KARYA TULIS ILMIAH KTI SELAI DURIAN DEZA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, buahnya memiliki aroma yang kuat serta rasa yang lezat untuk
dikonsumsi. Durian merupakan salah satu tanaman buah musiman yang
kulitnya berduri, dagingnya berwarna kuning dan memiliki bau serta rasa yang
sangat khas.
Akhir tahun 2012 hingga awal tahun 2013, khususnya kota Bengkulu
dibanjiri buah durian yang mana dapat kita jumpai di setiap sudut kota.
Hampir seluruh masyarakat Bengkulu menyukai buah ini. Banyaknya
masyarakat yang menggemari buah durian baik dari kalangan atas maupun
kalangan menegah ke bawah mengakibatkan tingginya jumlah permintaan
masyarakat terhadap buah ini. Dikarenakan buah durian yang tumbuh di kota
Bengkulu tidak mencukupi permintaan masyarakat, akhirnya buah durian
yang ada di kota Bengkulu ini juga didatangkan dari luar kota bahkan ada
yang berasal dari luar pulau sumatera.
Banyaknya pengonsumsian terhadap buah durian menyebabkan
masyarakat hanya terlena dengan kenikmatannya saja namun masyarakat tidak
terlalu memperdulikan kebersihan lingkungan. Jika telah tiba musim buah
durian, kadang kala masyarakat acuh terhadap keadaan lingkungannya yang

telah kotor dipenuhi oleh limbah-limbah bekas kulit durian. Mereka kadang
lupa untuk membuang sampah kulitnya dan hanya dibiarkan berserakan.
Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa banyak akibat yang ditimbulkan
jika limbah-limbah sampah kulit durian telah menumpuk.
Salah satu tempat di kota Bengkulu yang menjadi pusat pemasaran
durian terdapat di salah satu Kecamatan Muara Bangkahulu, tepatnya
dipinggiran jembatan Semarang. Setiap sore hari tempat ini dipadati oleh penggemar durian, banyak dari mereka yang memakan durian disana, yang
kemudian

sampah

kulit

durian

tersebut mereka

1

buang


di sungai.

Bertumpuknya sampah kulit durian mengakibatkan terjadinya banjir di daerah
kecamatan muara bangkahulu. Tidak hanya itu, sebagian juga sudah banyak
berhamburan ke badan jalan dan mengganggu pengguna jalan.
Hal di atas terjadi karena masyarakat belum banyak mengetahui
manfaat dan cara pengolahan yang baik untuk kulit durian tersebut. Maka dari
itu kami mencoba untuk memberikan suatu solusi dan inovasi baru untuk
dapat mengurangi bertumpuknya limbah kulit durian sehingga masyarakat
luas dapat memanfaatkan limbah kulit durian yang ada untuk dapat dijadikan
suatu bahan produksi baru. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis
akan membahas hal tersebut dalam karya tulis ilmiah yang berjudul
”Pemanfaatan Limbah Kulit Durian ( Durio zibethinus sp.) sebagai Bahan
Dasar Pembuatan selai”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
yaitu Bagaimana pemanfaatan limbah kulit durian sebagai pengembangan
komoditi selai?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul
”Pemanfaatan Limbah Kulit Durian ( Durio sp.) sebagai Bahan Dasar
Pembuatan selai” adalah untuk mengetahui pemanfaatan limbah kulit durian
sebagai pengembangan komoditi selai.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
memberikan informasi mengenai pemanfaatan limbah kulit durian sebagai
pengembangan komoditi selai.

2

1.5 Ruang Lingkup Masalah
Pemanfaatan kulit durian yang kami maksud disini adalah mengelolah
semua kulit durian yang ada untuk diproduksi menjadi sebuah produk baru di
bidang makanan. Adapun makanan yang kami maksud yaitu makanan yang
sehat dan bermanfaat bagi tubuh, dimana kami mengolah limbah kulit durian
ini menjadi produk makanan berbentuk selai.

