Manajemen Strategik Tentang Marger Indonesia

MAKALAH
PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo
(Studi kasus penggabungan perusahaan BUMN PT. Surveyor Indonesia dengan PT.
Sucofindo menjadi PT. Surfindo pada tahun 2013)

Di Susun Oleh:
Bonardo Hutagaol
M. Zhaki
Andra Saputra
Karminto
M. Sohibul Azmi
Heru Fauzi
Ahroji Kurniawan
Neki Ahmadi

Program Studi Manajemen S1
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru 2016

Bab I

Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang
Perusahaan besar tidak selamanya besar, seiring berkembangnya
zaman maka persaingan bisnis akan semakin ketat. Di era pasar bebas saat ini
yang telah berlaku di negara tercinta Indonesia sangat banyak perusahaan
asing datang dan berinvestasi di tanah air, apalagi perusahaan-perusahaan
asing yang sejak lama sudah ada di negara ini seperti PT. Chevron yang ada di
rumbai kota pekanbaru ini.
Dengan adanya persaingan bisnis yang semakin ketat maka perlu
adanya alternative strategi yang tepat bagi perusaaan agar dapat terus tumbuh
dan berkembang tanpa harus khawatir terhadap kompetitor. Salah satunya
adalah merger,merger adalah suatu keputusan untuk menggabungkan dua atau
lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Merger dilakukan tentu
dengan alasan-alasan yang kuat sehingga perusahaan tersebut mau melebur
menjadi satu.
Pada kasus ini, merger atau penggabungan dua perusahaan BUMN
PT. Surveyor Indonesia dengan PT. Sucofindo menjadi PT. Surfindo adalah

langkah strategis yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut dalam
menghadapi dan mengantisipasi persaingan bisnis di era pasar bebas. Salah
satu faktor pendukung penggabungan perusahaan tersebut adalah perusahaan
tersebut sama-sama bergerak disektor jasa survei, inspeksi, dan konsultasi dan
merupakan intruksi langsung oleh menteri BUMN Dahlan Iskan kala itu.

1.2.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditemukan masalah dalam bentuk
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor-faktor yang membut PT. Surveyor Indonesia dengan PT.
Sucofindo melakukan merger ?
2. Apakah keuntungan dan kerugian PT. Surveyor Indonesia dengan PT.
Sucofindo melakukan merger ?
3. Apakah manfaat yang didapat PT. Surveyor Indonesia dengan PT.
Sucofindo dari hasil merger ?

Bab II

Pembahasan

2.1.

Pengertian singkat merger
Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua atau

lebih

perseroan dengan salah satu di antaranya tetap berdiri dengan nama
perseroannya

sementara

yang

lain

lenyap


dengan

segala

nama

dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu
perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang
membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga
akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah
merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto
dan Sudomo, 2001, p.640).

Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
 Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis
(usahanya

sama),


misalnya

merger

antara

dua

perusahaan roti,

perusahaan sepatu.


Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaanperusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang
berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan
perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.

 Konglomerat ialah

merger


antara

berbagai

perusahaan

yang

menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada
kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan

elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan.
Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan badan
usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah
dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
(Kutipan kasus dari berita)
Merdeka.com - Pasar terbuka ASEAN akan dimulai pada akhir
2015. Sudah diprediksi, tingkat persaingan antar perusahaan di
level regional bakal makin ketat.

Sadar akan kondisi itu, Sucofndo berusaha untuk memperkuat diri
agar dapat bersaing ketika pasar terbuka benar-benar dilakukan.
Salah satunya, Sucofndo akan bergabung atau merger dengan
perusahaan serupa yaitu Surveyor Indonesia (SI). Rencana ini juga
sesuai dengan instruksi Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Kami akan mempersiapkan konsolidasi dengan SI dalam rangka
menghadapi pasar bebas ASEAN di akhir 2015," ujar Direktur
Utama (Dirut) Sucofndo Fahmi Sadiq di Jakarta, Selasa (24/9).
Fahmi mengatakan, merger ini dijalankan sesuai dengan
keputusan pemegang saham yaitu Menteri BUMN dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dia menerangkan,
proses merger ini sebenarnya dijadwalkan selesai pada Juli, namun
terpaksa harus mundur sampai akhir tahun karena masih harus
menunggu rekomendasi dari Kementerian Keuangan.
"Kita targetkan akhir tahun sudah merger, karena kalau terlalu
lama, social costnya juga mahal," kata dia.
Social cost yang dimaksud adalah kesempatan untuk mengelola
pasar dalam negeri. Menurut dia, keputusan merger harus segera
ditetapkan agar pengelolaan pasar dalam negeri tidak jatuh ke
tangan perusahaan milik asing dan swasta.

"Kalau dua BUMN ini digabung, dapat menjadi tuan di negeri
sendiri, bahkan sampai ke luar negeri,"
Lebih lanjut, Fahmi mengaku yakin kedua perusahaan BUMN yang
bergerak di bidang konsultasi bisnis ini dapat menyatu pada akhir
tahun ini. "Sekarang sudah 80 persen konsolidasi dengan SI
berjalan," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan telah menunjuk Fahmi
Sadiq menjadi Direktur Utama PT Surfndo. PT Surfndo merupakan

perusahaan gabungan atau merger dua BUMN surveyor yakni PT
Surveyor Indonesia dan PT Sucofndo.
Menurut Dahlan, nama Surfndo diambil dari kedua perusahaan
supaya pelanggan kedua BUMN tersebut tidak bingung atau asing
dengan nama baru ini.
Dahlan yakin dua perusahaan pelat merah tersebut akan semakin
kuat setelah digabungkan. Walaupun ada penggabungan Dahlan
mengatakan tidak akan ada pengurangan pegawai.

