Analisis Makna Gramatikal Kata الصبر / Aṣ-ṣabru/sabar/dalam Al-Quran

(1)

ANALISIS MAKNA GRAMATIKAL KATA

ﺮﺒﺻ

ﻝﺍ

/A

-

abru/

Sabar / DALAM AL-QUR’AN

SKRIPSI SARJANA

DISUSUN

O

L

E

H

NAMA : AHMAD ZUHRI SIREGAR

080704012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB

MEDAN

2014


(2)

ANALISIS MAKNA KATA ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/Sabar/ DALAM AL-QUR’AN SKRIPSI SARJANA

DISUSUN O

L E H

AHMAD ZUHRI SIREGAR NIM. 080704012

Pembimbing I

U

Dra. Pujiati, M.Soc.Sc, Ph.D. NIP. 19621204198703 2 001

Pembimbing II

U

Dra. Khairawati, M. A, Ph. D. NIP. 196302111198903 2 001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian SARJANA SASTRA dalam Bidang Ilmu Bahasa Arab

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB MEDAN


(3)

Disetujui oleh:

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB

Ketua,

NIP.19621204 198703 2 001 Dra. Pujiati, M.Soc.Sc,Ph.D.

Sekretaris,

NIP.196501121990032001 Dra. Fauziah, M.A.


(4)

PENGESAHAN: Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian SARJANA SASTRA dalam Ilmu Bahasa pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, pada: Tanggal : 22 Juli 2014

Hari : Selasa Fakultas Ilmu Budaya USU Dekan,

NIP. 19511013 197603 1001 Dr. Syahron Lubis, M.A

No. Nama Tanda Tangan

Panitia Ujian

1. Dra. Pujiati, M.Soc.Sc, Ph.D. (...) 2. Dra. Fauziah, M.A. (...) 3. Dra. Khairawati, M.A, Ph. D. (...) 4. Dr. M. Husnan Lubis, M. A (...)


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Apabila pernyataan yang saya perbuat tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, 5 Juni 2014

Ahmad Zuhri Siregar 080704012


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbi al-‘ālamīn peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala karunia dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini. Shalawat dan salam juga peneliti sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, seorang panutan dan suri tauladan, yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang berilmu pengetahuan.

Salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah membuat suatu karya ilmiah yang berupa skripsi. Oleh karena itu untuk memenuhi syarat tersebut peneliti menyusun sebuah skripsi yang berjudul : ANALISIS MAKNA GRAMATIKAL KATA ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/sabar/DALAM AL-QUR’AN.

Disadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna hal ini disebabkan karena keterbatasan peneliti, oleh sebab itu dengan kerendahan hati peneliti terbuka utuk menerima kritik dan saran yang membangun sehingga hasil penelitian ini syarat berguna

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca maupun masyarakat pada umumnya yang ingin mendalami ilmu bahasa Arab.

Medan, 5 Mei 2014 Peneliti

Ahmad Zuhri Siregar 080704012


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan sepenuhnya. Shalawat teriring salam peneliti hadiahkan keharibaan junjungan nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk bagi umat manusia menuju jalan yang dirhidoi Allah SWT.

Dalam kesempatan ini pula peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara beserta Bapak Dr. Husnan Lubis, M.A. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Yuddi Adrian M., M.A. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Pujiati, M.Soc.Sc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara beserta Ibu Dra. Fauziah M.A. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Seluruh staf pengajar di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi banyak pengetahuan dan wawasan yang sangat bermanfaat, semoga dengan ilmu yang diberikan tersebut dapat peneliti terapkan dalam lingkungan bermasyarakat dan khususnya ibunda Rahimah yang telah membantu dan meminjamkan buku, semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya serta kakanda Andika yang telah banyak membantu peneliti dalam bidang administrasi dan penelitian skripsi.

4. Ibu Dra. Pujiati, M.Soc.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu membimbing dan mengajari peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga Allah SWT. menambah dan mengabdikan ilmu pengetahuan mereka.


(8)

5. Ibu Dra. Khairawati, M.A, Ph. D selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu membimbing dan mengajari peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga Allah SWT. menambah dan mengabdikan ilmu pengetahuan mereka.

6. Drs. Aminullah, M.A, Ph. D. Selaku dosen pembimbing akademik yang mana telah memberikan arahan nasehat dan didikan yang membuat peneliti selama ini. Semoga Allah memberikan kesehetan agar dapat mengajarkan ilmu tersebut.

7. Dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga yang peneliti hanturkan dari lubuk hati yang paling dalam kepada kedua orang tua peneliti yang tercinta dan teristimewah H. Syaifuddin dan Hj. Maruba, S.Pd. yang telah begitu gigihnya mendidik dan mengasuh serta menuntun peneliti dari kecil sampai saat ini dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang, dan hati mereka laksana jarang yang didasarnya selalu ada kata maaf, dan penuh kesabaran serta do’a yang tulus mengalir kepada peneliti dalam menjalankan studi di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, ridho dan maghfirahNya kepada mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat.

8. Saudara-saudariku tercinta Abangku Hasian, dan Adik-adikku Fikri, Aisah, Anggi dan Bayo. Terima kasih atas semua kasih sayang yang kalian berikan, atas semua bantuan yang diberikan kepada peneliti baik dari segi moril maupun materil, karena do’a kalian lah peneliti dapat menyelesaikan perkuliahan ini dan juga udak, na’udak, tulang, ujing, bou, mangboru, opung, serta sepupu-sepupu & keponakan-keponakan serta seluruh keluarga besar peneliti yang telah memberikan dukungan dan do’anya. 9. Thank’s for ”My Lovely”yang sangat spesial bagi peneliti yang selalu

memberikan semangat dan motivasi, serta do’a yang tulus kepada peneliti. 10.Sahabat - sahabatku dalam sepenimbaan ilmu Ibnu, Sutan, Aman, Nurul,

Ummi, Bulan, Syahriski, Taufiq, Yusuf, Adi, Hidayati, Sa’idah, Rimta, Nisa, Desi dan kawan2 satu stambuk di USU. yang selalu ada disaat duka


(9)

maupun suka kepada peneliti, semoga sukses selalu dan persahabatan kita selalu bersatu amien.

11.Teman-teman di Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Budi, Riyan, Annur, Nurul, Oza, Halim, Ali, dll. Serta Pengurus Imba Maulana (Ketua Umum IMBA FIB USU periode 2014), Para pengurus IMBA FIB USU periode 2013-2014, Nurul ’10 , Nuradida, Andi, Wahyu, Nindy, Zega. serta seluruh anggota yang tergabung dalam IMBA FIB USU& Pengurus HMI Koms Fakultas Sastra USU.

12.Abang Haris, abang Zulfan, abang Junaidi, abang Affan, abang Zulfikar, abang Rahman, bang Izzaladan abang-abang yang lain dan juga kakak Diyah, Kak Sarah, Kak Apei, kak kia.serta seluruh anggota yang tergabung dalam IMBA FIB USU. Terima kasih atas bantuannya semoga Allah S.W.T senantiasa membalas kebaikan mereka.

13.Terma kasih juga Kawan-kawan di PT Pratita, MAN 2, Tembung.

14.Dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada peneliti yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang kalian berikan kepada peneliti dibalas oleh Allah SWT. Amiin ya rabbal ’alamiiin.

Medan, 5 Mei 2014 Peneliti

Ahmad Zuhri Siregar 080704012


(10)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab-Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif - Tidak dilambangkan

ﺏ Ba B Be

ﺕ Ta T Te

Sa es (dengan titik di atas)

ﺝ Jim J Je

Ha Ha (dengan titik di bawah)

ﺥ Kha Kh Ka dan ha

ﺩ Dal D De

ﺫ Zal Ż Zet (dengan titik di atas)

ﺭ Ra R Er

ﺯ Zai Z Zet

ﺱ Sin S Es

ﺵ Syin Sy Es dan ye

Sad ṣ Es (dengan titik di bawah)

ﺽ Dad ḍ de (dengan titik dibawah)

ﻁ Ta ṭ te (dengan titik di bawah)


(11)

ﻉ `ain ‘ Koma terbalik (di atas)

ﻍ Gain G Ge

ﻑ Fa F Ef

ﻕ Qaf Q Ki

ﻙ Kaf K Ka

ﻝ Lam L El

ﻡ Mim M Em

ﻥ Nun N En

ﻭ Waw W We

ﻩ Ha H Ha

ء Hamzah ` Apostrof

Ya Y Ye

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap. Contoh:ﺔﻤﻠﺴﻣditulis Musallamah.

C. Tā`marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

Contoh :ﺔﻴﻣﻼﺳﺇditulis Islāmiyyah. 2. Bila dihidupkan ditulis t

Contoh :ﺔﻣﺮﻜﻤﻟﺍ ﺔﻜﻣ ditulis Makkatul Mukarrmah.


(12)

fathah ditulis a, contoh : ﺐﻨﻛ ditulis kataba kasrah ditulis i, contoh : ﺐﺴﺣ ditulis ḥasiba dammah ditulis u, contoh : ﻦﺴﺣ ditulis ḥasuna

E. Vokal Panjang

a panjang ditulis ā, contoh : ءﺎﺟ ditulis ja ā

i pajang ditulis ī, contoh : ﻢﻴﻠﻋ ditulis ‘al īmun

u panjang ditulis ū, contoh : ﺏﻮﻴﻋ ditulis ‘uy ūbun

F. Vokal Rangkap

Vokal rangkap ﻱ (Fathah dan ya) ditulis aiContoh :ﺔﻠﻴﻟ ditulis lailatun

Vokal rangkap ﻭ (Fathah dan waw) ditulis auContoh :ﻥﻮﻟ ditulis launun

G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata

Dipisah dengan apostrof (`)ﺖﻧﺃﺃﻡ ditulis a`antum H. Kata Sandang Alif + Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ditulis Al-kitābu

2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.ﺓﺩﺎﻬﺸﻟﺍ ditulis asy-syahādah

I. Huruf Besar

Penelitian huruf besar disesuaikan dengan EYD.

J. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat

1. Ditulis kata per kata, atau ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.


(13)

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI... v

DAFTAR ISI ... DAFTAR SINGKATAN ... ABSTRAK ... BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Metode Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 21

3.1 Makna Kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / Aṣ-ṣabru/sabar/ Dalam Al-Qur’an ... 21

3.1.1 Sabar Dalam Perintah Allah SWT ... 22

3.1.2 Sabar menjauhi larangan dari Allah SWT. ... 24

3.1.3 Sabar menghadapi segala ujian dari Allah SWT. ... 27

3.2. Gramatikal kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / Aṣ-ṣabru/sabar/ Dalam Al-Qur’an... 30

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

4.1 Kesimpulan ... 38

4.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40 LAMPIRAN


(15)

DAFTAR SINGKATAN

1. CD : Compact Disc

2. IMBA : Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab

3. FIB : Fakultas Ilmu Budaya

4. Mendikbud : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

5. No. : Nomor

6. Q.s : Qisah surat

7. RI : Republik Indonesia

8. SAW. : Sallallahu ̒ Alaihi Wassalam

9. SKB : Surat Keputusan Bersama

10.SWT. : Subahana Wa Ta ̒ ala

11.USU : Universitas Sumatera Utara


(16)

ABSTRAK

Ahmad Zuhri Siregar. 080704012. Analisis Makna Gramatikal Kataﺮﺒﺼﻟﺍ/ Aṣ

-ṣabru/sabar/ Dalam Al-Qur’an.Penelitian ini membahas tentang Makna Kataﺮﺒﺼﻟﺍ/

Aṣ-ṣabru/sabar/dalam Al- Qur’an. Pemasalahan yang diteliti pada skripsi ini adalah variasi makna kataﺮﺒﺼﻟﺍ / Aṣ-ṣabru/sabar/dalam Al-Qur’an.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna kataﺮﺒﺼﻟﺍ / Aṣ-ṣabru/sabar/ dan Gramatikal kata ﺮﺒﺼﻟﺍ/ Aṣ-ṣabru/sabar/dalam Al-Qur’an. Adapun teori yang digunakan adalah teori Chaer (1992:102) mengenai macam-macam makna dan gramatikal makna.Hasil penelitian tentang Makna Kataﺮﺒﺼﻟﺍ/ Aṣ-ṣabru

/sabar/dalam Al-Qur’an terdapat perubahan Makna Gramatikaldiantaranya kata ﺮﺒﺼﻟﺍ/ Aṣ-ṣabru/sabar/yang bermakna sabar ditemukan berjumlah 103 kata dari dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian ini ialah terdapat perbedaan makna kata sabar dalam Alqur’an yaitu ada 3 (tiga) 1. Makna sabar terhadap perintah Allah, Qs. 2:45,. 2: 153. 2. Makna sabar dalam menjauhi larangan Allah, Qs. 2:177, 13:22, 201:132. 3. Sabar dalam menghadapi ujian Qs. 2:175, 31:17, 12:90, 70:5. 107:3. Proses gramatikal dalam kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru / dalam Alqur’an yaitu, 1. ﺮﺒﺻ /ṣabara / sabar / QS 2:45, 2. ﺍﻭﺮﺒﺼﻳ/yaṣbirū/ mereka bersabar pada Qs. 41:24 3. ﻥﻭﺮﺒﺼﺗ/taṣbirūna/ kamu bersabar Qs. 25:20, 4. ﺮﺒﺼﻳ /yaṣbiru / dia (lk) bersabar Qs. 12:90, 5. ﺮﺒﺼﻟﺍ /aṣ-ṣabru/ bersabar / Qs. 2:45, 6. ﺮﺒﺻﺍ /iṣbir / bersabarlah Qs. 3:200, 7. ًﺍﺮﺒﺻ/ṣabarā / sabar Qs. 18:75, 8. ﻢﻫﺮﺒﺻﺍ / aṣbarahum /berani / Qs. 2:175.


(17)

ﺔﻳﺪﻳﺮﺠﺗ ةرﻮﺻ

ﺮﻐﻳﺮﻴﺳ ﺮﻬﻇ ﺪﻤﺣأ

.

٠٨٠٧٠٤٠١٢

.

ﻦﻣ ﺪﻋاﻮﻘﻟا ﻰﻨﻌﻣ ﻦﻋ ﻞﻴﻠﺤﺘﻟا

ﻲﻓ ﺮﺒﺼﻟا ﺔﻤﻠﻛ

ﻢﻳﺮﻜﻟا نآﺮﻘﻟا

.

ﻢﻳﺮﻜﻟا نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ﺮﺒﺼﻟا ﺔﻤﻠﻛ ﻦﻣ ﺪﻋاﻮﻘﻟا ﻰﻨﻌﻣ ﻦﻋ ﺚﺤﺒﻟا ﺚﺤﺑ

.

نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ﺮﺒﺼﻟا ﺔﻤﻠﻛ ﻦﻣ ﻰﻨﻌﻤﻟا عاﻮﻧأ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﻲﻓ ﺔﺛﻮﺤﺒﻤﻟا ﺔﻟﺄﺴﻤﻟا

.

نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ﺮﺒﺼﻟا ﺔﻤﻠﻛ ﻦﻣ ﺪﻋاﻮﻘﻟا ﻰﻨﻌﻣ ﺔﻓﺮﻌﻣ ﺚﺤﺒﻟا ضﺮﻏ

.

ﺔﻳﺮﻈﻨﻟا

ﺔﻳﺮﻈﻧ ﺚﺤﺒﻟا اﺬﻫ ﻲﻓ ﺔﻠﻤﻌﺘﺴﻤﻟا

ﺮﻴﺧ

ﺊﻨﻌﻤﻟا عاﻮﻧأ ﻦﻋ

.

ﺎﻬﻨﻣ ﺚﺤﺒﻟا ﺞﺋﺎﺘﻧ

ﻲﻓ ﻲﻠﺻأ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻨﻣ ﻰﻨﻌﻤﻟا قﺮﻓو ﺮﺒﺼﻟا ﺔﻤﻠﻜﻟا ﻰﻨﻌﻣ ﺮﻴﻴﻐﺗ

١٠٣

ﻪﻟو ﺔﻳأ

ًﻰﻨﻌﻣ

ﺔﺛﻼﺳ عاﻮﻧأ

١

ﺮﺒﺼﻟا

ﷲا ةﺎﻌﻃ ﻦﻋ

٢

ﺮﺒﺼﻟا

تﺎﻴﺼﻌﻣ عﺎﻨﺘﻣءﻻا ﻦﻋ

٣

ﺮﺒﺼﻟا

ءﻼﺒﻟﺎﻨﻋ

.

عاﻮﻧأ نآﺮﻘﻟا ﻲﻓ ﺮﺒﺼﻟا ﺔﻤﻠﻛ ﻦﻣ ﺪﻋاﻮﻘﻟا ﺔﻴﻠﻤﻋ

ﺎﻬﻨﻣ

:

١

(

"

ﺮﺒﺻ

"

ﺔﻳﻵا ﺔﻴﻧﺎﺜﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

٤٥

،

٢

" (

اوﺮﺒﺼﻳ

"

ﺔﻳدﺎﺤﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

ﺔﻳﻵا نﻮﻌﺑرأو

٢٤

،

٣

" (

نوﺮﺒﺼﺗ

"

ﺔﻳﻵا نوﺮﺸﻋو ﺔﺴﻣﺎﺨﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

٢٠

،

٤

" (

ﺮﺒﺼﻳ

"

ﺔﻳﻵا ﺮﺸﻋ ﺔﻴﻧﺎﺜﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

٩٠

،

٥

" (

ﺮﺒﺼﻟا

"

ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

ﺔﻳﻵا ﺔﻴﻧﺎﺜﻟا

٤٥

،

٦

" (

ْﺮﺒﺻا

"

ﺔﻳﻵا ﺔﺜﻟﺎﺜﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

٢٠٠

،

٧

" (

اًﺮﺒﺻ

"

ﺔﻳﻵا ﺮﺸﻋ ﺔﻨﻣﺎﺜﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

٧٥

،

٨

" (

ﻢﻫﺮﺒﺻا

"

ﺔﻳﻵا ﺔﻴﻧﺎﺜﻟا ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ

١٧٥

.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/(sabar) digunakan untuk menghibur seseorang yang sedang tertimpa musibah ataupun menenangkan seseorang yang mencapai puncak emosi. Orang pada umumnya mengatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya.Padahal sabar tidak memiliki batas.Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian ini.

Analisis Makna Gramatikal Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru/ dalam Al-Qur’an. Perlu diteliti makna kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru/ yang memilki bermacam-macam makna dan bagaiman proses gramatikal tersebut sehingga dapat kita ketahui perubahannya.

Sabar itu terbagi dalam tiga macam

1. Sabar melaksanakan perintah dari Allah SWT contohnya

adalah seperti sabar mengerjakan shalat, berpuasa, berjuang, dan sebagainya. Semuanya itu bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Sekiranya kita berhasil sabar melaksanakan perintah dari Allah SWT

2. Sabar menjauhi larangan Allah SWT maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menjauhi larangan Allah SWT. Terutama untuk bisa sabar menjauhi larangan Allah SWT dari perbuatan maksiat. 3. Sabar menghadapi segala ujian dari Allah SWT maka lebih sukar

lagi bagi kita untuk sabar menerima ujian dari Allah SWT. Kita dituntut untuk dapat sabar terhadap ujian-ujian dari Allah SWT kepada manusia seperti sakit, miskin, difitnah, kematian akan isteri, kematian ibu ayah dan sebagainya. Itu semuanya adalah ujian yang


(19)

Allah SWT datangkan kepada manusia untuk menguji manusia, siap diantara mereka yang paling baik amalannya di sisi Allah. Makna kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru/ menurut tafsir al-Misbah(Shihab 2012)memilki arti yaitu (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar menghadapi cobaan, (3) sabar dalam menjauhi maksiat, (4) sabar dalam

peperangan. Sedangkan makna derivasinya yang berbentukﺮﺒﺻ/

ṣabaradanﻢﺗﺮﺒﺻ/ ṣabartum U/ Uadalah (1) bersabar atas penderitaan, (2)

bersabar untuk tidak membalas. Makna kata ﺭﺎﺒﺻ/ṣabarû/

danﺎﻧﺮﺒﺻ/ṣabarnā/ dalam Al-Quran adalah (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar atas siksa kaum kafir, (3) sabar menghadapi cobaan. Makna kata ﺮﺒﺼﺗ/taṣbiru/, ﺮﺒﺼﻧ/ naṣbiru, ﺮﺒﺼﻳ/yaṣbiru/, ﻥﻭﺮﺒﺼﻳ/ yaṣbirûna/ﻥﻭﺮﺒﺼﺗ/ taṣbirûna/dalam Al-Quran adalah (1) sabar menghadapi musuh, (2) sabar menahan hawa nafsu dan (3) sabar atas siksa api neraka. Makna kata ﺮﺒﺻﺍ /iṣbir / dalamAl-Quran adalah (1) sabar menghadapi gangguan, (2) sabar atas musibah, (3) sabar dalam menjalankan perintah. Makna ﺍﻭﺮﺒﺻﺍ/iṣbirû/ dalam Al-Quran adalah (1) sabar dalam melaksanakan perintah Allah, (2) sabar atas siksa neraka, dan (3) sabar atas cobaan.Kata ﺮﺑﺎﺻ/ ṣâbirû/ sabarlah dan kuatkan kesabaranmu. Makna kata ﺮﺒﻄﺻﺍ/iṣṭabir/ dalam Al-Quran adalah (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar menghadapi cobaan. Makna kata ﺮﺑﺎﺻ/ṣâbirûn/, adalah (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar menghadapi cobaan, (3) sabar dalam menjauhi maksiat, (4) sabar dalam peperangan. Dan Makna kataﻢﻫﺮﺒﺻﺍ/aṣbarahum/adalah berani.

