Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak Menggunakan Alat Peraga Boneka Tangan pada Anak Kelompok B TK Kanisius Gendongan Kota Salatiga

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuannya adalah
meningkatkan kemampuan bercerita anak dengan alat peraga boneka tangan
di TK Kanisius Gendongan Kota Salatiga
Menurut Yuliarti (2011) penelitian tindakan kelas atau (classroom
Action Research) merupakan pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di
munculkan dan terjadi pada kelas. PTK merupakan salah satu cara yang
strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus
diselenggarakan dalam kontek pembelajaran program sekolah secara
keseluruhan.
Sedangkan menurut Yuliarti (2011) mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran.
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya.
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
4. Bertujuan

memperbaiki


dan

atau

meningkatkan

kualitas

praktis

pembelajaran.
5. Dilaksanakannya dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Disamping karakteristik di atas Penelitian Tindakan Kelas mempunyai
prinsip sebagai berikut :

39

1. PTK tidak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang

berlebih yang mengakibatkan proses pembelajaran terganggu.
3. Meteologi yang digunakan harus variabel.
4. Masalah yang diusulkan merupakan masalah yang paling merisaukan.
5. Dalam menyelenggarkan PTK guru tetap konsisten terhadap prosedur
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Adapun menurut Suharsimi Arikunto dalam Johni Dimyati(2014)
menyebutkan bahwa didalam penelitian tindakan kelas ada tiga istilah yang
membentuk pengertian tersebut, yakni :
1. Penelitian menunjukan pada suatu kegiatan pencermati suatu objek dengan
menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu satu hal atau
masalah.
2. Tindakan menunjukan suatu usaha atau kegiatan yang sengaja dilakukan
anak untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Kelas adalah suatu tempat tidak terbatas pada ruang tertentu tetapi
mengandung pengertian pada sejumlah siswa dalam kelompok yang
mengikuti kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Sedangkan menurut IGAK Wardani (2010) penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,sehingga

hasil belajar siswa meningkat.

40

3.2 Setting Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada anak kelompok
B TK Kanisius Gendongan Kota Salatiga.
2. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan bulan Mei 2016 sampai September
2016 dengan 2 siklus.

3.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru kelas B dan anak kelompok B TK TK
Kanisius Gendongan Kota Salatiga yang berjumlah 19 anak.

3.4 Sumber Data
1. Sumber data diambil dari anak kelompok TK Kanisius Gendongan Kota
Salatiga melalui metode observasi.
2. Guru Pelaksana Tindakan (guru kelas TK Kanisius Gendongan Kota

Salatiga)
3. Sumber data diambil dari dokumen nilai harian bidang pengembangan
bahasa dan kurikulum TK.Nilai harian pengembangan bahasa setelah
dilaksanakan penelitian tindakan kelas (siklus I dan siklus II)
4. Nilai harian pengembangan bahasa setelah dilaksanakan penelitian
tindakan kelas (siklus I dan siklus II).

41

3.5 Fokus Penelitian
Meningkatkan kemampuan bercerita dengan menggunakan alat peraga
boneka tangan pada anak kelompok B TK Kanisius Gendongan Kota Salatiga

3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan empat langkah yaitu perencanaan,
melaksanakan tindakan, mengamati dan refleksi (Igak Wardani, Kuswaya
Wihardit) penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus setiap siklus 3 kali
pertemuan.
Menurut Arikunto (2006) bagan penelitian tindakan kelas setiap siklus
adalah sebagai berikut.


42

Pelaksanaan

Perencanaan

Observasi

SIKLUS I

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS II

Pelaksanaan

Observasi


Refleksi

HASIL

Gambar 2.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

43

Rencana tindakan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Siklus I
a.

Tahap perencanaan
1. Menetapkan tema dan skenario cerita
2. Menyiapkan alat peraga boneka tangan untuk bercerita
3. Guru mensetting kelas untuk bercerita
Setting kelas dibuat agar nyaman bagi anak-anak sehingga
peneliti, guru dan kepala sekolah bisa mengamati kegiatan
bercerita yang dilakukan oleh anak.

4. Mempersiapkan waktu pembelajaran
Waktu yang dibutuhkan untuk bercerita kurang lebih 40 menit
selama 2 kali pertemuan
5. Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi anak

b.

Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang dirancang adalah sebagai berikut
1. Kegiatan Awal
- Guru menyampaikan kegiatan
- Guru menyiapkan boneka tangan yang akan diceritakan
- Guru menyuruh anak utuk bercerita dengan boneka
2. Kegiatan Inti
- Anak maju bercerita dengan menggunakan alat peraga boneka
- Anak mulai bercerita dan memainkan tokoh-tokoh dalam cerita

44

- Anak menggerakkan/memainkan boneka tangan tersebut sesuai

dengan isi cerita yang dibawakan
- Dengan suara yang berbeda-beda sesuai dengan karakter tokoh
yang dibawakannya
3. Kegiatan Akhir
- Setelah selesai bercerita anak yang bercerita memperlihatkan
kembali seluruh boneka tangan yang dimainkan secara bergantian
- Menyimpulkan isi cerita
- Guru melengkapi kesimpulan isi cerita dari anak
c.

Observasi
Observasi dilakukan dengan melibatkan teman sejawat dan kepala
sekolah dengan menggunakan lembar observasi. Aspek yang
diobservasi meliputi :
1. Aktivitas guru (memberikan arahan, mengkondisikan anak,
memberikan contoh dan memberikan kesimpulan) dilakukan oleh
observer
2. Aktivitas

anak


(memperhatikan

penjelasan

guru,

bertanya,

semangat dan aktif serta kreatif) dilakukan oleh observer
3. Kemampuan bercerita masing-masing anak dilakukan oleh guru
d.

Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka diadakan
refleksi dari tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat
merefleksikan diri tentang berhasil tidaknya apa yang telah dilakukan

45


dalam siklus I. Hasil siklus I untuk menentukan tindakan pada siklus
II.
2. Siklus II
Prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus II direncanakan
sebagai berikut
a.

Perencanaan
Kegiatan dalam tahap ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menetapkan tema dan skenario cerita
2. Menyiapkan alat peraga boneka tangan yang diperlukan dalam
bercerita
3. Guru mensetting kelas untuk bercerita setting kelas dibuat agar
nyaman bagi anak yang bercerita dan anak yang lain yang
mendengarkan jalannya cerita sehingga peneliti, guru dan kepala
sekolah bisa mengamati kegiatan bercerita yang dilakukan oleh
anak.
4. Mempersiapkan waktu pembelajaran
Waktu yang diperlukan untuk bercerita kurang lebih 40 menit
selama 2 kali pertemuan.

5. Membuat observasi guru dan lembar observasi anak

b.

Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang dirancang pada tahap perencanaan
dilaksanakan pada tahap ini secara garis besar kegiatannya mencakup
hal-hal sebagai berikut :

46

1. Kegiatan Awal
- Guru menyampaikan kegiatan dan menjelaskan bagaimana
caranya bercerita dengan menggunakan alat peraga boneka
- Guru menyiapkan boneka tangan yang akan digunakan untuk
bercerita
- Gurru menyuruh anak untuk bercerita dengan menggunakan
boneka
2. Kegiatan Inti
- Anak maju bercerita dengan menggunakan alat peraga boneka
- Anak mulai bercerita dan memainkan tokoh-tokoh dalam cerita
- Anak menggerakkan/memainkan boneka tangan tersebut sesuai
dengan tokoh yang ada dalam isi cerita
- Dengan suara yang berbeda-beda sesuai dengan karakter tokoh
yang dibawakan oleh anak
3. Kegiatan Akhir
- Setelah selesai bercerita anak yang bercerita memperlihatkan
kembali seluruh boneka tangan yang dimainkan secara bergantian
- Anak menyimpulkan isi cerita
- Guru melengkapi kesimpulan isi cerita dari anak yang bercerita
c.

Observasi
Observasi dilakukan dengan melibatkan teman sejawat dan kepala
sekolah dengan menggunakan lembar observasi. Aspek yang
observasi meliputi :

47

1. Aktivitas guru (memberikan arahan, mengkondisikan anak,
memberikan contoh dan memberikan kesimpulan) dilakukan oleh
observer
2. Aktivitas

anak

(memperhatikan

penjelasan

guru,

bertanya,

semangat dalam bercerita menggunakan boneka) dilakukan oleh
observer
3. Kemampuan bercerita masing-masing anak dilakukan oleh guru
d.

Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka diadakan
refleksi dari tindakan yang telah dilakukan sehingga dapat
merefleksikan diri tentang berhasil tidaknya apa yang telah dilakukan
dalam siklus II. Hasil dari siklus II akan digunakan untuk menentukan
berhasil tidaknya keberhasilan peneliti tentang tindakan kelas yang
dilakukan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a.

Metode Observasi
Menurut Ardi Setyanto ( 2014) adalah cara guru menjelaskan
suatu kejadian kepada murid secara sistematis mengenai tingkah

48

laku atau permasalahan dengan melihat atau mengamati secara
langsung sumber masalah.
b.

Metode Demonstrasi
Menurut Muhibbin Syah dalam N. Ardi Setyanto ( 2014 )
metode demontrasi adalah metode mengajar cara memperagakan
barang, kejadian, atau aturan, serta melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui media mengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi.

c.

Metode Dokumentasi
Menurut Johni Dimyati ( 2014 ) metode dokumentasi
merupakan tehnik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, koran,
majalah, prasati, notulen rapat, leger nilai, agenda dan lain-lain.

d.

Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan yang diwawancarai dengan alat yang
dinamakan panduan wawancara.
Menurut Sugiono (2010) wawancara dalam penelitian
menggunakan wawancara terstruktur yaitu pengumpul data telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis

yang

alternative

jawabannyapun

telah

dipersiapkan.

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, anak didik untuk

49

mengetahui respon tentang pembelajaran bercerita dengan alat
peraga boneka.
Tehnik dokumentasi dilakukan untuk merekam data visual
tentang proses kegiatan pembelajaran atau hasil pembelajaran.
Fotografi merupakan cara yang dapat mempermudah menganalisis
situasi ruang kelas dan merupakan data visual penelitian yang dapat
dilaporkan dan dapat ditunjukan kepada orang lain.
2. Alat pengumpulan data
Teknik yang digunakan adalah memakai lembar observasi dimana
peneliti dapat melakukan pengamatan langsung terhadap anak dan dapat
melihat perkembangan dari metode becerita dengan alat peraga boneka
tangan untuk perkembangan bahasa anak.
a. RKM ( Rencana Kegiatan Mingguan ) dan RKH ( Rencana Kegiatan
Harian ) adalah perangkat pembelajaran sebagai pedoman guru dalam
mengajar yang membuat kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran, alat peraga dan penilaian.
b. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Anak
Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap
perkembangan bercerita dengan alat peraga boneka.
c. Lembar Observasi Kinerja Guru
Lembar obsevasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, penguasaan terhdap

50

bercerita dengan alat peraga boneka tangan untuk perkembangan
bahasa anak.
d. Pedoman Evaluasi Guru
Pedoman evaluasi guru disusun dan digunakan oleh guru untuk
mengevaluasi anak guna mengetahui hasil dari kegiatan yang
dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui hasil dari kegiatan
yang dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui pemanfaatan
bercerita dengan alat peraga boneka tangan untuk perkembangan
bahasa anak.
e. Jurnal Guru
Jurnal guru digunakan untuk mengevalusai kegiatan pembelajaran
dalam

bidang

perkembangan

bercerita
bahasa

dengan

anak

guna

alat

peraga

mengetahui

boneka

untuk

perkembangan

pengetahuan umum dengan kegiatan yang dilakukan oleh guru selama
proses pembelajaran berlangsung agar dapat diketahui hasil yang
digunakan di kelas.