2.2.


Apakah faktor-faktor yang membut PT. Surveyor Indonesia dengan PT.
Sucofindo melakukan merger ?
PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo adalah unit bisnis milik
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor jasa survei,
inpeksi, konsultasi. Kedua perseroan ini melakukan merger karena :

1. Untuk menghadapi ASEAN Community 2015,
Ya, ASEAN Community atau pasar bebas yang telah dibuka di
Indonesia memang menjadi salah satu faktor banyak perusahaan local

melakukan berbagai strategi alternative yang tepat agar tidak tersaingi
oleh competitor.
Dengan rencana pemerintah untuk meleburkan dua perseroan ini
diharapkan mampu menampah market share dan meningkatkan profit/
laba.
2. Untuk menigkatkan pangsa pasar
Penggabungan dua perusaah ini juga menjadi salah satu rencana
pemerintah untuk memperluas pangsa pasar di tanah air, mengingat
jenis usaha dari kedua perusahaan ini hamper 100% sama maka untuk
lebih efektif dan efisien maka dilakukanlah merger.


2.3.

Apakah keuntungan dan kerugian PT. Surveyor Indonesia dengan PT.
Sucofindo melakukan merger ?
PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo adalah unit bisnis milik
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor jasa survei,
inpeksi, konsultasi. Keuntungan dan kerugian kedua perusahaan BUMN ini
ber-merger adalah :

Keuntungan:
a. Dengan merger ini perusahaan memiliki total assets yang
semakin besar dan menjadi kuat di pasar saham.
b. Pasar dalam negeri bisa menjadi lahan yang sangat basah,
mengingat perushaan ini adalah perusahaan milik negara yang
sudah akrab dengan masyarakat dan lebih paham dengan
orang-orang dalam negeri.
c. Karena kedua perusahaan ini hamper 100% jenis usahanya
sama, jadi dengan penggabungan kekuatan dan daya saingnya
lebih besar dan kuat.

Kerugian:
a. Perusahaan menjadi sulit dalam membuat kebijakan baru
terkain visi dan misi perusahaan setelah penggabungan.
b. Perusahaan tersebut perlu mengeluarkan dana lebih untuk
menemukan konsultan keuangan guna menghitung asset kedua
perusahaan tersebut.

c. Menunggu proses penggabungan perusahaan tidak dapat
beroperasi hal ini membuat pendapatan tidak bertumbuh.
d. Dilihat dari sisi tenaga kerja, akan ada relasional atau
pengurangan tenaga kerja/karyawan.

Jadi, dalam setiap penggabungan selalu ada untung dan rugi, namun pada
dasarnya perusahaan melakukan merger adalah karena ingin bertambah untung dan
bertambah berkembang, perusahaan yang ingin berkoalisi atau bergabung atas dasar
ingin mengurangi biaya yang kurang efektif. Dan pemanfaatran sumber daya
perusahaan.

2.4.

Apakah manfaat yang didapat PT. Surveyor Indonesia dengan PT. Sucofindo
dari
hasil merger ?
PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo adalah unit bisnis milik
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor jasa survei,
inpeksi, konsultasi. Manfaat yang didapat dari merger kedua perusahaan ini
adalah dengan marger membentuk perusahaan baru maka pangsa pasar
menjadi lebih luas dan potensial.

Bab III
Kesimpulan
2.5.

Kesimpulan
Merger adalah hal yang sangat umum dilakukan agar perusahaan dapat
memenangkan persaingan, serta terus tumbuh dan berkembang. Namun
merger

juga mempunyai sisi gelap. Dia dianggap dapat membahayakan

kegairahan ekonomi pasar, karena dapat mematikan kompetisi. Lebih-lebih
jika dilandasi oleh hostile take over. Dalam proses merger bukan hanya
masalah aset yang menjadi persoalan, tetapi yang bersifat intangible juga
perlu mendapat perhatian tersendiri.
Dilihat dari kasus ini antara PT. Surveyor Indonesia dan PT.
Sucofindo mereka ber merger menjadi perusahaan baru bernama PT.
Surfindo. Dengan ini sesuai dengan haapan kemenrian menjadi mampu untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan mendapatkan laba yang terus
tumbuh secara signifikan.

2.6.

Saran
Merger adalah salah satu taktik atau strategi untuk membuat
perusahaan menjadi lebih baik, banyak alasan perusahaan melakukan
penggabungan yang mana semua atas dasar keputusan bersama. Namun, saran
penulis agar bagi perusahaan yang melakukan strategi ini ketika banyak
melakukan merger bisa jadi membuat persaingan bisinis kendor, maka untuk
merger harap mempertimbangkan faktor tanggung jawab social/ CSR.

Daftar pustaka

 Wikipedia, mei 2016, pengertian merger.
 Rachmadi Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Banjarmasin,
2004, hal. 88.
Rachmadi Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Banjarmasin, 2004, hal.
88.