Mata Kuliah Hukum Pidana Kode Mata Kulia

MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh :
Trio Agustino

10410100215

INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A.

Pengertian Hak dan Kewajiban
Hak adalah sesuatu yang mutlak dan penggunaannya tergantung pada kita sendiri. Contoh:hak
mendapatkan pengajaran , hak mendapatkan perlindungan hukum.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab . contoh:
melaksanakan tata tertib di kampus,melaksanakan tugas yang diberikan dosen dengan sebaikbaiknya.


B.

Hak dan Kewajiban dalam UUD 1945 Pasal 30
1.

Menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha

pertahanan dan keamanan negara .
2.

Menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat.

3.

Menyebutkan tugas TNI sebagai “mempertahankan , melindungi,dan memelihara kutuhan

dan kedaulatan negara”.
4.

Menyebutkan tugas POLRI sebagai”melindungi,mengayomi,melayani masyrakat,dan


menegakkan hukum”.
5.

Menggariskan, susunandan kedududkan ,hubungan kewenangan TNI dan polri dalam

menjalankan tugas,serta hal-hal lain yang terkait dengan pertahanan dan keamanan, di atur
dengan undang-undang.
C. Pengertian warga negara dan kewarganegaraan
1.

Warga negara

Warga negara adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (bahasa
Inggris) mempunyai arti :
·

Warga negara


·

Petunjuk dari sebuah kota

·

Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air

·

Bawahan atau kawula

Diantara empat terjemahan kata citizen yang lazim digunakan adalah warga negara, agar dapat
menunjukkan hubungan yang sederajat antar warga dengan negaranya. Dalam hubungan antara
warga negara dengan negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara
dan sebaliknya warga negara mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh
negara. Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah negara dalam
kurun waktu tertentu. Orang yang berada disuatu wilayah negara dibedakan menjadi penduduk
dan non penduduk. Penduduk negara juga dibedakan menjadi warga negara dan orang
asing/bukan warga negara.


Menurut UUD 1945, negara melindungi segenap panduduk, misalnya dalam pasal 29(2)
disebutkan “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Dibagian lain
UUD 1945 menyebutkan hak-hak khusus untuk warga negara, misalnya dalam pasal 27(2)
menyebtkan “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dan pasal 31(1) menyebutkan “tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran”.
2. Kewarganegaran
Menurut penjelasan dari pasal II Peraturan Penutup Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang
kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan
suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara untuk melindungi orang yang
bersangkutan. Menurut UUKRI, kewarganegaraan adalah segala hal yang berhubungan dengan
negara. Pengertian warga negara dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.

Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis

Kewarganegaraan dala arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang
dengan negara.

Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan
emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan
tanah air.
b.

Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil

Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan.

Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum dari status kewarganegaraan,
yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
D. Kedudukan warga negara dalam negara
1. Penentuan warga negara
a. Penentuan kewarganegaraan berdasarkan pada sisi kelahiran
Asas Ius Soli
“ menyatakan bahwa kewarganegaraan seseoarng ditentukan dari tempat dimana orang
tersebut dilahirkan”.
Asas Ius Sanguinis
“menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan
dari orang tersebut”.

b. Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek perkawinan
Asas kesatuan hukum / asas persamaan hukum
Asaa persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan suami / istri.
2.

Warga negara Indonesia

Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi earga negara. Ketentuan tersebut
tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :
a)

Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang

bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
b)

Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia

c)

Hal-hal yang mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan Undang-undang.

Penduduk Indonesia berdasarkan indische Staatregeling 1927 pasal 163, dibagi 3, yaitu :
a. Golongan Eropa, terdiri atas :
1)

Bangsa Belanda

2)

Bukan bangsa Belanda tetapi dari Eropa

3)

Prang bangsa lain yang hukum keluarganya sama dengan golongan Eropa

b.


Golongan Timur Asing, terdiri atas :
1)

Golongan Tionghoa

2)

Golongan Timur Asing bukan Cina

c.

Golongan Bumiputra atau Pribumi, terdiri atas :
1)

Orang Indonesia asli dan keturunannya

2)

Orang lain yang menyesuaikan diri


3.

Ketentuan Undang-Undang mengenai warga negara Indonesia

Undang-Undang yang mengatur perihal kewarganegaraan adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang No. 3 tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk negara
b. Undang-Undang No. 6 tahun 1947 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 3 tahun
1946 tentang warga negara dan penduduk negara.
c. Unadang-Undang No. 8 tahun 1947 tentang memperpanjang waktu untuk mengajukan
pernyataan berhubungan dengan kewarganegaraan Indonesia.
d. Undang-Undang No. 11 tahun 1948 tentang memperpanjang waktu lagi untuk mengajukan
pernyataan berhubungan dengan kewargaan Negara Indonesia.
e. Undang-Undang No. 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan RI.
f. Undang-Undang No. 3 tahun 1976 tentang perubahan atas pasal 81 undang-undang no. 62
tahun 1958 tentang kewarganegaraan RI.
g. Undang-Undang No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI.
Berikut beberapa pokok materi yang diatur dalam Undang-Undang No. 62 tahun 1958, antara
lain :
·


Siapa yang menjadi warga negara Indonesia

·

Syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan RI

·

Kehilangan kewarganegaraan RI

·

Syarat dan tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan RI

·

Ketentuan pidana.
Berikut ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006 antara lain :

·


Setiap orang berdasarkan peraturan perundangan atau berdasarkan perjanjian pemerintah RI
dengan negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia.

·

Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia.

·

Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara Indonesia dan ibu
warga negara asiang.

·

Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu
warga negara Indonesia.

