PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA MERLYNN PARK HOTEL DI JAKARTA PUSAT)

  Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.2,Oktober 2016 : 177 -182

  ISSN 2527 - 7502 ________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( STUDI PADA MERLYNN PARK HOTEL DI

JAKARTA PUSAT) Katim and Cucu Wiliyawati

  Fakultas ekonomi Universit as I sl am Attahir iyah, Jakar ta, Indonesia

  • E-mail korespondensi :katim.semm007.uniat@gmail.com Infor masi Ar tikel

ABSTRACT

  Dr aft awal: 21 Sept ember 2016 Revisi : 15 Okt ober 2016 Dit er ima: 21 Okt ober 2016

  The pur pose of this paper is to examine the infl uence of tr ansact ional leader ship style and mot ivat ion on empl oyee per formance. The methodol ogy used is sur vey based. Pr imar y dat a w er e collected fr om 40 empl oyees of Mer lynn Par k Hot el in Jakar ta. Dat a analysis using simple and multi ple l inear r egr essi on to test the hypothesis. The r esear ch r esulted in mixed

  findings that only partially effect

  of motivation on per for mance. No si gni

  ficant relationship

  was found between tr ansactional leader shi p and per formance. Simultaneously, tr ansact ional leadership style and moti vati on no signifi cant effect on per for mance.. Peneli tian ini ber tujuan untuk menguji hubungan antar a gaya kepemi mpinan tr ansaksi onal dan motivasi ter hadap kiner ja kar yaw an. Peneliti an pendekat an kuantitatif dengan metode peneliti an sur vey. Data dikumpulkan melalui kuesi oner pada 40 kar yawan Mer ylinn Par k Hotel di Jakar ta. Hasil peneliti an menunjukkan bahwa hanya motivasi yang ber pengar uh signifikan t er hadap ki ner ja. Gaya kepemi mpinan tr ansaksi onal ter bukti tidak ber pengar uh ter hadap kiner ja, dan sebagai tambahan, model si mult an juga member i kan kesimpul an bahwa ti dak ada pengar uh simultan kepemimpi nan tr aksaksional dan moti vasi ter hadap kiner ja.

  Kata Kunci: Kepemimpinan tr ansaksi onal , motivas dan kinerja Tipe Ar ti kel : Resear ch Paper Diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi Univer sitas Isl am Attahir iyah

  1. Pendahuluan

  Kiner ja kar yawan yang ti nggi sangatlah di har apkan oleh per usahaan ter sebut. Semakin banyak kar yawan yang mempunyai ki ner ja tinggi , maka pr odukti vi tas per usahaan secar a keselur uhan akan meningkat sehingga per usahaan akan dapat ber tahan dal am per saingan global.Kar yawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jaw abnya secar a efektif dan efisi en.

  Ber dasar kan hasi l pengamatan, kiner ja kar yawan Mer lynn Par k Hotel di Jakar ta juga dapat di ukur melalui penyel esai an tugasnya secar a efektif dan efisien ser t a melakukan per an dan fungsinya dan i tu semua ber hubungan linear dan ber hubungan positi f bagi keber hasi lan suatu per usahaan. Ter dapat fakt or negatif yang dapat menur unkan kiner ja kar yawan, diant ar anya adalah menur unnya kei nginan kar yawan untuk mencapai pr estasi ker ja, kur angnya ketepatan wakt u dalam penyelesaian peker jaan sehingga kur ang mentaati per at ur an, pengar uh yang ber asal dar i lingkungannya, t eman seker ja yang juga menur un semangat nya dan tidak adanya contoh yang har us di jadi kan acuan dalam pencapaian pr estasi ker j a yang bai k. Semua itu mer upakan sebab

  Volume 1, Nomor2, Oktober 2016:177-182

  menur unnya kiner ja kar yawan dalam beker ja. Fakt or -faktor yang dapat di gunakan untuk meningkat kan kiner ja di antar anya adalah gaya kepemimpinan dan motivasi.

  Mel al ui sur vai pendahuluan, penel iti menemukan adanya kekur angan met aati t at a ter tib, ket entuan-ketentuan per usahaan yang member at kan kar yaw an,disamping gaya kepemimpinan dan mot ivasi yang cukup ti nggi. Kemudian timbul pemikir an bagaimana kesel ur uhan faktor ter sebut saling ber kesinambungan sehingga mempengar uhi kiner j a kar yawan.

