LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

  LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017

  i

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolonganNya dan petunjukNya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Tahun 2016 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2016 sebagai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.

  Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2016 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Kesehatan serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Kesehatan).

  Penyusunan LKjIP Dinas Kesehatan Tahun 2016 ini, didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Kesehatan di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Kesehatan dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

  Selain itu, juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali pada umumnya.

  Tidak lupa, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP Dinas Kesehatan dan para pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang terkait sehingga dokumen LKjIP tahun 2016 ini dapat disusun tepat waktu.

  Demikian, semoga dokumen LKJIP Dinas Kesehatan Tahun 2016 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.

  Boyolali, Maret 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

  dr. RATRI S. SURVIVALINA, MPA

  Pembina NIP. 19711009 200212 2 006

  ii

  iii

DAFTAR ISI

  2.1 Perencanaan …………………………....…………………………………

  A. Penetapan Kinerja

  DAFTAR LAMPIRAN

  4.2 Saran ………………............................................................................. 60

  4.1 Simpulan ….……………………………………………………………….. 59

  BAB IV PENUTUP

  3.2 Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………….. 53

  3.1 Capaian Kinerja Organisasi …….……………………………………….. 13

  6 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

  2.2 Perjanjian Kinerja ………………….………………………………………

  4

  3 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

  Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv

  3 1.3. Sistematika Penyajian LKJIP ..............................................................

  1.2. Penentuan Isu-isu Strategis ……………………...………………………

  2

  1.1.3. Struktur Organisasi ……..……………….………………………

  1.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi …….……….………………………… 1

  1

  1.1.1. Dasar Hukum Organisasi ………….……………………………

  1

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum ………………………………………………………...

  IKHTISAR EKSEKUTIF........................................................................................... v

  B. Pengukuran Kinerja 2016

  iv

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

Bagan 1 Stuktur Organisasi Dinas Kesehatan .......................................................

  2 Halaman Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja ................................................................................

  7 Tabel 3.1 Evaluasi Kinerja Sasaran 1 ..................................................................

  14 Tabel 3.2 Evaluasi Kinerja Sasaran 2 ..................................................................

  30 Tabel 3.3 Evaluasi Kinerja Sasaran 3 ..................................................................

  34 Tabel 3.4 Evaluasi Kinerja Sasaran 4 ..................................................................

  37 Tabel 3.5 Evaluasi Kinerja Sasaran 5 ..................................................................

  41 Tabel 3.6 Evaluasi Kinerja Sasaran 6 ..................................................................

  46 Tabel 3.7 Evaluasi Kinerja Sasaran 7 ..................................................................

  49 Tabel 3.8 Evaluasi Kinerja Sasaran 8 .................................................................

  51 Tabel 3.9 Evaluasi Kinerja Sasaran 9 ..................................................................

  52 Tabel 3.10 Akuntabiltias Keuangan .......................................................................

  53

IKHTISAR EKSEKUTIF

  A. Pendahuluan

  Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil ( result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2016, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah, semua Instansi Pemerintah, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP/LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

  Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali serta Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas, Sekretaris Dinas dengan 3 Kepala Subbagian, 4 Kepala Bidang, dengan 10 Kepala Seksi, serta 31 UPT Dinas, (Puskesmas, Laboratorium Kesehatan Daerah,dan Farmasi).

  Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali ditetapkan menjadi dinas dengan 1 Sekretariat, membawahi 3 Subbag, dan 4 Bidang dengan masing-masing terdiri dari 3 seksi.

  B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

  Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti visi Bupati Boyolali 2016 - 2021 yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera" Rumusan misi SKPD membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD. Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk mendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun 2016-2021 yaitu misi 4 yang berbunyi “Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing”.

  Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas. Fokus sasaran strategisnya adalah meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat produktivitas warga antara lain melalui upaya fasilitasi pemerintah berupa modal, keterampilan sumber daya pelaku usaha, pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi. Masyarakat yang sehat menjadi salah satu prasyarat utama terbentuknya masyarakat yang produktif dan berdaya saing, sehingga hal ini menjadi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah v Dinas Kesehatan Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam tahun 2016 – 2021, tertuang dalam 5 sasaran sebagai berikut:

  1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

  2. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan berbasis teknologi informasi.

  3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing.

  4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan kesehatan.

  5. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan ( lifecycle): Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah menuju

  “Masyarakat Boyolali Yang Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing . Untuk dapat menjadi penggerak terwujudnya Masyarakat Boyolali yang Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing ditetapkan misi pembangunan sebagai berikut:

  1. Menggerakan dan mendorong masyarakat untuk mewujudkan lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa.

  2. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau, serta pengendalian bidang farmasi, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan.

  3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan dan pengembangan profesionalisme.

  4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitian kesehatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dan menyeluruh serta menggalang kemitraan untuk mewujudkan kemandirian dalam masyarakat.

  6. Menyelenggarakan sistem pembiayaan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesda dan Jamkesmas)

  Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali melaksanakan 21 (dua puluh satu) program dengan 70 (tujuh puluh) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 46.048.935.000,- (empat puluh enam milyar empat puluh delapan juta sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah), tidak termasuk in out untuk UPT Labkesda dan BLUD Puskesmas Rp. 51.876.318.000,- (lima puluh satu milyar delapan ratus tujuh puluh enam juta tiga ratus delapan belas ribu rupiah). Sedangkan realisasi anggaran dinas kesehatan sebesar Rp.

  43.945.684.918,- (empat puluh tiga milyar sembilan ratus empat puluh lima juta enam ratus delapan puluh empat ribu sembilan ratus delapan belas rupiah) atau 95.43%, dan realisasi anggaran UPT Puskesmas dan Labkesda sebesar Rp. 44.681.965.847,- (empat puluh empat milyar enam ratus delapan puluh satu juta sembilan ratus enam puluh lima ribu delapan ratus empat puluh tujuh rupiah) atau (86.13%).

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah vi Dinas Kesehatan Tahun 2016 Secara keseluruhan anggaran belanja langsung sebesar Rp. 97.925.253.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 88.627.650.765,- atau 90,51%

C. Akuntabiltas Kinerja

  Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2016, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari

  9 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 99.47% atau baik. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 5 (lima) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 4 (empat) Sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 76-100% sehingga dikategorikan baik.

  Berikut Capaian Kinerja per Sasaran:

NILAI CAPAIAN NO SASARAN KINERJA

  1 Menurunnya Angka kesakitan dan angka kematian

  97.4 penyakit serta KLB

  2 Meningkatnya penyehatan dan pengawasasan kualitas 108.84 lingkungan

  3 Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku 102.65 hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan

  4 Terwujudnya Peningkatan Gizi Masyarakat 100.5

  5 Terwujudnya Pembinaan Pengendalian dan pengawasan di Bidang Farmasi termasuk Obat Asli Indonesia, 116.8 makanan dan perbekalan kesehatan 6 terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan tertanganinya

  98.9 kasus/permaslahan pada masyarakat rentan

  7 Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan Terpadu dan pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan 102.1 keputusan

  8 Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi 84.8 regulasi dan pengembangan profesionalisme

  9 Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, berwibawa, konstitusional, 83.3 efektif dan demokratis

  RATA - RATA CAPAIAN

  99.47 C. Simpulan dan Saran

  Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2016 sebesar 99.47% (kategori Baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2015 sebesar

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah vii Dinas Kesehatan Tahun 2016

  98.08%. Penyerapan anggaran tahun 2016 sebesar 90,51 %, pada tahun 2015 sebesar 93,3% sehingga mengalami penurunan dibanding tahun 2015.

  Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali maka telah menerapkan agar program kegiatan selalu mengacu pada dokumen perencanaan yang telah ditetapkan, serta mematuhi jadwal waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah viii Dinas Kesehatan Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 GAMBARAN UMUM

  1.1.1 Dasar Hukum Organisasi

  Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 Tentang Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tk.II Boyolali dinamakan Dinas Kesehatan Rakyat Kabupaten Daerah Tk. II Boyolali. Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tk.II Boyolali, maka dengan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 1981 dirubah namanya menjadi Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali.

  Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tk.II Boyolali dengan Peraturan Daerah nomor 2 Tahun 2001 Tentang Otonomi Daerah, dirubah menjadi Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Boyolali, dengan susunan organisasi sebagai berikut : Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha yang membawahi empat Subbagian, dan empat Subdinas yang masing-masing membawahi empat Kepala Seksi.

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Boyolali berubah nama menjadi Dinas Kesehatan. Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan berubah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No 16 tahun 2011 tentang Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Daerah Kabupaten Boyolali tentang Dinas Kesehatan.

  Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali ditetapkan menjadi dinas dengan 1 Sekretariat, membawahi 3 Subbag, dan 4 Bidang dengan masing-masing terdiri dari 3 seksi.

  1.1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi

  Berdasarkan Peraturan Bupati No 16 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Boyolali maka Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Kesehatan sebagai berikut:

  1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas tugas pembantuan di bidang kesehatan.

  2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

  3. Pelaksanaan Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

  a. Pemberian saran - pendapat kepada Bupati dalam memecahkan masalah di bidang kesehatan; b. Perencanaan, Pengkoordinasian, Pengawasan dan Pengendalian program – program bidang kesehatan; c. Pemberian perijinan dan pelaksanaan Pelayanan Kesehatan;

  d. Pengelolaan urusan Ketata Usahaan Dinas meliputi perencanaan dan informasi kesehatan, kepegawaian, keuangan dan umum; e. Pengelolaan Program/Kegiatan pelayanan Kesehatan.

  f. Pengelolaan Program/Kegiatan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

  1 Dinas Kesehatan Tahun 2016 g. Pengelolaan Program/Sumber Daya Kesehatan h. Pengelolaan Program/Kegiatan Promosi dan Kesehatan Institusi. i. Pelaksanaan kegiatan konsultasi, koordinasi, komunikasi dan kerjasama dengan Dinas terkait, atau pihak lain dalam upaya peningkatan upaya pelayanan kesehatan, Kesehatan Keluarga, pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan kesehatan institusi, terutama kewaspadaan pangan - gizi, survailans epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa. j. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang kesehatan;

1.1.3 STRUKTUR ORGANISASI (Perda Nomor 16 Tahun 2011)

  

Bagan 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG SUB. BAG UMUM KEUANGAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN & PERENCANAAN PELAPORAN DAN KESEHATAN PELAYANAN BIDANG PEMBERANTASAN PENYAKIT, DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PENCEGAHAN, BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KESEHATAN BIDANG BIDANG KESEHATAN DAN PENUNJANG PROMOSI, KESEHATAN DASAR, KHUSUS DAN RUJUKAN SEKSI SEKSI PENCEGAHAN PENYAKIT KESEHATAN, SEKSI SEKSI PENDAYAANGUNAAN DAYAKESEHATAN, PEMEBERDAYAAN INFORMASI DAN MASYARAKAT AKREDITASI SUMBER PEMBIAYAAN,DAN SEKSI SEKSI PROMOSI KESEHATAN IBU DAN SEKSI SEKSI GIZI PENYEHATAN ANAK PEMBERANTASAN PENYAKIT REGRISTRASI DAN PERIZINAN S E K S I KEFARMASIAN,MAKANAN, PERBEKALAN KESEHATAN MINUMAN,DAN SEKSI

LINGKUNGAN UPT

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

  2 Dinas Kesehatan Tahun 2016

BAB I PENDAHULAN

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2016

  1.2. Penentuan Isu-isu Strategis

  4.2 Saran

  4.1 Simpulan

  BAB IV PENUTUP

  3.2 Akuntabilitas Keuangan

  3.1 Capaian Kinerja Organisasi

  BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

  2.2 Perjanjian Kinerja

  2.1 Perencanaan

  1.3. Sistematika Penyajian LKjIP

  1.1.3. Struktur Organisasi

  3

  1.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

  1.1.1. Dasar Hukum Organisasi

  1.1. Gambaran Umum

  Kata Pengantar Daftar Isi Ikhtisar Eksekutif

  1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP :

  4. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar mutu masih dalam proses pelaksanaan.

