Komponen Laporan Keuangan Bank Indonesia

Komponen Laporan Keuangan Bank: Neraca,Laporan
Laba Rugi, Laporan Aktiva Produktif, Laporan
Komitmen & Kontingensi, Rasio Keuangan
Maret 30, 2011

Tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang
berguna dalammembuat keputusan bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Laporan
keuanganyang disusun dan disajikan sebagai data tahunan kepada semua pihak
yangberkepentingan pada hakekatnya mempunyai keterbatasan dalam memberikangambaran
tentang keadaan keuangan dan potensi laba. Untuk mengatasinya diperlukan suatu laporan
untuk beberapa periode, yaitu dengan menyusun laporan keuangan yang diperbandingkan.
Laporan keuangan mempunyai arti penting sebagai berikut:
•Kepentingan masyarakat.
•Kepentingan pemegang saham.
•Kepentingan perpajakan
•Kepentingan pemerintah
•Karyawan
•Manajemen bank.
Berikut ini merupakan komponen laporan keuangan pada bank:
Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris:balance sheet atau statement of

financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir
periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset,liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:


aset = liabilitas + ekuitas

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan
sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode
akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian danabank yang
mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaandana bank dalam berbagai
bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkanprinsip prioritas. Disamping itu
kegiatan pengalokasian dana tersebut hamsmemperhatikan ketentuan – ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Sentral sebagaiotoritas moneter yang mengatur dan mengawasi bank.
Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupaklaim pihak
ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalambentuk rekening giro,
tabungan, deposito berjangka dan instrument – instrumentutang atau kewajiban bank lainnya.
Selain itu modal bank menggambarkan nilaibuku pemilik saham bank. Sisi pasiva


mencerminkan kegiatan penghimpunandana yang berasal dari berbagai sumber. Dana bank
yang pada dasarnya berasal
dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal bank itu sendiri (ekuitas).
Laporan Laba/Rugi Bank
Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal jugadengan Income
Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuanganbank yang menggambarkan
pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank
untuk suatu periode tertentu.
Berikut ini adalah pos-pos yang ada pada laporan laba/rugi :
Laboran Laba – Rugi Menurut Ketentuan Bank Indonesia

1. Pendapatan
1. Pendapatan Operasional
a.Hasil Bunga
b. Provisi dan komisi
1. Pendapatan Non operasional
Jumlah
1. Biaya
1. Biaya Operasional

a. Biaya bunga
b. Biaya lanilla
2. Biaya Non Operasional
Jumlah
1. Laba/Rugi sebelum Pajak
2. Sisa / laba / rugi tahun lalu
Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Pengertian Aktiva Produktif
Untuk lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu akan
dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan dalam

memahami aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan sebagai jasa
yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi
uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak
secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin
menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga
diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu
(Marianus Sinaga, 1997)
Aktiva Produktif Pada Bank Syariah

Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah dan atau
pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan akad
murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak peminjam
yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan dalam
jangka waktu tertentu.
Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim
diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel, obligasi syariah,
sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau bank
perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro dan atau
tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah, pembiayaan yang
diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk
penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan
yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam bentuk surat utang
konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jensi transakasi tertentu
berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham
pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.

Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam perusahaan nasabah
untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt to equity swap) sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku termasuk dalam bentuk surat utang
konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu
yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan nasabah.
.Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi standar
pengukuran kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan pengembangan usaha
yang senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah maka kualitas aktiva
produktif perlu dijaga. Salah satu cara menjaga kualitas aktiva produktif adalah dengan
menerapkan kebijakan alokasi dana baik menurut sector ekonomi, sektro industri maupun
wilayah pemasaran. Misalnya sekian persen untuk pembiayaan sector industri manufaktur,
sekian persen untuk perdagangan dan sekian untuk penyertaan.

