BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Analisis Makna Gramatikal Kata الصبر / Aṣ-ṣabru/‘sabar’/Dalam Al-Qur’an.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

  Bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstraks yang mengacu pada lambang-lambang tertentu sebagai sebuah sistem yang mengasumsikan adanya makna. Melalui lambang atau simbol-simbol bahasa manusia mengadakan kontak dengan realitas kehidupan di luar dirinya. Melalui simbol-simbol bahasa manusia melangsungkan kegiatan berfikir, menafsirkan, dan memahami keseluruhan pengalaman batin seseorang; mereduksikan kembali keseluruhan pengalaman batin tersebut sesuai dengan fenomena di dunia sekitarnya.

  Bahasa dalah suatu alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi kepada sesama mahluk atau manusia. menurut Luthfi Hamidi (2010: 73) bahasa merupakan sesuatu yang khas, yang hanya dimiliki oleh manusia (Aminuddin, Tarigan (1985: 18).

  Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadapan pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi kegenerasi dengan menggunakan bahasa (Asrori, 2004:4).

  Kajian makna dalam Bahasa Indonesia disebut Semantik. Menurut Tarigan (1985 :7) semantik yaitu tela’ah makna. Aminuddin (1985 :50) mengatakan “ Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta perbedaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan. Sebab itu, sudah sewajarnya bila makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti, gagasan,

  konsep, pernyataan, pesan, informasi, maksud, firasat, isi, dan pikiran.

  Menurut Kridalaksana dalam Aminuddin (1985: 50) Dari sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling dekat pengertiannya dengan makna. Meskipun demikian, bukan berarti keduanya bersinonim mutlak. Karena adakalanya arti adalah kata yang telah mencakup makna dan pengertian.

  Al-Qur’an adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada umat manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam, maka selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran yang terkandung di dalamnya.

  Sebagaimana firman Allah berikut ini :   

                                  

  /`innā anzalnāhu qur`ānan ‘arabiyyᾱn la‘allakum ta‘qilūna/ “Sesungguhnya

Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu

memahaminya.” (QS. 12 : 2)

  Alquran adalah kitab suci, yang diturunkan kepada umat manusia berfungsi sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan. Sehubungan dengan itu menarik untuk diteliti kandungan isinya, sehingga dapat diambil manfaatnya bagi manusia. Oleh karena itu tergugah hati peneliti untuk meneliti kata-kata yang terdapat dalam Alquran. Dalam hal ini peneliti mencoba meneliti salah satu kata yang terdapat dalam Alquran, yaitu kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / baik dari ﻟا segi morfologi maupun dari segi semantiknya.

  Dalam kehidupan sehari-hari kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru /(‘sabar’) digunakan ﻟا

  untuk menghibur seseorang yang sedang tertimpa musibah ataupun menenangkan seseorang yang mencapai puncak emosi. Orang pada umumnya mengatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya. Padahal ‘sabar’ tidak memiliki batas. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian ini.

  ‘sabar’ di dalam kamus KBBI (2010-2011) arti kata ‘sabar’ 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: ia menerima nasibnya dengan ‘sabar’; hidup ini dihadapinya dengan ‘sabar’.

  Sabar pada mulanya berasal dari kata bahasa Arab yakni

  diteliti karena kata

  3.

  ‘sabar’ menjauhi larangan Allah SWT maka lebih sukar lagi bagi kita untuk ‘sabar’ menjauhi larangan Allah SWT. Terutama untuk bisa ‘sabar’ menjauhi larangan Allah SWT dari perbuatan maksiat.

  2.

  Semuanya itu bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Sekiranya kita berhasil ‘sabar’ melaksanakan perintah dari Allah SWT

  ‘sabar’ melaksanakan perintah dari Allah SWT contohnya adalah seperti ‘sabar’ mengerjakan shalat, berpuasa, berjuang, dan sebagainya.

  1.

  perubahan dan bagaiman proses gramatikal tersebut sehingga dapat kita ketahui perubahannya.? Adjiarto dalam sebuah bukunya menjelaskan bahwa arti kata ‘sabar’ itu terbagi tiga yakni:

  ﻟا ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru/ memilki bermacam-macam makna dalam

  ﻟا ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / dalam Al-Qur’an perlu

  ﻟا ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru /

  Analisis Makna Gramatikal Kata

  ﺪﻠﺠﺗ / tajallud / ‘Berani’ 2. ﻯﻮﻜﺷ / syakwā / ‘Tidak Mengeluh’

  ﻟا ﺮﺒﺼ / Aṣ- ṣabru / yang berarti : 1.

