Kata kunci: Protrusi, oral screen, maloklusi Koresponden: Muhammad Harun Achmad, Peserta Pendidikan Dokter

Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai Tahap Terapi Awal
Maloklusi Klas II Divisi 1
Muh. Harun Achmad
Peserta Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia
ABSTRACT
Malocclusion was a biological variation, which where happened deviate
from normal relations between teeth in one jaw arch and in the
contradictory jaw arch. Malocclusion was connected with thefunction
oftheface muscle, chewing muscles, andtongue muscles thatwas
abnormal. In a situation which anterior maxillary teeth were visible,
experienced pro verdigris, overbite, over jet that was too big, as well as
open bite. The main cause was possibly by disharmony of the relations
between oral and perioral muscles. One of the various early stages of
malocclusion in child therapy was mainly to correct the protrusive state
was the oral screen. This case study conducted to report the using of
oral screen as one of the effective equipment that was very easy using
to correct anterior maxillary teeth protrusive. The case represents a ten
years old boy with anterior maxillary teeth protrusive, malocclusion class

I division.1 that came to the FKG-UNPAD specialist dental clinic in
Bandung. Protrusive of the maxillary anterior teeth was the chief
complaint. Other complaints were, the lips could not close totally, and
could chew food well. In the early measurement, over jet was obtained
as big as J 3 mm, and overbite 8 mm. After using the oral screen for 4
months, the overjet became 9 mm, and overbite became 5 mm. from
this case, it can be concluded that therapy using oral screen for 4
months, 12 to 16 hours daily can improve the overjet and overbite of the
patient, improve profile of the patient, namely lips position, and its
relation to anterior teeth

Key word: Protrusive, oral screen, malocclusion

ABSTRAK
Maloklusi merupakan variasi biologi, yaitu terjadi penyimpangan dari
hubungan normal antara gigi-gigi dalam satu lengkung rahang maupun
dalam lengkung rahang yang berlawanan. Maloklusi berhubungan dengan
fungsi yang tidak normal dari otot wajah, otot-otot pengunyahan, dan otototot lidah. Pada keadaan biasa nampak gigi-geligi anterior rahang atas
mengalami protrusi, overbite dan overjet yang terlalu besar, serta open bite.
Penyebab utamanya mungkin oleh ketidakharmonisan hubungan antara

otot-otot intra oral dan otot-otot perioral. Salah satu penanganan awal #
maloklusi pada anak, utamanya sebagai koreksi protrusif adalah alat oral
screen. Oral screen merupakan salah satu alat efektif yang paling mudah
digunakan untuk mengkoreksi protrusif gigi anterior rahang atas. Makalah
ini membahas tentang pemakaian oral screen pada koreksi protrusif gigi
anterior pasien anak. Studi kasus ini melaporkan seorang anak laki-laki
umur 11 tahun, dengan kondisi protrusif gigi anterior rahang atas, dengan
maloklusi klas II divisi 1 datang ke klinik spesialis Ilmu Kedokteran Gigi
Anak FKG-UNPAD Bandung, dengan keluhan gigi depan rahang atas lebih
maju ke depan, tampak bibir tidak menutup sempuma, serta keluhan fungsi
pengunyahan makanan. Pada pengukuran awal didapatkan overjet sebesar
13 mm, dan overbite 8 mm. Setelah pemakaian alat oral screen selama 4
bulan, didapatkan perubahan overjet menjadi 9 mm, dan overbite menjadi 5
mm. Dari hasil perawatan dapat disimpulkan bahwa perawatan yang
dilakukan pada pasien selama empat bulan dengan menggunakan alat oral
screen selama 12-16 jam sehari, terdapat perubahan bermakna secara
signifikan

pada


overjet

maupun

overbite

pasien.

Selain

itu

juga

menghasilkan perubahan bentuk profil wajah khususnya pada posisi bibir
dan hubungannya dengan gigi geligi anterior pasien.
Kata kunci: Protrusi, oral screen, maloklusi
Koresponden: Muhammad Harun Achmad, Peserta Pendidikan Dokter
:


Gigi Spesialis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia

PENDAHULUAN
Maloklusi

silang
menurut

American

Academy of Pediatric Dentistry adalah
ketidaksesuaian

posisi

gigi

posterior,


gigitan

terbuka

anterior, dan protrusi gigi anterior
11

atas.