  Penel itian ini memil iki beber apa t ujuan, per t ama untuk menget ahui dan menganal isis sejauh mana gaya kepemi mpinan tr ansaksional mempengar uhi kiner ja kar yawan pada Mer lynn Par k Hotel Jakar t a Pusat.Kedua, untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana mot ivasi mempengar uhi kiner j a kar yaw an pada Mer lynn Par k Hotel Jakar ta Pusat. Keti ga, untuk menget ahui dan menganali sis sejauh mana gaya kepemimpi nan tr ansaksional dan motivasi secar a simultan mempengar uhi kiner ja kar yawan pada Mer lynn Par k Hotel di Jakar t a Pusat.

  2.1. Kepemi mpinan tr ansaksional Gaya kepemimpi nan tr ansaksional yait u pemi mpin yang memi mpin dengan menggunakan per tukar an sosial (atau tr ansaksi). Pemi mpin tr ansaksi mengar ahkan atau memot ivasi baw ahannya untuk beker j a mencapai t ujuan dengan member i kan penghar gaan at as pr odukti vi tas mer eka (Robbi ns dan Coulter , 2010 : 159). Per ilaku kepemimpi nan ter fokus pada hasil dar i tugas dan hubungan dar i peker ja yang bai k dalam per tukar an untuk penghar gaan yang diinginkan.

  Kelemahan kepemimpinan Tr ansaksional , yaitu:

  a. Pemimpi n Tr ansaksional hanya ter tar i k dengan pr osedur dalam menentukan untuk mencapai tujuan or ganisasi . Dalam pikir an mer eka hanya dalam bent uk membuat per at ur an “boleh” atau “ti dak boleh” saja. Bentuk “ti dak boleh” malah bi asanya lebih banyak dar ipada “bol eh”. I ni disebabkan kar ena selalu menafsir kan t entang pr osedur dan per atur an or gani sasi dengan melakukan penafsir an ser ta pandangan yang sempi t dan kaku.

  b. Pemimpi n tr ansaksi onal mengambil jalan mudah dan pi nt as untuk menjalankan tugas sew aktu membuat keputusan. Golongan pimpinan ti dak mau ber usaha mengambil i ni siatif yang l ebih, untuk mencar i jalan kel uar dalam menyelesaikan suat u masal ah secar a kr eati f dan inovasi. Malah sebal iknya, bawahan yang menghadapi masalah, dianggap sebagai beban or ganisasi , dan pemimpi nnya t idak mau mendengar segala per masalahan yang ada ser t a mencoba mencar i jal an keluar nya. Pr insip yang dipegang oleh pemi mpin “Tr ansaksional” adalah, masalah baw ahan mer upakan masalah pr ibadi bawahan itu sendir i dan tidak boleh di campur adukkan dengan masal ah or gani sasi.

  c. Dal am aspek komunikasi, Pemimpin Tr ansaksional lebih ter tar ik dengan menggunakan memo atau tidak mau ber hadapan dengan bawahan secara l angsung untuk mewujudkan komunikasi tatap muka. Masalah-masalah yang har us diselesaikan melalui pembicar aan tatap muka disalur kan mel al ui memo mer eka ber pendapat bahwa, melalui memo l ebih ber hasi l untuk memper l ihat kan suatu ketegasan dalam masalah-masalah yang dihadapi or ganisasi.

  d. Kepemimpinan Tr ansaksional ini juga lebi h memper li hatkan efektivit as suatu per at ur an dan disipli n dar i pada menggunakan pendekatan pr ibadi kar ena, mer eka lebih cender ung untuk ber si kap otor it er , apabil a menjalankan tugasnya. Mer eka juga jar ang mau ber komuni kasi dengan bawahan seolah-ol ah ada suatu gap at au suat u jur ang pemi sah ant ar a pemi mpin dengan baw ahan dan ini secar a ti dak langsung akan mematikan kr eat ivitas dan jalinan keakr aban diantar a bawahan dan pi mpi nan (Issak, 2014 : 457).

