Rancang Bangun Alat Pengering Kelapa Parut (Desiccated Coconut)
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai
Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan
Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Merangkai alat
Pengelasan Dihaluskan permukaan yang kasar
Pengecatan b a b a Pengujian Alat
Tidak layak? Ya
Pengukuran Parameter Data
Analisa data Selesai Lampiran 2. Perhitungan rpm alat
Perhitungan rpm
Motor listrik 0, 25 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm dan speed reducer dengan perbandingan 1:20.
1400 rpm
Sehingga didapat jumlah putaran permenit =
20
= 70 rpm SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) dimana : S = Kecepatan putar puli (rpm)
D = Diameter puli (mm) 70 rpm × 2 inch = S × 4 inch 1400 rpm = S × 4
1400 rpm
S =
Lampiran 3. Spesifikasi Alat
1. Dimensi Panjang = 80 cm Lebar = 50 cm Tinggi = 110 cm
2. Bahan Tabung silinder = Plat stainless steel dan plat aluminium Rangka = Besi UNP dan besi siku
3. As pengaduk
4. Tenaga Motor listrik = 0, 25 HP Speed reducer = 1 : 20
5. Pemanas Sumber Panas = Tubular heater (pemanas) elektrik
6. Suhu Pengatur suhu = Dial thermostat
7. Transisi Puli motor listrik = 2 inch Puli speed reducer = 4 inch Sabuk V motor listrik ke speed reducer = A-46
5 5.481.000 0,1774 1,2625 1.227.565,87
10. Bunga modal dan asuransi = Rp. 292.320/tahun
4 5.481.000 0,2286 1,191 1.492.271,31
3 5.481.000 0,3141 1,1236 1.934.369,65
2 5.481.000 0,4854 1,06 2.820.106,04
1 5.481.000 1 1 5.481.000
Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) D t
1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
a. Biaya tetap (BT)
2. Perhitungan biaya produksi
11. Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2014)
9. Biaya perbaikan = Rp. 36,77/ jam
Lampiran 4. Analisis ekonomi
8. Biaya biaya listrik = Rp.1.324,95/jam
7. Biaya operator = Rp.52.500 /hari
6. Produksi/hari = 2,15 kg/hari
5. Lama pengeringan = 1,5 jam
4. Jam kerja = 8 jam/hari
3. Nilai akhir alat (S) = Rp. 609.000
2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 6.090.000
1. Unsur produksi
2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal pada bulan Agustus 6% dan Asuransi 2% I =
1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi =
5 kg 1 kg
2. Biaya operator Diperkirakan upah operator untuk mengeringkan kelapa per 1 kilogram adalah sebesar Rp. 10.500. Sehingga diperoleh biaya operator: Jumlah produksi per hari = 2,15 kg Biaya operator per hari =
= Rp. 36,77/jam
1,2%(Rp.5.090.000−Rp.509.000) 1495 jam
=
1,2%(P−S) 1495 jam
b. Biaya tidak tetap (BTT)
i(P)(n+1) 2n
total biaya tetap = Rp. 1.519.885,87/tahun
292.320
2.226.689,65 41.492.271,31 292.320 1.784.591,31
51.227.565,87 292.320 1.519.885,87
1
5.481.000 292.320 5.773.320,00
22.820.106,04 292.320 3.112.426,04
3 1.934.369,65Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun
= Rp. 292.320/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
( 8%)Rp.6.090.000 (5+1) 2(5)
=
× Rp. 10.500 = Rp. 52.500/ hari = Rp. 6.562,5/jam
3. Motor listrik 0,25 HP = 0,19 KW Biaya heater 2 KW Biaya listrik = (0,19 KW + 2 KW) Rp. 605/KWH
= Rp. 1.324,95/H = Rp. 1.324,95/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 7.924,22/jam
c. Biaya pengeringan kelapa Biaya pokok = [
BT
- BTT]C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
X
Tahun BT (Rp/tahun) X (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 5.773.320,00 2.400 7.924,22 1,49 15.391,36 2 3.112.426,04 2.400 7.924,22 1,49 13.739,39 3 2.226.689,65 2.400 7.924,22 1,49 13,189,49 4 1.784.591,31 2.400 7.924,22
1,49 12.915,02 5 1.519.885,87 2.400 7.924,22 1,49 12.750,68 Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
N = F (
R−V)
Biaya tetap (BT)
Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg 1 5.773.320,00 2405,55 8295,00 2 3.112.426,04 1296,84 4471,88 3 2.226.689,65 927,79 3199,27 4 1.784.591,31 743,58 2564,07 5 1.519.885,87 633,29 2183,74
Biaya tidak tetap (V) = Rp. 7.924,22/jam (1 jam = 0,29 kg) = Rp. 27.324,90/kg
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 35.000 Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengeringkan kelapa parut sebanyak :
Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun BEP (kg/tahun) 1 5.773.320,00 752,21 2 3.112.426,04 405,52 3 2.226.689,65 290,12 4 1.784.591,31 232,52 5 1.519.885,87 198,03 Lampiran 6. Net present value Berdasarkan persamaan (6), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF
≥ 0 Investasi = Rp. 6.090.000 Nilai akhir = Rp. 609.000 Suku bunga bank = Rp 6% Suku bunga coba-coba = Rp 8% Umur alat = 5 tahun Pendapatan = penerimaan × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp. 32.064,18/kg × 0,67 kg/jam × 2400 jam/tahun = Rp. 51.559.201,4/tahun
Pembiayaan = biaya pokok × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan
1 15.391,36 0.67 2400 24.749.306,9 2 13.739,39 0.67 2400 22.092.939,1 3 13,189,49 0.67 2400 21.208.699,9 4 12.915,02 0.67 2400 20.767.352,2 5 12.750,68 0.67 2400 20.503.093,4Cash in Flow 6%
1. Pendapatan = Pendapatan × (P/A, 6%,5) = Rp. 51.559.201,4 × 4,2124 = Rp. 217.187.980
2. Nilai akhir = Nilai akhir × (P/F, 6%,5) = Rp 609.000 × 0,7473 = Rp. 455.105,7 Jumlah CIF = Rp. 217.187.980 + Rp. 455.105,7 = Rp. 217.643.085,7
Cash out Flow 6%
1. Investasi = Rp. 6.090.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan × (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp)
1 24.749.306,9 0,9434 23.348.496,1
2 22.092.939,1 0,89 19.662.715,8
3 21.208.699,9 0,8396 17.806.799,2
4 20.767.352,2 0,7921 16.449.819,7
5 20.503.093,4 0,7473 15.321.961,7
Total 92.589.792,5
Jumlah COF = Rp. 6.090.000 + Rp. 92.589.792,5 = Rp. 98.679.792,5
NPV 6% = CIF – COF = Rp. 217.643.085,7 – Rp. 98.679.792,5 = Rp. 118.963.293,2
Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 118.963.293,2 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Lampiran 7. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV= Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p% + x (q% - p%) (positif dan negatif)
- dan
IRR = q% + x (q% - p%) (positif dan positif) −
Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 8%
Cash in Flow 8%
1. Pendapatan = Pendapatan × (P/A, 8%,5) = Rp. 51.559.201,4 × 3,9927 = Rp. 205.856.430,73
2. Nilai akhir = Nilai akhir × (P/F, 8%,5) = Rp. 609.000 × 0,6806 = Rp. 414.485,40 Jumlah CIF = Rp. 205.856.430,73+ Rp. 346.425,40= Rp. 206.270.916,13
Cash out Flow 8%
1. Investasi = Rp. 6.090.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan × (P/A, 8%,5) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp)
1 0,9259 24.749.306,9 2.2915.383,26 2 0,8573 22.092.939,1 1.8940.276,69 3 0,7938 21.208.699,9 1.6835.465,98 4 0,7350 20.767.352,2 1.5264.003,87 5 0,6806 20.503.093,4 1.3954.405,37 Total8.7909.535,16
Jumlah COF = Rp. 6.090.000 + Rp. 8.7909.535,16 = Rp. 93999535,16
NPV 8% = CIF – COF = Rp. 206.270.916,13 – Rp. 93.999.535,16 = Rp. 112.271.380,96
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = q% + x (q% - p%)
− 118.963.293,2
= 8% + × (8% - 6%)
118.963.293,2 −112.271.380,96
= 8% + (17,78 × 2%) = 43,56% Lampiran 8. Gambar teknik alat
Lampiran 9. Gambar diagram kontrol alat
X M Sumber arus AC Lampu Indikator Motor Listrik Switch On/ Off Switch On/ Off Switch On/ Off setting suhu element pemanas Elemen Pemanas Lampiran 10. Gambar kelapa parut Kelapa parut sebelum dikeringkan
Kelapa parut setelah dikeringkan Lampiran 11. Gambar alat pengering kelapa parut Tampak depan alat
Tampak belakang alat
Tampak kiri alat Tampak kanan alat Tampak atas alat Tampak bagian dalam alat