Bahasa adalah suatu alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi kepada sesama mahluk atau manusia. Menurut Luthfi Hamidi (2010: 73) bahasa merupakan sesuatu yang khas, yang hanya dimiliki oleh manusia (Aminuddin,1988 : 28). Dalam Tarigan (1985: 18) Bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstraks yang mengacu pada lambang-lambang tertentu sebagai sebuah sistem yang mengasumsikan adanya makna. Melalui lambang atau simbol-simbol bahasa manusia mengadakan kontak


(20)

dengan realitas kehidupan di luar dirinya.Melalui simbol-simbol bahasa manusia melangsungkan kegiatan berfikir, menafsirkan, dan memahami keseluruhan pengalaman batin seseorang; mereduksikan kembali keseluruhan pengalaman batin tersebut sesuai dengan fenomena di dunia sekitarnya.

Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya.Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadapan pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi kegenerasi dengan menggunakan bahasa (Asrori, 2004:4)

Menurut Sudaryat ( 2008: 2) bahasa ialah sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk tujuan komunikasi. Sebagai sebuah system, bahasa bersifat sistematis.Dikatakan sistematis karena bahasa memiliki kaidah atau aturan tertentu. Bahasa juga dikatakan bersifat sistemis karena memiliki subsistem, yakni : subsistem fonologi, subsistem gramatikal, dan subsistem leksikal. Ketiga subsistem itu bertemu dalam dunia bunyi dan dunia makna.

Kajian makna dalam Bahasa Indonesia disebut Semantik. Menurut Tarigan (1985 :7) semantik yaitu tela’ah makna. Aminuddin (1985 :50) mengatakan “ Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta perbedaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan.Sebab itu, sudah sewajarnya bila makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep, pernyataan, pesan, informasi, maksud, firasat, isi, dan pikiran.

Menurut Kridalaksana ( 1982: 15) dalam Aminuddin (1985: 50) Dari sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling


(21)

dekat pengertiannya dengan makna. Meskipun demikian, bukan berarti keduanya bersinonim mutlak.Karena adakalanya arti adalah kata yang telah mencakup makna dan pengertian.

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada umat manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam, maka selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran yang terkandung di dalamnya.

Sebagaimana firman Allah berikut ini :



  /`innā anzalnāhu qur`ānan ‘arabiyyan la‘allakum ta‘qilūna/ “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. 12 : 2)

Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Al-Qur’an, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat An-Nisa.

   

/afalᾱ yatadabbarūna al-qur’ᾱna walau kᾱna min ‘indi

ghairi allahi lawajadū fihi ikhtilafᾱn kaṡīrᾱn/

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”


(22)



 

 / Yā `ayyuhāl lażīna āmanūs ta’inū biṣṣabri waṣṣalāti innallaha ma’aṣṣabīrīna /



“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

(QS. 2 : 153) .”

Berdasarkan penjelasan ayat tersebut sudah sepantasnya kita mengetahui makna kata dalam Al-Qur’an, dan ini juga bagian dari menghayati kandungan Al-Qur’an. Salah satu kata itu adalah kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/Aṣ

-ṣabru / mempunyai beberapa makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an karena adanya proses gramatikal. Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru / mempunyai berbagai macam makna ketika sudah terjadi proses gramatikal. Hal ini terlihat dari beberapa terjemahan ayat Al-Qur’an yang beredar di Indonesia.Mengapa terjadinya perbedaan makna kata Aṣ-ṣabru ini menjadi sisi penting untuk dicermati.

Pada dalam kehidupan sehari-hari Al-Qur’an kata “ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru/ dan kata bentukannya di dalam Al-Qur’an” disebutkan sebanyak 103 kali. Tujuan Allah menyebutkannya adalah sebagai petunjuk bagi orang Mukmin yang membacanya. Dalam Al-Qur’an kata sabar terdapat pada 45 surat yang berarti mencapai 40% dari seluruh surat di Al-Qur’an yang berjumlah 144 surat. Surat-surat yang sering mengulang kata sabar adalah surat Baqarah (9 kali), Ali Imron (8 kali), Kahfi (8 kali), dan Al-Nahl (7 kali).


(23)

Secara keseluruhan, penyebutan kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru/ dalam 4 surat diatas mencapai sepertiga kata sabar yang disebutkan dalam 93 ayat. Sepuluh ayat diantaranya menyebutkan kata sabar 2 kali. Bentuk kata perintah ﺮﺒﺻﺍ /iṣbir / (bersabarlah) untuk tunggal disebutkan 19 kali. Kata ﺍﻭﺮﺒﺻﺍ /ishbiru / (bentuk perintah jamak), dan ﻦﻳﺮﺑﺎﺼﻟﺍ / Aṣ-ṣabirīn/ (orang-orang yang bersabar) disebutkan sebanyak 15 kali.

Salah satu kosa kata yang jadi penelitian disini adalah kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/

Aṣ-ṣabru /dalam Al-Qur’an, contoh:

….. ﻰﱠﻓَﻮُﻳ ﺎَﻤﱠﻧِﺇ َﻥﻭُﺮِﺒ ٰﱠﺼﻟٱ

ٖﺏﺎَﺴِﺣ ِﺮۡﻴَﻐِﺑ ﻢُﻫَﺮ ۡﺟَﺃ

/ Innamā yuwafā aṣṣabirūna ajrahum bi gairi ḥisāb /

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas” (Q.S. 36:10).

Contoh kata ﻥﻭﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabiruna / yang terdapat di dalam ayat tersebut merupakan kata yang dibentuk dari kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru /. Adapun kedudukannya dalam ayat di atas sebagai naibul fa’il.

1. Tabel Makna Gramatiakal Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru /

Bentuk Asal Wazan Jumla h

Makna

ﻝﺍ ﺮﺒﺻ / Aṣ

-ṣabru /

Proses Morfologi s Morfem Beba s Terik at ﻥﻭﺮﺒﺼﻟﺍ /aṣṣbirū

na/

ﺮﺒﺻ /ṣabar

a/ ﻥﻮﻠﻋﺎﻓ /fāʻilūna/ 1 Bersabarl ah Penambah an Alifdan waw, serta nun { ﺮﺒﺻ}

{ﺍ

-},dan{

- َﻥْﻭ}

Salah satu bentukan kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru / adalah ﻥﻮﻠﻋﺎﻓ/ fāʻiilūna/ dimana kata ini mengalami proses morfologis penambahan alifdan waw serta nun. Kata ini memiliki 3 buah morfem yaitu 1 morfem bebas dan 2


(24)

morfem terikat. Morfem bebas dalam contoh tersebut adalah ﺮﺒﺻ / ṣabara /

dan morfem terikat /alif / dan ﻥ / nun /

Oleh sebab itu kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru /dalam Al-Quran sungguh menarik untuk diteliti baik dari segi Gramatikal maupun Maknanya.

1.2Perumusan Masalah

Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan maka peneliti membuat batasan masalah yang meliputi :

1. Apa saja Perbedaan makna kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/ dalam Al-Qur’an ?

2. Bagaimana proses gramatikal kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/ Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalamAl-Qur’an?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui perbedaan makna kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalam Al-Qur’an.

2. Untuk meneliti proses gramatikaldalam kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalamAl-Qur’an.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah khazanah ilmu linguistik Arabtentang mengenai makna kata variasiﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalam Al-Qur’an.

2. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca

maknaﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/ sabar dalam Al-Quran dan peneliti selanjutnya dan dapat menjadi referensi pengetahuan khususnya di bidang Bahasa Arab.


(25)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. (Sugiyono, 2010: 2).Penelitian berdasarkan lokasi atau tempat dibedakan menjadi tiga, yaitu penelitian lapangan (field research), penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian laboratorium (laboratory research).Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library Research).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu suatu metode mengumpulkan dan menganalisis data seperti kondisi apa adanya dan dideskripsikan sesuai dengan cirri alamiah naskah tersebut dan juga dengan menggunakan kamus.Menurut Muleong (2007:3) dalam Iskandar (2009: 11) “Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.

1. Populasi dan Sampel

Populasi didefenisikan sebagai keseluruhan subjek penelitian.Sedangkan sampel bermakna sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. (Arikunto, 2010:173-174) Di dalam Al-quran kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru / terdapat 103 kata. Dari jumlah ini peneliti memilih ayat yang memliki berbeda makna dalam kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ

-ṣabru /.

Selanjutnya untuk sampel, Arikunto (1992:102) mengatakan apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga


(26)

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% hingga 15% atau 20% hingga 35% saja.

Maka yang akan di teliti dalam hal ini di dalam kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ

-ṣabru/sabar terdapat dalam Alquran ada 103 kata dan turunanya, penelitian ini menggunakan sampel jadi peniliti mengambil 20% jadi hanya 21 kata dan turunanyaﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/sabar.

Panduan penlisan transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158/1987. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari Al-Qur’an Al-Karim sebagai data primer. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan, yaitu:

1. Mengumpulkan buku-buku referensi yang berhubungan dengan

pembahasan penelitian ini di antaranya adalah Al- Qur’an dan Terjemahannya dengan transliterasi, Tafsir Yusuf Ali, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia karya Abdul Chaer, Pengajaran Semantik karya Henry Guntur, Tafsir Qur’anul Karim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus –Kamus Bahasa Arab .