  Menurut Kamus Al-Munjid fi lughathu wa a’lam (1973 : 414) kata

  ﺮﺒﺻ / ṣabara / ‘Bersabar’ 2. ﺮﺒﺼﻳ / yaṣbiru / ‘ Tabah Hati’ 3. ﺮﺒﺼﻳ / yaṣbiru / ‘Berani’

  berarti : 1.

  ﻟا ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / yang

  maknanya ‘sabar’. Menurut Kamus Munawwir (1997) kata

  ‘sabar’ menghadapi segala ujian dari Allah SWT maka lebih sukar lagi bagi kita untuk ‘sabar’ menerima ujian dari Allah SWT. Kita dituntut untuk dapat ‘sabar’ terhadap ujian-ujian dari Allah SWT kepada manusia seperti sakit, miskin, difitnah, kematian akan isteri, kematian ibu ayah dan sebagainya. Itu semuanya adalah ujian yang Allah SWT datangkan kepada manusia untuk menguji manusia, siap diantara mereka yang paling baik amalannya di sisi Allah (Adijarto: 2012 Hal:73).

  Makna kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / menurut tafsir al-Misbah (Shihab 2012. ﻟا

  Hal:314 Jilid I) memilki arti yaitu (1) ‘sabar’ menjalankan perintah Allah, (2) ‘sabar’ menghadapi cobaan, (3) ‘sabar’ dalam menjauhi maksiat, (4) ‘sabar’ dalam peperangan. Sedangkan makna derivasinya yang berbentuk

  ﺮﺒﺻ / ṣabara

  dan /

  ﻢﺗ ﺮﺒﺻ ṣabartum / adalah (1) bersabar atas penderitaan, (2) bersabar untuk

  tidak membalas. Makna kata /

  رﺎﺒﺻ / ṣabarû / dan ﺮﺒﺻ ﺎﻧ ṣabarnā / dalam Al-Quran

  adalah (1) ‘sabar’ menjalankan perintah Allah, (2) ‘sabar’ atas siksa kaum kafir, (3) ‘sabar’ menghadapi cobaan. Makna kata

  ﺮﺒﺼﺗ / taṣbiru/, ﺮﺒﺼﻧ / naṣbiru, ﺮﺒﺼﻳ / ya / ya

ṣbiru /, ﺮﺒﺼﻳ ﻥﻭ ṣbirûna / ﻥﻭﺮﺒﺼﺗ / taṣbirûna / dalam Al-Quran adalah (1)

  ‘sabar’ menghadapi musuh, (2) ‘sabar’ menahan hawa nafsu dan (3) ‘sabar’ atas siksa api neraka. Makna kata

  ﺮﺒﺻا / iṣbir / dalam Al-Quran adalah (1) ‘sabar’

  menghadapi gangguan, (2) ‘sabar’ atas musibah, (3) ‘sabar’ dalam menjalankan perintah. Makna / i

  اﻭ ﺮﺒﺻا ṣbirû/ dalam Al-Quran adalah (1) ‘sabar’ dalam

  melaksanakan perintah Allah, (2) ‘sabar’ atas siksa neraka, dan (3) ‘sabar’ atas cobaan. Kata

  ﺮﺑﺎﺻ / ṣâbirû / ‘sabarlah’ dan kuatkan ke’sabar’anmu. Makna kata

ﺮﺒﻄﺻا / iṣṭabir/ dalam Al-Quran adalah (1) ‘sabar’ menjalankan perintah Allah,

  (2) ‘sabar’ menghadapi cobaan. Makna kata

  ﺮﺑﺎﺻ / ṣâbirûn/, adalah (1) ‘sabar’

  menjalankan perintah Allah, (2) ‘sabar’ menghadapi cobaan, (3) ‘sabar’ dalam menjauhi maksiat, (4) ‘sabar’ dalam peperangan. Dan Makna kata /

  ﻢﻫ ﺮﺒﺻا a ṣbarahum/ adalah berani.

  Kata di dalam Alquran banyak diartikan ‘sabar’. Di

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / ﻟا

  dalam bahasa Indonesia ‘sabar’ ini merupakan hal yang sangat sakral dalam agama Islam. Berdasarkan berbagai keterangan dalam Alquran dan hadits Nabi, dapatlah dikatakan bahwa ‘sabar’ ketabahan yang paling penting dalam . sistem keagamaan Islam Allah SWT berfirman:                

          

  /`utlu m

  ā ūhiyā `ilaika min al-kitābi wa aqīmi aṣ-ṣalāta, inna ṣalāta tanhā ‘ani al-fa ḥsyā`i wa al-munkari, wa lażikru allahi akbaru wa allahu ya‘lamu mā ta

  

ṣna‘ūna/ ‘bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab

  (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ (Qs.25:45).