3


BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Deskripsi Tanaman Durian
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara.
Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk
tajam sehingga menyerupai duri. Klasifikasi ilmiah durian adalah sebagai
berikut:
Kingdom

: Plantae

Ordo

: malvales

Famili

: malvaceae

Genus


: Durio

Nama binomial

: D.zibethinus

Pohon durian mampu berusia tahunan, tumbuh tinggi hingga
mencapai ketinggian 25 –50 m tergantung spesiesnya. Pohon durian ini terdiri
dari akar yang memiliki banir (akar papan), batang dan ranting. Kulit batang
pohon durian berwarna coklat kemerahan, mengelupas tidak beraturan. Daun
tumbuhan ini berbentuk jorong hingga lanset, terletak berseling, bertangkai,
berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai,sisi atas
berwarna hijau terang, sedangkan sisi bawah daunnya tertutup sisik-sisik
berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang. Pengguguran daun
durian tidak tergantung musim tetapi pada saat masa berbuah selesai, terjadi
pengguguran untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau
peronaan).
Bunga dan buahnya muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau
cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam

karangan berisi 3-10 kuntum yang berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup
bunganya membulat, dengan diameter sekitar 2 cm. Kelopak bunga berbentuk
tabung. Mahkotanya berbentuk sudip, kira-kira 2 kali panjang kelopak,
bewarna keputih-putiah dan berjumlah 5 helai. Benangsari dari bunga durian
ada yang berjumlah 5-12 buah (durio zibethinus atau durian biasa) dan ada
4

juga yang berjumlah 3 buah (durio graveilens atau tabelak). Tangkai kepala
putik bewarna kemerahan, berbentuk pipa dan lebih panjang dari mahkota.
Kepala putiknya bewarna merah muda dan juga berbentuk pipa kecil (Setiadi,
2008).
Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga
lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit
buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam (berduri, walaupun ini bukan
duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan,
hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan
waktu 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan
antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang
akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila
masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 – 5,0 kilogram.

Setiap buah memiliki lima ruang, yang menunjukkan banyaknya daun
buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji. Biji
terbungkus oleh arilus (salut biji) berwarna putih hingga kuning terang dengan
ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini
dapat mencapai 3 cm. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji
yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang
dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak
berkembang namun dengan salut biji tebal.
2.2 Kulit Buah Durian
Kulit durian

adalah pembungkus

dari daging buah durian.

Berdasarkan penelitian, kulit durian mengandung bahan yang tersusun dari
selulosa yang tinggi (50% - 60 %) dan lignin (5%) serta pati yang rendah (5%)
(Ade Fadli,2010). Kulit durian juga mengandung minyak atsiri, flavonoid,
saponin.


5

2.3 Potensi Durian di daerah Bengkulu
Tanaman durian mudah tumbuh didaerah beriklim tropis, seperti
didaerah Provinsi Bengkulu. Tanaman durian dapat tumbuh didaratan rendah
sampai ketinggian 1.000 m diatas permukaan laut. Namun, produksi
terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m
diatas permukaan laut. Tanaman durian adalah tanaman yang mudah
dikembangkan, hal ini membuat banyak dibudidayakan . Berikut adalah tabel
mengenai produksi durian pada tahun 2010.
Tabel
Produksi Buah Durian didaerah Bengkulu Tahun 2010
NO
Nama Wilayah
Banyak Produksi
1.
Kepahiang
2.797 kwintal
2.
Bangkulu Tengah

165 Kwintal
3.
Lebong
30.271 kwintal
4.
Kota Bengkulu
296 kwintal
Jumlah
50.408 Kwintal
Sumber: http://bengkulu.bps.go.id/2012/produksi-buah-buahanmenurut-kabupatenkota-dan-jenis-buah-di-bengkulukuintal-2010/.
Dari tabel dapat dilihat bahwa daerah provinsi bengkulu memiliki
potensi yang besar terhadap produksi buah durian, sehingga masyarakat
provinsi bengkulu dapat berpotensi untuk menghasilkan selai kulit durian
yang sehat.
2.4 Limbah
Secara umum, yang disebut limbah adalah bahas sisa yang dihasilkan
dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik dalam skala rumah tangga,
produksi, pertambangan dan sebagainya (http://www.scribd.com/doc/ 166528
01/pengertian-limbah). Limbah atau sampah juga dapat diartikan sebagai
limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat

kimia dari pabrik-pabrik.
Sedangkan definisi limbah dari B3 berdasarkan BAPEDAL (1995)
adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang
6

mengandung bahan yang berbaAhaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,
flammability, reactivity dan corrosivity) serta konsentrasi serta jumlahnya baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan atau membahayakan kesehatan manusia.Berdasarkan asalnya,
limbah dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
2.4.1