2. Mengumpulkan ayat-ayat kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru/ di dalam Al-Qur’an dengan menggunakan Software Al- Al-Qur’an Player Versi 2.0.1.0 copyright c 2005 Wawan Sajcriyanto. Berdasarkan software ini memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi variasi makna. 3. Mengklasifikasikan dan menganalisis data yang telah terkumpul. 4. Menyusun hasil penelitian secara sistematis sehingga terbentuk


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur’an sudah pernah diteliti oleh peneliti- peneliti sebelumnya antara lain tentang analisis makna kata

a. Analisis Makna ﺮﻛﺫ /żikrun / oleh Zikri Mahyar (030704016) 2007. Menegaskan bahwasanya kata ﺮﻛﺫ /żikrun / memilki makna kontesktual dalam Al-Quran ditemukan sebanyak 137 kata yang tersebar dalam 18 surat dan 35 ayat. Adapun kata ﺮﻛﺫ /żikrun / mengandung makna kontekstual ditemukan sebanyak 8 makna yaitu: 1. Al-Quran: 11 (sebelas), 2. Pelajaran: 4 (empat), 3. Kitab: 2 (dua), 4. Kemuliaan: 2 (dua), Kehormatan: 1 (satu), Kesabaran: 1 (satu), Keagungan: 1(satu) dan Kebanggan: 1(satu), 5 (lima), menerangkan: 2 (dua) dan penjelasan: 1 (satu), 6 (enam), Wahyu: 2 (dua), 7. Lauh mahfuzh: 1(satu), 8. Cerita : 1 (satu).

b. Analisis Makna Leksikal Dan Relasinya Pada Kata ﻖﺤﻟﺍ / al-ḥaqqu / oleh M.Husnul Fadhillah Nst (040704007) 2009. Menegaskan bahwa hasil penelitian makna leksikal kata ﻖﺤﻟﺍ / al-ḥaqqu / bermakna benar mempunyai 146 kata yang tersebar 134 ayat dan mempunyai relasi makna. Adapun relaksi makna tersebeut yaitu: relasi makna sinonim dan relasi makna antonim. Relasi makna sinonim kata ﻖﺤﻟﺍ / al-ḥaqqu / dalam Al-Quran bermakna hak, adil, pasti, utang piutang, yang berjumlah48 kata yang tersebar dalam 45 ayat, sedangkan relasi makna antonim kata ﻖﺤﻟﺍ / al-ḥaqqu / dalam Al-Quran adalah ﻞﻁﺎﺒﻟﺍ / Al-bāṭilu / yang bermakna batil,


(28)

yang berjumlah 14 kata yang tersebar dalam 13 ayat dari dalam Al-Quran.

c. Analisis Makna Kata ﻪﺟﻭ / wajhun / oleh Rukiyah (070704001) 2011. Penilitian ini menegaskan apa saja makna leksikal kata ﻪﺟﻭ / wajhun / dan proses gramatikal kata ﻪﺟﻭ / wajhun / yang didalam Al-Quran.

d. Konsep Sabar Dalam Islam Dan Implikasinya Terhadap

Pencegahan Stress ( Tinjauan Konseling Islam ) oleh Basuki Rahman (1100103) IAIN Walisong 2004. Menerangkan Bagaimana konsep sabar dalam Islam dan bagaiman implmentasinya terhadap sesama Mahluk.

Namun penelitian tentang makna kata

ﺮﺒﺻ

ﻝﺍ

/ Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalamAl-Qur’an belum pernah diteliti oleh Mahasiswa Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara atau diteliti Mahsiswa Universitas lainNya.

1. Pengertian Semantik

Palmer (1981: 5) menyebutkan bahwa semantik semula berasal dari bahasa Yunani, mengandung makna to signify atau memaknai.Sebagai istilah teknis, semantik mengandung pengertian “studi tentang makna”.Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik.Seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna dalam hal ini juga menduduki tingkatan tertentu.Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkatan pertama, tata bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki tingkatan paling akhir. Hubungan ketiga komponen itu sesuai dengan kenyataan bahwa (a) bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstrak yang mengacu pada adanya lambang-lambang tertentu, (b) lambang-lambang merupakan seperangkat sistem yang memiliki tataan dan hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang memiliki bentuk dan hubungan itu mengasosiasikan adanya makna tertentu.


(29)

Menurut Al-Jarim dan Amin (t.t : 262) ilmu ma’ani ialah :

ﻥﺃ ﻚﻳﺮﻳ ﻪﻧﺄﻔ , ﻦﺋﺮﻘﻟﺍ ﺔﻧﻮﻌﻤﺑ ﺎﻨﻤﺿ ﻡﻼﻜﻟﺍ ﻦﻣ ﺩﺎﻔﺘﺴﻳ ﺎﻣ ﺔﺳﺍﺭﺩ ﻮﻬﻓ ﻰﻧﺎﻌﻤﻟﺍ ﻢﻠﻋ

ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻌﺿﻭ ﻞﺻﺄﺒ ﺪﻴﻔﻳ ﻡﻼﻜﻟﺍ

. : ﺕ.ﺕ, ﻦﻴﻣﺍ ﻭ ﻢﻳﺮﺠﻟﺍ)

۲٦۲

(

/ilmu alma’ni fahuwa dirᾱsatu mᾱ yastafᾱdu min al-kalᾱmi

ḍaminan bima’ūnati al-qara’ina, fa’innahu yurika ‘anna al-kalᾱma yufidu bi’aṣlin waḍi’ahu ma’na/. “Ilmu ma’ani adalah ilmu yang mempelajari rahasia yang terdapat dalam suatu kalimat melalui qarinah-qarinah yang ada, karena ilmu ma’ani mengajarkan bahwa asal penyusunan suatu kalimat itu untuk menunjukkan makna”. (Al-Jarim dan Amin, 2010: 374).

2. Satuan Makna (Semantik Unit )

ﻲﻤﻠﻌﻟﺍ ﺢﻠﻄﺼﻤﻟﺍ ﻲﻓﻭ , ﺔﻴﻟﻻﺪﻟﺍ ﺓﺪﺣ ﻮﻟﺍ ﻒﻳﺮﻌﺗ ﻲﻓ ﻥﻮﺛﺪﺤﻤﻟﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ءﺎﻤﻠﻋ ﻒﻠﺘﺨﻳ

ﺢﻠﻄﺼﻣ ﺎﻬﻴﻠﻋ ﻖﻠﻁﺍ ﻦﻣ ﻢﻬﻨﻤﻓ . ﺎﻬﻴﻠﻋ ﻪﻧﻮﻘﻠﻄﻳ ﻱﺬﻟﺍ semantic unit

ﻮﻫﻭ ,

ﺎﻬﻴﻠﻋ ﻖﻠﻁﺍ ﻦﻣ ﻢﻬﻨﻣﻭ . ﻞﺼﻔﻟﺍ ﺍﺬﻬﻟ ﺎﻧﺍﻮﻨﻋ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﻪﺘﻤﺟﺮﺗ ﺎﻧﺮﺘﺧﺍ ﻱﺬﻟﺍ ﺢﻠﻄﺼﻤﻟﺍ

ﺢﻠﻄﺼﻣ

sememe

ﻡﺎﻋ ﺓﺮﻣ ﻝﻭﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻢﻠﻋ ﻞﺧﺩ ﺢﻠﻄﺼﻤﻟﺍ ﻮﻫﻭ , 19۰۸

ﺪﻳ ﻲﻠﻋ

ﻱﺪﻳﻮﺴﻟﺍ ﻱﻮﻐﻠﻟﺍ

Adolf Noreen

ﻡﺎﻋ ﺪﻠﻴﻔﻣﻮﻠﺑ ﺪﻳ ﻲﻜﻳﺮﻣﻷﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻢﻠﻋ ﻞﺧﺩﻭ

1926 . : ﺎﻬﻧﺍ ﻝﺎﻗ ﻦﻣ ﻢﻬﻨﻤﻓ . ﺔﻴﻟﻻﺪﻟﺍ ﺓﺪﺣﻮﻟﺍ ﻒﻳﺮﻌﺗ ﻝﻮﺣ ﺔﻳﻮﻐﻠﻟﺍ ﺮﻈﻨﻟﺍ ﺕﺎﻬﺟﻭ ﻒﻠﺘﺨﺗﻭ

ﻢﻬﻨﻣﻭ , ﺔﻳﺰﻴﻴﻤﺘﻟﺍ ﺢﻣﻼﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﻊﻤﺠﺗ : ﺎﻬﻧﺍ ﻝﺎﻗ ﻦﻣ ﻢﻬﻨﻣﻭ . ﻰﻨﻌﻤﻠﻟ ﻯﺮﻐﺼﻟﺍ ﺓﺪﺣﻮﻟﺍ .ﺎﻴﻟﻻﺩ ﺎﻨﻳﺎﺒﺗ ﺲﻜﻌﻳ ﻡﻼﻜﻟﺍ ﻦﻣ ﺩﺍﺪﺘﻣﺍ ﻱﺍ : ﺎﻬﻧﺍ ﻝﺎﻗ ﻦﻣ

ﺺﻨﻟﺍ ﻲﻫ ﺔﻴﻟﻻﺪﻟﺍ ﺓﺪﺣﻮﻟﺍ ﺮﺒﺘﻋﺍ ﺪﻗ ﻢﻬﻀﻌﺑ ﻥﺎﻛ ﺫﺍﻭ

a text

ﺍﺪﻧ ﻩﺮﻛﺫ ﺎﻣ ﻥﺈﻔ

Nida

. ﺎﻨﻫ ﻪﻴﻠﻋ ﺎﻧﺮﺳ ﺎﻣﻭ , ﺎﻧﺭﺎﻴﺘﺧﺍ ﻮﻫ ﺓﺪﺣﻮﻟﺍ ﻩﺬﻬﻟ ﺓﺩﺪﻌﺘﻣ ﺕﺎﻳﻮﺘﺴﻣ ﺩﻮﺟﻭ ﻦﻣ

ﻪﻟﺎﻗ ﺎﻤﻟ ﺎﻗﺒﻂﻭ

Nida

ﻥﻭﺩ ﺎﻤﻣ ﻞﺑ – ﻢﻴﻓﺭﻮﻤﻟﺍ ﻯﻮﺘﺴﻣ ﻦﻣ ﻡﻼﻜﻟﺍ ﻦﻣ ﺩﺍﺪﺘﻣﺍ ﻱﺍ ﻥﺈﻔ

ﺎﻣﺍ : ﻦﻴﺒﻧﺎﺟ ﻦﻣ ﻪﻨﻋ ﺙﺪﺤﺘﻳ ﻥﺍ ﻦﻜﻤﻳ ﻪﻠﻛ ﻕﻮﻄﻨﻤﻟﺍ ﻡﻼﻜﻟﺍ ﻰﻟﺍ – ﻯﻮﺘﺴﻤﻟﺍ ﺍﺬﻫ

ﺔﻴﻤﺠﻌﻣ ﺓﺪﺣﻮﻛ

Lexical

ﺔﻴﻟﻻﺩ ﺓﺪﺣﻮﻛ ﻭﺍ

Semantic unit

ﻥﻮﻜﻳ ﺎﻤﻨﻴﺤﻓ .