·

Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara Indonesia, tetapi
ayah nya tidak mempunyai kewarganegaraan/hukum negara asal ayahnya tidak memberikan
kewarganegaraankepda anak tersebut.

·

Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara Indonesia.

·

Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara Indonesia.

·

Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui
oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun/belum kawin.

·

Anak yang lahir diwilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.

·

Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah RI selama ayah dan ibunya tidak diketahui.

·

Anak yang lahir diwilayah negara RI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

·

Anak yang lahir diluar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu warga negara RI yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberi kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan.

·

Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonannya kewarganegaraannya,
kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah/ menyatakan janji
setia.

·

Anak warga negara Indonesia yang lahir diluar perkawinan yang sah, sebelum berusia
18tahun/belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap
diakui warga negara Indonesia.

·

Anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5tahun diangkat secara sah sebagai anak
oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai warga negara
Indonesia.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
1.

Wujud hubungan warga negara dengan negara
Wujud hubungan warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan (role). Peranan
pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini
sebagai warga negara. Peranan warga negara meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif dan
positif.
Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Peranan aktif merupakan aktifitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
ambil bagian dalam bagian kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan
publik. Peranan positif merupakan aktifitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peranan negatif merupakan aktifitas warga negara untuk
menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi.
Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah diatur dalam UUD
1945. Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia tersebut digambarkan dengan
baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya
mengenai hak dan kewajiban warga negara di berbagai bidang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang dasar.

2.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD
1945. Berikut beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain :

1)

Pasal 27 (2) UUD 1945 tentang hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
“ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.

2)

Pasal 27 (2) UUD 1945 tentang hak membela negara

“ setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
3)

Pasal 28 Uud 1945 tentang hak berpendapat
“kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran denga lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.

4)

Pasal 29(1) dan (2) UUD 1945 tentang hak kemerdekaan memeluk agama

(1)

“negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa”.

(2)

“ negara menjamin kemerdekaan tipa-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

5)

Pasal 30 (1) UUD 1945 tentang hak dan kewajiban dalam membela negara
“ tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.

6)

Pasal 31 (1) dan (2) UUD 1945 tentang hak mendapat pengajaran

(1)

“tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.

(2)

“pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang
diatur dengan UUD 1945”.

7)

Pasal 32 (1) tentang hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia
“ negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin

kebebasan

masyarakat

dalam

memelihara

dan

mengembangkan

nilai-

nilai budayanya”.
8)

Pasal 33 (1), (2), (3), (4) dan (5) UUD 1945 tentang hak ekonomi/ hak untuk mendapat
kesejahteraan sosial.

(1)

“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan

(2)

“cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara”.

(3)

“bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat”.

(4)

“perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip

kebersamaan,

efisiensi

berkeadilan,

berkelanjutan,

berwawasan

lingkungan,

kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
(5)

“ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang”.

9)

Pasal 34 UUD 1945 tentang hak mendapatkan jaminan keadilan sosial

“fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.

Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia, antara lain :
a.

Pasal 27 (1) UUD 1945 tentang kewajiban menaati hukum dan pemerintahan
“segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

b.

Pasal 27 (3) UUD 1945 tentang kewajiban membela negara
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembela negara”.

c.

Pasal 30 (1) Uud 1945 tentang kewajiban dalam upaya pertahanan negara
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”.
Dalam UUD 1945,perubahan pertama telah dicantumkan adanya hak asasi manusia.
Ketentuan mengenai hak asasi manusia ini merupakan langkah maju dari bangsa Indonesia untuk
menuju kehidupan konstitusional yang demokratis. Ketentuan mengenai hak asasi manusia
tertuang pada pasal 28 A sampai J UUD 1945. Dalam ketentuan tersebut juga dinyatakan adanya
kewajiban dasar manusia.
Hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai konstitusi negara dinamakan
hak konstitusional. Setiap warga negara memiliki hak-hak konstitusional sebagaimana yang ada
dalam UUD 1945. Warga negara berhak menggugat bila ada pihak-pihak lain yang berupaya
mambatasi atau menghilangkan hak-hak konstitusional.
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara.
Hak dan kewajiban warga negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban
dan hak warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain :

a.

Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan

b.

Hak negara untuk dibela

c.

Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan rakyat.

d.

Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil

e.

Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara

f.

Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat

g.

Kewajiban negara memberi jaminan sosial

h.

Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
Hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang
antara lain : bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan
pertahanan. Seperti :
Hak dan kewajiban warga negara dibidang pendidikan :

1.

UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

2.

UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Hak dan kewajiban warga negara di bidang pertahanan :

1.

UU No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

2.

UU No. 2 tahun 2002 tentang kepolosian negara RI

3.

UU No. 34 tahun 2004 tentang tentara nasional Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara dibidang pendidikan :

1.

UU No. 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum

2.

UU No. 40 tahun 1999 tentang pers

3.

UU No. 31 tahun 2002 tentang partai politik

4.

UU No. 12 tahun 2003 tentang pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD

5.

UU No. 23 tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan wakil presiden dan lain-lain.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:

1.

Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.

2.

Undang-undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

3.

Undang-undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.Diubah oleh
Undang-undang No.1 tahun 1988.

4.

Tap MPR No.VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan POLRI

5.

Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI

6.

Amandemen UUD 1945 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.

7.

Undang-undang No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa di wujudkan dengan cara lain
seperti:

1.

Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar(seperti siskamling).

2.

Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.

3.

Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan/PKn.

4.

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti paskibra, PMR, dan pramuka
Beberapa jenis /macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara

1.

Terorisme internasional dan nasional

2.

Aksi kekerasan yang berbau sara

3.

Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara

4.

Gerakan separatis memisahkan diri membuat negara baru

5.

Merusak lingkungan