Studi Tentang Daerah Penangkapan Ikan Al

ABSTRAK PENELITIAN DOSEN MUDA
DAN KAJIAN WANITA TAHUN 2003

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)
Universitas Hasanuddin
Kampus Unhas Tamalanrea
Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar
Telp. : 0411 587032, , 582500, 588888 Fax.(0411) 587032, 584024
Website : http://www.unhas.ac.id/lppm email : lp2m@unhas.ac.id

BIDANG KAJIAN ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
02.1
PENGUNGKAPAN MASALAH BIMBINGAN DAN KONSELING
YANG DIHADAPI MAHASISWA BARU UNIVERSITAS HASANUDDIN
(TAHUN AKADEMIK 2001/2002)
Oleh : Drs. A. M. Asaf Nadjuddan, M.A.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah
bimbingan dan konseling yang dihadapi mahasiswa baru Universitas Hasanuddin tahun akademik
2001/2002. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen adaptasi dari Personal Needs
Assesment Form. Responden yang digunakan dalam penitian ini adalah berjumlah 150 responden yang
terdiri dari Fakultas Satra dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unniversitas Hasanuddin

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di Fakultas Sastra sangat penting diadakan pelayanan
wawancara konseling; dibidang teknik belajar (51,24%), pengembangan karier (55,50%) dan penyesuaian
diri sebesar (63,21%). Sedang pada Fakultas kedokteran untuk bidang teknik belajar (43,24%),
pengembangan karier (56,97%) dan penyesuaian diri sebesar (58,73%).
Kata kunci : Bimbingan konseling, teknik belajar, pengembangan karier

02.2
ANALISIS JENDER PADA HAK PEMILIKAN PEREMPUAN
ATAS TANAH PEMBERIAN DALAM PERKAWINAN
Oleh : Nurfaidah Said, S.H, M.H. MKW
Keterkaitan tanah dengan adat istiadat dapat dilihat dalam sistem perkawianan dalam masyarakat
suku Bugis-Makassar. Salah satu syarat dalam perkawinan suku Bugis-Makassar adanya mahar, mahar
yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada perenmpuan dalam bentuk tanah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman ,dan implementasi hak-hak perempuan atas tanah pemberian serta
bagaimana kebijakan pemerintah tentang tanah pemberian ini
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif ber-perspektif
perempuan. Penggunaan metode kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan pengalaman dan
permasalahan perempuan yang menerima tanah pada waktu menikah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dalam perkawianan suiku Bugis-Makassar sudah
memahami sejak awal yaitu pada proses pelamaran bahwa ia akan menerima tanah sebagai mahar dalam

perkawinannya. Terdapat tiga pola dalam pemelikan perempuan atas tanah yaitu : pemilikan tanah
pemberian secara penuh, maksudnya memiliki sertifikat dan menikmati hasilnya, pemelikan tanah hanya
sebahagian, artinya tidak memuiliki sertifikat tetapi menikmati hasilnya dan pemilikan tanah hanya sebagai
simbol, maksudnya tidak memiliki sertifikat dan tidak menikmati hasilnya. Perempuan sebagai pemilik
tanah atas pemberian yang ditetrimanya pada swaktu menikah belum terlindungi oleh hukum dalam hal ini
Undang-undang pokok Agraria, karena untuk mendaftarkan tanah tersebut masih diperlukan surat
keterangan hibah dari pihak laki-laki sebagai pemberi kepada perempuan.
Kata kunci : Hak pemilikan atas tanah dan mahar perkawinan

02.3
PERANAN PEREMPUAN DALAM STRATEGI KETAHANAN PANGAN KELUARGA
(Studi Kasus Rumah Tangga Nelayan Dusun Kuri, Kabupaten Maros)
Oleh : Ir. A. Amirullah, M.Si.
Fokus dari penelitian ini adalah mengkaji bagimana keluarga berupaya sebagai strategi untuk
terciptanya ketahanan pangan keluarga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya. Salah satu strategi tersedianya pangan dalam keluarga adalah memanfaatkan
sumberdaya yang dimiliki keluarga, khususnya keluarga nelayan yang sering terkonotasi dengan
kemiskinan adalah pemanfaatan waktu dari masing-masing anggota keluarga pada kegiatan publik dan
domestik
Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi kerja isteri untuk kegiatan publik hampir