  3. Sistem pembiayaan jaminan kesehatan di masyarakat belum optimal dan merata.

  2. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah.

  1. Masih tingginya angka kematian ibu dan gizi buruk, angka kesakitan dan kematian, penyakit menular dan tidak menular.

  Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2016 – 2021 dibandingkan dengan target yang tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM) pada periode 2010-2015, indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis adalah sebagai berikut :

  1.2 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. PERENCANAAN

A. Visi dan Misi SKPD

  Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD (OPD) melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Tahun 2016 adalah masa transisi dalam pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten Boyolali, dengan dilaksanakannya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2016, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan masih berpedoman pada Renstra 2010-2015, namun juga tidak mengesampingkan RPJMD tahun 2016-2021.

  Visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2011- 2015 sebagai berikut:

  a. Visi

  Untuk mencapai sasaran pembangunan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2011–2015) yang akan datang yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali yaitu “Masyarakat Boyolali yang Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing” Visi ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa sektor kesehatan merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indeks Pembangunan Manusia, menuju Milenium Development Goals(MDGs) dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan, diselaraskan dengan Visi Daerah Kabupaten Boyolali.

  b. Misi

  Untuk dapat menjadi penggerak terwujudnya Masyarakat Boyolali yang Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing ditetapkan misi pembangunan sebagai berikut:

  1. Menggerakan dan mendorong masyarakat untuk mewujudkan lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa.

  2. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau, serta pengendalian bidang farmasi, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan.

  3. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan dan pengembangan profesionalisme.

  4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitian kesehatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dan menyeluruh serta menggalang kemitraan untuk mewujudkan kemandirian dalam masyarakat.

  6. Menyelenggarakan sistem pembiayaan kesehatan melalui jamkesda dan jamkesmas.

  Dinas Kesehatan Tahun 2016 Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2011 - 2015 mempunyai sasaran strategis:

  1. Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB

  2. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

  3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan

  4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat

  5. Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan dan perbekalan kesehatan

  6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan tertanganinya kasus / permasalahan kesehatan pada kelompok masyarakat rentan

  7. Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan keputusan

  8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme

  9. Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

  10. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan melalui jamkesmas / jamkesda.

  (meningkatnya kulitas pelayanan di Rumah Sakit) Sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2011 - 2015 dengan memperhatikan capaian tahun 2015, serta target 2016.

  Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti visi Bupati Boyolali 2016 - 2021 yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih

  Sejahtera"

  Rumusan misi SKPD membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD. Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk mendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun 2016-2021 yaitu misi 4 yang berbunyi Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing.

  Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas. Fokus sasaran strategisnya adalah meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat produktivitas warga antara lain melalui

  Dinas Kesehatan Tahun 2016 upaya fasilitasi pemerintah berupa modal, keterampilan sumber daya pelaku usaha, pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi.

  Masyarakat yang sehat menjadi salah satu prasyarat utama terbentuknya masyarakat yang produktif dan berdaya saing, sehingga hal ini menjadi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan

  Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, tujuan merupakan hal yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi atau menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti misi Bupati Wakil Bupati Boyolali tahun 2016 – 2021. Misi Dinas Kesehatan mendukung misi Bupati Boyolali yang ke 4 yaitu Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing

  Sesuai dengan Visi dan Misi, tujuan umum pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Sedangkan tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali secara khusus adalah menciptakan Dinas Kesehatan yang berkompeten serta inovatif dalam mewujudkan masyarakat Boyolali yang lebih sehat didukung oleh sumberdaya manusia yang kompeten, professional dan berintegritas serta memiliki kemampuan dalam teknologi informasi.

  Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam tahun 2016 – 2021, tertuang dalam 5 sasaran sebagai berikut:

  1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

  2. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan berbasis teknologi informasi.

  3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing.

  4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan kesehatan.

  5. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan ( lifecycle):

2.2. PERJANJIAN KINERJA

  Tahun 2016 adalah masa transisi dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan dan pemerintahan, dimana RPJMD tahun 2016 - 2021 belum tersusun, namun pelaksanaan RPJMD 2011 - 2015 telah selesai. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2016 yang disusun, berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2010-2015, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2016 dan mengacu pada RPJMD 2016 – 2021, maka pada tahun 2016 ditetapkan Perjanjian Kinerja sebagai berikut :

  1. Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB, mempunyai 34 (tiga puluh empat) indikator;

  Dinas Kesehatan Tahun 2016

  2. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan, mempunyai 8 (delapan) indikator;

  3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan, mempunyai 6 (enam) indikator;

  4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat, mempunyai 7 (tujuh) indikator;

  5. Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan dan perbekalan kesehatan, mempunyai 8 (delapan) indikator;

  6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan tertanganinya kasus/permasalahan kesehatan pada kelompok masyarakat rentan, mempunyai 8 (delapan indikator;

  7. Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan keputusan, mempunyai 7 (tujuh) indikator;

  8. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme , mempunyai 2 (dua) indikator;

  9. Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis, mempunyai 3 (tiga) indicator.

  Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pelaksanaan dari sasaran dan indikator yang tertuang dalam RPJMD, Renstra SKPD, ditindaklanjuti dengan RKT (Rencana Kinerja Tahunan), dibiayai dengan Anggaran yang tertuang dalam DPA SKPD. Sehingga dokumen Perjanjian Kinerja adalah dokumen rencana Kinerja Tahunan yang telah tertuang dalam DPA SKPD.

  Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja (perubahan) Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2016 :

  Tabel. 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan 2016

NO SASARAN STRATEGIS

  1

  3

  2

  4

  1 Terwujudnya pembinaan, 1 % ketersediaan obat dan perbekalan 90% pengendalian dan pengawasan kesehatan di bidang farmasi termasuk obat

  2 Jumlah dicetaknya buku profil 65 buku asli indonesia, makanan dan kesehatan perbekalan kesehatan

  3 Prosentase ketersediaan perbekalan 90% kesehatan sesuai kebutuhan

  4 Cakupan Pelayanan Gadar level 1 di 100% Sarana Kesehatan Rumah Sakit (RS)

  5 Cakupan (jumlah) Puskesmas 2 pusk Terakreditasi

  6 Cakupan (jumlah) puskesmas 10 pusk pendampingan akreditasi Dinas Kesehatan Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS

  17 Cakupan rumah tangga ber PHBS strata utama & paripurna 80%

  29 Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas 80.0%

  7 Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

  28 Cakupan ASI Eksklusif 60%

  27 Prosentase balita ditimbangberat badannya ( D/S ) 85%

  26 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%

  25 Cakupan pemberian vit A pada balita (6-59) bulan 95%

  24 Cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe 90%

  23 Cakupan Balita Gakin 6-24 bulan mendapat MP ASI 100%

  22 Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 90%

  6 Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat

  21 Cakupan Satuan Karya Mandiri 100%

  20 Cakupan kegiatan UKS 100%

  19 Cakupan Posyandu Purnama dan

Mandiri

60%

  18 Terwujudnya Sistem Informasi Dinas Kesehatan 1 paket

  Dinas Kesehatan Tahun 2016

  2 Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB

  5 Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan

  2

  15 Jumlah Perbub BLUD yang diterbitkan

  14 Terlaksananya Rakornis 100%

  29 Pusk

  13 Terlaksananya intensifikasi pendapatan

  4 Terciptanya sistim kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, berwibawa, konstitusional, efektif dan demokratis