3.8 Keabsahan Data
1. Triangulasi
Menurut Nusa Putra (2013) 1 triangulasi adalah pengecekan data
dengan cara pengecekan atau pemerikasaan ulang. Tehniknya dengan
pemerikasaan kembali data dengan tiga cara yaitu :

51

a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber mengharuskan si peneliti mencari lebih dari
satu sumber untuk memahami data atau informasi.
b. Triangulasi Metode
Triangulasi metode adalah menggunakan lebih dari satu metode
untuk melaksanakan cek dan ricek, jika peneliti hanya menggunakan
metode wawancara, kini mesti melakukan pengamatan terhadap anak
itu.
c. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu yaitu memberikan perilaku anak itu ketika baru
datang ke TK, saat mengikuti aktivitas dan kala hendak pulang.
Peneliti bisa mengamati anak itu ketika sendirian.
2. Pemeriksaan teman sejawat
Pemeriksaan teman sejawat merupakan guru lain yang menjadi
observer terhadap pelaksana guru atau pendiri dalam memberikan proses
tindakan di kelas. Hasil dari teman sejawat ini untuk mengukur
kemampuan peneliti dalam memberikan tindakan (metode, cara, media,
komunikasi, dll) baik dalam siklus I maupun siklus II sehingga dapat
diambil kesimpulannya.

3.9 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif.
Data yang akan dianalisis berupa data dari lembar observasi pada saat

52

kegiatan berbicara menggunakan metode bercerita dengan media boneka
tangan

berlangsung.

Data

yang

menggunakan statistik deskriptif

diperoleh

akan

dianalisa

dengan

yaitu statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data
yang terkumpul sebagaimana adanya. Statistik deskriptif sifatnya sangat
sederhana dalam arti tidak menghitung dan tidak pula menggeneralisasikan
hasil penelitian (Suharsimi Arikunto, 2005). Penganalisisan data pengukuran
menghasilkan skor yang akan diubah menjadi nilai melalui proses penilaian.
Proses penilaian melibatkan proses statistika dalam menganalisis data skor.

3.10 Indikator Kinerja dan Keberhasilan
Melalui lembar observasi siswa dalam penelitian tindakan kelas ini
dinyatakan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan, yakni :.
1. Terjadi perubahan pada siswa dalam meningkatkan kemampuan mengenal
profesi melalui strategi bermain peran.
2. Mininal 80% anak kelompok B TK Kanisius Gendongan Kota Salatiga
mengalami target pencapaian peningkatan dalam bercerita dengan
menggunakan alat peraga boneka.
3. Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan alat peraga boneka
tangan dengan memperoleh kriteria minimal baik.
Untuk menghitung persentase kesesuaian dapat menggunakan rumus
yang dijelaskan sebagai berikut:

53

Keterangan :
: persentase yang hendak dicari
F : Jumlah skor yang diperoleh
N : Jumlah seluruh skor maksimal
Kriteria berupa persentase kesesuaian (Arikunto, 2002).
Tabel 3.2 Kemampuan Bercerita
Kompetensi Dasar
No PERMENDIKBUD No 137 Tahun
2014
Mendeskripsikan sesuatu (seperti
binatang) dengan ekspresif yang
1 berirama (contoh, anak menceritakan
gajah dengan gerak dan mimik
tertentu)
Menggunakan dialog, perilaku, dan
2 berbagai materi dalam menceritakan
suatu cerita
Menyusun kalimat sederhana dalam
3
struktur lengkap

Indikator Hasil Belajar

Nilai
o √ •
1 2 3

Anak
dapat
menirukan
berbagai macam suara tokoh
dalam bercerita

Anak mampu menceritakan
kembali cerita yang di dengar
secara runtut
Anak mampu menjawab
pertanyaan

Keterangan :
Menirukan
1. Nilai 3 : sangat baik, anak dapat menirukan 5 jenis suara binatang atau tokoh
2. Nilai 2 : baik, anak dapat menirukan 3 jenis suara binatang atau tokoh
3. Nilai 1 : kurang, anak dapat menirukan 1 suara binatang atau tokoh
Dapat bercerita
1. Nilai 3 : sangat baik, anak dapat bercerita menggunakan 3 kalimat
2. Nilai 2 : baik, anak dapat bercerita menggunakan 2 kalimat
3. Nilai 1 : kurang, anak dapat bercerita menggunakan 1 kalimat

54

Kategori

Dapat menjawab
1. Nilai 3 : sangat baik, anak dapat menjawab 3 pertanyaan dengan 3 kalimat
lengkap
2. Nilai 2 : baik, anak dapat menjawab 2 pertanyaan dengan 2 kalimat lengkap
3. Nilai 1 : kurang, anak dapat menjawab 1 pertanyaan dengan 1 kalimat
lengkap

55

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22