ﺎﻤﻨﻴﺣ ﻦﻜﻟﻭ , ﺔﻴﻤﺠﻌﻣ ﺓﺪﺣﻭ ﻦﻋ ﺎﺛﺪﺤﺘﻣ ءﺮﻤﻟﺍ ﻥﻮﻜﻳ ﺔﻴﻨﻌﻣ ﺔﻐﻴﺻ ﻰﻠﻋ ﺰﻴﻛﺮﺘﻟﺍ

ﺓﺪﺣﻮﻟﺎﺑ ﻰﻤﺴﻳﺎﻣ ﻞﻤﻌﺘﺴﻳ ﻥﺍ ءﺮﻤﻠﻟ ﻦﻜﻤﻳ ﺔﻐﻴﺼﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﻰﻨﻌﻣ ﻰﻠﻋ ﺰﻴﻛﺮﺘﻟﺍ ﻥﻮﻜﻳ

.ﺔﻴﻟﻻﺪﻟﺍ

ﻢﺴﻗ ﺪﻗﻭ

Nida : ﻲﻫ ﺔﻴﺴﺋﺭ ﻡﺎﺴﻗﺍ ﺔﻌﺑﺭﺍ ﻰﻟﺍ ﺔﻴﻟﻻﺪﻟﺍ ﺓﺪﺣﻮﻟﺍ


(30)

1 -. ﺓﺮﻔﻤﻟﺍ ﺔﻤﻠﻜﻟﺍ

2 . ( ﺐﻴﻛﺮﺗ) ﺔﻠﻛ ﻦﻣ ﺮﺒﻛﺍ 3

ﻢﻴﻓﺭﻮﻣ) ﺔﻤﻠﻛ ﻦﻣ ﺮﻐﺻﺍ

. ( ﻞﺼﺘﻣ 4

(ﺩﺮﻔﻣ ﺕﻮﺻ) ﻢﻴﻓﺭﻮﻤﻨﻣ ﺮﻐﺻﺍ ) ﺮﻤﻋ . 1998 . ۳۲ ـ ۳۱ (

/Yahtalifu ‘ulamāu al-lughatu al- muḥaddiṡūna fī ta’rīfi al- waḥdati ad- dilāliyyah, wa fī al- muṣṭalaḥi al-‘alamī al- lażī yaṭluqūnahu ‘alaihā. Faminhum min aṭlaqi ‘alaihā muṣṭalaḥa

semantic unit, wahuwa al- muṣṭalaḥa al-lażī ikhtiranā tarjamatuhu al-‘arabiyyat ‘unwānan lihażā al-faṣli. Waminhm min aṭlaqi ‘alaihā muṣṭalaḥa sememe, wahuwa al- muṣṭalaḥu

dakhala ‘ilmu al-lughatu awala marratu ‘ammi ۱۹۰۸ ‘alā

yadin allughawiya al-suwidiya Adolf Noreen wadakhala ‘ilmu al-lughatu al-amrikiya yadi Bulumfilidi ‘ammī۱۹۲٦.

Watakhtalifu wijhāti an-naẓari al-lughawiyyati ad-dilāliyyah.

Faminhum min qāla innahā : al-wiḥda aṣ-ṣugharā lilma’nā.

Waminhum min qāla innahā : tujma’u min al-malāmiḥi al-

tamyiziyyati, waminhum man qāla innahā :ayyu imtidādu mina

al-kalāmi ya’kasi tabāyanan dilāliyan.

Waiżā kāna ba’ḍuhum qad I’tabara al-wiḥdatu ad-dilāliyyah hiya an-naṣu a text fainna mā żakarahu Nida min wujūdin

mustawiyātu muta’addadatu lihażihi al-wiḥdatu huwa

ikhtiyārunā, wamā saranā ‘alaihi hunnā.

waṭabaqan limā qālahu Nida fainna ayyu imtidādu min al

-kālami min mustawā al-mūrufim – bal mimmā dūna hażā al

-mustawā- ilā al-kālami al-manṭuqi kulluhu yumkinu anna yataḥaddaṡa ‘anhu min jānibina :immā kawḥadatu mu’jamiyyatu Lexical unit aw kawḥadatu dilāliyyatu Semantic unit. faḥīnamā yakūnu at-tarkiyzu ‘alā ṣīghati ma’niyyati

yakūnu al-mar u mutaḥaddaṡan ‘an wiḥdati mu’jamiyyati, walakinna ḥinamā yakūnu at-tarkizu ‘alā ma’nā hażihi aṣ

-ṣighati yumkinu lilmara I an yasta’mila mā yusammā bīl- wiḥdati ad-dilāliyyati. Wa qad qismu Nida al- wiḥdatu

ad-dilāliyyatu ilā arba’atin aqsāmi raīsiyyah hiyā :

1.Al-kalimatu al-mufadatu. 2. Akbaru min killati

(tarkību).3.Aṣgharu min kalimati (mūrufim

muttaṣilu).4.aṣgharu min mūrufim (ṣawtu mufradu)/. ’Ada perbedaan diantara para ilmuan hadist tentang pengertian ilmu dilalah, yang sudah dipisahkan dai bidang mustalah hadist. Adapun pembagiannya seperti unit semantik. Dan merupakan pembagian dari ilmu mustalah. Dan ilmu mustalah termasuk dalam ilmu bahasa pertama kali sejak tahun 1908 oleh Adolf Noreen dan termasuk ilmu bahasa dalam bahasa Amerika pada tahun 1926.

Mereka berbeda pendapat tentang ilmu dilalah yang merupakan bagian dari ilmu bahasa. Diantara mereka ada yang


(31)

berpendapat : unit kesatuan makna terkecil. Sebagian berkata : gabungan makna dan sebagian lagi berkata variasi makna. Pendapat terbesar mengenai pengertian ilmu dilalah adalah teks. Nida mengatakan adanya beberapa tingkatan dari pilihan-pilihan kami, dan apa apa yang menjadi pembeda .nida mengatakan apa yang menjadi perpanjangan kata dari tingkatan pemahaman. Akan tetapi itu tergantung terhadap tingkatannya sendiri.Terhadap pengucapan kata semuanya kemungkinan diucapkan diantara keduanya.Apakah termasuk dalam golongan kata leksikal atau termasuk dalam semantik. Maka ketika suatu kata sudah masuk dalam salah satu bagian dari leksikal dan semantik maka akn terlihat dalam sebuah kamus, akan tetapi kalau seandainya suatu kata tidak ada dalam leksikal maupun semantik, maka kata itu termasuk dalam ilmu dilalah.

Menurut Nida dalam Umar (1998: 21-22) membagi dilalah kepada 4 bagian pokok, yaitu : 1) Kata-kata yang berdiri sendiri 2) Lebih besar dari susunan kalimat 3) Lebih kecil dari kalimat 4) Satuan terkecil’.

3. Pengertian Makna

Adapun makna menurutKBBI ( 2010- 2011 ) : (1) arti: ia memperhatikan setiap kata yg terdapat dalam tulisan kuno itu; (2) maksud pembicara atau peneliti; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.

Menurut Aristoteles dalam Chaer (1989, 13) Kata adalah satuan terkecil yang mengandung makna. Malah dijelaskannya juga bahwa kata itu memiliki dua macam makna, yaitu (1) makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom, dan (2) makna yang hadir sebagai akibat terjadinya proses gramatikal. Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian ; atau kata adalah huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti ( Chaer, 2007 : 162).

Kata menurut KBBI ( 2010- 2011) kata adalah :(1) unsur bahasa yg diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan


(32)

dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa; (2) ujar; bicara; (3) Ling a morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; b satuan bahasa yg dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misal : batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misal : pejuang, pancasila, mahakuasa) .

Menurut KBBI ( 2010- 2011) variasi adalah : (1) tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula; selingan: berulang-ulang tanpa--; (2) bentuk (rupa) yang lain; yang berbeda bentuk (rupa) : harga tiket pesawat memang ada–nya; berbagai– dialek bahasa indonesia; (3) hiasan tambahan: sepeda motornya diberi– berupa lampu-lampu kecil ( gambar

temple dsb); (4) Bio perubahan turun-temurun pada binatang yang

disebabkan oleh perubahan lingkungan; (5) Ling a. wujud pelbagai manifestasi, baik bersyarat maupun tidak bersyarat dari suatu satuan; b.

konsep yang mencakupi variable dan variasi.

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Abdul Chaer, dari beberapa pengertian tentang makna peneliti hanya memfokuskan pada variasi makna kata saja. Chaer (1989: 60-77) mengemukakan beberapa pengertian makna dalam buku pengantar semantik bahasa indonesia yaitu : 1.Makna leksikal dan makna gramatikal, 2.Makna referensial dan non referensial, 3.Makna denotatif dan konotatif, 4.Makna kata dan makna istilah, 5.Makna konseptual dan asosiatif, 6.Makna idiomatikal dan peribahasa , 7.Makna kias.

Menurut Chaer (2009: 70) makna kata dan makna istilah, perbedaan adanya makna kata dan makna istilah berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam penggunaannya secara umum dan secara khusus.Makna sebuah kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan, dapat menjadi bersifat umum.Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan di dalam suatu kalimat.Kalau lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi


(33)

umum dan kabur.Misalnya kata tahanan.Apa makna kata tahanan? Mungkin saja yang dimaksud dengan tahanan itu adalah ‘orang yang ditahan’, tetapi bias juga ‘hasil perbuatan menahan’, atau mungkin makna yang lainnya lagi.

Makna Gramatikal

Makna Gramatikal adalah makna yang “muncul” sebagai hasil suatu proses gramatikal. Dalam bahasa Indonesia dikenal adanya beberapa proses gramatikal. Yang utama adalah proses afiksasi, proses reduplikasi, proses komposisi, proses pemfrasean dan proses pengalimatan. (Chaer:2003).