dan

Oral screen adalah salah satu

rahang. Maloklusi merupakan kondisi

alat

yang

tumbuh


digunakan untuk mengoreksi protrusi

kembang yang normal dan dapat

gigi anterior rahang atas. Alat ini

mempengaruhi

diistilahkan

menyimpang

dari

self

kesehatan

cleansing,


jaringan

pertumbuhan

rahang,

lunak,
bicara,

dan

12

penampilan.

maloklusi
oleh

faktor


dapat
herediter,

cacat perkembangan, trauma, unsur
fisik,

appliance

yang

paling

sebagai
karena

mudah

physiologic
menyebabkan


pergerakan gigi tidak dengan bantuan
kawat, tetapi menghasilkan gaya yang

Etiologi
disebabkan

efektif

penyakit,

dengan

cara

menekan

perioral

musculature.


serta

Menggunakan oral screen yang

kebiasaan buruk. Aktivitas orofasial

dibuat sebagaimana mestinya setiap

yang abnormal merupakan penyebab

malam dan ketika tidur bisa membantu

maloklusi yang paling sering ditemui.

anak dalam membuat kompetensi bibir

Terjadinya maloklusi yang disebabkan

yang


karena kebiasaan buruk dipengaruhi

kecenderungan menggigit bibir (slack-

oleh

lipped) yang sering terlihat pada kasus

tiga

malnutrisi,

menahan gigi anterior rahang atas

baik

dan

mengurangi

faktor,

yaitu

intensitas,

dan

durasi.

Contoh

open

kebiasaan

buruk

tersebut

adalah

kecenderungan lidah untuk mengisap

mengisap jari, mengisap dot/mainan,

ke daerah openbite dan kemudian

mendorong

meningkatkan

menggigit

Iidah,
pipi.

frekuensi,

lebih

mengisap
Maloklusi

dan
yang

bite

mengunyah,

anterior,

mengendalikan

keseluruhan
Oral

pola

screen

juga

disebabkan oleh satu penyebab yang

mendorong lidah untuk menghisap ke

spesifik sangat jarang ditemui. Untuk

arah lateral yang lebih efektif dalam

itu maloklusi seringkali disebabkan

menyeimbangkan gerakan otot-otot pipi,

oleh I interaksi banyak faktor selama
6

perkembangan.

Maloklusi pada

membatasi

seminimal

mungkin

pergerakan otot mentalis pada bibir

anak dapat

bawah

sehingga

membantu

untuk

diamati sebagai keadaan gigi yang

menormalkan

berjejal, gigitan silang anterior, gigitan

menghalangi mouth breathing. Pola

pola

mengunyah,

pergerakan udarayang lebih normal

merasa tidak nyaman saat menutup

melewati hidung akan terbentuk, dan

mulut dan menekan mukosa. Oral

kekeringan rongga mulut serta odem

screen, dapat terbuat dari bahan yang

pada

pada

hard maupun soft. Alat ini berfungsi

akan

paling baik apabila digunakan setiap

berkurang. Selain itu oral screen juga

malam selama 12 sampai 14 jam. Alat

dapat

alat

ini menekan gigi anterior dengan

pengingat bagi anak untuk latihan

masa perawatan yang bervariasi dari

mengurangi kebiasaan buruknya yang

6 sampai 12 bulan. Anak-anak harus

gingiva

pasien

yang

mouth

terlihat

breathing

berfungsi

sebagai

diintruksikan oleh dokter gigi.
Pada

makalah

4,5

ini

diberi

dibahas

mengenai kasus koreksi protrusi gigi
anterior

rahang

atas

homewear

chart

untuk

mengingatkan mereka menggunakan
4,5

alat ini.

Menggunakan suatu pengukur

dengan

Boley setiap bulannya memungkinkan

penggunaan alat oral screen.

pengurangan protrusif gigi (overjet)
TINJAUAN PUSTAKA

dapat dilihat secara langsung oleh

Mengkoreksi protrusi dengan oral

seorang

screen

pemeriksaan.

Konstruksi oral screen yang

dokter

pengukuran

gigi

pada

Pengamatan
terhadap

saat
dan

perubahan

efektivitas

overjet sebulan sekali amat penting

pada pemakaian alat dan hasilnya.

untuk melihat kemajuan pada tiap

Dengan

yang

kasus. Jika tidak timbul perubahan

benar akan sangat efektif daiam

pada hubungan antar gigi insisif, kita

mengeliminasi

otot-otot

dapat menduga bahwa alat tersebut

orofasial yang terjadi pada seorang

tidak dipakai karena oral screen

baik akan

memberikan

teknik

pembuatan
disfungsi

4,5

pasien.

memiliki efek mengurangi protrusi bila

Alat oral screen sangat efektif

digunakan secara baik oleh anak.

