Laporan praktikum ternak Unggas Indonesia

LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMENT TERNAK UNGGAS

Disusun oleh :
NAMA

NIM

MILAWATI ALYA

B1D 012 185

LAYEK BUDIMAN

B1D 212 161

KHUSNUL KHOTIMAH

B1D 012 149

INE KARNI


B1D 212 136

MINDRIANI

B1D 012 186

JUAERATUL UYUN

B1D 012 144

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014

I.

Identitas Peternak :

Nama


: Sofyan

Umur

: 36 tahun

Pendidikan

: SMA

Pengalam beternak

: dari tahun 2008 – sekarang

Alamat

: jalan Semanggi no.15, Mapak Selatan, Mataram

Jumlah tanggungan


: 2 orang ( istri dan 1 anak )

Pekerjaan

: Beternak

II.

KANDANG
System perkandangan dari peternakan ini yaitu jumlah kandangnya ada 3 buah
yang arah masing-masing kandangnya membujur dari timur ke barat dan membujur
dari utara ke selatan mengikuti bentuk dan lokasi tanah tempat ia mendirikan kandang
nya.
Bangunan kandang dari peternakan ini memiliki atap berbentuk A (gable)
yang terbuat dari daun kelapa dan asbes. Tipe dari kandang ini adalah tipe kandang
baterai dengan lantai kandang terbuat dari bambu dan type lantainya renggang (slat).
Kandang ini mempunyai dinding dengan model kandang terbuka semua sisi dan
lingkungan kandangnya tertutup oleh jaring-jaring dengan tujuan supaya terhindar
dari hewan-hewan lain disekitar kandang seperti angsa dan hewan pemangsa lainnya.

Luas atau ukuran kandang baterai untuk satu ekor ayam dari peternakan ini yaitu
panjang kandang 40 cm dan lebar kandang 20 cm.

III.

TERNAK
Jumlah ternak dari peternakan ini ada 3000 ekor yang sedang berproduksi
dengan umurnya 80 minggu atau 1 tahun 8 bulan. Ayam petelur ini pertama kali
berproduksi atau menghasilkan telur pada umur 8 bulan dan umur afkir 2 tahun.
Jumlah telur yang dihasilkan perharinya 96% atau 2.880 butir/hari. Di peternakan

ayam petelur ini jumlah ayam yang mati perseribu ekor 4% atau sekitar 120 ekor
yang disebabkan karena strees,penyakit,bakteri dan virus, ayam-ayam yang mati
tersebut dipisahkan atau dipotong dan dijual untuk memotong siklus penyakit yang
sedang menyerang ternak tersebut. Ciri-ciri ayam petelur yang sakit yang sedang
dipelihara oleh bapak Sofyan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

IV.




Lesu



Tidak nafsu makan



Matanya merah



Bulunya kusam



Produksi telur menurun

PAKAN DAN MINUM

Pakan yang diberikan oleh peternak untuk ternak tersebut berupa konsentrat ,
jagung, dedak dan tepung ikan, yang di beli di tempat penjualan pakan unggas.
Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam tersebut perhari :


Untuk DOC = 15 gram / ekor / hari



Untuk dewasa = 115 gram / ekor / hari
Dengan cara pemberian ditaruhkan ditempat pakan dalam bentuk kering

dengan frekuensi pemberian dua kali sehari yaitu pagi jam 07.00 pagi dan sore jam
03.00 dan bersamaan dengan pemberian air minum yang diambil dari sumur dekat
lingkungan kandang.
V.

Vitamin, Vaksin dan Antibiotik.
Vitamin yang diberikan untuk ayam petelur ini berupa Ekstimulan dan
Promenfit yang diberikan 6 minggu sekali dan diberikan secara langsung pada air

minum.
Vaksin diberikan dengan dilarutkan pada air minum dan disuntik atau di
injeksi yaitu vaksin korisa, vaksin ND mulai umur 0-20 minggu.
Antibiotik diberikan 2 bulan sekali yaitu antibiotik Botikloridin.

VI.

Pemasaran
Untuk pemasaran telur itu sendiri di ambil langsung oleh pengepul dengan
harga telur dan harga ayam yang di afkir dengan rincian sebagai berikut :
 Harga telur : Rp.30.000-Rp.32.000/trai dengan isi trainya 30 butir.
 Harga ayam yang di afkir Rp.50.000- Rp.60.000 / ekor dengan berat ayam 1.8 kg
yang dijual ke Lombok timur
Keuntungan 60% modal dan 40% bersih.
Peternakan bapak Sofyan pada awal pendirian usaha peternakan ayam petelur ini


Modal awal 15 juta




Jumlah ayam pertama mulai berdiri 500 ekor



Total keseluruhan biaya sekitar 20 juta
Tempat pembelian bibit ayam dan pakan di baling-baling Sriwijaya dengan harga

ayam perekornya Rp.6.500 – Rp.7.500.
Kelengkapan kandang untuk bibit ayam sebagai berikut :
-

Gas Olet

- Lampu

-

Thermometer


- Sekop

-

Tempat pakan : dari pipa paralon

- Sapu lidi

-

Tempat air minum : dari pipa paralon

- Gerobak dorong

-

Ember tempat pakan

- Ember tempat telur


-

Selang

Bapak Sofyan memulai beternak secara otodidak dari teman-temannya .

VII.