1. Makna Gramatikal Afiksasi.

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia afiksasi merupakan salah satu proses penting dalam pembentukan katadan penyampaian makna. Jenis afiks dan makna gramatikal yang dihasilkan cukup banyak dan beragam.Satu hal yang jelas makna afiks yang dihasilkan mempunyai kaitan dengan fitur semantik bentuk dasarnya. Umpamanya dalam prefiksasi dengan prefiks ber- pada bentuk dasar nomina yang berfitur makna [+pakaian] atau [+perhiasan] akan melahirkan makna gramatikal ‘mengenakan’ atau ‘memakai’. Misalnya pada kata berdasi, bersepatu, berbedak dan berpita. Pada bentuk dasar yang berfitur semantik [+kendaraan] akan melahirkan makna ‘mengendarai’, ‘naik’ atau ‘ menumpang’. Misalnya pada kata bersepeda, berkereta, berkuda dan berbemo. (Chaer:2003)

Kalau sebuah bentuk dasar memiliki fitur makna yang menonjol lebih dari satu. Umpamanya kata patung memiliki fitur makna yang menonjol (a) [+hasil (pekerjaan)] dan (b) [+sifat diam (tak berbicara, tak bergerak)], maka bila dibubuhi prefiks me- menjadi kata mematung akan memunculkan makna gramatikal (a) ‘membuat patung’ dan (b) ‘diam


(34)

seperti patung’. Padahal kata menyambal hanya bermakna gramatikal ‘membuat sambal’ dan kata membatu hanya bermakna gramatikal ‘(keras) seperti batu’.Mengapa? Karna kata sambal hanya memiliki satu fitur makna yang menonjol yaitu [+hasil (pekerjaan)], dan kata batu hanya memiki satu fitur makna yang menonjol yaitu [+’(keras) seperti batu’]. Untuk mengetahui makna gramatikal makna yang diacu pada kata mematung tampaknya tidak cukup hanya pada tingkat morfologi, melainkan kita harus melihat pada tingkat gramatikal yang lebih tinggi.

Makna Gramatikal Reduplikasi

Reduplikasi juga merupakan satu proses gramatikal dalam pembentukan kata. Secara umum makna gramatikalnya adalah menyatakan ‘pluralis’ atau ‘intensitas’.Umpamanya kata rumah direduplikasikan menjadi rumah-rumah bermakna gramatikal ‘banyak rumah’, dan kata besar direduplikasikan menjadi besar-besar memiliki makna gramatikal ‘banyak yang besar’.Sedangkan kata memukul yang direduplikasikan

menjadi memukul-mukul memberi makna gramatikal ‘berkali-kali

memukul’. (Chaer, 2003)

Namun, makna gramatikal reduplikasi ini tampaknya tidak bisa ditafsirkan pada tingkat morfologi saja, melainkan baru bisa ditafsirkan pada tingkatan gramatikal yang lebih tinggi yaitu pada tingkatan sintaksis.

Makna Gramatikal Komposisi

Butir leksikal dalam setiap leksikal, termasuk bahasa Indonesia, adalah terbatas, padahal konsep-konsep yang berkembang dalam kehidupan manusia selalu bertambah. Oleh karena itu, selain dengan proses afiksasi dan proses reduplikasi, banyak juga digunakan proses komposisi untuk menampung konsep-konsep yang baru muncul itu atau yang belum ada kosa katanya. Umpamanya, dulu kata kereta digunakan untuk menampung konsep ‘kendaraan beroda yang ditarik oleh kuda’. Kemudian dengan hadirnya kereta yang berjalan di atas rel dan ditarik oleh


(35)

lokomotif bertenaga uap, muncullah gabungan kata kereta api atau kereta rel; dan yang ditarik oleh kuda disebut kereta kuda. Lalu, dengan hadirnya tenaga listrik yang digunakan untuk menjalankan kereta muncullah kata kereta listrik. (Chaer:2003)

1. Makna kata ﺮﺒﺻﻝﺍ/Aṣ-ṣabru / (Sabar)

Menurut KBBI (2010-2011) arti kata sabar1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: ia menerima nasibnya dengan sabar; hidup ini dihadapinya dengan sabar;2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: segala usahanya

dijalankannya dengan sabar;

bersabar bersikap tenang (pikiran, perasaan): hendaknya kita bersabar

dalam menghadapi cobaan hidup;

menyabarkan menenangkan perasaan (pikiran dan sebagainya); menenteramkan hati: sebaiknya kita menyabarkan kedua orang yang

sedang bertengkar itu;

tersabar paling tenang (tidak mudah putus asa, marah, jengkel, dan sebagainya): ia termasuk gadis tersabar di antara teman-temannya sekelas;

mempersabar menjadikan lebih mempersabar (tabah, tenang);

penyabar orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): seorang sabar biasanya tidak cepat marah karena persoalan kecil;

kesabaran ketenangan hati dalam menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ia pun akan kehilangan kesabarnya apabila diperlakukan tidak adil dan melampaui batas.

Menurut Kamus Munawwir (1997) kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru / yang berarti :


(36)

2. ﺮﺒﺼﻳ / yaṣbiru / = Tabah Hati

3. ﺮﺒﺼﻳ / yaṣbiru / = Berani

Menurut Kamus Al-Munjid fi lughathu wa a’lam (1973 : 414) kata ﻝﺍ

ﺮﺒﺻ / Aṣ-ṣabru / yang berarti :

1. ﺪﻠﺠﺗ / tajallud / = Berani

2. ﻯﻮﻜﺷ / syakwā / =Tidak Mengeluh Secara terminologi sabar berarti menahan dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridha dari Allah.Sedangkan secara istilah sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-Maraghi, sabar adalah ketabahan hati dalam menanggung berbagai macam kesulitan dalam hal mencegah perbuatan-perbuatan maksiat.

4. Proses Makna Gramatikal Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / A-abru /

Secara terminologi sabar berarti menahan dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridha dari Allah.Sedangkan secara istilah sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-Maraghi, sabar adalah ketabahan hati dalam menanggung berbagai macam kesulitan dalam hal mencegah perbuatan-perbuatan maksiat.

Sebagai bahan acuan pemaknaan, berikut peneliti cantumkan dua ayat yang sekiranya dapat mewakili.

Mengenai sabar, Allah SWT berfirman

   


(37)

/ waj’alnā minhum a`immatanyahdūna bi`amrinā lammā

ṣabarū wa kānū bi`ayatinā yūqiūna /

“dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan mereka adalah meyakini ayat-ayat kami.” (QS 32 : 24)

    

/ `ūlā`ikal lażīnasy tarrawḍ ḍalālath bil hudā wal ‘ażāba bil magfirati famā`aṣbarahum ‘alān nāri /

“Mereka Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka Alangkah beraninya mereka menentang api neraka” ( QS. 2:175 )

Berdasarkan contoh ayat pertama kataﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru / diterjemahkan dengan mereka sabar, dengan pengertian sabar erat kaitannya dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan sesama makhluk, maka makna ini digolongkan menjadi makna leksikal atau makna sebenarnya. Pada contoh kedua terjadi perubahan makna asli kata

ﻝﺍ

ﺮﺒﺻ / Aṣ-ṣabru / menjadi makna beraninya disebabkan proses gramatikal yaitu adanya pengaruh penggabungan kata ﺎﻤﻓ / famā / dengan kata ﻢﻫﺮﺒﺻﺍ / `aṣbarahum /, proses gramatikal itu disebut komposisi.

Setelah dicermati dari dua contoh yang telah dipaparkan tersebut, dapat diketahui bahwsanya kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru / di dalam Al-Qur’an memiliki berbagai macam makna tergantung pada konteksnya atau berdasarkan proses gramatikalnya.


(38)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perbedaan Makna kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru /dalam Al-Qur’an

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan melalui software Al-Qur’an Player Versi 2.0.1.0 copyright c 2005-2007 Wawan Sajcriyanto dan Al-Qur’an Terjemahannya dengan Transliterasi 1998 dan ﻥﺎﻤﺣﺮﻟﺍ ﺢﺘﻓ maka bentuk-bentuk kata ﺮﺒﺼﻟﺍ/ A-abru /dalam Al-Quranditemukan sebanyak 8 (delapan) bentuk dan klasifikasinya adalah sebagai berikut:

1. ﺮﺒﺻ /ṣabara / sabar / sebanyak: 69 (enam puluh sembilan) pada (Qs. 2:45), (Qs. 2:61), (Qs. 2:153), (Qs. 2:175), (Qs. 2:250), (Qs. 3:120), (Qs. 3:125), (Qs. 3:186), (Qs.3:200), (Qs. 4:25), (Qs. 6:34), (Qs. 7:87), (Qs. 7:126), (Qs. 7:128), (Qs. 7:137), (Qs. 8:46), (Qs. 10:109), (Qs. 11:49), (Qs. 11:49), (Qs. 11:115), (Qs. 12:18), (Qs. 12:83), (Qs. 12:90), (Qs. 13:22), (Qs. 13:24), (Qs. 14:12), (Qs. 14:21), (Qs. 16:42), (Qs. 16:96), (Qs. 16:110), (Qs. 16:126), (Qs. 16:127), (Qs. 18:28), (Qs. 18:67), (Qs. 18:68), (Qs. 18:72), (Qs. 18:75), (Qs. 18:78), (Qs. 18:82), (Qs. 20:130), (Qs. 23:111), (Qs. 25:20), (Qs. 25:42), (Qs. 25:75), (Qs. 28:54), (Qs. 28:59), (Qs. 30:60), (Qs. 31:17), (Qs. 32:24), (Qs. 38:6), (Qs. 38:17), (Qs. 40:55), (Qs. 40:77), (Qs. 41:24), (Qs. 41:35), (Qs. 42:43), (Qs. 46:35), (Qs. 49:5), (Qs. 50:39), (Qs. 52:16), (Qs. 52:48), (Qs.68:48), (Qs. 70:5), (Qs. 73:10), (Qs. 74:7), (Qs. 76:12), (Qs. 76:24), (Qs. 90:17), (Qs. 103:3)

2. ﺍﻭﺮﺒﺼﻳ/yaṣbirū/ mereka bersabar / sebanyak: 1 (satu) pada (Qs. 41:24)


(39)