setengah dari tingkat partisipasi suami pada kedua jenis status keluarga yang diamati. Hal ini
mencerminkan bahwa istri merupakan pencari nafkah tambahan untuk keluarga sangat menentukan atas
terpenuhinya ketersediaan pangan keluarga. Hal ini tercermuin dari besarnya pengeluaran untuk pangan
dan non pangan keluarga, khusus status RTS lebih besar pendapatan dimana ada enam keluarga RTS
yang pendapatannya kurang dari Rp. 115.000,- per minggu. Dengan kenyataan tersebut, selain istri ikut
berpartisipasi dalam kegiatan publik, anak laki-laki dan anak perempuan juga ikut berpartisipasi dengan
tingkat sekitar seperlima dari pada tingkat partisipasi bapaknya.
Kata kunci : Peranan perempuan dan ketahanan pangan keluarga

02.4
PEREMPUAN DAN PERJODOHAN
ANALISIS JENDER TERHADAP PERKAWINAN BERMASALAH
PEREMPUAN BANGSAWAN BUGIS YANG DIJODOHKAN
DI SULAWESI SELATAN
0leh : Ir. Syerly Klara, M.T.
Penelitian ini mengungkap faktor yang mendorong dan memperthankan perjodohan di kalangan
bangsawan Bugis, peran orang tua, kerabat dan bagaimana anak perempuan dilibat-kan, dampak dan
gambaran strategi yang digunakan anak perempuan dalam menghadapi masalah yang ditimbulkan budaya
perjodohan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berperspektif jender. Studi kasus

digunakan untuk mengungkap beberapa kasus rumah tangga bermasalah, perceraian, kawin lari dan
bunuh diri. Sejarah perjodohan ditelusuri melalui naskah lontara, dan wawan cara dengan tokoh budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya patriaki dalam masyarakat Bugis melahirkan
sosialisasi yang bias jender dalam mewujudkan harapan tentang peran dalam hal pekerjaan dan
perkawinan. Perjodohan identik dengan pemaksaan sehingga anak perempuan yang menjalani-nya
mengalami kekerasan fisik, psikis dan subordinasi ganda. Hal itu kurang terungkap dan tetep
membelenggu kehidupan anak perempuan terutama di kalangan bangsawan karena adanya budaya siri
malu dan harga diri dalam masyarakat Bugis . Selain itu, ditemukan ketiadaan per-lindungan hukum
terhadap kekerasan yang terjadi. Bahkan norma agamapun sering disalah tafsirkan untuk melegitimasi
budaya patriaki.
Kata kunci : Perjodohan, perkawinan dan Bangsawan Bugis

02.5
DAMPAK NILAI-NILAI KELUARGA TERHADAP PEREMPUAN PEKERJA PT. KIMA
(Kasus Buruh PT. KIMA Makassar)
Oleh : Ir. Hasni Y. Azis, M.P.
Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan dampak nilai-nilai kehidupan berkeluarga terhadap
pengetahuan dan sikap perempuan pekerja dalam berkeluarga, dan mengetahui hubungan karakteristik
sosial – ekonomi, dalam hal ini umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan perempuan dan etnis suku
terhadap nilai-nilai kehidupan berkeluarga bagi perempuan pekerja. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode survey, wawancara dan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan
bantuan tabel frekwensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi pengetahuan perempuan pekerja terhadap aspek
perkawianan tergolong cukup baik tebukti bahwa terdapat 90% responden menginkan bentuk keluarga
yang kecil, tentang pendapat aspek perkkawianan pada umumnya responden banyak yang setuju untuk
menunda usia perkawinan dan perlunya kesepakatan antar orang tua dan anak dalam dalam hal
pemilihan jodoh. Sementara itu untuk fungsi keluarga pada umunya responden berpendapat bahwa kodrat
perempuan adalah melahirkan, mengasuh anak dan mengurus rumah tangganya. Dan untuk meringankan
beban keluarga, mereka memilih bekerja di luar rumah domestik. Begitu pula dengan fungsi sosialisasi
dalam keluarga, umumnya responden mengethui bahwa pendidikan sejak dini dimulai dari linkungan
keluarga.
Kata kunci : Nilai-nilai keluarga, perempuan pekerja dan PT. Kima