  Durrah. 2007 Hal:32 Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Al- Qur’an, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat An-Nisa.

              

   

  / afal ᾱ yatadabbarūna al-qur’ᾱna walau kᾱna min ‘indi ghairi allahi lawajadū fihi ikhtilaf ᾱn kaṡīrᾱn / ‘Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?

Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat

pertentangan yang banyak di dalamnya.’(QS. 4 : 82)

                                  

                   

  /

Yā `ayyuhāl-lazīna āmanū ista’īnū bi aṣ-ṣabri wa aṣ-ṣalāti `inna allaha ma’a aṣ-

ṣabīrīna / ‘Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah ‘sabar’ dan shalat

sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang

‘sabar’.’(QS. 2 : 153)

  Berdasarkan penjelasan ayat tersebut sudah sepantasnya kita mengetahui makna kata dalam Al-Qur’an, dan ini juga bagian dari menghayati kandungan Al- Qur’an. Salah satu kata itu adalah kata

  

ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / mempunyai beberapa ﻟا

makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an karena adanya proses gramatikal.

  Kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / mempunyai berbagai macam makna ketika sudah terjadi ﻟا

  proses gramatikal. Hal ini terlihat dari beberapa terjemahan ayat Al-Qur’an yang beredar di Indonesia. Mengapa terjadinya perbedaan makna kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / ﻟا ini menjadi sisi penting untuk dicermati.

  Al-Qur’an yang diturunkan Allah sebagai kitab suci memuat ayat-ayat yang berisikan kata “

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / berulang-ulang disebutkan sebanyak 103 ﻟا

  (seratus tiga) kali. Tujuan Allah menyebutkannya adalah sebagai petunjuk bagi orang Mukmin yang membacanya. Dalam Al-Qur’an kata ‘sabar’ terdapat pada 45 surat yang berarti mencapai 40% dari seluruh surat di Al-Qur’an yang berjumlah 144 surat. Surat-surat yang sering mengulang kata ‘sabar’ adalah surat Al-Baqarah (9 kali), Ali Imron (8 kali), Al-Kahfi (8 kali), dan Al-Nahl (7 kali).

  Secara keseluruhan, penyebutan kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / dalam 4 surat ﻟا

  diatas mencapai sepertiga kata ‘sabar’ yang disebutkan dalam 93 ayat. Sepuluh ayat diantaranya menyebutkan kata ‘sabar’ 2 kali. Bentuk kata perintah

   ﺮﺒﺻا / i

  / ishbiru /

  ṣbir / (ber’sabar’lah) untuk tunggal disebutkan 19 kali. Kata اﻭﺮﺒﺻا

  (bentuk perintah jamak), dan / A

  ﻦﻳﺮﺑﺎﺼﻟا ṣ-ṣabirīn / (orang-orang yang ber’sabar’) disebutkan sebanyak 15 kali (http://nurkholisalbantani.blogspot.com/2012/12/).

  Salah satu kosa kata yang jadi penelitian disini adalah kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru ﻟا /dalam Al-Qur’an, contoh: …..

   ٖبﺎَﺴِﺣ ِﺮۡﻴَﻐِﺑ ﻢُﻫَﺮ ۡﺟَﺃ َﻥﻭُﺮِﺒ ٰﱠﺼﻟٱ ﻰﱠﻓَﻮُﻳ ﺎَﻤﱠﻧِﺇ / Innamā yuwafā aṣṣabirūna ajrahum bi gairi ḥisāb / "Sesungguhnya hanya orang-

orang yang ber’sabar’lah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas” (Q.S.

  36:10).

  Contoh kata

  ﻥﻭﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabiruna / yang terdapat di dalam ayat tersebut ﻟا

  merupakan kata yang dibentuk dari kata ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru /. Adapun kedudukannya ﻟا dalam ayat di atas sebagai

  ﻞﻋﺎﻔﻟا بءﺎﻧ / naibu al-fa’il /.

