LAPORAN BIO UJI MAKANAN EFEKTIVIAS
Laporan Praktikum
Uji Makanan
Akhmad Irsyadin
(01)
Fitrotusholiha
(13)
M. Alfin Ahsani
(17)
Renita Dwi A
(24)
A. JUDUL
UJI MAKANAN
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menguji kandungan amilum, glukosa, lemak, dan protein pada bahan
makanan
C. TUJUAN
Setelah melalkukan kegiatan praktikum diharapkan kita mampu melakukan uji
kandungan amilum, glukosa, lemak, dan protein pada bahan makanan
D. DASAR TEORI
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi yang mengandung zatzat yang diperlukan oleh tubuh dan bebas dari kuman.
Fungsi makanan :
a. Sumber energi
b. Membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh
c. Pengganti sel-sel tubuh
d. Pemelihara proses-proses tubuh
e. Pertahanan tubuh
1. Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu,
kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari
tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil
sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi
senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat
dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan
glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat,
antara laini:
a. Sebagai penghasil energi
b. Sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel,
terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat
yang beratom c lima
c. Dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d. Berperan dalam pembentukan protein dan lemak
e. Berperan dalam proses metabolisme tubuh
f. Selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar)
g. Laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan
Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang
menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu
tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa
glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian
proses metabolisme dalam tubuh.
2. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O
(karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen).
Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak
tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak
nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacangkacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal
dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu,
mentega, telur, ikan, dan sebagainya. seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram
berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu.
Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya
kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas
kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji
mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
Kebutuhan lemak setiap hari untuk
a. Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan
lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b. Sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam
lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c. Untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun
dari lemak adalah membran sel;
d. Dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e. Sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan
lambung.
3. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O
dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis protein
ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal
dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari
biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada
protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik
macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati
kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap
tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses
pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk
masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin,
wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein
memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.
Menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein,
yaitu setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b. Sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c. Untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d. Sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan
basa;
e. Dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f. Membantu proses metabolisme tubuh.
4. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang
mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
“cincin piranosa”, bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam
cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali
atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin,
membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada
pH 7.
E. ALAT DAN BAHAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas beker
Pembakar spritus
Kertas buram
Pipet
Pelat tetes
Larutan iodin
Larutan benedict
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
Telur
Mentega
Nasi
Tahu
Susu putih cair
Sayur
Buah
Lumpang porselin
F. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan eksperimen yang akan diuji
2. Menumbuk bahan makanan seperti nasi, tahu , sayur , buah diatas lumpang
porselin sebelum di uji coba
3. Uji Amilum
a) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan dan bahan lain yang
akan diuji kedalam pelat tetes ( satu lubang satu jenis bahan makanan )
b) Menetesi 2 tetes lugol setiap bahan makanan pada pelat tetes yang akan diuji
amilum
c) Mengaduk bahan makanan yang sudah ditetesi lugol menggunakan tusuk
gigi
d) Mengamati perubahan warna yang terjadi
e) Memasukkan data pada tabel pengamatan .
4. Uji Glukosa
a) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan dan bahan lain yang
akan diuji kedalam tabung reaksi ( satu jenis makanan = satu tabung )
b) Memasukkan fehling A + fehling B (benedict) dengan perbandingan 3 : 1
c) Memanaskan setiap tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d) Mengamati perubahan warna yang terjadi
e) Memasukkan data kedalam tabel pengamatan
5. Uji Protein
a) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan dan bahan lain yang
akan diuji kedalam pelat tetes ( satu lubang satu jenis bahan makanan )
b) Memasukkan beberpa tetes biuret pada setiap bahan makanan yang akan
diuji protein
c) Mengaduk bahan makanan yang sudah ditetesi biuret menggunakan tusuk
gigi
d) Mengamati perubahan warna yang terjadi
e) Memasukkan data pada tabel pengamatan .