02.6
ANALISIS KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN KEMIRI RAKYAT
DI DESA BARUGAE KECAMATAN MALLAWA KABUPATEN MAROS
Oleh : Ir. Yusran
Salah satu alternatif yang mempunyai prospek untuk memenuhi kebutuhan hasil hutan yang terus
meningkat adalah pengembangan hutan rakyat. Salah satu potensi hutan rakyat yang cukup prospek
untuk dikembangkan adalah hutan rakyat kemiri di daerah Kabupaten Maros. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisa sistem kelembagaan dalam pengelolaan, produksi dan pemasaran hutan rakyat kemiri.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan wawancara
dengan responden yang terdiri dari petani, pedagang pengumpul dan tokoh masyarakat. Aanalisa data
dilakukan secara deskriptrif dan kuantitatif dengan pendekatan tabulasi silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; bentuk-bentuk kelembagaan dalam pengelolaan kemiri
rakyat bersifat non formal yang mengatur hubungan hutan kemiri dengan masyarakat dan hubungan sosial
dalam masyarakat yang terkait dalam pengelolaan hutan, bentuk-bentuk kelembagaan lokal dalam
pengelolaan kemiri masih dapat dipertahankan karena nilai dan norma yang ada masih dijunjung oleh
masyarakat setempat. Model pengembangan kelembagaan dapat dilakukan melalui model dukungan
kelembagaan, pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, dan model penguatan kelembagaan
masyarakat.
Kata kuinci : Pengelolaan, pruduksi, kelembagaan dan hutan kemiri rakyat

02.7
INTERDEPENDENSI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DAN TEKANANNYA
TERHADAP HUTAN PENDIDIKAN UNHAS DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN
Oleh : Ir. Supratman, M.P.
Hutan pendidikan Universitas Hasanuddin yang terletak di daerah Maros mempunyai luas 1.300 ha
yang didominasi oleh tanaman Pinus mercusti dan Swetenia macrophilla. Sementara itu areal Hutan
Pendidikan ini dikelilingi oleh pemukiman penduduk. Dibeberapa lokasi populasi penduduk terus meningkat

seiring dengan kegiatan ekonomi yang semakin intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
interdependensi masyarakat terhadap Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi survey dan non survey. Data yang
dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder, data tersebut meliputi data yang berkaitan dengan
aspek sosial ekonomi masyarakat, dan potensi hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Data
yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian didapatkan interdependensi masyarakat terhadap hutan pendidikan Unhas, pada
musim kemarau lebih tinggi dibanding pada musim hujan. Interdepedensi tersebut selain karena
latarbelakang ekonomi juga karena latar belakang sejarah. Interdependensi cenderung bersifat eksploitatif
dibanding ekstratif, yang ditunjukkan oleh komposisi jenis penyusun tegakan yang didominasi oleh jenisjenis tanaman penghasil buah yang sengaja ditanam masyarakat.
Kata kunci : Interdependensi dan hutan pendidikan Unhas.

02.8
KAJIAN BEBERAPA FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PETERNAK DALAM
MENINGKATKAN POPULASI TERNAK SAPI BALI
YANG BERDAMPAK PADA PENDAPATANNYA
(Studi Kasus di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan)
Oleh : Ir. Muhammad Aminawar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor sosial ekonomi yang
mempengaruhi populasi ternak sapi Bali di Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini merupakan studi kasus di

Kabupaten Bantaeng dengan mengambil sampel pada 5 kecamatan dan disetiap kecamatan diambil
masing-masing 1 desa. Pada setiap desa diambil 6 orang peternak sebagai responden yang mewakili
populasi peternak sapi Bali yang jumlahnya 149 orang peternak. Data terdiri dari data primer (hasil
wawancara dengan responden data sekunder (dari instansi yang terkait dengan penelitian). Data yang
diperoleh dianalisa secara deskriptif dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
linier.
Hasil penletian menunjukkan bahwa secara sendiri-sendiri varaibel pendidikan, status usaha tani
peternak dan lama beternak memberikan pengaruh yang nyata terhadap populasi ternak sapi Bali di
Kabupaten Bantaeng, sedangkan variabel lainnya seperti; pengetahuan peternak tentang IB, metode
sosialisasi IB, modal usaha beternak, luas lahan untuk sapinya dan pola pemilikan ternak sapi memberikan
pengaruh yang tidak nyata terhadap populasi terrnak sapi Bali di Bantaeng. Secara bersama-sama variabel
pengetahuan peternak tentang IB, tingkat pendidikan peternak, metode sosialisasi IB, modal usaha , luas
lahan untuk ternak sapi , informasi pasar, resiko keamanan beternak, lama beternak dan pola pemiliokan
ternak sapi memberikan pengeruh yang nyata terhadap po[olasi ternak sapi Bali di Kabupaten Bantaeng.
Kata Kunci : Faktor-faktor sosial, populasi, dan ternak sapi Bali

02.9
IMPLEMENTASI METODOLOGI QUALITI FUNCTION DEFLOYMENT
DALAM PROSES PERANCANGAN PRODUK SIRUP MARKISA
Oleh : Amrin Rapi, S.T., M.T.