Limbah Anorganik
Limbah

ini

terdiri

atas


limbah

industri

atau

limbah

pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang
tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri
dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut
adalah :
a. Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida
yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
b. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan
aluminium. (Arianto sam, 2008).
2.4.2

Limbah Organik
Limbah organik terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik
seperti dari kegiatan pertanian dan kegiatan rumah tangga. Limbah ini
bisa diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa
sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari
pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat
tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta
laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup
didalamnya (Arianto sam,2008)
Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti
kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian dan
minyak goreng bekas. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya
racun yang tinggi sehingga tergolong bahan berbahaya dan beracun

7

misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Sementara, limbah air
cucian dan limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit
penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan
sebagainya.
(http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi.
html).

8

BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penulisan
Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena secara
sistematis, dengan hasil yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka (non
statistik).

Metode deskriptif kualitatif ini dipilih karena sesuai dengan

rumusan masalah yang akan dibahas.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan
karya tulis ilmiah ini melalui studi literatur (literature research) dan pengujian
langsung terhadap objek penelitian. Penulis melakukan telaah pustaka yang
berupa buku-buku , artikel-artikel di internet, koran dan sumber lain yang
berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas.
3.3 Metode Anilisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini
metode analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif
kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai.
Penggunaan metode ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan
dibahas.
3.4 Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan sistematika sebagai
berikut, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi
penelitian, Bab IV Pembahasan, Bab V Penutup.

9

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 15 –
17 Februari 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Enggano Pasar Bengkulu
Kota Bengkulu.
3.6 Alat dan Bahan
3.6.1

Alat
a. Pisau
b. Wadah
c. Tampah
d. Blender / juicer
e. Saringan
f. Panci
g. Kompor

3.6.2

Bahan
a. Kulit durian
b. Air
c. Daun pandan
d. vanili
e. Gula
f. Tepung Maizena

3.7 Cara Kerja
3.7.1

Proses pembuatan sari kulit durian :
a. Pertama-tama kita kumpulkan semua kulit durian yang ingin diolah
b. Cuci bersih kulit durian hingga benar-benar bersih
c. Kemudian hilangkan semua duri yang ada pada kulit durian dengan
menggunakan pisau yang tajam, hati-hati agar tangan kita tidak
terluka dan terkena durinya.
d. Setelah itu potong-potong kecil daging kulit durian yang sudah
dikikis durinya dan cuci kembali potongan daging kulit durian
tersebut.
10

e. Masukkan potongan-potongan daging kulit durian tadi ke dalam
panci
f. Kemudian masukkan air bersih ke dalam panci dan rebus potongan
daging kulit durian tersebut selama kurang lebih setengah jam
hingga matang
g. Tiriskan rebusan daging kulit durian tadi hingga benar-benar kering
dan tidak ada lagi sisa air rebusan
h. Siapkan blender dan masukkan potongan daging kulit durian
tersebut ke dalam blender
i. Blender hingga halus dan berbentuk beperti bubur
j. Kemudian saring bubur daging kulit durian tersebut dengan cara
seperti memeras santan
k. Terakhir pisahkan sari kulit durian dan ampas kulit durian tersebut
l. Akhirnya sari kulit durian telah kita peroleh untuk dijadikan bahan
dasr pembuatan selai yang kita inginkan.
3.7.2

Proses Pembuatan Selai Kulit Durian
a. Siapakan sari kulit durian yang telah kita dapatkan dari proses
pembuatan sari kulit durian tadi
b. Kemudian masukkan ke dalam panci sari kulit durian tersebut
c. Setelah itu campurkan sedikit vanili ke dalam sari kulit durian tadi
d. Agar sedikit berwana, gunakan air sari daun pandan untuk
memperindah warna tampilan selai dan menambah aroma khas
untuk selai
e. Tambahkan gula sebanyak 3 sendok teh untuk tiap 3 sendok sari
kulit durian
f. Kemudian tambahkan sedikit tepung maizena sebagai pengental
untuk selai tersebut
g. Agar tidak terlalu kenyal selai yang dibuat,tambahkan sedikit air
putih sesuai keperluan

11

h. Setelah semuanya tercampur, masak semua bahan dan aduk secara
perlahan dengan api yang kecil kira-kira selama kurang lebih 5
menit.
i. Jika semua bahan sudah teraduk rata, matikan api kompor dan
dinginkan selai yang telah dibuat
j. Agar selai tidak mudah basi, sebaiknya selai kita tempatkan ke
dalam lemari es.