6. Uji Lemak
a) Menyiapkan kertas buram
b) Mengusapkan bahan makanan yang akan diuji pada kertas buram ( tiap jenis
makanan beda kertas buram)
c) Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d) Memasukkan data kedalam tabel pengamatan.
Catatan :
1. Pada uji amilum : Jika bahan makanan tersebut mengandung amilum
akan berwarna biru tua, hijau gelap dan hitam. Semakin gelap warna yang
dihasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada
bahan makanan tersebut
2. Pada uji glukosa : Jika sebelum dipanaskan berwarna hijau tosak atau
biru dan setelah dipanaskan berubah menjadi warna merah bata atau coklat
maka bahan makanan tersebu menggandung glukosa
3. Pada uji protein : Jika warna bahan makanan yang sudah ditetesi biuret
dan diaduk berubah menjadi ungu maka bahan makanan tersebut
mengandung protein
4. Pada uji lemak
: Jika bahan makanan tersebut telah digosok pada kertas
buram dan setelah beberapa detik kertas buram berubah menjadi transparan
maka bahan makanan tersebut mengandung lemak
G. TABEL PENGAMATAN
Uji Amilum
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAHAN
MAKANAN
Buah
Nasi
Mentega
Sayur
Tahu
Susu
Telur
WARNA SETELAH
DITETESI LUGOL
Orange
Biru kehitaman
Orange
Orange
Orange
Orange
Orange
KANDUNGAN
AMILUM
+
-
Uji Glukosa
NO.
BAHAN
MAKANAN
1.
2.
3.
NO.
4.
5.
1.
6.
2.
7.
3.
4.
5.
6.
7.
Buah
Nasi
Mentega
BAHAN
Sayur
MAKANAN
Tahu
Buah
Susu
Nasi
Telur
Mentega
Sayur
Tahu
Susu
Telur
WARNA SETELAH
DITETESI
BENEDIC
Biru Tua
Merah bata
Biru Tua
WARNA
Biru
Tua SETELAH
DITETESI
BIURET
Biru Tua
Biru
Merah bata
Biru
Biru Tua
Biru
Biru
Ungu
Ungu
Ungu
KANDUNGAN
GLUKOSA
+
KANDUNGAN
PROTEIN
+-+
+
+
Uji Protein
Uji Lemak
NO.
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAHAN
MAKANAN
Buah
Nasi
Mentega
Sayur
Tahu
Susu
Telur
KERTAS BURAM
Tak Transparan
Tak Transparan
Transparan
Tak Transparan
Tak Transparan
Transparan
Transparan
KANDUNGAN
LEMAK
+
+
+
ANALISIS
DATA
Uji Amilum
1) Setelah ditetesi lugol buah berubah warna menjadi oranye maka buah tidak
mengandung amilum
2) Setelah ditetesi lugol nasi berubah warna menjadi biru kehitaman maka nasi
mengandung amilum
3) ditetesi lugol mentega berubah warna menjadi oranye maka mentega tidak
mengandung amilum
4) ditetesi lugol sayur berubah warna menjadi oranye maka sayur tidak
mengandung amilum
5) ditetesi lugol tahu berubah warna menjadi oranye maka tahu tidak mengandung
amilum
6) ditetesi lugol susu berubah warna menjadi oranye maka susu tidak mengandung
amilum
7) ditetesi telur berubah warna menjadi oranye maka telur mengandung amilum
Uji glukosa
1) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan buah berubah warna menjadi biru tua
maka buah tidak mengandung glukosa
2) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan nasi berubah warna menjadi merah bata
maka nasi mengandung glukosa
3) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan mentega berubah warna menjadi biru tua
maka mentega tidak mengandung glukosa
4) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan sayur berubah warna menjadi biru tua
maka sayur tidak mengandung glukosa
5) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan tahu berubah warna menjadi biru tua
maka tahu tidak mengandung glukosa
6) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan susu berubah warna menjadi merah bata
maka susu mengandung glukosa
7) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan telur berubah warna menjadi biru tua
maka telur tidak mengandung glukosa
Uji protein
1) Setelah ditetesi biuret buah berubah warna menjadi biru maka buah tidak
mengandung protein
2) Setelah ditetesi biuret nasi berubah warna menjadi biru maka nasi tidak
mengandung protein
3) Setelah ditetesi biuret mentega berubah warna menjadi biru maka mentega tidak
mengandung protein
4) Setelah ditetesi biuret sayur berubah warna menjadi biru maka sayur tidak
mengandung protein
5) Setelah ditetesi biuret tahu berubah warna menjadi ungu maka tahu mengandung
protein
6) Setelah ditetesi biuret susu berubah warna menjadi ungu maka susu mengandung
protein
7) Setelah ditetesi biuret telur berubah warna menjadi ungu maka telur mengandung
protein
Uji lemak
1) Setelah buah digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka buah tidak mengandung lemak
2) Setelah nasi digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka nasi tidak mengandung lemak
3) Setelah mentega digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik
kertas buram tidak menjadi transparan maka mentega mengandung lemak
4) Setelah sayur digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka sayur tidak mengandung lemak
5) Setelah tahu digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka tahu tidak mengandung lemak
6) Setelah susu digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka susu mengandung lemak
7) Setelah telur digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka telur mengandung lemak
I. KESIMPULAN
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
atau tidak. Bila makanan yang ditetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat, yakni nasi.
Biuret digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila makanan ditetesi biuret,
akan berubah warna menjadi ungu, maka mengandung protein, yakni tahu, putih telur,