Penelitian ini membahas tentang industri kecil rumah tangga di kota Makassar, yaitu industri
pengolahan sari buah markisa manjadi minuman markisa. Penelitian ini difokuskan pada salah satu
industri rumah tangga yang bergerak dibidang pembuatan sirup markisa. Dimana pangsa pasar markisa ini
masih sanagat terbatas karena masih ber[produksi tanpa memperhatikan keinginan mayoritas konsumen,
hal ini tentu saja sangat menyulitkan perkembangan perusahaan, oleh karena itu penelitian ini mencoba
untuk mengintegrasikan suara konsumen ini ke dalam bentuk perancangan produk sirup markisa. Salah
satu fungsi yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan keinginan konsumen dalam perancangan
produk adalah Quality Function Deployment (QFD).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara pihak manajemen
perusahaan dan konsumen mengenai perancangan karakteristik kualitas produk markisa. Karakteristik
produk sirup markisa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen adalah, rasa,harga, komposisi, volume,
kemasan, lama tahan produk.
Kata kunci : Perancangan produk OFD dan house of quality

BIDANG KAJIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TEKNOLOGI
03.1
PENGIKATAN KOLESTROL OLEH PRODUK FERMENTASI SUSU KEDELAI MENGGUNAKAN
BEBERAPA BAKTERI ASAM LAKTAT SECARA IN VITRO
Oleh : Dra. Sartini, M.Si.
Kolesterol merupakan lemak yang sangat penting bagi tubuh, tetapi jika berlebihan dapat

berdampak negaif, yaitu dapat menyebabkan aterosklerosis yang merupakan pemicu timbulnya penyakit
metabolit seperti, diabetis mellitus, hipertensi, dan stroke. Untuk itu telah dilakukan penelitian pengikatan
kolesterol oleh produk fermentasi susu kedelai menggunakan beberapa bakteri asam laktat secara invitro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan produk fermentasi susu kedelai dalam
mengikat kolestrol secara in vitro dan menentukan strain bakteri yang mengikat kolestrol paling tinggi.
Digunakan tiga strain Lactobacillus yaitu Lactobacillus casei subsp casei R-35, Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus bulgaricus dalam bentuk tunggal dan campuran dengan Streptococcus thermo-philus untuk
memfermentasi susu kedelai. Kemampuam pengikatan kolestrol didasarkan pada pengukuran kolestrol
dalam larutan kolestrol-ethanol setelah penambahan sediaan uji dengan masa inkubasi 60 menit pada
suhu 37˚C menggunakan metode Rudel- Morris. Serapan diukur menggunakan spektrofotometer UVVisble pada panjang gelombang 553.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa produk fermentasi susu kedelai mampu mengikat kolestrol
secara in vitro. Perbedaan strain bakteri memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap pengikatan
kolestrol dari susu kedelai fermentasi. Produk fermentasi susu kedelai yang mampu mengikat kolestrol
paling tinggi dalam penelitian ini adalah digfermentasi oleh L.casai subsp, casai R-35 dengan pengikat
kolestrol 38,5%.
Kata kunci : Pengikatan kolestrol dan susu kedelai