  2.2. Moti vasi Mot ivasi adalah kekuat an yang mendor ong seseor ang i ndividu atau kar yaw an untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebut uhan pada satu waktu ter tentu guna mencapai kepuasan yang di har apkan pada t ingkat ter t ent u (Issakh, 2014:497) . Motivasi hi er ar ki kebutuhan manusia dar i Abr aham Maslow yait u :

  a. Fisiologis yaitu kebutuhan diti ngkat pal ing baw ah adal ah kebutuhan fisiologis (physi ol ogical) yaitu kebutuhan akan makan, mi num, tempat t inggal, dan bebas dar i r asa sakit . b. Keselamatan dan keamanan (safet y dan secur it y) yait u kebutuhan untuk bebas dar i ancaman diar tikan sebagai aman dar i per i stiwa atau li ngkungan yang mengancam.

  c. Keber samaan, sosial, dan cinta (belongingness, social dan love) yaitu kebutuhan akan per temanan, afiliasi, inter aksi dan ci nta.

  d. Har ga dir i (est eem) yaitu kebutuhan akan har ga dir i, r asa hor mat dar i or ang lain.

  e. Akt uali sasi dir i (self act ualization) yaitu kebutuhan di r i sendi r i dengan secar a maksimum menggunakan kemampuan, ket er ampil an dan potensi.

  2.3. Kiner ja Kar yawan Yuwalli atin, ( 2006:156) mengat akan bahw a kiner ja diukur dengan instr ument yang di kembangkan dalam st udi yang t er gabung dalam ukur an kiner ja secar a umum kemudian di ter jemahan kedalam penilaian per ilaku secar a mendasar , mel iputi : 1. Kuantitas ker ja.

  2. Kuali tas kerja.

  3. Penget ahuan tent ang peker jaan.

  4. Pendapat at au per nyataan yang disampai kan.

  5. Per encanaan kegiatan.

  2.4. Ker angka Pemikir an Gaya kepemi mpinan t r ansaksi onal mengacu pada per sepsi kar yawan tent ang konsep dir i dan har ga dir i bawahan. Hal ini popular di ter i ma bahwa gaya kepemi mpinan ter dir i dar i tiga konstr uk yai tu imbalan konti ngen, manajemen ber dasar pengecualian (akti f), danmanajemen ber dasar pengecualian (pasi f). (Bur ns dan Yulk, 1994:

  Bass et.al :2003).

  baw ahan memper oleh

Kepemimpinan transaksional berfokus pada imbalan kontingen seperti

  pengar ahan dar i pemimpin mengenai pr osedur pelaksanaan tugas dan t ar get-tar get yang har us di capai dan baw ahan mener i ma i mbal an sesuai dengan kemampuan dan kepat uhannya dalam melaksanakan tugas. Sedangkan manaj emen ber dasar kan pengecual ian menekankan tingkah laku pemimpin yang selalu melakukan pengawasan secara dir ektif ter hadap baw ahannya. Selanjutnya manajemen ber dasar pengecual ian (pasif) menggambar kan bahw a seor ang pemi mpin tr ansaksional akan member ikan per ingatan dan sanksi kepada baw ahannya apabila terjadi kesalahan dalam pr oses yang dilakukan oleh bawahan yang ber sangkut an.

  Moti vasi di ukur ber dasar kan 5 (li ma) tingkatan kebutuhan manusi a yang ter dir i dar i kebutuhan fisiologis, keamanan dan kesel amatan, keber samaan, sosial dan cinta, har ga dir i dan aktualisasi dir i (Robbin, 2003; I ssakh, 2014, at al). Hubungan kedua var i abel kepemi mpi nan tr aksaksional dan motivasi ker ja sangat er at sekal i, ter ut ama pengar uhnya ter hadap kiner j a kar yawan.

  Ginting (2011) menj el askan bahw a gaya kepemi mpinan tr ansaksional mempunyai pengar uh yang siginii kan t er hadap ki ner ja pegawai di Setda Kota Magelang. Begitu juga dengan hasil peneliti an Ni ngr um (2014) yang menjelaskan bahwa kepemi mpi nan t r ansaksi onal, dan moti vasi ker j a ber pengar uh signifi kan ter hadap kiner ja pegaw ai Set da Magelang. Penelit ian dilakukan ter hadap 120 pegaw ai Setda Magelang di Kabupaten Megelang. Responden di ambil keselur uhan dar i selur uh jumlah pegawai yang ada. Hasi l peneliti annya menemukan bahwa gaya kepemi mpi nan t r ansaksi onal dan mot vasi ker ja mempunyai hubungan positi f ter hadap kiner j a pegawai diukur dengan i mbalan kont ingen, manajemen ber dasar pengecualian ( aktif), dan manajemen ber dasar pengecuali an (pasif). Ber dasar kan ar gumen ini, hipot esi s yang di ajukan adalah ; H1 : Gaya kepemimpi nan tr ansaksional ber pengar uh positi f ter hadap kiner ja kar yawan. H2 : Moti vasi ber pengar uh positif ter hadap kiner ja kar yawan. H3 : Gaya kepemimpi nan tr ansaksional dan moti vasi secar a si mult an ber pengar uh positif ter hadap ki ner ja kar yaw an.

