PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK SEKOLAH

PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK SEKOLAH
DASAR
Oleh: Dr. Awalya, M.Pd.Kons
Pendahuluan
Masalah perkembangan fisik peserta didik merupakan masalah yang sangat penting
bagi para siswa dalam mencapai keberhasilan belajarnya, terlebih lagi bagi para siswa
yang mengalami kesulitan belajar dan dipergunakan untuk memperluas akses guru
(SD) dalam penanganan perkembangan fisis peserta didik di sekolah dasar. Materi
perkembangan fisik peserta didik sekolah dasar, keterkaitan dengan guru sekolah
dasar, bahwa para guru sekolah dasar kesehariannya sangat erat berhubungan dengan
anak. Sehingga masalah-masalah yang berhubungan dengan perkembangan anak,
khususnya perkembangan fisik anak selalu menjadi perhatian bagi guru sekolah dasar.
Sehingga guru (SD) tidak bisa terlepas dari tugas untuk mengembangkan dan potensi
siswa SD menjadi sumber daya manuasia yang berkualitas. Selaku pendidik siswa
SD, tugas perkembangan anak didik berkembang dengan baik apabila pendidikan
memiliki pengetahuan tentang perkembangan fisik anak didik, mengetahui faktorfaktor yang berpengaruh dalam perkembangannya, serta mengetahui bagaimana
menilai bahwa perkembangan fisik anak itu berkembang normal.
Dalam modul 4 ini Anda akan diantarkan kepada suatu pemahaman mengenai apa
sebenarnya yang dimaksud dengan perkembangan fisik anak SD dan bagaimana
penerapannya dalam proses pembelajaran. Mudah-mudahan Anda dapat memahami
secara menyeluruh apa yang diuraikan dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut

akan menjadi bekal dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang bermakna bagi para
siswa. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda mampu menganalisis
implikasi penerapan konsep perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran. Secara
lebih khusus, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian konsep perkembangan fisik anak SD
2. mengidentifikasi perkembangan fisik anak SD
3. menjelaskan karakteristik perkembangan fisik anak SD

Perkembangan Fisik Anak SD

4. mengidentifikasi tujuan penerapan perkembangan fisik anak SD dalam
pembelajaran
5. mengidentifikasi kemampuan guru dalam penerapan perkembangan fisik anak SD
Untuk mencapai tujuan di atas, sebaiknya Anda telah memahami isi modul
sebelumnya yaitu konsep perkembangan peserta didik. Hal tersebut diperlukan
sebagai dasar bagi Anda dalam menganalisis implikasi penerapan perkembangan fisik
anak SD dalam pembelajaran yang dikaji dalam modul ini. Kemampuan-kemampuan
yang Anda kuasai setelah mempelajari modul ini akan berguna bagi Anda dalam
membina guru meningkatkan kualitas pembelajaran.
Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar 1 disajikan

mengenai konsep dasar perkembangan fisik anak SD, sedangkan dalam kegiatan
belajar 2 disajikan mengenai penerapan konsep perkembangan fisik anak SD dalam
pembelajaran. Kegiatan Belajar 1 dirancang untuk pencapaian tujuan 1 s.d. 3,
sedangkan Kegiatan Belajar 2 untuk pencapaian tujuan 4 s.d. 7. Untuk membantu
Anda dalam mempelajari modul ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk
belajar berikut ini:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda memahami
secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata
yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam
kamus yang Anda miliki.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman
sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda
4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan.
Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dalam modul dan
melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau
teman sejawat.
6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap
akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah

memahami dengan benar kandungan modul ini.
Selamat belajar !
Perkembangan Fisik Anak SD

Kegiatan Belajar 1

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN FISIK ANAK SD
Dalam kegiatan belajar 1 ini Anda akan mengkaji beberapa hal yang berkaitan
dengan konsep dasar perkembangan fisik anak SD. Setelah mengikuti kegiatan belajar
1 ini Anda diharapkan dapat: (1) menjelaskan pengertian konsep perkembangan fisik
anak SD, (2) mengidentifikasi perkembangan fisik anak SD, dan (3) menjelaskan
karakteristik perkembangan fisik anak SD. Dengan menguasai materi kajian dalam
kegiatan belajar 1 ini, Anda akan lebih mantap dalam membina para guru menerapkan
perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran. Oleh karena itu, seyogyanya Anda
pelajari uraian di bawah ini dengan cermat, kerjakan tugas-tugas dan diskusikan
dengan teman, serta kerjakan tes formatif untuk menguasai tingkat penguasaan Anda
terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda dalam mengerjakan tugas-tugas yang
terintegrasi dalam uraian modul akan sangat membantu keberhasilan Anda.
A.


Pengertian Perkembangan Fisik Anak SD
Sebagai seorang pendidik, Anda pasti sudah mengenal tentang perkembangan

fisik anak SD ini yang menjadik sebagai salah satu bagian dari kepentingam
pembaharuan dalam pendidikan di Indonesia sejak diberlakukannya kurikulum tahun
1975 dan pada saat perintisan pembelajaran dengan menggunakan sistem modul.
Perkembangan fisik yang pada dasarnya merupakan suatu perubahanperubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia &
Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat
tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi
reproduksi. Peralihan tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan yang
cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna
meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001.)
Perkembangan fisik peserta didik difokuskan pada kematangan fisik siswa
yang diperlukan dalam kegiatan belajarnya. Dalam perkembangan fisik siswa menjadi
penting untuk mendukung berbagai kemajuan sesuai dengan kemampuan dan
kecepatan mereka sampai dapat meningkatkan tahap penguasaan pembelajarannya.
Konsep perkembangan fisik dialami oleh hampir semua siswa menurut Kuhlen
dan Thomson (Hurlock, 1956) Perkembangan fisik atau tubuh peserta didik