03.2
PENGKAJIAN MISCLASSIFICATION PADA ANALISIS DISKRIMINAN
Oleh : Drs. Raupong, M.Si.

Misclassification adalah pengamatan yang pengelompokannya tidak benar. Pengamatan tersebut
kemungkinanan besra berpengaruh dalam analisis diskriminan. Dalam melakukan analisis diskriminan
sebaiknya nilai total peluang misclassification dalam pengelompokan sekecil-kecilnya atau nilai laju galat
terlihat (Rate Apparent Error atau APER) terkecil. Penggunaan pendekatan penghilangan pengamatan
misclassification untuk meperoleh nilai APER terkecil yang tidak mempengaruhi pengelompokkan
pengamatan lain sebelumnya, didasarkan pada nlai jarak kuadrat Mahalanobis untuk setiap kelas atau
kelompok pengamatan
Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri pengamatan salah kelas yang dapat dihilangkan tanpa
mempengaruhi analisis atau pengamatan lain dengan nilai APER terkecil adalh misclassification yang
mempunyai rata-rata jarak kuadrat Mahalanobis pada konfiden interval 95%.
Kata kunci : Misclassification dan nilai aper

03.3
ANALISIS LEMPUNG TANAH LIAT ASAL MAPPAKASUNGGU KABUPATEN TAKALAR
UNTUK PEMBUATAN KERAMIK DENGAN METODE SINAR –X
Oleh : Buakar Abdullah
Keramik yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Mappakasunggu lewat Home Industri masih
berada dibawah standar keramik Nasional sehingga keramik tersebut tidak bisa bersaing dengan produk
keramik di daerah lain.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana karakteristik lempung tanah liat yang
dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan keramik dengan menentukan oksida logam yang terkadung di
dalamnya. Dengan mengetahui karakter tersebut memungkinkan untuk dicarikan solusi dengan pemberian
unsur adatif sehingga kualitas keramik yang dihasilkannya bisa lebih baik dan berada di atas standar
industri keramik Nasional.
Kata kunci : Lempung, oksida logam dan keramik.

03.4
MODEL PERPINDAHAN DAN PENYEBARAN POLUTAN
DALAM MEDIA ANISOTRAPIK MENGGUNAKAN METODE ELEMEN BATAS
Oleh : Agustinus Ribal, S.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan komponen kecepatan perpindahan
dan penyebaran Polutan dalam tanah sebagai media anistropik homogen dengan melihat hasil dari solusi
numerik menggunakan Metode Elemen Batas (MEB). Dan metode penelitian yang dilakukan adalah
dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang dimiliki dan menentukan syarat batasnya dan metode
solusi yang dipakai akan bekerja dengan cara menurunkan suatu persamaan integral batas dengan
melibatkan suatu fungsi solusi fundamental.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu Metode Elemen Batas (MEB) untuk solusi masalah nilai
batas untuk model konduksi-konveksi dalam suatu medium anisotropik telah ditemukan. Metode Elemen
Batas ini secara umum cukup mudah untuk diimplementasikan untuk memperoleh solusi numerik untuk
masalah tertentu. Hasil numerik yang diperoleh dengan menggunakan MEB ini mengidikasikan bahwa
metode ini dapat menghasilkan solusi numerik yang cukup akurat. Evaluasi integral secara analitik,
penerapan proses refinement untuk penyelesaian sistem paresamaan aljabar linier, dan tsrategi peletakan
titik ξ di luar domain Ω akan memberikan hasil yang lebih akurat.
Kata kunci : Model perpindahan, media anisotrapik dan metode elemen batas.

BIDANG KAJIAN
KELAUTAN

ILMU

PERTANIAN,

PETERNAKAN

DAN

PERIKANAN/

04.1
PEMANFAATAN SENYAWA ATTRACTAN Metil eugenol
DALAM MONITORING TITIK TERTINGGI KEPADATAN POPULASI
LALAT BUAH (Bactrocera spp.) PADA PERTANAMAN MANGGA
DI KABUPATEN TAKALAR
Oleh : Ir. Vien Sartika Dewi, M.S.
Penelitian dalam bentuk survey ini dilaksanakan pada sentra pertanaman mangga di Kabupaten
Takalar dan dilanjutkan pada Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan di Fakultas Pertanian Unhas.
Pelaksanaan penelitian di laksanakan dengan cara menentukan areal lokasi penelitian dan penenetuan
titik-titik pemasangan perangkap, dengan menggunakan senyawa atraktan (metil eugenol), Perhitungan
jumlah serangga yang terperangkap setiap 2 minggu mulai pada masa pra pembungaan samapai pasca
panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat populasi tertinngi terdapat pada saat tanaman
mengalami fase buah peralihan menjelang masak , namun lalat buah juga terdapat pada saat tanaman
mengalami fase pembungaan, dan metil eugenol dapat digunakan untuk memonitoring padat populasi lalat
buah.
Kata kunci : Metil eugenol, lalat buah dan mangga