  / Manajemen Kompensasi .... Ker angka anal isis/ pemikir an dal am model penel itian i ni dapat dil ihat pada gambar ber i kut ini: Gaya Kepemimpinan

  Tr ansaksional (X1)

  Kiner ja Kar yawan (Y)

  Motivasi (X2)

  Gambar 1. Kerangka Model Teor i tis yang di ajukan

  3. Metode Penelitian Populasi dan Sampel

  Popul asi dan sampel dal am penel itian ini adalah sel ur uh kar yawan Mer lynn Par k Hotel sebanyak 40 or ang yang ber t ugas di bagian r oom division. Alasan mengambi l total sampling at au sampel jenuh kar ena jumlah popul asi yang kur ang dar i 100 selur uh populasi dijadikan sampel peneli tian semuanya.

Pengukuran Variabel

  Gaya kepemimpinan tr ansional di ukur menggunakan 14 it em dar i instr ument gaya kepemi mpi nan tr ansaksional yang dikembangkan oleh Bass (1994-2003). .Kapabi litas moti vasi di ukur menggunakan skal a yang di kembangkan oleh Issakh (2014) meli puti kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselemat an dan keamanan dan kebutuhan keber samaan, sosial dan cint a, kebutuhan har ga dir i dan kebutuhan aktualisasi di r i.Sedangkan ki ner ja kar yawan diukur dengan mel ihat kuantitas ker ja, kualit as ker ja, penget ahuan t entang peker jaan, pendapat at au per nyat aan yang di sampai kan dan per encanaan kegiatan.Selur uh instr ument diukur mengunakan skala Liker t 5 poin.

  Dengan mel akukan pengukur an atas jawaban dar i kui sioner -kuisioner ter sebut yang di ajukan kepada r esponden, skala yang di gunakan adalah Skal a li ker t. Skala l iker t digunakan untuk mengukur si kap, pendapat, dan per sepsi seseor ang at au sekelompok or ang t ent ang fenomena sosi al . Dengan skal a liker t, maka var iabel yang akan diukur di jabar kan menjadi i ndikator var i abel. Kemudian indikator t er sebut dijadikan sebagai titi k t ol ak unt uk menyusun item-i tem inst r umen yang dapat ber upa per nyataan at au per tanyaan.

Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

  Metode analisi s yang digunakan adalah metode analisi s kuanti tatif dengan bant uan SPSS 23.0 melalui anal isis uji val iditas dan r eliabil itas, uji nor mali tas, uji kor elasi, uji deter minan, uji r egr esi ber ganda, uji hipotesi s t dan uji hi potesis f.

  4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  Data yang dikumpulkan dalam penel itian ini terdir i dar i tiga var i abel yaitu data t ent ang gaya kepemi mpi nan tr ansaksi onal (X1), moti vasi (X2) dan kiner ja kar yaw an ( Y). Data tentang gaya kepemi mpi nan dan motivasi ter hadap ki ner ja kar yawan di per oleh mel al ui kuesioner . Per nyat aan yang diber i kan kepada r esponden sebanyak 40 or ang untuk di jawab. Dalam peneliti an ini di mana uji vali dit as dan r eli abilitas tel ah memenuhi per syar atan yaitu valid dan r el iabel .

  Secar a par sial pengar uh gaya kepemimpinan t r ansaksi onal (X1) ter hadap ki ner ja kar yaw an (Y) ber dasar kan uji kor elasi diper ol eh output sebesar -0.059 yang ber ar ti menunjukkan var iabel kepemi mpi nan tr ansaksional ber hubungan negati f ( ber bandi ng negat if) ter hadap kiner ja kar yawan

  Volume 1, Nomor2, Oktober 2016:177-182 Mer lynn Par k Hotel. Sedangkan pada var i abel motivasi t er hadap kiner j a di per oleh output sebesar 0.140, ar t inya hanya 14 % hubungan kedua var iable ter sebut.

  Namun set elah di lakukan uji koefi sien det er minasi (R2) dengan model summar y di mana kepemi mpi nan tr ansaksional output R Squar e sebesar 0.003 yang ber ar ti var iabel gaya kepemi mpi nan tr ansaksi onal mempunyai pengar uh sebesar 0,3% ter hadap kiner ja kar yawan Mer lynn Par k Hotel. Sedangkan pengar uh var iable motivasi hanya dapat dijelaskan dengan RSquar e sebesar 0.020 yang ber ar ti var iabel motivasi mempunyai pengar uh sebesar 2% ter hadap kiner ja.