Perkembangan Fisik Anak SD


merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ itu
terbentuk pada periode prenatal (sejak dalam kandungan).
Peserta didik SD pada umunya berada pada rentang usia sekitar 6-12 tahun,
rentang usia tersebut lazimnya disebut sebagai masa anak (middle and late
childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan masa remaja. Secara fisik,
anak pada usia SD memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kondisi fisik
sebelum dan sesudahanya. Pada masa ini, aktivitas anak, termasuk belajar dan
aktivitas mentalnya banyak dipengaruhi oleh kondisi fisiknya. Pertumbuhan fisik anak
dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak secara
keseluruhan. Sehingga sebagai pendidik perlu dipahami karakteristik perkembangan
fisik peserta didik dan berdampak terhadap implikasi bagi penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
B. Identifikasi Perkembangan Fisik Anak SD
1. Sistem Syaraf Otak
Aspek fisiologis pada perkembangan fisik anak SD yang sangat penting bagi
kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau
sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 milyar sel
syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi
(hubungan) dengan sel-sel syaraf lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan

sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel
lainnya. Menurut Vasta, Heith & Miller, (1992: 179-181), Struktur otak terdiri atas
tiga bagian, yaitu:
1) Brainstem, berfungsi mengontrol keseimbangan koordinasi.
2) Mid-brain, berfungsi sebagai stasion pengulang atau penyambung dan pengontrol
pernafasan dan fungsi menelan.
3) Cerebrum, sebagai pusat otak otak yang paling tinggi yang meliputi belahan otak
kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat syaraf-syaraf
yang berhubungan dengannya.
Dalam otak terdapat pusat-pusat syaraf yang mengendalikan perilaku individu.
Bukan hanya pusat-pusat syaraf yang berhubungan dengan perilaku kognisi,
melainkan pusat kesadaran emosi pun, menurut Goleman (1995), juga terdapat dalam
otak (bagian tengah), yaitu pada sitem limbik dengan pusatnya yang disebut dengan
amigdala. Seperangkat system syaraf otak dalam pembelajaran dapat membantu siswa
Perkembangan Fisik Anak SD

untuk belajar secara konsisten. Keberhasilan siswa menghasilkan proses pembelajaran
keadaan fisiologis otak siswa sangat membantu kapasitas siswa dalam pembelajaran.
Pertumbuhan otak dan sistem syaraf merupakan salah satu aspek terpenting
dalam perkembangan individu. Bila dibanding dengan pertumbuahan bagian-bagian

tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala ini jauh lebih cepat. Kematangan otak
yang dikombinasi dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak. Walaupun kebutuhan nutrisi perlu
dipenuhi, melainkan juga diperlukan rangsangan-rangsangan yang membuat otak
anak berfungsi.
Menurut penelitian Sperry et.al (Witdarmono, 1996), konstruksi jaringan otak
itu hanya akan hidup bila diprogram melalui rangsangan. Tanpa dirangsang atau
digunakan otak manusia tidak akan berkembang. Karena pertumbuhan otak memiliki
keterbatasan waktu, maka rangsangan otak di usia dini menjadi sangat penting.
Penundaan yang terjadi akan membuat otak tertutup sehingga tidak dapat menerima
program-program baru.
Berkaitan dengan fungsi otak, dapat dibedakan berdasarkan kedua belahan
otak tersebut, yaitu belahan kiri dan kanan. Fungsi kedua belahan otak adalah sbb:
Fungsi Otak Kiri
Fungsi Otak Kanan
Berpikir rasional, ilmiah, logis, Berpikir holistik, nonlinier,
kritis, linier, analitis,

non-verbal, intuitif, imajinatif,


referensial, dan konfergen.

non-referensial, divergen, dan

Berkaitan erat dengan

bahkan mistik.

kemampuan belajar membaca,
berhitung, dan bahasa.
Proses pertumbuhan otak, menurut para ahli (Vasta, Heith & Miller, 1992)
meliputi tiga tahap, yaitu:
1)

Produksi sel (cell production) yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi diantara
masa 8-16 minggu setelah masa konsepsi.

2)

Perpindahan Sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu bermigrasi

melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya.

3)

Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses dimanaaxon (jaringan
syaraf panjang body sel dalam neuron) membentuk syaraf synapses (ruang kecil

Perkembangan Fisik Anak SD

diantara neuron-neuron dimana kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel
yang satu dengan yang lainnya).
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan
aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual,
emosional, sosial, moral, maupun kepribadian. Pertumbuhan otak yang normal (sehat)
berpengaruh positif bagi perkembangan aspek-aspek lainnya sedangkan apabila
pertumbuhannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung
akan menghambat perkembangan aspek-aspek tersebut.
2. Tinggi dan Berat Badan
Pertumbuhan fisik anak SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten. Laju
perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar

pada awal pubertas. Penambahan ukuran dalam kerangka tulang karena adanya,
sistem otot, dan ukuran organ tubuh lainnya, tinggi dan berat badan anak secara
bertahap terus bertambah.
Menurut F.A. Hadis. 1996, di Indonesia, belum ada standar baku tentang
ukuran kenaikan berat dan tinggi badan anak usia SD, namun penambahan itu
diperkirakan berkisar antara 2,5 - 3,5 kg dan 5-7 cm pertahun. Kaki anak SD lazimnya
menjadi lebih panjang dan tubuhnya menjadi lebih kurus. Masa dan kekuatan otot
anak secara bertahap terus meningkat. Kekuatan fisik anak usia SD lazimnya
meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada masa sebelumnya sangat
membantu pertumbuhan otot, disamping faktor kematangan unsur latihan juga sangat
membantu proses peningkatan dalam kekuatan otot.
Keadaan berat dan tinggi badan sampai dengan usia sekitar 6 tahun terlihat
badan anak bagian atas berkembang lebih lambat daripada bagian bawah. Anggotaanggota badan masih relatif pendek, kepala dan perut relatif masih besar. Selama
masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar 5-6% dan berat bertambah sekitar
10% setiap tahun. Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat
22,5 kg. Kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inci dan berat hingga
42,5 kg (Mussen, Conger & Kagan, 1969) dalam (Desmita, 2008).
Kenaikan tinggi per tahun adalah 2 sampai 3 inci. Rata-rata anak perempuan
sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inci dan anak laki-laki 57,5 inci (Hurlock,
1980). Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak daripada

panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan panggul lebih
Perkembangan Fisik Anak SD

besar. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi terutama karena
bertambahnya ukuran sistem rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh.
Pada saat yang sama, kekuatan otot-otot berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi
(baby fat) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini karena faktor keturunan dan
latihan (olah raga). Karena perbedaan sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih
kuat daripda anak perempuan (Santrock, 1995 dalam Desmita, 2008).
C. Karakteristik Perkembangan Fisik Anak SD
1. Proporsi dan Bentuk Tubuh
Anak SD kelas awal umumnya masih mempunyai proporsi tubuh yang kurang
seimbang. Kekurang seimbangan ini sedikit demi sedikit berkurang sampai terlihat
perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir SD lazimnya
proporsi anak sudah mendekati keseimbangan. Kekurang seimbangan tubuh anak
dapat diamati pada bagian kepala, badan, dan kaki. Kepala masih terlalu besar bila
dibanding dengan bagian tubuh lainnya. Akan tetapi beberapa perbandingan pada
bagian wajah yang kurang seimbang mulai menghilang dengan bertambah besarnya
mulut dan rahang, semakin melebar dan meratanya dahi, semakin mengecilnya bibir,
serta menjadi lebih besar dan berbentuknya hidung.
Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, lehe menjadi lebih panjang,
dada sedikit melebar, perut tidak buncit dan lebih langsing serta lengan dan tungkai
memanjang dan tungkai memanjang namun kelihatannya kurus dan belum berbentuk
karena otot belum berkembang. Tangan dan kaki juga secara bertahap tumbuh
semakin besar, walaupun hal itu terjadi dalam tempo yang agak lambat. Akhirnya
sedikit demi sedikit anggota badan anak menjadi semakin kekar dan beris, terutama
pada saat menjelang pubertas.
2. Tipologi bentuk tubuh
Tipologi Sheldon (Hurlock, 1980) menyatakan ada tiga kemungkinan bentuk
primer tubuh anak SD. Jaringan lemak anak SD berkembang lebih cepat daripada
jaringan ototnya. Jaringan otot baru akan berkembang agak cepat pada awal pubertas.
Besarnya jaringan otot-lemak anak SD akan mengikuti tipe bentuk tubuhnya. Tiga
macam tipologi bentuk tubuh yaitu:

Perkembangan Fisik Anak SD

1. pertama endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan
berbadan besar. Anak yang bertipe endomorph lemaknya jauh lebih banyak
daripada jaringan otot,
2. Yang kedua mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat, dan lebih kekar.
mesomorph lemaknya jauh lebih sedikit daripada jaringan otot
3. Yang terakhir ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemah, dan
seperti tak berotot. Anak.yang beritpe ectomorph tidak terdapat jaringan yang
melebihi jaringan lainnya sehingga tampak kurus
Kondisi proporsi dan bentuk tubuh anak dapat memberikan dampak psikologis
tertentu kepada anak. Kondisi proporsi kurang seimbang dana tau bentuk tubuh yang
berkelainan dapat menumbuhkan sikap-sikap negatif, yakni berupa kekurangpuasan
atau bahkan penolakan terhadap dirinya sendiri (self rejection). Hal demikian
tentunya akan dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak khususnya
dalam pembentukkan kesan tentang tubuh (body image) dan konsep dirinya (self
concept).
Latihan/Tugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas-tugas
kecil yang diberikan pada setiap bagian, kini tiba saatnya Anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan
secara individual atau bersama dengan teman Anda.
1. Dari uraian mengenai perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran
diketahui

perlu

memenuhi

kebutuhan

fisik

anak

melalui

perlunya

menyesuaikan adanya perbedaan keadaan fisik peserta didik sehingga
berkelanjutan untuk merealisasikan pembelajaran perlu pengakuan terhadap
perbedaan individual. Coba Anda berikan argumentasi argumentasi tersebut
yang digunakan dan bagaimana caranya?
2. Coba Anda baca dengan cermat langkah pembelajaran berikut, kemudian berikan
tanggapan apakah menurut Anda langkah pembelajaran yang melibatkan
perkembangan fisik peserta didik perlu menjadi perhatian guru dalam
pembelajaran.

Perkembangan Fisik Anak SD

Pak Budi, seorang guru Olah raga di salah satu SD Negeri di Semarang. Sebelum
pelajaran dimulai Pak Budi mengelompokkan siswa di kelasnya menjadi dua
kelompok. Penetapan kelompok didasarkan pada gender pria dan wanita. Mereka
siswa pria satu kelompok, begitupun yang lain kepompok wanita. Kepada masingmasing kelompok diberikan layanan pembelajaran yang berbeda, baik dari
tingkat kesulitan praktik pelajaran olah raga yang pria diminta keliling lapangan
5 putaran, yang kelompok wanita 3 putaran. Pada akhir pelajaran diberikan tes
yang sama kepada seluruh siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan pelajaran.
Setelah mengerjakan latihan, Anda dapat membaca rambu-rambu jawaban latihan
untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja Anda. Jika Anda menganggap
hasil latihan Anda belum sempurna, maka sebaiknya Anda menganalisis penyebabnya
dan kemudian memperbaikinya
Rambu-rambu penyelesaian Latihan/Tugas
1.