12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai Pengembangan Komoditi
Selai
Limbah kulit durian yang berlimpah mengakibatkan masalah
lingkungan. Hal ini karena limbah kulit durian dapat mengakibatkan
berbagai kerugian bagi masyarakat, kulit durian yang berhamburan dijalan
dapat mengganggu pengguna jalan, dan kulit durianpun berpotensi
menimbulkan banjir.
Kulit durian mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60%) dan
kandungan lignin (5%) serta kandungan pati yang rendah (5%). Kulit durian
juga mengandung minyak atsiri, flavonoid,saponin, dan pektin. Pektin
merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam
makanan, sehingga pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat
dimanfaatkan sebagai pengental dalam pembuatan makanan, kami membuat
makanan yang gampang diolah oleh masyarakat, yaitu membuatnya sebagai
selai.
Pemanfaatan limbah kulit durian sebagai bahan pembuatan selai
tentunya akan memiliki beberapa keuntungan yaitu dari segi kandungan gizi,
selai kulit durian juga mengandung selulosa yang berfungsi sebagai serat
bagi tubuh. Selai kulit durian juga mengandung minyak asitri, dan flavonoid
yang dapat menurunkan kadar gula darah. Selai kulit durian juga dapat
meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kulit durian.
Komoditas durian yang tersedia di Kota Bengkulu cukup banyak,
sehingga Kota Bengkulu berpotensi sebagai daerah pengembangan
komoditas selai kulit durian. Melalui pemanfaatan kulit durian sebagai selai,
maka dapat menjadi suatu usaha guna mendapatkan keuntungan bagi
aktiviatas perekonomian. Selai kulit durian juga memiliki rasa dan aroma
yang khas, Sehingga banyak yang menyukainya.

13

Berikut adalah tabel hasil Uji Organoleptik terhadap selai kulit durian
yang telah kami buat.
Tabel Uji Organoleptik
N
O
.
1

Nama
Eki

Umur
32

.
2

Defrizal
Yuliza

tahun
24

.
3

Ifhayani
Zainal

tahun
60

.
4

Arifin
Tania

tahun
12

.
5

Syafitri

tahun
18

.
6
hasil

Uji

.
7
.
8
.
9
.
1
0

Karmila
Alfinas

tahun
16
tahun

Organoleptik
Enak
Tidak enak
Enak
Enak
Enak
Tidak enak

Kartini

37 tahun

Enak

Topik

20 tahun

Enak

Febriansya

19

h

tahun

Dewi
Suryani

38 tahun

Dari
uji

Tidak enak

Enak

.
Organoleptik yang telah dilakukan terhadap selai kulit durian , maka dapat
disimpulkan bahwa dari sampel yang disediakan didapat bahwa 70% menyukai
selai kulit durian, sedangkan 30 % tidak menyukai selai kulit durian. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa selai kulit durian banyak disukai oleh banyak orang.
Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa pemanfaatan kulit durian sebagai
bahan pembuatan selai sangat mendukung untuk dijadikan sebagai komuditas
dalam pengembangan jenis selai. Dengan memanfaatkan kulit durian ini kita

14

memperoleh banyak keuntungan yang salah satunya dapat kita jadikan suatu
usaha bersama para masyarakat untuk menambah kas pemasukan ekonomi
masyarakat. Dengan begitu kulit durian yang selama ini kita pikir tidak berguna
ternyata memiliki kegunaan dan juga menguntungkan serta memberikan nilai
tambahan ekonomis terhadap limbah kulit durian.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari karya tulis ini yaitu :
1. Limbah kulit durian dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan selai.
2. Pemanfaatan

limbah

kulit

durian

dapat

memberikan

beberapa

keuntungan, seperti pada kandungan gizi yang tinggi, mengurangi
pencemaran lingkungan akibat sampah kulit durian, dan memberikan
nilai tambahan ekonomis terhadap limbah kulit durian.
5.2 Saran
1. Proses pengolahan selai dari limbah kulit durian membutuhkan penelitian
yang lebih lanjut, terutama mengenai uji ketahanan kadarluasa terhadap
selai kulit durian.
2. Kepada masyarakat sebaiknya tidak langsung membuang limbah kulit
durian, karena ternyata limbah kulit durian dapat dimanfaatkan kembali
salah satunya dengan memanfaatkannya menjadi selai.