  Ber dasar kan hasil anal isis di per oleh konst anta sebesar 135.493, apabi la var iable gaya kepemi mpi nan tr ansaksional t et ap, maka ni lai kiner ja sebesar 135.493. Namun apabila koefisien gaya kepemimpinan t r ansaksional ( X1) mengalami kenai kan sebesar satu sat uan maka kiner j a kar yawan mengal ami penur unan sebesar -0.082. Hasi l analisi s motivasi ter hadap kiner j a di per oleh konst anta sebesar 119.537; ar tinya jika var iabel moti vasi di asumsikan tetap maka kiner ja kar yawan sebesar 119.537. Selanjutnya apabil a var iable mot ivasi mengalami satu sat uan maka kiner ja mengal ami kenai kan sebesar 0.233.

  Ber dasar kan uji hipot esi s dapat disi mpulkan bahwa nil ai t < t (- 0.363< 2.026) pada

  hit ung t abel

  var i abel gaya kepemimpinan tr ansaksi onal, maka Ho ditolak di mana tidak ada pengar uh yang signi fikan ant ar a gaya kepemi mpi nan t r ansaksional t er hadap kiner ja kar yawan. Hi potesis t var i able moti vasi ter hadap ki ner ja di mana nil ai t hitung > t tabel (0.869 < 2.026 ) pada var iabel motivasi, maka Ho dit ol ak, sehingga hi pot esis ber bunyi tidak t er dapat pengar uh yang signifi kan antar a mot ivasi ter hadap kiner ja kar yawan.

  Pada uji Anova di per oleh konstant a sebesar 126,569; ar tinya ji ka var iabel gaya kepemi mpi nan tr ansaksional dan motivasi nilai nya adalah 0, maka kiner ja kar yaw an (Y) ni lai nya adalah sebesar 126,569. Namun apabila koefi sien r egr esi var iabel gaya kepemi mpi nan tr ansaksional (X1) dan var iabel motivasi (X2) sebesar 0,698; ar ti nya jika var i abel gaya kepemi mpi nan tr ansaksi onal mengalami kenai kan sebesar satu satuan maka var iable kiner j a mengalami kenaikan sebesar 0,698. Hasil uji hiptesis F menunjukkan bahw a secar a simultan tidak ter dapat pengar uh ant ar a var iable kepemi mpi nan tr ansaksi onal dan motivasi ter hadap kiner ja dengan ukur an F f hitung > f tabel (1,617<3,25), maka Ho ditolak sehingga ti dak ada pengar uh yang signi fikan antar a gaya kepemi mpinan tr ansaksional dan motivasi ter hadap kiner ja kar yawan Mer linn Par k Hotel secar a si mul tan.

  Hasi l i ni member i kan makna bahw a Gaya kepemi mpi nan tr ansaksional yaitu pemimpin yang memi mpi n dengan menggunakan per tukar an sosial (atau tr ansaksi) pemi mpin t r ansaksi mengar ahkan atau memotivasi bawahannya untuk beker ja mencapai tujuan dengan member ikan penghar gaan atas pr oduktivitas mer eka (Robbins dan Coulter , 2010 : 159). Peri laku kepemi mpi nan ter fokus pada hasil dar i tugas dan hubungan dar i peker ja yang bai k dal am per t ukar an untuk penghar gaan yang dii nginkan. Kepemimpinan tr ansaksional mendor ong pemi mpin untuk menyesuaikan gaya dan per i laku mer eka untuk memahami har apan pengi kut. Hasil peneliti an i ni tidak sejalan dengan penel itian sebelumnya yang dil akukan ol eh Budi Santosa (2012), Ber si ta Gi nti ng ( 2011), dan Adr i Agustiningr um (2012) di mana motivasi ber pengar uh posit if dan signifikan ter hadap kiner ja kar yawan. Ber dasar kan hasil peneli tian i ni maka gaya kepemi mpi nan tr ansaksional dan motivasi secar a ber sama-sama tidak ber pengar uh t er hadap ki ner ja kar yawan Mer lynn Par k Hotel secar a ber sama – sama (simultan).