Dalam pembelajaran yang menerapkan perkembangan fisik anak SD,
perbedaan individual yang dimiliki siswa harus mendapat perhatian, misalnya
perbedaan kecerdasan, bakat, minat, dsb. Siswa pria dan siswa wanita ada
perbedaan secara fisik dalam hal ketrampilan motoris dalam belajar. Tentu guru
akan membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menyesuaian perbedaan ketrampilan
motoris dibandingkan dengan siswa yang tergolong lambat. Oleh karena itu guru
memberikan kesempatan pada siswa dalam penyelesaian tugas-tugas belajarnya.

2.

Pada prinsipnya usaha Pak Budi tersebut dapat memperhatihan perbedaan
perkembangan fisik peserta didik dalam mengikuti keguiiatan belajarnya., namun
karena setiap kelompok yang berbeda tersebut di akhir pelajaran diberi tes yang
sama, maka kemungkinan hasilnya tetap akan bervariasi.

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat
rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan
rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.

Perkembangan Fisik Anak SD

Rangkuman
1. Anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan yang terjadi pada anak SD meliputi segala aspek kehidupan yang
mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman. Proses integrasi dan interaksi perkembangan anak
SD, faktor fiaik, intelektual, emosional dan proses sosialisasi merupakan peranan
penting dalam perkembangannya. Bertambahnya umur seseorang, makin
kompleks pula susunan sel syaraf fisiologisnya sehingga makin meningkat pula
kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan
mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan
adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya.
2. Perkembangan Fisik anak SD adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,
kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai
pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual, fungsi reproduksi. Perubahan fisik otak strukturnya
semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif, sifatnya menyeluruh/
holistic mencakup proses biologis – kognitif & psikososial.
3. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ berkaitan

dengan

perkembangan, sistem mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
Aspek fisiologis yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain)
sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. terdiri: (1)
Brainstem, berfungsi mengontrol keseimbangan koordinasi, (2) Mid-brain,
berfingsi sebagai penyambung dan pengontrol pernafasan dan fungsi menelan, dan
(3) Cerebrum, sebagai pengikat syaraf-syaraf berhubungan.
4. Tinggi dan berat badan pertumbuhan fisik anak SD cenderung lebih lambat dan
relatif konsisten. Karena adanya penambahan ukuran dalam kerangka tulang,
sistem otot, dan ukuran organ tubuh lainnya, tinggi dan berat badan anak secara
bertahap terus bertambah. Standar baku tentang ukuran kenaikan berat dan tinggi
badan anak usia berkisar antara 2,5 - 3,5 kg dan 5 - 7 cm pertahun, kekuatan fisik
anak usia SD lazimnya meningkat dua kali lipat.

Perkembangan Fisik Anak SD

5. Proporsi dan bentuk tubuh anak SD kelas awal umumnya masih mempunyai
proporsi tubuh yang kurang seimbang tubuh anak dapat diamati pada bagian
kepala, badan, dan kaki. Kepala masih terlalu besar bila dibanding dengan bagian
tubuh lainnya.Tipologi tiga bentuk tubuh anak SD yaitu endomorph, mesomorph,
ectomorph. Kondisi proporsi dan bentuk tubuh anak dapat memberikan dampak
psikologis tertentu kepada anak. Pertumbuhan otak dan sistem syaraf merupakan
salah satu aspek terpenting dalam perkembangan individu. Bila dibanding dengan
pertumbuhan bagian-bagian tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala ini jauh
lebih cepat. Kematangan otak yang dikombinasi dengan pengalaman berinteraksi
dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak SD.
Bagaimana? Apakah rangkuman yang Anda buat sejalan dengan rangkuman di atas.
Jika tidak sejalan, coba Anda cermati bagian mana yang kurang sejalan. Mungkin
rangkuman yang Anda buat lebih menggambarkan pemahaman Anda. Kini, Anda
dapat mengerjakan Tes Formatif 1 untuk menguji tingkat pemahaman Anda.
Tes Formatif 1
Bagian A:
Silakan baca dengan cermat pertanyaan atau pernyataan di bawah ini, kemudian
jawablah pada lembar kerja
1. Perkembangan yang terjadi pada anak SD meliputi segala aspek kehidupan baik
bersifat fisik maupun non fisik.
a. Apakah yang perkembangan fisik ?
b. Mengapa proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional
anak SD memiliki peranan penting?.
c. Anak SD pada umumnya berada pada rentang usia sekitar 6-12 tahun.
Sebuttan lainnya apa ?
1. Sistem syaraf sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi anak
SD.
a. Mengapa system syaraf merupakan aspek fisiologis sangat penting bagi anak
SD.

Perkembangan Fisik Anak SD

b. Sebutkan struktur otak pada anak SD.
2. Pertumbuhan fisik anak SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten.
a. Mengapa pertumbuhan fisik anak SD cenderung lebih lambat dan relatif

konsisten?
b. Berapa standar baku tentang ukuran kenaikan berat dan tinggi badan anak usia

SD?
3. Proporsi dan bentuk tubuh anak SD kelas awal umumnya masih mempunyai
proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurang seimbangan tubuh anak dapat
diamati pada bagian kepala, badan, dan kaki.
a. Ada berapa tipologi bentuk tubauh anak SD? Sebut dan jelaskan.
b. Sebutkan sikap-sikap negatif atas kondisi proporsi bentuk tubuh kurang
seimbang dan berkelainan ?
4. Pertumbuhan otak dan sistem syaraf merupakan salah satu aspek terpenting dalam
perkembangan individu.
a. Salah satu tahap proses pertumbuhan otak adalah Elaborasi Sel (cell
olaboration), jelaskan maksudnya.
b. Jelaskan fungsi otak kanan dan otak kiri.
Setelah mengerjakan latihan, Anda dapat membaca rambu-rambu jawaban latihan
untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja Anda. Jika Anda menganggap
hasil latihan Anda belum sempurna, maka sebaiknya Anda menganalisis penyebabnya
dan kemudian memperbaikinya.
Rambu-rambu Jawaban Tes Formatif
1. Perkembangan Fisik.
a. Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik.
b. Karena proses integrasi dan interaksi merupakan proses sosialisasi
melakukan aktifitas anak SD.
c. Rentang usia 6-12 tahun lazimnya disebut sebagai masa anak (middle and
late childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan masa
remaja.