3. ﻥﻭﺮﺒﺼﺗ/taṣbirūna/ kamu bersabar / sebanyak: 1(satu) pada (Qs. 25:20)

4. ﺮﺒﺼﻳ /yaṣbiru / dia (lk) bersabar / sebanyak: 2 (dua) pada (Qs. 12:90), (Qs. 41:24)

5. ﺮﺒﺼﻟﺍ /aṣ-ṣabru/ bersabar / sebanyak: 4 (empat) pada (Qs. 2:45), (Qs. 2:153), (Qs. 90:17), (Qs. 103:3)

6. ﺮﺒﺻﺍ /iṣbir / bersabarlah / sebanyak: 25 (satu) pada (Qs. 3:200), (Qs. 7:87), (Qs. 8:46), (Qs. 10:109), (Qs. 11:49), (Qs. 11:115), (Qs. 16:127), (Qs. 18:28), (Qs. 20:130), (Qs. 30:60), (Qs. 31:17), (Qs. 38:6), (Qs. 38:17), (Qs. 40:55), (Qs.40:77), (Qs. 46:35), (Qs. 50:39), (Qs. 52:16), (Qs. 52:48), (Qs. 68:48), (Qs. 70:5), (Qs. 73:10), (Qs. 74:7), (Qs. 76:24)

7. ًﺍﺮﺒﺻ/ṣabarā/ sabar / sebanyak: 8 (delapan) pada (Qs. 2:250), (Qs. 7:126), (Qs. 18:67), (Qs. 18:72), (Qs. 18:75), (Qs. 18:78), (Qs. 18:82), (Qs. 70:5)

8. ﻢﻫﺮﺒﺻﺍ / berani / sebanyak 1(satu) : pada (Qs. 2: 175)

Menurut Ali (2009 :134) makna ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/ yang dimaksud pada ayat di atas yaitu kesabaran mengandunng perbedaan arti yang hampir sama: (1) Sabar dalam perintah Allah (2) sabar dalam cobaan Allah. (3) Sabar dalam segala ujian

3.1.1 Sabar dalam Perintah Allah

Sabar dalam perintah Allah di dalam Al-Qur’an kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / A

-ṣabru /yang memiliki makna sabar terdapat dalam surat :

   


(40)

/ waj’alnā minhum a`immatanyahdūna bi`amrinā lammā

ṣabarū wa kānū bi`ayatinā yūqiūna /

“dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan mereka adalah meyakini ayat-ayat kami.” (Qs. 32 : 24)

maksud dari makna ﺍﻭﺮﺒﺻ /ṣabru/dalam surat diatas yaitu ayat ini dimulai dengan kalimat sebagai berikut, …….dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar”Al-Qur’an memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan bahwasanya Allah Swt telah memerintahkannya agar kita selalu bersandar kepada Allah dalam hal segala apapun, di mana sabar itu merupakan cerminan dari kebijaksanaan seseorang dalam melakukan tindakan yang patut, benar dan baik.Makna istilah ﺍﻭﺮﺒﺻ /ṣabru/dalam ayat ini adalah ‘sabar dalam menjalankan perintah Allah’.

Di dalam Al-Quran Qs. 2:45

    /wasta‘īnū bi aṣ-ṣabri wa aṣ-ṣalāti, wa `innamā lakabīratun

`illā ‘alā al-khasyi‘īna/

“Jadikanlah sabar dan shalatsebagai penolongmu. dan

Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”. (Qs. 2:45)

Maksud dari makna ﺮﺒﺼﻟﺍ /Aṣ-ṣabru/sabar/ dalam surat diatas yaitu ayat ini dimulai dengan kalimat sebagai berikut, Jadikanlah sabar dan shalatsebagai penolongmu,…”Al-Qur’an memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan bahwasanya Allah Swt telah memerintahkannya


(41)

agar kita selalu bersandar kepada Allah dalam hal segala apapun, di mana sabar itu merupakan cerminan dari kebijaksanaan seseorang dalam melakukan tindakan yang patut, benar dan baik.Makna istilah ﺮﺒﺼﻟﺍ / Aṣ

-ṣabru/dalam ayat ini adalah ‘sabar dalam menjalankan perintah Allah. Kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/yang mengalami perubahan makna mengikuti konteks kalimat.Di dalam Al-Qur’an kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/yang mengalami perubahan makna kata mengikuti konteks kalimat terdapat dalam surat :

Di dalam Al-Quran Qs. 2:153

    /yā `ayyuhā allażīna `āmanū ista‘īnū bi aṣ-ṣabri wa aṣ-ṣalāti, `inna allaha ma‘a aṣ-ṣābirīna/.

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan

shalatsebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Qs. 2:153)

3.1.2 Sabar dalam menjauhi larangan dari Allah SWT

Sabar dalam menjauhi larangan dari Allahdi dalam Al-Qur’an kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-ṣabru /yang memiliki makna sabar terdapat dalam surat :

Qs. 2:177

         


(42)

         

/Laisa al-birra `an tuwallū wujūhakum qibala al-musyriqi wa al-magribi wa lākinna al-birra min `amana biallahi wa

al-yaumil `akhiri walmalā`ikati wa almaktābi wa an-nabiyyīna

wa `ātā al-māla ‘alā ḥubbihi, żawī al-qurbā wa alyatāmā wa al-masākīna wabna as-sabīli wa as-sā`ilīna wa fī ar-riqābi wa

`aqāma aṣ-ṣalāta wa `ātā az-zakāta wa almūfūna bi‘ahdihim `iżā ‘ahadū wa aṣ-ṣābrīna fī al-ba`sā`I wa aḍ-ḍarrā`I wa ḥīna

alba`si, wa `ūlā`ika humu al-muttaqūna/.

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” (Qs. 2:177)

Penjelasan mengenai suratAl-baqarah ayat 177 sudah dijelaskan dilatar belakang. Adapun maksud dari makna ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/ sabar pada surat iniyaitu sabar dalam peperangan, yang di anjurkan terus berjuang, sebab biasanya mereka lemah, diperlakukan tidak pada tempatnya dan diperas.


(43)

        /Wa allażīna ṣabrūbtigā`a wajhirabbihim wa aqāmū aṣ-ṣalāta

wa `anfaqū mimā razaqnāhum sirrān wa ‘alāniyatan wa yadra`ūna bilḥasanati as-sayyi`ata `ūlāika lahum ‘uqbā ad

-dāri/.

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan

Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”. (Qs. 13:22)

Maknaﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/kesabaran / dalam surat Ar-ra’ad ayat 22 yaitu orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya. Menurut Ali (2009: 246) yang dimaksud makna ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-abru/sabar/

dalam surat di atas yaitu meneguhakan pendirian agar tetap di jalan Allah dan berbuat baik dalam sesama mahluk.Setidak-tidaknya kita dituntut mempunyai kesadaran moral yang lebih tinggi.

Di dalam Al-QuranQs. 20:132

    

/Wa`muru `amur `ahlaka bi aṣ-ṣalāta waṣṭabir ‘alaihā, lā nas`aluka rizqan, naḥnu narzuquka, wa al-`āqibatu littaqwā/. “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki


(44)

kepadamu.dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”.(Qs. 20:132)

Menurut Ali (2009: 257) maksud dari makna ﺮﺒﺼﻟﺍ /A

-ṣabru/sabar/ dalam surat Al-Maidah ayat 42 yaitukalau itu hanya suatu tipu muslihat sementara menunggu kelengahan, bisa saja orang yang jujur menghindar secara terhormat untuk menjadi perantara dalam suatu perkara yang diserahkan kepadanya, seperti juga halnya dengan perkara golongan-golongan yang memang tidak mau bersungguh-sungguh mencari keadilan, tetapi sebaliknya, masing-masing mengharapkan akan melihat adanya keputusan yang berat sebelah.

Di dalam Al-QuranQs. 22:35

     

/Allażīna `iżā żukira allahu wa jilat qulūbuhum wa aṣ-ṣābirīna ‘alā `aṣābahum wa almuqīmī aṣ-ṣalāti wa mimmā razaqnāhum

yunfiqūna/.

“(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah

gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap

apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka”. (Qs. 22:35)

3.1.3 Sabar menghadapi segala ujian dari Allah SWT

Sabar dalam menghadapi segala ujian dari Allah di dalam Al-Qur’an kata ﺮﺒﺼﻟﺍ / A-ṣabru /yang memiliki makna sabar terdapat dalam surat :


(45)

    

/ `ūlā`ikal lażīnasy tarrawḍḍalālath bil hudā wal ‘ażāba bil magfirati famā`aṣbarahum ‘alān nāri /

“Mereka Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka Alangkah beraninya mereka menentang api neraka” ( QS. 2:175 )

Di dalam Tafsir Al-misbah Shihab 2012 : 465 redaksi macam ini bermakna alangkah beraninya mereka menentang api neraka. Seakan-akan dikatSeakan-akan perbuatan mereka.perbuatan kalian mengntar kepada murka Allah swt. Apakah kalian bersabar disiksa api neraka.

Maksud dari maknaﻢﻫﺮﺒﺻﺍ/aṣbarahum/dalam surat diatas yaitu ayat ini dimulai dengan kalimat sebagai berikut, …….Maka Alangkah beraninya mereka menentang api neraka”Al-Qur’an memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan bahwasanya Allah Swt telah memerintahkannya agar kita selalu bersandar kepada Allah dalam hal segala apapun, di mana sabar itu merupakan cerminan dari kebijaksanaan seseorang dalam melakukan tindakan yang patut, benar dan baik.Makna istilah ﻢﻫﺮﺒﺻﺍ /aṣbarahuum/dalam ayat ini adalah ‘sabar dalam menjalankan segala ujian dari Allah SWT

Di dalam Al-QuranQs. 31:17

     


(46)

/Yābunayya `aqimi aṣ-ṣalāta wa`mur bilma‘rūfi wanha‘ani almunkri waṣbir ‘lā mā `aṣābaka, `inna żālika min ‘azmi al

-`umūri/.