4,5

dan efisien sehingga anak-anak dapat
menggunakannya di antara gigi dan

Prosedur pembuatan oral screen

bibirnya.

dengan bahan akrilik

Perluasan

oral

screen

4,5

sampai pada sulkus vestibulum ke

Pembuatan oral screen diawali

labial fold, dan tidak boleh mengenai

dengan membuat 2 model gips rahang

daerah perlekatan otot, dan frenulum.

atas

Bila akrilik terlalu luas, pasien akan

masing sebagai model studi dan

dan

rahang

bawah,

masing-

model kerja. Selanjutnya kedua model

gigi

rahang atas dan bawah dioklusikan,

pergerakan gigi yang telah ada sejak

lalu

pada

penyesuaian sebelumnya. Biasanya

gigi

tidak lebih dari 0,5 sampai 1 mm

lilitkan

keduanya.

rubber
Setelah

anterior

dan

diulasi

dengan

bands
itu

pada

jaringan

sekitarnya

petrolatum.

Tinfoil

anterior

rahang

atas

setiap kali penyesuaian.
Alat

yang

tidak

untuk

45

tahan

panas

yang sangat tipis ditempelkan pada

adalah yang paling mudah ketika

gigi anterior rahang atas dan rahang

penyesuaian. Pada model gigi bagian

bawah.

anterior rahang atas di-radir sampai

Bubuk

dan

cairan

nonslump

batas yang diinginkan, kemudian

quick setting acrylic dicampur dengan

sedikit dipanaskan

perbandingan

2:1

wadah,

tekanan

untuk

kemudian

diaduk

dengan

tersebut

secara

menggunakan spatula semen. Adonan

screen

kembali

kemudian dituang pada kertas aduk

tersebut harus merasakan adanya

dan

peningkatan

biarkan

pada

adonan

ini

mencapai

konsistensi karet. Letakkan kertas pola

dan

diberikan

memperbaiki

alat

bertahap.

Ketika

dipakai,

anak

tekanan

anterior rahang atasnya.

pada

gigi

4,5

dan potong dengan bentuk. pola yang

Penyesuaian pada oral screen

telah disiapkan. Sebuah pisau dapat

akrilik, gigi anterior rahang atas yang

digunakan untuk memotong pola ini.

protrusif

pada

model

di-radir,

Lapisan kertas dilepaskan lalu

diminyaki, dan ditutup dengan tinfoil,

diletakkan pada tinfoil yang melapisi

kemudian bagian yang menghadap

model kemudian tekan secara lembut

gigi pada oral screen diberi akrilik

dengan jari. Bersihkan sisa cairan

baru, ditekan, dan ditahan dengan

monomer untuk mengeringkannya.

rubber band. Setelah itu oral screen

Selanjutnya tempatkan pada wadah

dimasak kembali selama 10 menit.

4,5

bertekanan selama 20 menit. Setelah
mengeras akrilik dapat dipisahkan
dengan

mudah

dari

tinfoil

dan

pinggiran yang terpoles.

Perlu diberitahukan pada anakanak yang diharuskan menggunakan
oral screen, bahwa gigi anterior
rahang atas mereka akan terasa

Penyesuaian Oral screen
Terdapat beberapa penyesuaian
termasuk meningkatkan tekanan pada

sakit pada beberapa hari pertama,
tapi rasa sakit itu akan menghilang
apabila alatnya dipakai setiap malam

Abrasi



Tipemuka

:simetris,

gingiva yang menimbulkan rasa sakit



Profilmuka

:cembung

pada

gingiva



Bibir

: hipotonus,

rasa

tidak



Relasi bibir

: terbuka

seperti

yang

juga

menyebabkan

nyaman

pemakaian
pertama

dianjurkan.

alat
atau

pada
lebih.

selama
minggu
Berkumur

dengan air garam dapat membantu
jaringan

untuk

Pemeriksaan intra oral:


:

16,26,36,46

karies superfisial

menyesuaikan

terhadap tekanan tepi oral screen.