15

DAFTAR PUSTAKA
Vilet hatta, 2007.Manfaat kulit durian selezat buahnya.Jurnal.UNLAM
Aryulina,Diah dkk.2006.BIOLOGI JILID 1.Jakarta:Esis.
Aryulina, Diah dkk.2006.BIOLOGI JILID 2. Jakarta:Esis.
http://id.wikipedia.org/wiki/Durian( 13 februari)
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi. html. (13
februari)
http://bujikuda.blogspot.com/2012/03/durian.html (13 februari)

16

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar buah durian

Gambar Proses Pembuatan Selai Kulit Durian

Buah durian dibelah

pengumpulan kulit durian

Daging kulit durian
dipotong dan di cuci

Pengikisan duri kulit durian

17

Proses perebusan

setelah perebusan

18

Proses pembelenderan

sari kulit durian

Proses memasak selai

Proses akhir pembuatan
Selai kulit durian

Selai kulit durian yang telah siap untuk dikonsumsi

19

KARYA TULIS ILMIAH
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN
(Durio zibethinus sp.) SEBAGAI BAHAN DASAR
PEMBUATAN SELAI

DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.

DEZA OKTASILA
RIA RADITIA PARMALO
GITA DWINTY PRATIWI
ISE AUDINA
KELAS:

XI IPA B

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BENGKULU
SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU
2012/2013
20

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Kelompok Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2
Tahun Pelajaran 2012/2013
Dengan judul:
“PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN
(Durio zibethinus sp.) SEBAGAI BAHAN DASAR
PEMBUATAN SELAI”
PENYUSUN:
1.
2.
3.
4.

DEZA OKTASILA
RIA RADITIA PARMALO
GITA DWINTY PRATIWI
ISE AUDINA
Kelas:
XI IPA B

Karya Ilmiah ini Telah Disahkan Pada, 26 Febuari 2013

Pembimbing

Eka Darlina, S.Pd
NIP.197910152005022004

ii
21

KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini
dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti.
Karya Ilmiah yang berjudul “ Pemanfaatan Limbah Kulit Durian
(Durio zibethinus sp.) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Selai ”, tidak dapat
terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Abdal Khairi,S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 6 Kota Bengkulu yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Ilmiah
ini.
2. Ibu Eka Darlina,S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, yang telah memberikan
ilmu kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi
bantuan baik moril maupun materiil.
Tak ada gading yang tak retak, seperti peribahasa tersebut penulis
menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan
kritik sangat diharapkan penulis. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat
berbagi pembaca.

Bengkulu,

Febuari 2013
Penulis

iii
22

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

ii

KATA PENGANTAR....................................................................................

iii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................

2

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................

2

1.4 Manfaat Penulisan......................................................................

2

1.5 Ruang Lingkup Masalah............................................................

3

TELAAH PUSTAKA
2.1 Deskripsi Tanaman Durian........................................................

4

2.2 Kulit Buah Durian......................................................................

5

2.3 Potensi Durian di Daerah Bengkulu...........................................

6

2.4 Limbah.......................................................................................

6

BAB III METODOLOGI PENULISAN
3.1 Metode Penulisan.......................................................................

9

3.2 Teknik Pengumpulan Data.........................................................

9

3.3 Metode Analisis Data.................................................................

9

3.4 Sistematika Penulisan.................................................................

9

3.5 Tempat dan Waktu.....................................................................

10

3.6 Alat dan Bahan...........................................................................

10

3.6.1 Alat....................................................................................

10

3.6.2 Bahan.................................................................................

10

3.7 Cara Kerja..................................................................................

10

3.7.1 Proses Pembuatan Sari Kulit Durian.................................

10

3.7.2 Proses Pembuatan Selai Durian........................................

11

iv
23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai
Pengembangan Komuditi Selai..................................................
BAB V

13

PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................

15

5.2 Saran...........................................................................................

15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

16

LAMPIRAN GAMBAR.................................................................................

17

v
24