laci

/laci/

Rusa

/ghusa/

9

Kata Kerja

Kata Sifat

Kuku

/kuku/

Kuku

/kuku/

Kawan

/kawan/

Peluru

/perulu/

Kipas

/kipas/

Dokter

/dokte:/

Tamu

/tamu/

Baju

/badu/

Makan

/makan/

Pukul

/pukun/

Minum

/minum/

Makan

/matan/

Hilang

/ilang/

Main

/main/

Tidur

/tidul/

Keluar

/kuwan/

Cari

/cari/

Tembak

/tembak/

Mandi

/mandi/

Ambil

/ambek/

Main

/main/

Datang

/datang/

Beli

/beli/

Bilang

/bilang/

Masak

/masak/

Tumbang

/tumbang/

nyuci

/nyuci/

Lari

/laghi/

Sangkut

/sangkut/

Tulis

/tulis/

Belajar

/belajar/

Duduk

/duduk/

Jatuh

/jatuh/

Berdiri

/be:dighi/

Tumbuk

/tumbuk/

Nonton

/nonton/

Buka

/buka/

Jalan

/jalan/

Koyak

/koyak/

Merah

/melah/

Enak

/enak/

Lama

/lama/

Ramai

/lamai/

Nakal

/nakal/

Betul

/betul/

Kotor

/kotor/

Besar

/besal/

Jauh

/jauh/

Kuning

/kuning/

Hitam

/itam/

Merah

/melah/

Jelek

/jelek/

Bersih

/bersih/

Ganteng

/ganteng/

Rabun

/rabun/

Rajin

/ghajin/

Rajin

/rajin/

Jauh

/jauh/

Pirang

/pirang/

Sempit

/sempit/

Sama

/syama/

Kuning

/kuning/

Tua

/tua/

Kotor

/kotouh/

Tabel 4.4
10

Anak usia 4 tahun sudah mampu bercerita dengan kalimat-kalimat yang agak panjang
seperti ketika penulis mendengar Flendi mengatakan kepada mamanya “mak, kakak mau
main sepeda sama kak dinda nanti ya”. Semua kata ia ucapkan dengan fonem jelas. Sama
halnya dengan anak usia 3 tahun, Flendi dan Fajar masih memiliki keterbatasan dalam
pengucapan beberapa fonem seperti /r/, /l/, /s/.

Tabel 4.5 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 5 tahun.
Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.
Jenis Kata