04.2
TEKNIK PENGOLAHAN “CHAO“ CAKALANG DENGAN PENAMBAHAN TAPE
SELAMA FERMENTASI DI SULAWESI SELATAN
Oleh : Ir. Jumriah Langkong, M.S.
“Chao“ merupkan lauk pauk dalam menu se hari-hari ,yang mempunyai citra rasa dan aroma
tertentu yang sangat disukai oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari teknik pengolahan
chao cakalang dengan penambahan tape selama fermentasi. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu
penelitian pendahuluan untuk menentukan rendemen daging ikan segar, mencari kisaran lama fermentasi
dan perbandingan ikan dan tape. Penelitian pendahuluan ini dimaksudkan untuk menentukan variabel
penelitian
Hasil analisa selama fermentasi menunjukkan adanya kenaikan kadar air dan penurunan kadar
protein. Kadar alkohol terlihat adanya kenaikan dan penurunan selama fermentasi. Hasil uji rasa dan
aroma mengalami kenaikan dan penurunan selama fermentasi. Kombinasi perlakuan yang terbaik dengan
lama fermentasi 15 hari pada perbadingan ikan dan tape (1:1,5 adalah kadar air 76,32 %, kadar protein
12,64%, kadar alkohol 13,60% serta nilai rasa dan aroma adalah 4,33 dan 4.46 (disukai).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahawa, ikan chao mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut: memiliki cita rasa yang khas, mengandung alkohol,rasa asam dan tahan lama sampai beberapa
hari bila dilakukan penyimpanan dalam keadaan mentah pada suhu kamar 29°C.
Kata kunci : Chao,lama fermentasi dan tape ketan

04.3
STUDI PERKECAMBAHAN JENIS MAHONI (Swietenia macrophylla)
PADA BERBAGAI MEDIUM TUMBUH DAN KEDALAMAN PENABURAN
DI RUMAH KACA/PERSEMAIAN
Oleh : Ir. Muh Restu, M.P.
Jenis Mahoni merupakan jenis tanaman hutan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat
Sulawesi Selatan serta di Indonesia. Tanaman Mahoni mempunyai nilai ekonomis tinggi karena merupakan
kayu mewah dengan dekoratif yang indah. Pengembangan jenis Mahoni oleh masyarakat dalam bentuk
agroforestry pada kebun maupun lahan hutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui medium tumbuh dan kedalaman penaburan serta
interaksinya yang terbaik. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan perlakuan medium
tumbuh dan kedalaman penaburan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan medium tumbuh berpengaruh sangat nyata
terhadap presentase tumbuh, nilai perkecambahan dan energi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap
laju perkecambahan dan pertumbuhan tinggi bibit Mahoni. Perlakuan kedalaman penaburan berpengaruh
sangat nyata terhadap presentase tumbuh laju perkecambahan, energi berkecambah, dan nilai
perkecambahan, tetapi berppengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi bibit mahoni. Interaksi
perlakuan medium dan kedalaman penaburan memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua
parameter. Kombinasi perlakuan medium tumbuh yang terdiri dari tanah dan pasir dan kedalaman
penaburan 2 cm memberikan hasil yang terbaik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya,
terhadap parameter presentase kecambah, energi berkecambah, nilai perkecambahan dan pertumbuhan
tinngi bibit Mahoni
Kata kunci : Medium tumbuh, kedalaman penaburan dan perkecambahan

04.4
PENGARUH EKSTRASI TECTOQUINON SERBUK KAYU JATI (Tectona grandis L) TERHADAP DAYA
TUMBUH JAMUR TIRAM (Pleurotus comucipiae)
Oleh : Ir. Baharuddin
Serbuk kayu jati yang dihasilkan oleh penggergajian memiliki potensi untuk dimanfaatkan, untuk
pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram, namun keberadaan zat ektraktif tertentu seperti tectoquinon
dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pengaruh
ekstraksi tectoquinon serbuk kayu jati dengan perlakuan pemberian berbagai pelarut dan lama
perendeman (Tectona grandis L) terhadap daya tumbuh jamur tiram (Pleorutus comucipiae). Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan acak dengan ulangan 10 kali.
Variabel yang diamati adalah lama penutupan misilium secara sempurna, jumlah badan buah, dan berat
jamur yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman berpengaruh nyata terhadap semua
varaibel respon yang diamati. Semakin lama perendeman semakin cepat pertumbuhan miselium yang
berdampak pada jumlah badan buah yang terbentuk lebih banyak serta berat segar dan berat kering yang
lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa perendaman.
Kata kunci : Tectoquinon, serbuk kayu jati dan jamur tiram