  12 Proporsi Pembinaan dan Pengawasan Produksi dan Distribusi Makanan, Minuman 20%

  11 Proporsi Pembinaan dan Pengawasan Pelayanan Kefarmasian 20%

  3 Terwujudnya pembinaan, pengendalian dan pengawasan di bidang farmasi termasuk obat asli indonesia, makanan dan perbekalan kesehatan

  10 Terlacaknya kasus kematian ibu, bayi dan balita 100%

  9 Cakupan kunjungan bayi 80%

  8 Angka Kematian Bayi 8.6per 1000 kh

  7 Angka Kematian ibu 21 kasus

  16 Cakupan kampanye kesehatan melalui media promosi kesehatan 100%

NO SASARAN STRATEGIS

  100%

  57 Proporsi fasyankes yang melaporkan kasus Diabetes Melitus 73% 58 angka bebas jentik 95%

  56 Proporsi fasyankes yang melaporkan kasus hipetensi 73%

  55 Cakupan BIAS DT 95%

  54 Cakupan BIAS Campak 95%

  53 Cakupan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam pada desa /kelurahan yang mengalami KLB 100%

  52 AFP non polio rate pada anak usia <15 per 100.000 >2

  51 Cakupan Desa/Kelurahan UCI 100%

  50 Prosentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap

>95%

  49 Prosentase pemantauan desa fokus

pes

10%

  48 Cakupan pemeriksaan siswa SD dan Setingkat 100%

  47 Cakupan penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia balita 100%

  45 Prosentase ODHA yang mendapat

ART

50% 46 % penderita kusta diberikan pengobatan lengkap (RFT) 90%

  1.5

  44 Prevalensi penderita HIV / AIDS

  Dinas Kesehatan Tahun 2016

  30 Prosentase penduduk yang buang air besar di jamban 88.00%

  8 Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB

  31 Desa stop BAB sembarangan 70 desa

  32 Cakupan sarana jamban keluarga 87%

  33 TTU memenuhi syarat 85%

  34 Industri memenuhi syarat kesehatan 80%

  35 Tempat pengolahan makanan sehat 85%

  36 Desa STBM 1 desa

  37 Angka kesakitan DBD per 100.000 pddk ( IR )

  42 Prosentase angka kesembuhan / CR TB Paru >85%

  50

  38 Angka kematian DBD ( CFR )

  1.9

  39 Penderita DBD yang ditangani 100%

  40 Prosentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi 95%

  41 Prosentase penemuan Penderita TB paru BTA positif ( CDR ) 40%

  43 Cakupan penderita diare yang ditangani.

NO SASARAN STRATEGIS

  73 Izin tenaga kesehatan 100%

  83 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang di tangani 100%

  82 Cakupan Pelayanan nifas 90%

  90%

  81 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.

  80 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100%

  79 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%

  78 Cakupan peserta KB aktif 80%

  77 Cakupan peiayanan anak balita 90%

  76 Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah 90%

  12 Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta KLB

  75 Terlaksananya pelatihan bagi sumber daya kesehatan 10 orang

  74 Terlaksananya penilaian angka kredit 100%

  11 Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme

  Dinas Kesehatan Tahun 2016

  9 Terwujudnya sistim informasi kesehatan terpadu dan pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan keputusan

  72 Izin Sarana Kesehatan, UKOT dan

  71 Rekomendasi izin Rumah Sakit, Klinik dan Puskesmas 80%

  70 Desa Siaga Aktif 15%

  69 Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar 40%

  68 Cakupan Pelayanan Pasien Jamkesda 100%

  66 % Puskesmas yg memenuhi standar 1 pusk 67 % Pusling dalam kondisi baik 80%

  10 Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan tertanganinya kasus / permasalahan kesehatan pada kelompok masyarakat rentan