dan susu.
Benedict digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata, yakni nasi dan susu
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak . Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Apabila makanan
yang sudah ditumbuk dioleskan pada kertas buram lalu dipanaskan, sehingga
kandungan air mudah mengering, jika ada noda trasnparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak yakni telur dan susu
J. LAMPIRAN
Perubahan yang terjadi
setelah ditetesi lugol
Uji glukosa pada bahan
makanan
Pemanasan saat uji
glukosa
Uji protein
Uji lemak
Uji Makanan
Akhmad Irsyadin
(01)
Fitrotusholiha
(13)
M. Alfin Ahsani
(17)
Renita Dwi A
(24)
A. JUDUL
UJI MAKANAN
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menguji kandungan amilum, glukosa, lemak, dan protein pada bahan
makanan
C. TUJUAN
Setelah melalkukan kegiatan praktikum diharapkan kita mampu melakukan uji
kandungan amilum, glukosa, lemak, dan protein pada bahan makanan
D. DASAR TEORI
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi yang mengandung zatzat yang diperlukan oleh tubuh dan bebas dari kuman.
Fungsi makanan :
a. Sumber energi
b. Membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh
c. Pengganti sel-sel tubuh
d. Pemelihara proses-proses tubuh
e. Pertahanan tubuh
1. Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu,
kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari
tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil
sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi
senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat
dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan
glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat,
antara laini:
a. Sebagai penghasil energi
b. Sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel,
terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat
yang beratom c lima
c. Dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh
d. Berperan dalam pembentukan protein dan lemak
e. Berperan dalam proses metabolisme tubuh
f. Selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar)
g. Laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan
Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang
menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu
tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa
glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian
proses metabolisme dalam tubuh.
2. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O
(karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen).
Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak
tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak
nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacangkacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal
dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu,
mentega, telur, ikan, dan sebagainya. seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram
berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu.
Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya
kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas
kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji
mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
Kebutuhan lemak setiap hari untuk
a. Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan
lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b. Sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam
lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c. Untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun
dari lemak adalah membran sel;
d. Dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e. Sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan
lambung.
3. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O
dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis protein
ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal
dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari
biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada
protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik
macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati
kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap
tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses
pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk
masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin,
wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein
memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.
Menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein,
yaitu setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b. Sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c. Untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d. Sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan
basa;
e. Dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f. Membantu proses metabolisme tubuh.
4. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang
mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
“cincin piranosa”, bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam
cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali
atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin,
membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada
pH 7.