Kariesgigi



Malposisi gigi : 12, 14,24,34, 33
Rotasi



Kebersihan mulut: Sedang

Seorang pasien anak laki-laki umur



Lidah

11 tahun anak datang ke klinik



Gingiva/mukosa: Normal

Spesialis

FKG-UNPAD



Frenulum labial -.Normal

Bandung, pasien ingin dirawat giginya



Tonsil

: Normal

karena keluhan gigi depan rahang



Garis median

: RA/RB bergeser ke

KASUS

IKGA

:Nomial

kanan

atas yang letaknya maju ke depan,
pasien merasa malu kepada teman



Overbite

: Dalam (8 mm)

sekolah

lingkungan



Overjet

:13 mm

adanya



Crossbite

: Tidak ada

gangguan pengunyahan pada gigi



Diastema

: 11, 12,21,22

depan (gambar 1, 2, 3, 4).



Curve of spee : Normal



Erupsi

: Normal



Jumlah gigi

: Normal

maupun

pergaulannya,

di
serta

Pemeriksaan ekstra oral:

Gambar 1. Perofil pasien sebelum insersi oral screen

Tahap Kegiatan
Setelah

bawah,
anamnesis

pemeriksaan

klinis,

dan

dilakukan

yang

dilanjutkan

dengan

mouth preparation pada beberapa gigi
yang

mengalami

kelainan.

seoerti

beberapa tahap kegiatan perawatan

tindakan ekstraksi siei nada 53, 63,

gigi geligi sebagai penunjang dan

75, dan 85. Kemudian dilakukan

menjadi bagian komprehensif tahap

fissure sealant pada gigi 16, 26, 36,

perawatan pasien secara umum.

46 yang mengalami karies superfisial.

Pada kunjungan awal dilakukan

Dari hasil pemeriksaan foto

pencetakan rahang atas dan rahang

panoramik

bawah untuk pembuatan model studi,

kelainan

kemudian pasien dikonsul ke bagian

kondilus normal, dan tinggi kondilus

Radiologi

juga seimbang.

untuk

foto

ronsen

tidak

tampak

adanya

periapikal, bentuk kedua

sefalometri (hasilnya pada tabel 1,
dan 2), transkranial-open kanan dan
kiri, transkranial-close kanan dan kiri,
serta panoramik.
Pada
dilakukan

kunjungan
tindakan

berikutnya
pembersihan

karang gigi rahang atas dan rahang

Gambar 2 Gambaran foto panoramik

Gambar 3. Relasi molar kanan dan molekul kelas II

Gambar 4 Tampk relasi molar kanan kelas monlar kiri kelas I

Analisis geligi campuran (Indeks

Klasifikasi Angle:

Moyer)

Klas II tipel

Lebar mesiodistal 42 41 31 32 =23

Klasifikasi skeletal: Klas II Dento

mm Lebarmesiodistal3 4 5 RA(Tabel)

Skeletal

= 22,6 mm Lebar mesiodistal3 4 5
RB(Tabel)= 22,2mm Ruang untuk 15
14 13 =23 mm Selisih: 0,4 mm

Diagnosis
Klas II Skleletal dengan maksila

Ruanguntuk23 24 25 =24 mm Selisih:

dan mandibula retrognathi dengan

1,4 mm Ruang untuk 33 34 35 =23,5

proposisi dan protrusi RA, protrusi

mm Selisih: 1,3 mm Ruang untuk 45

interinsisivus dan rotasi mandibula

44 43 =20,5 mm Selisih:-2,5 mm

clockwise

Gambar 5 Analisis sefalometri sebelum insersi oral screen
Etiologi : Lip sucking
Potential lip incompetency

Perawatan

Dari hasil pemeriksaan klinis, analisis

Hasil Pemeriksaan dan analisis foto

model studi, dan analisis radiografi

sefalometri terl ihat pada gambar 5.

sefalometri,

Rencana

beberapa tindakan selanjutnya yang ;

maka

direncanakan

direncanakan dalam tiga tahap, yaitu
Tahap Pertama, alat

oral screen untuk koreksi protrusi

posisi kondilus, dan pada Tahap

rahang atas, serta aktivasi bibir

ketiga, pemasangan alat ortodontik

hipotonus;
Tahap
Kedua,
alat
fungsional twin block untuk mengoreksi

cekat

{fixed

orthodontic).