Demikian juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan
memperhatikan penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva produktif
perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank tersebut
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang
dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum
dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung kepentingan
yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang atau sekelompok

orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin
diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga, 1997)
. Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah dan
atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
. Qardh yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak peminjam
yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan dalam
jangka waktu tertentu.
. Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim
diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel, obligasi syariah,
sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.
. Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau bank
perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro dan atau
tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah, pembiayaan yang
diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk
penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
. Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan
akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
. Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan
yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam bentuk surat utang

konversi(convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jensi transakasi tertentu
berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham
pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.
. Transaksi rekening administrasi yaitu komitmen dan kontijensi (off balance sheet)
berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi
(endorsemen), irrevocable letter of credit (L/C) dan garansi lain berdasarkan prinsip syariah.
. Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam perusahaan
nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt to equity swap)
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku termasuk dalam
bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis
transaksi tertentu yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada
perusahaan nasabah..

. Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.
Laporan Komitmen & Kontigensi

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang yang sangat luas.Untuk
lebih memahami implikasi riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting
research/BAR) terhadap pengembangan akuntansi manajemen (managerial accounting),

kajian akan dimulai dari perkembangan akuntansi keperilakuan, akuntansi manajemen, riset
akuntansi keperilakuan dalam akuntansi manajemen, seperti budgeting, balanced scorecard
(BSC), just in time (JIT), total quality management, dan activity based costing system
(ABC system).
Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya
Ikhsan (2005) menyatakan bahwa tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami,
menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan
mengenai perilaku manusia yang didukung oleh empiris yang dikumpulkan secara impersonal
melalui prosedur yang terbuka, baik untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat
diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan
bahwa akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik
yang bertujuan (1) untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orangorang dan kinerja perusahaan, (2) untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat
yang relevan terhadap perencanaan strategis, dan (3) untuk mempengaruhi pendapat dan
perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan. Awal
perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam studi yang dilakukan Lord (1989).
Lord mengkaji perkembangan riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting research)
dari tahun 1952 sampai dengan tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan
hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi enam
fokus penelitian, antara lain akuntansi dalan konteks organisasi (accounting in an
organizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran psikologi (early psychology

thoughts), pemrosesan informasi manusia (human information proccesing), kontingensi teori
(contingency teory), dan konferensi dan peristiwa (conferences and events).
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi Lord (1989), yaitu mengkaji
perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987.
Baik artikel yang ditulis oleh Lord (1989) maupun Burgstahler dan Sundem (1989)
merupakan invited paper dalam rangka penerbitan pertama jurnal Behavioral Research in
Accounting. Hal itu berawal dari cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali
fokus pada anggaran hingga akhirnya sekarang berkembang pada bidang lain,
seperti auditing, pajak, dan akuntansi keuangan. Peneliti-peneliti di Indonesia juga tertarik
dengan riset akuntansi keperilakuan. Bidang riset keperilakuan juga menjadi pusat perhatian
dalam ajang seminar nasional akuntansi (SNA) di Indonesia yang diselenggarakan setiap
tahun oleh IAIKAPd yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) bekerja sama dengan
Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Topik bahasan hasil-hasil studi dalam seminar ini
dibagi menjadi lima, yaitu akuntansi keuangan dan pasar modal; akuntansi manajemen dan
keperilakuan; akuntansi sektor publik dan perpajakan; sistem informasi, auditing, dan etika;

dan pendidikan akuntansi dan akuntansi syariah. Hasil penelitian di bidang akuntansi
manajemen dijadikan satu pembahasan dengan akuntansi keperilakuan karena kedua bidang
ini sama-sama membahas tentang manusia.
Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk
menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau sistem informasi manajemen dalam
perusahaan merupakan suatu sistem yang akan memberikan informasi kepada manajemen
untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya.
Artikel terbaru mengenai akuntansi manajemen ditulis oleh Birnberg G. Jacod (2000) yang
membahas tentang peranan riset keperilakuan dalam pendidikan akuntansi manajemen pada
abad ke dua puluh satu. Birnberg menjelaskan bahwa materi akuntansi manajemen dalam tiga
periode setelah Perang Dunia Kedua berakhir meliputi periode akuntansi biaya (the costaccounting period), periode akuntansi manajemen modern (the modern management
accounting period), periode akuntansi manajemen postmodern (The post-modern
management accounting period). Fokus terbaru dalam akuntansi manajemen seperti
dijelaskan oleh Hansen dan Mowen (2005) adalah activity based perspective, total quality
management, time as competitive element, efficiency dan E-business.
management, customer orientation, cross-functional
Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang
akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang keperilakuan.
Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari aspek keperilakuan.
Riset Akuntansi Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting
Budgeting merupakan bagian dari materi akuntansi manajemen, yang memegang peranan
dalam perencanaan dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanan

berarti melihat ke depan, yang mengandung pengertian yaitu menentukan tidakan-tindakan
apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sebaliknya, pengendalian
adalah melihat ke belakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan
membandingkan dengan rencana yang telah disusun (Hansen & Mowen, 2005). Adapun
tujuan anggaran adalah memberikan informasi yang dapat meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan, sebagai standar bagi evaluasi kinerja dan meningkatkan komunikasi
dan koordinasi antarbagian. Anggaran yang disusun berupa anggaran operasi (seperti
anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan, tenaga kerja, overhead, beban penjualan dan
administrasi, persediaan akhir, serta harga pokok penjualan) dan anggaran keuangan [seperti
anggaran arus kas, neraca, dan pengeluaran modal].anggaran digunakan untuk mengontrol
kinerja pekerja, yang paling sederhana meliputi empat langkah berikut :
1. Penetapan standar oleh manajemen
2. Penetapan standar oleh kelompok yang dikontrol
3. Kinerja operasi

4. Pelaporan hasil dengan ganjaran positif.
Beberapa hasil penelitian akuntansi keperilakuan terbaru dalam bidang akuntansi manajemen
di Indonesia telah diseminarkan dalam Seminar Nasional Akuntansi (SNA). Rahman dkk.
(2007) meneliti pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap kejelasan peran,
pemberdayaan, psikologis, dan kinerja manajerial dengan pendekatan partial least square.
Cahyono dkk. (2007) meneliti pengaruh moderasi sistem pengendalian manajemen dan
inovasi terhadap kinerja. Wijayantoro dkk. (2007) meneliti hubungan antara sistem
pengendalian manajemen dengan perilaku disfunctional: budaya nasional sebagai variabel
moderating (penelitian para manajer perusahaan manufaktur di Jawa Tengah). Yufaningrum
dkk. (2005) menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui
komitmen tujuan anggaran dan job relevant information (JRI) sebagai variabel intervening.
Sumarno (2005) meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Implikasi Riset Akuntansi Keperilakuan, Terhadap Pengembangan Akuntansi
Manajemen Melalui riset akuntansi keperilakuan, teori-teori, konsep, dan isu-isu terbaru
dalam akuntansi manajemen dapat diuji secara empiris mengenai manfaat teori-teori baru
tersebut terhadap peningkatan kinerja dalam pengambilan keputusan strategik. Dengan
adanya hasil riset empiris dalam akuntansi manajemen ini dapat membantu pengembangan
akuntansi manajemen. Pihak manajemen menjadi yakin terhadap konsep-konsep yang baru
dikembangkan tersebut akan membantu dalam fungsi pokok manajemen perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Isu – isu terbaru dalam akuntansi manajemen,
seperti activity based management, customer orientation, cross-functional perspective, total
quality management, time as competitive element, efficiency dan E-business, ABC system,
dan balanced scorecard ikut memperkaya hasil penelitian di bidang riset keperilakuan.
Antara akuntansi manajemen dan riset akuntansi keperilakuan ada keterkaitan karena
kesuksesan dalam menghasilkan informasi akuntansi manajemen sangat tergantung pada
faktor manusia dalam berperilaku. Riset akuntansi keperilakuan pertama kali berkembang
dari bidang akuntansi manajemen, yaitu bidang yang dibahas adalah budgeting. Akuntansi
manajemen dapat dikatakan memberikan kontribusi yang besar dalam riset akuntansi
keperilakuan. Bidang akuntansi manajemen sangat berkaitan dengan perilaku manajer dan
seluruh staf organisasi. Tercapainya visi perusahaan sangatlah tergantung pada kerja sama
antara berbagai pihak, baik dari pihak internal perusahaan maupun kerja sama yang baik
dengan pihak ekstrnal perusahaan.

Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang palingumum digunakan
dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasiomenggambarkan hubungan
matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Karena penginterprestasikan terhadap
rasio – rasio ini cukup kompleks, makakeefektifan rasio keuangan ini sebagai suatu alat
analisis sangat tergantung dankemampuan dan keahlian analisis dalam
menginterprestasikannya. Berikutbeberapa analisis rasio keuangan yang digunakan dalam
suatu bank, yaitu sebagaiberikut:
•Cash Ratio adalah : Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang

dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untukmengukur kemampuan
bank dalam membayar kembali simpanan nasabahpada saat ditari dengan menggunkaan alat
likuid yang dimilikinya. Menurutketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas
ditambah denganrekening giro bank yang disimpan pada Bank Indonesia. Semakin tinggi
rasiomi semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namundalam
praktik akan mempengaruhi produktifitasnya.
•Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah : Rasio antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkansalah satu
penilaian likuiditas bank. Semakin tinggi rasio tersebut memberikanindikasi semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan.Hal mi disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayaikredit menjadi semakin besar.
•Return on Assets (ROA ) adaiah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secarakeseluruhan. Semakin
besar ROA bank, semakin besar pula tingkatkeuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi banktersebut dan segi penggunaan asset.
•Return on Equity ( ROE) adalah : Perbandingan antara laba bersih bank
dengan ROE modal sendiri. Rasio mi banyak diamati oleh para pemegangsaham bank serta
para investor di pasar modal yang ingin membeli sahambank yang bersangkutan. Kenaikan
dalam rasio mi berarti terjadi kenaikanlaba bersih dan bank yang bersangkutan. Selanjutnya,
kenaikan tersebut akanmenyebabkan kenaikan harga saham bank.
•Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan,, suratberharga, tagihan
pada bank lain) ikut dibiayai dan dana modal sendiri bank,disamping memperoleh dana –
dana dan sumber – sumber di luar bank, sepertidana masyarakat, pinjaman, dan lain – lain.
Rasio ini merupakan indicatorterhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan
aktivanya sebagaiakibat dan kerugian – kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva
yang berisiko.
•Debt to Equity Ratio ( DER) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang – utangnya,baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Dengan dana yang berasal darimodal bank sendiri.

2.4 Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuanBank dalam
memenuhi perolehan laba. Keuntungan sudah menjadi tujuan utamadan setiap perusahaan,
dan keuntungan tersebut modal akan bertambah yang padagilirannya akan meningkatkan
kemampuan bank dalam melaksanakan operasinya.Keuntungan yang diperoleh selain
ditentukan oleh kecakapan dan keterampilanpimpinan bank, juga tidak lepas dan kepercayaan

para pemegang saham danmasyarakat yang menyimpan uangnya berupa giro, tabungan,
maupun deposito.Untuk memupuk kepercayaan masyarakat yang menyimpan dananya,
bankdituntut untuk memelihara alat-alat likuid yang cukup besar tanpa menghilangkan
kesempatan untuk memperoleh laba optimal.
Keuntungan yang rendah merupakan hambatan bagi pertumbuhan bank danjuga dapat
menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank dansebaliknya. Dalam analisis
mi dicani hubungan timbal balik dengan pos – posyang ada pada laporan laba / rugi bank
dengan pos pada neraca bank gunamemperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam
mengukur tingkat efisiensidan profitabilitas bank yang bersangkutan. Analisis Rasio
Profitabilitas suatu bankantara lain adalah Return on Assets, Return on Equity, Rasio biaya
operasional, dan Net profit margin. Berikut mi adalah pengertian dan rumus rasionya:
Return on assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuanmanajemen Bank
dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakinbesar ROA suatu Bank, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank tersebut semakin baik pula posisi Bank
tersebut dan penggunaan asset. Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA= Laba Bersih x 100 %
Total Aktiva
Return on Equity adalah rasio ini merupakan perbandingan antara lababersih suatu Bank
dengan modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROE =

Laba Bersih x 100 %

Modal Sendiri
Biaya operasional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
BOPO =

Beban operacional x 100 %

Pendapatan operasional

Rasio Net Profit Margi adalah Rasio yang menggambarkan tingkatkeuntungan yang diperoleh
Bank disbanding dengan pendapatan yang diterimadari kegiatan operasionalnya. Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
NPM =

Laba Bersih x 100 %

Pendapatan Operasional

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_(akuntansi)

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0