Perkembangan Fisik Anak SD

2. System Syaraf.
a. Karena Sistem syaraf sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan
dan emosi. Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan
manusia adalah otak (brain).
b. Strukur otak anak SD terdiri atas tiga bagian, yaitu: Brainstem, termasuk
di dalamnya celebellum, Mid-brain, dan Cerebrum.
3. Pertumbuhan fisik
a. Karena adanya penambahan ukuran kerangka tulang, sistem otot, dan
ukuran organ tubuh, tinggi dan berat badan anak secara bertahap terus
bertambah.
b. Standar baku ukuran kenaikan berat dan tinggi badan anak usia SD,
diperkirakan berkisar antara 2,5-3,5 kg dan 5-7 cm pertahun.
4. Proporsi dan bentuk tubuh anak SD
a. Bentuk tipologi tubuh anak SD yaitu: 1. endomorph yakni yang tampak
dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar; 2. mesomorph yang
kelihatannya kokoh, kuat, dan lebih kekar; 3. ectomorph yang tampak
jangkung, dada pipih, lemah, dan seperti tak berotot.
b. Sikap-sikap negative atas kondisi proporsi bentuk tubuh kurang seimbang
dan berkelainan disebut penolakan terhadap dirinya sendiri (self rejection),
pembentukkan kesan tentang tubuh (body image) dan konsep dirinya (self
concept).
5. Pertumbuhan otak dan sistem syaraf
a. Elaborasi Sel (cell olaboration) yaitu terjadinya proses jaringan syaraf
panjang dalam neuron, membentuk syaraf synapses.
b. Fungsi otak kanan adalah berpikir holistik, nonlinier, non-verbal, intuitif,
imajinatif, non-referensial, divergen, dan bahkan mistik. Fungsi otak kiri
adalah berpikir rasional, ilmiah, logis, kritis, linier, analitis, referensial,
dan konfergen. Berkaitan erat dengan kemampuan belajar membaca,
berhitung, dan bahasa.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah menyelesaikan tes formatif 1 ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada

Perkembangan Fisik Anak SD

bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah
melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Kegiatan Belajar 2, namun jika Anda
menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 80%, sebaiknya Anda ulangi
kembali kegiatan belajar 1 ini.

Perkembangan Fisik Anak SD

Kegiatan Belajar 2
PERKEMBANGAN KETRAMPILAN MOTORIK ANAK SD
Dalam kegiatan belajar 2 ini Anda akan mengkaji mengenai perkembangan
keterampilan motorik anak SD. Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda
diharapkan dapat mengidentifikasi mengenai perkembangan keterampilan motorik
anak SD.
Dengan menguasai materi kajian dalam kegiatan belajar 2 ini, diharapkan
Anda akan lebih mantap lagi dalam membina guru menerapkan mengenai
perkembangan keterampilan motorik anak SD dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
seyogyanya Anda pelajari uraian di bawah ini dengan cermat, kerjakan tugas-tugas
dan diskusikan dengan teman, serta kerjakan tes formatif untuk menguasai tingkat
penguasaan Anda terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda dalam mengerjakan
tugas-tugas yang terintegrasi dalam uraian modul akan sangat membantu keberhasilan
Anda.
A. Tujuan Penerapan Perkembangan Fisik Anak SD dalam Pembelajaran
Tujuan ideal dari penerapan perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran guru
kiranya lebih paham tentang perkembangan motorik anak SD. Selanjutnya dalam
menerapkan pembelajarannya guru dapat memberikan pembelajarannya yang lebih
berkualitas sesuai keadaan perkembangan fisik anak SD dalam pembelajaran.
1. Perkembangan Motorik Anak SD
Perkembangan motorik menurut Hurlock (1998), perkembangan pengendalian
gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang
terkoordinasi. Pengendalian berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa
yang ada pada waktu lahir. Perkembangan motorik adalah proses perubahan kapasitas
fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin
terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangannya terjadi dalam bentuk perubahan
kualitatif, kuantitatif atau kedua-duanya secara serempak.
Menurut Zulkifli (2001) - perkembangan motoris: gerakan-gerakan tubuh yang
dimotori dengan kerjasama antara otot, otak dan saraf. Ciri-ciri gerakan motoris:
gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-maksud tertentu.
Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda dan gerak serta. Menurut

Perkembangan Fisik Anak SD

Keogh – perkembangan gerak: perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari
mulai bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthoud) serta melibatkan berbagai
aspek perilaku manusia, kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia
mempengaruhi perkembangan gerak dan perkembangan gerak sendiri mempengaruhi
kemampuan dan perilaku manusia.
Kemampuan gerak motorik pada saat usia 10 - 11 tahun, anak-anak lazimnya
sudah mampu melakukan berbagai jenis kegiatan olah raga seperti: lari, lompat tali,
dan bersepeda. Dalam ketrampilan motorik kasar yang melibatkan otot besar, anak
laki-laki lazimnya mempunyai kemampuan yang lebih baik dari anak perempuan. Hal
itu karena jumlah sel-sel otot anak laki-laki lebih banyak daripada jumlah sel-sel otot
anak perempuan.
Anak usia SD juga sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya sehingga
dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara lebih lama. Namun perlu diingat
bahwa mereka masih jauh dari kematangan fisik dan mereka masih tetap perlu aktif.
Anak SD akan lebih tersiksa kalau harus duduk dan memperhatikan guru dengan lama
daripada berlari-lari, bersepeda. Artinya, anak-anak usia SD asih lebih senang
melakukan berbagai aktifitas fisik daripada berdiam diri. Karena itu, suatu prinsip
praktek pendidikan yang penting bagi anak usia SD adalah bahwa mereka harus
terlibat dalm kegiatan aktif daripada pasif.
Meningkatkan ketrampilan-ketrampilan motor halus anak Usia antara 8 - 10
tahun, tangan anak dapat digunakan secara bebas dengan lebih mudah dan tepat.
Ukuran huruf yang ditulis anak menjadi lebih kecil dan lebih sempurna. Pada usia 10
- 12 tahun, anak mulai menunjukkan ketrampilan manipulatif yang hampir serupa
dengan ketrampilan orang dewasa. Dalam hal ketrampialn motorik ini, kemampuan
anak perempuan biasannya lebih baik daripada kemampuan anak.
a. Perkembangan Motorik Anak Usia 5-12 Tahun
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam
berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk
memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan
berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan.
Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga
yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
Perkembangan Fisik Anak SD

Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini,
antara lain :
1) Anak Usia 5 Tahun: mampu melompat dan menari, menggambarkan orang yang
terdiri dari kepala, lengan dan badan, apat menghitung jari – jarinya, mendengar
dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita, mempunyai minat
terhadap kata-kata baru beserta artinya,

memprotes bila dilarang apa yang

menjadi keinginannya, mampu membedakan besar dan kecil.
2)

Anak Usia 6 Tahun: ketangkasan meningkat, melompat tali, bermain sepeda,
mengetahui kanan dan kiri, mungkin bertindak menentang dan tidak sopan,
mampu menguraikan objek-objek dengan gambar.

3) Anak Usia 7 Tahun: mulai membaca dengan lancar, cemas terhadap kegagalan,
peningkatan minat pada bidang spiritual, kadang malu atau sedih.
4) Anak Usia 8 – 9 Tahun: kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat,
mampu menggunakan peralatan rumah tangga, ketrampilan lebih individual, ingin
terlibat dalam sesuatu, menyukai kelompok dan mode, mencari teman secara aktif.
5) Anak Usia 10 – 12 Tahun: perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur
tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak. mampu melakukan
aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri, adanya
keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain, mulai tertarik
dengan lawan jenis.
Anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat.
Berbagai otot dan tulang mengalami penguatan sehingga anak cenderung aktif dalam
melakukan kegiatan fisik seperti bergerak, berlari, dan tidak pernah diam di tempat.
Secara kognitif, pemikiran anak SD sedang mengalami pertumbuhan sangat cepat.
Menurut Peaget (dalam Sanrock, 1995: 308) perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka
makin kompleks lah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula
kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami
adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahanperubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya.
Perkembangan Fisik anak SD umunya berada pada rentang usia sekitar 6-12
tahun. Dalam psikologi perkembangan, rentang usia tersebut lazimnya disebut sebagai
masa anak (middle and late childhood), yakni suatu fase antara masa kanak-kanak dan
Perkembangan Fisik Anak SD

masa remaja. Secara fisik, anak pada usia SD memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudahanya. Dalam hal ini diasumsikan
bahwa aktivitas anak, termasuk belajar dan aktivitas mental lainya, akan banyak
dipengaruhi oleh kondisi fisiknya. Selain itu juga diyakini bahwa pertumbuhan fisik
anak dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak secara
keseluruhan. Sehingga sebagai calon pendidik karakteristik perkembangan fisik perlu
dipahami karena akan memiliki implikasi tertentu bagi penyelenggaraan pendidikan
Keterampilan motorik anak sekolah dasar, hal penting dalam mempelajari
keterampilan motorik adalah dalam hal: kesiapan belajar, kesempatan belajar,
kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbingan, motivasi, setiap keterampilan
motorik harus dipelajari secara individu, keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi
satu.
Cara umum mempelajari keterampilan motorik adalah meliputi: belajar coba
dan galat (trial and error), meniru, pelatihan. Kategori fungsi keterampilan motorik
itu meliputi: keterampilan bantu (self-help), keterampilan bantu sosial (social-helf),
keterampilan bermain, keterampilan sekolah,
2. Prinsip-Prinsip Perkembangan Motorik
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik. Sebagian kondisi
yang mempengaruhi laju perkembangan motorik meliputi: sifat dasar genetik,
termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan. Kesehatan dan gizi yang baik pada awal
kehidupan akan mempercepat perkembangan motorik; Anak yang IQ tinggi
perkembangannya lebih cepat dibanding IQ normal atau di bawah normal
Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf adalah
meliputi: belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang.
Perkembangan motorik mengikuti pola yang diramalkan, dimungkinkan menentukan
norma perkembangan motorik yatu perbedaan individu dalam laju perkembangan
motorik.
3. Dasar-Dasar Perkembangan Motorik
Sumbangan kemampuan perkembangan motorik meliputi: kesehatan yang
baik, katarsis emosional, kemandirian, hiburan diri, sosialisasi, konsep diri yang tepat.
Urutan perkembangan motorik bagian kepala, ocular melakukan gerakan, Senyum
sosial (untuk menanggapi senyuman orang lain), Koordinasi mata meliputi:
Perkembangan Fisik Anak SD

menegakkan kepala dalam posisi tengkurap, dalam posisi duduk. Menggerakkan
bagian batang tubuh meliputi: membalik, dari miring ke telentang, dari terlentang ke
miring. Posisi duduk – menarik ke posisi duduk, dengan bantuan, posisi duduk tanpa
bantuan. Organ eleminasi meliputi pengendalian usus, pengendalian kandung air seni.
Tangan dimulai; gerakan bertahan, mengisap jempol, menggenggam dan menjangkau,
memegang dan menggenggam, memungut benda dengan ibu jari. Kaki dimulai dari;
mengesot, merangkak, maju perlahan-lahan – pada tangan dan lutut, pada kedua
tangan dan kedua kaki, berdiri – dengan bantuan, berdiri tanpa bantuan, berjalan
dengan bantuan, berjalan tanpa bantuan.
4. Tahap-Tahap Perkembangan Motorik
Beberapa