E. ALAT DAN BAHAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas beker
Pembakar spritus
Kertas buram
Pipet
Pelat tetes
Larutan iodin
Larutan benedict
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
Telur
Mentega
Nasi
Tahu
Susu putih cair
Sayur
Buah
Lumpang porselin
F. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan eksperimen yang akan diuji
2. Menumbuk bahan makanan seperti nasi, tahu , sayur , buah diatas lumpang
porselin sebelum di uji coba
3. Uji Amilum
a) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan dan bahan lain yang
akan diuji kedalam pelat tetes ( satu lubang satu jenis bahan makanan )
b) Menetesi 2 tetes lugol setiap bahan makanan pada pelat tetes yang akan diuji
amilum
c) Mengaduk bahan makanan yang sudah ditetesi lugol menggunakan tusuk
gigi
d) Mengamati perubahan warna yang terjadi
e) Memasukkan data pada tabel pengamatan .
4. Uji Glukosa
a) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan dan bahan lain yang
akan diuji kedalam tabung reaksi ( satu jenis makanan = satu tabung )
b) Memasukkan fehling A + fehling B (benedict) dengan perbandingan 3 : 1
c) Memanaskan setiap tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d) Mengamati perubahan warna yang terjadi
e) Memasukkan data kedalam tabel pengamatan
5. Uji Protein
a) Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan dan bahan lain yang
akan diuji kedalam pelat tetes ( satu lubang satu jenis bahan makanan )
b) Memasukkan beberpa tetes biuret pada setiap bahan makanan yang akan
diuji protein
c) Mengaduk bahan makanan yang sudah ditetesi biuret menggunakan tusuk
gigi
d) Mengamati perubahan warna yang terjadi
e) Memasukkan data pada tabel pengamatan .
6. Uji Lemak
a) Menyiapkan kertas buram
b) Mengusapkan bahan makanan yang akan diuji pada kertas buram ( tiap jenis
makanan beda kertas buram)
c) Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d) Memasukkan data kedalam tabel pengamatan.
Catatan :
1. Pada uji amilum : Jika bahan makanan tersebut mengandung amilum
akan berwarna biru tua, hijau gelap dan hitam. Semakin gelap warna yang
dihasilkan maka semakin banyak kandungan amilum yang terdapat pada
bahan makanan tersebut
2. Pada uji glukosa : Jika sebelum dipanaskan berwarna hijau tosak atau
biru dan setelah dipanaskan berubah menjadi warna merah bata atau coklat
maka bahan makanan tersebu menggandung glukosa
3. Pada uji protein : Jika warna bahan makanan yang sudah ditetesi biuret
dan diaduk berubah menjadi ungu maka bahan makanan tersebut
mengandung protein
4. Pada uji lemak
: Jika bahan makanan tersebut telah digosok pada kertas
buram dan setelah beberapa detik kertas buram berubah menjadi transparan
maka bahan makanan tersebut mengandung lemak
G. TABEL PENGAMATAN
Uji Amilum
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAHAN
MAKANAN
Buah
Nasi
Mentega
Sayur
Tahu
Susu
Telur
WARNA SETELAH
DITETESI LUGOL
Orange
Biru kehitaman
Orange
Orange
Orange
Orange
Orange
KANDUNGAN
AMILUM
+
-
Uji Glukosa
NO.
BAHAN
MAKANAN
1.
2.
3.
NO.
4.
5.
1.
6.
2.
7.
3.
4.
5.
6.
7.
Buah
Nasi
Mentega
BAHAN
Sayur
MAKANAN
Tahu
Buah
Susu
Nasi
Telur
Mentega
Sayur
Tahu
Susu
Telur
WARNA SETELAH
DITETESI
BENEDIC
Biru Tua
Merah bata
Biru Tua
WARNA
Biru
Tua SETELAH
DITETESI
BIURET
Biru Tua
Biru
Merah bata
Biru
Biru Tua
Biru
Biru
Ungu
Ungu
Ungu
KANDUNGAN
GLUKOSA
+
KANDUNGAN
PROTEIN
+-+
+
+
Uji Protein
Uji Lemak
NO.