Najwa (Perempuan)
Kosakata

Fonem

Aditya (Laki-laki)
Kosakata

Fonem

Nasi

/nasi/

Mobil

/mobil/

Kambing

/kambing/

Mayat

/mayat/

Susu

/susu/

Es

/es/

Mbah

/mbah/

Payung

/payung/

Milo

/milo/

Hantu

/antu/

Sendok

/sendok/

Mamak

/mamak/

Tangan

/tangan/

Bapak

/bapak/

Rokok

/rokok/

Sendal

/sendan/

Rambut

/lambut/

Minyak

/minyak/

Kacamata

/kacamata/

Rumah

/lumah/

Kata

Rinso

/Rinso/

Mbah

/mbah/

Benda

Jeruk

/jeluk/

Jeruk

/jeruk/

Bubur

/bubul/

Orang

/orang/

Plastik

/pastik/

Abang

/abang/

karpet

/tapet/

Paman

/paman/

layang

/layang/

Nama

/nama/

Buku

/buku/

Pisang

/picang/

Hidung

/idung/

Mangga

/mangga/

Gambar

/tambal/

Nenek

/nenek/

Sandal

/sandal/

Gelas

/gelat/

Mesjid

/mejid/

Plastik

/pastik/

Benang

/menang/

Gigi

/gigi/

telinga

/inga/

Hidung

/idung/
11

Kata Kerja

teh

/eteh/

Bunga

/bunga/

Pulut

/pulut/

Bintang

/bintang/

Obat

/obat/

Motor

/motol/

Atok

/atok/

Permen

/pelmen/

Laci

/laci/

Rusa

/ghusa/

Kuku

/kuku/

Kuku

/kuku/

Kawan

/kawan/

Peluru

/perulu/

Kipas

/kipas/

Dokter

/dokte:/

Tamu

/tamu/

Baju

/badu/

Sate

/sate/

Sampo

/sampo/

Mata

/mata/

Sabun

/sabun/

Kapal

/kapal/

Toples

/topes/

Lampu

/lampu/

Gelas

/delas/

Sayur

/sayur/

Makan

/makan/

Pukul

/pukun/

Minum

/minum/

Makan

/matan/

Hilang

/ilang/

Main

/main/

Tidur

/tidul/

Keluar

/kuwan/

Cari

/cari/

Tembak

/tembak/

Mandi

/mandi/

Ambil

/ambek/

Main

/main/

Datang

/datang/

Beli

/beli/

Bilang

/bilang/

Masak

/masak/

Tumbang

/tumbang/

nyuci

/nyuci/

Lari

/laghi/

Sangkut

/sangkut/

Tulis

/tulis/

Belajar

/belajar/

Duduk

/duduk/

Jatuh

/jatuh/

Berdiri

/be:dighi/

Tumbuk

/tumbuk/

Nonton

/nonton/

Buka

/buka/

Jalan

/jalan/

Berantam

/belantap/

Dengar

/dengar/

Sholat

/syolat/

Ngajar

/ngajan/

Baca

/baca/

Putar

/putat/

12

Kata Sifat

Menggoso

/menggoso

k

k/

Koyak

/koyak/

Merah

/melah/

Enak

/enak/

Lama

/lama/

Ramai

/lamai/

Nakal

/nakal/

Betul

/betul/

Kotor

/kotor/

Besar

/besal/

Jauh

/jauh/

Kuning

/kuning/

Hitam

/itam/

Merah

/melah/

Jelek

/jelek/

Bersih

/bersih/

Ganteng

/ganteng/

Rabun

/rabun/

Rajin

/ghajin/

Rajin

/rajin/

Jauh

/jauh/

Pirang

/pirang/

Sempit

/sempit/

Sama

/syama/

Kuning

/kuning/

Tua

/tua/

Kotor

/kotouh/

Galak

/galak/

Ribut

/libut/

Pahit

/pait/

Lucu

/lucu/

Coklat

/cokat/
Tabel 4.5

Pemerolehan bahasa pada anak usia 5 tahun adalah yang paling sempurna. Kedua
informan telah duduk di bangku taman kanak-kanak. Mereka sudah dapat berbicara dengan
lancar, fasih dan jelas. Mereka sudah dapat menyampaikan sesuatu yang ia inginkan dengan
kalimat-kalimat yang lengkap dan padu. Senang bercerita dan ingin mengetahui banyak hal
terutama dalam pemerolehan kata-kata baru. Meski begitu, Kesulitan dalam mengucapkan
fonem-fonem tertentu masih ditemui dalam pengucapan kata pada saat-saat tertentu seperti
fonem /r/.

13

BAB V
KESIMPULAN
Setelah menganalisis pemerolehan bahasa anak mulai dari usia 1 tahun hingga 5 tahun,
yaitu pemerolehan dan produksi fonemik, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada umur 1 tahun, anak hanya memproduksi fonem-fonem berupa bunyi-bunyian
yang belum dapat dimengerti jelas maknanya. Anak usia 1 tahun sudah mulai dapat
sesekali melafalkan kata mama dengan /ma/, ayah dengan /yah/ atau /ayah/. Untuk
memberikan isyarat komunikasi, anak usia 1 tahun hanya memberikan isyarat atau
ekpresi tertentu.
2. Pada umur 2 tahun, seorang anak yang normal telah dapat melafalkan kata-kata dan
fonem-fonem yang terbatas oleh lingkungannya, seperti menyebutkan ayah, ibu,
mama, papa, nenek, mbah, dan sebagainya. Anak usia 2 tahun mengucapkan banyak
mengucapkan fonem berupa huruf-huruf akhir dari kata yang ia ucapkan. Mereka
mulai mengenal nama-nama binatang dengan menirukan bunyi khas binatangbinatang tersebut.
3. Pada umur 3 tahun, anak sudah dapat mengucapkan fonem-fonem dan kata yang
terbatas sesuai dengan lingkungannya dan benda-benda yang ada disekitarnya.
Mereka banyak sekali mengucapkan kata benda, untuk kata kerja dan kata sifat
sendiri belum begitu mereka kenal. Disamping itu, kata-kata yang keluar adalah
masih terpotong-potong dan pelet.
4. Pada umur 4 tahun, kata yang diproduksi oleh anak sudah mulai bertambah, tidak
hanya kata benda tapi juga kata kerjra dan sedikit kata sifat. Perkembangan
perbendaharaan bahasanya sudah mulai dengan kata-kata benda yang abstrak. Kata
benda dan kata kerja juga bertambah diakibatkan oleh repetisi dari pemerolehan
baik dari teman, kakak maupun orang tuanya secara sadar maupun tidak sadar.
5. Pada umur 5 tahun, anak sudah dapat merangkai kata menjadi kalimat-kalimat yang
sederhana dan sesekali kalimat yang agak panjang meski dengan letak susunan kata
yang belum sempurna. Mereka sudah dapat mengucapkan kalimat dengan makna
yang jelas.
Disamping kata-kata dan kalimat yang diperoleh seperti yang dikemukakan di atas,
disini dapat pula disimpulkan bahwa seorang anak yang normal akan mampu memperoleh
bahasa pertama bila saraf dan jaringan otaknya tidak terganggu selama masa
pertumbuhannya. Perkembangan kejiwaan, lingkungan, dan gizi memiliki peranan penting
dalam pertumbuhan motorik khususnya dalam pemerolehan dan produksi bahasa anak.
14

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45