04.5
ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN JAGUNG (Zea mays, L.)
PADA BERBAGAI UMUR TANAM
Oleh : Ir. Sitti Nur Faridah, M.P.
Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya, yaitu berfungsi untuk
melarutkan unsur-unsur hara yang tetrserap. Manfaat yang begitu besar, sehingga air sering disebut faktor
pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
tingkat kebutuhan air pada tanaman jagung (zea mays L) untuk setiap tahap pertumbuhan. Penelitian ini
dilakukan di Kecamatan Somba Opu Kab. Gowa, dengan menggunakan data primer dan data
sekunder,untuk analisa sifat fisik tanah di lakukan di Laboratorium Fisika Tanah Univ. Hasanuddin.
Hasil penelitian menunjukkan evapotranspirasi acuan tanaman jagung selama per-tumbuhannya
berkisar antara 3,74 sampai 4.40 mm/hari. Koefisien tanaman jagung terendah di-peroleh pada awal
pertumbuhan yaitu 0,43 dan tertinggi pada fase pertengahan pertumbuhan 1,11. Kebutuhan air tanaman
jagung pada berbagai umur tanam bervariasi anatara 1,98 sampai 7,22 mm/hari.
Kata kunci : Evapotranspirasi, kebutuhan air dan tanaman jagung

04.6
RESPON PEERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH
TERHADAP FIX IRRIGATION DAN REAL IRRIGATION PADA SISTEM IRIGASI ALUR
Oleh : Ir. Daniel, M.Eng.
Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi tanaman kacang yaitu dengan jalan
mengembangkan sistem pengairan yang baik agar kesediaan air dapat mencukupi selama periode
tumbuh, salah satunya dengan cara pengairan irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon
peertumbuhan tanaman kacang tanah dengan cara pemberian air irigasi ber-dasarkan kapasitas lapang
(areal irigation) dan dengan interval waktu selang 4 hari (fix irrigation) pada sistem irigasi alur. Penelitian
lapangan dilakukan di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa dan uji karakteristik tanah dlaboratorium
Fisika Tanah Universitas Hasanuddin, dengan para meter penelitian yaitu: para meter tanah, parameter
tanaman, dan para meter air
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah selama periode tumbuh
membutuhkan air sebanyak 420,62 liter dengan rata-rata tinggi tanama 25,35 cm, jumlah daun 302 helai
dan produksi polong 1,766 ton/ha pada kondisi real irrigation, sedangklan pada fix irrigation rata-rata tinggi
tanaman 24, 93 cm, jumlah daun 272 helai dan produksdi polong 1,698 ton/ha.
Kata kunci : Real irrigation, fix irrigation dan tanaman kacang tanah

04.7
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN HIAS BERNILAI OBAT
DI SULAWESI SELATAN
Oleh : Ir. Fachirah Ulfa, M.P.
Beraneka tumbuhan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Salah satu jenis tanaman yang
memiliki fungsi ganda adalah tanaman hias, tetapi kehadiran tanaman hias sebagai tanaman obat
bukanlah hal yang biasa,dengan kata lain masih banyak yang tidak mengetahui akan adanya fungsi lain
dari tanaman hias yang ditanamnya, yaitu sebagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis-jenis tanaman hias bernilai obat dan meng-identifikasi karakteristik fisik jenis-jenis
tanaman hias bernilai obat yang ada di Makassar dan Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan
metode survei dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik puposive sampling. Data
di analisa dengan cara statistik kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung persentase dari masingmasing jenis tanaman hias berkhasiat obat berdasarkan famili,habitus,organ yang digunakan, khasiat, dan
lokasi pengusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman hias yang diusahakan di Makassar terdiri dari 78
jenis yang tergolong kedalam 44 famili, dan pada umumnya tergolong pada famili Apocynaceae dan
Euphorbiaceae. Habitat tanaman hias bernilai yang paling banyk mendominasi di kota Malino dan
Makassar adalah pperdu, dan daun merupakan bagian organ tanaman yang paling banyak digunakan
sebagai obat. Terdapat 17 jenis tanaman hias bernilai obat yang tumbuh dominan disemua lokasi
penelitian untuk kota Malino dan 10 jenis yang diusahakan di kota Makassar.
Kata kunci : Tanaman hias dan bernilai obat