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAHAN
MAKANAN
Buah
Nasi
Mentega
Sayur
Tahu
Susu
Telur
KERTAS BURAM
Tak Transparan
Tak Transparan
Transparan
Tak Transparan
Tak Transparan
Transparan
Transparan
KANDUNGAN
LEMAK
+
+
+
ANALISIS
DATA
Uji Amilum
1) Setelah ditetesi lugol buah berubah warna menjadi oranye maka buah tidak
mengandung amilum
2) Setelah ditetesi lugol nasi berubah warna menjadi biru kehitaman maka nasi
mengandung amilum
3) ditetesi lugol mentega berubah warna menjadi oranye maka mentega tidak
mengandung amilum
4) ditetesi lugol sayur berubah warna menjadi oranye maka sayur tidak
mengandung amilum
5) ditetesi lugol tahu berubah warna menjadi oranye maka tahu tidak mengandung
amilum
6) ditetesi lugol susu berubah warna menjadi oranye maka susu tidak mengandung
amilum
7) ditetesi telur berubah warna menjadi oranye maka telur mengandung amilum
Uji glukosa
1) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan buah berubah warna menjadi biru tua
maka buah tidak mengandung glukosa
2) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan nasi berubah warna menjadi merah bata
maka nasi mengandung glukosa
3) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan mentega berubah warna menjadi biru tua
maka mentega tidak mengandung glukosa
4) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan sayur berubah warna menjadi biru tua
maka sayur tidak mengandung glukosa
5) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan tahu berubah warna menjadi biru tua
maka tahu tidak mengandung glukosa
6) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan susu berubah warna menjadi merah bata
maka susu mengandung glukosa
7) Setelah ditetesi benedic dan dipanaskan telur berubah warna menjadi biru tua
maka telur tidak mengandung glukosa
Uji protein
1) Setelah ditetesi biuret buah berubah warna menjadi biru maka buah tidak
mengandung protein
2) Setelah ditetesi biuret nasi berubah warna menjadi biru maka nasi tidak
mengandung protein
3) Setelah ditetesi biuret mentega berubah warna menjadi biru maka mentega tidak
mengandung protein
4) Setelah ditetesi biuret sayur berubah warna menjadi biru maka sayur tidak
mengandung protein
5) Setelah ditetesi biuret tahu berubah warna menjadi ungu maka tahu mengandung
protein
6) Setelah ditetesi biuret susu berubah warna menjadi ungu maka susu mengandung
protein
7) Setelah ditetesi biuret telur berubah warna menjadi ungu maka telur mengandung
protein
Uji lemak
1) Setelah buah digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka buah tidak mengandung lemak
2) Setelah nasi digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka nasi tidak mengandung lemak
3) Setelah mentega digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik
kertas buram tidak menjadi transparan maka mentega mengandung lemak
4) Setelah sayur digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka sayur tidak mengandung lemak
5) Setelah tahu digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka tahu tidak mengandung lemak
6) Setelah susu digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka susu mengandung lemak
7) Setelah telur digosokkan pada kertas buram dan ditunggu beberapa detik kertas
buram tidak menjadi transparan maka telur mengandung lemak
I. KESIMPULAN
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
atau tidak. Bila makanan yang ditetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat, yakni nasi.
Biuret digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila makanan ditetesi biuret,
akan berubah warna menjadi ungu, maka mengandung protein, yakni tahu, putih telur,
dan susu.
Benedict digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata, yakni nasi dan susu
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak . Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Apabila makanan
yang sudah ditumbuk dioleskan pada kertas buram lalu dipanaskan, sehingga
kandungan air mudah mengering, jika ada noda trasnparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak yakni telur dan susu
J. LAMPIRAN
Perubahan yang terjadi
setelah ditetesi lugol
Uji glukosa pada bahan
makanan
Pemanasan saat uji
glukosa
Uji protein
Uji lemak