Tabel 1. Analisis Steiner
Sudut

Hasil

Nilai

Interpretasi

Simpulan

SNA

76"

78 - 86"

86

Retrognati

Prognati
SNB

71"

76 - 83"

ANB



0-4"

83
Prognati (-) Prog mand

Retrognati
Skeletal Kls II

retro maks, 0-4 Skeletal Kl
I-NA

36"

15-32"

I, >4 Skeletal Kl II 32 Protrusi
I-NA(mm)

9 mm

2-6 mm

6 Proposisi

Proposisi I RA

I-NB

26"

15-32"

32 Protrusi

Normal

I-NB(mm)

3 mm

2-6 mm

6 Protrusi

Normal

1-1

125"

120-150"

150 Protrusi

Normal

Pg-NB(mm)

3 mm

2 mm

2

Normal

GoGn - SN

40"

20-35"

Menton protrusi

Rotasi clockwise

35
Rotas i clockwise
Bid Occ-SN

25"

5 - 30"

30"Curam

Normal

Tabel 2.Analisis Down
Sudut
Skeletal
Fasial - Pg

Hasil

Nilai

82" 10" 82 - 95" (+)10-(-

Konveksitas

Interpretasi

Simpulan

95"

Normal Normal

)8,5"

Menton protrusi
(-) neg Maksila retrusi, (+)10 - (-)8,5
Normal, (+) pos Maksila protrusi

BidA-B

-10"

(-)9-0"

Normal, tidak normal

Normal

Bid Mand

31" 65

17-28" 66 - 53"

28 High angle

Normal

Sumbu Y

>66 lebih posterior, 66 - 53 Normal,
14,3 curam, 9,3 Normal, 20 & 3 Protrus'i, 2,7 "Normal, < (-)1

Normal
Protrusi

Retrus'i

mencegah terlukanya jaringan pada

DISKUSI

mulut pasien. Syarat kedua adalah jika

Syarat-syarat pemakaian oral screen
pada anak dengan kasus protrusif

4,5

oral screen terbuat dari akrilik, seluruh
bagian harus sudah terpoles dengan

Hal-hal yang perlu diperhatikan

baik, dan melekat dengan baik pada

setelah pembuatan oral screen dan

frenulum labial. Dibuat dua lubang pada

sebelum dipakaikan kepada pasien,

sisi labial dengan diameter 4 mm jika

antara lain tidak boleh terlalu banyak

pasien

jaringan lunak yang tertekan oleh oral

melalui mulut pada malam hari. Ketiga,

screen saat alat tersebut dikenakan

pasien anak dan orang tuanya harus

pada mulut, tekanan yang utama

diberi jadwal, sehingga setiap malam

seharusnya pada gigi anterior RA.

dipakai alat tersebut dapat ditandai

Untuk mengurangi pinggiran yang

sendiri oleh anak tersebut, dan dibawa

tajam dapat digunakan, Cratex rubber

pada saat kontrol ke dokter gigi agar

abrasive wheel yang dipasangkan

dokter gigi dapat melihat frekuensi

pada straight handpiece untuk

pemakaian alat. Selanjutnya, pasien

memiliki

kebiasan

bernafas

anak harus dibuatkan janji kontrol 1

membuat oral screen (karet, akrilik,

minggu

flexiglass dan plastik tidak tahan

setelah

pemakaian

untuk

masa penyesuaian. Setelah kontrol

panas).

pertama

penanganan pasien dengan alat oral

ini,

selanjutnya

dapat

Pada

makalah

ini,

dijanjikan untuk kontrol setelah 2

screen dilakukan dengan bahan dari

sampai

Keberhasilan pemakaian oral screen

akrilik.
Oral screen dari akrilik dapat dibuat

dapat

objektif,

oleh dokter gigi atau asistennya.

pemakaian yang terus menerus dapat

Prosedur pembuatannya secara tidak

mengoreksi

langsung diawali dengan pencetakan

3

minggu

dinilai

millimeter.

setelahnya.

secara
protrusif

Yang

terakhir

beberapa
adalah

4,5

RA/RB,

pembuatan

model

studi

pemberian motivasi yang kuat harus

RA/RB, penyesuaian oklusi pasien

dilakukan tiap kali kunjungan agar

pada posisi edge to edge gigi anterior

pemakaian alat ini efektif.

untuk

penyesuaian

dengan

posisi

oklusi pada model studi, penyesuaian
Penanganan pasien dengan alat oral

model

malam

sebelumnya

screen
Oral screen digunakan pada kasus
maloklusi untuk mengkoreksi protrusif
rahang atas dan pada keadaan open
bite. Ada beberapa metode dan bahan
yang digunakan untuk

pada

telah

pasien

yang

dibentuk

pada

model studi (penyesuaian jaringan
lunak rongga mulut). model studi
dikirim

ke

tekniker/dental

laboran

beserta model malam (gambar 6,
bentuk

anatomis

sementara

screen).