  65 Cakupan pelayanan kesehatan lapangan pada situasi khusus 100%

  64 Terlaksananya pemeriksaan kesehatan jamah haji 100%

  63 Terselenggaranya sistem penanganan gawat darurat terpadu 100%

  62 Jumlah RB, BP, Batra yang memenuhi standar dan diadakan pembinaan 20%

  61 Cakupan rawat inap 1.5%

  60 Cakupan rawat jalan 15%

  59 Terbinanya pelayanan kesehatan

swasta

100%

  

IRTP

95%

  Sumber data : dokumen Tapkin Perubahan Dinkes 2016

  Pada bab III selanjutnya akan dilakukan pengukuran kinerja, dengan dasar Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan seperti tersebut diatas.

  Dinas Kesehatan Tahun 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan merupakan perwujudan kewajiban Dinas Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

  pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran ( output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (tahun 2016). Indikator keluaran ( output) dan atau hasil ( outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (tahun 2016). Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Kesehatan dapat berupa keluaran (output)dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016.

  a. Keluaran ( Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan ( input) yang digunakan.

  b. Hasil ( outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran ( output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan harapan masyarakat dan peningkatan investasi derajat kesehatan.

  Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada Dokumen Perjanjian Kinerja (Tapkin). Pada tahun anggaran 2016, Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagai program/kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

  Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :

  1. Data Positif apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :

  2. Data Negatif apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja (semakin jeleknya suatu kondisi) atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus :

  Penilaian capaian kinerja menggunakan menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik

  b. 76% sampai 100% = Baik

  c. 56% sampai 75 % = Cukup

  d. Kurang dari 55 % = Kurang Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2016 tercermin dalam pencapaian sasaran-sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan. Dalam usaha mencapai sasaran tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menjabarkan dalam 21 program dan 70 kegiatan, dengan 9 sasaran dengan 83 indikator, sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016. Pencapaian kinerja nampak dalam tabel adalah sebagai berikut :

  1. Sasaran 1: Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian Penyakit serta KLB

Tabel 3.1. Sasaran 1

  Tahun 2016

  i s n

  No Sasaran Indikator kinerja Satuan

  a t ia e lis a a p rg e a a T R C

  1 Menurunnya

  1 Angka kematian ibu Kasus

  21 16 123 angka

  2 Angka kematian bayi per 1000 8,6 8,2 104 kesakitan kelahiran dan angka hidup kematian

  3 Cakupan kunjungan bayi %

  95 92 96,8. penyakit serta KLB

  4 Terlacaknya Kasus kematian % 100 100 100 Ibu, Bayi dan Balita

5 angka kesakitan DBD per % <50

50 tercapai 10.000 pddk (IR)

6 angka kematian DBD (CFR ) % <1.9

  2 Tidak tercapai

  7 Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100

  8 Persentase anak usia sekolah %

  95 99.3 104.5 dasar yang mendapat imunisasi

  9 Persentase penemuan %

  40

  16

  40 Penderita TB paru BTA positif ( CDR )

  

10 Persentase angka kesembuhan % >85

86 tercapai / CR TB Paru

  11 Cakupan penderita diare yang 100 100 100 % ditangani.

  12 Prevalensi penderita HIV / AIDS per

  1.5 0.97 135.3 100.000 penduduk

  13 Persentase ODHA yang %

  50 50 100 mendapat ART

  14 Persentase penderita kusta % 90 100 111 diberikan pengobatan lengkap (RFT) 15 cakupan penemuan dan % 100 100 100 tatalaksana penderita

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

  30 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 %

  90

  87.6

  92.2

  27 Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah %

  90

  80

  88

  28 Cakupan pelayanan anak balita % 90 90 100

  29 Cakupan peserta KB aktif % 80 82.4 103

  95 95.2 100

  55

  31 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 100 100 100

  32 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.

  %