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan

yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa

kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.(Qs. 31:17)

maksud dari maknaﺮﺒﺻﺍ/ iṣbir/dalam surat diatas yaitu ayat ini dimulai dengan kalimat sebagai berikut, …….bersabarlah terhadap apa yang

menimpa kamu” Al-Qur’an memerintahkan Rasulullah saw untuk

menyampaikan bahwasanya Allah Swt telah memerintahkannya agar kita selalu bersandar kepada Allah dalam hal segala apapun, di mana sabar itu merupakan cerminan dari kebijaksanaan seseorang dalam melakukan tindakan yang patut, benar dan baik.Makna istilah ﺮﺒﺻﺍ/ iṣbir/dalam ayat ini adalah ‘sabar dalam menjalankan segala ujian dari Allah SWT

  

Jika mereka bersabar (menderita azab) Maka nerakalah

tempat diam mereka dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, Maka tidaklah mereka Termasuk orang-orang yang diterima alasannya.(Qs.41:24)

      

Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi

sebahagian yang lain, maukah kamu bersabar ? dan adalah

Tuhanmu Maha melihat.(Qs.25:20)

 


(47)

   

Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan

bersabar, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik"(Qs.12:90)

.

Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.(Qs.70:5)

   

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(Qs.103:3)

3.2Proses Gramatikal kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru /dalam Al-Qur’an

Di dalam Al-Quran Qs. 2:45

    /wasta‘īnū bi ṣ-ṣabri wa aṣ-ṣalāti, wa `innamā lakabīratun

`illā ‘alā al-khasyi‘īna/

“Jadikanlah sabar dan shalatsebagai penolongmu. dan

Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”. (Qs. 2:45)


(48)

Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru /berasal dari kataﺮﺒﺻ /ṣabara/ yang mengikuti pola ﻞﻌﻓ/ fa'ala / . perubahan kata ﺮﺒﺻ / ṣabra/ menjadi ﺮْﺒﺻ/ ṣabri/ dengan adanya harf jarr ( ِﺏ) sebelum kata ﺮﺒﺻ/ ṣabara /menjadi ِﺮﺒﺼﻟﺎﺑ/ ṣabri/. Posisi kata ِ◌ﺮﺒﺼﻟﺍ disini adalah majruur (ﺭﻭﺮﺠﻣ) dengan huruf ( ِﺏ).

   

/ waj’alnā minhum a`immatanyahdūna bi`amrinā lammā

ṣabarū wa kānū bi`ayatinā yūqiūna /

“dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan mereka adalah meyakini ayat-ayat kami.” (QS 32 : 24)

Kata ﺍﻭﺮﺒﺻ/ ṣabrṻ / berasal dari kata ﺮﺒﺻ dengan menambahkan huruf () dan () di akhirnya menjadi fiil untuk dhamir (ﻢﻫ). Posisi kata ﺍﻭﺮﺒﺻ/ ṣabrṻ / disini merupakan fi’il madhi ( ﺽﺎﻤﻟﺍ ﻞﻌﻓ) berjumpa dengan wawu aljama’ah yang berdhomir (ﻢﻫ).

    /yā `ayyuhā allażīna `āmanū ista‘īnū bi aṣ-ṣabri wa aṣ-ṣalāti, `inna allaha ma‘a aṣ-ṣābirīna/.

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatsebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Qs. 2:153)


(49)

Kata ﻦﻳﺮﺑﺎﺻﻝﺍ / ṣābirīna/ berasal dari kata ﺮﺒﺻ yang mengikuti pola ﻦﻴﻠﻋﺎﻓ dengan menambahkan huruf ()setelah huruf () dan menambahkan huruf () dan () di akhirnya. Kata ﻦﻳﺮﺑﺺﻟﺍﺍ / ṣābirīna/ merupakan jamak mudzakkar tsalim ( ﻢﻟﺎﺴﻟﺍ ﺮﻛﺬﻤﻟﺍ ﻊﻤﺟ). Posisi kata ﻦﻳﺮﺑﺺﻟﺍﺍ / ṣābirīn /disini merupakan majruur (ﺭﻭﺮﺠﻣ) dengan huruf jarr (ﻊﻣ).

    

/ `ūlā`ikal lażīnasy tarrawḍ ḍalālath bil hudā wal ‘ażāba bil magfirati famā`aṣbarahum ‘alān nāri /

“Mereka Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka Alangkah beraninya mereka menentang api neraka” ( QS. 2:175 )

Kata ﺮﺒﺻﺍﺎﻣ/ mā asbarahum / merupakan isim tafdhil yang berasal dari kata ﺮﺒﺻ dengan mengikuti pola ﻞﻌﻓﺍ dengan menambahkan huruf (ﺍ) pada kata sebelumnya.Huruf ﺎﻣdisini berfungsi untuk menashabkan fiil, dan hurufﺎﻣ disini disebut dengan ﺎﻣ ta’ajjub.

    

/Wa`muru `amur `ahlaka bi aṣ-ṣalāta waṣṭabir ‘alaihā, lā nas`aluka rizqan, naḥnu narzuquka, wa al-`āqibatu littaqwā/. “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki


(1)

Universitas Sumatera Utara dan lebih khususnya bagi peneliti dan bagi para pembaca mahasiswa/mahasiswi yang budiman.

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an Al-Karim

Adjiarto. 2012. Sabar dalam pandangan alquran. Jakarta : PT Rineka Al-Jarim Ali, Amin Musthafa. 2010. Terjemahan Al-balaghatul

Waadhihah.Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Aminuddin. 2008. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

---. 1988. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Malang :

Sinar Baru Algensindo.


(2)

Sinar Baru Algensindo.

Asrori, Imam. 2004. Sintaksis Bahasa Arab.Malang : Misykat.

Bisri, Adib dan Fatah, A, Munawwir.1999. Kamus Al-Bisri Indonesia – Arab –Arab – Indonesia.Yogyakarta :Pustaka Progresif.

Chaer, Abdul. 1989. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.Jakarta : PT Rineka Cipta.

---, 2009.Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.Jakarta : PT Rineka Cipta.

Dewan Penerjemah Al-Qur’an. 1998. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya dengan Transliterasi Arab-Latin. Semarang : PT. Karya Toha Putra.

Durrah, Ahmad. 2007. Pustaka Pengetahuan Al-Qur’an. Jakarta : PT. Rehal Publika.

---, 1999.Faatuh Rahman. Indonesia :Maktabah Dahlan

Halliday, M.A.K. 1978. Languege as Social Semiotics: The Social Interpretation of Language and Meaning, London: Edward Arnorld.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (online),

Hamidi, Luthfi. 2010. Semantik Al-Qur’an dalam perspektif Toshihiko Izutsu. Yogyakarta : Grafindo Litera Media.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada (GP Press).

Shihab, Quraish. 2012. Tafsir Al-misbah Jilid 1.Jakarta : Lentera Hati. ---. 2012. Tafsir Al-misbah Jilid 2.Jakarta : Lentera Hati. ---. 2012. Tafsir Al-misbah Jilid 3.Jakarta : Lentera Hati.


(3)

---. 2012. Tafsir Al-misbah Jilid 7.Jakarta : Lentera Hati.

Munawwir, Ahmad Warson dan Muhammad Fairuz. 2007. Al- Munawwir: Kamus Arab- Indonesia .Surabaya : Pustaka Progressif.

---, 1980.Al-munjid.Beirut : Darl Fikr

Rukiyah. 2011. Analisis makna kata ﻪﺟﻭ /Wajhun/ dalam Al-Qur’an.(Skripsi). Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

Sudaryat, Yayat. 2008. Makna dalam Wacana Prinsip-Prinsip Semantik dan Pragmatik. Bandung:CV. Yrama Widya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta,cv.

Tarigan, Henry Guntur.1985. Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa. Yunus, Mahmud.1972. kamus Arab- Indonesia. Jakarta : PT. Hidakarya

Agung.

.ﻑﺭﺎﺼﻤﻟﺍ ﺭﺍﺩ:ﺮﺼﻣ .ﺔﻴﺿﻮﻟﺍ ﺔﻏﻼﺒﻟﺍ .ﺕ.ﺕ .ﻰﻔﻄﺼﻣ ,ﻦﻴﻣﺍﻭ ﻰﻠﻋ ,ﻢﻳﺮﺠﻟﺍ .ﻒﻳﺮﺸﻟﺍ ﻒﺤﺼﻤﻟﺍ ﺔﻴﺷﺎﺤﺑ ﻢﻳﺮﻜﻟﺍ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻅﺎﻔﻟﻷ ﺱﺮﻬﻔﻟﺍ ﻢﺠﻌﻤﻟﺍ .ﺕ.ﺕ .ﺩﺍﺆﻓﺪﻤﺤﻣ ,ﻰﻗﺎﺒﻟﺍﺪﺒﻋ

ﺮﻜﻔﻟﺍﺭﺍﺩ

. ﺮﻤﻋ 1998 ﺐﺘﻜﻟﺍ ﻢﻟﺎﻋ. ﺓﺮﻫﺎﻘﻟﺍ . ﺔﻟﻻﺪﻟﺍ ﻢﻠﻋ .

(http://nurkholisalbantani.blogspot.com/2012/12/ayat-ayat-tentang-risalah-dan-akhirat.html?m=1, diakses 1 oktober 2013).

(http://users.nofeehost.com/Al-Quranonline/Al-Quran-Tafsir.asp?suratke=60, diakses 1 oktober 2013).

(http://kangaswad.wordpress.com/2013/07/13/faidah-dari-surat-al-jin-14-15/, diakses 1 oktober 2013).


(4)

LAMPIRAN 1

Tabel Hasil Jumlah Makna Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru /dalam Al-Qur’an

No Nama Surat Nomor Ayat

Jumlah Makna Kata

1. Al – Baqarah 45 61 153 175 250 5

2. Āli – Imrān 120 125 186 200 4


(5)

7. Yūnus 109 1

8. Hud 11 49 115 3

9. Yusuf 18 83 90 3

10. Ar-ra’ad 22 24 2

Ibrahim 12 21 2

11. Ar- Raḥmān 9 1

12. Al- Hadid 25 1

13. Al-

Mumtahanah 8 8

2

14. Al- Jin 14 15 2

69 kali

LAMPIRAN 2

Tabel Hasil Makna Gramatikal Kata ﺮﺒﺻﻝﺍ / Aṣ-ṣabru /dalam Al-Qur’an

No Variasi Makna

ﻝﺍ

ﺭﺑﺻ

/ Aṣ -ṣabru /

Terdapat Sebanyak

Variasi Kata

ﺭﺑﺻ

ﻝﺍ

/ Aṣ -ṣabru /

Nama Surat : No Ayat

1. Sabar 3 kata  Al-Imran 18, An-Nisā՝ 135, Al- A ̒raf 29.


(6)

2. Mengalami perubahan makna kata berani

1 kata  Al-baqarah 187

3. Mengalami perubahan makna kata dan bentuk menunggu