Gambar 6. Model studi dan oral screen dari bahan wax

oral

Gambar 8. Sebelum insersi (kiri) dan seetlah pemakaian (kanan) oral screen 4
bulan pada pasien
Setelah hasil didapatkan
dari
alat potensial
karena mengajarkan
dental laboran,

dapat

dicobakan

pasien akan pentingnya penutupan

langsung ke pasien, dengan sedikit

bibir yang normal. Menahan secarik

penyesuaian

kertas di antara bibir selama

terhadap

struktur

oral

screen

jaringan lunak rongga mulut di

pemakaian

akan

sekitarnya (gambar 7).

memperkuat latihan penutupan bibir.
Kepada pasien ditekankan pentingnya

Perubahan selama perawatan
Setelah dilakukan insersi

kerjasama yang baik antara pasien,
alat

oral screen pada pasien, diinstruksikan
beberapa

hal

untuk

menunjang

orang tua dan dokter gigi pada
keberhasilan perawatan.
Pemeliharaan

4,5

alat oral

screen

keberhasilan perawatan pada alat oral

sangat mudah. Beberapa hari pertama

screen, yaitu diupayakan agar alat

pasien biasanya

dipakai secara intensif selama 12-16

adanya iritasi pada sulkus vestibulum

jam sehari di rumah, dipakai pada saat

atau pada frenulum labialis. Akrilik

tidur, dilepas pada saat makan dan di

pada daerah yang mengiritasi harus

sekolah.

akan

dikurangi dan dipoles, tapi tidak boleh

alat oral screen sebagai

mengambil terlalu banyak. Bila pasien

menjadikan

Latihan

bibir

akan mengeluhkan

memiliki kebiasaan bernapas melalui

pengamatan

mulut, maka akan merasa sulit tidur

bermakna

dengan alat ini sehingga pada kasus

keadaan protrusi gigi anterior rahang

demikian dapat dibuat lubang untuk

atas (gambar 8), dilakukan pengukuran

bernapas pada bagian anterior.

4,5

Kontrol pada pemakaian alat oral
screen

dilakukan

sekali,

dan

perubahan

setiap

dicatat
bermakna

adanya
dari

perubahan

pemeriksaan

klinis

kembali overjet, overbite serta analisis
sefalometri dari hasil foto ronsen (tabel

2

minggu

3, 4), dan hasilnya seperti pada tabel 3,

setiap

adanya

dan

pada

4.

Dari

pengukuran

over/

e/

posisi

dihasilkan pengurangan ukuran overjet

protrusi gigf anterior, khususnya besar

dari 13 mm menjadi 9 mm, sedang pada

pengurangan pada overjet dan overbite

overbite dari 9 mm berkurang menjadi 5

Pada bulan keempat perawatan dengan

mm (gambar 9).

oral screen, setelah

Gambar 10. Analisis sefalometri setelah pemakaian oral screen

Tabel 3. Perubahan tracing sefalometri sebelum dan setelah pemakaian oral
screen dengan metode Steiner
Sebelum

Rata-rata

Sesudah

Dokumen yang terkait

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Sistem Informasi Persediaan Barang Di UPTD Pengembangan Olahraga Sekolah Dinas Pendidikan Kota Cirebon

1 20 64

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80

Kebangkitan Perspektif Islam dalam Studi Hubungan Internasional Kontemporer Muhammad Qobidl ‘Ainul Arif, S.IP., M.A. Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya m.qobiduins

0 0 23

UPACARA WAYONAN DALAM NGEBEKIN DI DESA PAKRAMAN BANYUNING KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) I Putu Arta Buana Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar phutu.arthayahoo.com Abstrak - UPACARA WAYONAN DALAM NGEBEKIN DI DE

0 1 6

Strategi Cyber Public Relations dalam Pembentukan Citra Institusi Pendidikan Tinggi Swasta

0 0 7

Kata Kunci : DSS, GIS, Unified Process PENDAHULUAN - PENENTUAN LOKASI PENANAMAN KARET, KOPI DAN KAKAO BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 0 6

Kata kunci: pendidikan Islam; pandangan leluhur masyarakat Buton;

0 0 17