  5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

  Sebagai r i set pendahuluan, penel itian ini memi liki keter batasan ant ar a lain : per tama, ukur an sampel yang di gunakan masih ter lalu kecil dalam lingkup satu wilayah di Mer lynn Par k Hot el. Ri set lanjut an disar ankan untuk menambah ukur an sampel dan wil ayah peneliti an yang lebih luas untuk memper oleh hasil dapat digener ali sasi secar a luas.Kedua, desain penelit ian menggunakan desain cr oss-sectional sehingga memili ki ket er bat asan pada kausali tas hubungan. Ri set l anjutan dapat di lakukan menggunakan desain peneli tian l ongitudi nal yang akan member i kan tambahan dan dukungan kuat unt uk hubungan kausal dalam penel itian ini.

  6. Kesimpulan

  Hasil peneli tian member i kan beber apa kesimpul an, antar a l ai n : per t ama, gaya kepemi mpi nan / Manajemen Kompensasi .... secar a par sial t er bukti ber pengar uh ter hadap kiner ja, namun memili ki hubungan yang negat if. Kedua, moti vasi secar a par si al ter bukti ber pengar uh t er hadap kiner ja kar yaw an dengan koefisien 0,140 (14 %). Dan keti ga, secar a simultan melalui uji regr esi ber ganda dan hi potesis F di mana antar a pengar uh gaya kepemi mpinan tr ansaksional dan moti vasi ter hadap kiner ja diper oleh output Nilai f hit ung < f tabel (1,617<3,25), sehingga hipot esis penelit ian di tolak, ar tinya tidak ada pengar uh yang signifikan ant ar a gaya kepemimpinan t r ansaksi onal dan moti vasi t er hadap kiner ja kar yawan Mer l ynn Par k Hotel .

  Ber dasar kan kesi mpulan ter sebut, maka beber apa sar an yang di ajukan adal ah : per t ama, pengambil kebi jakan di Mer lynn Par k Hotel di har apkan unt uk lebi h member ikan per hatian mengenai pener apan Gaya Kepemimpi nan Tr ansaksional yang tepat agar ki ner ja kar yawan lebih bai k. Mot ivasi ker ja juga ti dak mempunyai hubungan t er hadap Kiner ja Kar yawan dengan ti ngkat kor elasi yang r endah,oleh sebab it u dihar apkan pengambil kebijakan di Mer l ynn Par k Hotel dapat menger ti betapa pentingnya pember ian motivasi agar ki ner ja kar yawan tet ap baik. Kedua, pada faktor ki ner ja kar yawan hubungan ker ja yang ser asi dan di namis sangat di butuhkan kar ena dapat menumbuhkan par ti sipasi dal am usaha meningkatkan moti vasi. Selain it u faktor – faktor yang lain seper ti etika yang baik dan tepat waktu dalam penyelesaian peker jaan yang di ber i kan oleh pi mpi nan kepada bawahannya. Ketiga, untuk peneli tian yang sel anjut nya disar ankan penel iti melakukan peneli tian dengan menambah beber apa var iabel lagi yang ber hubungan dengan skr i psi ini ser ta mengkaji lebi h jauh tentang gaya kepemimpinan tr ansaksional dan moti vasi ter hadap kiner ja kar yawan dar i per usahaan lain khususnya di Mer lynn Par k Hotel Jakar t a Pusat.

Daftar Pustaka

  Agustiningr um, Ai ( 2012), Pengar uh Gaya Kepemi mpinan dan Mot ivasi Kerj a t er hadap Kinerj a Pegawai di Sekr et ariat Daer ah (SETDA). Bass, B. M and Avolio, B. J, (1993), “Tansformat i onal Leader ship And Or ganizational Cul t ur e,” Publi c Administr ation Quar ter ly. Gi nti ng, B (2011),Pengar uh budaya or ganisasi dan Gaya kepemimpi nan t er hadap kinerja karyawan. Issakh, H.I. (2014). Kepemimpinan Dalam Mel akukan Per ubahan Or ganisasi. Jakar ta : In Medi a. Issakh, H.I. (2014). Pengant ar Manajemen. Jakar ta : In Media. Robbins, S.P dan Coulter , M. (2010). Manajemen. Jakar ta : Er langga. Sugiyono. (2013). Met odologi Penelitian Bi snis. Edisi Kedua. Bandung: Al fabeta. Santosa, B, (2012) Pengar uh kepemimpinan ter hadap pr est asi ker ja kar yawan/ ki ner ja kar yawan . Yuwalli atin, (2006),Kepemimpi nan Dal am Or ganisasi, Edisi kel ima, Jakar ta : Indeks

  Volume 1, Nomor2, Oktober 2016:177-182