tahap-tahap

perkembangan

motorik

(kasar maupun

halus)

antara lain:
1) Anak Usia 5 Tahun: mampu melompat dan menari, menggambarkan orang yang
terdiri dari kepala, lengan dan badan; dapat menghitung jari – jarinya, mendengar
dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita, mempunyai minat
terhadap kata-kata baru beserta artinya, memprotes bila dilarang apa yang menjadi
keinginannya dan ampu membedakan besar dan kecil.
2) Anak Usia 6 Tahun: ketangkasan meningkat, melompat tali, bermain sepeda,
mengetahui kanan dan kiri, mungkin bertindak menentang dan tidak sopan,
mampu menguraikan objek-objek dengan gambar.
3) Anak Usia 7 Tahun: mulai membaca dengan lancer, cemas terhadap kegagalan,
peningkatan minat pada bidang spiritual, kadang malu atau sedih
4) Anak Usia 8 – 9 Tahun: kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat,
mampu menggunakan peralatan rumah tangga, ketrampilan lebih individual, ingin
terlibat dalam sesuatu, menyukai kelompok dan mode, mencari teman secara aktif.
5) Anak Usia 10 – 12 Tahun: perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur
tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak, mampu melakukan
aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri; adanya
keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain, mulai tertarik
dengan lawan jenis.

Perkembangan Fisik Anak SD

5. Konsep Dasar Gerak
Kemampuan gerak dasar meliputi 3 hal yaitu kemampuan lokomotor,
kemampuan non-lokomotor dan kemampuan manipulatif. Kemampuan lokomotor
yaitu: gerakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk
mengangkat tubuh ke atas. Meliputi: berjalan, berlari dan sebagainya. Kemampuan
non-lokomotor: gerakan yang dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang
memadai. Meliputi: menekuk, dan meregang, mendorong dan menarik dan
sebagainya. Kemampuan manipulatif yaitu gerakan yang lebih banyak melibatkan
tangan dan kaki tetapi bagian tubuh yang lain juga dapat digunakan.
Macam-macam gerakan meliputi:
1. Gerakan instinktif: dorongan dari dalam diri untuk memuaskan dorongan itu;
2. Gerakan refleks: dorongan dating dari luar berbentuk perangsang;
3. Gerakan spontan (impulsif); dorongan atau perangsangnya datang dari dalam diri
sendiri, mulanya dirasakan sebagai tidak bertujuan.
Persepsi gerak merupakan kemampuan perseptual yaitu kesanggupan dalam
menginterpretasikan dari adanya rangsang yang selanjutnya memberikan jawaban
adanya rangsang tersebut. Persepsi gerak selanjutnya dibedakan antara pengembangan
kesadaran gerak perceptual; faktor-faktor yang mempengaruhi gerak perceptual dan
gerak perseptual dan pendidikan jasmani
6. Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus
Motorik kasar: memacu kemampuan anak saat beraktivitas dengan
menggunakan otot-otot besarnya seperti: nonlokomotor, Lokomotor, manipulative.
Motorik halus: memacu kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot
halus. Keterampilan motorik adalah keterampilan gerak seseorang dari “hasil belajar”.
Keterampilan motorik berdasarkan keseksamaan gerak: meliputi keterampilan
motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill)
Berdasarkan awal dan berakhirnya kegiatan keterampilan dibedakan menjadi:
1) Keterampilan terputus (discreet): saat mulai dan berakhir dapat diketahui dengan
jelas misal melempar bola, menendang bola
2) Keterampilan berangkai (serial): keterampilan terputus menjadi satu misal
bermain piano, senam indah
3) Keterampilan berkelanjutan (continues): tidak dapat diketahui secara pasti kapan
mulai dan berakhir misal terjun payung, berenang.
Perkembangan Fisik Anak SD

Menurut Singer 1980, ketrampilan motorik berdasarkan pengendalian
stimulus, terbagi sbb:
1) Keterampilan tertutup (closed skills): pelaku menguasai penuh
2) Keterampilan terbuka (open skills): penerima menguasai penuh
Ketrampilan motorik berdasarkan irama gerak dan stabilitas lingkungan dengan dasar
yang sama Singer membagi keterampilan menjadi 3 yaitu:
1) Self paced skills (Sp)
(1) Situasi: dapat diduga
(2) Respon yang muncul: waktu untuk antisipasi terencana
(3) Gerakan: terkendali dan tepat
(4) Latihan: ulangan respon (penekanan dan respon)
(5) Respons: gangguan minimal
2) Externally paced skills (Ep)
(1) Situasi: tidak dapat diduga
(2) Respon yang muncul: keputusan persepsi yang cepat
(3) Gerakan: kecepatan menyesuaikan diri
(4) Latihan: ulangan dan kemungkinan alternatif (penekanan pada situasi)
(5) Respons: gangguan maksimal
3) Combination Sp dan Ep
7. Ketrampilan Motorik
Selama masa anak, kemampuan gerak motorik menjadi jauh lebih halus dari
pada masa sebelumnya. Pada saat usia 10 - 11 tahun, anak-anak lazimnya sudah
mampu melakukan berbagai jenis kegiatan olahraga seperti: lari, lompat tali, dan
bersepeda. Dalam ketrampilan motorik kasar yang melibatkan otot besar, anak lakilaki lazimnya mempunyai kemampuan yang lebih baik dari anak perempuan.Hal itu
karena jumlah sel-sel otot anak laki-laki lebih banyak daripada jumlah sel-sel otot
anak perempuan.
Bagi anak, penguasaan ketrampilan-ketrampilan fisik dapat merupakan
sumber kesenangan dan prestasi. Anak menjadi senang karena dengan menguasai
berbagai aktifitas yang diinginkanya. Begitu pula, unsur pengalaman dalam
melakukan berbagai aktifitas tersebut membuat anak menjadi semakin mahir dan
terampil.