04.8
PEMBUAHAN MANGGA (Mangifera indica L) DI LUAR MUSIM
Oleh : Amirullah Dachlan
Mangga ternyata dapat dibuahkan di luar musim dengan penerapan teknologi budidaya eperti
pengaturan pengairan dan penggunaan berbagai jenis senyawa kimia/ZPT (zat pengatur tumbuh). Agar
muncul bunga, tanaman mangga antara lain memerlukan pembatasan pemberian air (strs air). Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari waktu pembungaan dan pembuahan tanaman mangga pada berbgai
pemberian air dan jenis seyawa kimia ZPT. Penelitian ini merupakan penelitian percobaan yang dilakukan
di Kalurahan BorongloE, Kabupaten Gowa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air serta interaksi anatara pengaturan air dan
pemberian berbagai jenis senyawa kimia ZPT tidak memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap
pembungaan dan pembuahan pada tanaman mangga Arumanis. Pemberian Cultar 250 SC,
memperlihatkan waktu pembentukan bunga yang lebih awal (65,33 hsp/hari) setelah per-lakuan dan
berbeda nyata dibanding dengan tanpa pemberian senyawa kimia/ZPT (91,67 hsp), GA3 (80,08 hsp) KNO3
(73,25 hsp). Pemberian Cultar 250 juga memberikan jumlah buah per tandan, jumlah buah per tanaman,
bobot buah per biji dan bobot buah per tanaman yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibanding dengan
tanpa pemberian senyawa kimia/ZPT, GA3 dan KNO3.
Kata kunci : Pembuahan mangga, ZPT, GA3 dan KNO3 .

04.9
KUALITAS KAYU SURIAN (Toona sureni MERR)
SEBAGAI KAYU UNGGULAN KABUPATEN TANA TORAJA
Oleh : Andi Detti Yunianti, S.Hut, M.P.
Jenis kayu Surian atau sering dikenal dengan nama kayu suren, soren,surian mempunyai daerah
penyebaran seluruh Sumatra (kecuali Jambi), Jawa ,Kalimantan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
tumbuhnya tersebar di hutan-hutan heterogen dan pada tanah yang lembab. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan mempelajari beberapa sifat dasar dari kayu unggulan Kabupaten Tana Toraja (jenis kayu
surian) yang banyak tumbuh dan berkembang pada daerah tersebut.Sifat dasar tersebut antara lain, sifat
fisik, pengujian kadar air, berat jenis, penyusutan, pengembangan dan dimensi serat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kayu surian adalah kadar air kering udara 19,654%,
berat jenis 0,468, sifat penyusutan radial 3,071, penyusutan tangensial 6,863 dan nilai kalor 5839,56. Sifat
mekanik kayu surian adalah modulus patah 509,9 kg/cm2 dan keteguhan tekan sejajar serat 254 kg/cm2.
Dimensi serat kayu serian adalah panjang serat 1,073 mm, diameter serat 25,725 um, tebal dinding serat
3,457 um dan diameter lumern 18, 814 um. Kayu surian termasuk kelas kuat III dan IV, kelas sedang untuk
kayu bakar, dan termasuk kelas II untuk bahan baku pulp dan kertas.
Kata kunci : Kualitas kayu surian

04.10
MENINGKATKAN KUALITAS JERAMI PADI DENGAN PENAMBAHAN ISI RUMEN KERING
YANG TERFERMENTASI SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA
Oleh : Rinduwati, S.Pt., M.P.
Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang mempunyai potensi yag cukup besar
sebagai sumber pakan bagi ternak ruminansia, ketersediaan limbah ini biasanya pada saat musim kering
dimana persediaan hijauan telah berkurang baik kualitas maupun kuantitasnya, Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi komposisi kimia dan daya cerna in vitro hasil fermentasi campuran berbagai taraf isi
rumen trfermentasi dengan jerami padi dengan waktu fermentasi yang berbeda. Materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jerami padi, isi rumen yang sudah difernentasi dengan EM4.
Analisa ragam menunjukkan bahwa perlakuan taraf isi rumen terfermentasi berppengaruh sangat
nyata (P