Biaya
a. Biaya variabel
DOC ( Day Old Chiken )
-

Harga Bibit/ekor

= Rp 6.500

-

Jumlah Bibit


= 3.000 ekor

-

Biaya Bibit

= Rp 6.500 x 3.000
= Rp 19.500.000

Pakan
-

Harga pakan / kg

= Rp 2.500

-

Jumlah pakan untuk satu kali panen = 345 Kg

-

Biaya pakan

= Rp 2.500 x 345
= Rp 862.500 x 30
= Rp 25.875.000/bulan

Listrik
-

Pemakaian listrik selama 1 bulan = Rp. 50.000
Tenaga Kerja

-

Jumlah tenaga kerja

= 1 orang

-

Biaya tenaga kerja/orang

= Rp 1.500.000

-

Jumlah biaya tenaga kerja

= Rp 1.500.000

Obat – obatan
-

Vitamin :

 Ekstimulan = Rp 25.000

Rp. 50.000

 Promenfit = Rp 25.000
-

Vaksin

 Korisa

= Rp 35.000

 Vaksin ND = Rp 35.000
 Suntik
-

Rp 270.000

= Rp. 200.000

Antibiotik

 Botikloridin = Rp 48.000

Rp 48.000

Total biaya keseluruhan obat – obatan = 50.000 + 270.000 + 48.000
= Rp 368.000

Biaya Lain
-

Sekam/karung = Rp 5.000

-

Jumlah sekam = 12 karung

-

Biaya keseluruhan sekam

= Rp 5.000 x 12
= Rp 60.000

 Total biaya variabel

= Rp 19.500.000 + Rp 25.875.000 +Rp 50.000 +
Rp1.500.000 +Rp 368.000 + Rp 60.000
= Rp 47.353.000

b. Biaya Tetap
Kandang = Rp 15.000.000 ( biaya pembuatan awal)
-

Digunakan selama 10 tahun ( 3650 hari )

-

Jadi biaya penyusutan kandang = Rp.15.000.000/3650
= Rp 4109/ hari

-

Jika dihitung selama 30 hari biaya penyusutan kandang = 4109/hari x 30
hari = Rp 123.270
Peralatan kandang
Peralatan yang dipakai dapat digunakan selama 5 tahun ( 1825 hari )

 Biaya peralatan kandang
-

Tabung Gas

= Rp 150.000

-

Termometer

= Rp 10.000

-

Lampu

= Rp 7.000 x 18 buah
= Rp 126.000

-

Sekop

= Rp 50.000 x 3 buah
= Rp 150.000

-

Sapu lidi

= Rp 7.000 x 5 buah
= Rp 35.000

-

Ember

= Rp 35.000 x 10 buah
= Rp 350.000

-

Gerobak dorong

= Rp 200.000

-

Selang

= Rp 9.000 x 20 meter

= Rp 180.000
-

Total biaya peralatan kandang = 1.201.000

 Tempat Minum
-

Harga tempat minum

= Rp 10.000 / meter

-

Panjang tempat minum

= 72 meter ( menggunakan pipa paralon)

-

Biaya tempat minum

= Rp 10.000 x 72 meter
= Rp 720.000

 Tempat Pakan
-

Harga tempat pakan

= Rp 10.000 / meter

-

Panjang tempat pakan

= 72 meter ( menggunakan pipa paralon)

-

Biaya tempat pakan

= Rp 10.000 x 72 meter
= Rp 720.000

-

Total biaya perlengkapan kandang = Rp 1.201.000 + Rp 720.000 + Rp
720.000 = Rp 2.641.000
Jadi biaya penyusutan alat per hari = Rp 2.641.000 / 1825 hari
= Rp 1.447/ hari

-

Jika dihitung selama 30 hari biaya penyusutan alat = Rp 1.447/ hari x 30 hari
= Rp 43.410/bulan

 Total biaya Tetap = Rp. 15.000.000 + Rp. 2.641.000
= Rp. 17.641.000
c. Total biaya satu kali panen
-

Biaya variabel

= Rp 47.353.000

-

Penyusuran kandang

= Rp 123.270

-

Penyusutan alat

= Rp 43.410

-

Total keseluruhan biaya

= Rp 47.519.680

d. Pendapatan
-

Harga jual telur ayam / trai

= Rp 32.000

-

Jumlah telur ayam yang dipanen dalam satu kali priode panen per hari/trai = 96
trai

-

Jika dalam satu trai = 30 butir telur maka jumlah telur dalam 96 trai = 2.880 butir

-

Harga jual satu kali panen(1 hari ) per trai = Rp 32.000
= Rp 32.000 x 96 trai
= Rp 3.072.000

-

Jika penjualan dihitung selama 30 hari maka total penjualan = Rp 3.072.000 x 30
hari = Rp 92.160.000

-

Jadi total pendapatan selama sebulan ( 30 hari ) adalah
92.160.000.

e. Keuntungan
-

Keuntungan

= Pendapatan – Biaya
= Rp 92.160.000 - Rp 47.519.680
= Rp 44.640.320/ bulan

f. Benefit Cost Ratio ( BCR)
-

B/ C

= Benefit / Cost
= Rp 92.160.000 / Rp 47.519.680
= 1,9

Karena B/C > 1 maka usaha ini layak diteruskan.

g. Break Event Point ( BEP )
-

BEP (unit) =

Biaya Tetap
Harga Jual – Biaya Variabel Unit

sebesar

Rp

.

=

.
.

=

.

= 34.056 butir.
-

BEP ( Rupiah ) =

(

=

=

.

=

.

(

.
,

,



.



.

;











)

)

.

= Rp 36.002.040.Jadi peternak harus menjual telur sebanyak 34.056 butir atau menjual
sebesar Rp 36.002.040.- agar peternak mendapat titik impas. Maksudnya adalah
34.056 butir atau Rp 36.002.040.- tadi sudah bisa peternak gunakan untuk
membayar semua pengeluaran usaha ayam petelur tanpa peternak harus rugi. Dan
apabila peternak mapu menjual 34.057 butir , berarti satu butir itu menjadi
keuntungan peternak .

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203