Perkembangan Fisik Anak SD

B. Mengidentifikasi Perkembangan Fisik Anak SD
Gizi merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan dan prosestumbuh
kembang anak. Sehingga pemenuhan kebutuhan gizi adekuat turut menentukan
tumbuh kembang sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan datang (Zaenal,
2007). Secara umum gizi sebagai bagian dari kesehatan untuk semua, mempunyai
peran yang strategis dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama
dalam menciptakan generasi baru yang berkualitas maju, mandiri dan cerdas (Nestle,
2005). Kebutuhan gizi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat gizi
dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta
mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kuranggizi dalam tubuh (A. Aziz, H.
2007). Adapaun salah satu penyebab dari gangguan status gizi adalah penyakit
cacingan. Bila status gizi buruk akan menyebabkan gangguan gizi, anemia, gangguan
pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak menurun (Anam, W. 2008)
Anak sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak oleh karena itu diperlukan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang,
agar proses tersebut tidak terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua,
kesadaran anak sekolah juga diperlukan karena mereka sudah mampu memilih
makanan mana yang dia sukai. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila
tubuh

memperoleh

cukup

zat

gizi

yang

digunakan

secara

effisien,

sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja
dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
(Almatsier, 2002).
Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk
menunjang masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi
jauh lebih besar dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebih banyak
melakukan aktivitasfisik seperti bermain, berolahraga atau membantu orangtuanya.
Memasuki usia 10-12 tahun, anak semakin membutuhkan energi dan zat gizi yang
lebih besar disbanding anak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian
makanan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai dibedakan.Gizi menjadi masalah
yang penting bagi anak sekolah, karena gizi bisa mencerdaskananak.

Perkembangan Fisik Anak SD

Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang
dapatmenganggu proses belajar di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya
pikir anak juga akan kurang, karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua
perlu memberikan perhatian pada anak usia sekolah, karena pada umumnya mereka
disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumah sehingga cenderung melupakan
waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi.
Makan pagi yang cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama belajar
di sekolah, sekaligus mencegah penurunan kadar gula darah yang berakibat pada
terganggunnya konsentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah.Pola asupan
makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anak usia sekolah sangat
memerlukan asupan makanan

yang

seimbang

untuk

menunjang

tumbuh

kembangnya. Anak sekolah perlu mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga
akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan ada kesesuaian antara berat badan/
umur, tinggi badan /umur.
Pola asupan makanan dan pengaturan makanan untuk anak usia sekolah sangat
penting dilakukan. Gizi yang baik bagi anak usia sekolah adalah rendah lemak, tinggi
kalsium dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan bagi
anak antara lain:
1) Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai denganumurnya
2) Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang
3) Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan
keadaan faali anak
4) Memperhatikan kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan
antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variable pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala,
lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990).

Jika keseimbangan

tadi terganggu, misalnya pengeluaran energi dan protein lebih banyak dibandingkan
pemasukan maka akan terjadi kekurangan energi protein, dan jika berlangsung lama
akan timbul masalah yang dikenal gizi buruk (Depkes RI, 2000). Status gizi
dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Bila
tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai
status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,
Perkembangan Fisik Anak SD

kemampuan

kerja

dan

kesehatan

secara

umum

pada

tingkat

setinggi

mungkin(Almatsir, 2001).
Penilaian Status Gizi adalah untuk menentukan status gizi seseorang
atau kelompok populasi dilakukan dengan interpretasi informasi dari hasil beberapa
metode penilaian status gizi yaitu: penilaian konsumsi makanan, antropometri,
laboratorium/biokimia dan klinis (Gibson, 2005).

Dalam panduan tata laksana

penderita KEP (Depkes, 2000) gizi buruk diartikansebagai keadaan kekurangan gizi
yang sangat parah yang ditandai dengan berat badanmenurut umur kurang dari 60 %.
Pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental,
seperti bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan membantu meningkatkan
kesehatan

tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnyapun baik dan tidak

mudah terserang penyakit.

Umumnya orangtua kurang memperhatikan

kegiatan

makananaknya lagi. Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia
harus makan. Di samping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di luar rumah,
sehingga agak sulit mengawasi jenis makanan apa saja yang mereka makan.
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi disbanding
anak balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab
pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan
energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan
pagi

(sarapan),

makan siang,

makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu

ditekankan pentingnya sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan menghindari
hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak
tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-lain. Anak remaja putri sudah mulai haid,
sehingga diperlukan tambahan zat besi.
Kebutuhan gizi pengaruhi kecerdasan anak penelitian membuktikan ada
keterkaitan antara tubuh pendek dan tingkat kecerdasan. Bila sejak awal sudah tidak
ada keseimbangan berat dantinggi badan, maka akan berpengaruh pada pembentukan
otak. Karena itu, kebutuhan gizi bayi sejak janin sampai usia lima tahun harus
terpenuhi secara baik. Menurut Atmarita, anak yang perkembangannya sangat
lambat disebabkan oleh pembentukan otak maupun tubuhnya tidak baik akibat gizinya
buruk. “Berarti hal paling penting adalah pemenuhan gizi bayi sejak dalam kandungan
sampai berusia lima tahun, dan bila tidak terpenuhi, pertumbuhan otak dan tubuhnya
tidak bagus. Namun begitu, lanjutnya, sampai usia 18 tahun pun asupan gizi masih
penting untuk pertumbuhan fisik anak.
Perkembangan Fisik Anak SD

1. Kebutuhan Nutrisi Anak SD
Nutrien adalah zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan
berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air,
Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan mineral.
1)

Air
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang

lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan
air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang
dewasa yang hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak
UMUR

BERAT

AIR TOTAL