  1. Tabel Makna Gramatiakal Kata

  

ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / ﻟا

Morfem Proses Makna

  

Bentuk Asal Wazan Morfologi Bebas Terikat

ﺮﺒﺼ / Aṣ- ﻟا s

  

ṣabru /

  Penambah ﺍ dan

  Bersabarlah an Alif

  ﻥﻭﺮﺒﺼﻟا ﺮﺒﺻ ﻥﻮﻠﻋﺎﻓ َﻥْﻭ ﺮﺒﺻ

  /a / dan waw,

  ṣṣbirūna/ ṣabara/ /fāʻilūna/

  serta nun Salah satu bentukan kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / adalah ﻥﻮﻠﻋﺎﻓ / fāʻiilūna/ ﻟا

  dimana kata ini mengalami proses morfologis penambahan alif dan waw serta Kata ini memiliki 3 buah morfem yaitu 1 morfem bebas dan 2 morfem nun. terikat. Morfem bebas dalam contoh tersebut adalah

  ﺮﺒﺻ / ṣabara / dan morfem

  terikat

  ا / alif / dan / nun /

  Proses ini mendatangkan makna baru berubah dari makna awalnya. Oleh sebab itu kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / dalam Al-Quran sungguh menarik untuk diteliti ﻟا baik dari segi Gramatikal maupun Maknanya.

1.2 Perumusan Masalah

  Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan maka peneliti membuat batasan masalah yang meliputi :

  1.

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / dalam Al-Qur’an? ﻟا

  Apa saja Perbedaan makna kata 2.

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / yang terdapat ﻟا

  Bagaimana proses gramatikal kata dalamAl-Qur’an?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1.

  Mengetahui perbedaan makna kata ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / yang terdapat ﻟا dalam Al-Qur’an.

  2.

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / yang ﻟا

  Untuk meneliti proses gramatikal dalam kata terdapat dalamAl-Qur’an.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Menambah khazanah ilmu linguistik Arab tentang mengenai makna kata variasi

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / yang terdapat dalam Al-Qur’an. ﻟا 2.

  Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca makna

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / ‘sabar’ dalam Al-Quran dan peneliti selanjutnya dan ﻟا

  dapat menjadi referensi pengetahuan khususnya di bidang Bahasa Arab.

  1.5 Metode Penelitian

  Metode penelitan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. (Sugiyono, 2010: 2). Penelitian berdasarkan lokasi atau tempat dibedakan menjadi tiga, yaitu penelitian lapangan (field research), penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian laboratorium (laboratory

  research ). Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library Research).

  Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu suatu metode mengumpulkan dan menganalisis data seperti kondisi apa adanya dan dideskripsikan sesuai dengan cirri alamiah naskah tersebut dan juga dengan menggunakan kamus. Menurut Muleong dalam Iskandar (2009: 11) “Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.

  Populasi dan Sampel

  Populasi didefenisikan sebagai keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel bermakna sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. (Arikunto, 2010:173-174) Di dalam Al-quran kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ- ﻟا ṣabru / terdapat 103 kata. Maka kalimat itulah sebagai sampai pada penelitian.

  Maka yang akan di teliti dalam hal ini di dalam kata

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru ﻟا

  /’sabar’ terdapat dalam Alquran ada 103 (seratus tiga) kata dan turunanya, penelitian ini menggunakan sampel jadi peniliti mengambil 20% (dua puluh persen) jadi hanya 23 (dua puluh tiga) kata dan turunanya

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru ﻟا /’sabar’.

  Panduan penulisan transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158/1987. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari Al-Qur’an Al-Karim sebagai data primer.

  Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan, yaitu: 1. Mengumpulkan buku-buku referensi yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini di antaranya adalah Al- Qur’an dan Terjemahannya dengan transliterasi, Tafsir Yusuf Ali, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia karya Abdul Chaer, Pengajaran Semantik karya Henry Guntur, Tafsir Al misbah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus –Kamus Bahasa Arab .

  2.

  ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru / di dalam Al-Qur’an dengan ﻟا

  Mengumpulkan ayat-ayat kata menggunakan Software Al- Qur’an Player Versi 2.0.1.0 copyright c 2005 Wawan Sajcriyanto. Berdasarkan software ini memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi variasi makna.

  ﻟا ﺮﺒﺼ / Aṣ-ṣabru/ dari setiap ayat dan

3. Mengklasifikasikan kata-kata

  menganalisis dari segi gramatikal dan semantik perubahan makna sabar dan menganalisis data yang telah terkumpul.

  4. Menyusun hasil penelitian secara sistematis sehingga terbentuk menjadi sebuah laporan berupa karya i

  5. lmiah/dalam bentuk skripsi.